Letter Fom NACP Ukraine

You might also like

You are on page 1of 2
000490 HALMOHAJIBHE ATEHTCTBO 3 NATIONAL AGENCY ON TIMTAHb 3ANOBITAHHA CORRUPTION PREVENTION KOPYTIU Gyawe. JIpyx6n naponis, 28, . Kuti, 01103 28, Druzhby Narodiv blvd., 01103, Kyiv, Ukraine Kox €J1PIOY 40381452 oOo M.03.2077 No O1-04[A0A33-22 Ha Ne Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia JI. Kuningan Persada No.Kav. 4, RT.1/RW.6, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950 pengaduan@kpk.go.id informasi@kpk.go.id Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional VIII Bali dan Nusa Tenggara JIn, Diponegoro No. 134 humas@ojk.go.id Bapak/Ibu yang terhormat, Seperti yang Anda ketahui, karena agresi militer Federasi Rusia terhadap Ukraina, sebagian besar lembaga keuangan Rusia dikenai sanksi internasional, dan keadaan ekonomi memburuk dengan cepat. Banyak orang Rusia, termasuk mereka yang mendukung agresi, mencoba meninggalkan negara mereka dan menarik tabungan mata uang asing ke luar negeri secepat mungkin dengan beberapa cara yang tersedia, termasuk mata uang kripto. Jumlah emigran dari Rusia juga terus bertambah dan akan terus bertambah di Indonesia Dalam beberapa hari terakhir, kita telah melihat bahwa banyak orang Rusia yang tinggal di Indonesia menggunakan visa kunjungan (B21 1) mencoba membuka rekening di bank-bank Indonesia secara massal. Sebagian besar bank tidak mengizinkan orang asing membuka rekening tanpa KITAS / KITAP, kecuali satu bank, yaitu Bank Permata di Provinsi Bali. Dengan adanya penjamin/sponsor, bank ini memperbolehkan orang asing mana pun untuk membuka rekening multi-mata uang tanpa mempersyaratkan KITAS/KITAP 2 Baru-baru ini, antrian panjang orang Rusia yang ingin membuka rekening telah mengantre di bank ini setiap hari. Pada saat yang sama, kebanyakan dari mereka menggunakan "penjamin" fiktif, yaitu pengeloia bank atau pihak ketiga yang memiliki "koneksi" di bank dan memberikan layanan garansi dengan biaya Rp 200.000 hingga Rp 800.000. Dalam hal ini, orang asing hanya memerlukan paspor sebagai persyaratan, tidak ada dokumen lain. Setelah membuka rekening, orang Rusia secara besar-besaran mentransfer tabungan mereka dari bank yang terkena sanksi ke rekening Indonesia (Bank Permata) menggunakan pertukaran p2p melalui layanan pertukaran mata uang kripto Binance. Beberapa orang Rusia ini juga menawarkan rekan senegaranya, dengan biaya tambahan, layanan untuk mentransfer rubel Rusia ke rekening Indonesia (menggunakan Binance) dan kemudian menariknya secara tunai. Hal ini dapat dikatakan mereka bekerja secara ilegal di Indonesia dan melanggar hukum, Mengingat semua hal di atas, kami meminta Anda untuk memberikan Penilaian hukum atas tindakan yang dilakukan oleh orang asing dan karyawan Bank Permata tersebut. Apakah legal menurut hukum di Indonesia untuk menggunakan satu karyawan bank sebagai penjamin ratusan orang asing dan menerima komisi dari mereka? Apakah sah membuka rekening untuk WNA dengan visa kunjungan (tanpa KITAS)? Apakah legal menggunakan rekening bank sebagai platform untuk mentransfer uang melalui cryptocurrency? Terima kasih sebelumnya atas tanggapan dan penilaian Anda, } Hormat kami, Oleksandr Novikoy

You might also like