Professional Documents
Culture Documents
Jawaban Evaluasi PAI Hal 98-99 (Tri Khoirunnisa)
Jawaban Evaluasi PAI Hal 98-99 (Tri Khoirunnisa)
1. a. Tabi’i
2. e. Kemusyrikan adalah kezaliman yang besar
3. b. Dua tahun
4. d. Hamba yang bersyukur
5. d. rasulullah SAW. Adalah pemberi syafaat bagi umatnya
Essay
3. Rasulullah SAW. Menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intektual lawan
bicara kita, jelaskan maksudnya !
Jawab :
Maksud rasulullah SAW. Menyuruh kita agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual
lawan bicara kita adalah sebagai berikut:
Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh lawan bicara agar tidak muncul
misskomunikasi atau kesalahpahaman.
4. Jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma’ruf nahi munkar!
Jawab :
Agar dapat menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk menegakan Al- Amru Bial Ma’ruf
Waan Nahyuan Al-munkar untuk semua golongan
5. Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah diatas!
Jawab :
Kaitan antara ibadah adalah ungkapan rasa syukur seorang hamba
Sebuah hadis diriwayatkan Hakim dari Jabir bin Abdullah RA menyebutkan, di akhirat nanti
ada seorang hamba yang telah beribadah selama 500 tahun.
Ahli ibadah tersebut pun dipersilakan Allah SWT untuk memasuki surga. "Wahai hamba-Ku,
masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku," bunyi Firman Allah dalam hadist
qudsitersebut.
Namun, ada yang menyangkal dalam hati si ahli ibadah. Mengapa ia masuk surga lantaran
rahmat Allah? Bukankah ia telah beribadah selama 500 tahun? "Ya Rabbi, mengapa aku
tidak dimasukkan kedalam surga karena amalku?" tanyanya.
Allah SWT pun memperlihatkan nikmat yang telah diberikan-Nya bagi si ahli ibadah.
Nikmat Allah tersebut ditimbang dengan seluruh amal ibadah yang telah ia kerjakan.
Ternyata, nikmat penglihatan dari sebelah matanya saja sudah melebihi ibadah 500 tahun si
ahli ibadah. Akhirnya, si ahli ibadah pun tunduk di hadapan Allah dan menyadari betapa
kecilnya nilai ibadahnya.
Tak ada alasan bagi seorang Muslim untuk tidak bersyukur kepada Allah. Sebanyak apa pun
ibadah yang dilakukan, tak akan sebanding dengan nikmat dan karunia yang telah diterima
dari Allah.
Demikianlah hakikat dari ibadah, sebagai ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada
Rabb-nya. Jadi, menunaikan ibadah bukan hanya sebatas pelunas utang dan menunaikan
kewajiban saja