You are on page 1of 10

MEMBUAT KERAJINAN

MINIATUR RUMAH ADAT JOGLO

LAPORAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Disusun oleh :
1. Anggun Rismaya
2. Dona Agnesta
3. Muhammad Fawwaz Al haq
4. Oktafian Mochamad Rozie R.
Kelas: X IPS 5

SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG


KUNINGAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi
Objek Budaya Lokal ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi
Objek Budaya Lokal ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dankekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Ciawigebang, 18 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber Inspirasi dan Pencarian Ide Produk..................................2
B. Membuat Gambar atau Sketsa.......................................................3
C. Memilih Ide Terbaik......................................................................3
D. Prototyping atau Membuat Studi Model........................................3
E. Perencanaan Produksi....................................................................4
F. Tahapan Produksi............................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................7
B. Saran...............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Objek budaya lokal adalah hasil kebudayaan yang ada pada
masyarakatdaerah tertentu yang menjadi ciri khas suatu daerah. Objek budaya
lokal tidakdipengaruhi oleh budaya luar dan merupakan warisan nenek moyang
yang diyakini oleh masyarakat di daerah tersebut. Satu diantara keberagaman
yang ada di Indonesia adalah adanya rumah adat di masing-masing daerah.
Rumah adat adalah bangunan yang memiliki ciri khaskhusus, digunakan
untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat menjadi satu
diantara representasi kebudayaan yang paling tinggi dalamsebuah komunitas suku
atau masyarakat.
Kali ini, kami akan membuat suatu kerajinan dengan mengambil inspirasi
dari rumah adat khas Jawa Tengah yaitu rumah Joglo.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rumah Joglo?
2. Alat dan bahan apa saja yang harus dibutuhkan dalam pembuatan miniatur
rumah Joglo?
3. Bagaimana langkah-langkah membuat miniatur rumah Joglo?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi rumah Joglo
2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat miniatur
rumah Joglo
3. Untuk mengetahui proses pembuatan rumah Joglo
4. Untuk menambah kreativitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Inspirasi dan Pencarian Ide Produk


Ada banyak Inspirasi yang dapat dijadikan Ide untuk pembuatan kerajinan.
Bisa dilihat dari daerah setempat, pakaian tradisional, rumah adat,aksesoris dan
lain-lain. Pengetahuan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat
mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide bisa muncul
secara tidak berurutan, dan tidak lengkap namun dapat juga muncul secara utuh.
Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu bentuk unik yang akan
dibuat.
Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan
objek budaya lokal, dapat memikirkan hal-hal seperti di bawah ini :
1. Objek budaya lokal apa yang akan dijadikan inspirasi?
2. Produk Kerajinan apa yang akan dibuat?
3. Alat dan bahan apa saja yang akan dipakai?
4. Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
Rumah Joglo pada umumnya dibangun dengan menggunakan kayu jati.
Istilah Joglo sendiri berasal dari kata "tajug" dan "loro" yang disingkat menjadi
"Juglo" Yaitu dua gunung. Atap rumah Joglo berbentuk format gunung. Hal ini
dikarenakan masyarakat Jawa mempercayai bahwa gunung adalah simbol segala
urusan yang sakral karena gunung dipercayai sebagai tempat tinggal para dewa.
Orang yang mampu memiliki rumah Joglo hanya raja, bangsawan, dan
orang kaya. Ini dikarenakan bahan untuk membuat rumah Joglo terbuat dari kayu
jati yang berkualitas tinggi dan harganya yang terbilang cukup mahal. Rumah
Joglo biasanya tersusun dari tiga bagian, yaitu pendapa (bagian depan), pringgitan
(bagian tengah), dan dalem (ruang utama).

2
B. Membuat Gambar atau Sketsa

C. Memilih Ide Terbaik


Kami mempunyai dua ide kerajinan yang disarankan oleh anggota
kelompok kami, yaitu membuat miniatur senjata dan membuat miniatur rumah
adat. Dari dua ide tersebut, kami memutuskan untuk membuat miniatur rumah
Joglo dengan bahan utamanya yaitu bambu karena bambu sangat mudah
didapatkan di lingkungan sekitar kami. Dilihat dari kemampuan kami, kami cukup
mampu untuk membuat miniatur rumah Joglo dari bahan utamanya yaitu bambu.
Dalam pembuatan kerajinan miniatur rumah Joglo ini, kami sebisa mungkin
meminimalisir pengeluaran agar tidak terjadi hal yang tidak terduga seperti
kekurangan dana ataupun pemborosan dalam mengelola keuangan yang dimiliki.

D. Prototyping atau Membuat Studi Model

3
E. Perencanaan Produksi
1. Alat dan bahan:
a. Bambu
b. Pisau
c. Lem besi dan lem fox
d. Penggaris
e. Pulpen
f. Gunting
g. Amplas
2. Langkah-langkah:
a. Siapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
b. Potong bambu menjadi beberapa bagian.
c. Buatlah bilik bambu dari beberapa bagian bambu tadi untuk dijadikan
dinding.
d. Buatlah stik pipih dari beberapa bagian bambu tadi untuk dijadikan alas
dan pagar.
e. Buatlah stik berbentuk tabung untuk dijadikan penyangga.
f. Setelah semua bagian dibentuk, rangkai bagian-bagian tadi seperti
gambar pada studi model.
F. Tahap Produksi
1. Tahap Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar
siap dibentuk.
a. Material: bilik bambu
b. Jenis aktivitas & teknik yang digunakan: membersihkan bilik bambu
dari bulu-bulu halus.
c. Alat & bahan yang digunakan: pisau
d. Metode & alat K3: sarung tangan

4
2. Tahap Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk
dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibuat
dengan cara dilipat. Material kayu, bambu dan rotan dapat dibentuk
dengan cara dipotong atau dipahat.
a. Material: bilik bambu, stik bambu yang sudah pipih dan stik bambu
yang berbentuk tabung
b. Jenis material & teknik yang digunakan:
1) memotong bilik bambu untuk dijadikan atap dan dinding.
2) memotong stik bambu pipih menjadi beberapa bagian untuk
dijadikan pagar dan alas.
3) memotong stik bambu yang berbentuk tabung untuk dijadikan
sebagai penyangga.
c. Alat & bahan yang digunakan: pisau dan gunting
d. Metode & alat K3: sarung tangan

3. Tahap perakitan
a. Material: bilik bambu, stik bambu yang sudah pipih, stik bambu yang
berbentuk tabung, lem besi serta lem fox
b. Jenis aktivitas & teknik yang digunakan: merakit bahan-bahan yang
sudah jadi dengan cara ditempelkan menggunakan seperti gambar
yang ada pada studi model di atas.
c. Alat & bahan: lem besi dan lem fox
d. Metode & alat K3: sarung tangan dan lap

4. Finishing
Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam
kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan atau pelapisan permukaan.
Penghalusan diantaranya pada permukaan kayu dengan amplas atau
menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat
juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat
lebih awet dan lebih menarik.

5
a. Material: amplas
b. Jenis aktivitas & teknik yang digunakan: mengamplas permukaan yang
masih terdapat lem.
c. Alat & bahan: gunting
d. Metode & Alat K3: sarung tangan

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi
dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model
kerajinan, dan dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan
dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk
kerajinan yang akan diproduksi dan dijual. Dengan demikian, produk yang
dihasilkan harus memiliki nilai estetika dan inovasi agar diminati pasar. Tahapan
produksi secara umum terbagi atas empat tahapan, yaitu:
1. Tahap pembahanan
2. Tahap pembentukan
3. Tahap perakitan
4. Finishing
Objek budaya lokal dapat berupa objek dua dimensi seperti relief dan
objek tiga dimensi seperti bangunan, alat musik, dan senjata. Kerajinan dengan
inspirasi objek budaya tradisional dapat berupa miniatur objek budaya, benda
hiasan, atau produk kerajinan dengan fungsi baru.

B. Saran
Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada pembaca yaitu:
pelestarian budaya Indonesia merupakan tanggung jawab kita sebagai warga
negara. Kegiatan pembuatan kerajinan budaya lokal ini juga termasuk salah satu
cara untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak rusak dan
punah.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan
bagi para pembaca dan semoga makalah ini bisa digunakan sebagai sumber acuan
untuk makalah-makalah lainnya mengenai kerajinan objek budaya lokal.

You might also like