You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN KELOMPOK KHUSUS


(KORBAN TRAFFICKING)

Ns Previarsi rahayu S.Kep.,M.Kep


Defenisi
Human trafficking atau perdagangan manusia oleh Perserikatan Bangsa- bangsa (PBB) mendefinisikan sebagai
perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan atau penerimaan seseorang dengan ancaman, penggunaan kekerasan,
perbudakan, pemaksaan, pemerangkapan utang ataupun bentuk-bentuk penipuan yang lainnya dengan tujuan eksploitasi
(Course Instruction, 2011:2)

Trafficking merupakan salah satu atau lebih bentuk penculikan, penyekapan, perkosaan, penyiksaan, buruh paksa
atau praktek-praktek seperti perbudakan dan menghancurkan hak asasi manusia. Trafficking akan terpenuhi apabila
memenuhi tiga unsur yaitu: proses, jalan atau cara, dan tujuan.
Proses yang dimaksud yaitu meliputi perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan dan penjualan. Sedangkan cara
atau jalan ialah dengan kekerasan, pemaksaan, penipuan, kebohongan, dan penculikan, adapun yang menjadi tujuannya
adalah untuk eksploitasi, baik seksual ataupun ekploitasi yang lain seperti perbudakan dan menjadikan pelayan
Penyebab terjadinya Trafficking

FAKTOR EKONOMI Posisi subordinat perempuan Faktor pendidikan


dalam sosial budaya

Tidak adanya akta kelahiran Kebijakan bias jeKebijakan bias Pengaruh globalisasi
jendernder
Bentuk Trafficking
1. Eksploitasi Seksual
Eksploitas seksual komersial untuk prostitusi.
Eksploitasi nonkomersial
2. Pekerja rumah tangga
3. Jeratan Hutang
4. Penjualan bayi/ Adopsi anak
5. Pengedar Narkoba Dan Pengemis
6. Pengemis
7. Donor Paksa Organ Tubuh
Sifat dasar trafficking
1. Bersifat manipulatif atau penyalahgunaan
2. Terjadi Transaksi
3. Tidak Mengerti
4. Migrasi
Modus Trafficking
◦ Tawaran Kerja

Salah satu modus trafficking yang sering dilakukan adalah penawaran kerja ke luar pulau atau luar
negeri dengan gaji tinggi. Pelaku biasanya mendatangi rumah calon korbannya dan saat pemberangkatan juga
dilengkapi surat keterangan dari pemerintah desa setempat. Cara tersebut dilakukan untuk menghilangkan
kecurigaan sejumlah pihak, termasuk memberi kemudahan kepada keluarga korban untuk dapat diterima kerja
tanpa harus mengurus sejumlah surat kelengkapan kerja di luar daerah atau negeri.

◦ Bius
Modus ini menggunakan kekerasan, cara modus ini berawal dari penculikan terhadap korban,
kemudian pelaku membiusnya dengan suntikan ataupun dengan alat yang lain yang digunakan untuk
membius. Kemudian korban dibawa dan dipertemukan dengan sang bos. Setelah itu korban
diserahkan jaringan lainnya untuk dibawa ke negara lain tanpa membawa paspor untuk dipekerjakan
secara paksa sebagai pekerja seks.
Sasaran Yang Rentan Menjadi Korban
Perdagangan (Trafficking)
Sasaran yang rentan menjadi korban perdagangan perempuan dan anak adalah sebagai berikut :
Anak-anak jalanan
Orang yang sedang mencari pekerjaan dan tidak mempunyai pengetahuan/ informasi yang benar mengenai pekerjaan
yang akan dipilih
Perempuan dan anak di daerah konflik dan yang menjadi pengungsi
Perempuan dan anak miskin di kota atau pedesaan
Perempuan dan anak yang berada di wilayah perbatasan antar Negara
Perempuan dan anak yang keluarganya terjerat hutan
Dampak Trafficking
Dampak Psikologi dan Kesehatan Mental
• Perempuan korban trafficking sering mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu
peristiwa atau kejadian yang melibatkan cedera aktual atau terancam kematian yang serius hal inilah
yang menyebabkan mental dari korban traficking terganggu.

Dampak Sosial
• Secara sosial para perempuan korban trafficking teralenasi, karena sejak awal direkrut, diangkut atau
ditangkap oleh jaringan trafficker mereka sudah disekap, diisolir agar tidak berhubungan dengan
dunia luar dengan begitu korban traficking tidak mempunyai koneksi hubungan dengan orang lain di
lingkungan tersebut.

Dampak Kesehatan fisik


• Secara fisik, cidera aktual para perempuan korban trafficking terjadi, karena mereka mengalami
kekerasan fisik dan seksual. Banyak dari korban traficking ini mengalami luka dan menderita
penyakit HIV.
Pencegahan dan Penanggulangan Trafficking
Upaya Masyarakat dalam pencegahan trafficking yakni dengan meminta dukungan International
Labour Organization (ILO) dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) yang melakukan Program
Prevention ofChild Trafficking for Labor and Sexual Exploitation. Tujuan dari program ini adalah:
- Memperbaiki kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menegah Atas untuk memperluas
angka partisipasi anak laki-laki dan anak perempuan.
- Mendukung keberlanjutan pendidikan dasar untuk anak perempuan setelah lulus sekolah dasar
- Menyediakan pelatihan keterampilan dasar untuk memfasilitasi kenaikan penghasilan
- Menyediakan pelatihan kewirausahaan dan akses ke kredit keuangan untuk memfasilitasi usaha sendiri.
- Merubah sikap dan pola pikir keluarga dan masyarakat terhadap trafficking anak

3 strategi penanggulangan traffcking yang di lakukan pemerintah :


1. Korban traffcking harus di lindungi
2. Pelaku harus di hukum berat
3. Mengembangkan jejaring kelembagaan dengan aliansi global untuk menghapus traffcking.
Undang-undang Trafficking
Undang-Undang Tentang Trafficking Undang-Undang No.21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 yaitu tindakan perekrutan,
pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman
kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan.
Penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau
manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut,
baik yang dilakukan didalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan
orang tereksploitasi.
Diagnosa yang mungkin muncul
A. Anxiety/Kecemasan
B. Post Traumatic syndrome
C. Menarik diri
D. Perilaku kekerasan
E. Resiko Bunuh diri
Askep pada klien korban trafficking..
o Pengkajian
Anamnesa: identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan)
Riwayat kesehatan: keluhan utama, riwayat penyakit dahulu dan sekarang, riwayat keluarga.
Pemeriksaan fisik (keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital)
Interaksi sosial: sulit berinteraksi setelah menjadi korban trafficking, menjadi pendiam.
Keamanan: takut, tidak nyaman dengan lingkungan, gelisah, dan takut.
Aktivitas tidur: mimpi buruk dan sulit tidur karena teringat kejadian yang dialami.
Sirkulasi: merasa cemas dengan lingkungan baru.
o Diagnosa
o Inervensi
o Implementasi
o Evaluasi
Terima Kasih
semoga bisa bermanfaat

You might also like