You are on page 1of 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.G


DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN DIAGNOSA MEDIS
VOMITUS
RS. BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG

Dosen Pembimbing : Kodri ,S.Kp.,M.Kes

Disusun Oleh:

ANADYA SURYA 2014401001

Reguler 1 Tingkat 2

DIII Keperawatan Tanjungkarang

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


DIPLOMA III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2021/2022
A. DEFINISI NUTRISI

Nutrisi adalah proses tersedianya energi dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk
pembentukan, pemeliharaan dan penggantian sel tubuh. Nutrisi adalah zat-zat yang terdapat
dalam makanan baik yang berasal dari zat kimia organic atau anorganik yang diperlukan oleh
tubuh agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak hanya untuk
menghilangkan rasa lapar namun juga mempunyai banyak fungsi. Fungsi umum dari nutrisi yaitu
sebagai sumber energi, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara jaringan tubuh,
mempertahankan vitalita stubuh dan lain sebagainya. Pemenuhan kebutuhan nutrisi perlu
diperhatikan juga zat gizi atau nutrisi nya.

Nutrisi akan diabsorbsi ketika berada di saluran pencernaan kemudian di distribusikan kesel-
sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrisi akan digunakan untuk sumber energi, proses fungsional
sel itu sendiri dan sistesis protein. Maka intake nutrisi pada tubuh harus adekuat. Hal ini berarti
nutrisi yang dimakan harus mengandung nutrien yang seimbang meliputi karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Makanan yang masuk kedalam tubuh hingga dikeluarkan dari
tubuh dalam bentuk sampah metabolism terjadi melalui proses pencernaan. Gangguan pada
proses pencernaan dapat menyebabkan individu mengalami ganguan nutrisi .

A. ETIOLOGI

Kebutuhan nutrisi tidak berada dalam kondisi yang menetap. Ada saatnya kebutuhan nutrisi
seseorang meningkat ada pula yang mengalami penurunan. hal ini disebabkan oleh beberapa
factor antara lain:

Faktor yang meningkatkan kebutuhan nurtisi:

1. Pertumbuhan yang cepat, sepertibayi, anak-anak, remaja, dan ibuhamil.


2. Selama perbaikan jaringan atau pemulihan kesehatan karena proses suatu penyakit.
3. Peningkatan suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu 10F, maka kebutuhan kalori juga
meningkat 7%.
4. Meningkatnya aktivitas.
5. Stres,Sebagian individu akan makan sebagai kompensasi akibat stres yang dialaminya.
6. Terjadinya infeksi.

Faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi:

1)Terjadi penurunan laju pertumbuhan seperti pada lansia.

2)Hipotermi.

3)Penurunan BMR (basal metabolisme rate).


4)Jenis kelamin. Secara umum kebutuhan nutrisi pada perempuan lebih rendah dibandingkan
laki-laki hal ini dikarenakan perempuan mempunyai BMR yang lebih rendah dibandingkan
laki-laki.

5)Gaya hidup pasif.

6)Bed rest.

Menurut Potter dan Perry (2005) beberapa hal yang dapat mempengaruhi pemenuhan nutrisi
pada seseorang adalah sebagai berikut:

1) Status Kesehatan

Seseorang yang memiliki nafsu makan yang baik menandakan memiliki tubuh yang sehat
pula. Seseorang yang mengalami anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya disebabkan oleh
gejala suatu penyakit atau efek samping obat tertentu. Pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan
bagian penting penyembuhan dari setiap penanganan medis.

2) Status Sosio ekonomi

Status sosio ekonomi berhubungan dengan biaya makanan yang berubah-ubah (semakin
tinggi) dan kemampuan seseorang berbelanja (makanan) tergantung dari uang yang tersedia.

3) Kultur dan Agama

Pola kultur, etnik, dan agama tertentu seseorang memiliki beberapa batasan-batasan
mengenai jumlah makanan yang dapat dimakan. Makanan tertentu hanya dapat diberikan dalam
waktu yang telah disesuaikan.

4) Pilihan Pribadi

Adanya pilihan makanan yang disukai maupun yang tidak disukai dapat berpengaruh kuat
terhadap diet. Beberapa pilihan pribadi klien juga dipengaruhi oleh simbol status, misalnya
seseorang yang makan makanan mewah merasa memiliki status social tinggi dari pada seseorang
yang makan makanan sederhana. Perawat perlu mempertimbangkan pilihan makanan klien
ketika merencanakan diet terapeutik.

5) Faktor Psikologis

Klien memerlukan motivasi untuk makan-makanan yang seimbang dan memiliki persepsi
masing-masing tentang diet. Adanya tekanan dan stressor mempengaruhi keinginan klien untuk
makan atau lebih memilih-milih makanan.
6) Alkohol dan Obat-obatan

Konsumsi alkohol dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dikarenakan alkohol menekan nafsu
makan, menggantikan bagian dari makanan, dan lebih menghabiskan banyak uang sehingga
hanya mampu membeli sedikit makanan. Obat-obatan dapat menekan nafsu makan sehingga
menurunkan asupan zat gizi, menghabiskan zat gizi yang tersimpan, dan mengganggu absorbs
zat gizi.

Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, DM, hipertensi, jantung koroner, kanker, anorexia nervosa.

a. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi
untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis :

 Berat badan 10-20% dibawah normal


 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standart
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penuruan transferrin

Kemungkinan penyebab :

 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker.
 Disfagia karena adanya kelainan persyarafan
 Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit
 Nafsu makan menurun

b. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolism secara berlebihan.

Tanda klinis :

 Berat badan lebih dari 10% berat ideal


 Obesitas (lebih dari 20 9berat ideal)
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
 Adanya Jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.

Kemungkinan penyebab :

 Perubahan pola makan


 Penurunan Fungsi pengecapan dan penciuman.

c. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan
dalam penggunaan kalori

d. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapa tdikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau
asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi,pu'at pada
kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.

e. diabetes mellitus

Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebihan.

f. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas,serta asupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

g. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit Jantung koroner sering
dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,obesitas dan lain-lain.

h. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian


lemak secara berlebihan
B. TANDA DAN GEJALA

Seseorang yang mengalami gangguan nutrisi mengalami beberapa tanda dan gejala antara
lain :

A. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

- 20% atau lebih berat badan berada di bawah rentang ideal


- Bising usus hiperaktif
- Cepat kenyang setelah makan
- Diare
- Gangguan sensasi rasa
- Kehilangan rambut secara berlebihan
- Kelemahan otot pengunyah dan untuk menelan
- Ketidakmampuan memakan makanan
- Kurang informasi
- Kurang minat pada makanan
- Nyeri abdomen
- Penurunan berat badan dengan asupan makan adekuat
- Sariawan rongga mulut

B. Gangguan menelan
- Muntah sebelum menelan
- Ngiler
- Tersedak sebelum makan
- Waktu menelan lama dengan konsumsi yang tidak adekuat
- Menolak makan

C. Berat badan berlebih

BMI > 25 kg/m2

D. Kekurangan volume cairan


- haus
- Kulit kering
- Membran mukosa kering
- Peningkatan frekuensi nadi
- Peningkatan suhu tubuh
- Penurunan berat badan tiba-tiba
- Penurunan tekanan darah
C. PATOFISIOLOGI

Tubuh manusia mempunyai kebutuhan esensial terhadap nutrisi, meskipun tubuh dapat
bertahan tanpa makanan lebih lama dari pada cairan. Kebutuhan nutrisi mungkin tidak
terpenuhi pada manusia dalam berbagai usia. Proses metabolic tubuh mengontrol pencernaan,
megeluarkan produk sampah, dan menyimpan zat makanan. Mencerna dan menyimpan zat
makanan merupakan hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh . Nutrisi
merupakan bagian dari komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses
pertumbuhan dan perkembangan dimana hal ini menjadi kebutuhan tumbuh kembang selama
proses pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan zat gizi yang diperlukan antara lain:
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air .

Gangguan pada nutrisi tubuh dapat menyebabkan beberapa masalah antara lain:

a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

Penyakit saluran pencernaan sehingga terjadi erosi mukosa lambung. Setelah itu tonus
dan peristaltic lambung menurun sehingga menyebabkan refluk duodenum ke lambung terjadi
mual dan muntah dan diangkat diagnose keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Selain itu diagnose tersebut dapat disebabkan oleh status kesehatan yang menurun kemudian otot
menelan menjadi lemah dan terjadilah gangguan menelan makanan sehingga asupan nutrisi tidak
terpenuhi dan pasien mengalami penurunan berat badan.

b. Berat badan berlebih

Pertumbuhan membutuhkan metabolisme. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan


intake nutrisi sehingga kebutuhan energy meningkat. Seseorang menjadi mudah lapar dan nafsu
makan meningkat, sering makan dan terjadi peningkatan berat badan.

c. Gangguan menelan

Gangguan pada struktur oral, faring atau esophagus antara lain sariawan dan nyeri pada
epigastrik menyebabkan seseorang mengalami kesulitan menelan. Pada keadaan lain dapat juga
menyebabkan muntah dan bisa menyebabkan volume kekurangan cairan.

D. PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan medis untuk nutrisi antara lain:

a. Nutrisi oral

Nutrisi oral adalah pemberian nutrien kepada tubuh secara alami lewat mulut.
nutrisi oral merupakan tindakan yang umumnya dilakukan di bawah pengawasan ahli
gizi. Namun dengan semakin kompleksnya suplemen gizi yang ada di samping sejumlah
suplemen juga hanya dapat diperoleh dengan resep dokter seperti suplemen imunonutrisi,
maka nutrisi oral dengan suplemen gizi klinik atau kerjasama yang baik antar dokter dan
ahli gizi .

b. Nutrisi enteral

Nutrisi enteral diindikasikan pada pasien yang tidak bisa makan cukup, tapi
memiliki usus yang masih berfungsi. Penurunan kesadaran, disfagia, obstruksi esofagus,
bedahkepala-leher, hilangnya gizi akibat fistula atau stoma, semua penyakit berat seperti
pasca operasi, sesudah radioterapi atau kemoterapi, luka bakar. Pemberian dapat berupa
selang nasogastrik berukuran kecil biasanya dapat ditoleransi dengan baik. Apabila
terdapat obstruksi esofagus atau makana yang harus diberikna dalam waktu yang lama.
Selang dapat dimasukkan langsung ke lambung melalui dinding abdomen.

c. Nutrisi parenteral

Nutrisi parenteral diindikasikan bila pemberian makanan melalui usus tidak


memungkinkan untuk dilakukan karena penurunan fungsi usus, pasca operasi ileus, atau
hilangnya kandungan usus akibat fistula. Pemberian nutrisi parenteral dapat merupakan
tambahan untuk pemberian makanan melalui oral atau enteral atau menjadi satu-satunya
sumber gizi-nuyrisi parenteral total .

PROSES KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Identitas
2. umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan
3. Riwayat kesehatan
4. Keluhan utama &keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian', mual,muntah
5. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saatmasuk rumah
sakit).
6. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah
diderita oleh pasien) Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau
penyakit lainyang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik
atau tidak').
7. Pemeriksaan fisik (tanda-tanda vital sign, tanda-tanda dehidrasi &turgor kulit, mukosa
mulut kering, kelopak mata cekung, produksi urine berkurang, tanda- tanda shock
Penurunan berat badan). Pemeriksaan Penunjangang, Pemeriksaan laboratorium, analisis
urine dan darah foto polos abdomen maupun dengan kontrasc.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif


2.    Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi
3.    Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d hipovolemia

3. PERENCANAAN

Diagnosa Kriteria hasil Intervensi


Keperawatan
1. Defisit volume Tanda tanda dehidrasi tidak ada, • Observasi Tanda tanda vital
cairan
mukosa mulut dan bibir lembab,balan • Observasi Tanda tanda
berhubungan
dengan kehilangan cairan seimbang dehidrasi
cairan aktif
• Ukur Input dan output
cairan
• Berikan dan anjurkan
keluarga untuk memberikan
minuman yang banyak
kurang lebih 2000-2500 cc
perhari

2. Resiko kekurangan Klien tidak merasa mual dan muntah • Monitor Tanda tanda vital
voume cairan
berhubungan
• Monitor intake output dan
dengan adanya rasa konsentrasi urine
mual dan muntah
• beri cairan sedikit demi
sedikit tetapi sering

3. Ketidakefektifan Pola makan cukup membaik  Periksa tanda dan gejala


perfusi brhubungan  hitung kebutuhan cairan
dengan  berikan asupan cairan
hipovolemia
oral
 anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif (2001)  KapitaselektakedokteranJilid 1, Jakarta, Media

Aesculapius. FKUI

Price, Sylvia A (1994)  Patofisiologi : konsepklinis proses  –  proses penyakit  ,

Jakarta, EGC.

Perry , A.G dan Potter, P.A. (1993)  fundamental of nursing : consept, process,

and practice.

Mansjoer. 2003. KapitaSelektaKedokteran, edisi III jilid 2. Jakarta : FKUI

Smeltzer. 2005.  Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah. Alihbahasa Agung

Waluyo, dkk. Editor Monika Ester, dkkedisi 8. Jakarta : EGC

Andrea Saferi Wijaya, dkk. 2013. KMB 2. Yogyakarta :NuhaMedika

Nurarif, Huda Amin. 2013. AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosa

Medis& Nanda Nic Noc. Yogyakarta :Mediaction Publishing

Wijaya AndraSaferi, YessiMariza Putri. 2013. KMB 2 KeperawatanMedikal

Bedah( KeperawatanDewasa). Yogyakarta : Medical Book

Soebroto, Ikhsan. 2010. Cara MudahMengatasi Problem Anemia. Yogyakarta :

Bangkit

Arisman . 2007. GiziDalamDaurKehidupan. Jakarta: EGC

DepKes RI., 2003.  Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia

Subur (WUS). DirektoratGizi Masyarakat dan Binkesmas. Jakarta

Saifuddin. 2002. IlmuKebidananPerkataEdisi Ke-3. Jakarta : EGC

Doenges Marlyn, E. 2000.  RencanaAsuhanKeperawatan, PedomanUntuk

Perencanaan Dan PendokumentasianPerawatPasien. Jakarta : EGC

You might also like