Professional Documents
Culture Documents
Notulensi Kelompok 2
Notulensi Kelompok 2
KELOMPOK 2
Pertanyaan
Dilihat dari fungsinya antara pembelajaran terpadu dan pembelajaran tematik terpadu itu
sama. Dari kedua hal tersebut apakah pembelajaran terpadu itu sama dengan
pembelajaran tematik terpadu ataukah berbeda? bisa dijelaskan antara kesamaan hal
tersebut atau bila berbeda apa perbedannya.
Jawaban :
Ridha jihan Resty : Pembelajaran terpadu atau tematik terpadu itu sama. hanya
beda pengucapan kata nya saja. karena terpadu ataupun tematik terpadu sama-sama
pembelajaran yang menggunakan tema dengan memadukan beberapa mata pelajaran
melalui penggunaan tema sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih berarti
kepada siswa.
Menambahkan :
Pembelajaran Terpadu 1
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Dalam segi
tujuan juga otomatis sama yaitu untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar dan
membantu siswa memahami materi pelajaran. Sedangkan lerbedaan Pembelajaran Tematik
terpadu dan Pembelajaran Terpadu Terletak pada Pengintegrasian :
Yovi Widiyanto : Menurut jurnal yang saya baca, antara Terpadu dan Tematik
itu sama dimana Tematik sendiri adalah bagian dari Pembelajaran Terpadu. Dimana
Pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang memungkinkan siswa
secara individual ataupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menetukan konsep serta
prisip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik.
Dalam strategi sudah dijelaskan bahwa kita harus menerima peserta didik apa adanya.
Apa hal atau langkah yang akan dilakukan dalam memperlakukan siswa yang kurang
tanggap/lamban terhadap pembelajaran?
Jawaban :
Triana Febriani : Memahami krakateristik anak jadi kita harus mengetahui apa
saja karakteristik siswa agar bisa mengetahui anak lebih suka belajar seperti apa.
Selanjutnya memilih metode yang tepat dan pas intuk anak menerapkan metode yang
Pembelajaran Terpadu 2
seru. Mellmilih tempat duduk yang pas. Menempatkan anak dengan anak yang pintar.
Konsultasi ke BK .
Menambahkan :
Tisya Yuliandini : Guru dapat mengulangi tiap poin pembelajaran lebih sering
daripada biasanya. Karena anak yang lambat belajar itu perlu mendengar informasi yang
disampaikan beberapa kali lebih banyak daripada siswa biasa lainnya untuk dapat
memahami materinya. 1) Gunakan media bantu audio dan visual dalam penyampaian
materi pembelajaran. Bisa saja anak yang lambat belajar itu mungkin kesulitan
melakukan keterampilan dasar seperti membaca. Jadi, seorang guru dapat membantu
pemahaman materinta melalui media seperti gambar,video pembelaharan dan audio untuk
mempelajari hal-hal yang tidak didapat dari membaca. Gunakanlah berbagai media untuk
mengulangi setiap informasi yang perlu dipelajari. 2) Pandu para siswa untuk
mengerjakan poin utama dari materi yang diajarkan. Anak yang lambat belajar ini sering
kali kesulitan untuk mengenali poin utama dari sebuah materi atau tes, serta kewalahan
menghadapi berbagai informasi tambahan. Saat mengajar, pastikan untuk mengenali dan
menekankan poin yang diajarkan. Jangan membebani anak lambat belajar dengan
mengajar terburu-buru atau menanyakan berbagai detail yang lebih rumit dari materi
utama.
Levina Meinanda : 1)Analisis dulu apa yang membuat peserta didik lamban dalam
menangkap pembelajaran. 2) Analisis juga apakah setiap hari peserta didik ini selalu
mengalami kelembaban. 3) Guru mencoba untuk menggunakan metode teman sejawat
dan kolaboratif.
Akdila Praka Utami : 1) Memberikan waktu yang khusus kepada siswa yang lamban
dalam memahami pembelajaran misalnya dilakukan setelah pembalajaran selesai. 2)
Memberikan tugas mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa tersebut. 3)
Memberikan motivasi atau reward agar siswa lebih semangat dalam belajar dan
memahami materi pembelajaran.
Agnia Fadla Anzala : Yang pertama harus mengenali terlebih dahulu apa gaya
belajar siswa tersebut agar lebih memudahkan guru dalam transfer ilmu. Selain itu
menurut pengalaman saya menerima informasi dari guru SD, jika berkenan guru dapat
membantu siswa di luar jam pelajaran, seperti saat istirahat, atau pulang sekolah dalam
waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian, dapat dilakukan dengan tutor sebaya, yaitu
dengan bantuan sesama teman agar siswa tersebut lebih dapat leluasa dalam bertanya dan
mempelajari suatu materi lebih dalam. Kemudian, jika guru memberikan soal, maka guru
dapat memberikan soal yang lebih mudah dan lebih sedikit dari soal biasanya sesuatu
dengan karakteristik siswa tersebut.
Jawaban :
Menambahkan :
Rena Melina : Guru terkait dapat mengikuti pelatihan terkait jika memang
masih kurang, untuk meningkatkan kompetensi kemampuan guru tersebut dalam
Pembelajaran Terpadu 4
pembelajaran di sekolah.
Pembelajaran Terpadu 5
Pembelajaran Terpadu 6