Professional Documents
Culture Documents
Analisis Video Sop
Analisis Video Sop
Di susun oleh:
EMRITHA DELLA
14420212124
A. Definisi
Perawatan payudara adalah upaya untuk menjaga kebersihan payudara
dan langkah pemeliharaan payudara untuk menghindari terjadinya masalah-
masalah yang menghalangi atau menghambat kelancaran proses laktasi. Pada
masa menyusui, payudara harus dirawat agar tidak timbul masalah pada masa
menyusui.
B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan payudara
2. Mencegah terjadinya masalah pada payudara
3. Menghindari terjadinya infeksi
4. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
5. Untuk menonjolkan puting Susu
6. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
7. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
8. Untuk memperbanyak produksi ASI
9. Untuk mengetahui adanya kelainan
C. Manfaat
1. Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI,
2. Memperkuat puting susu bayi mudah untuk menyusui
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam payudara
sehingga produksi ASI lebih banyak dan lancer
4. Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan
pengobatan secepatnya
5. Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya.
D. Prosedur
No. Tindakan Rasional Tindakan
A. Pra Interaksi
1 Membaca laporan / instruksi / Untuk mengetahui informasi
perintah / program terapi diagnostik mengenai identitas pasien,
dan terapi keperawatan pengobatan dan tindakan yang
akan dilakukan
2 Mencetak laporan ibu dengan fokus Agar fokus pada tindakan yang
data : Ibu masa menyusui bayi. akan diberikan
3 Menulis/mengecek identitas ibu pada Memastikan tepat pasien
format dokumentasi asuhan
keperawatan.
4 Menyiapkan peralatan: Untuk memastikan bahwa
- Kapas semua alat sudah lengkap dan
- Air masak dalam gelas/kom siap dipakai
- Handuk bersih
- Minyak kelapa 10 cc/baby oil
- Handuk besar 2 buah
- Waslap 2 buah
- Pompa payudara
- Gelas botol Susu
5 Mencuci tangan Untuk menurunkan resiko
infeksi nosokomial
B. Orientasi/Perkenalan
1 Memperkenalkan diri Memperkenalkan diri pada
- Mengucapkan salam pasien penting untuk
terapeutik/memperkenalkan diri dilakukan, karna jika pasien
- Validasi data: nama ibu, keluhan, mengenal atau mengingat
data lain yang terkait perawat tersebut maka bisa
menjadi langkah awal untuk
perawat dan pasien tersebut
lebih dekat sehingga
mempermudah perawat dalam
membina hubungan saling
percaya dengan pasien.
2 Menciptakan lingkungan islami Untuk menjalin hubungan
- Mengucapkan salam interpersonal yang harmonis
“Assalamualaikum Warahmatullahi antara perawat dan pasien serta
Wa Barakatuh” keluarga pasien.
- Menyapa pasien (termasuk
menyapa anggota keluarganya yang
menyertai pasien)
- Menunjukkan keramahan dan
ketulusan (menjabat tangan pasien,
mengelus punggung, mengelus
kepala, dll)
3 Meminta persetujuan tindakan Agar pasien mengetahui tujuan
- Menyampaikan/menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan
tindakan dilakukan serta bagaimana
- Menyampaikan/menjelaskan prosedur tindakannya.
langkah-langkah tindakan
4 Membuat kontrak dan kesepakatan Sebagai persetujuan yang
untuk pelaksanaan tindakan diberikan pasien setelah
mendapatkan penjelasan
secara lengkap mengenai
tindakan yang akan dilakukan
C. Interaksi/Fase Kerja
1 Pasang sampiran Menjaga privasi pasien
2 Cuci tangan Untuk menurunkan resiko
infeksi nosokomial
3 Menjelaskan prosedur dan tujuan Agar pasien mengetahui tujuan
tindakan kepada ibu post partum dari tindakan yang akan
dilakukan serta bagaimana
prosedur tindakannya.
4 Mengatur posisi ibu Memastikan posisi ibu nyaman
5 Alat-alat didekatkan ke dekat ibu Agar mudah dijangkau selama
pemberian tindakan
6 Merendam kapas dengan air masak Kapas yang direndam akan
digunakan untuk
membersihkan putting susu
7 Membersihkan putting susu dengan Membersihkan kotoran yang
kapas air masak ada pada putting susu
8 Keringkan dengan menggunakan Agar payudara siap untuk
handuk diberikan tindakan selanjutnya
9 Lakukan sebelum dan sesudah Untuk memudahkan proses
menyusui menyusui
10 Mencuci tangan Untuk menurunkan resiko
infeksi nosokomial
11 Meletakkan satu handuk di punggung Agar privasi klien terjaga
dan satu handuk di bawah payudara selama proses perawatan
ibu/atas daerah paha payudara
12 Kedua telapak tangan diberi minyak Untuk memudahkan dalam
memberikan gerakan
perawatan payudara
13 Mengurut payudara kiri dan payudara Untuk memberikan
kanan dengan tangan kanan dengan rangsangan secara teratur pada
cara pengurutan dari tengah berputar otot-otot payudara sehingga
ke samping terus ke bawah secara memperbaiki sirkulasi darah
perlahan dan halus, dengan serta memperlancar produksi
mengobservasi reaksi dari ibu dan ASI
pengeluaran ASI (ada atau tidak ada)
kerjakan 10-15 kali.
14 Tangan kiri menopang/menyangga Untuk memberikan
payudara kiri, lakukan pengurutan rangsangan secara teratur pada
dengan bagian pinggiran telapak otot-otot payudara sehingga
tangan kanan mulai dari pangkal memperbaiki sirkulasi darah
sampai areola mammae. Selanjutnya serta memperlancar produksi
tangan kanan menopang/menyangga ASI
payudara kiri dan lakukan pengurutan
dengan bagian pinggiran telapak
tangan kiri mulai dari pangkal sampai
areola mammae (lakukan 10-15 kali)
15 Posisi sama, pengurutan dengan Untuk memberikan
menggunakan ruas jari tangan (lakukan rangsangan secara teratur pada
10-15 kali) otot-otot payudara sehingga
memperbaiki sirkulasi darah
serta memperlancar produksi
ASI
16 Lakukan mandi air hangat dengan Untuk mengendurkan otot –
menggunakan waslap (satu waslap otot yang tegang dan
masukkan dalam air hangat, peras). membantu mengurangi rasa
Usap kedua payudara, selanjutnya nyeri pada payudara
ganti dengan air dingin (satu waslap
masukkan dalam air dingin, peras) usap
kedua payudara. Lakukan 10 kali
secara bergantian dan diakhiri dengan
air dingin
17 Payudara dikeringkan/lap pakai handuk Agar payudara kering dan siap
yang berada pada bagian bawah untuk dipakaikan baju kembali
payudara
18 Handuk di daerah punggung dan Merapikan kembali alat yang
bawah payudara dilipat dan alat lain telah digunakan
dibereskan
19 Ibu pakai baju sendiri atau dibantu Merapikan kembali pasien
perawat setelah diberi tindakan
20 Cuci tangan Untuk menurunkan resiko
infeksi nosokomial
D. Evaluasi/Terminasi
1 Mengajarkan pasien agar menyusui Agar bayi mendapatkan nutrisi
bayinya sampai usia 2 tahun sesuai yang tercukupi, serta dapat
sunnah meningkatkan sistem imun dan
perkembangan otak
2 Memberitahukan pasien bahwa Memastikan tujuan tindakan
tindakan telah selesai, evaluasi tujuan telah tercapai
dan mempersilahkan pasien untuk
beristirahat sebelum meninggalkan
pasien
3 Kontrak pertemuan berikutnya dan Untuk mengatur pertemuan
mengucapkan salam selanjutnya
4 Merapikan alat dan mengembalikan ke Merapikan kembali alat yang
tempat semula (ruang penyimpanan telah digunakan
alat)
5 Mencuci tangan Untuk menurunkan resiko
infeksi nosokomial
E. Dokumentasi
1 Mencatat tindakan yang telah Sebagai dokumentasi tindakan
dilakukan, masalah keperawatan yang yang telah dilakukan serta
berkaitan dengan hasil pemeriksaan masalah keperawatan yang
yang baru dilakukan dan respon ibu muncul
dengan nama/paraf yang jelas.
2 Mencatat waktu tindakan Sebagai dokumentasi waktu
pemberian tindakan
3 Mencatat nama Ners yang melakukan Sebagai dokumentasi siapa
tindakan/tanda tangan yang memberikan tindakan
E. Analisis SOP Video Tindakan
Berdasarkan hasil analisis video mengenai Standar Operasional
Prosedur Perawatan Payudara didapatkan kelebihan dan kekurangan dari
video tersebut yaitu:
1. Kelebihan: Penjelasan dan gambar mudah dipahami.
2. Kekurangan: tidak ada fase pra interaksi, orientasi, dan terminasi.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SENAM IBU HAMIL
(Sumber permenkes 75 tahun 2014 tentang puskesmas)
A. Pengertian
Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik maupun mental,untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman
dan spontan. Senam hamil biasanya dimulai sejak usia dini, namun biasanya
dilakukan saat kehamilan memasuki trimester III, yaitu sekitar usia 28-30
minggu kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga
diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama
proses persalinan.
B. Tujuan
1. Memperlancar persalinan normal dan fisik.
2. Agar ibu hamil dapat mempersiapkan tubuhnya untuk persalinan
3. Meningkatkan kesejahteraan ibu serta bayi yang dikandungnya.
4. Membentuk sikap yang tenang.
5. Membentuk makanika tubuh yang baik selama dan setelah kehamilan.
C. Prosedur
No Tindakan Rasional
A. Prainteraksi
1 Alat dan Bahan: Menyiapkan peralatan terlebih
a. ATM/ATK dahulu agar siap digunankan
b. Video Senam Anti Diabetes
c. Buku Register
d. Laporan Bulanan
B. Orientasi
1 Awali interaksi dengan Menerapkan etika keperawatan dan
mengucapkan salam (lihat SOP hubungan saling percaya
komunikasi salam terapeutik)
2 Jelaskan prosedur selengkapnya Agar pasien dan keluarga
pada klien mengetahui tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan
3 Jelaskan posisi, waktu yang dibutuh Menerapkan etika keperawatan
kan dan beberapa ketidak nyamanan
atau efek samping
C. Interaksi
1 Pasang sampiran/gorden untuk Menerapkan etika keperawatan dan
menjaga privasi menjaga kenyaman pasien
2 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan) Mencegah tranmisi
mikroorganisme
3 Latih klien untuk melakukan setiap Agar pasien dapat melakukan
gerakan senam hamil senam hamil
4 Minta klien mengambil posisi Agar pasien dalam posisi yang
terlentang dan rileks nyaman
5 1. Latihan 1: Agar pasien dapat mengatur nafas
Pernafasan sebelum melakukan senam hamil
Setiap gerakan senam hamil
diiringi dengan pernafasan
yang dilakukan dengan cara
mulut tertutup kemudian
tarik nafas lalu keluarkan
dengan lembut. Dinding
perut naik pada saat tarik
nafas dan turun pada waktu
pengeluaran nafas sambil
mengeluarkan nafas melalui
mulut.
Atur posisi duduk ibu,
duduk bersila sambil
mengeluarkan nafas dari
mulut
2. Latihan 2: Agar tubuh pasien tidak merasakan
Gerakan pemanasan sakit badan setelah melakukan
Posisi duduk bersila senam hamil
dengan kedua tangan
diletakkan menghadap
ke atas di kaki
Lakukan gerakan kepala
dengan menengok ke
kanan dan kekiri secara
bergantian 10 kali
hitungan
Selanjutnya gerakan
kepala dengan
menundukkan kepala
dan kembali ke semula
sampai 10 kali hitungan
3. Latihan 3: Agar kaki pasien lebih rileks dan
Senam kaki kuat
Bayi yang sedang tumbuh
dan sedang menambah berat
badannya sangat sering
menimbulkan nyeri dan
kesukaran peredaran darah
dalam kaki dan tungkai ibu
Senam kaki dilakukan
sebagai berikut
Duduk dengan kaki
diluruskan ke depan
dengan tubuh bersandar
tegak lurus (rileks)
Tarik jari-jari kearah
tubuh secara perlahan-
lahan lalu lipat ke depan
Lakukan sebanyak 10
kali, perhitungan sesuai
dengan gerakan
Tarik kedua telapak kaki
kea rah tubuh secara
perlahan-lahan dan
dorong ke depan.
Lakukan sebanyak 10
kali, perhitungan sesuai
dengan gerakan
4. Senam duduk bersila Agar pasien melakukan senam
Senam ibu hamil dapat hamil dengan nyaman
dilakukan dengan cara duduk
bersila
Duduk kedua tangan diatas
lutut
Letakkan kedua telapak
tangan diatas lutut
Tekan lutut ke bawah
dengan perlahan-lahan
Lakukanlah sebanyak 10
kali, lakukan senam duduk
bersila ini selama 10 menit
sebanyak 3 kali sehari.
5. Senam relaksasi atau cara tidur Agar pasien dapat menemukan
yang nyaman posisi yang menyenakan dan efektif
Biasanya hal ini merupakan
posisi yang paling untuk bersantai selama kehamilan
menyenangkan dan efektif untuk
bersantai selama kehamilan
karena semua bagian tubuh
bersandar pada lantai atau
tempat yang datar, sehingga
tidak ada otot yang tegang
karena bekerja membawa berat
bagian tubuh manapun.
Berbaring miring dilantai
dengan menyimpan bantal di
bawah kepala dan bukan
pada bahu
Mata dan mulut di tutup
dengan hati-hati
Panggung dan leher
dibungkukkan kedepan
Lengan yang terletak di
bagian bawah diletakkan ke
belakang punggung, serta di
tekuk pada siku dan
pergelangan tangan
Lengan yang terletak di sisi
atas juga di tekuk sementara
di atas lantai atau bantal di
bagian depan badan.
6. Senam untuk pinggang Agar pinggang pasien lebih nyaman
Tidurlah terlentang dan saat melakukan pergerakan
tekuklah lutut jangan terlalu
lebar, arah telapak tangan ke
bawah dan berada di
samping badan
Angkatlah pinggang secara
perlahan
Lakukanlah sebanyak 8 kali
7. Senam dengan satu lutut Agar lutut pasien tidak menjadi
Tidurlah terlentang, tekuk kaku dan lebih kuat
lutut kanan
Lutut kanan digerakkan
perlahan kearah kanan lalu
kembalikan
Lakukanlah sebanyak 8 kali
Lakukanlah hal yang sama
untuk lutut kiri
8. Senam dengan kedua lutut Agar lutut pasien tidak menjadi
Tidurlah terlentang, kedua kaku dan lebih kuat
lutut ditekuk dan kedua lutut
saling menempel
Kedua tumit diraptkan, kaki
kiri dan kanan saling
menempel
Kedua lutut digerakkan
perlahan-lahan kearah kiri
dan kanan
Lakukanlah sebanyak 8 kali
9. Senam untuk pinggang (posisi Agar pinggang pasien lebih nyaman
merangkak) saat melakukan pergerakan
Badan dalam posisi
merangkak
Sambil menarik nafas angkat
perut berikut punggung kea
rah atas dengan wajah
menghadap ke bawah
membentuk lingkaran
Sambil perlahan-lahan
mengangkat wajah
hembuskan nafas, turunkan
punggung kembali dengan
perlahan
Lakukan sebanyak 10 kali
10. Senam dengan berjongkok Agar pasien bisa lebih mudah saat
Berdiri dengan kaki melahirkan
menapak pada lantai yang
sejajar serta terpisah 45 cm
Bergantung dengan
sokongan yang kuat pada
bak air atau kursi maupun
meja
Berjongkok kembali di atas
tumit
Rotasikan lutut kea rah luar
Lakukan berulang kali
D. Evaluasi
1 Tanyakan respon klien, Mencek bagaimana perasaan pasien
reinforcement kontrak waktu, salam setelah melakukan senam hamil dan
(lihat SOP salam terapeutik). kontrak waktu untuk melakukan
senam hamil dikemudian hari
2 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan) Mencegah tranmisi
mikroorganisme
E. Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan (tanggal Mencatat tindakan yang dilakukan
dan jam, tindakan yang dilakukan, bersama pasien
respon klien terhadap prosedur)
D. Analisis SOP Video Tindakan
Berdasarkan hasil analisis video mengenai Standar Operasional
Prosedur didapatkan kelebihan dan kekurangan dari video tersebut yaitu:
1. Kelebihan: Menjelaskan gerakan dari setiap gerakan dan dalam video
tersebut gerakannya sangat simple dan mudah diikuti sehingga ibu hamil
tidak kesusahan untuk mengikuti gerakan tersebut.
2. Kekurangan: Hanya menjelaskan pengertian, tujuan dan melakukan
tindakan. Tidak ada fase prainteraksi, orientasi, terminasi.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SENAM NIFAS
A. Definisi
Senam nifas merupakan senam yang dilakukan oleh wanita yang baru saja
melahirkan dan dilakukan mulai dari hari pertama setelah melahirkan samapai
hari kesepuluh setelah melahirkan, olahraga ini terdiri dari beberapa gerakan
yaang dilakukan dalam rangka mempercepat pemulihan kondisi tubuh wanita
pasca melahirkan.
B. Tujuan
1. Memperlancar terjadinya proses involusi (kembalinya Rahim ke bentuk
semula)
2. Membantu mempercepat pengembalian fungsi alat kandungan
3. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu
4. Memulihkan kekencangan dan kekuatan perut, alat kandungan panggual,
dan perineyum
5. Memperbaiki sirkulasi darah
6. Menghindari pembengkakan pada kaki dan mencegah timbulnya varises
C. Manfaat
1. Memperbaiki otot panggul dan tubuh pasca melahirkan
2. Memperbaiki otot panggul, pelvis, tonus otot dan meregangkan otot perut
bawah atau abdomen
3. Melatih ibu untuk mulai membiasakan diri bergerak guna membantu
mengembalikan sirkulasi darah ke keadan normal dan membantu ibu
menjadi lebih rileks setelah tegang saat proses persalinan
D. Prosedur
Pra Interaksi
a. Membaca laporan/instruksi/perintah/program terapi medik/program terapi
diagnostik keperawatan
Rasional : untuk mengetahui informasi mengengenai identitas pasien,
pengobatan dan tindakan
b. Mencatat laporan ibu dengan fokus data
Rasional : agar fokus tindakan yang di berikan
c. Menulis/mengecek identitas ibu pada format dokumentasi asuhan
keperawatan
Rasional : memastikan tepat pasien
d. Menyiapkan peralatan
Rasional : Menyiapkan peralatan lebih dulu agar siap digunakan saat
dilakukan tindakan
Matras
e. Mencuci tangan
Rasional : Mencegah tranmisi mikroorganisme
Orientasi/perkenalan
a. Memperkenalkan diri
1) Mengucapkan salam terapeutik/memperkenalkan diri.
2) Validasi data : nama klien, keluhan, data lain terkait
Rasional : memperkenalkan diri pada pasien penting untuk dilakukan,
karena jika pasien mengenal atau mengingat perawat tersebut
maka bisa jadi langkah awal untuk perawat dan pasien tersebut
lebih dekat sehingga mempermudah perawat dalam membina
hubungan saling percaya dengan pasien.
b. Meminta persetujuan tindakan
1) Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
Rasional : Agar pasien dan keluarga mengetahui dan mengerti tujuan
dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
2) Menyampaikan/menjelaskan langkah-langkah tindakan
Rasional : menerapakan etika keperawatan
c. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan.
Rasional : melakukan perjanjian untuk latihan yang akan dilakukan
Interaksi/fase kerja
a. Mencuci tangan
Rasional : Mencegah tranmisi mikroorganisme
Rasional : Agar pasien dan keluarga mengetahui dan mengerti tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
1. Pengertian
Pemeriksaan genetalia bagian dalam mulai dari vagina sampai
serviks menggunakan 2 jari, yang salah satu tekniknya adalah
menggunakan skala ukuran jari (lebar 1 jari berarti 1 cm) untuk
menentukan diameter dilatasi serviks (pembukaan serviks atau portio).
2. Tujuan :
1. Untuk menentukan faktor janin dan panggul
2. Menentukan perkiraan persalinan
3. Untuk menilai vagina
4. Untuk menilai keadaan serta pembukaan serviks
5. Untuk menilai ada atau tidaknya tumor pada jalan lahir
3. Prosedur :
Persiapan Pasien
1. Petugas memperkenalkan diri
Rasional : Agar pasien dapat mengenal siapa yang sedang memberikan
tindakan kepada pasien
2. Identifikasi klien
Rasional : Untuk memastikan apakah pasien yang akan di berikan
tindakan sudah benar
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Rasional : Agar pasien mengetahui tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Persiapan alat
1. Sarung tangan steril / DTT
2. Kapas steril / DTT
3. Air DTT dalam Waskom
4. Alas bokong
5. Bengkok
4. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
Rasional : Untuk mecegah terjadinya infeksi
2. Dekatkan alat-alat dengan pasien
Rasioanl : Agar alat mudah dijangkau
3. Pasang sampiran / scherm
Rasional : Agar privasi pasien terjaga
4. Atur posisi pasien dorsal recumbent
Rasional : Agar pasien merasa nyaman
5. Buka pakaian bawah secukupnya
Rasional : Untuk memudahkan pemeriksaan
6. Bersihkan vulva dengan kapas dan air DTT
Rasional : Untuk mencegah infeksi di daerah vulva
7. Masukkan jari tengah tangan kanan kedalam vagina searah sumbu
panggul, diikuti jari telunjuk
Rasional : Untuk melakukan pemeriksaan dalam dan mnengecek
pembukaan
8. Raba dan rasakan :
- Adanya tumor / oedem pada vagina
- Cerviks / portio : konsstensi, effacement, pembukaan, posisi uteri
- Masuk ke dalam portio, raba presentasi terbawah, selaput ketuban,
presentasi janin, denominator, bagian terendah janin, bidang hodge
9. Lakukan pemeriksaan panggul dalam :
- Promotorium teraba / tidak
- Linea inominata teraba berapa bagian (N=2/3)
- Spina isciadica menonjol / tidak
- Sacrum cekung bikonkaf / tidak
- Arcus pubis lebih besar / < 90°
- Distantia tuberosum > /< 1 kepal
10. Keluarkan kedua jari, perhatikan cairan yang keluar (darah + lender /
ketuban)
11. Celup sarung tangan dalam klorin 0,5%, lepas, rendam dalam posisi
terbalik
Rasional : Untuk mencegah infeksi
12. Cuci tangan
Rasional : Untuk mecegah terjadinya infeksi
13. Dokumentasi
Rasional : Mencatat hasil tindakan yang telah dilakukan
5. Analisis SOP Video Tindakan
Berdasarkan hasil analisis video mengenai Standar Operasional
Prosedur didapatkan kelebihan dan kekurangan dari video tersebut yaitu:
1. Kelebihan: tidak ada
2. Kekurangan: hanya memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan
vagina touch tanpa ilustrasi/animasi dan tidak menyebutkan alat-alat
apa yang di gunakan dalam melakukan pemeriksaan vagina touch.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MANAJEMEN NYERI PERSALINAN (EFFLEURAGE MASSAGE /
PEMIJATAN PUNGGUNG)
14. membunuh
mikroorganisme
8 EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai (penurunan
skala nyeri)
2. Beri reinforcement positif pada ibu hamil
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
9 DOKUMENTASI 1. Tanggal atau jam dilakukan tindakan
2. Nama tindakan
3. Respon klien selama tindakan
4. Nama dan paraf perawat
1 HAL-HAL YANG 1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik
0 PERLU klien harus selalu dikaji untuk mengetahui
DIPERHATIKAN keadaan klien selama prosedur
2. Istirahatkan klien terlebih dahulu setelah
dilakukan massage punggung selama
kurang lebih 1-2 menit
3. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya
tindakan
D. Kontraindikasi
Pasien hernia
E. PERALATAN
1. Handsanitizer
2. Handskund
3. Masker
4. 2 Bengkok
5. Underpad ( Peerlak )
6. Cairan DTT
7. Antiseptik
8. Bak instrument
2 KOM
Cotton Ball
Kasa
2 Pinset anatomi
F. PROSEDUR TINDAKAN
1. Tahap Pra-interaksi
2. Tahap orientasi
PEMERIKSAAN LEOPOLD
A. Definisi
Pemeriksaan palpasi Leopold merupakan suatu teknik pemeriksaan
pada ibu hamil dengan cara perabaan pada perut ibu berdasarkan teori
yang telah dikembangkan oleh Leopold.
B. Tujuan
untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna
untuk memastikan usia kehamilan ibu.
C. Prosedur
Persiapan Pasien
1. Petugas memperkenalkan diri
Rasional : Agar pasien dapat mengenal siapa yang sedang memberikan
tindakan kepada pasien
2. Identifikasi klien
Rasional : Untuk memastikan apakah pasien yang akan di berikan
tindakan sudah benar
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Rasional : Agar pasien mengetahui tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Persiapan alat
Pemeriksaan Leopold I
Tujuan:
Tekhnik:
˚
1. Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 45 atau lutut bagian
dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah ibu
2. Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah
samping umbilical
3. Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU dengan
menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian janin
Pemeriksaan leopold II
Tujuan:
1. Menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus,pada letak
lintang tentukan dimana letak kepala janin
Teknik:
2. Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa
menghadap ibu
3. Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan
pada ketinggian yang sama
4. Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).
Pemeriksaan Leopold III
Tujuan:
1. Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa
menghadap ibu
2. Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan bawah perut ibu
3. Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan
bagian terbawah bayi
4. Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian
goyang bagian terbawah janin
HASIL
Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong
Tujuan:
Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
4. Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian
kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk
memegang pinggang bayi)
Persiapan alat
Prosedur Rasional
2. Kekurangan: durasi video kurang panjang, tdk menjelaskan hal hal apa saja
yang dilakukan pada tiap leopold,tdk memakai alat pelindung diri, dan kurang
menguasai komunikasi terapeutik