You are on page 1of 3

TUGAS UNTUK DIKUMPULKAN VIA Email.

==================================================================
I. Hitungan PPh Pasal 21 .
1. Ir Raymond. MSc, status (K/3) adalah karyawan PT. Perbanas, Gaji pokok
perbulan Rp24.000.000, sebulan, ditambah tunjangan transport Rp2.00.000. per
bulan serta tunjangan perumahan Rp2.500.000, 00 per bulan. PT Perbanas masuk
program BPJS dan Program Dana Pensiun yang sudah disahkan oleh Menkeu
dengan pembayaran sebagai berikut:

Iuran yang dibayar oleh PT. Perbanas per bulan:


1. Iuran Pensiun Rp1.200.000.
2. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 0,5% dari gaji pokok
3. Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok
4. Iuran Jaminan Hari Tua 3,7% dari gaji pokok

Iuran yang dibayar oleh pegawai:


1. Iuran Pensiun Rp800.000,00
2. Iuran Jaminan Hari Tua 2% dari gaji pokok

Ditanya:
A. Hitung PPh Pasal 21 dengan alternative sbb:
a. Ditanggung pegawai/pemberi kerja
b. Diberikan tunjangan pajak sebesar Rp850.000,00
c. Di Gross up (ditanggung pemberi kerja)
B. Hitung Take Home Pay dengan masing-masing alternative diatas
C. Dari 3 (tiga) alternative tersebut diatas mana yang menguntungkan buat
perusahaan
D. Buat ayat jurnal untuk alternative c (gross up)

Catt: Untuk gross up gunakan rumus sbb:


Pajak = (0,15 x PKP) – 5.000.000
_________________
0,85

2. PPh Pasal 26.


Mr. Sakukurata warga Jepang bekerja pada PT. Hokaido sebagai tenaga ahli dan
bekerja dari 10 Maret 2021 s/d 10 Agustus 2021. Mr. Sakukurata menerima gaji
US$ 5,000,- per bulan, kurs beli Bank Indonesia 1$=Rp 14.320, dan kurs jual
1$=Rp14.960, sedangkan kurs menurut SK Menkeu 1$=Rp 14.600,-

Pertanyaan:

Pertanyaan:
a. Hitung PPh Pasal 26 yang harus dipotong dari gaji Mr. Sakukurata per bulan (PPh
Pasal 26 ditanggung oleh karyawan)
b. Hitung PPh Pasal 26 yang dipotong dari gaji Mr. Sakukurata per bulan (PPh Pasal
26 ditanggung oleh perusahaan dengan Gross-Up).
c. Buat ayat jurnal untuk PT. Hokaido untuk tiga alternatif:
a. PPh Pasal 26 ditanggung pegawai
b. PPh Pasal 26 ditanggung pemberi kerja tanpa Gross Up
c. PPh Pasal 26 ditanggung pemberi kerja dengan Gross Up

3. PPh Pasal 21 atas jasa tenaga ahli


PT. Perbanas tanggal 10 April 2021 membayar jasa audit KAP Rayhan untuk
audit laporan keuangan tahun 2020 sebesar Rp275.000.000,00 termasuk PPN.

Pertanyaan.
a. Hitung PPh Pasal 21 yang dipotong PT. Perbanas
b. Hitung PPN yang dipungut KAP Rayhan
c. Buat ayat jurnal untuk PT. Perbanas
d. Buat jurnal untuk KAP Rayhan

II. PPh Final (PPh Pasal 4 ayat 2). (Bobot 10% )


PT. Perbanas untuk perluasan kegiatan usaha menyewa tanah untuk dijadikan lahan per
gudangan,. Untuk itu PT. Perbanas menyewa tanah milik H, Rochmad di daerah Kebon
Jeruk Jakarta Barat. Kontrak Sewa untuk 3 tahun sebesar Rp 900.000.000.

Pertanyaan:
a. Hitung PPh Final (Pasal 4 ayat 2), asumsi H. Rochmad mempunyai NPWP.
b. Hitung PPh Final (Pasal 4 ayat 2), asumsi H. Rochmad tidak mempunyai NPWP.
(dengan cara di Gross Up).
c. Hitung PPN dimana PPh Final tidak di Gross Up dan di Gross UP.
d. Buat ayat jurnal untuk PT. Perbanas dengan alternative:
(a). Asumsi H, Rochmad mempunyai NPWP.
(b), Asumsi PPh Final di Gross Up.

II. Teori Bobot 30%.


1. Pengertian Manajemen Pajak,
2. Fungsi Manajemen Pajak.
3. Sebutkan tujuan Prencanaan Pajak.
4. Manajemen Pajak dilakukan yaitu pada saat :
a. Saat akan mendirikan Perushaan.
b. Saat menjalankan usaha.
c. Saat akan menutup usaha.
Jelaskan masing-masing tahapan tersebut diatas.

5. Dalam penghitungan PPh Pasal 21 terdapat tiga metode yang dapat diaplikasikan,
yaitu:
a. Net Method
b. Gross Method
c. Gross-Up Method
Jelaskan ketiga metode diatas, alternatif mana sebaiknya yang dipilih perusahaan,
jelaskan.

SELAMAT MENGERJAKAN

You might also like