Professional Documents
Culture Documents
FUNGSI
FUNGSI
FUNGSI
Definisi
Suatu fungsi 𝑓 didefinisikan sebagai aturan korespondensi yang menghubungkan tiap obyek 𝑥 dalam satu himpunan,
yang disebut daerah asal (domain), dengan sebuah nilai tunggal 𝑓(𝑥) dari suatu himpunan kedua, yang disebut
daerah hasil (range) fungsi.
f
𝑓(𝑥)
𝑥
domain range
Gambar 4.1
Untuk lebih jelasnya, suatu fungsi dapat diibaratkan sebagai sebuah mesin
yang diberi masukan 𝑥 (yang merupakan anggota dari domain) dan akan
menghasilkan luaran 𝑓(𝑥 ) (yang merupakan anggota dari range).
Contoh 4.1
Jika 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 5𝑥 + 3, maka
𝑓 (2) = 22 − 5(2) + 3 = −3
𝑓 (𝑎) = 𝑎2 − 5𝑎 + 3
𝑓 (𝑎 + ℎ) = (𝑎 + ℎ)2 − 5(𝑎 + ℎ) + 3 = 𝑎2 + 2𝑎ℎ + ℎ2 − 5𝑎 − 5ℎ + 3
Penyelesaian:
a. 𝑓 (3) = 5(32 ) − 7 = 45 − 7 = 38.
b. 𝑓 (3 + ℎ) = 5(3 + ℎ)2 − 7 = 5(9 + 6ℎ + ℎ2 ) − 7
= 38 + 30ℎ + 5ℎ2 .
c. 𝑓 (3 + ℎ) − 𝑓 (3) = (38 + 30ℎ + 5ℎ2 ) − 38 = 30ℎ + 5ℎ2 .
𝑓(3+ℎ)−𝑓(3) 30ℎ+5ℎ2
d. ℎ
= ℎ
= 30 + 5ℎ.
Definisi
Misalkan 𝑓: ℜ → ℜ, ℜ adalah himpunan bilangan real. Domain fungsi 𝑓, ditulis dengan 𝐷𝑓 , adalah himpunan semua
nilai 𝑥𝜖ℜ, sehingga f(x) dapat dihitung sebagai suatu bilangan real.
Definisi
Misalkan 𝑓: ℜ → ℜ, ℜ adalah himpunan bilangan real. Range fungsi 𝑓, ditulis dengan 𝑅𝑓 , adalah himpunan bagian
ℜ, yang memuat semua nilai-nilai dari fungsi 𝑓.
Jika dituliskan dalam notasi, range 𝑓 ditulis sebagai 𝑅𝑓 = {𝑦𝜖ℜ; 𝑦 nilai dari fungsi 𝑓}
𝐹 (𝑥 ) = 𝑥 3 − 6𝑥 2
1 0
0 -5
-7
-1
-32
-2
-81
-3
domain range
Gambar 4.2
Jika pada suatu fungsi domainnya tidak disebutkan, maka diasumsikan bahwa
domainnya merupakan himpunan bilangan real terbesar, yang disebut sebagai
domain alami atau natural domain. Akan tetapi, perlu diperhatikan untuk bilangan-
bilangan yang membuat penyebut menjadi nol atau akar kuadrat dari bilangan
negatif.
Contoh 4.4
4
Sebutkan domain alami dari 𝑔(𝑥 ) = (𝑥−7)
Penyelesaian:
Jelas bahwa 7 bukan termasuk domain dari 𝑔(𝑥). Hal ini dikarenakan 7 mengakibatkan penyebut menjadi nol. Jadi
domain alami dari 𝑔(𝑥) adalah {𝑥|𝑥 ≠ 7}.
Jika diberikan suatu fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥), maka 𝑥 disebut sebagai variabel bebas
dan 𝑦 disebut sebagai variabel terikat. Boleh dipilih sembarang eleman dari domain
sebagai variabel 𝑥. Nilai 𝑥 ini akan menentukan nilai korespondensi dari variabel
terikat 𝑦.
Definisi
Fungsi genap adalah fungsi 𝑓(𝑥) yang memiliki sifat 𝑓 (−𝑥 ) = 𝑓(𝑥).
Secara geometri, bentuk grafik dari fungsi genap adalah simetris terhadap
sumbu 𝑌.
Contoh 4.5
Diberikan ℎ(𝑥 ) = 𝑥 2 + 6
Jelas ℎ(−𝑎) = (−𝑎)2 + 6 = 𝑎2 + 6 = ℎ(𝑎).
Jadi ℎ(𝑥 ) = 𝑥 2 + 6 merupakan fungsi genap.
Adapun sketsa grafiknya adalah sebagai berikut.
Dari sketsa grafik di atas terlihat bahwa bentuk grafik simetris terhadap sumbu 𝑌.
2. Fungsi Ganjil
Definisi
Fungsi ganjil adalah fungsi 𝑓(𝑥) yang memiliki sifat 𝑓(−𝑥 ) = −𝑓(𝑥).
Contoh 4.7
Diberikan 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 10
Jelas 𝑓 (−𝑐 ) = (−𝑐)2 + 2(−𝑐 ) − 10 = 𝑐 2 − 2𝑐 − 10.
Jelas 𝑓 (𝑐 ) = 𝑐 2 + 2𝑐 − 10.
Jelas 𝑓 (−𝑐 ) ≠ 𝑓(𝑐) dan 𝑓(−𝑐 ) ≠ −𝑓(𝑐).
Jadi 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 10 bukan merupakan fungsi genap maupun ganjil.
LATIHAN 4.1
√𝑥 2 +4
1. Dipunyai 𝑓(𝑥 ) = , tentukan:
𝑥−√2
a. 𝑓(7)
b.
2. Sebutkan domain alami dari fungsi-fungsi di bawah ini, kemudian
selidikilah apakah merupakan fungsi genap, ganjil atau bukan keduanya,
serta sketsalah grafiknya.
1
a. 𝑔(𝑥 ) = 𝑥7 −2𝑥
𝑥 2 −2
b. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥4
c. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 1
Daerah asal dan daerah hasil untuk fungsi dari 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 2 − 2 yaitu dengan daerah asal
semua bilangan real dan daerah hasilnya {𝑦: 𝑦 ≥ −2}
Contoh:
𝑥 2 −2
Fungsi 𝑔(𝑥 ) = adalah ganjil
𝑥
(−𝑥)2 −2 𝑥 2 −2
Karena 𝑔(−𝑥 ) = = −( ) = −𝑔(𝑥)
−𝑥 𝑥
6. Penggeseran
𝑓(𝑥) = |𝑥|
𝑓(𝑥) = |𝑥 − 3|
A. JENIS-JENIS FUNGSI
1. Fungsi konstanta
Sebuah fungsi berbentuk f(x) = k, dengan k konstanta (bilangan real) disebut fungsi
konstanta dan grafiknya berupa sebuah garis mendatar.
Contoh: 𝑓(𝑥 ) = 4
Fungsi konstanta
𝑓 (𝑥 ) = 4
2. Fungsi identitas
Fungsi identitas
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥
3. Fungsi polinom
Sebarang fungsi yang diperoleh dari fungsi kontanta dan fungsi identitas dengan
menggunakan operasi penambahan, pengurangan, dan perkalian disebut fungsi polinomial.
Fungsi polinomial yaitu 𝑓(𝑥 ) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 dengan koefisien-
koefisien a berupa bilangan real dan n adalah bilangan bulat tak negatif. Jika 𝑎𝑛 ≠ 0, maka
n adalah derajat fungsi polinomial tersebut.
Konsep dari polinom adalah akar-akar polinom, yaitu nilai 𝑠 𝜖 𝑅 sehingga 𝑓(𝑠) = 0.
a. Fungsi linear
Bila n = 1 atau suku banyak yang memiliki derajat 1 disebut fungsi linear. Dapat
dikatakan bahwa bentuk persamaan umum fungsi linear adalah f(x)=ax+b. Dimana a
menyatakan kemiringan dari grafik fungsi f(x) dan b diperoleh sebagai nilai y saat x =
0.
Domain fungsi linear adalah 𝐷𝑓 = ℜ dan gambar grafik fungsi linear adalah garis lurus.
b. Fungsi kuadrat
Bila n = 2 disebut fungsi kuadrat. Dapat dikatakan bahwa 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 adalah
fungsi derajat dua, atau fungsi kuadrat. Rumus mencari akar polinom pada fungsi
kuadrat menggunakan rumus yang kita kenal dengan rumus abc.
Contoh: fungsi kuadrat sederhana 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2
𝑓 (𝑥 ) = 𝑒 𝑥
5. Fungsi logaritma
Fungsi logaritma merupakan kebalikan dari fungsi eksponen. Bila 𝑓 (𝑥 ) = 𝑒 𝑥 maka
kebalikan fungsi f adalah 𝑓 −1 (𝑥 ) = ln 𝑥. Artinya bila 𝑒 𝑥 = 𝑦 maka ln 𝑦 = 𝑥 atau 𝑒 0 = 1
maka ln 1 = 0, dan sebaliknya.
𝑓 (𝑥 ) = ln (2𝑥)
𝑓 (𝑥 ) = sin (𝑥)
𝑓 (𝑥 ) = cos (𝑥)
𝑓 (𝑥 ) = tan (𝑥)
7. Fungsi irasional
Fungsi yang variabelnya berada di dalam tanda akar sering disebut fungsi irrasional.
1
Contoh fungsi irrasional adalah 𝑓 (𝑥 ) = √𝑥 2 − 2𝑥−1
(𝑥³ − 2𝑥²)
𝑓(𝑥) =
(2𝑥² − 4𝑥 + 2)
Tentu saja kita harus sedikit hati-hati mengenai daerah asal. Jelas x harus berupa sebuah
bilangan dimana f maupun g berlaku. Dengan kata lain, daerah asal 𝑓 + 𝑔 adalah irisan
(bagian bersama) dari daerah asal f dan g.
x f(x) g(f(x))
ℎ = (𝑔 ∘ 𝑓 )
C. INVERS FUNGSI
Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-satu dari A ke B, maka kita dapat menemukan
balikan atau inversi (invers) dari 𝑓. Fungsi inversi dari 𝑓 dilambangkan dengan 𝑓 −1 . Misalkan
a adalah anggota himpunan A dan b anggota himpunan B, maka 𝑓 −1 (𝑏) = 𝑎 jika 𝑓(𝑎) = 𝑏.
Fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu sering dinamakan juga fungsi yang
invertible (dapat dibalikan), karena kita dapat mendefinisikan fungsi balikannya. Sebuah
fungsi dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan fungsi yang
berkoresponden satu-ke-satu, karena fungsi balikannya tidak ada.
𝑓(𝑎)
𝑎 𝑏
−1
𝑓 (𝑏)