You are on page 1of 64

PROSES ASUHAN GIZI

TERSTANDAR (PAGT)
ANAK GIZI BURUK
DENGAN LEUKIMIA
SABTU, 6 NOPEMBER 2021
ADJI HAMBALI, SST, RD
Ahli Gizi RSSA
Malang
adjihambali26571@gmail.com
HP 085855278431
LEUKIMIA
Kanker darah(sel darah putih menjadi
ganas dan berlebihan dlm sumsum
tulang)
MASALAH GIZI PADA ANAK LEUKIMIA

Inflamasi Sistematis
Meningkatnya Radikal Bebas
Pemecahan Glukosa Meningkat

BB Menurun Anoreksia
Imunitas Menurun Perubahan Persepsi Rasa
Keluaran Klinis Buruk Iatrogenik
Anemia Komplikasi, Katabolisme

Asupan Nutrisi Menurun


Peningkatan REE
Patogenesis Malnutrisi pada Kanker

Perubahan metabolisme Hilangnya


karbohidrat, lemak & mekanisme
protein homeostasis

Anak dengan Ketidakseimbangan Malnutrisi


kanker energi

(1) Peningkatan kebutuhan nutrisi


(2) Peningkatan kehilangan energi
(3) Berkurangnya asupan nutrisi
(4) Kebutuhan untuk tumbuh-
kembang
4 langkah Standardized Nutrition Care Process
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

A sesmen gizi
D iagnosa gizi
I ntervensi gizi
M onitoring gizi
E valuasi gizi
ALUR DAN PROSES ASUHAN GIZI
PADA PASIEN RAWAT INAP

Wokrshop Pelayanan Gizi Berbasis SNARS Edisi I – Malang 26-28 April 2019
STRONG KIDS
(SCREENING TOOL FOR RISK OF IMPAIRED NUTRITIONAL STATUS AND
GROWTH)
ASESMEN GIZI
5 Komponen asesmen gizi
Domain Riwayat terkait
makanan dan gizi (FH)

Domain
Antropometri (AD) Masalah gizi

Domain Biokimia, tes dan Penyebab


Identifikasi
prosedur terkait gizi (BD)
Tanda & Gejala
Domain Pemeriksaan fisik
klinis terkait gizi (PD)

Domain Riwayat klien/


personal (CH)
10
DOMAIN RIWAYAT TERKAIT GIZI & MAKANAN
(FOOD/NUTRITION-RELATED HISTORI - FH)

Identifikasi :
Masalah gizi terkait asupan & perilaku-lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makanan
DOMAIN DATA ANTROPOMETRI (AD)
Pengukuran thd ukuran, berat badan, proporsi tubuh
dan komposisi tubuh

1. Tinggi Badan / Panjang Badan


JENIS DATA & TERMINOLOGI 2. Berat Badan
3. Ukuran Rangka (frame size)
Komposisi 4. Perubahan berat badan
tubuh/pertumbuhan/ 5. Indeks massa tubuh (IMT)
6. Indikator pola
riwayat berat badan pertumbuhan/level persentil
7. Perkiraan kompartemen tubuh
Klasifikasi Status Gizi Menurut WHO

PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA 14


Pita Lingkar Lengan Atas (LiLA)

• Dilakukan pada balita umur 6-59 bulan


• Menggunakan pita LiLA balita

Pita LiLA Balita

PENCEGAHAN DAN TATA LAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA 15


CARA MENENTUKAN STATUS GIZI MENGGUNAKAN
INDEKS ANTROPOMETRI PADA ANAK

 BB/U: Berat Badan menurut Umur, tidak dapat


menggambarkan ada atau tidak adanya
kurang gizi (akut/kronis)
 PB/U atau TB/U: Panjang atau Tinggi Badan
menurut Umur, menggambarkan ada atau tidak
adanya kurang gizi kronik  “stunted” atau pendek
 BB/PB atau BB/TB: Berat Badan menurut Tinggi
Badan, menggambarkan ada atau tidak adanya
kurang gizi akut  “wasted” atau kurus
 LILA/U: Digunakan pada anak edema /
organomegali
20
DOMAIN DATA BIOKIMIA, TES & PROSEDUR MEDIS (BD)

Identifikasi tanda & gejala masalah gizi:


Evaluasi status gizi atau nilai cadangan zat gizi tubuh
Kurang asupan zat gizi
Efek samping pengobatan
Perubahan metabolik / stress

Analisa spesimen darah, urin, feses dan jaringan tubuh


lain
DOMAIN PEMERIKSAAN FISIK
FOKUS GIZI (FD)
Tekanselama Bekas
3 detik tertinggal

 Karakteristik fisik yg memperlihatkan dampak dari masalah gizi


 Identifikasi tanda atau gejala adanya kondisi malnutrisi atau kekurangan
zat gizi tertentu atau kondisi yg berhubungan dg patofisiologis

Inspeksi (visual), palpasi (perabaan), perkusi (pemeriksaan dg


suara), auskultasi (identifikasi dg suara/pendengaran)
TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK

1.Gizi Buruk dengan Edema


(Kwashiorkor)

2. Gizi Buruk tanpa Edema


(Marasmus)

3. Marasmik-Kwashiorkor

26
Gizi Buruk dengan Edema

 rambut kemerahan, mudah


dicabut
 Edema muka
Rewel/cengeng
 Kelainan kulit berupa bercak
merah muda yg meluas &
berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan
terkelupas (dermatosis)

27
Gizi Buruk dengan Edema

dermatosis

edema

28
Gizi Buruk dengan Edema

29
Gizi buruk dengan Edema

Hepatomegali

Pitting Edema

30
Gizi Buruk tanpa Edema:

 wajah seperti orang


tua
 kulit terlihat longgar
 tulang rusuk tampak
terlihat jelas
 kulit paha keriput
 kulit di pantat
berkeriput (“baggy
pants”)

31
Gizi Buruk tanpa Edema

Rambut hitam

Iga gambang

Tulang belakang menonjol Atrofi otot


32
Gizi Buruk tanpa Edema

Paha dan pantat keriput (“baggy pants”)


33
SKOR MCLAREN
GEJALA KLINIS / LABORATORIS ANGKA
•Edema 3
•Dermatosis 2
•Edema disertai dermatosis 6
•Perubahan pada rambut 1
•Hepato megali 1

Albumin serum atau protein total serum/ g %

< 1.00 < 3.25 7


1.00 – 1.49 3.25 – 3.99 6
1.50 – 1.99 4.00 – 4.75 5
2.00 - 2.49 4.75 – 5.49 4
2.50 - 2.99 5.50 – 6.24 3
3.00 – 3.49 6.25 – 6.99 2
3.50 – 3.99 7.00 – 7.74 1
> 4.00 > 7.75 0
0–3 angka = marasmus
4 –8 angka = kwarshiorkor marasmik
34
9 – 15 angka = kwarshiorkor
DOMAIN RIWAYAT KLIEN/ CLIENT HISTORY (CH)
 Dasar cara berpikir dalam mengumpulkan data domain
lainnya
 Meliputi informasi saat ini dan masa lalu terkait :
 Riwayat Personal
 Riwayat Medis/ Kesehatan Pasien/ Keluarga
 Riwayat sosial
Menunjukkan isu-isu gizi di awal asesmen
persepsi pasien terkait gizi : tingkat pemahaman, penerimaan
atau penolakan suatu rekomendasi diet yang dianjurkan.
DIAGNOSA GIZI
Terdapat 70
Domain Asupan Label/ terminologi
Masalah terkait asupan Diagnosa gizi
energi, zat gizi, cairan,
bioaktif melalui oral
maupun nutrition support
Domain Perilaku –
lingkungan
Masalah gizi terkait
Domain Klinis dengan pengetahuan,
perilaku/ kepercayaan,
Masalah gizi yang fisik lingkungan atau
berkaitan dengan penyediaan dan keamanan
kondisi fisik atau makanan
medis
PROBLEM ETIOLOGI SIGNS/SYMPTOMS
(PES)

ASESMEN DIAGNOSA INTERVENSI MONITORING


GIZI EVALUASI

PROBLEM – ETIOLOGI - GEJALA/TANDA

CONTOH :
• Malnutrisi Protein Energi berkaitan Asupan tidak adekuat dalam jangka
waktu lama ditandai BB/TB <-3 SD
• Kekurangan intake oral berkaitan nafsu makan menurun ditandai asupan
makan defisit
KEMUNGKINAN DIAGNOSIS GIZI
PADA PASIEN ANAK
1. Peningkatan kebutuhan energi
2. Peningkatan kebutuhan zat gizi
3. Malnutrisi
4. Asupan Energi dan Protein inadekuat
5. Asupan energi berlebihan
6. Kelebihan asupan cairan
7. Asupan makanan/minuman lewat oral inadekuat
8. Gangguan fungsi gastrointestinal
9. Gangguan utilisasi zat gizi
10.Keterbatasan penerimaan makanan
LANGKAH 3.
NUTRITION INTERVENTION
 Intervensi gizi ditentukan berdasarkan
diagnosis gizi dan melibatkan :
• Tim asuhan gizi
• Prinsip intervensi berdasarkan ilmu gizi
• Dukungan/evidence-based dari penelitian
terbaru (bila ada)
 Kunci utama adalah dietisien membuat rencana
intervensi yang rasional, termasuk dengan
melibatkan bantuan dari keluarga pasien untuk
mencapai hasil yang optimal
NUTRITION INTERVENTION

Intervensi Gizi dikelompoklan


4 katagori :

Pemberian makanan/ diet (ND)


Edukasi (E)
Konseling (C)
Koordinasi asuhan gizi (RC)

31
PEMBERIAN MAKANAN/ DIET
(ND)
1. Tujuan Diet : berdasarkan
masalah gizi (Problem)
2. Syarat Diet : Rekomendasi
mengenai kebutuhan zat gizi
individual, jenis diet,
frekuensi,bentuk makan, rute
3. Perhitungan Kebutuhan Gizi:
Energi, Protein, Lemak, KH
TERAPI GIZI BURUK

Zat Gizi Fase Pemberian Makanan


Stabilisasi Transisi Rehabilitasi
Energi:
<5th 80–100 kkal/Kg BBA/hr 100-150 kkal/ Kg BBA/hr 150-220kkal/KgBBA/hr
>5 th 50%x(RDA x BBI) 75% x (RDAxBBI) RDAxBBI

Protein 1 –1,5 gram/Kg BBA/hr 2 – 3 gram/Kg BBA/hr 3– 4 gram/Kg BBA/hr


Cairan:
<5th 130 ml/Kg BBA/hr atau 150 ml/Kg BBA/hr 150–200 ml/Kg BBA/hr
100 ml/Kg BBA/hr(edema)
>5 th Rumus Holidaysegar: Rumus Holidaysegar: Rumus Holidaysegar:
I.10 x 100ml I.10 x 100ml I.10 x 100ml
II. 10 x 50ml II. 10 x 50ml II. 10 x 50ml
III. Sisa x 20 ml III. Sisa x 20 ml III. Sisa x 20 ml
Formula F75 F100 F100/135

42
Kebutuhan Kalori =
RDA untuk umur TB (height age)* X BBI**
RDA* = umur dimana TB saat ini berada pada persentil - 50
BBI* *= persentil 50 BB menurut TB saat ini
TABEL RDA :
kelompok Umur Kalori Protein Cairan
(tahun) (kkal / kg ) (g/kg) (ml/kg)

Bayi 0 – 0,5 108 2,2 140-160


0.5 – 1 98 1,5 125-145
Anak 1-3 102 1,23 115-125
4–6 90 1,2 90-110
7– 10 70 1,0 70-85
Pria 11 – 14 55 1,0 70-85
15 - 18 45 0,8 50-60
Wanita 11 – 14 47 1,0 70-85
15 - 18 40 0,8 50-60

kebutuhan protein pada anak berkisar antara 10 – 15 % dari total Energi.


Kebutuhan lemak > 30 % dari total energi
10 (SEPULUH) LANGKAH TATA LAKSANA
GIZI BURUK

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


46
pada Balita
TUJUAN DAN PRINSIP DASAR TERAPI GIZI

1. Tujuan terapi gizi pada anak gizi buruk adalah


memberikan energi & nutrien (zat gizi) guna mencegah
dan mengatasi:

Hipoglikemia
Dehidrasi
Kekurangan zat gizi mikro, vitamin mineral dan
elektrolit (K, Mg, Cl, Zn, Cu)
Memulihkan kondisi kesehatan
Meningkatkan status gizi anak

47
TUJUAN DAN PRINSIP DASAR TERAPI GIZI
(Lanjutan …..)
2. Prinsip Dasar Terapi Gizi pada Anak Gizi Buruk:
Kerusakan mukosa usus & enzim dalam waktu lama
mengakibatkan seluruh organ
(pencernaan,hati,pankreas,ginjal,jantung) anak gizi
buruk lemah
Pemberian Cairan dan Makanan:
Secara teratur (selama 24 jam)
Bertahap, mulai dari bentuk cair, lumat & padat (mudah
diserap)
mulai dg porsi kecil , sering dan rendah natrium
Melalui fase stabilisasi, transisi & rehabilitasi
Cara pemberian formula sebaiknya menggunakan gelas

48
TUJUAN DAN PRINSIP DASAR TERAPI GIZI
(Lanjutan …..)

Tidak boleh tergesa-gesa dalam


memberikan makanan
Kenaikan BB baru dinilai setelah pemberian
F 100
Selalu dipantau dan dievaluasi

49
TERAPI GIZI
PADA FASE STABILISASI, TRANSISI
DAN REHABILITASI

50
FASE STABILISASI

Tujuan memberikan makanan:


Tidak untuk menaikkan berat badan
Agar kondisi anak stabil

Diberikan F75
 Cukup Energi (80 – 100 kkal/kg BB)
 Cukup Protein (1 – 1,5 g/kgBB)
 Cukup Cairan
- tanpa edema atau edema +, ++ ( 130 ml / kg BB )
- edema berat +++ ( 100 ml / kg BB )
 Cukup Elektrolit
 Dibagi dalam 12 kali pemberian

51
TABEL PETUNJUK PEMBERIAN F-75 UNTUK
ANAK GIZI BURUK TANPA EDEMA

Volume F75/ 1 kali makan (ml)a) Total 80% dari


BB anak total a)
(kg) Setiap 2 Setiap 3 Setiap 4 Sehari (130 Sehari
jam b ) jam c) jam ml/kg) (minimum)
(12x mkn) (8 x mkn) (6 X mkn)
2.0 20 30 45 260 210
2.2 20 35 50 286 230
2.4 25 40 55 312 250
2.6 25 45 55 338 265
2.8 30 45 60 364 290
3.0 30 50 65 390 310
3.2 30 55 70 416 335
3.6 35 60 80 468 375

Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku I


TABEL PETUNJUK PEMBERIAN F-75
UNTUK ANAK GIZI BURUK
YANG EDEMA BERAT
Volume F75/ 1 kali makan (ml)a) Total 80% dari
BB anak total a)
(kg) Setiap 2 Setiap 3 Setiap 4 Sehari(100 Sehari
jam b ) jam c) jam ml/kg) (minimum)
(12 x mkn) (8 x mkn) (6 X mkn)
3.0 25 40 50 300 240
3.2 25 40 55 320 255
3.4 30 45 60 340 270
3.6 30 45 60 360 290
3.8 30 50 65 380 305
4.0 35 50 65 400 320
4.2 35 55 70 420 335
4.4 35 55 75 440 350

Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku I 53


FASE STABILISASI-TRANSISI

 Tahap Akhir Stabilisasi:


F 75 interval 4 jam (bila dpt dihabiskan)  diganti
F100 setiap 4 jam dg jumlah cairan sesuai BB (tabel F 75)
berikan selama 2 hari
 Pada Hari ke 3:
F100 dgn jumlah cairan sesuai BB (tabel F100), 4 jam berikut
cairan dinaikan 10 ml  dilanjutkan F 100 sesuai tabel tetapi
tak melebihi jumlah max
 Pada Hari ke 4:
F100 dengan jumlah cairan sesuai BB (tabel F100) dan
dilihat bila kondisi klinis membaik dan anak mampu
menghabiskan F100 sesuai dengan yang dibutuhkan,
lanjutkan ke fase rehabilitasi

54
b. FASE TRANSISI

Tujuan memberikan Makanan:


Mempersiapkan anak untuk menerima cairan dan
energi lebih besar

Diberikan F100:
 Cairan : 150 ml/kg BB
 Energi : 100 – 150 kkal/kg BB
 Protein : 2 – 3 g /kg BB
Catatan : anak gizi buruk < 6bl pemberian F100 diencerkan menjadi
130 ml, bila < 6 bl putus ASI harus direlaktasi selama 2
minggu.

(Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Buku II)

55
TABEL PETUNJUK PEMBERIAN F-100
UNTUK ANAK GIZI BURUK

Batas volume pemberian Batas volume


makan F-100 pemberian F100
BB anak Per 4 jam (6 kali sehari) dalam sehari
(kg)
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
(ml) (ml) 150 220
ml/kg/hari ml/kg/hari
2.0 50 75 300 440
2.2 55 80 330 484
2.4 60 90 360 528
2.6 65 95 390 572
2.8 70 105 420 616
3.0 75 110 450 660

56
(Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku II)
FASE REHABILITASI
Tujuan memberikan makanan:

Untuk Mengejar pertumbuhan. Diberikan setelah anak bisa


makan

Diberikan (F100 ditambah makanan bayi/anak):

Kebutuhan energi 150-220 kkal/kg BB, protein 4 – 6 g/kg BB,


cairan 150-200 ml/kg BB, Lemak minimal 40 % total energi.

Bentuk Makanan padat gizi, diberikan menurut BB:

BB < 7 kg , diberikan makanan bayi/lumat padat gizi


BB > 7 kg , diberikan makanan anak/lunak padat gizi

57
KOLABORASI TENAGA KESEHATAN (RC)

Asuhan Medis Asuhan Gizi


-Asesmen
-Diagnosa penyakit
-Preskripsi Diet Dokter Dietisien -Diagnosa
-Intervensi
-Monitoring Evaluasi

Nakes
Perawat
lainnya
Pasien
Asuhan keperawatan Asuhan Farmasi
-Skrining Asuhan fisioterapi
Dan lainnya
4. MONITORING DAN EVALUASI

Kualitas Monitoring dan evaluasi sangat berhubungan


dengan keberhasilan pengobatan dan perawatan anak
gizi buruk. Kegagalan pengobatan dan perawatan dapat
terjadi, bila monitoring dan evaluasi dilakukan tidak baik.

Kriteria gagalnya perawatan anak gizi buruk:


• Nafsu makan anak belum pulih setelah hari ke 4
• Edema belum berkurang setelah dirawat hari ke 4
• BB gagal naik (min 5 g/kg BB/hr, selama 3 hari
berturut turut)

59
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
(Lanjutan…..)

Penyebab gagalnya perawatan anak gizi buruk:

• Pemberian makanan yang kurang dari kebutuhan,


kurang padat gizi dan kurang frekuensi pemberiannya
• Fasilitas pelayanan kesehatan
• Masalah pada anak (ada komplikasi dan penyakit
penyerta)
• Kenaikan BB tidak adekuat selama perawatan :
Kenaikan BB < 5 gr/kgBB/hr : kurang
Kenaikan BB 5-10 gr/kg BB/hr : sedang
Kenaikan BB > 10 gr/kg BB/hr : baik
Atau
Kenaikan BB > 50 gr/kg BB/minggu : baik
60
• Kenaikan BB tidak adekuat karena : asupan makan
tidak cukup, gangguan penyerapan/diare, penyakit
penyerta dan komplikasi belum teratasi, SDM dan
alat antropometri
• Kematian kasus tinggi, bila mortalitas > 5%
Mortalitas < 24 jam, cari sebab terutama pada fase
stabilisasi
Mortalitas > 72 jam, volume dan frekuensi makan
terlalu banyak mungkin karena refeeding syndrome
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
(lanjutan ……)

Pemantauan dan evaluasi pemberian terapi diet


• Perhatikan frekuensi pemberian cairan dan makan
selama 24 jam terutama pemberian formula pada
malam hari, banyak anak meninggal karena
hipoglikemi yang disebabkan tidak diberi formula
pada malam hari.
• Catat ada/tidak muntah, dan diare
• Catat dan timbang BB setiap hari pada waktu yang
sama, pagi sesudah bangun tidur, tanpa baju,
sebaiknya sebelum mandi

62
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
(Lanjutan…..)

Timbang BB setiap pagi sebelum makan

Hitung kenaikan BB setiap pagi dlm gram/kgBB


gram/kgBB//minggu

Kenaikan BB < 50 g/KgBB


g/KgBB/mg
/mg Kenaikan BB  50 g/KgBB
g/KgBB/mg
/mg

Kurang berhasil baik

Kaji penyebabnya : Teruskan pemberian makan


sesuai dengan jadwal
1. Asupan gizi tak adekwat
2. Defisiensi zat gizi
3. Penyakit infeksi
4. Masalah psikologik

Asupan zat gizi kurang Ggan sal.


sal. pencernaan hipoglikemia

Formula rendah/
rendah/bebas Beri air gula & makanan
Modifikasi diit laktosa & hipo setiap 2 jam
osmolaritas
63
(Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku II)
TERAPI GIZI PADA FASE TINDAK LANJUT

64
TERAPI GIZI
PADA FASE TINDAK LANJUT

TINGKAT RUMAH TANGGA

Makan padat gizi aneka ragam, porsi


kecil dan sering
Suapi Balita dengan sabar
Beri ASI  2 Tahun
Pergunakan Minyak, Santan, Lemak
Berikan Buah-buahan

65
TERAPI GIZI PADA FASE
TINDAK LANJUT (lanjutan…..)

POSYANDU

Berikan PMT- P: energi 350 kkal & protein 15 g, lemak


minimal 40 % selama 3 bulan, diberikan setiap hari.
Gunakan bahan makanan lokal (tepung beras, susu,
gula, minyak, kacang-kacangan, sayuran, telur, dan
lauk pauk lainya (makanan keluarga).
Setiap minggu lakukan demonstrasi memasak,
berikan bahan makanan untuk dibawa pulang.
Gunakan KMS untuk memantau BB anak setiap bulan

66
69
70
75
76

You might also like