You are on page 1of 2

Nama : Putri Raudatul Jannah

NIM : 2001036017
Prodi : Akuntansi
Matkul : Pendidikan Kewarganegaraan GAB E

PANCASILA SOLUSI INDONESIA

Pancasila merupakan anugrah bagi bangsa Indonesia dari Yang Maha Kuasa melalui
Bung Karno dan tokoh-tokoh yang lain. 1 Juni merupakan hari kelahiran Pancasila dan 18
Agustus merupakan penetapan konstitusi tentang Pancasila. Pada tahun 1949, di mana
demokrasi liberal di lahirkan yang tidak pas dengan konsep Pancasila. Sehingga, pada 5 Juli
tepatnya yaitu pada dekrit presiden menyatakan bahwa untuk Kembali kepada UUD yang
berisi Pancasila.

Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya nilai universal dari seluruh agama di Indonesia
dikemas dalam Ideologi Negara Republik Indonesia. Semua agama di Indonesia, dilindungi
oleh negara. Intinya, penjabaran Ketuhanan YME dalam action tentu berbeda. Yang beda
jangan dipaksa untuk sama, dan yang sama jangan sekali kali dibedakan.

Dari segi ketuhanan, Pancasila bukan negara agama, bukan negara sekuler, dan bukan
pula negara atheis. Bangsa dan kabilah dibuat dengan identitasnya sendiri, tapi masing-
masing masyarakat mempunyai independesi nya sendiri dan harus dihargai. Hanya negara
berkebangsaan yang bisa bangkit menjadi negara besar. Jadi, Persatuan Indonesia bukan anti
Internasionalisme, karena persatuan kebangsaan itu merupakan Adzali secara filosofis.

Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya “adil” posisi Indonesia harus non-blok.
Tidak boleh pro kepada spihak manapun, harus menegakkan keadilan.

Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan. “Hikmah” yaitu inti dari pada fenomena. Jadi, kalau ada hukum maka hikmahnya
adalah keadilan.

Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, termasuk bidang pendidikan kesehatan
perekonomian dan perlindungan merupakan keadilan komprehensif.

Setiap filosofi bangsa, tidak bisa selesai dengan sendirinya tanpa diwadahi system
kenegaraan yang menjamin terselenggaranya fiosofi. Lalu siapa yang menjamin
terselenggaranya filosofi? yaitu UUD. Tidak ada negara di dunia yang maju tanpa adanya
civic education, untuk dia tahu bagaimana sejarah kebangsaan negaranya sendiri.

IBNU MULJAM BARU TELAH DILAHIRKAN


Subuh, 19 Ramadhan 40 H, seorang lelaki memandang ke bintang dan dia berbisik bahwa
langit memang tidak pernah berdusta. Dia ingat dalam suatu waktu bahwa Rasulullah
memeluknya sambil menangis. Menangisi saudaranya yang seluruh hidupnya dibaktikan
untuk membuktikan ketaatan.

Menjelang subuh, Ali ibn Abu Thalib membasahi wajahnya dengan wudhu untuk
menghadap Tuhan penciptanya. Di mihrabnya yang sunyi, dia menempelkan dahinya. Tiba-
tiba sebilah pedang mengarah kepadanya. Pedang yang melukainya telah dilumuri racun yang
mematikan. Sedangkan pembunuh keji itu bernama Abdurrahman Ibnu Muljam.

Ibnu Muljam dikenal rajin ibadah, dia hafal Al-qur’an, menjalankan puasa daud, sehari
puasa sehari tidak. Dengan segala ibadahnya itu, dia merasa labih dari Ali, mengkafirkan Ali
dan menuduh Ali tidak berpegang teguh pada Allah. 3 hari setelah kejadian itu, Imam Syahid
wafat akibat tebasan pedang seorang yang mengaku muslim.

Peristiwa itu merupakan tragedy yang memilukan dalam sejarah islam. Dari tangan Ibnu
Muljam, cahaya agama itu ingin dimatikan. Ideologi Ibnu Muljam, beranggapan bahwa orang
yang tidak sepemikiran dengannya merupakan kafir dan orang yang berbeda dengannya
adalah sesat, oleh karena itu wajib dibinasakan.

Ibnu Muljam, ingin menjadi tuhan. Dia merasa berhak membunuh orang lain dengan keji.
Orang yang rajin beribadah ini, telah dicatat sejarah dengan tinta paling nista karna
memercikan darah seorang manusia mulia. Ibnu Muljam telah lama mti, tapi cara berfikirnya
diwarisi sampai saat ini, cara berfikir kaum khawarij yang kemudian lahir pemahaman
wahabi.

Mereka sibuk dengan acara ritual, simbol-simbol beragama, mudah mengkafirkan orang
lain, membenci perbedaan dan merasa paling islam sendiri dan telah memegang kunci surga.
Padahal mereka sejenis iblis dengan jubah kesalehan. Mereka memimpikan surga di akherat,
tetap neraka melulu yang mereka buat di dunia.

Dunia dihiasi oleh kematian-kematian indah. Tebasan pedang disaat subuh Ramadhan itu,
membawa kematian yang indah bagi Imam Ali.

You might also like