You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny.

M
DENGAN POST PARTUM DI SUBUR KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR

Dosen Pembimbing : Hj. Sitti Asni, S.ST, SKM


Pembimbing Lahan : NURSIDA, A.Md, Keb

DISUSUN OLEH

NAMA : JUSRIANI

NIM : A.19.11.057

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANRITA HUSADA

BULUKUMBA KELAS DOMISILI SELAYAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan keperawatan Maternitas pada Ny. M dengan


“PNC di Subur Kabupaten Kepulauan Selayar”

Nama : JUSRIANI

Nim : A.19.11.057

Asuhan Keperawatan ini telah disetujui dan disahkan oleh

Hari :

Tanggal :

Mahasiswa

JUSRIANI

Mengetahui

Pembimbing akademik Pembimbing lahan

(Hj. Sitti Asni, S.ST, SKM) ( NURSIDA,


A.Md, Keb )
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mah Kuasa,berkat limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN POSTNATAL CARE (PNC)”.

Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari berbagai hambatan dan
kesulitan baik dalam pembuatan makalah ini. Namun berkat bimbingan dan arahan serta
bantuan berbagai pihak atau teman – teman kelompok akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati kelompok menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :

1. Ibu Dr. Muriyati, S.Kep.,M.Kes Selaku Ketua Stikes Panrita Husada Bulukumba
2. Ibu Hj. Sitti Asni, S.ST, SKM selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Maternitas
3. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan moril maupun material,
sehingga kami dapat menyelesaikan penusunan makalah ini
4. Rekan – rekan mahasiswa/i yang telah memberikan bantuan dalam rangka
penyusunan makalah ini.

Kelompok menyadari bahwa penulis makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kelompok mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Kelompok berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan tenaga
keperawatan pada khususnya dalam meningkatkan perawatan pada pasien.

Selayar, 02 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................


DAFTAR ISI.............................................................................................................................................
BAB I ........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................
C. TUJUAN..........................................................................................................................................
D. MANFAAT .....................................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................................
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................
A. DEFINISI .....................................................................................................................................
B. ETIOLOGI....................................................................................................................................
C. PATOFISIOLOGI.........................................................................................................................
D. MANIFESTASI KLINIS .............................................................................................................
E. KOMPLIKASI..............................................................................................................................
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG.................................................................................................
G. PENATALAKSANAAN MEDIS…………………………..
…...................................................

BAB III .....................................................................................................................................................


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................................................
A. PENGKAJIAN………………………...………………………...................................................
B. ANALISA DATA ………………………………………………………………………………
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN …………………………….....................................................
D. INTERVENSI KEPERAWATAN...............................................................................................

BAB IV .....................................................................................................................................................
PENUTUP ................................................................................................................................................
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................
B. SARAN ........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………........................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Periode masa nifas berlangsung dari persalinan sampai 6 minggu setelah melahirkan,
yang merupakan waktu penyembuhan dan kembalinya organ reproduksi ke keadaan
sebelum hamil. Dikemukakan adanya resiko terjadinya kematian ibu setelah melahirkan
pada jam, hari, dan minggu pertama setelah melahirkan, dan periode tersebut merupakan
waktu yang berbahaya bagi ibu dan bayi baru lahir. (Astuti, 2015).

Menurut WHO (World Health Organization), mengemukakan bahwa 500.000


perempuan meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan melahirkan, dan
sebagian besar kematian terjadi selama atau setelah melahirkan. (Astuti, dkk 2015).

Pada Asia Tenggara WHO mengemukakan hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan
anak global. WHO memperkirakan, sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia
Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu di kawasan ini diperkirakan berturut-
turut 170.000 pertahun. (Astuti, dkk 2015).

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Keberhasilan upaya kesehatan


ibu, di antanya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah
kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Secara umum terjadi
penurunan penurunan kematian ibu salam periode 1991-2015. Terjadi penurunan AKI di
Indonesia dari 390 pada tahun 1991 menjadi 305 pada tahun 2015. (KEMENKES RI,
2017).

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator utama status kesehatan suatu
populasi khususnya di daerah Banjarmasin. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Banjar
tahun 2012 (136,64 per 100.000 kelahiran hidup), tahun 2016 mengalami penurunan adalah
99,33 per 100.000 kelahiran hidup. (Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, 2016).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapatkan antara lain:

1. Apa definisi dari postnatal care?


2. Apa etiologi dari postnatal care?
3. Bagaimana patofisiologi dari postnatal care?
4. Bagaimana menifestasi klinis dari postnatal care?
5. Apa komplikasi dari postnatal care?
6. Apa pemeriksaan diagnostik untuk postnatal care?
7. Bagaimana penatalaksanaan medis untuk postnatal care?
8. Bagimana asuhan keperawatan untuk postnatal care?

C. Tujuan
 Tujuan umum :
Mahasiswa dapat mampu menjelaskan, memahami dan mengaplikasikan mengenai
materi Asuhan Keperawatan postnatal care
 Tujuan khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan :
a) Mengetahui dan memahami pengertian postnatal care
b) Mengetahui dan memahami etiologi postnatal care
c) Mengetahui dan memahami patofisiologi postnatal care
d) Mengetahui dan memahami manifestasi klinis postnatal care
e) Mengetahui dan memahami komplikasi postnatal care
f) Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang postnatal care
g) Mengetahui dan memahami penatalaksanaan postnatal care
h) Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan postnatal care

D. Manfaat
 Menambah wawasan penulis asuhan keperawatan pada klien dengan postnatal
care
 Sebagai tambahan sumber informasi bagi petugas kesehatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada klien dengan postnatal care
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas (puerperium)
yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang
lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010).

Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa aterm, tidak terjadi
komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan persalinana selesai dalam 24
jam (Bobak, 2005).

Partus spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obatobatan (prawiroharjo, 2000).

B. ETIOLOGI

Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan.

1. Partus dibagi menjadi 4 kala :


a. kala I, kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak
begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk
primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.

b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3
menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang akhir kala I ketuban pecah
yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak. Ketuban pecah pada
pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan. Kedua kekuatan, His
dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga kepala membuka pintu.
Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar. Setelah putar paksi luar
berlangsung kepala dipegang di bawah dagu di tarik ke bawah untuk melahirkan
bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir ketiak di ikat untuk melahirkan sisa
badan bayi yang diikuti dengan sisa air ketuban.

c. Kala III, setelah kala II kontraksi uterus berhenti 5 sampai 10 menit. Dengan
lahirnya bayi, sudah dimulai pelepasan plasenta. Lepasnya plasenta dapat ditandai
dengan uterus menjadi bundar, uterus terdorong ke atas, tali pusat bertambah
panjang dan terjadi perdarahan.

d. Kala IV, dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum
paling sering terjadi pada 2 jam pertama, observasi yang dilakukan yaitu tingkat
kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital, kontraksi uterus, terjadinya
perdarahan. Perdarah dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400
sampai 500 cc (Manuaba, 1989).

C. PATOFISIOLOGI

1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan, proses ini
dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Pada
akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di
bawah umbilikus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis.
Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm di atas umbilikus.
Fundus turun kira-kira 1 smpai 2 cm setiap 24 jam. 22 Pada hari pasca partum
keenam fundus normal akan berada di pertengahan antara umbilikus dan simpisis
pubis.
Uterus, pada waktu hamil penuh baratnya 11 kali berat sebelum hamil, berinvolusi
menjadi kira-kira 500 gr 1 minggu setelah melahirkan dan 350 gr 2 minggu setelah
lahir. Satu minggu setelah melahirkan uterus berada di dalam panggul. Pada
minggu keenam, beratnya menjadi 50-60 gr. Peningkatan esterogen dan
progesteron bertabggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama hamil.
Pada masa pasca partum penurunan kadar hormon menyebapkan terjadinya
autolisis, perusakan secara langsung jaringan hipertrofi yang berlebihan. Sel-sel
tambahan yang terbentuk selama masa hamil menetap. Inilah penyebap ukuran
uterus sedikit lebih besar setelah hamil.
b. Kontraksi intensitas
Kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir, diduga
terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang sangat besar.
homeostasis pasca partum dicapai terutama akibat kompresi pembuluh darah
intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit dan pembentukan bekuan.
Hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur
kontraksi uterus, mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostasis. Salama
1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan
menjadi tidak 23 teratur. Untuk mempertahankan kontraksi uterus, suntikan
oksitosin secara intravena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta
lahir. Ibu yang merencanakan menyusui bayinya, dianjurkan membiarkan bayinya
di payudara segera setelah lahir karena isapan bayi pada payudara merangsang
pelepasan oksitosin.

2. Adaptasi psikologis
Menurut Hamilton, 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi menjadi 3 fase
yaitu :
a. Fase taking in / ketergantungan
Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan dimana ibu
membutuhkan perlindungandan pelayanan.
b. Fase taking hold / ketergantungan tidak ketergantungan
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu
keempat sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran
barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini sistem pendukung
menjadi sangat bernilai bagi ibu muda yang membutuhkan sumber informasi dan
penyembuhan fisik sehingga ia dapat istirahat dengan baik
c. Fase letting go / saling ketergantungan
Dimulai sekitar minggu kelima sampai keenam setelah kelahiran. Sistem keluarga
telah menyesuaiakan diri dengan anggotanya yang baru. Tubuh pasian telah
sembuh, perasan rutinnya telah kembali dan kegiatan hubungan seksualnya telah
dilakukan kembali.
D. MANIFESTASI KLINIS

Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki


“bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of
labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :

a) Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu kentara.
b) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c) Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawa janin.
d) Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang
disebut “false labor pains”.
e) Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa
bercampur darah (bloody shoe).

E. KOMPLIKASI
a) Komplikasi Perdarahan
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam
24 jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).
Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
o Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
o Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi
perdarahan post partum :

o Menghentikan perdarahan.
o Mencegah timbulnya syok.
o Mengganti darah yang hilang.

Penyebab umum perdarahan postpartum adalah:

o Atonia Uteri
o Retensi Plasenta
o Sisa Plasenta dan selaput ketuban
 Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta)
 Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia)

o Trauma jalan lahir


 Episiotomi yang lebar
 Lacerasi perineum, vagina, serviks, forniks dan rahim
 Rupture uteri

o Penyakit darah : Kelainan pembekuan darah misalnya afibrinogenemia


/hipofibrinogenemia.

b) Komplikasi infeksi
Infeksi adalah berhubungan dengan berkembang - biaknya mikroorganisme dalam
tubuh manusia yang disertai dengan reaksi tubuh terhadapnya (Zulkarnain Iskandar,
1998). Infeksi pascapartum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) ialah
infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau
persalinan (Bobak, 2004).
Infeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman masuk dalam tubuh pada saat
berlangsungnya proses persalinan. Diantaranya, saat ketuban pecah sebelum maupun
saat persalinan berlangsung sehingga menjadi jembatan masuknya kuman dalam
tubuh lewat rahim. Jalan masuk lainnya adalah dari penolong persalinan sendiri,
seperti alat-alat yang tidak steril digunakan pada saat proses persalinan.

c) Komplikasi penyakit blues


Post-partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity blues atau baby blues
dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam
minggu pertama setelah persalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan
memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14
hari atau dua minggu pasca persalinan. Baby blues adalah keadaan di mana seorang
ibu mengalami perasaan tidak nyaman (kesedihan atau kemurungan)/gangguan
suasana hati setelah persalinan, yang berkaitan dengan hubungannya dengan si bayi,
atau pun dengan dirinya sendiri. Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum
blues sampai saat ini belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan
terhadap terjadinya postpartum blues, antara lain:
 Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen,
progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah
melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum
karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase
yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan
serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.
 Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
 Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
 Latar belakang psikososial ibu, seperti; tingkat pendidikan, status perkawinan,
kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya,
sosial ekonomi serta keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya
(suami, keluarga dan teman).
 Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:

 Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya


 Keadaan umum: TTV, selera makan dll
 Payudara: air susu, putting
 Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
 Sekres yang keluar atau lochea
 Keadaan alat kandungan Pemeriksaan penunjang post partum menurut Manjoer arif
dkk, 2001
 Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
 Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS

a) Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)


b) 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c) Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian
informasi tentang senam nifas.
d) Hari ke-2 : mulai latihan duduk e) Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan
berjalan
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Postpartum disebut juga masa nifas (puerperium) yaitu masa sejak bayi lahir sampai
kembali pulihnya semua alat kandungan atau organ-organ reproduksi ke keadaan semula atau
sebelum hamil. Periode masa nifas berlangsung dari persalinan sampai 6 minggu setelah
melahirkan, yang merupakan waktu penyembuhan dan kembalinya organ reproduksi ke
keadaan sebelum hamil.

Faktor resiko yang terjadi pada post partum yaitu paritas, peregangan uterus yang berlebih,
partus lama, umur, jarak hamil kurang dari 2 tahun, anemia, status gizi ibu.

Fisiologi terbagi menjadi 2 yaitu adaptasi fisiologi dan adaptasi psikologis

1. Adaptasi fisiologi
a. Infolusi uterus merupakan proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan, proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot polos uterus.
b. Kontraksi intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah
bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin
yang sangat besar.
2. Adaptasi psikologis merupakan kesejahteraan emosional ibu selama periode pascanatal
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kelelahan,pemberian makan yang sukses, puas
dengan perannya sebagai ibu, lemas dengan kesehatannya sendiri atau bayinya serta
tingkat dukungan yang tersedia untuk ibu.

Komplikasi pada post partum yaitu perdarahan, infeksi puerperalis, endometritis, masitis,
tromboplebitis dan trombisisis

B. SARAN

1. Untuk penulis selanjutnya diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan yang lebih
baik lagi.
2. Untuk lahan praktek diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pasien agar lebih baik.
3. Untuk institusi pendidikan diharapkan agar dapat membantu mahasiswa- mahasiswi
dalam melakukan asuhan keperawatan agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fadhilah Harif: (2017), Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Jakarta Selatan,
Kamis, 06 Januari 2022, Jam 13:00

Fadhilah Harif: (2017), Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta Selatan,
Kamis, 06 Januari 2022, Jam 13:00

Fadhilah Harif: (2017), Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Jakarta Selatan,
Kamis, 06 Januari 2022, Jam 13:00

https://id.scribd.com/document/427409194/ASKEP-PNC, Nurwanti, Kamis 06 Januari


2022, Jam 13:00

https://id.scribd.com/document/398133103/LP-PNC, Agustina, Kamis, 06 Januari 2022, Jam


13:00

You might also like