Professional Documents
Culture Documents
Mentoring Sistem Saraf
Mentoring Sistem Saraf
BLOK 2
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
SCENARIO
“ The first grade student is learning about the action potensial of neuron. The scenario describe
that neuron implus will happened if action potential of neuron have been happened.”
JAWAB :
Penulis : Gnugroho
Tahun : 2013
Sistem saraf pusat ( SSP) terdiri dari otak medulla spinalis yang dilindungi tulang
cranium dank anal vertebrata
System saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. System ini terdiri
dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan
reseptor dan efektor.
Divisi otonom ( involunter ) mengendalikan seluruh respon involuner pada otot polos,
otot jantung, dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui 2 jalur
a. Fungsi Sensori
Fungsi sensori system saraf dengan menerima data baik melalui neuron, glia
maupun sinaps. Sinaps teori tersebut dapat diterima sebagai stimulus internal
maupun stimulus eksternal. Sebagai contoh : stimulus internal adalah ketika darah
mengalami peningkatan asam maka resptor sensori akan menerima pesan tersebut
dan dikirimkan ke otak. Sedangkan contoh stimulus eksternal adalah ketika
tangan memegang duri maka tangan akan merasakan ketajaman duri tersebut.
b. Fungsi Integrasi
Saraf sebagai fungsi integrasi adalah mengintegrasikan semua sensori berupa
input yang diterima. Semua input yang diterima akan diproses ke otak. Didalam
otak akan terjadi proses integrasi dengan cara menganalisa dan menyimpan segala
input sensori yang kemudian otak tersebut memutuskan terhadap respon yang
diterima. Respon tersebut akan dikirimkan ke fungsi motoric melalui otak dan
spinal cord. Fungsi integrasi juga bisa disebut sebagai fungsi persepsi.
c. Fungsi Motorik
Fungsi motoric akan terjadi setelah fungsi integrasi telah dilakukan. Setelah otak
menerima respon sensori dan memutuskan terhadap respon yang diterima maka
akan terjadi fungsi motoric di otot atauppun di kelenjar melalui otak da spinal
cord. Otot dan kelenjar tersebut disebut sebagai motor output/fektor. Stimulasi
efektor akan menyebabkan otot berkontraksi dengan kelenjar mensekresi.
c. Pembagian Sistem Saraf
Subdivisi Sistem Saraf dibagi menjadi 2 sub divisi, yaitu Sistem Saraf Pusat dan
Sistem Saraf Perifer
a. Sistem Saraf Pusat terdiri atas brain ( otak) dan spinal cord. Brain merupakan
“control center”atau pusat pengaturan utama. Otak merupakan bagian dari
Sistem Saraf Pusat yang berlokasi di tengkorak dan terdiri atas 1011 neuron.
b. Sistem Saraf Perifer merupakan sistem saraf yang berada di luar Sistem Saraf
Pusat. Yang merupakan bagian dari Sistem Saraf Perifer adalah sebagai
berikut :
1. Nerves ( saraf ) adalah gabungan ratusan sampai dengan ribuan axon
yang berhubungan dengan jaringan konektivus dan pembuluh darah
yang berada di luar otak dan spinal cord yang terbagi menjadi : 12
pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf tulang belakang (spinal
cord)
2. Ganglia adalah kumpulan badan sel saraf yang membentuk sistem
saraf dan berada diluar sistem saraf pusat.
3. Enteric Plexus adalah jaringan saraf yang berada didinding sistem
Gastrointestinal. Saraf ini akan meregulasi sistem digesti.
4. Reseptor sensori adalah reseptor yang memonitor perubahan
lingkungan internal ataupun eksternal.
Neuron : sel saraf itu sendiri merupakan sel yang melakukan proses
rangsangan ( electrical excitability ), mempunyai kemampuan untuk berespon
terhadap dan merubahnya menjadi pontensial aksi.
Neuroglia : Neuroglia adalah membentuk sekitar setengah dari volume SSP.
Tidak dapat mengalami potensial aksi. Berbentuk lebih kecil. Terdapat 2 tipe
yaitu sel schawan dan oligodendrocyte
Dendrite : Serabut sel saraf pendek dan bercabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel yang berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
Axon / Neurit : Serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang – benang halus yang
disebut neurofibril yang dibungkus oleh beberapa lapisan selaput mielin yang
berguna untuk mempercepat jalannya rangsangan.
b. Otak adalah organ yang bertanggung jawab sebagai pusat koordinasi tubuh.
c. Berdaarkan hemisfernya (belahan), otak terbagi menjadi :\
1. Otak kiri, mengendalikan tubuh bagian kanan, merupakan pusat IQ, logika,
rasio, membaca, menulis, dan matematika.
2. Otak kanan, mengendalikan tubuh bagian kiri, merupakan pusat EQ,
linguistik, perasaan, seni, ekspresi dan komunikasi.
d. Berdasarkan perkembangan sewaktu embrio, otak terbagi menjadi :
1. Otak depan (prosensefalon)
a. Telensefalon, yaitu cerebrum (otak besar).
b. Diensefalon, yaitu talamus, hipotalamus, kelenjar pineal, kelenjar
hipofisis, dll.
2. Otak tengah (mesensefalon) 3) Otak belakang (rhombensefalon)
a. Metensefalon, yaitu pons varolii dan cerebellum (otak kecil).
b. Mielensefalon, yaitu medulla oblongata (sumsum lanjutan).
Gabungan mesensefalon, pons varolii dan medulla oblongata disebut batang
otak.
e. Bagian-bagian otak secara umum:
2. Talamus
Substansi kelabu yang menerima impuls dari saraf sensorik (kecuali
penciuman) ke korteks otak. Talamus melakukan persepsi dan perwujudan
fisik luar terhadap rasa sakit dan emosi.
3. Hipotalamus
Merupakan pusat pengaturan saraf otonom seperti emosi, tingkah laku, suhu
tubuh, lapar dan haus, tidur, keseimbangan metabolisme tubuh, dan tekanan
darah. Hipotalamus menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelenjar
hipofisis.
4. Mesensefalon (otak tengah)
Ukurannya kecil dan terdapat bagian yang mengendalikan penglihatan
(kolikuli superior) dan pendengaran (kolikuli inferior).
5. Pons varolii (jembatan varol)
Merupakan jembatan penghubung bagianbagian dari otak.
6. Medulla oblongata (sumsum lanjutan)
Merupakan penghubung otak ke sumsum tulang belakang. Fungsinya
mengatur denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, produksi
ludah, gerak alat pencernaan, batuk dan bersin.
7. Cerebellum (otak kecil)
Bagian terbesar kedua otak sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi gerak.
f. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) adalah organ yang bertanggung jawab
atas pusat koordinasi gerak refleks.
g. Medulla spinalis terdapat pada ruas-ruas tulang belakang sampai ruas kedua tulang
pinggang.
h. Fungsi medulla spinalis adalah menghantarkan impuls dari reseptor ke otak lalu ke
efektor, dan alternatif jalan terpendek gerak refleks.\
i. Struktur irisan melintang medulla spinalis:
Tahun : 2016
Halaman : 99
Sistem Saraf Tepi terdiri dari 43 pasang saraf; 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang
saraf tulang belakang (spinal), serta neuron yang ditemukan di dinding saluran pencernaan.
Sebagian besar saraf adalah saraf campuran, hanya beberapa dari saraf kranial yang mtorik
atau sensorik. Saraf mengandung berkas-berkas akson yang didukung oleh jaringan ikat.
Sistem saraf tepi (SST) dibagi menjadi beberapa unit yang lebih kecil. Kategori
kedua ini terdiri dari semua saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang
dengan reseptor sensorik, otot, dan kelenjar. Terdiri dari 12 pasang saraf tengkorak (krania)l
yang berasal dari batang otak dan 31 pasang saraf tulang belakang (spinal) yang berasal dari
sum-sum tulang belakang. SST membawa impuls saraf yang dibentuk oleh reseptor
sensorik, seperti reseptor nyeri dan suara, ke SSP. Ia juga membawa impuls saraf dari SSP
ke efektor, yaitu: otot, kelenjar, dan jaringan adiposa.
Tahun : 2016
Halaman : 57 dan 65
Tiga fungsi yang tumpang tindih, diilustrasikan dengan contoh dari orang yang haus
melihat dan kemudian mengangkat segelas air :
Fungsi sensorik.
Sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk memantau perubahan
yang terjadi baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang dikumpulkan disebut input
sensorik
Fungsi Integritas
Sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian memutuskan apa
yang harus dilakukan pada setiap saat. Proses ini disebut integrasi.
Fungsi motorik
Sistem saraf mengaktifkan organ efektor, (otot dan kelenjar) untuk menimbulkan
respon. Proses ini disebut output motorik.
Sumber : USU Repository, Sistem Saraf dan Peranannya Dalam Regulasi Kontraksi Otot
Rangka
Penulis : Lita Feriyawati
Tahun : 2006
Komponen listrik dari transmisi saraf menangani transmisi impuls du sepanjang
neuron. Permeabilitas membran sel neuron terhadap ion natrium dan kalium bervariasi
dan dipengaruhi oleh perobahan kimia serta listrik dalam neuron tersebut ( terutama
neurotransmitter dan stimulus organ receptor ). Dalam keadaan istirahat , permeabillitas
membran sel menciptakan kadar kalium intrasel yang tinggi dan kadar natrium intra sel
yang rendah, bahkan pada pada kadar natrium extrasel yang tinggi. Impuls listrik timbul
oleh pemisahan muatan akibat perbedaan kadar ion intrasel dan extrasel yang dibatasi
membran sel. Secara skematis perjalanan impuls saraf dapat dilihat pada bagan berikut
ini :
Tahun : 2016
Namun, persarafan ganda organ oleh kedua divisi dari SSO tidak bersifat
universal. Misalnya, kelenjar keringat dan pembuluh darah dipersarafi oleh neuron
simpatis hampir seluruhnya. Selain itu, dimana persarafan ganda ini ada, salah satu divisi
mungkin lebih dominan daripada divisi lain. Misalnya, persarafan parasimpatis dari
saluran pencernaan lebih dominan dan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada
persarafan simpatis. Dalam kasus dimana kedua neuron simpatis dan parasimpatis
mempersarafi organ tunggal, divisi simpatis memiliki pengaruh besar pada kondisi
aktivitas fisik dan stres, sedangkan divisi parasimpatis memiliki pengaruh yang lebih
besar dalam kondisi istirahat.
Meskipun, divisi simpatis tidak aktif selama kondisi istirahat; namun memainkan
peran utama selama istirahat dengan menjaga tekanan darah dan suhu tubuh.
Secara umum, selama latihan fisik divisi simpatis mengalirkan darah dan nutrisi
ke struktur yang aktif dan menurunkan aktivitas organ yang tidak penting. Hal ini
kadang-kadang disebut sebagai respon fight-or-flight. Contoh dari fight or flight itu
sendiri adalah “Bayangkan Anda sekarang tertidur di rumput dan di bawah sinar matahari
yang teduh sambil mencerna makanan. Anda membiarkan makan intisari. Tiba-tiba Anda
merasakan sesuatu bergerak melintasi kaki bagian bawah Anda. Anda membuka mata,
melihat empat ular panjang merayap di atas kaki Anda. Dengan isntin tanpa berpikir
dulu, Anda melemparkan ular ke rumput dan berusaha untuk mencari aman dengan naik
ke atas meja piknik di dekat Anda. Anda terengah-tengah, dan jantung berdebar. Dalam
waktu kurang dari satu detik, tubuh Anda telah merespon ke situasi panik. Reaksi refleks
ini terintegrasi dan terkoordinasi melalui sistem saraf pusat (SSP), kemudian dilakukan
oleh eferen yang terbagi ke dalam sistem saraf tepi (perifer) (SST).