You are on page 1of 8

Pertemuan 4

Pangeran Harry itu semacam sendiri-sendiri tapi dia kemudian memilih untuk tidak
lagi menjadi bagian kerajaan hari ini. ada berita Dia kemudian dicopot istimewanya termasuk
yang dilarang untuk menggunakan seragam militer Kerajaan Inggris. misalnya juga hal-hal
semacam itu, Walaupun mungkin tidak substantif dalam pengertian menunjukkan
perkembangan politik seperti tema Sentral kuliah kita mulai UTS sampai sekarang dan
sampai akhir nanti. Tapi itu kan juga menarik untuk diamati bagaimana ya cucu cucu dari
Ratu Elizabeth 2 ini sekarang ini hidup di alam modern, menikah dengan selebritis dengan
artis dan juga kemudian mulai goyah karena dianggap hubungan tradisi dan ikatan-ikatan
tradisi kerajaan itu dianggap mengekang mereka.

oke Ada lagi yang mau komentar terkait republikanisme Revolusi Perancis. kalau kita
belajar dari Inggris memang Inggris itu mengalami juga reformasi politik. Bahkan juga
kemudian menunjukkan secara signifikan state-building di Inggris sebagai sebuah kerajaan
monarki konstitusional juga muncul sebagai kekuatan yang sangat berpengaruh di kawasan
Eropa, di antara negara-negara Eropa tapi semangat atau spiritpact kan termasuk dampak
pengaruh dari Inggris ini tidak sekuat Revolusi Perancis. bahkan ada yang menyebut apa yang
terjadi di Inggris ini Tidak sebanding, bahkan juga lebih banyak berdampak ke dalam
pengertian. ia tidak lalu menjadi inspirasi atau ada yang menyebut tidak menjadi seperti virus
yang ditularkan oleh Revolusi Perancis. ke mana-mana tidak hanya kemudian terjadi
pembaruan-pembaruan di dalam lingkup Prancis sendiri, tapi juga keluar ke Eropa. bahkan ke
seluruh dunia termasuk munculnya republikanisme yang tentu Republik itu adalah FIS AFIS
Berhadap-hadapan dengan monarki.

jadi kalau monarki di ujung satu, maka Republik itu di ujung yang lain. semangat lalu
semboyan apapun namanya seperti teks lain liberte egalite fraternite itu bukan semangat yang
remeh-temeh karena itu juga buah dari cara berfikir yang revolusioner. Makanya kalau kita
melihat dari uraian uraian yang dipaparkan, Bagaimana kemudian Revolusi Perancis ini
berhasil mengubah secara fundamental tatanan struktur bentuk pemerintahan dari monarki
absolut. Bahkan juga monarki konstitusional yang bahkan juga kediktatoran  militer semasa
Napoleon, sampai kemudian Berjuang tertatih-tatih antara kediktatoran dan demokrasi dan
kemudian menghasilkan Republik Perancis seperti yang sekarang sudah lima jilid. lima jilid 
itu karena di sela-sela nya itu juga ada kediktatoran yang muncul.

kalau kita mau memahami pecahnya Revolusi Perancis dan kemudian perkembangan
revolusi yang yang bisa disebut hampir 10 tahun lagi situasi dan kondisi revolusioner itu
terjadi di Perancis. ya situasi revolusioner itu tentu semuanya keadaan yang yang serba
darurat yang akan digambarkan keadaan yang kacau. Upaya memahami pecahnya dan
berkembangnya Revolusi Perancis kalau dalam simpulan disebutkan harus dipahami dari dua
aspek atau dua hal yang dibutuhkan untuk memahami semuanya.

1. Pertama, memahami karakteristik rezim pra revolusi rezim revolusi juga kadang
dimaknai pra modern atau minimal itu internet. internet itu masa peralihan dari pra
modern menjadi modern, harus dipahami Mengapa rezim Revolusi Perancis itu
rezim yang akhirnya kolep jatuh dan tidak mampu untuk menghandle, tidak
mampu untuk memilih tantangan-tantangan yang dihadapi bandingkan dengan
Inggris. Inggris itu rezim lama itu mampu menghadapi itu, sehingga cara dan
bentuk kemampuan menghadapi tantangan itu ya dengan kompromi. buktinya
Inggris masih mempertahankan monarkisme, tapi kalau di Perancis ini gagal total
ini ya karena rezim lama itu tidak mampu untuk menghadapi berbagai tantangan
dan akhirnya runtuh.
2. Kedua, yang dibutuhkan dalam pemahaman Mengapa keruntuhan rezim lama ini
ternyata bukan hanya keruntuhan secara politik, bukan hanya transisi. transisi
politik seperti yang terjadi di Inggris, tapi juga transisi perubahan transformasi.
apapun istilahnya itu juga menerpa atau dialami oleh bidang-bidang lain selain
politik misalnya, bidang sosial ekonomi. atau dengan kata lain penulis menantang
kita untuk juga tidak hanya memahami karakteristiknya Nature atau sifat dari
rezim lama, tapi ketika rezim Ini akhirnya koleps. tapi yang koleps itu tidak hanya
politiknya seluruhnya hak-hak istimewa,  Kalangan aristokrat tidak hanya
kehilangan mahkota, sebut saja begitu tapi kehilangan privilege. ya kehilangan hak
istimewa di dalam bidang sosial dan ekonomi. secara sosial kemudian kaum
aristokrat harus menerima prinsip dan konsekuensi hukum dari kesamaan
kedudukan itu.
Nah ini kan revolusioner sekali, tidak seperti di Inggris yang sampai sekarang bahkan
parlemen saja masih ada dua yaitu House of Lords dan House of commons mewakili kaum
bangsawan dan mewakili rakyat biasa. rakyat kebanyakan termasuk juga dalam hal
kepemilikan ditanya status sosial tidaknya penerimaan bahwa setiap individu itu mendapat
hak yang sama didepan hukum, tapi juga kepemilikan istimewa kaum bangsawan terhadap
tanah itu juga mengalami reformasi. landreform atau reforma agraria itu juga terjadi termasuk
juga ekonomi. Dalam pengertian ketika kepemilikan dalam masyarakat Perancis tidak lagi
didasarkan pada kelompok-kelompok eksklusif tapi didasarkan pada individu property, itu
juga tentu tidak ada bandingannya dalam sejarah. mau cari padanan Revolusi Perancis,
bahkan pasca Revolusi Perancis tidak akan ditemui itu. di negara-negara Eropa atau kualitas
dari revolusi seperti Perancis misalnya, di rezim yang lama itu kan juga menonjol karena di
Perancis itu warga negara ada 3 kelas.

1. Kelas yang paling atas itu disebut sebagai telur di satu kelas yang diisi oleh para
pemimpin atau tokoh agama gereja yang baru. kemudian Nobel atau bangsawan
dan baru atau rakyat biasa itu hak-hak istimewa gereja dan para pemimpin dalam
bidang politik dalam bidang ekonomi dalam bidang sosial itu juga dipangkas
habis.

* oleh karena itu dalam simpulan dan penulis buku itu mengatakan untuk memahami pecah
timbulnya Revolusi Perancis dan perkembangan berikutnya itu kita memerlukan dua sisi
pemahaman yang memahami rezim lama. kenapa tidak mampu merespon yang
mengakomodasi melakukan kompromi negosiasi seperti misalnya di Inggris. yang kedua
ketika jatuh-jatuhnya tidak hanya secara politis, karena revolusinya tidak hanya revolusi
untuk menggulingkan mengganti penguasa kerajaan, tapi juga secara mendasar melakukan
revolusi yang bersifat sosial. Keseluruhan dari buku itu sebenarnya ingin menunjukkan tarik
ulur ketegangan antara dua sisi. yang tentu Sisinya adalah:

1. Sisi pertama itu pro statusquo, tentu berarti monarki-monarki absolut maupun
monarki konstitusional, dan itu juga identik dengan kediktatoran.

2. tapi di sisi yang lain juga ada kutub demokrasi makanya di Eropa demokrasi yang
pertama dikatakan lahir itu adalah di Prancis.
Dua hal lain yang juga menarik untuk dicermati. Jadi dalam keseluruhan Revolusi
Perancis kita juga melihat bahwa tercapainya Republik Perancis itu juga dicapai melalui
proses yang panjang Teks time teks Life. jadi makan waktu makan korban berdarah-darah.
bahwa pemahaman terhadap detail itu harus dipahami dari kerangka besar bahwa revolusi itu
memang memakan atau memangsa anak bangsanya sendiri. Mengapa demikian, karena
memang oke di satu sisi ada bright Side ada Sisi cerah. ada  Sisi positif dari Revolusi
Perancis, tapi dalam perjalanan juga ada yang disebut sebagai Dark side  ada Sisi Gelap /Sisi
sedih. 

Oleh karena itu memahami Revolusi Perancis mulai dari kemunculan dan
perkembangannya kita juga perlu memahami konsekuensi-konsekuensi revolusi. apakah
revolusi itu kemudian menjadi glorious Event, yang menjadi Peristiwa Agung dalam sejarah
Eropa khususnya maupun dunia. pada umumnya revolusi bisa dipandang sebagai total
disaster seperti yang ada di buku itu. Dan itu menjadi silang sengkarut yang menjadi
perdebatan yang sampai hari ini juga masih sering dibicarakan. kita bisa melihat dari dua
perspektif itu Revolusi Perancis sebagai sebuah Happy Ending tapi menuju Happy Ending
yaitu menuju kepada dunia yang sama sekali baru membebaskan dunia perpolitikan Perancis,
termasuk juga dunia sosial dan ekonomi nya dari cengkraman kaum Munah maupun gereja.
tapi di sisi yang lain jalan menuju kesana Itu juga Jalan penderitaan via dolorosa jalan ke
arahnya. karena di sana juga kita menemukan berbagai peristiwa yang digambarkan di dalam
buku ini, juga poin-poinnya menunjukkan hal itu. artinya kekerasan yang brutality itu juga
tidak segera atau serta-merta hilang bahkan dikatakan meninggalkan luka yang lama. baru
hilang meninggalkan masyarakat Perancis yang divided yang terbelah bahkan juga situasi dan
kondisi yang revolusioner. artinya kan Revolusi Perancis ada dua kelompok jadinya
kelompok Royale atau Loyalis status dan kelompok demokrasi itu juga susah untuk
melakukan konsolidasi.

jadi berbagai macam bentuk ketidakstabilan kekacauan konflik berdarah bahkan raja
yang yang kemudian ditarik dari Singgasana keagungannya dipecundangi, dan kemudian
dipenggal kepalanya itu kan sudah sampai pada titik Nadi perkembangan politik selama
Revolusi Perancis. Nah jadi kita juga bisa melihat revolusi Itu dari sisi positif dan juga dari
sisi negatif dalam petiknya dari sisi gelapnya. Jadi kalau Sisi positifnya kita melihat benih-
benih yang kemudian ditanam dalam lahan masyarakat bangsa dan negara Prancis ini, benih-
benih yang kemudian ada yang segera tumbuh walaupun terinjak-injak mati. tapi ada yang
benih yang ada di dalam tanah tidak mati. ketika raja-raja yang masih berusaha untuk
memulihkan kekuasaannya setelah kejatuhan Napoleon seperti raja dari dinasti borbon
mereka sudah beda bentuknya dengan rezim lama, beda bentuknya dengan monarkisme yang
lama. karena seperti raja penerus atau penguasa setelah kejatuhan Napoleon, dan ketika
Perancis masuk dalam kegelapan, dictatorship itu muncul penguasa yang kemudian juga
sudah mulai mengakui pentingnya konstitusionalisme pentingnya memisahkan kekuasaan.
dari cabang-cabang kekuasaan legislatif eksekutif mulai diperkenalkannya sistem pemilihan
umum. bahkan juga kemudian Apa yang disebut hak-hak keistimewaan seperti biasa
kekuasaan, turun temurun lalu juga monarkisme yang didasarkan pada hak keilahian, itu
sudah mulai lenyap jejaknya. Dan sumber-sumber kedaulatan kuno atau lama itu kemudian
diganti dari yang tadinya hereditary dari yang dibawain Divine Right  menjadi betul-betul
sekuler sekularisme agama dan politik. Artinya kemudian agama tidak lagi ada kait-mengait
dengan kehidupan politik itu ditanam dan juga dari Revolusi Perancis.

itu yang tidak kalah pentingnya juga Gagasan dan kemudian juga praktek-praktek
perkembangan partisipasi rakyat. partisipasi rakyat yang walaupun juga sekali lagi jatuh
bangun, tapi embrio dari partisipasi dan pentingnya rakyat berpartisipasi ini menjadi salah
satu pilar utama yang pasca revolusi. kalau melihat beberapa poin dalam kesimpulan itu
misalnya dikatakan setelah paling tidak abad ke-19, awal-awal itu tahun 1800-an awal yang
dinamakan hak-hak istimewa, baik dari sisi kepemilikan lahan, penguasaan wilayah status
sosial itu sudah hilang itu abad ke-19 tahun 1800-an. itu awal-awal mempunyai simpulan
disebut sistem pemerintahan nasional. itu sudah dikenal dan karenanya juga ada hukum
nasional, ada National system of love. Bahkan juga mulai muncul adanya perpajakan sistem
perpajakan tax evasion, termasuk juga birokrasi dan administrasi pemerintahan sudah dikelola
secara lebih profesional termasuk militer. ini menunjukkan bahwa pada awal abad ke-19 itu
semua segi atau sisi kehidupan masyarakat sudah otomatis menjadi sekuler, artinya bahkan
gereja sendiri itu sudah tunduk kepada kewenangan sekuler / pemerintah yang dipilih secara
demokratis. Gereja tidak lagi campur tangan dalam urusan itu. sampai hari ini di Inggris itu
juga selain menjadi kepala negara Karena posisinya sebagai Ratu, itu juga sebagai kepala
gereja di Inggris. memang Inggris ini protestanisme yang berkembang, kalau Prancis kan
katolikisme.
Nah jadi lain kan Inggris sama Perancis ini. Oke jadi itu Sisi bright side yang lebih
cerah positif dari peristiwa Revolusi Perancis. Apa yang disebut revolusi keberhasilan
revolusi Prancis itu berarti kegagalan, di sisi yang lain yaitu Kehilangan kaum bangsawan
terhadap hak-hak istimewa yang dimiliki di semua bidang kehidupan. jadi gereja termasuk
militer itu juga berangsur-angsur tunduk dalam pemerintahan sipil, supremasi sipil mulai
ditegakkan. nah tapi juga tentu ada apa yang disebut sebagai sisi negatif ,ada sisi positif :

1. Sisi positif / Sisi progressive dan semua konsekuensi yang kemudian menjadikan
Revolusi Perancis itu sebagai Monumen demokrasi sekarang, yang disebut negara
atau pemerintahan yang berbentuk republic dan negara republik itu sudah ada di
mana-mana termasuk Indonesia sendiri. pada waktu itu segera paham
republikanisme ini juga diimpor langsung ke Amerika Selatan, Amerika Latin,
waktu itu ya segera juga banyak yang merdeka. merdeka sebelum Perang Dunia
ke-2, akan merdeka sebelum Perang Dunia Pertama. akhir abad ke-19 itu sudah
banyak seperti Argentina itu merdeka tahun 1895, ya disusul beberapa tahun
Brazilia dan terus sampai banyak negara. itu juga Mereka kemudian mengambil
bentuk Republik Tanpa mengalami revolusi yang panjang. dan yang menunjukkan
penderitaan luar biasa itu mereka mengadopsi paham republik dan monarki,
walaupun kebanyakan bisa dikatakan 90% negara Amerika Latin itu adalah di
bawah pengaruh bahkan bekas jajahan dari Spanyol. bahasa Spanyol itu bisa
disebut bahasa yang menjadi bahasa pengantar di hampir seluruh bagian benua
Amerika Latin, itu kecuali Argentina.
2. Negatifnya ya In the course of Revolution jadi masa-masa ya sekitar 10 tahun
pertama Revolusi Perancis sampai di akhir revolusi itu muncul Napoleon,
kemudian juga selang-seling antara demokrasi dan kediktatoran Yang berlangsung
akan melintasi sampai ke abad 20.  ya mulai stabil kemudian di pasca Perang
dunia ke-2 tapi waktu yang hampir 200/150 tahun ini kan dicirikan oleh kekerasan
kekacauan, dan itu juga membuat karut-marut Perancis luar biasa persoalan
ekonomi. kesulitan fiskal ada beberapa bagian yang menggambarkan bagaimana
keadaan atau persoalan keuangan dan fiskal di Perancis pada masa-masa itu,
bahkan juga yang paling jelas kelihatan itu juga terror. ya karena ada masa yang
disebut Reign of Terror itu walaupun hanya berlangsung 2 tahun sekitar itu. tapi
makan korban hampir 40000 jiwa yang mereka dianggap oleh kaum revolusioner
sebagai unsur-unsur counter Revolution itu kemudian dieksekusi. itu juga cerita
kelam dari sisi negative yang disebut Reign of Terror.

transisi dari yang semula semangatnya semangat republikanisme tag linenya  saja
adalah liberte egalite dan fraternite itu jatuh bangun. terutama juga Ketika pemerintahan
Napoleon yang mengusung populisme pemerintahan militer. jadi ini tipe militer yang tidak
tahan melihat kalangan sipil / kalangan pro demokrasi itu, mereka pada berantem sendiri.
Ketika apa yang yang disebut sebagai zaman Enemy musuh bersama itu sudah hilang. ketika
musuh bersama itu hilang, kemudian mereka yang masuk dalam situasi yang disebut sebagai
vacuum. jadi ada pernah di dalam riwayat Perancis karena tidak ada pihak Apakah itu
individu maupun kelompok yang kemudian berhasil melakukan rekonsiliasi. jangankan
konsolidasi, rekonsiliasinya saja tidak berhasil. jadi situasinya transisional tersebut dan
akhirnya juga itu membuat rakyat juga kemudian merasa tidak puas. ketidakpuasan ini
ditangkap oleh Perwira Muda yang bernama Napoleon Bonaparte. Keresahan, kegundahan,
protes, penderitaan Napolion ini mengusung ya kalau sekarang modern ini disebut sebagai
populisme. jadi semboyan janji atau semacam Kampanye untuk mendukung dan memenangi
hati rakyat dengan berbagai macam kebijakan-kebijakan populis yang memang seolah-olah
itu berpihak kepada rakyat. Napoleon Bonaparte itu seorang dektaktor militer. nah ini juga
sisi gelap yang Yang tidak mudah dilupakan termasuk tadi Reign of Terror. itu sebenarnya
juga terjadi di banyak tempat.

di Cina sendiri pernah ada yang disebut revolusi kebudayaan, itu juga orang-orang
waktu itu Mau Sedong. ini cerita sedikit aja itu berusaha untuk Testing the water. jadi dia
merasa bahwa Setelah dia berkuasa sekitar 20 tahun, Dia pengen mengidentifikasi musuh-
musuh. Karena musuh itu kalau di dalam situasi ya sebut saja situasi ketakutan, waktu di
bawah todongan pistol misalnya. ibaratnya seperti itu mereka tidak akan bunyi. tapi ketika
mau setor mengatakan Ayok, seluruh elemen masyarakat terutama kampus-kampus para
dosen Profesor itu ayo kasih masukan, Bicaralah bebas. kita bicara Demi kemajuan China
enggak tahunya itu jebakan tikus. itu kemudian muncul di situ orang-orang yang memang dari
awal sudah Merasa tidak senang dan tidak cocok dengan sentralisme yang diterapkan oleh
Mau sedong.  itu yang kemudian ditangkap dan dieksekusi bahkan kampus-kampus  Yang
kelihatan sangat vokal menentang maksud Mau sedong itu kemudian ditutup, yaitu revolusi
kebudayaanya thn 68 atau 67-68 di China.

reign of teror ini sebenarnya adalah Tuduhan-tuduhan  di kalangan masyarakat sipil


sendiri, Terutama ketika yang tadi disebutkan Common Anemy nya sudah pergi mereka
berebut kekuasaan. Kemudian terjadi pemerintahan teror saling berbunuhan.

* itu tadi itu dua sisi yang bisa kita lihat juga yang ditampilkan oleh penulis buku teks kita ini
dalam rangka memahami revolusi ini juga meninggalkan jejak masyarakat yang tercapai oleh
Apa yang disebut social division yang pembilahan sosial, Torn apart by violence  tercabik
oleh kekerasan Kekerasan.

* dan tadi kalau kita menyebut Napoleon sebagai diktaktor militer, bahkan di akhir
pemerintahan atau kekuasaan Napoleon itu sebagai contoh Prancis itu menderita Apa yang
disebut 25 tahun ya peperangan kemerosotan ekonomi konflik, konflik sosial masyarakat,
termasuk juga kelaparan. disebutkan juga di situ adalah bagaimana kematian akibat
ketidakmampuan untuk menghadapi puncak-puncak musim dingin. nah Oleh karena itu
semuanya itu menggambarkan betapa rakyat kemudian juga menderita. Padahal di awal-awal
pemerintahan militer Napoleon itu disanjung-sanjung, dipuja-puja, termasuk juga dukungan
awal ketika dia menjadi sangat ekspansif melebarkan kekuasaannya sampai ke mungkin
hampir hampir dua pertiga Eropa pada waktu itu. nah jadi sekali lagi itu cara kita melihat
Revolusi Perancis dari berbagai sisi negative, positif atau yang paling mendasar tadi dalam
konteks komperasi.

melihat karakteristik dari Rezim lama, pra revolusi, Kenapa kok nggak berdaya
menghadapi tantangan-tantangan yang tidak mengabsorbsi. menyerap tantangan dan
memodifikasi tantangan itu menjadi peluang, itu gagal di sisi yang lain juga. karakteristik
revolusi ini sebenarnya menekankan kegagalan. yang pertama itu ternyata tidak hanya politis
tapi juga sosial dan ekonomis artinya revolusi itu memang revolusi di semua bidang, nah ini
yang membuat ketika Apa yang disebut proses menuju Republik Perancis yang mapan itu
terjadi akibatnya demokrasi dan kediktatoran itu terus mewarnai perjalanan. Nanti kalau Ada
ungkapan No Pain No Gain yang sangat tepat untuk menggambarkan Revolusi Perancis,itu
sekedar komentar-komentar ya ini sambil masih ada cukup waktu.

You might also like