You are on page 1of 4

A.

ANAK

Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN Wonokromo IV Surabaya
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan anak sekolah,
perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan
keperawatan melibatkan kader UKs, gunu pada institusi pendidikan, anak sekolah dan orang tua, dan
kepala sekolah.

Pengkajian

Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as partner

meliputi : data inti komunitas dan subsystem.

A. Data inti komunitas, terdiri dari:

1.Demografi: Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi SDN Wonokromo IV Surabaya
untuk usia 6-12 tahun 123 siswa, jumlah anak sekolah

menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah ini.

Diagram 1: Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di

SDN Wonokromo IV Surabaya bulan November tahun 2012.

2. Status perkawinan

100% dari anak usia sekolah belum kawin.

3. Nilai, kepercayaan dan agama:

Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia musalauntuk tempat
beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan keagamaan dilaksanakan di masiid
tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran AgamaSedangkan dari hasil wawancara dengan guru
agama, menyatakan bahwa nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama
berjalan dengan harmonis, dan anak.anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan.

B. Data subsystem

Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut.

1. Lingkungan Fisik
Inspeksi

: Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.Kebersihan lingkungan sekolah
kurang terjaga dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang
terjamin kebersihannya Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang sekolah. Jenis makanan
yang dijual tidak terjamin kebersihannya.Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi
anak laki-laki dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.

Auskultasi

: Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat kegiatan
ekstrakulikuler yang sudah lama berjalanseperti olahraga meliputi sepak bola dan senam, kes 22/41 dan
musik dan kegiatan keagamaan seperti pengajian.

Angket

: Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi perkembangan anak yaitu
orang tua dan lingkungan anak yang membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga
kebiasaan inidiikuti oleh anak usia sekolah.

2. Pelayanan keschatan dan pelayanan sogial

Pelayanan kesehatan di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat UKS untuk tempat istirahat dan
pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK Bisbings Konselisg) wntuk koesultasi
siswa.

3. Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara kepadi para siswa kebanyakan orang tua para siswa mempunyai pekerjaan
scbagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkahKeamunan dan Transportasi

a Keamasan

Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,

akan tetapi ditermukan kebiasgan yang mengancam kesehatan anak usia sekolah:

1) Kebiasuan jajan sembanangan

Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajian sembarangan pada anak usia
sekolah adalah sebagai berikut:mayoritas anak usia sekolah mersiliki kebiassas jajan sembarangan
sebesar 98 anak. Ini merupakan hal yang negatif bagi kesehaan tak usia sekolah karena kebesiban
makanan dan kandungan gizi yang ada di dan makan tersebut bisa menimbullan berbagai macam
masalah kesehatan untuk anak usia sekolah.
2) jenis jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah Dari 123 angket yang terkumspul, didapatkan data
tentang kebiasan jajan sembarangan pads anak usia sekolah adalah sebagai berikut: mayoritas jenis
jajanan anak usia sekolah adalahpermen sebanyak 50 anak . Ini merupakan hal yang negatif bagi
kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen mengandung kandungan gula yang tinggi
sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian kariesgigi pada anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo.

3) Kebiasan menggosok gigi sebelurm tidur Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur sebanyak 92 anak (75 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi perilaku
anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya ditanamkan sejak dini, selain itu apabila tidak
menggosok gigi dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi dan mulut.Berdasarkan
wawancara dari petugas UKS menyatakan bahwa anak-anak SDN IV Wonokromo sudah mendapat
pengetahuan tentang cata menggosok.gigi. Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum
tidur dapaf dilihat pada tabel di bawah ini.

4) Transportusi Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo adalah sepeda, jalan
kaki, dan diantar oleh orang tua

5. Politik dan pemerintahon Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah
keikut sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah
yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu mengikuti
kegiatan kepramukaan

Pendidikan

Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Surabaya

Rekreasi

Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke Kebun Binatang
Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan Remaja (THR). Untuk
pengembangan bakat anak di bidang olah

raga dan seni di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan tari

Diagnosa Keperawatan Komunitas

Defisit kebenihan diri pada agregat anak usia sekolah bid kebiasaan pada
lingkungar anak usia sekolah yang kurang baik

2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pads agregat anak usia sekolah b/d kebiasan

anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis

iajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40.6 %), 45 murid yang bermasalah pada
gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak usia

sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya

3. Risiko penyalahgungan medin cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak
sesuai dengan perkembangannya b/d sumber infornasi yang digunakan anak untuk mengetahui
informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta
gigi sebesar 45%

4. Ketidskefektifan komunikasi anak dengan orang tua bid arak jarang diskusi dangan orang tua untuk
meryelesaikan masalah sebesar 60% dan perlupya peran ortu untuk mengatasi masalah anak sebesur
99%

You might also like