You are on page 1of 8

UTS BIROKRASI PUBLIK

Dosen pembimbing :

Drs.Dominikus Fernandez,M.Si

Oleh :

Puteri Aditya Mengi Uly

(2003010172)

4D Administrasi Negara

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022
1. Jelaskan apa yang sdr ketahui tentang Birokrasi Publik, dan kaitkan pendapat sdr
dengan salah satu pendapat sarjana Birokrasi.

Jawab:
Menurut saya, birokrasi publik adalah suatu sistem Administrasi dengan cara
mengoordinir pekerjaan yang dilakukan oleh aparatur negara untuk mencapai visi
dan misi pemerintahan
Menurut Sarjana birokrasi, birokrasi publik adalah suatu tipe organisasi yang
digunakan oleh pemerintah modern untuk melaksanakan tugas-tugasnya yang
bersifat spesialis, dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya oleh
aparatur pemerintah .
Kaitan pendapat saya dan pendapat sarjana birokrasi tentang birokrasi publik adalah
birokrasi publik dilakukan oleh aparatur Negara , dalam tugas yang diberikan
terdapat pembagian kerja dan tugas, penyusunan jabatan dan karir berdasarkan
kompetensi dan dalam melaksanakan tugas ada aturan yang berlaku.semua itu
dilakukan untuk Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Uraikan secara jelas mengapa birokrasi publik sebagai sebuah solusi tetapi juga
sebagai sumber masalah, sehingga apakah dihancurkan, diganti dengan sistem baru
atau di cari solusi apa terhadap problem birokrasi agar kemanfaatannya dalam
mengelola sektor publik.

Jawab :
Birokrasi publik masih lebih banyak menjadi bagian dari masalah daripada solusi
dalam penyelenggaraan pembangunan.Faktor yang menyebabkan birokrasi menjadi
sumber masalah yaitu :
 Administrative malpractices : kesalahan menimbulkan ketidaknyamanan
 Administratif disasters : kesalahan yang dapat dicegah
 Administrative self destruction : bersifat merusak atau pemborosan
 Maldinistrative : kesalahan karena pertimbangan yang kurang tepat,
kesalahan administratif dan kebijakan yang tidak adil.
 Bureaucratization : pembesaran skala birokrasi telah menciptakan birokratis
yaitu semakin banyak aparat birokratis semakin panjang prosedur.
 Bureaucratic disfunction : birokrasi yang mengalami kegagalan beradaptasi
dengan lingkungan , perilaku birokrasi yang tidak kooperatif, terasing.
 Bureaupathologles : biropatologi merujuk pada birokrasi yang mengalami
salut mental, deskriminasi dan depresi.
Birokrasi publik perlu perlu melakukan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan yaitu perlu adanya reformasi birokrasi.reformasi birokrasi bertujuan
agar terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur berintegritas
tinggi, produktif, dan melayani secara prima dalam rangka meningkatkan
kepercayaan publik.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu :
1) Perubahan
Manajemen perubahan bertujuan untuk secara sistematis dan konsistensi dari
sistem dan mekanisme kerja organisasi, pola pikir serta budaya kerja individu atau
unit kerja didalamnya menjadi lebih baik. Target dari program ini adalah terciptanya
komitmen dari seluruh elemen pemerintahan untuk melaksanakan reformasi
birokrasi, terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja, serta menurunkan
resiko resistensi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
2) Penataan peraturan perundang-undangan
Salah satu program reformasi birokrasi ini diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas dalam pengelolaan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Efektifitas tersebut diantaranya dapat
menurunkan tumpang tindih peraturan dari seluruh tingkatan pemerintahan serta
efektifitas dalam pengelolaan peraturan perundang-undangan.
3) Penataan dan penguatan organisasi
Program penataan dan penguatan organisasi ditujukan untuk mengatasi masalah
yang paling sering muncul dari pemerintah terutama dari pemerintah daerah. Tujuan
utama dari program ini adalah untuk meningkatkan efesiensi organisasi
kementerian/lembaga/pemerintah daerah secara proporsional dan sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan tugas masing-masing sehingga organisasi menjadi tepat
fungsi dan tepat ukuran.
4) Penataan ketatalaksanaan
program ini bertujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas sistem, proses
dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efesien dan terukur pada masing-masing
instansi. Target program penataan ketatalaksanaan adalah meningkatnya
penggunakan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
manajemen pemerintah, adannya efesiensi proses manajemen pemerintah dan
meningkatnya kinerja pemerintahan.
5) Penataan sistem manajemen SDM aparatur

Ini salah menjadi salah satu program prioritas dalam reformasi birokrasi. Program ini
diharapkan dapat menciptakan SDM yang profesional dan berkompetensi dengan
dukungan rekrutmen dan promosi aparatur yang berbasis kompetensi dan
transparan. Program ini dapat dilaksanakan kegiatan perbaikan sistem rekrutmen,
analisis jabatan, evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi, assesmen
individu dan sistem penilaian kinerja.
6) Penguatan pengawasan
Dengan adanya program ini memungkinkan terciptanya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek KKN pada seluruh instansi
pemerintah. Target dari program ini adalah meningkatnya kepatuhan terhadap
pengelolaan keuangan negara dan menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang
dari masing-masing kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Kegiatan yang
menjadi prioritas antara lain adalah penguatan kembali peran SPIP
7) Penguatan akuntabilitas kerja
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja dari
instansi pemerintah dengan target akhir yang ingin dicapai adalah meningkatnya
kinerja dan akuntabilitas pemerintah. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai
target tersebut adalah kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
pengembangan sistem manajemen kinerja dan penyusunan indikator kinerja utama
(IKU).
8) Peningkatan kualitas pelayanan publik
Pelayanan Publik menjadi salah satu indikator dalam reformasi birokrasi pemerintah.
Program peningkatan kualitas pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik dari masing-masing instasi pemerintah sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat. Kegiatan yang dapat mendukung program
tersebut adalah dengan menetapkan Standar Pelayanan, Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan Survei Kepuasan
Masyarakat.
9) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program ini ditujukan untuk menjamin agar pelaksanaan reformasi birokrasi
dijalankan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan target yang telah
ditetapkan dalam roadmap masing-masing kementerian, lembaga dan pemerintah
daerah.
3. Jelaskan beberapa model birokrasi yang sdr ketahui dan dari model birokrasi
tersebut bagaimana implikasinya dalam mengelola sektor publik?
Jawab :
 Model birokrasi old public administration (OPA)
 Nilai dasar utama yang diperjuangkan dalam Old Public Administration adalah
efisiensi dan rasionalitas sebagai sebuah sistem tertutup. Fungsi administrator Publik
didefinisikan sebagai planning, organizing, staffing, directig, coordinating dan
budgeting.
Menurut Dernhart dan Dernhart (2003) Old Public Administration mempunyai 6
prinsip dasar yang menjadi acuan utama, ke 6 prinsip tersebut adalah :
 Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung melalui badan-badan
pemerintah.
 Kebijakan publik dan administrasi menyangkut perumusan dan implementasi
kebijakan dengan penentuan tujuan yang dirumuskan secara politis dan tunggal.
 Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam pembuatan kebijakan
dan kepemerintahan, administrasi publik lebih banyak dibebani dengan fungsi
implementasi kebijakan public
 Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator yang
bertanggungjawab kepada ”elected official” (pejabat/birokrat politik) dan memiliki
diskresi yang terbatas dalam menjalankan tugasnya.
 Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada pejabat politik
 Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang
menjalankan kontrol dari puncak organisasi
OPA sendiri memiliki kelebihan, yaitu adanya pemisahan antara politik dengan
administrasi atau legislator dengan administrator sehingga adanya pembagian tugas
antara legislator yang hanya bertugas sebagai merumuskan kebijakan dan tugas
administrator yang hanya bertugas mengeksekusi kebijakan yang telah dirumuskan
tersebut sehingga tugas-tugas tersebut menjadi efektif dan efisien. Kekurangan dari
paradigma ini adalah kurang efektif dalam memecahkan masalah dan memberikan
pelayanan publik, termasuk membangun masyarakat.

 Model new publik manajemen


Asumsi NPM adalah memperkenalkan insentif seperti pasar -persaingan dan manfaat
sebanding dengan kinerja, dan menghasilkan akuntabilitas yang lebih baik terkait
aturan birokrasi dari Administrasi Publik yang lama.

New Public Management sebagai filsafat publik baru, sebagai langkah menuju
pendekatan pemerintahan yang menempatkan penekanan pada transparansi,
manajemen kinerja dan akuntabilitas pegawai dan manajer sektor publik (Leishman
et al., 1996, hal. 26 dalam Heyer 2010).

Sistem manajemen kinerja NPM di sektor publik meliputi tujuh karakteristik:

 Pengembangan Rencana Strategis yang terkait dengan proses Perencanaan


organisasi tahunan;
 Mendefinisikan dan menetapkan tujuan-tujuan organisasi dan individu dan
tujuansecara tahunan;
 Pengembangan indikator kinerja pribadi dan organisasi
 Pengembangan dan implementasi kerangka Perencanaan Organisasi yang
komprehensif;
 Pengembangan dan pelaksanaan proses penilaian pribadi
 Menghubungkan strategi dan tujuan organisasi dengan penyelarasan jabatan.
 Pengembangan dan pelaksanaan ulasan manajemen dan kerangka evaluasi
kinerja (diadaptasi dari Boston, 1991;. Butterfield et al, 2004 dalam Hayer, 2010).

 Model birokrasi Weber


Birokrasi Weber adalah teori yang paling fundamental dalam model administrasi
publik tradisional. Dalam menetapkan landasan teorinya, Weber mengatakan ada
tiga jenis kewenangan, yaitu karismatik – adanya seorang pemimpin yang
extraordinary; tradisional – misalnya kewenangan seorang ketua suku; dan
kewenangan rasional/legal. Dari ketiga jenis kewenangan itu, menurut Weber,
birokrasi harus dibangun berdasarkan kewenangan rasional/legal.

Beberapa prinsip birokrasi Weber berdasarkan kewenangan rasional/legal yakni :


 Prinsip ketaatan yang diatur menurut peraturan, yakni hukum atau regulasi
administrasi. Kewenangan berasal dari hukum dan aturan ditetapkan
berdasarkan hukum. Tidak ada bentuk kewenangan lain yang harus diikuti selain
kewenangan berdasarkan aturan/hukum.
 Prinsip hirarki dan tingkatan kewenangan yang berarti ada sistem yang teratur
dimana tindakan pegawai selalu diawasi oleh pimpinan di level atas. Prinsip
hirarki menjadi pemikiran Weber yang paling familiar. Hirarki yang tegas
menunjukkan bahwa kewenangan rasional/legal dan kekuasaan dijaga secara
organisasional, tidak berdasarkan individu melainkan berdasarkan posisi
seseorang dalam hirarki. Fungsi tertentu dapat dilimpahkan kepada level yang
lebih rendah berarti bahwa ada pendelegasian kewenangan.
 Manajemen berdasarkan pada dokumen-dokumen tertulis. Organisasi adalah
sesuatu yang terpisah dari kehidupan pribadi anggota organisasi. Dokumen
tertulis dijaga; sesuatu yang sangat esensial. Hanya dengan dokumen tersebut
kemudian organisasi dapat konsisten dengan peraturan-peraturan.
 Manajemen kantor adalah manajemen modern – biasanya memiliki sistem
pelatihan yang memadai. Administrasi adalah suatu pekerjaan yang menuntut
spesialisasi, seseorang mengikuti pelatihan yang memadai dan itu tidak dapat
dikerjakan oleh setiap orang.
 Manajemen organisasi mengikuti peraturan umum. Manajemen merupakan
aktivitas yang dapat dipelajari karena hal tersebut mengikuti peraturan.

4. jelaskan dasar teori Birokrasi publik dan bandingkan dengan teori Birokrasi Publik
Baru dan relevansinya dengan Birokrasi Publik Indonesia.

Jawab :
dasar teori birokrasi publik terdiri dari dua teori yaitu teori birokrasi dan teori
pemisah antara politisi dan administrator.dalam teori tersebut birokrasi merupakan
pemegang peran sentral dalam masyarakat sering dihadapkan pada situasi dilematis,
di mana birokrasi sering dijadikan sebagai alat politik untuk memperoleh atau
mempertahankan sebuah kekuasaan dalam pemerintahan. Birokrasi harus
dipisahkan dari politik karena kebanyakan pemimpin birokrasi berasal dari para
politisi yang menduduki jajaran petinggi dalam partai politik.

Teori birokrasi baru :berargumen kepentingan publik akan lebih baik bila dirumuskan
dan dikembangkan oleh aparatur negara bersama-sama dengan warga negara
yang punya komitmen untuk memberi sumbangan berarti pada kehidupan
bersama daripada oleh manajer berjiwa wirausaha yang bertindak seolah
uang dan kekayaan publik itu milik mereka.

Relevansinya dengan birokrasi Indonesia saat ini adalah Administrator mempunyai


peran membantu warga negara tidak melakukan perannya dengan baik.Dimana
dalam penyelenggaraan layanan cara berkali-kali menunda atau mengulur-ngulur
waktu dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga proses
administrasi yang sedang dikerjakan menjadi tidak tepat waktu sebagaimana
ditentukan dan mengakibatkan pelayanan umum tidak ada kepastian. Dengan
pelayanan yang buruk tersebut banyak sekali proses pelayanan dijadikan lahan untuk
meraup keuntungan.
5. Jelaskan birokrasi dalam perspektif old public administration, new public
administration, new public management dan new public services. Dan mengapa
munculnya perspektif-perspektif tersebut?

Jawab :
 Birokrasi dalam perspektif old public administration(OPA)
adanya perbedaan yang jelas antara politik dengan agar para legislator hanya
merumuskan kebijakan dan para administrator hanya mengeksekusi atau
mengimplementasikan kebijakan. Dan adanya perhatian untuk membuat struktur
dan strategi pengelolaannya hak organisasi publik diberikan kepada manajernya
(pemimpin), agar tugas-tugas dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
 Birokrasi dalam perspektif New Public Management (NPM)
Menerapkan pada pemangkasan/penghematan biaya, meningkatkan mekanisme
pasar, manajemen kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan dan memperbaiki
efisiensi pelayanan, efektivitas dan kinerja pelayanan publik pada modern.
 Birokrasi dalam perspektif New Public Service (NPS)
Mengutamakan mekanisme dan proses dimana para warga masyarakat dan
kelompok dapat mengartikulasikan kepentingannya, memediasi berbagai
perbedaan-perbedaannya, dan menjalankan hak dan kewajibannya. Pemerintah
diharapkan dapat memainkan dalam menciptakan lingkungan politik dan hukum
yang kondusif, sementara sektor swasta memainkan dalam menciptakan lapangan
pekerjaan, dan sedangkan masyarakat menyelenggarakan interaksi sosial dan politik
secara sehat.

Alasan munculnya perspektif tersebut


 Public Administration (OPA) pertama kali dikemukakan oleh seorang presiden
Amerika Serikat dan juga merupakan guru besar Ilmu Politik, Woodrow Wilson.
Beliau menyatakan bidang administrasi itu sama dengan bidang bisnis. Maka dari
itu muncullah konsep ini, konsep Old Public Administration ini memiliki tujuan
melaksanakan dan memberikan pelayanan, dimana dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan netral, profesional, dan mengarah pada tujuan yang telah
ditetapkan. Ada dua kunci dalam memahami OPA ini, pertama, adanya
perbedaan yang jelas antara politik dengan administrasi. Kedua, Perhatian untuk
membuat struktur dan strategi pengelolaannya hak organisasi publik diberikan
kepada manajernya (pemimpin), agar tugas-tugas dapat dilakukan secara efektif
dan efisien.
 Konsep New Public Management (NPM) pada awalnya dikenalkan oleh
Christopher Hood tahun 1991. Apabila dilihat dari perspektif historis, pendekatan
manajemen modern di sektor publik pada awalnya muncul di Eropa tahun 1980-
an dan 1990-an, sebagai reaksi terhadap tidak memadainya model administrasi
publik tradisional.
 New Public Service lahir sebagai anti thesa dan berusaha mengkritik New Public
Management, yang dianggap gagal di
Banyak negara. New Public Management memang sukses diterapkan di Amerika
Serikat, Kanada, Inggris, Selandia Baru, dan beberapa negara maju lainnya, tetapi
tidak di negara berkembang.
6. Apa yang sdr ketahui tentang Reformasi Birokrasi dan dimensi-dimensi apa dari
Birokrasi yang perlu di reformasi.

Jawab :
Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good
governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.
Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan
dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan,
terutama menyangkut aspek-aspek berikut :
1.kelembagaan (organisasi)
2.Ketatalaksanaan (business process)
3. Sumber daya manusia aparatur

You might also like