You are on page 1of 92

i

i
Sains
Dalam Hadist

Penulis :

Dwinta Nur Aulia

Y A Y A S A N
FASTABIQUL KHAIRAT

ii
Halaman Judul
Sains Dalam Hadist

Cetakan Pertama, Agustus 2021


Vi, 90 hlm, 15 x 21 cm
ISBN :

Penulis : Dwinta Nur Aulia


Sampul : Rachmawati
Penata Letak : Rachmawati

Diterbitkan pada tahun 2021 oleh Yayasan


Fastabiqul Khairat Samarinda

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Isi buku ini, adalah tanggung jawab penulis, baik
sebagian maupun seluruhnya, dilarang
diperbanyak dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal
pengutipan untuk keperluan penulisan artikel
atau karangan ilmiah.

i
Sinopsis

Masih suka makan sambil berdiri? Eits, ternyata,


itu berbahaya, loh! Kok bisa? Karena bisa merusak
lambung kita dan menyebabkan disfungsi pencernaan.
Seram, kan?
Selain dampak negatif secara fisik, makan sambil
berdiri ternyata dilarang di dalam Islam dan itu semua
tercantum di Hadits Rasulullah SAW. Mau tau? Baca
terus bukunya, ya!
Buku ini merupakan kumpulan dari hadits-hadits
Rasulullah SAW yang dijadikan landasan dan syari‟at
islam selain Al-Qur‟an 14 abad yang lalu ternyata
mengandung kajian saintifik yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia sehari-hari (a‟malul yaumiyyah).
Adapun kumpulan hadits-hadits ini dikaji dari berbagai
sudut, sanadnya, kitabnya dan rahasia sains yang
terkandung di dalamnya.
Buku ini juga mengungkap rahasia-rahasia sains
dalam hadits Rasulullah SAW 14 abad yang lalu yang
dibalut dalam cerita anak-anak yang menarik agar lebih
mudah memahaminya.

ii
Pengantar

Hadits merupakan perwujudan dari setiap


perkataan (qouliy), perbuatan (fi‟liy) dan ketetapan
(taqriri) dari baginda Nabi Muhammad SAW yang
dijadikan landasan dan syari‟at islam selain Al-Qur‟an 14
abad yang lalu ternyata mengandung kajian saintifik yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari
(a‟malul yaumiyyah). Adapun kumpulan hadits-hadits ini
dikaji dari berbagai sudut, sanadnya, kitabnya dan rahasia
sains yang terkandung di dalamnya.
Buku ini mengungkap rahasia-rahasia sains dalam
hadits Rasulullah SAW 14 abad yang lalu yang dibalut
dalam cerita anak-anak agar lebih mudah memahaminya.

iii
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................... i


Sinopsis ........................................................................ ii
Pengantar .....................................................................iii
Daftar Isi ...................................................................... iv
Makan dan Minum Sambil Berdiri ................................ 1
Meniup Minuman Panas ................................................ 7
Kurma ......................................................................... 13
Tidur Menghadap Kanan ............................................. 20
Sayap Lalat ................................................................. 26
Membunyikan Sendi Jari ............................................. 32
Air Kencing Bayi ........................................................ 39
Siwak .......................................................................... 46
Kuku ........................................................................... 52
Khitan ......................................................................... 59
Cicak .......................................................................... 66
Tidur Tengkurap ......................................................... 72
Biodata Penulis ............................................................. v
Daftar Pustaka ............................................................. vii

iv
5
1

Makan dan Minum Sambil Berdiri

Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kalian


minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim No. 2026)

Bel istirahat telah berbunyi. Setelah Bu Ina


menutup kelasnya dan mengijinkan anak-anak untuk
beristirahat, lorong sekolah yang semula sepi menjadi
ramai dengan anak-anak yang menuju ke arah kantin
sekolah. Kala itu Ana dan Ria sedang mengantri untuk
membeli makanan ringan. Namun antrian mereka
diserobot oleh Jaya yang langsung memakan roti yang
tadi dibelinya. Protes kecil ditunjukkan Ana karena tidak
terima antriannya diserobot. Jaya yang tidak diterima
ditegur Ana, balik membentak Ana sehingga keributan
pun terjadi.
Rama, ketua kelas 8 A yang juga sahabat Jaya
datang untuk menengahi, ia dengan bijak menegur Jaya
dan Ana. Setelah keduanya berbaikan, Rama mendekati

1
Jaya dan berbisik, “Jaya, sebaiknya kalau makan dan
minum itu sambil duduk.”
“Memangnya mengapa? Kursi disini penuh, dan
aku tidak mau duduk dekat-dekat dengan anak
perempuan.”
“Kalau begitu, simpan dulu rotimu, kita ke taman
air mancur saja. Disana ada kursi dan tidak ramai
orang.” Saran Rama. Jaya memandang rotinya yang baru
dua gigitan itu, “Memang mengapa harus sambil duduk
sih, Ram?”
Rama kemudian mengajak Jaya keluar dari
kantin dan menuju gazebo taman air mancur. Ia berkata
dengan tenang, “Aku pernah mendengar penjelasan dari
Bu Ina, Rasulullah SAW bersabda, „Jangan kalian
minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka
hendaknya ia muntahkan!‟ seperti itu Jay!”
“Itukan minuman, Ram. Sementara aku
memakan roti, bukan meminum roti.”
“Sama saja, Jay! Karena, kata bu Ina, seorang
sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah „Bagaimana
dengan makan?‟ beliau menjawab, „Itu lebih buruk lagi‟.
Itu semua tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim No.
2024, Jay!”
“Oh jadi begitu, Ram. Terima kasih ya telah
mengingatkan!” ujar Jaya sambil menepuk bahu Rama.
Laki-laki tersebut mengangguk, kemudian matanya

2
menerawang sesuatu. “Ada satu lagi, Jay.” Serunya tiba-
tiba.
“Aku pernah membaca sebuah penelitian di
perpustakaan. Menurut Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani
„Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih
selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum
atau dimakan oleh seseorang akan jatuh pada dinding
usus dengan perlahan dan lembut.‟ Jadi kalau kita
makan dan minum sambil berdiri, maka akan merusak
sistem pencernaan kita.”
“Walaupun hanya air dan roti?” Tanya Jaya.
Rama mengangguk, “Bagaimana kalau kita tanyakan
pada guru IPA kita, mungkin beliau bisa menjelaskan.”

(Minum berdiri, Bobo-grid.id)

Setelah menghabiskan rotinya, Jaya dan Rama


bergegas menuju ruang guru dan bertemu dengan Pak
Rudi, guru IPA mereka. Mereka pun menanyakan

3
apakah benar jika makan dan minum sambil berdiri
dapat merusak sistem pencernaan? Bagaimana bisa?
“Jadi benar yang dikatakan Rama, makan dan
minum sambil berdiri itu bisa merusak lambung. Minum
sambil berdiri akan menyebabkan jatuhnya cairan
dengan keras ke dasar usus dan menabraknya dengan
keras pula, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam
waktu lama maka akan menyebabkan usus menjadi
melar dan jatuh, yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.” Jelas beliau. “Mungkin kita masih muda
jadi kita belum merasakan akibatnya. Tapi, coba
bayangkan jika saja hal ini terjadi selama bertahun-tahun
lamanya. Bagaimanakah kerusakan yang akan terjadi
pada lambung kita? Diibaratkan air setetes saja yang
jatuh terus menerus ke atas batu dapat membuat batu
tersebut terkikis dan bocor. Bagaimana dengan air
bergelas-gelas yang kita minum setiap harinya selama
bertahun-tahun?”
“Selain itu, bapak juga pernah membaca
penelitian dari Dr. Al-Rawi yang menekankan bahwa
makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri
bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh
reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak
tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba
dapat menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal
Inhibition) yang parah. Dan menyebabkan detak

4
mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan
atau mati mendadak. Begitu pula makan dan minum
berdiri secara terus–menerus terbilang membahayakan
dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada
lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung
95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan
dengan makanan atau minuman yang masuk.
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring
oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler
(berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa
lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan
disalurkan pada „pos-pos‟ penyaringan yang berada di
ginjal. Nah, jika kita minum sambil berdiri, air yang kita
minum tidak disaring lagi dan langsung menuju kandung
kemih. Karena langsung menuju kandung kemih, maka
akan terjadi pengendapan di saluran ureter. Inilah yang
bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu
penyakit ginjal yang berbahaya.”
“Lambung, usus, ginjal. Wah banyak sekali ya
pak penyakit yang bisa didapat hanya karena makan dan
minum sambil berdiri.” Ujar Rama yang diiyakan Jaya.
Pak Rudi tersenyum dan mengangguk seraya
berkata, “Oleh karena itu, marilah kita kembali hidup
sehat dan sopan dengan kembali ke pada adab dan
akhlak Islam, jauh dari sikap meniru-niru gaya orang-
orang yang belum mengikuti teladan dari Nabi kita. Tapi
ingat, niatkanlah untuk mengikuti sunnah Nabi agar

5
mendapat dua kebaikan yakni pahala mengikuti sunnah
dan kesehatan.”
“Siap pak!” ujar Jaya menimpali dengan
semangat. Setelah mengucap salam, merekapun kembali
ke kelas karena bel masuk telah berbunyi. “Tidak
disangka-sangka ya Ram, Nabi Muhammad SAW
bersabda sekian ribu tahun yang lalu, ternyata
manfaatnya luar biasa bagi kesehatan kita!”
“Betul sekali, jadi mulai saat ini, makan dan
minum tidak boleh sambil berdiri ya!”
“Iya.” Jawab Jaya.

***

6
2

Meniup Minuman Panas

“Nabi shallallahu „alaihi wassalam melarang dari


bernafas di dalam wadah air (bejana) atau meniupnya.”
(HR. Tirmidzi No. 1888, Abu Dawud No. 3728, dan
Ibnu Majah No. 3429)

Suasana kantin ketika jam istirahat siang terlihat


ramai. Nampak Ryan dan Adi yang sedang mengantri di
kantin mie ayam sedang bercakap-cakap membahas
tentang ulangan IPA tadi. Tiba saat antrian mereka, Ryan
langsung memesan mie ayam sementara Adi memesan
bakso.
Setelah pesanan mereka selesai, merekapun
membawa mangkok-mangkok tersebut dan menuju meja
makan yang kemudian bergabung dengan Rama dan
Jaya yang terlebih dahulu duduk disana.
“Wah kuah baksonya panas sekali.” Seru Adi
sambil meniup-niup sendok yang berisi kuah bakso.
Melihat itu, Jaya langsung melarangnya. “Adi, jangan
meniup makanan. Nanti menjadi racun ditubuhmu.”

7
“Hah? Racun? Jangan ngaco, ah!” bantah Adi
sambil terus meniup-niup kuah baksonya.
“Iya, racun gimana maksudmu, Jay? Ini kan
makanan biasa, tidak ada racunnya. Aku sudah sering
makan kok dan sampai sekarang sehat-sehat saja.”
Timpal Ryan.
“Kalian tidak ingat penjelasan Pak Adi? Tentang
ekskresi paru-paru dan tingkat keasaman dalam tubuh
kita?” Tanya Jaya lagi. Adi mengibas-ngibaskan
tangannya. “Duh Jay, ulangan IPA mah sudah selesai.
Jangan dibahas lagi! Lagi istirahat malah belajar.”
“Benar. Lagian, apa hubungannya sih dengan
makan bakso?”
“Bukan makan baksonya, Di. Tapi caramu untuk
menghilangkan panas kuah bakso itu.” Jawab Jaya. Adi
menggaruk-garuk kepalanya kebingungan, ia tidak
paham maksud perkataan Jaya tadi.
Ryan yang tadinya tidak tertarik sekarang malah
ikut bertanya, “Maksudmu meniup makanan?” Jaya
mengangguk. “Iya, kita tidak boleh meniup makanan dan
minuman yang panas.”
“Lah, mengapa?” Tanya Adi lagi.
“Karena yang ditiup itu seruling bambu, bukan
makanan.” Timpal Rama yang sedari tadi diam dan

8
menimbulkan gelak tawa diantara mereka. “Yah itu mah
sudah tau kali.”
Rama nampak berpikir sejenak sebelum
melanjutkan, “Jadi, maksudnya Jaya tadi, ada larangan
meniup makanan dan minuman yang panas dalam islam.
Makan dan minum bagi muslim sebagai sarana untuk
menjaga kesehatan tubuh. Tapi Islam kan mengatur
supaya umat muslim itu sehat tubuhnya agar bisa
beribadah kepada Allah. Jadi….”
“Dalam Hadits Riwayat Tirmidzi No. 1888,
„Nabi shallallahu „alaihi wassalam melarang dari
bernafas di dalam wadah air (bejana) atau meniupnya.‟
Seperti itu Di.” Jelas Rama.
Jaya pun membenarkan, “Benar. Selain itu dalam
kajian sains, akibat dari meniup makanan atau minuman
yang masih panas itu berbahaya, loh. Kalian tau, kan
ketika kita bernapas kita menghembuskan karbon
dioksida dan uap air. Nah, ketika H2O dari uap panas
bercampur dengan CO2 atau karbon dioksida yang
dikeluarkan dari mulut saat kita meniup makanan atau
minuman, maka akan menghasilkan H2CO3 atau asam
karbonat. Asam karbonat apabila masuk ke dalam darah
maka akan menyebabkan ketidakseimbangan pH.
Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam darah,
maka darah akan semakin asam.”
“Kata Pak Rudi, normalnya, darah manusia
memiliki kadar keasaman atau pH yakni 7, 35 sampai 7,

9
45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari pH normal,
maka tubuh bisa berada dalam kondisi asidosis yang
dapat menyebabkan gangguan ginjal, gangguan otot,
gangguan sistem endokrin sampai osteoporosis.”
“Jadi itu yang kamu maksud sebagai racun, Jay?
Aku kira baksonya berubah menjadi racun.” Ujar Ryan.
“Ya karena meniup makanan dan minuman akan
membuat darah kita menjadi lebih asam. Ketika produksi
asam di tubuh terlalu berlebihan, ginjal tidak mampu
mengeluarkan asam dari dalam tubuh, makanya bisa
terjadi gangguan ginjal.”
Adi tampak mengangguk-angguk. Ia mengamati
baksonya sejenak, “Parah juga, ya. Hanya karena hal
kecil seperi meniup makanan dan minuman panas bisa
membuat penyakit.”
“Betul sekali. Tidak cuma itu saja loh bahayanya.
Meniup makanan dapat menyebabkan berpindahnya
kotoran dan mikroorganisme seperti virus dan bakteri
dari mulut ke makanan, terutama virus yang menyebar
dengan sangat cepat melalui udara seperti virus corona
atau bakteri tuberculosis penyebab penyakit
TBC. Mikroorganisme tersebut dapat menempel di
makanan dan apabila kita memakannya, sama saja
dengan memasukkan virus atau bakteri itu langsung ke
dalam tubuh kita. Hal itu akan memicu penyakit pada
tubuh kita ini.” Sambung Rama.

10
“Wah jadi begitu,ya! Terima kasih sudah
mengingatkan kami, ya, Jaya dan juga Rama.” Ujar Adi.
Rama mengangguk, “Sama-sama, Di.”
“Jadi, tunggu saja baksonya tidak panas lagi,
baru deh dimakan. Lagian, kalau terlalu panas juga susah
untuk menikmati, kan?” ujar Jaya yang diiyakan Rama.
Adi mengangguk, ia menyentuh mangkok
baksonya yang sudah mulai hangat. “Wah sepertinya
baksoku sudah bisa dimakan nih, aku makan dulu, ya!”
“Iya, jangan lupa baca do‟a dulu.”

(Meniup makanan panas, facebook.com/kartun-


muslimah)

Selepas makan merekapun kembali menuju kelas.


Ditengah perjalanan, Rama berkata pada Jaya bahwa ia

11
kagum pada sahabatnya itu. “Semenjak kamu
mengingatkanku tentang makan sambil berdiri, aku
sendiri jadi penasaran. Kira-kira Hadits Rasulullah SAW
apalagi ya yang bisa dibuktikan dengan ilmu
pengetahuan. Jadi, aku mulai mempelajarinya, Ram.
Alhamdulillah, seperti kata Pak Rudi dengan mengikuti
sunnah Nabi Muhammad SAW, selain mendapat pahala,
tubuh kita juga semakin sehat. Dan yang pasti lebih
sopan dan beradab!”
“Benar sekali, dan apabila kita mengingatkan
orang lain tentang suatu kebaikan, kita juga akan
mendapatkan kebaikan disisi Allah SWT.” Ujar Rama
menimpali.

***

12
3

Kurma

“Apabila salah seorang diantara kamu ingin berbuka


puasa, maka hendaklah memulainya dengan kurma,
karena ia memiliki keberkahan, jika tidak ada kurma,
maka mulailah dengan air minum, karena ia
menyucikan.”
(H.R Abu Dawud No. 2356)

(Kurma, halodoc)

“Ria, Ria!” panggil Bunda dari dapur. Ria yang


saat itu sedang mengerjakan tugas Bahasa Inggris
langsung menghampiri ibunya.

13
“Kenapa Bund?”
Bunda menyerahkan sekantong kecil kepada Ria,
“Ini pamanmu baru pulang haji membawakan kurma,
tolong dibagi sama tetangga sebelah ya.”
“Loh, kok dikasih ke sebelah bund?”
“Iya, kan Tante Nia sedang hamil. Nah, kurma
ini bagus sekali untuk ibu hamil.”
“Masa sih Bund?”
Bunda mengangguk, “Sudah berikan dulu. Nanti
saja tanya-tanyanya.” Ria pun mengangguk dan pergi ke
rumah sebelah.
Tante Nia sedang hamil 6 bulan sekarang,
perutnya membuncit. Ia nampak kegirangan diberi
kurma oleh tetangganya. “Alhamdulillah, terima kasih
Ria, sampaikan juga buat Bunda ya.”
“Iya, Tan.” Baru saja hendak berbalik, Ria pun
bertanya kepada Tante Nia yang merupakan seorang
dosen di fakultas biologi. “Bunda bilang, kurma itu
bagus untuk ibu hamil, ya? Kok bisa Tan?”
Tante Niapun tersenyum dan mengajak Ria untuk
duduk dikursi. “Jadi, kurma bukan hanya untuk ibu
hamil saja. Tapi manfaat untuk manusia itu sangat
banyak. Kurma merupakan buah yang unik. Unik karena
Allah SWT menyebutnya sebanyak 20 kali di 16 surah
yang berbeda dalam Al-Qur‟an. Unik karena Rasulullah

14
SAW menjadikan kurma sehari-hari sebagai makanan
wajib keluarga. Unik karena dapat dikonsumsi tanpa
mengenal batas usia, dari ujung akar sampai daun
memiliki manfaat, dapat bertahan dalam suhu tinggi
hingga 50º C dan dalam kadar garam yang ekstrim, bisa
memiliki jangka waktu kadaluwarsa hingga 1,5 tahun
(kurma yang berkualitas dan disimpan dengan teknik
yang baik), dan unik karena dari 2 jenis tanaman kurma,
yaitu jantan dan betina, hanya tanaman kurma betina saja
yang dapat menghasilkan buah (6-7 bulan).”
“Penelitian Dokter Muhammad an-Nasimi, ath-
Thib an-Nabawy wal „Ilmil Hadis (Pengobatan Ala Nabi
dan Ilmu Modern) mengatakan bahwa perempuan hamil
yang akan melahirkan sangat membutuhkan makanan
dan minuman yang kaya akan unsur gula. Hal ini
dikarenakan banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika
akan mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi jika hal itu
membutuhkan waktu yang lama. Sehingga kandungan
gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol
laju gerak rahim dan menambah masa sistolennya, yaitu
kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh
nadi. Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam
Kurma basah (ruthab). Kandungan gula
dalam ruthab sangat mudah dan cepat dicerna oleh
tubuh. Begitu, Ria.”
“Tadi kata tante, tidak cuma untuk ibu hamil
manfaatnya?”

15
“Betul sekali, Kurma mengandung nikotinat dan
hormon potuchasin yang dapat mengecilkan pembuluh
darah dan mencegah pendarahan pada rahim. Beberapa
hormon yang terkandung dalam kurma juga berfungsi
untuk menghambat aktivitas hormon kelenjar gondok
atau glandula thyreoidea dan hormon pembangkit
kelenjar susu, sehingga dapat memperlancar ASI
sehingga cocok diberikan pada wanita yang sudah
melahirkan. Selain itu, sari kurma juga dipercaya dapat
mengobati kemandulan. Banyak sekali manfaatnya, Ria,
boleh searching di internet.”
“Oh begitu, wah luar biasa ya. Kebetulan Ria
sedang ada tugas bahasa Inggris membuat artikel tentang
buah-buahan. Sepertinya Ria akan mengambil tema
„kurma‟. Terimakasih Tan, kalau begitu Ria pamit
pulang dulu, ya! Assalamu‟alaikum.”
“Wa‟alaikumussalam warrahmatullahi
wabarokatuh” jawab Tante Nia.
Sesampainya di rumah, Ria langsung membuka
laptopnya dan mencari artikel tentang Kurma.
Kurma memiliki nama
latin phoenix dactylifera, merupakan buah jadul (6.000-
4.000 SM) yang sampai zaman modern ini masih laris
dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Sampai saat ini saya
belum pernah mendengar ada orang yang pulang dari
berhaji tetapi tidak membawa oleh-oleh buah kurma.
Bahkan saya juga belum pernah mendengar pada tiap

16
bulan Ramadhan, bahwa ada orang yang berpuasa tetapi
tidak pernah memakan buah kurma dari awal sampai
akhir Ramadhan. Teman-teman saya yang non-muslim
pun banyak yang mengkonsumsi kurma ketika bulan
Ramadhan. Begitulah buah kurma, jadul tetapi
tetap mantul dan dijadikan sebagai tanda-tanda
kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir seperti
yang disampaikan oleh Allah dalam Q.S Ar-Ra‟d ayat 4
pada awal pembukaan artikel ini. Artinya, kalau ada
orang yang tidak bisa mengambil pelajaran yang
mengantarkan dirinya kepada kebesaran Allah dari buah
kurma, maka ada yang salah dalam proses berfikir dari
orang tersebut.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan
Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO)
menyatakan bahwa zat gula yang berada di dalam kurma
itu berbeda dengan zat gula pada buah-buahan lain yang
biasa mengandung sukrosa yang mana zat tersebut tidak
langsung diserap oleh tubuh, melainkan dipecahkan
terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi
glukosa. Adapun zat gula pada kurma tidak
membutuhkan proses tersebut sehingga lebih mudah
diserap tubuh. Adapun bila dibandingkan dengan nasi
yang penyerapan dalam tubuh membutuhkan waktu
berjam-jam (sekitar 5 jam), penyerapan gula kurma
dalam tubuh cukup cepat, yakni sekitar 45-60 menit atau
sekitar 1 jam. Itulah sebabnya mengapa kurma sangat
baik untuk dijadikan sebagai makanan pembuka puasa

17
karena dapat menyuplai asupan gizi dengan cepat.
Adapun kandungan Potasium di dalam kurma berguna
untuk mengatasi masalah stress, sembelit, dan lemah otot
sehingga cocok diberikan pada wanita yang sudah
melahirkan. Salah satu penelitian dari WHO
mengungkapkan fakta bahwa kurma mengandung
kalsium yang tinggi sehingga dapat memperlancar
pengiriman dan distribusi oksigen ke otak serta
membantu proses keseimbangan cairan tubuh.
Tujuh butir kurma sebanding dengan 70 gram
unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh (vitamin dan
mineral). Jumlah tersebut akan membantu tubuh
membersihkan diri dari racun yang tersimpan dalam
sisa-sisa makanan.
Kurma juga makanan yang dapat dikonsumsi
tanpa mengenal batas usia sehingga bayi yang baru lahir
pun dapat diberikan makanan kurma dengan cara syar‟i
yang diajarkan Rasulullah SAW, yaitu tahnik. Metode
ini disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Tentunya pasti
memiliki hikmah dibalik itu.
Mentahnik bayi dengan kurma memiliki banyak
manfaat bagi perkembangan bayi dan melindunginya
dari berbagai bahan penyakit sehingga membantu bayi
dalam penguatan daya tahan tubuh. Istilah umumnya
adalah kurma berperan sebagai vaksin layaknya bayi
yang diberi imunisasi. Hal didukung oleh fakta bahwa
komposisi buah kurma terdiri atas 70% zat gula, 20%

18
protein, dan 3% lemak. Kurma juga mengandung zat-zat
fitokimia seperti polifenol, sterol, tanin, dan karoten
yang bertindak sebagai antioksidan yang mampu
mencegah pembentukan radikal bebas di dalam tubuh.
Kandungan lysin (2000 kali lipat dibanding apel dan
pisang) pada Kurma bermanfaat untuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan sel otot.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
“Sebuah rumah yang memiliki kurma, penghuninya
tidak merasa lapar.” Dalam sebuah penelitian dikatakan
bahwa memakan kurma sebanyak 100 gram (sekitar 7
buah) dapat memenuhi kecukupan energi harian sebesar
12%-15%. Dari analisis secara kimia terbukti bahwa
kurma kering mengandung 70,6% karbohidrat, 2,5%
lemak, serta 1,32% mineral termasuk kalsium, zat besi,
fosfat, magnesium, kalium, seng dan mineral lainnya.
Kurma kering juga mengandung 10% serat , vitamin (A,
B1, B2, dan C), gula, dan protein. Jadi wajar jikalau
kurma dapat memenuhi minimal kebutuhan makanan
pokok sekeluarga di rumah.
“Wow dengan begini tugas artikelku akan
sempurna.” Ujar gadis itu sambil tersenyum.

***

19
4

Tidur Menghadap Kanan

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudhulah


seperti wudhu untuk sholat, lalu berbaringlah pada sisi
kanan badanmu.”
(HR. Al Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

(posisi tidur, republiknews.co.id)

“Pak Andi, silahkan.” Suara lantang perawat


wanita yang memanggil nama seseorang sontak
mengejutkan pemilik nama tersebut. Dengan agak

20
tergesa, ia memasukkan ponselnya ke kantong dan
berjalan dengan langkah gontai masuk ke ruangan
dokter.
Sesampainya disana, perawat tadi memeriksa
tekanan darah dan suhu tubuh Pak Andi sebelum
akhirnya mempersilahkannya untuk menemui dokter.
“Assalamu‟alaikum dok.”
Bu dokter tersenyum dan menjawab salam Pak
Andi. “Wa‟alaikumussalam warrahmatullah
wabarokatuh. Silahkan duduk pak.” Ujarnya ramah. Pak
Andipun segera duduk. Dokter itupun kembali bersuara,
“Ada yang bisa saya bantu, pak?”
“Begini dok, dada kiri saya ini sakit sekali akhir-
akhir ini, napas saya juga agak sesak, seperti ada dahak
yang mau keluar tapi tidak bisa.”
“Bahu kirinya sakit, pak?”
Pak Andi mengangguk, “Iya dok, bahu saya juga
sakit.” Dokterpun mengangguk, ia segera mengecek
dada Pak Andi dengan stetoskop. “Benar kata Bapak,
ada dahak di bronkus kiri yang terjebak.”
“Saya harus bagaimana, dok?”
“Saya akan memberikan resep obat, pak. Untuk
pengobatannya. Sementara untuk pencegahannya, hanya
bisa dilakukan oleh bapak sendiri.”

21
Kening Pak Andi berkerut, “Maksudnya, dok?
Apa yang harus saya lakukan untuk mencegah ini terjadi
lagi?” tanyanya sambil menunjuk dadanya.
“Dengan membiasakan diri tidur menghadap
kanan, pak. Sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad
SAW dalam hadits riwayat Bukhari No. 247 dan Muslim
No. 2710. Sepele memang kedengarannya. Namun, tidur
ke arah kanan merupakan posisi terbaik karena paru kiri
yang lebih kecil dari kanan memberi penekanan yang
sangat kecil terhadap jantung. Dari sisi medis, tidur
miring kanan memfasilitasi pembuangan sekresi mucus
pada bronkiolus respiratorius kiri. Jika bapak
memperhatikan struktur anatomi organ paru-paru ini
maka percabangan bronkus kanan dan bronkus kiri
tidaklah simetris. Sisi kanan relatif lebih lurus,
sedangkan sisi kiri berposisi lebih vertikal sehingga
pengeluaran mucus (dahak/lendir) menjadi lebih sulit
dibagian kiri. Dengan tidur miring ke kanan maka
evakuasi akumulasi mukur relatif dipermudah untuk
bronkus sebelah kiri yang agak vertikal tersebut.” Jelas
dokter. Pak Andi memperhatikan gambar anatomi paru-
paru yang ditunjukkan Dokter dan mengangguk-angguk.

22
(Paru-paru, fajar.co.id)

“Jadi begitu ya dok? Penyebab penyakit saya ini


karena kebiasaan tidur saya?”
“Betul pak. Jadi tidur pada sisi kiri badan (yaitu
menghadap ke kiri) sangat berbahaya, karena organ-
organ bisa menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah
terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak.
Manfaat pertama tidur miring ke kanan bagi kesehatan
adalah mengurangi beban jantung. Saat tubuh miring ke
kanan saat tidur, maka darah akan mengalir lebih merata
dan terkonsentrasi pada tubuh bagian kanan.
Denyut jantung akan lebih lambat dan tekanan
darah akan menurun karena aliran darah yang masuk dan
keluar dari jantung juga lebih melambat. Dengan
menerapkan posisi tidur miring ka kanan, maka jantung

23
tidak akan tertimpa oleh organ lain karena posisi jantung
akan condong ke sebelah kanan.”
“Jantung juga, dok?”
Dokter tersenyum, “Tidak hanya jantung dan
paru-paru, pak. Dengan tidur menghadap ke kanan. Liver
tidak akan membebani lambung sehingga lambung akan
lebih cepat dikosongkan. Selain itu, manfaat tidur miring
ke kanan selanjutnya adalah mengistirahatkan otak kiri.
Manusia memang memiliki dua bagian otak yaitu, otak
bagian kanan dan bagian kiri. Otak kanan berfungsi
sebagai pusat saraf organ tubuh bagian kiri, sedangkan
otak kiri merupakan pusat saraf organ tubuh bagian
kanan. Kebanyakan orang lebih aktif menggunakan
bagian kanan organ tubuhnya saat beraktivitas, yang
berarti otak kiri yang sering bekerja seharian. Dengan
tidur miring ke kanan, maka otak kiri akan dibiarkan
untuk beristirahat dan otak kanan yang akan
menggantikan perannya. Penyakit penyakit seperti
penyempitan pembuluh darah dan pengendapan
pembekuan darah tidak akan terjadi.”
“Selama ini, banyak orang menggunakan kaki
kanannya secara aktif daripada kaki kiri. Hal ini
mengakibatkan kaki kiri lebih sering menjadi penahan
atau penyeimbang yang bebannya juga berat. Dengan
begitu, kaki kiri sering lebih cepat pegal. Selain itu, kaki
juga merupakan bagian terbawah yang membaut
peredaran darah akan memakan waktu lebih lama untuk

24
kembali. Dengan tidur miring ke kanan maka akan
membantu pengosongan vena kaki kiri sehingga pegal
akan cepat hilang.”
“Manfaat lainnya, penyerapan nutrisi dari
makanan akan berjalan lebih maksimal bila tidur miring
ke kanan. Pergerakan usus akan meningkat saat tidur dan
bila kamu tidur dengan posisi miring ke kanan, maka
secara otomatis perjalanan makanan dalam proses
pencernaan dan proses penyerapan dalam tubuh akan
memakan waktu lebih lama, sehingga penyerapan nutrisi
dan gizi menjadi lebih maksimal. Tidur miring ke kanan
akan membantu penderita sembelit. Hal ini disebabkan
karena tidur miring ke kanan akan merangsang buang air
besar. Sehingga buang air besar akan menjadi lebih
lancar. Hal ini terjadi karena aktivitas usus yang berjalan
dengan lebih lancar.”
“Masya Allah, banyak sekali manfaat tidur
menghadap arah kanan ini bu dokter. Terima kasih atas
ilmunya.”
“Sama-sama pak, ini resep obatnya. Bapak bisa
bawa ke apotek dan semoga lekas sembuh.”
“Terima kasih sekali lagi bu dokter.
Assalamu‟alaikum.”
“Wa‟alaikumussalam warrahmatullah
wabarokatuh.”
***

25
5

Sayap Lalat

“Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman


kalian maka tenggelamkan, kemudian angkatlah (lalat
itu dari minuman tersebut), karena pada satu sayapnya
ada penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat.”
(HR. Al Bukhari No. 5336)

“Assalamu‟alaikum Warrahmatullah
wabarokatuh….” Salam pagi diucapkan Pak Rudi ketika
ia berdiri di depan kelasnya untuk memulai pelajaran
pagi ini. Hari ini kelas 8 akan mempelajari bab tentang
Sistem Pencernaan Manusia. Setelah menjawab salam
dari Pak Rudi, siswa kelas 8 A pun langsung berdo‟a
yang dipimpin oleh Rama, ketua kelas 8A.
“Hari ini kita akan mempelajari tentang fungsi
nutrisi dalam makanan.” Pak Rudi pun memulai kegiatan
pendahuluan pembelajaran yang diikuti oleh seluruh
siswa di kelas tersebut dengan antusias. Banyak dari
mereka yang aktif dalam bertanya, berdiskusi dan
menjawab pertanyaan dari teman-teman yang lain.

26
“Pak, saya mau bertanya.” Ria mengacungkan
tangan kanannya, setelah dipersilahkan Pak Rudi iapun
melanjutkan. “Kata bapak, makanan yang baik itu halal,
bersih, mengandung nutrisi dan tidak mengandung
penyakit.”
“Itu benar sekali.” Jawab Pak Rudi.
“Nah yang mau saya tanyakan pak, apakah lalat
itu tidak mengandung penyakit pak?”
Sontak teman-temannya mulai ribut, “Ya gak lah
Ria, kan lalat adanya di tempat yang kotor-kotor.”
Celetuk salah seorang siswa. “Tempat kotor itu biasanya
penuh kuman dan bakteri. Sarang penyakit.”
“Tapi di Negara lain ada yang makan lalat pakai
sumpit, loh.” Celetuk siswa yang lain.
“Tetap aja, makanan yang dihinggapi lalat itu
kotor.”
Pak Rudi pun menengahi diskusi kelas yang
terjadi, “Ada dua jawaban ini. Jawabannya iya dan
tidak.”
“Loh kok bisa begitu pak?” Tanya anak-anak
serempak dengan ekspresi bingung. Guru IPA itupun
tersenyum, ia membetulkan letak kacamaanya dan
berdeham. “Benar apa yang dikatakan Rizki bahwa lalat
itu sukanya ditempat yang kotor-kotor dan tempat kotor
itu penuh kuman dan bakteri, dengan kata lain lalat

27
membawa penyakit. Seperti yang kita ketahui, lalat
berjumlah banyak di Bumi dan disebutkan hampir
memiliki 87 ribu spesies. Faktanya, lalat makan dari
sampah dan limbah bahan organik yang mengandung
bakteri, virus, mikroba, atau kuman.”
Lebih lanjut ia menjelaskan, “Namun, ada fakta
unik yang tersebunyi dibalik tubuh lalat. Lalat membawa
kuman pada satu sayap dan obat penawar pada sayap
yang lain. Bila tidak, maka spesies lalat akan binasa
terkena kuman yang ia makan.”
Kemudian Pak Rudi pun menunjukan sesuatu di
layar laptopnya, “Bapak akan menunjukan suatu
penelitianyang dilakukan oleh Tim Departemen
Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas
Qâshim. Penelitian dilakukan dengan melakukan
eksperimen, yakni menggunakan dua buah bejana, di
mana lalat dicelupkan pada satu bejana berisi air steril,
sehingga hanya sebagian sayap yang terendam air.
Satu bejana lainnya digunakan dengan posisi lalat
dimasukan seluruh tubuhnya. Semua dilakukan secara
aseptis di ruangan khusus, untuk menghindari
kontaminasi dari luar. Sampel air itu lalu dikultivasi ke
sebuah media dan diinkubasi selama beberapa hari.
Sehingga, pembiakan mikroba tumbuh serta jelas terlihat
mata. Hasil penelitian menunjukkan, salah satu media
ditumbuhi koloni bakteri patogen tipe E. coli yang
merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun

28
pada media lainnya, pada awalnya tumbuh koloni kecil
tipe E. coli, tetapi pertumbuhannya terhambat oleh
mikroorganisme bakteri Actinomyces yang memproduksi
antibiotik. Bakteri tersebut menghasilkan antibiotik yang
dapat diekstrak, yakni menghasilkan actinomycetin dan
actinomycin yang bersifat antibakteri dan antifungi.”

(Lalat, riauonline)

Anak-anak nampak memperhatikan dengan


sungguh-sungguh. Kemudian Pak Rudi pun
menunjukkan artikel yang lain, “Ini adalah studi
yang telah dilakukan oleh Universitas Colorado di
Amerika menunjukkan bahwa lalat tidak hanya berperan
sebagai karier patogen (penyebab penyakit) saja, tetapi
juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat.
Mikrobiota di dalam tubuh lalat ini berupa sel berbentuk
longitudinal yang hidup sebagai parasit di daerah

29
abdomen (perut) mereka. Untuk melengkapi siklus hidup
mereka, sel ini berpindah ke tubulus-tubulus respiratori
dari lalat. Jika lalat dicelupkan ke dalam cairan, maka
sel-sel tadi akan keluar dari tubulus ke cairan tersebut.
Mikrobiota ini adalah suatu bakteriofag yang tak lain
adalah virus yang menyerang virus lain serta bakteri.
Virus ini dapat dibiakkan untuk menyerang organisme
lain.
Dokter Mahmud Kamal dan dr. Muhammad
Abdul Mun‟in Husain, juga ikut menguatkan topik di
atas dengan mengatakan bahwa kajian mengenai
masalah ini sudah dilakukan sejak tahun 1871 oleh
seorang guru besar di Universitas Hal, Jerman, yaitu
Brifeld. Kemudian dilanjutkan oleh beberapa ahli dari
beberapa negara, seperti Erneysten dan Cook dari
Inggris, yang mengadakan penyelidikan sekitar tahun
1947 sampai 1950.
Menurutnya, dengan dicelupkannya lalat ke
makanan, berarti akan menimbulkan tekanan pada sel-sel
yang memang sudah ada dalam tubuh lalat. Semakin
bertambah kenyal dan akhirnya sel-sel ini pecah.
Beberapa enzim yang keluar menyerang kuman penyakit
dan memusnahkannya. Dengan begitu akhirnya makanan
menjadi bersih, bebas dari kuman penyakit.
Jadi, jika lalat terjebak atau jatuh ke dalam minuman
kita. Jangan ragu untuk mencelupkan seluruh tubuhnya.
Sebab kebersihan minuman tersebut akan tetap terjaga.”

30
“Oh jadi jika ada lalat yang jatuh ke minuman
kita itu tidak apa-apa pak?”
“Iya yang terpenting adalah kita mencelupkan
seluruh tubuh lalat itu. Karena masuknya lalat pada
makanan atau minuman dengan atau tanpa dicelup, akan
memberikan hasil berbeda secara signifikan.” Jawab Pak
Rudi. Kemudian ia menampilkan sebuah hadits dari
hadits riwayat Al Bukhari No. 5336. “Seperti yang
kalian lihat pada hadits ini, Rasulullah SAW telah
menyampaikan bahwa pada sayap lalat itu terdapat
penyakit beserta penawarnya. Keterangan ini telah
terungkap 14 abad yang lalu, hingga penelitian sains
membuktikan kebenaran mengenai hadits Rasulullah
SAW tersebut.”
“Wah luar biasa, ya.” Ujar Jaya terkagum-
kagum.
“Kalau tidak ada yang ditanyakan lagi,
pembelajaran ini akan bapak akhiri.” Ujar Pak Rudi
setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan pembelajaran
jam itu. “Assalamu‟alaikum warrahmatullah
wabaroaktuh.”
“Wa‟alaikumussalam warrahmatullahi
wabarokatuh.” Jawab anak-anak serempak.

***

31
6

Membunyikan Sendi Jari

”Jangan membunyikan jarimu ketika shalat.”


(HR. Ibnu Majah No. 965)

Adzan Dzuhur baru saja berkumandang, nampak anak-


anak dari SMP Budi Luhur pergi menuju musholla dan
mengambil air wudhu. Sebelum melaksanakan sholat
dzuhur berjamaah Rama, Adi dan Indra melaksanakan
sholat rawatib qabliyah dzuhur sebanyak dua rakaat.
Ketika mereka bertiga sholat, Adi yang saat itu
kelelahan karena habis berolahraga membunyikan jari-
jarinya ketika ia sujud dan ketika ia bangkit untuk rakaat
kedua.
Selesai sholat, Rama pun bertanya kepada
sahabatnya itu. “Adi apa kau kelelahan?”
Adi mengangguk, “Tadi ketika jam olahraga, aku
berlari lima putaran karena terlambat masuk.” ujarnya
sambil membunyikan jari-jarinya lagi.

32
Tak lama, suara iqomah terdengar dan
merekapun berbaris membuat saf yang rapi sembari
menunggu imam untuk memulai sholat. Sama halnya
ketika sholat rawatib tadi, Adi yang masih merasa
kelelahan terus membunyikan jari-jarinya sepanjang
sholat.
Selesai sholat dzuhur berjamaah, Pak Ridwan
yang merupakan imam sholat kemudian duduk
menghadap siswanya untuk memulai tausiyah singkat.
“Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.”
“Walaikumsalam Warrahmatullah
Wabarokatuh.” jawab anak-anak serempak.
“Anak-anak yang bapak cintai, dalam satu hadits
riwayat ibnu Majah di dalam sunannya, beliau berkata:
Dari Sayidina Ali Karamallahu Wajhahu berkata,
bersabda Rasulullah, „Jangan kamu membunyikan jari
tanganmu sedang kamu di dalam sholat.‟ Maksudnya
membunyikan disini ialah dengan cara menarik atau
menekan jari sehingga membuat tulang berbunyi.”

33
(membunyikan jari, alamiry.net)

Kontan saja hal itu membuat Adi dan beberapa


siswa terkejut. “Lalu bagaimana hukumnya?” Pak
Ridwan menjelaskan, “Hukumnya adalah makruh jika
seseorang yang sedang sholat atau dalam perjalanan
menuju masjid untuk sholat ataupun dalam hal
menunggu sholat. Sebab kemakruhannya disebutkan
dalam kitab At Turmusi, „dikatakan bahwa
membunyikan jari adalah amalan kaum Nabi Luth, maka
makruh menyerupai mereka.‟”
“Selain itu, sebagian ulama menjelaskan bahwa
illah (alasan adanya hukum) perbuatan seperti ini
makruh dalam shalat, karena perbuatan semacam ini
mengganggu kekhusyuan shalat. Padahal Allah memuji
orang yang khusyu dalam shalatnya.”

34
“Membunyikan jari jemari ketika sholat tidak
membatalkan sholat akan tetapi hal ini termasuk
perbuatan main-main. Apabila hal itu dilakukan saat
sholat berjama‟ah pasti akan mengganggu orang yang
mendengarkannya. Saat itu lebih buruk dibandingkan
jika tidak ada seseorang disisinya. Dan pada kesempatan
ini saya ingin mengatakan:Sesungguhnya bergerak-gerak
dalam sholat hukumnya terbagi menjadi lima, yaitu
gerakan wajib, sunnah, makruh, haram dan gerakan yang
diperbolehkan.
Gerakan yang diharamkan adalah gerakan yang
banyak dan terus menerus. Misalnya, seseorang yang
sholat sementara saat berdiri, ruku‟, sujud dan duduk
selalu bermain main dengan gerakan-gerakan yang tidak
terkait dengan gerakan sholat. Gerakan-gerakan seperti
ini hukumnya haram karena ia membatalkan sholat.”
“Jadi, membunyikan jari-jari tangan jika sesekali
maka dia tidak membatalkan shalat namun tetap
hukumnya adalah makruh. Namun jika sering dilakukan
dengan menggerak-gerakkannya selalu, maka dia bisa
membatalkan shalat.”
“Sekian tausiyah bapak pada hari ini, semoga kita
semua dapat memetik maknanya. Wassalamualaikum
Warrahmatullah Wabarokatuh.”
“Walaikumsalam Warrahmatullah
Wabarokatuh.” anak-anakpun berebut untuk bersalaman

35
dan mencium tangan guru-guru yang ikut sholat. Rama
menepuk pundak Adi yang nampak termenung.
“Kenapa, Di? Kok bengong begitu?”
“Aku kepikiran kata-kata Pak Ridwan, Ram. Apa
beliau sedang menyindir aku, ya?”
Rama menggeleng, “Buat apa beliau menyindir
kamu? Beliau menyampaikan ilmu. Jujur saja akupun
baru tau kalau itu terasuk perbuatan makruh. Aku yakin
siswa siswa yang lain juga baru tau akan hal itu. Jangan
diambil hati. Karena ilmunya bermanfaat lebih kita petik
manfaatnya.”
“Kamu benar, Ram. Hanya saja timingnya kok
bisa tepat ya?”
“Karena beliau merasa perlu untuk
menyampaikannya, Di.” tukas Rama. “Tetapi yang
disampaikan Pak Ridwan itu tidak salah, loh Di. Aku
pernah mendengar berita tentang kebiasaan
membunyikan sendi-sendi yang ternyata tidak
berdampak bagus untuk kita.”
“Maksudnya gimana, Ram?” Tanya Adi. Rama
menjelaskan, “Dengan kebiasaan membunyikan sendi
tangan, kamu dapat mengalami gangguan asam urat, Di.
Hal tersebut disebabkan kandungan nitrogen yang berada
antara sendi keluar sehingga zat purin dapat masuk dan
membentuk kristal padat. Pada akhirnya, kamu akan
mengalami peradangan dan kerusakan sendi.”

36
“Sampai separah itu, Ram?” Adi terkejut.
Rama mengangguk dan melanjutkan, “Sendi
yang rusak mungkin saja terjadi secara permanen. Jika
kamu mengalami hal ini, ada baiknya segera ditangani
oleh ahli medis karena masalah yang terjadi cukup
serius. Selain itu, kamu juga mungkin membutuhkan
prosedur operasi agar dapat memperbaiki atau mengganti
sendi yang telah rusak.”
“Tau tidak, bunyi yang terdengar seperti tulang
patah tersebut sebenarnya adalah bunyi dari synovial
fluid vapor cavities, yaitu gelembung udara yang ada di
persendian yang meletup ketika kamu "mematahkan"
jarimu. Saat kamu menarik jari, hal ini membuat ruang
sendi makin besar. Akibatnya, tekanan dalam ruang
sendi makin menurun. Segera saja, ikatan sendi tersedot
ke dalam. Ketika tekanan menurun, muncullah
gelembung (paling sering karbon dioksida), hanya dalam
satu per ribuan detik. Gas inilah yang menimbulkan
bunyi letupan yang merupakan suara pertama.
Gelembung itu mengisi 15% ruang sendi yang sekarang
menjadi lebih besar. Karena ruang sendi mendadak diisi
oleh gelembung, cairannya tiba-tiba mendorong ikatan
sendi dan mendorongnya ke posisi semula. Pada saat
ligamen „didorong kembali‟ muncullah bunyi kedua.
Energi yang hilang dalam sendi sangat rendah, hanya
sekitar 7% dari yang diperlukan untuk merusak tulang.

37
Tapi, coba hitung jika kamu melakukannya rata-rata lima
kali saja kali per hari.”
“Efek samping yang dapat timbul dari aktivitas
ini bukanlah radang sendi tetapi pembengkakkan pada
sendi, berkurangnya kekuatan tangan untuk
menggenggam bahkan cedera pada sendi. Di antara
persendian tubuh terdapat tulang-tulang rawan dengan
cairan dan sendi pengikat yang menyatukan tulang. Jika
kita terbiasa membunyikan persendian badan, akan
berakibat hancurnya tulang rawan di beberapa anggota
tubuh yang sering kita bunyikan.”
“Ya Ampun serem banget ya, Ram. Aduh gak
lagi deh aku membunyikan jariku walau selelah
apapun!”
“Banyak cara kok untuk melakukan peregangan
otot dan tubuh tanpa harus membunyikan tulang-tulang
kita. Dan pastinya itu lebih aman dan tentunya tidak
makruh.”
“Benar juga, makasih banyak ya, Ram.”
“Iya, Di. Sama-sama. Ayo kita ke kantin, aku
sudah lapar sekali, nih.” mereka berduapun menuju
kantin yang ternyata telah dipenuhi sebagian siswa di
sekolah tersebut.

***

38
7

Air Kencing Bayi

“Kencing bayi perempuan itu dicuci, sedangkan bayi


laki-laki diperciki.”
(HR. Abu Dawud No. 376 dan An Nasai No. 305)

(Bayi laki-laki, CNN Indonesia)

“Wah, adik namanya siapa?” seru Ria kegirangan


ketika bertemu dengan keponakan barunya yang berjenis
kelamin laki-laki itu. Sang tante menjawab, “Namanya
Azhar.”
“Hallo Azhar!” ujar Ria lagi, bayi kecil itu
memandangi Ria kemudian tersenyum. “Berapa bulan
umurnya tante?”

39
“3 bulan, Ria.” jawab tante. Sembari bermain-
main dengan bayi kecil itu, tiba-tiba saja Azhar buang air
kecil dan mengejutkan Ria. “Tante!”
“Waduh, kena air kencing Azhar ya? Bentar ya,
tante perciki air dulu.”
“Loh, tidak dicuci tante?” Tanya Ria. Si tante
menggeleng, “Air kencing bayi laki-laki yang belum
makan apa-apa kecuali ASI dan belum berumur dua
tahun cukup diperciki saja.”
“Gak najis, tante? Soalnya dulu mama selalu
mencuci apapun yang terkena air kencing adik Ria.”
Tantenya tersenyum sembari mengganti pakaian
anaknya dan memerceki pakaian Ria yang terkena najis.
“Ini namanya najis ringan. Kalau adikmu kan
perempuan, termasuk najis berat.”
“Kok begitu tante? Memangnya beda ya?
Bukannya bayi perempuan juga tidak makan apa-apa
selain ASI?”
“Ria mau tau?” Tanya tante, Riapun mengangguk
dengan antusias. Kemudian sang tante pun menjelaskan.
“Menurut sabda Rasulullah kencing bayi perempuan itu
dicuci, sedangkan bayi laki-laki diperciki. Ini kalau
keduanya belum memakan makanan, sedangkan jika
sudah memakan makanan maka dicuci air kencing dari
keduanya. Hadits ini berasal dari hadits riwayat Ahmad
dalam Musnad beliau no. 563, dan sanadnya dinyatakan

40
shahih oleh Syu‟aib al-Arna‟uth dalam Ta‟liq beliau
terhadap al-Musna.”
“Ria masih belum paham tante.”
“Baik, kalau begitu akan tante jelaskan dari sisi
ilmu pengetahuan ya.” Riapun mengangguk.
“Banyak sekali para ilmuawan sekarang yang
ingin membuktikan kehebatan hadits-hadits Rasulullah.
Salah satunya tentang hadits ini. Penelitian ilmiah
modern yang dilakukan mengungkapkan adanya
perbedaan antara air kencing bayi laki-laki dan bayi
perempuan.”
“Di antaranya adalah penelitian yang dilakukan
oleh Ashil Muhammad Ali dan Ahmad Muhammad
Shalih dari Universitas Dohuk, Irak. Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah persentase keberadaan bakteri
dalam air kencing bayi dalam masa menyusu dan bayi
yang baru lahir, di mana mereka mengumpulkan sampel
urin bayi secara acak yang berjumlah 73 bayi (35
perempuan dan 38 laki-laki). Kemudian mereka
mengklasifikasikan ke dalam empat kelompok umur;
umur di bawah satu bulan, umur satu bulan sampai dua
bulan, kemudian (dari dua bulan) sampai tiga bulan dan
kemudian lebih dari tiga bulan dengan kemungkinan
meningkatnya konsumsi makanan. Sampel dikumpulkan
dan langsung diperiksa, dengan mempertimbangkan
kemungkinan tingkat maksimum sterilisasi dan
menghindari kontaminasi. Dalam penelitian tersebut

41
menggunakan metode Dr. Hans Christian Gram, yang
ditemukan pada tahun 1884 dalam pewarnaan bakteri
(metode Gram staining), di mana warna ungu
menunjukkan bakteri Gram positif dan warna merah
untuk negatif. Semua sampel yang diuji dengan memilih
bidang bakteri mikroskopis untuk menghitung jumlah
bakteri dengan menggunakan standar pembesaraan 100
kali lipat. Ditemukan bahwa semua Gram negatif, dan
diklasifikasikan bahwa ia masuk sebagai bakteri
Escherichia Coli.”
“Jadi penyebab najisnya adalah bakteri, tante?”
“Ya. Betul sekali. Jadi bisa disimpulkan dari hal
ini bahwa presentase bakteri pada perempuan lebih
tinggi sejak hari-hari awal usianya, tanpa melihat
perkembangan usia dan terlepas dari apakah ia sudah
mulai mengonsumsi makanan atau tidak. Sementara
untuk bayi laki-laki, keberadaan bakteri jauh lebih
rendah pada hari-hari pertama usianya. Presentase ini
mulai meningkat secara bertahap dengan berlalunya
waktu, terutama ketika melewati bulan ketiga dari
usianya, yang mana meningkatnya kemungkinan mulai
peningkatan presentase tersebut dengan mengonsumsi
makanan.”
“Jadi, semakin banyak makanan yang
dikonsumsi, bakterinya juga semakin banyak dan
akhirnya najisnya juga semakin berat?”

42
“Betul. Dalam penelitian lain, Dr. Shalahuddin
Badr menetapkan bahwa urin mengandung bakteri
pathogen dalam jumlah yang besar, yang menyebabkan
penularan banyak jenis penyakit ganas. Di antara bakteri
ini adalah: Bakteri E. coli (Escherichia coli),
Staphylococcus, difteri, bakteri streptokokus, jamur
candida, dan lain-lain. Oleh sebab itu wajib mencuci,
membersihkan tubuh dan pakaian dari urin ini sehingga
tidak terkena penyakit yang disebabkan oleh salah satu
dari jenis bakteri pathogen ini.”
“Oh makanya wajib dicuci ya, daripada tertular
penyakit berbahaya.” ujar Ria sambil manggut-manggut,
Ria boleh tanya lagi tante?”
“Boleh, Ria.”
“Mengapa air kencing bayi laki-laki mengandung
lebih sedikit bakteri daripada bayi perempuan padahal
mereka mengkonsumsi makanan yang sama yaitu ASI?”
“Sebenarnya, ilmu pengetahuan telah
membuktikan bahwa urin anak yang baru lahir adalah
steril, dan tidak ada bakteri jenis apapun di dalamnya,
tapi kemudian setelah itu ia terdapat bakteri dan
kebanyakan kontaminasi bakteri berasal dari saluran
pencernaan. Dr. Shalahuddin dalam penelitiannya
menegaskan bahwa urin bayi laki-laki yang masih
menyusu, yang hanya mengonsumsi ASI saja (susu
alami) tidak mengandung bakteri jenis apapun.
Sementara pada bayi perempuan yang masih menyusu

43
mengandung beberapa jenis bakteri, dan dia
mengembalikan hal ini kepada perbedaan jenis kelamin.”
“Maksudnya tante?”
“Hal ini disebabkan oleh saluran kencing
perempuan lebih pendek daripada saluran pada laki-laki,
di samping itu adanya sekresi kelenjar prostat yang ada
pada laki-laki, yang berperan untuk membunuh kuman.
Oleh karena itu urin bayi laki-laki yang belum memakan
makanan tidak mengandung bakteri berbahaya.”
“Sebagai akibat dari perbedaan anatomi sistem
pembuangan urin pada perempuan dan laki-laki, maka
perempuan lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri
dibandingkan laki-laki. Maka suatu hal yang mudah
untuk berpindahnya bakteri ke kandung kemih pada
wanita, terutama bakteri yang berpindah dari ujung
sistem pencernaan dan berhubungan dengan saluran
kemih, dan kebanyakan bakteri tersebut adalah bakteri
coliform. Hal itu karena struktur anatomi sistem
pembuangan urin, dan kecilnya saluran kemih jika
dibandingkan dengan sistem pada laki-laki.
Ilmu pengetahuan hari ini telah mengungkap bahwa
menyusui bayi dengan selain ASI, seperti susu formula
atau dengan makanan lainnya, baik yang alami maupun
buatan menyebabkan terjadinya kontaminasi urin,
dimana ASI mencegah keberadaan bakteri coliform
dalam urinnya. Selain itu ada beberapa jenis sukrosa di
dalam ASI yang mencegah menempelnya bakteri

44
tersebut sel epitel di dalam sistem kemih, yang
menyebabkan tidak terjadinya kontaminasi urin dengan
bakteri coliform, dan dengan demikian urin menjadi
steril.” jelas tantenya. (Diringkas dari British Medical
Journal).
“Oh begitu, alhamdulillah Ria paham tante.”
“Alhamdulillah.” tante tersenyum demikian juga
adik Azhar yang ikut tersenyum. “Dari sini bisa dilihat
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
mengetahui hal tersebut semenjak 14 abad yang lalu,
padahal di zaman beliau belum ada mikroskop dan alat-
alat penelitian canggih yang lainnya. Ini semakin
menguatkan iman kita akan kebenaran ajaran
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan bahwasanya
yang beliau bawa dan katakan adalah dari
Allah Subhanahu wa Ta'ala.”
“Wah luar biasa, ya tante!”

***

45
8

Siwak

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku


akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan
shalat.”
(HR. Bukhari No. 887, Ahmad No. 7339)

Lima orang remaja sholeh sedang berkumpul di


salah satu rumah dengan sebuah laptop dan buku-buku
bertebaran di antara mereka. Mereka tengah membuat
sebuah makalah tentang materi Thaharah. “Jadi menurut
kalian kita harus mengambil sub materi apa ini?” Andi,
sang ketua kelompok memulai diskusinya.
“Bagaimana dengan wudhu?” usul Indra. Teman-
teman yang lain langsung menolaknya, “Kata Bu Ina
tidak boleh sama, In. Lagian Kelompok dua sudah
mengambil tema wudhu.”
“Jadi apa donk?”
Setelah mengahbiskan waktu sekitar sepuluh
menit untuk berpikir, tiba-tiba sebuah ide terlintas di

46
benak Ridho. “Aku punya ide. Tapi aku tidak tau apakah
ini sesuai dengan materi kita atau tidak.”
“Memang apa idemu, Dho?” Tanya Andi.
Ridho nampak berpikir sejenak dan dengan ragu
ia berucap, “Siwak.”
Yang lain tampak saling berpandangan, “Siwak?”
ulang Indra. “Siwak itu apa?”
“Siwak itu sejenis batang tanaman yang biasa
digunakan orang-orang zaman dulu untuk membersihkan
gigi.” Terang Ridho.
“Sikat gigi gitu, maksudmu?” Tanya Indra lagi.
Ridhopun mengangguk. “Pada zaman Rasulullah SAW,
beliau bersabda dalah hadits riwayat Al Bukhari
„Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku
akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan
shalat.‟ Jadi memang benar bahwa bersiwak itu adalah
cara membersihkan gigi orang-orang terdahulu.”
“Terus apa hubungannya dengan thaharah? Kalau
terlalu luas, nanti kita malah keluar dari tema loh.”
Andi kemudian menjawab, “Menurutku kita tidak
keluar dari tema. Seperti yang dikatakan Ridho,
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk
bersiwak sebelum sholat. Nah, jadi jelas kan kalau
bersiwak itu wajib dan termasuk bagian dari thaharah?”

47
“Iya aku setuju dengan Andi.” Timpal Putera
yang sedari tadi hanya memperhatikan. “Bu Ina
mengatakan bahwa kita harus membuka wawasan kita
agar lebih kreatif. Aku yakin deh, tidak ada kelompok
lain yang mengambil tema yang sama dengan kita.”
“Kalau begitu semua setuju tema kita adalah
siwak?” Tanya Indra, semuanya pun mengangguk setuju.
Lalu, mereka berlima mulai mencari informasi tentang
siwak. Mulai dari Haditsnya, cara menggunakannya dan
tentunya rupa siwak itu sendiri.

(Siwak, CNN Indonesia)

Siwak atau miswak adalah batang atau ranting


dari pohon arak (Salvador persica). Pohon yang
termasuk dalam ketegori semak belukar ini banyak
ditemui di wilayah Timur Tengah. Ada banyak

48
kandungan alami di dalam siwak yang diyakini mampu
menjaga kesehatan gigi dan mulut, di antaranya alkaloid,
silika, sodium bikarbonat, chloride, dan fluoride. Di
samping itu, siwak juga mengandung bahan alami lain,
seperti vitamin C, kalsium, sulfur, essential oil, dan
tannin.
“Wah ternyata siwak itu bagus untuk kesehatan,
loh. COba kalian baca artikel ini. Ada penelitian tentang
siwak disini.” Seru Andi. Teman-temannya pun
beringsut mendekatinya dan mulai membaca artikel yang
dimaksud.
“Siwak salah satu bahan alami yang dipercaya
sejak lama untuk mengatasi masalah kesehatan gigi dan
mulut. Tanaman dengan batang bengkok berbau khas ini
efektif dalam menghilangkan endapan plak dan menjaga
kebersihan mulut.” Indra mebaca bars pertama pada
artikel tersebut. “Ketua Umum Badan Kontak Majelis
Taklim (BKMT), Syifa Fauzia mengatakan alangkah
lebih baik bila bahan dan kandungan yang digunakan
saat membersihkan gigi sebisa mungkin mengikuti
ajaran Nabi Muhammad SAW, seperti siwak.”
Dengan adanya beberapa hadits menyebutkan
manfaat siwak dalam menjaga kebersihan mulut. Karena
itu, siwak telah digunakan secara luas di kalangan umat
Islam sejak Nabi Muhammad SAW, seperti ada tertulis
dalam Hadits Riwayat Bukhari, “Dari Hudzaifah ibnul
Yaman Radhiyallahu „anhu, dia pun berkata, Rasulullah

49
jika bangun dari malam dia mencuci menggosok
mulutnya siwak. Sampai saat ini, siwak sangat
dianjurkan dalam program kesehatan gigi preventif di
negara-negara Muslim. Selain itu, anjuran menggunakan
siwak juga tertulis juga dalam Hadits shahih riwayat
Ahmad No. 7 yang berkata bahwa siwak merupakan
kebersihan bagi mulut dan keridhaan bagi Allah SWT.
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
Universitas Indonesia drg. Nada Ismah, Sp.Ort,
menjelaskan penggunaan siwak sejak jaman dahulu
memiliki alasan yang tepat. Di dalam siwak terdapat 19
zat alami, seperti fluor, sulfur, anitiseptic Astringent,
chlorin, essenial oils, dan lain- lain. Kandungan ini
sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan
mencegah berbagai masalah gigi serta mulut. Bahkan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah
merekomendasikan Siwak sebagai alat pembersih
gigi dan mulut yang alami.
Di banyak negara, siwak pun telah lama
digunakan sebagai tradisi turun temurun. Seperti di
Jepang mengunyah siwak dikenal dengan koyoji, gesam
di Hebrew, gisa di Aramaic dan mastic di negara- negara
lain. Penggunaan siwak ini membuktikan bahwa kayu
siwak aman digunakan.
Penelitian menyebutkan siwak mengandung
sejumlah antiseptik alami yang membunuh
mikroorganisme berbahaya di mulut, asam cokelat yang

50
melindungi gusi dari penyakit, mencegah gigi berlubang,
berwarna dan membusuk, serta minyak aromatik yang
meningkatkan air liur. Karenanya, siwak sangat baik
juga digunakan saat kita memasuki bulan puasa, dimana
tidak adanya aktivitas mengunyah selama 12 jam lebih
sehingga air liurpun ikut berkurang. Zaman sekarang
sudah banyak kayu Siwak yang bisa diubah menjadi
bubuk atau pasta pendamping pembersihan gigi dan
banyak dijual di apotek atau swalayan.”
“Pantesan, banyak sekali merk pasta gigi yang
terdapat kandungan siwak di dalamnya. Selama ini aku
bertanya-tanya apa itu siwak dan apa fungsinya.
Ternyata banyak sekali, ya!”
“Wah hebat sekali ya! Hadits Rasulullah SAW
itu bermanfaat bagi kesehatan kita.” Ujar Indra yang
diiyakan Andi.
“Menurutku kelompok kita akan menjadi
kelompok terbaik, nih!” timpal Ridho yang diiyakan
teman-temannya. Mereka pun semakin bersemngat
mengerjakan tugas makalah mereka.

***

51
9

Kuku

“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu


kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan
mencabut bulu ketiak.”
(HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)

Bel masuk baru saja berbunyi, seperti biasa anak-


anak langsung menuju kelas mereka masing-masing.
Hari ini adalah pelajaran Bu Ina. Setelah memberi salam
dan mengajak berdoa bersama, Bu Ina kemudian
menyuruh anak-anak untuk berdiri semua dengan
meletakkan jari-jari mereka di atas meja.
“Razia, ya?” bisik Jaya kepada Rama. Rama
hanya mengangkat bahu.
“Kalian mau tau mengapa ibu menyuruh kalian
berdiri dan meletakkan jari-jari diatas meja?”
“Razia ya, bu?” Tanya Ridho lantang. Bu Ina
tersenyum kemudian mengangguk, “Benar kata Ridho.
Hari ini ibu akan razia.”

52
“Razia apa, ya?” anak-anak mulai berbisik-bisik.
Ridho menamati seragamnya, atributnya lengkap,
Alhamdulillah.
“Baik yang pertama, Ridho. Wah baru pertama
sudah dapat korban ibu.”
“Apa, bu? Atribut dan seragam saya lengkap.”
“Ibu tidak bilang razia seragam, Ridho. Hari ini
ibu akan Razia kuku kalian.” ujar Bu Ina. Anak-anakpun
langsung riuh memperhatikan kuku masing-masing.
“Bagaimana ini kukuku panjang.”
“Aduh aku menggunakan, pewarna kuku,
bagaimana dong?”
Alhasil setelah sepuluh menit razia kuku, Bu Ina
menemukan tiga anak yang memiliki kuku panjang dan
satu anak menggunakan cat kuku.
“Menagapa ibu melakukan razia? Ini berkaitan
dengan bab yang akan kita bahas hari ini. Pentingnya
menjaga kebersihan, salah satunya kebersihan kuku.”
“Hukum memanjangkan kuku adalah makruh
menurut kebanyakan ulama. Jika memanjangkannya
lebih dari 40 hari, lebih keras lagi larangannya. Bahkan
sebagian ulama menyatakan haramnya. Imam Syafi‟i
dan ulama Syafi‟iyah berkata bahwa memotong kuku,
mencukur bulu kemaluan dan mencabut buku ketiak
disunnahkan pada hari Jumat. Hal itu menunjukkan

53
betapa pentingnya memotong kuku, selain bernilai
ibadah sunah, kita juga terhindar dari segala macam
dampak buruk dari kuku panjang. Ada yang bisa
sebutkan apa saja dampak negatif dari kuku panjang?”

(Kuku, klikdokter.com)

“Kita berpotensi melukai diri sendiri ketika kuku


tersangkut di resleting bu.” jawab Jaya yang
mengundang gelak tawa teman-teman sekelasnya. “Betul
sekali jawaban Jaya, bisa melukai diri sendiri. tidak
hanya ketika tersangkut, tapi juga ketika menggaruk atau
memakai riasan. Ada lagi?”
“Sulit saat mengetik pesan di ponsel, bu.” jawab
Indra. Bu Ina pun membenarkan, “Kita akan kesulitan
beraktivitas jika kuku kita panjang, misanya mencuci
bisa beresiko patah. Jika sampai hal ini terjadi, bisa jadi
akan muncul perdarahan yang tentu akan menyakitkan.”

54
“Kalau kuku ini tidak bersih, maka makan pun
jadi tidak bersih dikarenakan kotoran yang ada di bawah
kuku. Begitu pula dalam bersuci jadi tidak sempurna
karena ada bagian kulit yang terhalang oleh kuku yang
panjang. Karenanya memanjangkan kuku itu menyelisihi
tuntunan dalam agama ini.”
Bu Ina pun menampilkan slide power point
pembelajaran yang telah disiapkannya. “Kuku yang tidak
bersih bisa membawa dampak masalah. Apa
masalahnya? Imam Nawawi rahimahullah menerangkan,
„Seandainya di bawah kuku ada kotoran namun masih
membuat air mengenai anggota wudhu karena
kotorannya hanyalah secuil, wudhunya tetaplah sah.
Namun jika kotoran tersebut menghalangi kulit terkena
air, maka wudhunya jadilah tidak sah dan tidak bisa
menghilangkan hadats.‟”
“Kalian bisa lihat di slide ini, Melansir India
Times, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Infectious
Disease Society of America menemukan fakta, panjang
kuku yang lebih dari tiga milimeter di luar ujung jari
membawa bakteri dan ragi berbahaya.
Penelitian ini juga menemukan, banyak orang
tidak mencuci tangan dengan cukup baik untuk
menyingkirkan semua kuman di bawah kuku mereka.”
“Menurut Dr. Carol A. Kauffman, penulis
penelitian ini, waktu mencuci tangan sebaiknya
sekitar 15 detik, termasuk membersihkan area di bawah

55
kuku. Sebab, tangan bersentuhan dengan ratusan benda
setiap hari, dan kita sering menggunakannya untuk
kegiatan lain seperti memasak serta makan.”
“Menurut studi terbaru yang dilakukan Infectious
Disease Society of America, kuku yang panjangnya
melebihi tiga milimeter dari ujung jari bisa menyimpan
bakteri dan jamur berbahaya. Kebanyakan orang hanya
fokus pada kulit tangan serta sela-sela jari saat mencuci
tangan, tapi kerap mengabaikan kuman-kuman di bawah
kuku mereka.”
“Nah, berikut adalah beberapa bahaya
memanjangkan kuku bagi kesehatan. Yang pertama
risiko terkena gangguan pencernaan. Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, kuku yang panjang bisa menjadi
sarang kuman dan bakteri. Jika kita juga terbiasa tidak
mencuci tangan sebelum makan, maka risiko untuk
terkena gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut,
atau bahkan keracunan makanan akan meningkat karena
kuman, bakteri, kotoran, atau bahkan jamur yang ada di
balik kuku bisa masuk ke dalam mulut kita.”
“Yang kedua berisiko terluka, seperti tadi yang
dikatakan Jaya, terkadang tanpa sengaja kita terluka
akibat goresan kuku kita sendiri. Jika kuku kita sangat
panjang dan tajam, maka kita bisa saja terluka saat
menggaruk atau memakai riasan. Bahaya memanjangkan
kuku yang satu ini pun biasanya sering dialami tanpa
memandang usia. Yang ketiga adalah rentan terkena

56
infeksi. Telah ada penelitian yang membuktikan bahwa
memakai kuku artifisial atau kuku palsu bisa
menyebabkan infeksi, apalagi jika digunakan terlalu
lama.”
“Selanjutnya, yang keempat kuku mudah patah.
Bahaya memajangkan kuku yang berikutnya yaitu
membuat kita kesulitan untuk memegang atau
mengangkat barang karena kita khawatir kuku akan lebih
mudah patah. dan terakhir ada banyak kuman di kuku.
Seperti yang ibu jelaskan sebelumnya bahwa jika kuku
kita lebih panjang 3 mm saja dari ujung jari, maka kuku
ini menjadi sarang dari berbagai bakteri dan jamur. Jika
kita juga cenderung malas mencuci tangan secara rutin,
maka berbagai bakteri dan jamur yang ada di balik kuku
ini tentu akan lebih rentan masuk ke dalam tubuh,
khususnya saat kita makan.”
“Oleh karena itu, sebelum makan kita sebaiknya
mencuci tangan dengan sabun selama sekitar 15 detik.
Selain itu, kita juga harus memastikan bahwa bagian
sela-sela jari dan balik kuku dicuci dengan bersih agar
kita tidak memasukkan kuman, jamur, dan berbagai
kotoran kita ke dalam mulut saat makan. Akan jauh lebih
baik jika kuku kita berada dalam kondisi pendek dan
bersih. Selain itu, kita juga tidak disarankan untuk
menggunakan kuku artifisial atau kuku palsu karena juga
bisa menjadi sarang kuman yang bisa menyebabkan
datangnya penyakit.”

57
“Baik itu tadi penjelasan dari Ibu, sekarang
silahkan kalian siapkan buku tugas kalian dan resume
apa saja dampak negatif dari kuku panjang.”
“Baik bu.”
“Dan bagi yang masih memiliki kuku panjang,
silahkan dipotong ya. Untuk pemakai cat kuku, karena
akan menghalangi air wudhu jadi lebih baik segera
dibersihkan. Selain itu zat yang terkandung di dalam
kutek, seperti toluena, juga dapat menyebabkan sakit
kepala, pusing, mual, serta iritasi pada mata,
tenggorokan, dan paru-paru. Sementara itu,
zat phthalates pada kutek dapat meningkatkan risiko
terjadinya gangguan hormon, masalah kesuburan, dan
pubertas dini pada anak-anak.”

***

58
10

Khitan

“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu


kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan
mencabut bulu ketiak.”
(HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)

(Khitan, tebuireng.online)

“Assalamu‟alaikum Warrahmatullah
Wabarokatuh.”
Dokter Rahman pun menjawab, “Walaikumsalam
Warrahmatullahi Wabarokatuh. Silahkan masuk bu.”

59
ujarnya. Seorang ibu yang didampingi oleh suami dan
anak laki-lakinya yang berusia sepuluh tahun pun masuk
ke dalam ruangan dokter Rahman. Mereka saat ini
berada di rumah khitan.
“Baik kalau begitu, adik yang ingin di khitan
kan? Silahkan berbaring disana, ya.” ujar seorang
perawat dan membawa Rio, anak tersebut ke tempat
tidur.
“Sakit gak, dok?” tnya anak itu, Dokter Rahman
tersenyum ramah, “Tidak, kok.” kemudian sambil
melakukan prosesi khitan beliaupun bercerita banyak hal
kepada Rio untuk mengalihkan perhatian Rio.
“Tau gak, kenapa kamu dikhitan?”
Rio menggeleng, yang ia tau karena disuruh
orang tuanya dan teman-temannya semua berkhitan.
“Tujuan khitan sebenarnya adalah untuk menjaga
agar di sana tidak terkumpul kotoran, dan juga agar
leluasa untuk kencing. Berkhitan adalah sunnah yang
telah ada sejak lama sekali. Sebagaimana hadits dari Abu
Hurairah Radhiyallahu „anhu, Rasulullah shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda,

„Ibrahim berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun, dan


beliau berkhitan dengan Al Qodum.‟ HR. Bukhari No.
5824.”

60
“Dalam Islam, khitan berlaku untuk laki-laki dan
perempuan.” ujar dokter Rahman lagi, “Perempuan juga,
dok?”
“Iya, namun, para ulama berbeda pendapat soal
ini. Hal ini karena perintah mengenai khitan tidak
dijelaskan secara rinci dalam Alquran. Masalah khitan
ini hanya dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.
Karena itu, para ulama berbeda pendapat mengenai
syariat berkhitan ini, apakah hanya untuk laki-laki dan
perempuan, atau hanya laki-laki.”
“Jadi perempuan juga diwajibkan bersunat?”
“Sejumlah riwayat menyatakan, sesungguhnya
berkhitan juga disyariatkan bagi perempuan. Sebab,
kefitrahan yang dimaksudkan Rasul SAW dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim mengenai
khitan, berlaku untuk semua. Karena, dalil hadisnya
bersifat umum. Apalagi, syariat (millah) berkhitan
merupakan ajaran Nabi Ibrahim AS. Oleh karena itu, ada
ulama yang menyatakan, hukum berkhitan adalah wajib,
baik bagi laki-laki maupun perempuan. Sementara itu,
hukum khitan bagi kaum perempuan telah menjadi
perbincangan para ulama. Sebagian mengatakan itu
sunah dan sebagian mengatakan itu suatu keutamaan saja
dan tidak ada yang mengatakan wajib. Perbedaan
pendapat para ulama seputar hukum khitan bagi
perempuan tersebut disebabkan riwayat hadis seputar

61
khitan perempuan yang masih dipermasalahkan
kekuatannya.
Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu
„alaihi wa sallam yang artinya,”Apabila bertemu dua
khitan, maka wajib mandi.” (HR. Ibnu Majah, shahih).
Hadits ini menunjukkan bahwa perempuan juga dikhitan.
Adapun hadits-hadits yang mewajibkan khitan, di
dalamnya tidaklah lepas dari pembicaraan, ada yang
dianggap dha‟if (lemah) dan munkar. Namun hadits-
hadits tersebut dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
As Silsilah Ash Shohihah.
Jika hadits ini dha‟if, maka khitan tetap wajib
bagi perempuan sebagaimana diwajibkan bagi laki-laki,
karena pada asalnya hukum untuk laki-laki juga berlaku
untuk perempuan kecuali terdapat dalil yang
membedakannya dan dalam hal ini tidak terdapat dalil
pembeda. Namun terdapat pendapat lain yang
mengatakan bahwa khitan bagi perempuan adalah
sunnah (dianjurkan) sebagai bentuk pemuliaan terhadap
mereka. Pendapat ini sebagaimana yang dipilih oleh
Syaikh Muhammad bin Sholih Al „Utsaimin
rahimahullah dalam kitabnya Asy Syarhul Mumthi‟.
Beliau mengatakan, „Terdapat perbedaan hukum
khitan antara laki-laki dan perempuan. Khitan pada laki-
laki terdapat suatu maslahat di dalamnya karena hal ini
akan berkaitan dengan syarat sah shalat yaitu thoharoh
(bersuci). Jika kulit pada kemaluan yang akan dikhitan

62
tersebut dibiarkan, kencing yang keluar dari lubang
ujung kemaluan akan ada yang tersisa dan berkumpul
pada tempat tersebut. Hal ini dapat menyebabkan rasa
sakit/pedih tatkala bergerak dan jika dipencet/ditekan
sedikit akan menyebabkan kencing tersebut keluar
sehingga pakaian dapat menjadi najis. Adapun untuk
perempuan, tujuan khitan adalah untuk mengurangi
syahwatnya. Dan ini adalah suatu bentuk kesempurnaan
dan bukanlah dalam rangka untuk menghilangkan
gangguan.‟” papar dokter Rahman.
“Jadi kesimpulannya, ada perbedaan pendapat
tentang hukum khitan bagi perempuan. Minimal hukum
khitan bagi perempuan adalah sunnah (dianjurkan) dan
yang paling baik adalah melakukannya dengan tujuan
sebagaimana perkataan Syaikh Ibnu „Utsaimin di atas
yaitu untuk mengurangi syahwatnya. Dianjurkan
melakukan khitan pada hari ketujuh setelah kelahiran.
Hal ini sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu „anhu,
beliau berkata bahwa, „Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam mengaqiqah Hasan dan Husain dan mengkhitan
mereka berdua pada hari ketujuh.‟ (HR. Ath Thabrani
dalam Ash Shogir). Ibnu „Abbas radhiyallahu „anhuma
mengatakan, „Ada tujuh sunnah bagi bayi pada hari
ketujuh, yaitu : pemberian nama, khitan, …‟ (HR. Ath
Thabrani dalam Al Ausath)
Kedua hadits ini memiliki kelemahan, namun
saling menguatkan satu dan lainnya. Jalur keduanya

63
berbeda dan tidak ada perawi yang tertuduh berdusta di
dalamnya.”
“Nah sudah selesai, sekarang tinggal bagian akhir
saja.”
“Manfaat khitan itu apa sih, dok?”
“Manfaat? Banyak sekali. Jika dilihat dari sisi
medis, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika
kamu menjalani prosedur sunat atau khitan, di antaranya:
mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular,
seperti herpes atau sifilis, mencegah terjadinya penyakit
pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup kelamin
yang disebut fimosis, mengurangi risiko
terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan
masalah ginjal, mengurangi risiko terjadinya kanker
kelamin dan kanker serviks pada pasangan, dan
membuat kesehatan alat kelamin lebih terjaga, karena
alat kelamin yang disunat lebih mudah dibersihkan.”
“Terus kapan seharusnya berkhitan, apakah
seusia Rio atau saat tujuh hari tadi?”
“Adapun batas maksimal usia khitan
adalah sebelum baligh. Sebagaimana perkataan Ibnul
Qoyyim „Orang tua tidak boleh membiarkan anaknya
tanpa dikhitan hingga usia baligh.‟ Sangat baik sekali
jika khitan dilakukan ketika anak masih kecil agar luka
bekas khitan cepat sembuh dan agar anak dapat
berkembang dengan sempurna. Selain itu, khitan pada

64
waktu kecil akan lebih menjaga aurat, dibanding jika
dilakukan ketika sudah besar.”
“Oh begitu, ya dok.”
Tanpa terasa operasi telah selesai, Rio dibantu
oleh perawat bertemu dengan orang tuanya. “Terima
kasih, dok. Atas ilmu baru yang Rio dapatkan.
Alhamdulillah, Rio sekarang paham apa pentingnya
berkhitan.”
“Alhamdulillahi robbil‟alamiin. Semoga kita
selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat ya, nak. Jaga
selalu kondisi kesehatanmu. Jangan lupa minum obat
pereda nyeri, sudah bapak resepkan. Lalu selalu cuci
tangan sebelum dan sesudah membersihkan area luka,
ya. Jangan dibiarkan lembab dan kotor karena bisa
memicu infeksi nantinya.”
“Baik pak dokter. Rio pamit dulu.
Assalamu‟alaikum Warrahmatulllahi Wabarokatuh.”
“Wa‟alaikumsalam Warrahmatullahi
Wabarokatuh.”

***

65
11

Cicak

‫سٌَ ٍة َّفِى الثَّاًِيَ ِة د ُّىَ ذَلِكَ َّفِى‬


َ ‫ت لََُ هِائَةُ َح‬ َ ‫غا فِى أ َ َّّ ِل‬
ْ َ‫ض ْربَ ٍة كُتِب‬ ً َ‫َه ْي قَت َ َل َّز‬
َّ
َ‫الثا ِلث َ ِة د ُّىَ ذَلِك‬
“Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka
dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang
siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang
kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa
memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang
dari yang kedua.”
(HR. Muslim, No. 2240)

(Cicak, idea.grid.id)

66
“Indra, sapu bagian sini!” seru Kak Dani. Indrapun
dengan patuh membawa sapu dan lantas menyapu di
bagian yang disuruh kakaknya. Hari ini adalah hari
Minggu, seperti biasa keluarga Indra melakukan
kegiatan bersih-bersih. Selepas membersihkan
kamarnya, Indra pun membantu kakaknya untuk
membersihkan halaman.
“Cicak! Cicak!” seru Lia, adik Indra yang masih berusia
lima tahun. Ia langsung beringsut memeluk Dani
ketakutan. Secara refleks Danipun memukulkan sapunya
ke cicak tersebut sampai cicak itu mati.
“Kak, kenapa dibunuh cicaknya? Kan cukup diusir saja.”
Tanya Indra.
“Kakak lagi panen pahala, In.” jawab kakaknya.
Indra mengerutkan alisnya, “Hah? Panen pahala
maksudnya, kak?”
Dani menunjuk cicak tersebut, “Ini maksudnya.
Kakak panen pahala dengan membunuh cicak.”
“Kok bisa kak? Kan membunuh makhluk hidup
itu haram. Kok malah jadi pahala?” Tanya Indra lagi.
Kakaknya tersenyum, “Bukan rahasia umum bahwa
dalam Islam membunuh cicak adalah hal yang
dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Karena ada hadits
yang intinya menyebutkan bahwa membunuh cicak atau
tokek mendapat pahala baik sekali tepuk, 2 kali tepuk
atau 3 kali tepuk.”

67
“Bukannya itu kejam, kak?”
“Memang terdengar kejam, di Hadits Muslim
nomor 2238 Riwayat Sa‟ad bin Abi Waqqosh juga di
Hadits al Buhkori nomor 3359 riwayatnya Ummu Syarik
–radhiyallahu „anha mengatakan bahwa ketika Allah
menciptakan makhluk pasti memiliki hikmah.
Setidaknya setiap makhluk yang diciptakan Allah
memiliki beberapa persyaratan. Pertama ujian
kemaslahatan, makhluk itu dicipta supaya kita
mengambil kebaikan kemaslahatannya saja. Misalnya
lebah, supaya kita ambil madunya atau sengatannya
untuk obat dan sebagainya.” tiba-tiba ayah menengahi.
“Kedua, ada hewan yang diciptakan bagi
manusia untuk menghadirkan mudhorod agar manusia
mengetahui ada keburukan yang harus kita hindari.
Misalnya nyamuk, diciptakan Allah untuk menunjukkan
ada lingkungan yang kotor di situ ada yang tidak bagus.
Ada penyakit yang harus dihindari, makannya memang
fitrahnya untuk dieksekusi, dibunuh. Kenapa musti
dibunuh? Karena di lingkungan itu ada yang kotor plus
diapun membawa kotoran yang bisa berpindah dari satu
ke yang lainnya.”
“Begitu pula cicak. Bahwa ketika cicak datang
artinya menandakan banyak kotoran di situ. Ada bakteri
E. coli yang dia bawa ada kotoran-kotoran di sekitarnya.
Ini menandakan bahwa cicak diciptakan oleh Allah

68
bukan untuk dibunuh melainkan untuk menandakan ada
mudhorod di sekitar kita termasuk diri kita sendiri.”
“Karena itu Nabi memerintahkan untuk
membunuh cicak dan dapat pahala di situ. Nabi juga
menyebutnya (cicak) dengan sebutan hewan fasik kecil.
Selain membawa kotoran dia juga riwayatnya dulu
meniup-niupkan api yang membakar Nabi Ibrahim.”
“Tak cuma lewat hadits, ternyata dalam sains
juga disebutkan bahwa cicak membawa ribuan bakteri
berbahaya dalam mulut. Meski dikatakan tidak berbisa
atau tidak langsung menyebabkan kematian, namun
hama cicak juga bisa merugikan manusia. Seorang dosen
ilmu biologi lingkungan dan zoologi di Universitas
Nigeria, mengatakan bahwa cicak memang tidak
beracun. Namun bakterinya cukup berbahaya bagi
manusia. Seseorang tidak akan mati secara otomatis
hanya karena cicak jatuh ke dalam makanan seseorang,
namun cicak membawa ribuan bakteri dalam mulutnya.
Maka kecenderungan seseorang terinfeksi dari bakteri itu
juga sangat tinggi.”
“Beberapa bakteri berkembang biak dalam waktu
singkat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada
tubuh seseorang dalam waktu singkat. Menurut Animal
Diversity Web, database yang ditulis oleh University of
Michigan di AS, menyebut air liur dan kulit cicak
bahkan mengandung bakteri salah satunya E.Coli.
Bakteri ini bisa menyebabkan masalah sakit dan kram

69
perut, bahkan demam. E.coli umumnya menjadi
penyebab masalah pada saluran pencernaan.”
“Oh begitu ya, yah! Jadi kita tidak apa-apa
membunuh hewan yang merugikan seperti cicak?”
“Cicak termasuk hewan fasik. Siapa yang
membunuh cicak ternyata bisa raih pahala. Hewan yang
digolongkan hewan fasik dan juga diperintahkan untuk
dibunuh adalah cicak atau tokek. Hal ini berdasarkan
hadits Sa‟ad bin Abi Waqqosh, beliau mengatakan,
َ َّ ِ‫ أ َ َه َر ِبقَتْ ِل ْال َْزَ غ‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬- ‫ى‬
.‫س َّواٍُ فُ َْ ْي ِسقًا‬ َّ ‫أ َ َّى الٌَّ ِب‬
„Nabi shallallahu „alaihi wa
sallam memerintahkan untuk membunuh tokek, beliau
menyebut hewan ini dengan hewan yang fasik.‟ (HR.
Muslim, no. 2238). Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
‫سٌَ ٍة َّفِى الثَّاًِ َي ِة‬َ ‫ت لََ ُ هِائَة ُ َح‬ َ ‫غا فِى أ َ َّّ ِل‬
ْ ‫ض ْر َب ٍة كُتِ َب‬ ً َ‫َه ْي قَت َ َل َّز‬
َ‫د ُّىَ ذَلِكَ َّفِى الثَّا ِلث َ ِة د ُّىَ ذَلِك‬
„Barang siapa yang membunuh cicak sekali
pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan,
dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya
pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang
siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih
kurang dari yang kedua.‟ (HR. Muslim, no. 2240)
Dari Ummu Syarik –radhiyallahu „anha-, ia
berkata,

70
َّ ‫ع ْي أ ُ ِ ّم ش َِريكٍ – رضى هللا عٌِا أ َ َّى َرسُْ َل‬
َ‫َّللاِ – ملسو هيلع هللا ىلص – أ َ َه َر ِبقَتْ ِل ْال َْزَ غِ َّقَال‬ َ
‫سالَ ُم‬َّ ‫علَ ْي َِ ال‬ ‫ِين‬ُ ‫ا‬
َ َ َ ِ َ ‫ْر‬ ‫ب‬‫إ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫خ‬ ُ ُ ‫ف‬ٌْ ‫ي‬
َ َ‫اى‬‫ك‬َ
„Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau
bersabda, “Dahulu cicak ikut membantu meniup api
(untuk membakar) Ibrahim „alaihis salam.‟ (HR.
Bukhari, no. 3359)
“Kata Imam Nawawi, dalam satu riwayat
disebutkan bahwa membunuh cicak akan mendapatkan
100 kebaikan. Dalam riwayat lain disebutkan 70
kebaikan. Kesimpulan dari Imam Nawawi, semakin
besar kebaikan atau pahala dilihat dari niat dan
keikhlasan, juga dilihat dari makin sempurna atau kurang
keadaannya. Seratus kebaikan yang disebut adalah jika
sempurna, tujuh puluh jika niatannya untuk selain
Allah.”
“Begitu ternyata, Indra paham, yah, Kak.” jawab
Indra yang kemudian melanjutkan kegiatan bersih-bersih
di rumahnya.

***

71
12

Tidur Tengkurap

Dari Ya‟isy bin Thokhfah Al Ghifariy, dari bapaknya, ia


berkata, „Ketika itu aku sedang berbaring tengkurap di
masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur.
Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku
dengan kakinya. Ia pun berkata, “Sesungguhnya ini
adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.”
Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia
adalah Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam.‟
(HR. Abu Dawud No. 5040 dan Ibnu Majah No. 3723)

“Iya serang dibagian itu.” Seru seorang anak laki-


laki di depan ponsel layar sentuh yang dimilikinya.
Terdengar bunyi tembakan beruntun setelahnya.
“Sekarang kita ke bagian situ, kamu lindungi aku, biar
aku cari senjata di gedung itu dulu.” Ujarnya lagi. Ia
sedang bermain permainan tembak-tembakan secara
daring dengan teman sekolahnya di Minggu pagi itu.

72
Ryan namanya. Biasanya selepas sholat dhuha
dan mengerjakan tugas sekolah, ia akan bersantai dengan
memainkan permainan kesukaannya. Tidak terasa ia
bermain sudah hampir dua jam. Ketika ia bangkit, ia
merasakan sesak pada dadanya yang menyebabkan ia
terbatuk-batuk.
Bunda yang saat itu sedang memasak makan
siang di dapur pun memanggil anak laki-lakinya itu.
“Kenapa Yan? Kok batuk-batuk? Sakit kah?”
“Tidak tau nih Bund, tiba-tiba dada Ryan sesak
gitu habis main game.” Ujar Ryan sambil menepuk-
nepuk dadanya. Bundanya kemudian menyuruh Ryan
duduk rileks di kursi dan mengambil napas dalam-dalam.
Namun ia masih terbatuk-batuk juga. “Sesak Bund.”
Keluh Ryan.
Rini, adik Ryan yang baru duduk di kelas lima
SD sedang membantu Bundanya mencuci piring pun
berceletuk. “Paling abang Ryan main game sambil
tengkurap. Makanya sesak.”

73
(Orang tidur, menatahidup.com/adab-sebelum-tidur)

“Apa sih kamu anak kecil ikut-ikut aja.” Sergah


Ryan. Bunda menoleh ke arah anak laki-lakinya dan
bertanya, “Betul Yan, tadi main gamenya sambil
tengkurap?”
“Memangnya kenapa Bund? Kan Ryan sudah
biasa tidur tengkurap begitu.”
“Mana boleh tidur tengkurap! Ya kan, Bund? Itu
adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah!” ujar
Rini. Ryan memutar bola matanya sambil menyibir
adiknya, “Halah sok tau kamu, Rin.”
Rini pun tidak mau kalah, “Loh bener kok. Kata
guru Agama Rini, Rasulullah Shalallahu „alaihi wa
sallam melihat seorang Laki-laki muslim tidur
tengkurap, kemudian beliau bersabda, „Ini adalah cara
tidur yang tidak disukai oleh Allah‟ itu ada dalam Hadits
Riwayat At Tirmidzi No. 2789.”

74
“Masa, sih?” Ryan menyangsikan.
“Benar kata adikmu itu. Selain tidak disukai
Allah dan dilarang Rasulullah, tidur tengkurap juga tidak
baik untuk kesehatan.” Ayah Ryan tiba-tiba masuk ke
dapur dan ikut dalam pembicaraan. Lebih lanjut ia
menjelaskan, “Ilmu kedokteran modern membuktikan
bahwa memang tidur tengkurap itu berbahaya, apalagi
tidurnya pulas dan lama. Karena saat tidur tengkurap
otomatis otot dada atau otot pernafasan kita tidak dapat
mengembangkan dada dengan baik dan maksimal,
sehingga aliran oksigen menjadi lebih sedikit dan bisa
berakibat menjadi sesak nafas.”
“Kok bisa jadi sesak napas, Yah?” Tanya Ryan.
“Jadi kalau oksigen yang masuk ke dalam paru-
paru itu jumlahnya sedikit, sementara kebutuhan akan
oksigen pada sel-sel tubuh dan otak itu banyak, paru-
paru akan berusaha keras untuk mencari oksigen
sehingga akan mengembang mengempis lebih cepat.
Apabila terjadi dalam waktu yang lama, maka akan
menimbukan sesak napas.”
“Oh pantesan Ryan jadi sesak napas. Karena
tengkurap toh!”
Ayahnya mengangguk, “Makanya jangan
dibiasakan tidur tengkurap. Tidak baik untuk kesehatan
kita.”

75
“Tapi kalau sambil dudk main gamenya jadi
pegal, Yah.”
“Ya jangan lama-lama main gamenya, tiga puluh
menit cukuplah. Setelah itu bantu Bunda di dapur. Kan
lebih bermanfaat dan berpahala.” Sahut Bunda
menimpali.
Ayahpun melanjutkan, “Benar itu. Main game
boleh saja sebagai refreshing, tapi tidak boleh
berlebihan. Kamu harus jaga kesehatan mata dan
tubuhmu juga. Dan yang pasti harus positif. Ayah
dengan kamu main game tembak-tembakan, bahaya loh
itu untuk anak seumuranmu.”
“Tapi ini game yang lagi ramai dimainkan
teman-teman, Yah.” Protes Ryan. “Lagian kan bukan
manusia beneran yang ditembak.”
“Iya, ayah tau, Yan. Waktu seumuran kamu juga
Ayah senang main game bersama teman-teman.
Bagaimana jika begini saja, daripada membunag-buang
waktu bermain game di ponsel, kita main game beneran
di kebun pisang?”
“Maksudnya bagaimana, Yah?”
Ayah mengambil pisau besar, “Caranya pakai
pisau ini untuk mengambil pisang-pisang di pohon.”

76
“Itu namanya manen pisang, ayah. Bukan main
game, yasudah yuk. Ryan juga sudah bosan main game,
kalah mulu.”
“Kurang-kurangin main game, Yan. Mending
natap yang hijau-hijau kayak begini nih, seger mata.
Daripada main game, merusak mata terus mainnya
sambil tengkurap malah bikin sesak napas.” Ujar ayah
sambil memandang kebun pisang dan apel yang ada di
depannya. Ryanpun mengangguk setuju.

***

77
v
Biodata Penulis

Dwinta Nor Aulia, atau yang lebih akrab disapa


Dwint ini lahir di Samarinda pada tanggal 18 Desember
1993 sekarang bertempat tinggal di Jalan Slamet Riyadi
Gg. 6 Terusan II Rt. 30 No. 70 Karang Asam Samarinda
Kalimantan Timur. Penulis adalah seorang guru IPA di
salah satu sekolah swasta di Samarinda yang mulai aktif
menulis sejak masih duduk di Sekolah Dasar berupa
cerpen dan komik bergambar, namun keduanya hanya
sekedar hobi untuk dinikmati sendiri.

Selanjutnya pada Sekolah Menengah Pertama


mulai membuat cerpen dan novel, berdasarkan
pengalaman dan cerita teman-temannya, namun belum
ada karya yang dipublikasikan. Pada saat Sekolah
Menengah Atas sampai sekarang mulai membuat
fanfiction dan atas desakan teman sebangkunya,
akhirnya dipublikasikan melalui facebook dan blog
pribadi. Selain gemar menulis, ia juga gemar membaca
novel novel romance terjemahan dan menonton film
sebagai referensi dan inspirasi. Saat ini ada dua buah
novel yang telah diterbitkannya yaitu Tetralogy of Love
Story dan Incomplete.

vi
Daftar Pustaka

Adrian, Kevin, dr. 2021. Manfaat Sunat untuk Kesehatan yang


Perlu Diketahui. https://www.alodokter.com/metode-
dan-manfaat-sunat, 10 Juni 2021
Akbar, Cholis. 2016. Rahasia Tidur Miring ke Kanan Anjuran
Nabi. https://www.hidayatullah.com/iptekes/rahasia-
dibalik-sunnah/read/2016/08/21/99743/rahasia-tidur-
miring-ke-kanan-anjuran-nabi.html, 5 Mei 2021
Anonim. 2013. Di Balik Perbedaan Hukum Antara Air Kencing
Bayi Laki-Laki Dan Perempuan. https://alsofwa.com/di-
balik-perbedaan-hukum-antara-urin-air-kencing-bayi-laki-
laki-dan-perempuan/, 5 Mei 2021
Baits, Ammi Nur. 2021. Dilarang Meniup Makanan dan
Minuman. https://konsultasisyariah.com/18256-adab-
makan-dilarang-meniup-makanan-dan-minuman.html, 10
Juni 2021
Baits, Ammi Nur. 2021. Hukum Membunyikan Jari Ketika Shalat.
https://konsultasisyariah.com/20386-hukum-
membunyikan-jari-ketika-shalat.html, 14 Juni 2021
Baits, Ammi Nur. 2021. Memanjangkan Kuku Haram?
https://konsultasisyariah.com/24307-memanjangkan-
kuku-haram.html, 10 Juni 2021
Fauziah, Novie. 2020. Alquran dan Sains: Tidur Miring Kanan ala
Nabi Baik untuk Jantung.
https://techno.okezone.com/read/2020/10/19/16/22962
59/alquran-dan-sains-tidur-miring-kanan-ala-nabi-baik-
untuk-jantung, 5 Mei 2021
Hafil, Muhammad. 2020. Penjelasan Ibnu Qayyim Soal Hadis
Mencelupkan Lalat.
https://www.republika.co.id/berita/q6c4he430/penjelasa
n-ibnu-qayyim-soal-hadis-mencelupkan-lalat, 5 Mei 2021

vii
Hapsari, Annisa. 2021. Hati-hati, Ini 3 Bahaya Tidur Tengkurap
Bagi Kesehatan. https://hellosehat.com/ pola-tidur/tips-
tidur/bahaya-sering-tidur-tengkurap/. 5 Mei 2021
Kurniawan, Alhafiz. 2020. Hukum Makan Sambil Berdiri.
https://islam.nu.or.id/post/read/122866/hukum-makan-
sambil-berdiri, 10 Juni 2021
Luthfi, Ahmad. 2017. Hadits dan Sains, Misteri Sayap Lalat
Secara Ilmiah.
https://techno.okezone.com/read/2017/01/12/56/15901
61/hadits-dan-sains-misteri-sayap-lalat-secara-ilmiah, 5
Mei 2021
Luthfi, Ahmad. 2020. Alquran dan Sains jelaskan Khasiat Buah
Kurma.
https://techno.okezone.com/read/2020/04/28/56/2206190/a
lquran-dan-sains-jelaskan-khasiat-buah-kurma, 10 Juni
2021
Marianti. 2020. Mengenal Siwak dan Manfaatnya bagi
Kesehatan Gigi dan Mulut.
https://www.alodokter.com/mengenal-siwak-dan-
manfaatnya-bagi-kesehatan-gigi-dan-mulut, 5 Mei 2021
Masail, Batshul. 2018. Hukum Meniup dan Mengipas Makanan
atau Minuman Panas.
https://islam.nu.or.id/post/read/99517/hukum-meniup-dan-
mengipas-makanan-atau-minuman-panas, 5 Mei 2021.
Mianoki, Adika, dr. 2020. Anjuran untuk Bersiwak.
https://muslim.or.id/56838-anjuran-untuk-bersiwak.html,
10 Juni 2021
Nareza, Meva, dr. 2020. Dampak Buruk di Balik Kebiasan Makan
dan Minum sambil Berdiri.
https://www.alodokter.com/dampak-buruk-di-balik-
kebiasan-makan-dan-minum-sambil-berdiri, 5 Mei 2021

viii
Nareza, Meva, dr. 2021. Risiko Kesehatan di Balik Memiliki Kuku
Panjang. https://www.alodokter.com/risiko-kesehatan-di-
balik-memiliki-kuku-panjang, 10 Juni 2021
Putri, Devia Irene, dr. 2020. Punya Hobi Membunyikan Jari,
Adakah Bahayanya?. https://www.klikdokter.com/info-
sehat/read/3635272/punya-hobi-membunyikan-jari-
adakah-bahayanya, 14 Juni 2021
Ratno. 2016. Najis Air Kencing Bayi (Hukum, Kaidah, dan Cara
Mensucikannya), https://bimbinganislam.com/najis-air-
kencing-bayi-hukum-kaidah-dan-cara-mensucikannya/, 5
Mei 2021
Tuasikal, Muhammad Abduh. 2013. Menangani Kencing Bayi
yang Mengkonsumsi ASI. https://rumaysho.com/3364-
menangani-kencing-bayi-yang-mengkonsumsi-
asi.html, 5 Mei 2021
Tuasikal, Muhammad Abduh. 2014. Hukum Tidur Tengkurap.
https://rumaysho.com/8488-hukum-tidur-
tengkurap.html, 5 Mei 2021
Wirdiarini, Anisa 2020. Sains Buktikan Kebenaran Membunuh
Cicak, Ustadz Adi Hidayat. hops.id/sains-buktikan-
kebenaran-membunuh-cicak-ustaz-adi-hidayat, 14 Juni
2021
Zuraya, Nidia. 2020. Dasar Hukum Khitan.
https://www.republika.co.id/berita/qax7ed430/dasar-
hukum-khitan. 10 Juni 2021.

ix
x

xi

You might also like