You are on page 1of 8

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN V
ANALISIS ALDEHIDA DAN KETON

Dosen Pengampu:
Apt. Rizqa Fersiyana Deccati, S.Farm.,M.Farm.
Dr. apt. Lina Permatasari, S.Farm.
apt. Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah, M.Farm.

Disusun oleh:
Kelompok 6

1. Anisa Febriani (K1A018006)


2. Astika Sari Dewi (K1A020005)
3. Dinatul Aini (K1A020015)
4. Melda Putri Zakiah (K1A020043)
5. Muhamad Zainul Fajri A. (K1A020047)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
PERCOBAAN V
ANALISIS ALDEHIDA DAN KETON

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
1) Mempelajari dan memperkenalkan salah satu metode identifikasi senyawa
berdasarkan perbedaan gugus fungsi.
2) Memberi pemahaman identifikasi secara kimia senyawa golongan aldehida dan
keton.
2. Waktu Praktikum
Rabu, 23 Maret 2022
3. Tempat Praktikum
Laboratorium Farmakokimia, Program Studi Farmasi FK UNRAM

B. LANDASAN TEORI
Aldehid adalah senyawa organik dengan gugus fungsi karbonil (-C=O) pada ujung
rantai. Penamaan untuk aldehid disesuaikan dengan alkana dimana akhiran –a diganti
dengan –al. Karena gugus fungsi aldehid terletak pada karbon ujung makagugus aldehid
dianggap karbon 1. Sedangkan, keton adalah suatu senyawa organik dengan gugus fungsi
keto, yaitu gugus karbonil yang terletak bukan pada karbon ujung. Gugus keto tidak dapat
berada pada awal sebuah rantai karbon, sehingga pada senyawa keton diperlukan
penomoran, kecuali untuk propanon atau karbon sederhana lainnya. Penomoran untuk
gugus keto adalah serendah mungkin dengan akhiran nama keton adalah –on (Wardiyah,
2016).
Aldehida dan keton mengandung gugus karbonil C=O. Jika kedua gugus yang
menempel pada gugus karbonil adalah gugus-gugus karbon, maka senyawa itu dinamakan
keton. Jika salah satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen, senyawa termasuk
golongan aldehida (Lubis, 2016). Oksidasi parsial dari alkohol menghasilkan aldehida
(oksida selanjutnya menghasilkan asam karboksilat). Oksidasi alkohol menghasilkan keton
(Kumar, 2011).
Dalam analisis aldehid dan keton dapat menggunakan beberapa pengujian contohnya
uji tollens, uji benedict dengan fehling serta uji preaksi schiff. Pereaksi pada ketiga jenis uji
ini akan mengoksidasi aldehid sederhana untuk menjadi karboksilat, sehingga uji fehling
dan benedict dapat digunakan untuk menganalisis aldehid dan keton untuk mengidentifikasi
gula preduksi (Fleischer, 2019).
Uji tollens digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dan keton. Uji tollens
dapat menguji spesifikasi pada senyawa aldehid. Prinsip dasarnya adalah kemudahan
oksidasi kedua golongan senyawa. Perak (I) mudah direduksi menjadi logam perak oleh
aldehida tetapi tidak oleh keton. Menurut Arum et al (2012), pada senyawa aldehida, setelah
beberapa menit logam perak akan menempel pada bagian dalam tabung sebagai pelapis
yang reflektif atau disebut sebagai endapan cermin perak, sedangkan pada keton tidak
terjadi reaksi.
Uji benedict digunakan untuk mengidentifikasi adanya gula pereduksi dalam sampel.
Hasil positif aldehid yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentuknya endapan berwarna
merah yang tidak larut (Kusbandari, 2015). Uji benedict memiliki prinsip pengujian yang
sama dengan uji fehling. Menurut Suhendar (2010) reaksi antara aldehid dengan fehlin akan
menghasilkan endapan merah jika benar terdapat aldehid karena senyawa aldehida dapat
mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah Cu2O.

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


Alat-alat yang dibutuhkan :
1. Botol semprot 4. Pipet tetes
2. Gelas kimia 5. Pipet ukur
3. Gelas ukur 6. Tabung reaksi
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Formalin 8. CrO3
2. Larutan glukosa 9. Asam sulfat
3. 2,4-dinitrofenilhidrasin 10. Etanol 96%
4. Pereaksi Fehling 11. NaOH 10 %
5. Pereaksi Schiff 12. AgNO3 5 %
6. Pereaksi Benedict 13. NH4OH
7. Aseton
D. SKEMA KERJA
D.1 Reaksi dengan 2,4-dinitrofenilhidrazin

D.2 Reaksi oksidasi dengan asam kromat

D.3 Uji Tollens


D.4 Uji Benedict dan Fehling

D.5 Uji pereaksi Schiff

E. HASIL PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Arum, Y. P., Supartono, & Sudarmin. (2012). Isolasi dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun
Kersen. Jurnal MIPA, 35(2): 173.

Fleischer, H. (2019). The Iodine Test for Reducing Sugars- A Safe, Quick and Easy Alternative
to Copper (II) and Silver (I) Based Reagent. Sci EP, 7(2): 46.

Lubis, R. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Materi Aldehid Dan
Keton Di Sekolah Menengah Atas. Doctoral Dissertation Universitas Medan.

Kumar, S., et al. (2011). Aldehyde Ketone and Methone Emissions from Motor Vehicle
Exhaust. American Chemical Science Journal, 1(1): 1-27.

Kusbandari, A. (2015). Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung Dan Pati Umbi
Ganyong (Canna edulis Ker.). Pharmaҫiana, 5(1): 35-42.

Suhendar, C. (2010). Kimia. Bandung: kaifa.

Wardiyah. (2016). Kimia Organik. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.


LAMPIRAN

Jawaban soal

1. Sebelum Praktikum
a. Tuliskan struktur senyawa glukosa dan masing-masing 2 senyawa aldehida dan keton!
Jawaban
Glukosa Aldehida Keton

b. Bagaimana membedakan senyawa aldehida dan keton berdasarkan reaksi kimia?


Jawaban
Untuk membedakan aldehida dan keton berdasarkan reaksi kimia dapat dilakukan
dengan cara pereaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin, oksidasi, tes tollen, dan tes fehling.
Pereaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin bertujuan untuk membedakan aldehida dan keton yang
dimana jika direaksikan antara pereaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin dengan aldehida dan
keton akan membentuk endapan. Persamaan reaksinya, yaitu:
Pada oksidasi, aldehida lebih mudah dioksidasi menghasilkan asam karboksilat,
sedangkan keton tahan terhadap oksidasi. Dengan oksidator yang kuat pada kondisi
tertentu akan terjadi reaksi :

Tes tollen (larutan AgNO3 dalam amonia berlebih) merupakan metode yang digunakan
untuk membedakan aldehi dan keton. Prinsip dasarnya adalah kemudahan oksidasi
kedua golongan senyawa. Perak (I) mudah direduksi menjadi logam perak oleh aldehida
tetapi tidak oleh keton. Untuk pengujiannya jika senyawa aldehida maka setelah
beberapa menit logam perak akan menempel pada bagian dalam tabung sebagai pelapis
yang reflektif (reaksi yang digunakan untuk membuat cermin) atau disebut akan
terbentuk cermin perak sedangkan pada keton tidak terjadi reaksi. Tes fehling juga
bertujuan untuk membedakan aldehida dan keton dengan pereaksi fehling (larutan Cu2+
dalam basa kuat seperti KOH, NaOH). Aldehida dapat mereduksi larutan fehling
membentuk endapan merah Cu2O, sedangkan keton tidak terjadi reaksi.

2. Sesudah Praktikum

You might also like