You are on page 1of 2

TIME LINE

17 Agustus 1950: Pembubaran Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan republik
Indonesia
- Sistem ini dikaitkan dengan warisan kolonialisme (sengaja dipisah-pisah)
- Beresiko terjadi pemisahan negara (karena tidak memiliki kohesi/ikatan)
6 September 1950: Bertugasnya Kabinet Natsir
Pemberontakan-pemberontakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia dan massalah
keamanan dalam negeri. Contoh: Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan
RMS, buntunya perundingan masalah Irian Barat yang mulai dirintis.
22 Januari 1951: Penyampaian mosi tidak percaya oleh parlemen,dan mendapatkan kemenangan
21 Maret 1951: Selesainya masa Kabinet Natsir, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya
kepada presiden

SUSUNAN KABINET

Perdana Menteri: Mohammad Natsir


Wakil perdana menteri: Hamengku Buwono IX
Bidang Nama
Dalam Negeri Assaat
Luar Negeri Mohammad Roem
Keamanan Rakyat Abdul Halim
Kehakiman Wongsonegoro
Penerangan M. A. Pellaupessy
Keuangan Syarifudin Prawiranegara
Perindustrian Sumitro Joyohadikusumo
Pendidikan Bahder Djohan
Pertanian Tandiono Manu
Pekerjaan Umum Herman Johannes
Sosial F. S. Haryadi
Perhubungan Djuanda Kartawidjaya
Kesehatan Johannes Leimena
Agama Wahid Hasyim
Tenaga Kerja Panji Suroso
Menteri Negara Harsono Cokroaminoto

PROGRAM KABINET
 Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan Konstituante dalam
waktu yang singkat.
 Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk
peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar
Sementara 1950.
 Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
 Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar bagi
pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman
dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
 Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
 Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-anggota
tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
 Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah Irian
Barat dalam waktu yang singkat.

Kegagalan kabinet Natsir adalah:


 Tidak bisa menyelesaikan masalah Papua Barat
 Mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 39 tahun 1950 tentang DPRD yang
dianggap menguntungkan partai Masjumi
Keberhasilannya kabinet Natsir adalah
 Di bidang ekonomi, ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi
nasional.
 Indonesia masuk PBB
 Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai
masalah Irian Barat.

You might also like