Professional Documents
Culture Documents
Putri Keluarga Fix-Dikonversi
Putri Keluarga Fix-Dikonversi
Z KHUSUSNYA
Ny.D DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI DI DESA BIREUEN MNS
BLANG KABUPATEN BIREUEN
DISUSUN OLEH :
NIM : 2114901071
LHOKSEUMAWE
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa salawat serta
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Putri Zahrina
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada di dalamnya
terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama. (Effendi, 2012)
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di bentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil
yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.Keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Suprajitno, 2014).
Keluarga terdiri dari suami, istri serta anak-anaknya. Sedangkan yang
disebut rumahtangga yaitu merupakan satu atau lebih sekelompok orang yang
tinggal dalam satu rumah dan menghabiskan sumber daya secara kolektif
bersamasama. Suatu keluarga dianggap sebagai suatu sistem sosial, oleh karena
memiliki unsur-unsur sistem sosial yang pada pokoknya mencakup kepercayaan,
perasaan, tujuan, kaidah-kaidah, kedudukan dan peranan (Soekanto, 2004: 1
dalam Lestari & Pratiwi, 2018).
Penyakit hipertensi merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang
kemudian berpengaruh pada organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah untuk pembuluh darah jantung
dan otot jantung. Penyakit ini menjadi salah satu masalah utama dalam ranah
kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di dunia (Ardiansyah, 2012). Insiden
hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia.
Dalam beberapa dekade terakhir, risiko tekanan darah tinggi telah
meningkat karena penurunan gaya hidup sehat. Bahkan, sembilan dari sepuluh
1
orang berada pada risiko terkena hipertensi setelah usia 50 tahun (Stanley,
2007).
Sekitar 90% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi
ini disebut hipertensi esensial (etiologi dan patogenesis tidak diketahui). Awitan
hipertensi esensial biasanya terjadi antara usia 20 dan 50 tahun (Bare &
4Smeltzer, 2009). Data World Health Organization (WHO) tahun 2018
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya
1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi,
dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi
dan komplikasinya (Kemenkes, 2019) Hipertensi terjadi pada kelompok umur
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
Prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 31,7% yang berarti hampir 1 dari 3
penduduk usia dari 18 tahun keatas menderita hipertensi. Berbagai faktor terkait
dengan genetik dan pola hidup seperti aktivitasfisik yang kurang, asupan
makanan asin dan kaya lemak serta kebiasaan merokok dan minum alkohol
berperan dalam melonjaknya angka hipertensi (Rikesdas,2018 ).
Berdasarkan data yang diproleh dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
tahun (2017) hipertensi tertinggi di aceh terdapat di Kabupaten Bireun mencapai
26,373 jiwa (Riskesdas 2018).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno, 2004).
B.Tujuan
a. Tujuan umum
2
b. Tujuan khusus
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keperawatan
B. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
4
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya. (Duval
1. Tipe keluarga
5
1. Fungsi keluarga
Friedman (1998) dalam Padila, (2012) menyebutkan lima fungsi dasar keluarga:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan dari keluarga.Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dialami individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan meningkatkan
sumber daya manusia.Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi ini
sedikit terkontrol.
d. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan rumah,
maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga
dibawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).
2. Struktur keluarga
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disususn melalui jalur ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disususn melalui jalur ibu.
6
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pimpinan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
3. Peran Keluarga
a. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari
nafkah , pendidikan, pelindung dan pemberi aman sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota, dari kelompok sosialnya serta sebagai amggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga sebagai salah satu kelompok peranan social nya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
C. Keperawatan Keluarga
7
percaya antara perawat-keluarga dapat terbina hubungan terapeutik yang baik
(Hurlock, 2013).
1. Observasi
2. Wawancara.
3. Studi dokumentasi
4. Pemeriksaan fisik
Cara pengumpulan data melalui inpeksi, palpasi, perkusi, dan aukultasi serta
pemeriksaan tanda- tanda vital.
Peran ini merupakan upaya keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga.
8
3. Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit.
9
D. Konsep Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
10
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
11
b. Etiologi Hipertensi
1) Hipertensi primer
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90% tidak
diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial diantaranya :
a) Genetik
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi
hipertensi.
2) Hipertensi sekunder
12
melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate volume expantion. Pada hipertensi
ini, tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa bulan penghentian oral
kontrasepsi.
c. Klasifikasi Hipertensi
a) Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg.
c) Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95
mmHg.
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda dan
gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
darah tidak teratur.
13
medis,mengeluh sakit kepala,pusing,gelisah,mual,sesak nafas dan
sebagainya.
e. Komplikasi hipertensi
1. Stoke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke bisa terjadi pada hipertensi
kronis apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan
penebalan pembuluh darah sehingga aliran darah pada area tersebut berkurang.
Arteri yang mengalami aterosklerosis dapat melemah dan meningkatkan
terbentuknya aneurisma.
2. Infark Miokardium
14
Infark miokardium terjadi saat arteri koroner mengalami arterosklerotik tidak
pada menyuplai cukup oksigen ke miokardium apabila terbentuk thrombus yang
dapat menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Karena terjadi
hipertensi kronik dan hipertrofi ventrikel maka kebutuhan okigen miokardioum
tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.
3. Gagal Ginjal
Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada kapiler- kapiler
glomerulus. Rusaknya glomerulus membuat darah mengalir ke unti fungsionla
ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
Rusaknya glomerulus menyebabkan protein keluar melalui urine dan terjadilah
tekanan osmotic koloid plasma berkurang sehingga terjadi edema pada penderita
hipertensi kronik.
4) Ensefalopati
f. Patofisiologi Hipertensi
15
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi
sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis
merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan
aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan
angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (Rohaendi, 2008
16
17
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN KELUARGA
I. DATA UMUM
2. Umur : 55 thn
3. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Petani
7. Suku/bangsa : Aceh
8. Alamat : Dusun
18
Hub dengan Jeniske
lamin
No. Nama Umur Pendidikan
1. Tn. Z KK ♂ 55 Thn Tamat SMA
2. Ny. D Istri ♀ 43 Thn Tamat SMP
3. An. I Anak ♂ 13 Thn SMP
4. An. N Anak ♀ 7 Thn MIN
Genogram
Keterangan :
: Laki - Laki
19
: Perempuan
A. Biologis
1. Kondisi fisik
3. Pola istirahat/tidur
4. Kebiasaan perorangan
5. Penyakit kronis/menular
20
6. Pola makan
7. Pola reproduksi
B. Psikologis
1. Keadaan emosi
2. Kebiasaan buruk
3. Pengambilan keputusan
Ny. D mengatakan keputusan diambil oleh suami dan sesekali oleh Ny. D
4. Rekreasi
C. Kegiatan social
1. Keadaan ekonomi
Pendapatan keluarga terdapat dari Tn.Z, selaku suami Tn.Z bekerja sebagai
petani
2. Kegiatan organisasi
21
Tn. Z mengatakan keluarganya memiliki hubungan yang baik dengan
masyarakat
22
IV. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Didalam rumah
a. Penerangan
c. Sirkulasi udara
Pintu rumah Tn. Z dibuka setiap hari tetapi jendela tidak dibuka
d. Dapur
e. Jamban
2. Diluar rumah
a. Pemanfaatan halaman
c. Pembuangan sampah
d. Sanitasi
Sanitasi baik
e. Sumber pencernaan
23
Dari sampah yang terbuka dan pembakaran sampah
V. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaa AnggotaKeluarga
n Tn. Z Ny. D An. I An. N
1. Tanda
vital
Suhu
82 x/m 88 x/m 78 x/m 80 x/m
Nadi
TB 165 cm165 cm 154 cm 163 cm
BB 60 kg 53 kg 52 kg 28 kg
2. Fisik
-Rambut hitam, -Rambut hitam, -Rambut hitam, -Rambut coklat
lurus bersih lurus bersih lurus bersih gelap,
bergelombang,
-Tidak ada -Tidak ada -Tidak ada
nodul nodul nodul bersih
Pengelihatan(+ Pengelihatan(+ Pengelihatan(+ Pengelihatan(+
) ) ) )
Konjungtiva(+) Konjungtiva(+) Konjungtiva(+) Konjungtiva(+)
-Pendengaran -Pendengaran -Pendengaran -Pendengaran
baik baik baik baik
24
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjar typoid kelenjar typoid kelenjar typoid kelenjar typoid
-Nyeri tekan (-) -Nyeri tekan (-) -Nyeri tekan (-) -Nyeri tekan (-)
25
VI. ANALISA DATA
Data Objektif :
-N : 88 x/m
-RR : 24 x/m
Data Objektif :
-N : 85 x/m
-RR : 24x/m
26
3. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
-Ny.D mengatakan jarang pergi untuk
memeriksa kesehatannya
Data Objektif :
Data Objektif :
Data Objektif :
Data Objektif :
27
7. Data Subjektif : Kurangnya pengetahuan Tn.Z dalam mengenal
masalah yang dialami
-Tn.Z mengatakan dalam sehari bisa
mengkonsumsi kopi 3-4 kali
28
Data Objektif :
Data Objektif :
-Gigi Tn.Z tidak lengkap
9. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal
masalah yang dialami An.N
-An.N mengatakan telah lama tidak sakit
gigi
Data Objektif :
29
VII. SKORING MASALAH
diubah :
SKORE 4 2/3
30
3 Potensi 2/3 x 1 Penjelasan dapat membantu mengurangi rasa
taKut
masalah = 2/3
untuk dicegah
:
31
3 Potensi 2/2 x 1 Potensi masalah diubah sebagian karean Ny. D
SKORE 3 2/3
33
2 Kemungkinan 1/2 x 2 Karena kondisi gigi yang sudah tidak lengkap
masalah dapat =1
diubah :
3 Potensi 2/3 x 1 Potensi dicegah sebagian dengan An. N melakukan
masalah untuk sikat gigi 2 x 1 hari
dicegah : = 2/3
asalah : =0
SKORE 1 4/6
9. Ketidak mampuan
gigi Tn Z
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Kemungkinan dapat diubah mudah karena Tn. Z
:
=0
SKORE 3 2/2
35
BAB III
36
Ketidak mampuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Kognitif -Keluarga mampu
keluarga merawat kunjungan kunjungan dan memahami pengobat
anggota keluarga dan pemberian demonstrasi farmakologi
yang menderita demonstrasi mentimun. -Keluarga khususnya
hipertensi menitimun Keluarga mampu membuat jus
pada keluarga. mampu mentimun secara ma
Keluarga - Keluarga
sudah mampu dan Ny. D
memahami cara mampu
pembuatan jus memahami
mentimun untuk pengobatan
hipertensi farmakologi
-Setelah
dilakukan
demonstrasi
keluarga
khususnya Ny.
D mampu
membuat jus
mentimun secara
mandiri
37
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
O : Ny. D dapat
mengulang tentang
hipertens dan tampak
38
Paham
A : Keluarga mampu
menjelaskan apa yang
telah dijelaskan saat
penkes pertemuan
pertama
-Keluarga dapat
mengulang apa yang
dijelaskan
A:-
P : Mengevaluasi
ulang di pertemuan
selanjutnya
39
S : Setelah diberikan
penkes keluarga
mengatakan mampu
memeriksakan
kesehatan secara
berkala dan
mengetahui bahaya
mengkonsumsi obat
tanpa pengawasan
pemeriksaan
O : Keluarga tampak
dapat memahami dan
mampu mengulang
apa yang sudah
dijelaskan
A : Keluarga mampu
melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
berkala ke pelayanan
kesehatan
P : Intervensi
dihentikan
40
3. Ketidak mampuan -Menjelaskan alat dan S : Ny. D mengatakan
keluarga merawat anggota bahan yang diperlukan
mengerti pembuatan
keluarga yang menderita dalam pembuatan jus
jus mentimun untuk
hipertensi mentimun
menurunkan
-Menjelaskan
hipertensi
demonstrasi cara
pembuatan dan O : Ny. D dapat
manfaat dari jus mengulang pembuatan
mentimun jus mentimun dan
tampak mengerti
-Mengevaluasi
A:-
kembali yang sudah di
demonstrasikan P : Mengevaluasi
kembali di pertemuan
selanjutnya
S : Ny. D
mengatakan mengerti
dalam pembuatan jus
mentimun untuk
hipertensi
O :Ny. D dapat
mengulang pembuatan
jus mentimun secara
mandiri
A : Ny. D mampu
membuat jus
mentimun secara
mandiri
41
CATATAN PEREMBANGAN I
Implementasi
No Tanggal Diagnosa Evaluasi
42
ggal
1 7 Diagnosa a. Mengucapkan salam Data Subjektif:
Des belum dapat b. Membina hubungan saling percaya a. Menjawab salam
emb ditegakkan dengan keluarga b. Ibu D mengatakan sangat senang bertemu ke
er c. Membuat kontrak waktu dan tujuan c. Ibu D mengatakan setiap anggota keluarga m
202 dari pertemuan dengan ibu D masing serta bila ada masalah mereka bermu
1 d. Melakukan pemeriksaan fisik pada menyelesaikannya
Ibu D d. Untuk kedepan ibu D mengatakan ingin kelu
e. Melakukan pengkajian dengan derajat kesehatan dan hidup dengan tenang h
keluarga ibu D mengenai tugas
perkembangan keluarga, fungsi Data Objektif
keluarga, stressor/koping keluarga, • Ibu D tampak sangat kooperatif
dan harapan keluarga bapak Z dan TTV Ibu D
ibu TD: 160/90 mmHg
f. Menayakan perasaan pada keluarga Pernafasan 27x/m
bapak Z terutama ibu D Nadi 78x/m
g. Memberikan reward kepada keluarga A:
bapak Z Mahasiswa dapat membina interaksi yang baik de
h. Melakukan kontrak waktu untuk P:
pertemuan berikutnya pada tanggal 7 Lakukan pengkajian berikutnya
desember 2021
Mengucapkan Salam
43
diderita anggota e. Melakukan skoring dengan anggota • Ibu D tampak sangat kooperatif
keluarganya keluarga tentang masalah yang • TTV Ibu D
(hipertensi) didapatkan pada keluarga bapak Z TD: 160/90 mmHg,
f. Menayakan perasaan pada keluarga RR: 16 x/m,
2. Ketidak
bapak Z ND:96 x/m.
mampuan
g. Memberikan reward kepada ibu D A:
keluarga Tn. Z
h. Melakukan kontrak waktu untuk Mahasiswa dapat membina interaksi
dalam
pertemuan berikutnya pada tanggal 9 P:
pemanfaakan
desember 2021 Laku kan perencanaan berikutnya
pelayanan
i. Mengucapkan Salam
kesehatan.
CATATAN PERKEMBANGAN IV
44
waktu untuk pertemuan • TTV Ibu N adalah
berikutnya pada tanggal TD: 150/80mmHg,
10 desember 2021 ND: 84x/m
h. Mengucapkan Salam A:
Mahasiswa dapat membina interaksi yang baik dengan ke
P:
Lakukan intervensi berikutnya
CATATAN PERKEMBANGAN V
45
PERTEMUAN I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di bentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil
yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang
antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Keluarga adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan
individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Suprajitno, 2014).
Pengkajian pada keluarga dapat dilakukan dengan baik apabila terjadi hubungan
yang baik antara perawat dan keluarga. Hubungan perawat dan keluarga bersifat lebih
dari hubungan mutual. Perawat menggunakan kemampuan komunikasi
interpersonal untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga yang dapat
miningkatkan pemahaman mereka sebagai manusia seutuhnya. Hubungan yang
membantu ini adalah terapeutik, yang meningkatkan iklim psikologis yang membawa
perubahan dan pertumbuhan keluarga yang positif. (Potter & Perry,2005)
Berdasarkan pertemuan dengan Tn.Z di Dusun Balee Aron Desa Bireuen Mns
blang Kabupaten Bireuen pada hari senin tanggal 08 November 2021. Dengan
tujuan memperkenalkan diri dan meminta izin kepada Tn.Z dan keluarga bahwa saya
Putri Zahrina mahasiswi profesi Ners dari STIKes Darussalam Lhokseumawe ingin
membantu keluarga Tn.Z apabila memiliki masalah atau keluhan kesehatan yang
46
dialami anggota keluarga. Selanjutnya menjelaskan kepada Tn.Z dan anggota
keluarga bahwa selama beberapa hari kedepan saya akan mengunjungi keluarga Tn.Z
untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn.Z.
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
2. Tujuan umum
3. Tujuan khusus
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
C. RancanganKegiatan
47
2. Metode : Wawancara dan observasi
3. Waktu : 60menit
4. Tempat : Rumah keluarga Tn.Z Dusun Balee Aron Bireuen mns Blang
Kabupaten Bireuen
dan keluarga
Kesimpulan :
a. Sudah terjadi hubungan saling percaya antara mahasiswi ners dan keluarga.
b. Pertemuan kedua akan di lakukan hari senin tanggal 10 November 2021 jam
10.00 kontrak waktu untuk pengkajian keluarga.
PERTEMUAN II
B. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan :
c. Tujuan khusus
Selama 1 x 60 menit kunjungan, keluarga dapat:
49
2) Teridentifikasinnya masalah kesehatan keluarga.
d. Kriteria Struktur
C. Rancangan Kegiatan
4. Waktu : 60menit
.
50
No Alokasi Waktu Kegiatan
c. Fungsi Keluarga
c. Mengucapkan salam
Kesimpulan :
JUMAT, 12 NOVEMBER
2021
A. Pengkajian
22x/m dan suhu 37,0 °C, mengeluh sakit di bagian pundak dan kepala
terasa pusing, Ny.D juga mengatakan susah tidur dimalam hari.
B. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
Belum bisa
ditegakkan b. Tujuan
umum
c. Tujuan khusus
52
1) Terkumpul nya data kesehatan fisik anggota-anggota keluarga head to toe.
d. Kriteria Evaluasi
e. Kriteria Struktur
f. Kriteria proses
g. Kriteria Hasil
C. Rancangan Kegiatan
53
G. Waktu : 60menit
6. Tempat : Rumah keluarga Tn.Z Dusun balee aron bireun mns blang
kabupaten bireun.
a. Mengucapkan salam
2. Perkusi
3. Auskultasi
4. Inspeksi
c. Memprioritaskan masalah
54
selanjutnya
c. Mengucapkan salam
Kesimpulan :
a. Sudah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan heat to toe kepada keluarga Tn.Z
c. Pertemuan keempat akan di lakukan hari senin tanggal 15 November 2021 jam
55
PERTEMUAN IV
Selasa, 16November2021
A. Pengkajian
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan:
2. Tujuan Umum
3. Tujuan khusus:
C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
56
2. Kriteria proses
Keluarga mengikuti kegiatan awal sampai akhir selama 45 menit dan Keluarga
yang menghadiri proses interaksi adalah Ny.D.
D. Rencana Kegiatan
3. Media : Leaflet
4. Waktu : 45 menit
E. Strategi Pelaksanaan
a. Mengucapkan salam
57
Ny.D tentang pengertian, penyebab
Ny.D
c. Mengucapkan salam
Kesimpulan:
2. Pertemuan kelima akan di lakukan hari rabu tanggal 19 November 2021 jam 15.00
kontrak waktu untuk pengkajian keluarga.
PERTEMUAN V
58
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
2. Kriteria proses
59
D. Rencana Kegiatan
3. Media : Leaflet
4. Waktu : 45 menit
E. Strategi Pelaksanaan
a. Mengucapkan salam
60
2. 15.05 – 15.55 Fase interaksi:
61
e. Memberikan reinforcement positif ata
usaha Ny.d
3. 15.55 – 16.00 Fase terminasi
62
PERTEMUAN VI
A. Pengkajian
A. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
2. Rencana Keperawatan
a. Jelaskan buah dan sayuran yang baik untuk dikonsumsi oleh
pasien Hipertensi
63
Hipertensi
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
B. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
2. Kriteria Proses
3. Kriteria Hasil
Pasien mampu memahami manfaat pengobatan non farmakologi
sehingga dapat menerapkan yang sudah diajarkan tata cara perawatan
mandiri pada saat merasakan nyeri yang disebabkan oleh Hipertensi.
64
C. Rencana Kegiatan
D. StrategiPelaksanaan
No AlokasiWaktu Kegiatan
Fase orientasi
• Mengucapkansalam
15.00 – 15.02
Fase kerja
Fase terminasi
• Mengucapkansalam
65
Kesimpulan:
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
66
Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018),
hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam- macam pada setiap
individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala- gejala tersebut adalah sakit
kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah,
penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus dan mimisan.
B. saran
67
DAFTAR PUSTAKA
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Dina Savitri, S.ST. (2017). Cegah Asam Urat Dan Hipertensi. Yogyakarta:
Healthy.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
dan Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC.
H. Hadi Martono Kris Pranaka. (2014-2015). Geriatri Edisi ke-5. Jakarta: FKUI.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular,
92