You are on page 1of 7

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RSI

“SITI HAJAR” DAN RSIA “PERMATA HATI” KOTA MATARAM

Reni Chairunnisah1, Syamsuriansyah2, Ria Rahmatul Istiqomah3, 4Ikwan,


Uswatun Hasanah, 6Noor Alamsyah, 7Yan Reiza Permana Ulva Eti Rosita8
5
1,2,3,4,5,6,7
Lecturer of Medical Record of Polytechnic of Medica Farma Husada Mataram,Indonesia, 8Student of
Medical Record Polytechnic of Medica Farma Husada Mataram,Indonesia.

Email: sam_bptk@yahoo.com. renichairunnisah.fkm@gmail.com,


riarahmatulistiqomah88@gmail.com, ulvaetirosita@gmail.com,

ABSTRACT

Assessment of individual performance is very useful for the dynamics of overall organizational
growth. Through these assessments, it can be seen the actual conditions about the performance of officers.
The purpose of this study was to determine the correlation between workload with the performance of
medical record officers at the RSI "Siti Hajar" and RSIA "Permata Hati" city of Mataram. This study used
quantitative analytical research methods. This research was conducted in December 2018 at the RSI "Siti
Hajar" and RSIA "Permata Hati" city of Mataram.The population in this study were all medical record
officers at the RSI "Siti Hajar" and RSIA "Permata Hati" city of Mataram. The sampling technique in this
study was total sampling. The samples in this study were 30 medical record officers at the RSI "Siti Hajar"
and RSIA "Permata Hati" city of Mataram. Data collection is done by giving a questionnaire containing
statements that must be filled out by the respondent.The results of this study indicated that the majority of
respondents rated the workload at RSI "Siti Hajar" and RSIA "Permata Hati" Mataram city included in the
category of high workload with a percentage of 86.67%. All respondents at the RSI "Siti Hajar" and RSIA
"Permata Hati" city of Mataram had a performance that was included in the high category. The results of this
study indicated that there is a correlation between workload with the performance of medical record officers
at the RSI "Siti Hajar" and RSIA "Permata Hati" city of Mataram.

Keyword: Workload, Performance of Medical Record Officers.


1. PENDAHULUAN dan di Rumah Sakit Ibu dan Anak “Permata
Rekam medis adalah berkas yang Hati” Mataram, terdapat 11 petugas Rekam
berisikan catatan dan dokumen tentang Medis. Berdasarkan Peraturan Mentri
identitas pasien, pemeriksaan pasien, Pendayagunaan Aparatur Negara dan
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
telah diberikan kepada pasien. Tujuan rekam Nomor 30 Tahun 2013 Rumah Sakit umum
medis untuk menunjang tercapainya tertib tipe C seharusnya mempunyai 36 petugas
administrasi dalam rangka upaya peningkatan Rekam Medis dan Rumah Sakit khusus tipe C
pelayanan kesehatan dirumah sakit seharusnya mempunyai 25 petugas Rekam
(Kepmenkes, 2008).Salah satu profesi yang Medis sehingga Rumah Sakit Islam “Siti
memiliki peran penting dalam memberikan Hajar” Mataram masih kurang 17 petugas
pelayanan.kesehatan adalah perekam medis. Rekam Medis dan di Rumah Sakit Ibu dan
Pengertian Perekam Medis menurut PMK Anak “Permata Hati” Mataram masih kurang
Nomor 55 Tahun 2013 adalah seorang yang 14 petugas Rekam Medis.
telah lulus pendidikan Rekam Medis dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
informasi kesehatan sesuai ketentuan oleh Kori Puspita Ningsih (2013) tentang
perundang-undangan. Profesionalisme Hubungan Beban Kerja dan Kepuasan Kerja
perekam medis dalam memberikan pelayanan Dengan Kinerja Karyawan di Instalasi Rekam
rekam medis, dapat mempengaruhi hasil Medis Rumah Sakit Mata “Dr.Yap”
kinerja perekam medis. Yogyakarta bahwa jumlah tenaga di Instalasi
Kinerja dalam organisasi merupakan Rekam Medis Rumah Sakit Mata “Dr.Yap”
jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan Yogyakarta saat ini berjumlah 9 orang.
organisasi yang telah di tetapkan. Menurut Sedangkan berdasarkan data hasil observasi
Ilyas (2002), kinerja adalah penampilan karya penelitian yang di olah dengan rumus
personal baik kuantitas maupun kualitas dalam menghitung kebutuhan tenaga WISN (Work
suatu organisasi. Faktor yang mempengaruhi Load Indikator Staff Need), diperoleh hasil
kinerja menurut Nursalam (2012), terdiri atas kebutuhan tenaga di instalansi rekam medis
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor berjumlah 13,83 orang, sehingga terdapat
eksternal.Faktor internal terdiri dari kekurangan sebanyak 4,83 orang. Hasil
pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan penelitian Kori Puspita Ningsih juga
pekerjaanya, motivasi dalam bekerja, dan mengatakan bahwa Rumah Sakit Mata
kepuasan dalam kerja. Sedangkan faktor “Dr.Yap” Yogyakarta sebaiknya perlu
ekternal terdiri dari beban kerja, supervisi, penambahan jumlah tenaga untuk menurunkan
lingkungan, budaya kerja, dan gaya beban kerja karyawan sehingga mampu
kepemimpinan dalam organisasi (Nursalam, meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja
2012). Faktor yang mempengaruhi terjadinya karyawan.
resiko penurunan kinerja salah satunya adalah Beban kerja petugas rekam medis di
beban kerja. Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan di Rumah
Beban kerja adalah sejumlah proses atau Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” Mataram
kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang dapat dikatakan beban kerja berat karena di
pekerja dalam jangka waktu tertentu. Apabila Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan di Rumah
seorang pekerja mampu menyelesaikan dan Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” Mataram
menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas masih kekurangan petugas Rekam Medis
yang diberikan, maka hal tersebut tidak sehingga petugas Rekam Medis harus
menjadi suatu beban kerja.Namun, jika pekerja menyelesaikan banyak pekerjaan setiap
tidak berhasil maka tugas dan kegiatan tersebut harinya. Kori Puspita Ningsih (2013)
menjadi suatu beban kerja. Menurut Munandar menyatakan bahwa secara umum dapat
(2001), beban kerja adalah keadaan dimana dikatakan bahwa semakin tinggi beban kerja
pekerja dihadapkan pada tugas yang harus maka kinerja semakin rendah.Penelitian ini
diselesaikan pada waktu tertentu. menyatakan bahwa ada hubungan signifikan
Berdasarkan hasil observasi awal yang antara beban kerja dengan kinerja karyawan.
di lakukan di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Berdasarkan latar belakang diatas maka
Mataram, terdapat 19 petugas Rekam Medis peneliti akan melakukan penelitian terkait
hubungan Beban Kerja dengan Kinerja adalah seluruh petugas Rekam Medis di
Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Islam Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan di Rumah
“Siti Hajar” dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” yang
“Permata Hati” Kota Mataram. berjumlah 30 petugas Rekam Medis.
Instrumen penelitian
2. METODE PENELITIAN Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan
Desain Penelitian digunakan untuk mengumpulkan data
Penelitian ini menggunakan jenis (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang akan
penelitian kuantitatif analitik. Penelitian digunakan dalam penelitian ini ialah lembar
kuantitatif adalah suatu proses menemukan kuesioner.
pengetahuan yang menggunakan data berupa Teknik Pengumpulan Data
angka sebagai alat menganalisis keterangan Teknik pengumpumpulan data penelitian ini
mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram, menggunakan penyebaran kuesioner.
2008). Dan penelitian analitik berarti Kuesioner adalah suatu alat pengumpul data
penelitian yang bertujuan untuk mencari berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan
hubungan antar variabel. Dalam Penelitian ini pada responden untuk mendapat jawaban.
akan mencari apakah beban kerja berhubungan Menurut Suroyo Anwar (2009), angket atau
dengan kinerja petugas Rekam Medis di kuesioner  merupakan sejumlah pertanyaan
Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan Rumah atau pernyataan tertulis  tentang data faktual
Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” Kota atau opini yang berkaitan dengan diri
Mataram . responden, yang  dianggap fakta atau
Tempat dan Waktu Penelitian kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit oleh responden. Dalam hal ini peneliti akan
Islam “Siti Hajar” dan Rumah Sakit Ibu dan memberikan kuesioner yang berisi pernyataan-
Anak “Permata Hati” Kota Matarampada pernyataan yang harus diisi oleh responden
bulan Desember 2018. dan memenuhi pernyataan-pernyataan skala
Variabel dan Defnisi Operasional likert. Menurut Djaali (2008), skala likert
Variabel independent dalam penelitian ini adalah skala yang dapat dipergunakan untuk
adalah beban kerja dengan variabel dependen mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
yaitukinerja petugas rekam medis. seseorang atau sekelompok orang tentang
Berikut definisi operasional dari masing- suatu gejala atau fenomena pendidikan.
masing variabel penelitian independent dan Pengolahan Data
dependen. Menurut Nursalam (2013), pengolahan data
a. Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
yang harus diselesaikan oleh tenaga perekam Editing
medis dalam satu tahun dalam satu sarana Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran
pelayanan rekam medis. data yang diperoleh.Setelah data dikumpulkan,
b. Kinerja adalah hasil kerja petugas rekam medis selanjutnya adalah mengolah data sedemikian
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh rupa hingga jelas. Pada proses ini dilakukan
petugas rekam medis yang melaksanakan pengecekan kembali jawaban responden untuk
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang memastikan apakah responden mengisi semua
diberikan kepadanya. kuesioner penelitian atau tidak.
Populasi dan Sampel Coding
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Upaya dengan memberikan kode berkenaan
petugas di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan dengan memberikan nomor atau simbol
Rumah Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” lainnya bagi jawaban-jawaban yang masuk
Kota Mataram . sehingga jawaban dapat dikelompok ke dalam
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian sejumlah kelas atau kategori yang
ini adalah total sampling. Total sampling terbatas.Coding dilakukan untuk memberikan
adalah teknik pengambilan sampel dimana kode pada atribut dari variabel untuk
jumlah sampel sama dengan jumlah populasi memudahkan analisa.
(Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini
Entry
Kegiatan memasukkan data yang sudah diberi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kode ke dalam komputer menggunakan Hasil penelitian
program komputerisasi untuk masing-masing Identifikasi Beban kerja
variabel.Data yang sudah diberi kode dan telah Penilaian responden terhadap beban kerja
diberi skor dalam setiap pertanyaan/ dalam penelitian ini dikategorikan menjadi 3
pernyataan kemudian dianalisis. kategori yaitu beban kerja tinggi, beban kerja
Cleaning sedang dan beban kerja rendah.Beban kerja di
Dilakukan pada semua lembar kerja untuk Rumah Sakit dalam penelitian ini di ukur
membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi dengan 5 pernyataan.Penilaian responden
selama proses input data. Proses ini dilakukan terhadap beban kerja dalam penelitian ini dapat
melalui analisis frekuensi pada semua variabel. dilihat pada Tabel2 berikut.
Data missing dibersihkan dengan melakukan Tabel 1 Penilaian Responden Terhadap Beban
input data yang benar. Kerja di Rumah Sakit
Tabulating Jumlah
Tabulasi adalah kegiatan mengelompokkan Kategori Beban Kerja
data dengan meringkaskan data yang masuk ke N Persentase
dalam tabel-tabel yang telah disiapkan. Proses Beban Kerja Tinggi 26 86,67 %
tabulasi meliputi mempersiapkan tabel dengan Beban Kerja Sedang 4 13,33 %
kolom dan baris, menghitung banyaknya Beban Kerja Rendah 0 0,0 %
frekuensi tiap kategori jawaban dan menyusun Total 30 100 %
distribusi/ tabel frekuensi sehingga data yang Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
ada dapat tersusun, mudah dibaca dan bahwa sebagian besar responden menilai
dianalisis. beban kerja di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar”
Analisis Data dan Rumah Sakit Ibu dan Anak “Permata
Analisa data diolah baik pengolahan Hati” Kota Mataram termasuk dalam kategori
secara manual maupun menggunakan bantuan beban kerja tinggi yaitu sebanyak 26
komputer, keluaran akhir dari analisa data responden dengan persentase sebesar 86,67 %.
harus memperoleh makna atau arti dari hasil Identifikasi Kinerja
penelitian tersebut (Notoadmodjo, Kinerja responden dalam penelitian ini
2012).Datayangdihasilkandalampenelitian dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu kinerja
iniakandilakukananalisisdata tinggi, kinerja sedang, dan kinerja
denganmenggunakanbantuanprogramSPSS.Te rendah.Kinerja di Rumah Sakit dalam
knik analisisdatayangdigunakan penelitian ini di ukur dengan 8
padapenelitianiniadalahujikorelasiSpearman pernyataan.Penilaian responden terhadap
Rank.TeknikkorelasiSpearman kinerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Rankmerupakanteknikstatistikyangdigunakanu Tabel 4 berikut.
ntuk mengujihipotesisasosiatif/hubungan Tabel 2 Penilaian Responden Terhadap
(korelasi)biladatanyaberbentukordinal Kinerja di Rumah Sakit
(Sugiyono dalam Chairunnisah Jumlah
Kategori
2014).Penelitianinimenggunakan Kinerja
tingkatsignifikansiα=0,05,artinya N Persentase
kesalahandarianalisisadalahsebesar5%atauting Kinerja Tinggi 30 100 %
katkepercayaan dariestimasi terhadap Kinerja Sedang 0 0,0 %
populasi95%.Pengambilankeputusan Kinerja Rendah 0 0,0 %
analisisdatajikanilaip<0,05maka Total 30 100
Hoditolak.Artinyaadahubunganantara Beban Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui
Kerja Terhadap Kinerja Petugas Rekam Medis bahwa semua responden menilai kinerja di
di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan Rumah Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan Rumah
Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” Kota Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” Kota
Mataram. Mataram termasuk dalam kategori kinerja
tinggi yaitu sebanyak 30 responden dengan
persentase sebesar 100 %.
bahwa beban kerja tinggi namun kinerja
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja petugas rekam medis tetap tinggi.
Hubungan beban kerja dengan kinerja dapat Faktor yang mempengaruhi kinerja
dilihat pada Tabel 3. menurut Nursalam (2012), terdiri atas dua
Tabel 3 Hasil Analisis Hubungan Antara faktor yaitu faktor internal dan faktor
Beban Kerja dengan Kinerja eksternal.Faktor internal terdiri dari
Beba Ki pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan
nkerj ne pekerjaanya, motivasi dalam bekerja, dan
a rja kepuasan dalam kerja. Sedangkan faktor
Spear Beb Correlati 1.000 . eksternal terdiri dari beban kerja, supervisi,
man's anke on lingkungan, budaya kerja, dan gaya
rho rja Coefficie
kepemimpinan dalam organisasi (Nursalam,
nt
2012). Faktor yang mempengaruhi terjadinya
Sig. (2- . .
tailed) resiko penurunan kinerja salah satunya adalah
N 30 30 beban kerja. Penurunan kinerja berakibat pada
Kin Correlati . . rasa kepuasan pasien dan keluarga, dimana hal
erja on tersebut akan berdampak pada mutu pelayanan
Coefficie rumah sakit.
nt Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Sig. (2- . . ada pengaruh beban kerja terhadap kinerja
tailed) petugas rekam medis di Rumah Sakit Islam
N 30 30 “Siti Hajar” dan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Tabel 3 menunjukan bahwa hasil analisis “Permata Hati” Kota Mataram.Penelitian ini
dengan menggunakan uji korelasi sperman sejalan dengan hasil penelitian oleh Dewi
rank diperoleh nilai p value = 0,00. Nilai p Widyanti (2017) menunjukkan bahwa ada
value 0,00< nilai α = 0,05 sehingga Ho ditolak hubungan antara beban kerja dengan kinerja
yang artinya ada hubungan antara beban kerja perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD
dengan kinerja. Wates.Namun penelitian ini tidak sejalan
Pembahasan dengan hasil penelitian oleh Kori Puspita
Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Ningsih (2013) menunjukkan bahwa ada
Berdasarkan hasil penelitian dapat hubngan antara beban kerja terhadap kinerja
diketahui bahwa sebagian besar responden karyawan.Kori Puspita Ningsih (2013) juga
menilai beban kerja di Rumah Sakit Islam “Siti menambahkan bahwa semakin besar beban
Hajar” dan Rumah Sakit Ibu dan Anak kerja semakin menimbulkan kelelahan kerja
“Permata Hati” Kota Mataram termasuk dalam atau kejenuhan karyawan sehingga semakin
kategori beban kerja tinggi yaitu sebanyak 26 menurun kinerja karyawan.Hasil penelitianini
responden dengan persentase sebesar 86,67 %. juga sesuai denganhasil
Berdasrkan hasil penelitian diketahui pula ada penelitiansebelumnya, bahwa variabel beban
4 responden yang menilai beban kerja di kerja berpengaruh dengan kinerja.
Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” dan Rumah
Sakit Ibu dan Anak “Permata Hati” Kota 4. KESIMPULAN
Mataram termasuk dalam kategori beban kerja Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya,
sedang dengan persentase sebesar 13,33 %. maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Dan responden menilai kinerja petugas rekam a. Sebagian besar responden menilai beban
medis masuk dalam kategori kinerja tinggi kerja di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar”
yaitu sebanyak 30 responden dengan dan Rumah Sakit Ibu dan Anak “Permata
persentase sebesar 100%.Secara umum dapat Hati” Kota Mataram termasuk dalam
dikatakan bahwa beban kerja semakin tinggi kategori beban kerja tinggi yaitu sebanyak
maka kinerja semakin rendah, sebaliknya 26 responden dengan persentase sebesar
beban kerja semakin rendah maka kinerja 86,67 %.
semakin meningkat (tinggi).Namun berbeda b. Seluruh responden di Rumah Sakit Islam
dengan hasil penelitian ini dapat dikatakan “Siti Hajar” dan Rumah Sakit Ibu dan
Anak “Permata Hati” Kota Mataram
memiliki kinerja yang termasuk dalam Kusriyanto, B. 1991.Meningkatkan Produktivitas
kategori tinggi yaitu sebanyak 30 Karyawan. Pustaka Binaman Pressindo:
responden dengan persentase sebesar 100 Jakarta.
%. Mangkunegara, A. 2000.Manajemen Sumber
c. Ada hubungan antara beban kerja dengan Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
kinerja petugas rekam medis di Rumah Rosda Karya.
Sakit Islam “Siti Hajar” dan Rumah Sakit Moekijat.2004. Manajemen Tenaga Kerja dan
Ibu dan Anak “Permata Hati” Kota Hubungan Kerja. Bandung: Pioner Jaya.
Mataram. Munandar. 2001. Stress dan keselamatan Kerja,
Psikologi Industri dan organisasi.
Jakarta: Universitas Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Ningsih, K, P. 2013. Hubungan Beban Kerja dan
Anwar, S. 2009. Pemahaman Individu, Observasi, Kepuasan Kerja Dengan Kinerja
Checklist, Interviu, Kuesioner dan Karyawan di Instalasi Rekam Medis
Sosiometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rumah Sakit “Dr.Yap” Yogyakarta.
Arep, Ishak dan Tanjung, H. 2003.Manajemen Skripsi.Universitas Muhammadiyah
Sumber Daya Manusia. Universitas Surakarta. Jawa Tengah.
Trisakti: Jakarta. Nitisemito, dan Alex, S. 1992. Manajemen
Brotoharsojo, Hartanto dan Wungu, J. Personalia.Ghaila Indonesia: Jakarta.
2013.Tingkatakan Kinerja Perusahaan Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Dengan Merit System.PT.Rajagrafindo Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta: Jakarta.
Persada, Jakarta. Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian
Chairunnisah, R. 2014. Hubungan Kepemimpinan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta: Jakarta.
dan Motivasi Kerja Pegawai Dengan Nuraini, T. 2013. Manajemen Sumber Daya
Kinerja Puskesmas di Kabupaten Jember, Manusia. Pekanbaru: Yayasan Aini Syam.
Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Nursalam, 2002.Metode Penelitina Ilmu
Universitas Jember, Jawa Timur. Keperawatan. edisi ke 3. Salemba
Chariswanti, A. 2013.Analisa Kebutuhan Tempat Medika. Jakarta.
Tidur Pada Bangsal Kelas III Rumah Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan:
Sakit Umum Daerah Kota Semarang Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Berdasarkan Perhitungan Indikator Profesional.edisi ke 3.Jakarta: Salemba
Barber Johnson Tahun 2013.Jurnal Medica.
Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode
Nuswantoro Semarang. 59: 7-16. Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Salemba Medica.
Penyelenggaraan Prosedur Rekam Medis O’Donnell dan Eggemeier. 1986. Workload
Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Assessment Methodology. New York:
DEPKES RI Direktorat Bina Layanan Wiley.
Medik. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
Djaali, A. 2008.Skala Likert. Yogyakarta: Andi 269/Menkes/Per/III/2008.Rekam Medis.
Offset. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Donnelly, Gibson dan ivancevich. 1993. Perilaku Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
Struktur Proses. Jakarta: Erlangga. dan Perizinan Rumah Sakit.
Fathoni, A. 2006.Metodologi Penelitian Dan Peraturan Mentri Kesehatan RI No.55 Tahun 2013
Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT tentang penyelenggaraan pekerjaan
Rineka Cipta. perekam medis.
Ilyas. 2002. Teori, penilaian dan penelitian Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur
kinerja. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Kesehatan FKM UI. Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 tentang
Kasiram, M. 2008. Metodologi Penelitian. Jabatan Fungsional Perekam Medis dan
Malang: UIN-Malang Pers. Angka Kreditnya.
Keith, D, Newstrom, dan John, W. 1985. Perilaku Permendagri No.12 Tahun 2008.Pedoman
Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga. Analisis Beban Kerja di Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah.
Ruhana, I. 2014. Pengaruh Lingkunga Kerja
Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja
Karyawan.Universitas Brawijaya
Malang.
Sedarmayanti.2001. Sumber Daya Manusia dan
Produktifitas Kerja.Mandar Maju:
Bandung.
Sedarmayanti.2004. Sumber Daya Manusia dan
Produktifitas Kerja.Mandar Maju:
Bandung.
Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan
Produktifitas Kerja.Mandar Maju:
Bandung.
Shipp, dan Peter, J. 1998.Workload Indicator Of
Staffing Need (WISN) a Manual For
Implementation. Switzerland: WHO.
Siagian, dan Sondang P. 2006.Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,
Jakarta.
Simanjutak dan Burhan. 2003. Prilaku
Organisasi. Yogyakarta: Remaja
Rosdakarya.
Soleman dan Aminah. 2011. Analisis Beban Kerja
Ditinjau Dari Faktor Usia Dengan
Pendekatan Recommended Weiht Limit.
Jurnal Arika, Vol.05 No.02.
Sugiyono, 2007.Metodologi Penelitian Bisnis.
PT.Gramedia, Jakarta.
Tika, M, P. 2006. Budaya Organisasi dan
Peningkatan  Kinerja Perusahaan.
Jakarta:  Bumi Aksara.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Widyanti, D. 2017. Hubungan Beban Kerja
dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat
Inap Kelas III RSUD Wates.
Skripsi.Stikes Jendral Achmad Yani
Yogyakarta.

You might also like