You are on page 1of 2

Nama Kelompok 3 : Shafira Angelia Putri (200401110070)

Najib Ainul Yaqien (2004001110059)


Ghozirotun Ni’mah (200401110066)
Moderator : Muhammad Yogi Anggoro (200401110074)

Notulensi : Mahdha Indah Salsabila (200401110046)

Mata Kuliah : Psikologi Konseling-B

A. PERTANYAAN & JAWABAN


1. Penanya : Nursitarini Pasa_200401110050
Pertanyaan : Dalam slide perilaku konselor bagian perilaku non verbal, poin terakhir
adalah "kadang-kadang memberi isyarat tangan". tolong jelaskan maksud dan berikan
contoh dari poin tsb.
Penjawab : Shafira Angelia Putri_200401110070
Jawaban : Perilaku nonverbal sndiri adalah sebuah komunikasi penyampaian
pesanntanpa menggunakan kata melainkan hanya menggunakan gerak tubuh. Isyarat
tangan merupakan salah satu jenis komunikasi non verbal yang paling mudah dibaca.
Contoh dri isyarat tangan adalah seperti menunjuk, melambaikan tangan, atau
memperagakan hal-hal tertentu. Isyarat tangan digunakan seorang konselor untuk
menekankan ucapan. Misalnya seperti pada saat komunikasi verbal tidak bsa dilakukan,
contohnya saat pergi keluar negeri dan tidak mengerti bahasa yang diucapkan oleh lawan
bicara, maka bisa disampaikan dengan gestur (isyarat tangan) agar informasi dapat
tersampaikan dengan baik.

Isyarat tangan menurut saya, lebih baik dilakukan oleh seorang konselor agar klien
merasa terbuka dan tidak malu² karena dengan tambahan isyarat tangan konselor seperti
memberikan tanda atau klien menjadi lebih bersemangat (terbuka) untuk bercerita

2. Penanya : Fadhli Azizan Syamila_200401110047


Pertanyaan : Apakah kehidupan konselor diatur dalam syarat-syarat menjadi konselor?
Penjawab 1: Dhenisa Nur Maghfira R Dai_200401110062
Jawaban : Seorang konselor harus memahami diri nya sendiri terlebih dahulu sebelum
memahami orang lain, ketika seorang konselor tersebut memahami bahwa kondisi nya
yang mabuk atau kondisi yang tidak memungkinkan untuk menangani seorang klien
maka keputusan untuk tidak menangani klien tersebut adalah langkah yang lebih baik ,
dan menghubungi konselor lain untuk menangani klien tersebut.
Seorang konselor tidak terlepas dari kehidupan sebagai seorang manusia biasa akan tetapi
menjadi seorang konselor yang membutuhkan pengalaman minimal 3 tahun tentu
menjadikan pribadi seorang konselor tersebut memahami moral dan cara menangani
permasaalhan yang sedang ingin di alami, namun ketika seorang konselor tersebut tidak
memperdulikan etika dan persyaratan sebagai seorang konselor maka hal ini tentunya
melanggar kode etik sebagai seorang konselor dan dinilai tidak profesional.

Maka dari itu , seorang konselor yang mempunyai permasalahan sebaiknya


menyelesaikan permasalahan nya tersebut terlebih dahulu sebelum menangani seorang
klien agar proses konseling berjalan dengan lancar.

Penjawab 2 : Nur Ikhsan Mahmudi Sarif_200401110076


Jawaban : Profesi konselor memiliki kode etik, yang mana tidak bisa di setiap kondisi
memberikan konseling,.. Perkara bagaimana kehidupannya itu hak individual, akan tetapi
jika berkaitan dengan konseling, kode etik profesi konselor kembali berlaku

3. Penanya : Tiara Firgishanda Ipaenin_200401110069


Pertanyaan : Apabila klien merupakan kerabat dekat atau teman sendiri, bagaimana
konselor menciptakan profesionalitas dan agar tidak bias ketika dalam proses konseling?
Penjawab 1 : Najib Ainul Yaqien_200401110059
Jawaban : Cara kita bersikap profesional terhadap klien yang kebetulan temen deket kita
yaitu dengan tidak membeda bedakan dengan klien lainnya, artinya kita harus tetap
menggunakan bahasa yang baik dan benar atau menggunakan bahasa Indonesia,
menyambut nya dengan baik, dan menampakkan bahwa kita semangat dalam
mendengarkan apa yang dia ceritakan.

Penjawab 2 : Nur Ikhsan Mahmudi Sarif_200401110076


Jawaban : Supaya tidak bias, seorang konselor harus memiliki idealisme yang bisa
membuat dia tidak terpengaruh dengan cerita dari klien,. Tetap empati akan tetapi tidak
terbawa suasana dari masalah klien

You might also like