You are on page 1of 70

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn.

Z KHUSUSNYA
Ny.D DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI DI DESA BIREUEN MNS
BLANG KABUPATEN BIREUEN

DISUSUN OLEH :

PUTRI ZAHRINA, S.Kep

NIM : 2114901071

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DARUSSALAM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

LHOKSEUMAWE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya karena kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa salawat serta
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.

Pada makalah ini kami membahas mengenai ”ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA PADA Tn. Z KHUSUSNYA NY. D DENGAN DIAGNOSA
HIPERTENSI DI DESA BIREUEN MNS BLANG KABUPATEN BIREUEN”
Dalam menyusun makalah ini, kami menggunakan beberapa sumber sebagai
referensi, kami mengambil referensi dari buku dan internet. Pembuatan makalah
ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan, baik materi maupun
moral dari pihak-pihak tertentu. Saya ucapkan terima kasih kepada Allah swt.

Bireuen, Desember 2021

Putri Zahrina

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada di dalamnya
terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama. (Effendi, 2012)
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di bentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil
yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.Keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Suprajitno, 2014).
Keluarga terdiri dari suami, istri serta anak-anaknya. Sedangkan yang
disebut rumahtangga yaitu merupakan satu atau lebih sekelompok orang yang
tinggal dalam satu rumah dan menghabiskan sumber daya secara kolektif
bersamasama. Suatu keluarga dianggap sebagai suatu sistem sosial, oleh karena
memiliki unsur-unsur sistem sosial yang pada pokoknya mencakup kepercayaan,
perasaan, tujuan, kaidah-kaidah, kedudukan dan peranan (Soekanto, 2004: 1
dalam Lestari & Pratiwi, 2018).
Penyakit hipertensi merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang
kemudian berpengaruh pada organ yang lain, seperti stroke untuk otak atau
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah untuk pembuluh darah jantung
dan otot jantung. Penyakit ini menjadi salah satu masalah utama dalam ranah
kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di dunia (Ardiansyah, 2012). Insiden
hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia.
Dalam beberapa dekade terakhir, risiko tekanan darah tinggi telah
meningkat karena penurunan gaya hidup sehat. Bahkan, sembilan dari sepuluh

1
orang berada pada risiko terkena hipertensi setelah usia 50 tahun (Stanley,
2007).
Sekitar 90% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi
ini disebut hipertensi esensial (etiologi dan patogenesis tidak diketahui). Awitan
hipertensi esensial biasanya terjadi antara usia 20 dan 50 tahun (Bare &
4Smeltzer, 2009). Data World Health Organization (WHO) tahun 2018
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya
1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi,
dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi
dan komplikasinya (Kemenkes, 2019) Hipertensi terjadi pada kelompok umur
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
Prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 31,7% yang berarti hampir 1 dari 3
penduduk usia dari 18 tahun keatas menderita hipertensi. Berbagai faktor terkait
dengan genetik dan pola hidup seperti aktivitasfisik yang kurang, asupan
makanan asin dan kaya lemak serta kebiasaan merokok dan minum alkohol
berperan dalam melonjaknya angka hipertensi (Rikesdas,2018 ).
Berdasarkan data yang diproleh dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
tahun (2017) hipertensi tertinggi di aceh terdapat di Kabupaten Bireun mencapai
26,373 jiwa (Riskesdas 2018).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno, 2004).

B.Tujuan

a. Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga


sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

2
b. Tujuan khusus

a) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi


masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

b) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi


masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

c) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu


hidupnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan


kesehatan dengan segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007).

Keperawatan adalah pelayanan langsung, beriorientasi pada tujua, dan membantu


individu, keluarga, masyarakat yang sakit atau sehat, dengan penampilan kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan (Effendy, 1998)

Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai


profesi, tentunya pelayanan yang di berikan harus professional, sehingga perawat/ ners
harus memiliki kompentensi dan memenuhi standar praktik keperawatan, serta
mempertahankan kode etik dan moral profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan
suhan keperawatan yang bermutu. Tetapi bila kita lihat ralita yang ada, dunia keperawatan
di Indonesia sangat memperihatinkan. Fenomena “gray are” pada berbagai jenis dan
jenjang keperawatan yang ada maupun dengan prefesi kesehatan lainnya masih sulit
dihindari (Miloney, 2008).

Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan


mutu dari pelayanan kesehatan.Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya
mendominasi tenaga kesehatanyang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi
yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relative,
berkelanjutan, koordinatif, dan advikatif.Keperawatan sebagai suatu profesi,
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan stansar
denagn memperhatikan kaidah etika dan moral.Sehingga pelayanan yang di berikan
dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

B. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan

kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai

bagian dari keluarga (Zakaria, 2017).

4
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan

adopsi yang bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan

pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya. (Duval

dan Logan 1986 dalam Zakaria, 2017)

1. Tipe keluarga

Menurut Nadirawati (2018) pembagian tipe keluarga adalah

a. Keluarga inti (nuclear family)


Keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan anak-anak
b. Keluarga besar (ekstended family)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara seperti: nenek,
kakek keponakan, saudara, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainya.
c. Single perent family
Adalahsatu keluarga yang di kepalai oleh satu kepala keluarga dan
hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung padanya
d. Nuclear dyed
Adalah keluarga yang terdiri dari suami istri tampa anak
e. Blended family
Adalah satu keluarga keluarga yang terbentuk dari perkawinan
pasangan , yang masing- masing pernah menikah dan membawa anak
hasil perkawinan terdahulu.
f. Three generation family
Adalah keluarga terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek, bapak,
ibu dan anak-anak dalam satu rumah.
g. Single adult living alone
Adalah yang terdiri daru satu orang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.
h. Middle age atau ederly couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya

5
1. Fungsi keluarga

Friedman (1998) dalam Padila, (2012) menyebutkan lima fungsi dasar keluarga:

a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan dari keluarga.Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dialami individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan meningkatkan
sumber daya manusia.Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi ini
sedikit terkontrol.
d. Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan rumah,
maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga
dibawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).

e. Fungsi perawatan kesehatan


kesehatan Keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat
anggota yang sakit.

2. Struktur keluarga

Menurut (Muslihin 2012) struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga


melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat ada beberapa struktur keluarga yang ada di
Indonesia yang terdiri dari bermacam - macam, diantaranya adalah :

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disususn melalui jalur ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disususn melalui jalur ibu.

6
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawin adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pimpinan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.

3. Peran Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,


kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu,
peranan individu dalam keluarga di dasari oleh harapan dan pola prilaku dalam keluarga,
kelompok dan masyarakat, berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut.

a. Peran ayah

Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari
nafkah , pendidikan, pelindung dan pemberi aman sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota, dari kelompok sosialnya serta sebagai amggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Peranan ibu

Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga sebagai salah satu kelompok peranan social nya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.

C. Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan keperawatan yang


menitik beratkan sasarannya pada keluarga atau anggota keluarga. Keperawatan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang di alami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Pengkajian adalah langkah
pertama dalam proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara
lengkap dan komprehensif sehingga dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang
sedang dihadapi keluarga. Pada fase orientasi harus diutamakan hubungan saling

7
percaya antara perawat-keluarga dapat terbina hubungan terapeutik yang baik
(Hurlock, 2013).

Menurut nursalam (2008) pengumpulan data dalam proses keperawatan di


lakukan dengan cara :

1. Observasi

Metode pengumpulan data dimana data di kumpulkan melalui observasi visual


melalui indera yang berlangsung terus- menerus dimana data yang di kumpulkan
harus obyektif dan harus di catat apa adanya (bukan penafsiran sendiri), diantaranya
berkaitan dengan lingkungan fisik, misalnya ventilasi, kebersihan dan sebagainya.

2. Wawancara.

Suatu pembicaraaan terarah, percakapan dengan di kumpulan data , dan dapat


di lakukan secara formal dan informal, dimana perlu tehnik khususu, dan otoritas
yang kita gunakan sesedikitmungkin, misalnya pemeriksaan fisik, mental,
sosial,budaya,ekonomi,kebiasaan,lingkungansebagainya.

3. Studi dokumentasi

Mengumpul kan data–data yang berhubungan dengan materi pembahasan


seperti data dari pukesmas, data perkembangan kesehatan anak (KMS). Kartu
keluarga dan catatan- catatan kesehatan lainnya.

4. Pemeriksaan fisik
Cara pengumpulan data melalui inpeksi, palpasi, perkusi, dan aukultasi serta
pemeriksaan tanda- tanda vital.

Lima tugas keperawatan keluarga

1. Mengenal masalah kesehatan.

Kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan keluarga yang tidak boleh di


abaikan, karena kesehatan berperan penting dalam keluarga

2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

Peran ini merupakan upaya keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga.

8
3. Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit.

Pemeberian secara fisik merupakan beban paling berat yang dirasakan


keluarga.

Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam


mengatasi masalah keperawatan keluarga, untuk menegtahui yang dapat di kaji yaitu:

a. Apakah keluarga aktif dalam merawat pasien?

b. Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatab


yang di perlukan pasien?

c. Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien?

4. Memodifikasi lingkungan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan


keluarga

a. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimliki sekitar lingkungan


rumah
b. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya
c. Kebersihan dalam menungkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang
menunjang kesehatan.
5. Menggunakan layanan kesehatan

Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana


kesehatan yang perlu di kaji tentang

a. Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat di jangkau


keluarga

b. Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan

c. Apakah fasilitas kesehatan dapat di jangkau oleh keluarga.

9
D. Konsep Hipertensi

a. Pengertian Hipertensi

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan


diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg
(Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012).

Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi


adalah tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.

Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes


(2018), hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-
macam pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-
gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung
berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus
dan mimisan.

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan


diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg
(Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012).

Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi


adalah tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,

10
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.

Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes


(2018), hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam-
macam pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-
gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung
berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus
dan mimisan.

11
b. Etiologi Hipertensi

Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan (Ardiansyah


M.,2012) :

1) Hipertensi primer

Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90% tidak
diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial diantaranya :

a) Genetik

Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi

mendapatkan penyakit hipertensi.

b) Jenis kelamin dan usia

Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi

Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan dengan kandungan

lemak yang tinggi secara langsung berkaitan dengan berkembangnya penyakit

hipertensi.

2) Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui penyebabnya.


Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu

a. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin terjadi


beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal. Penyembitan pada aorta
tersebut dapat menghambat aliran darah sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah diatas area kontriksi. b) Penyakit parenkim dan vaskular ginjal.
Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab hipertensi sekunder.
Hipertensi renovaskuler berhubungan dengan penyempitan.

b. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen). Kontrasepsi secara oral


yang memiliki kandungan esterogen dapat menyebabkan terjadinya hipertensi

12
melalui mekanisme renin-aldosteron-mediate volume expantion. Pada hipertensi
ini, tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa bulan penghentian oral
kontrasepsi.

c. Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat


menyebab kan hipertensi sekunder. Adrenal mediate hypertension disebabkan
kelebihan primer aldosteron, kortisol, dan katekolamin.

c. Klasifikasi Hipertensi

Menurut World Health Organization (dalam Noorhidayah, S.A. 2016)


klasifikasi hipertensi adalah :

a) Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg.

b) Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik 141-149


mmHg da n diastolik 91-94 mmHg.

c) Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95
mmHg.

d. Manifestasi Klinis Hipertensi

Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda dan
gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :

1) Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
darah tidak teratur.

2) Gejala yang lazim

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi


nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan

13
medis,mengeluh sakit kepala,pusing,gelisah,mual,sesak nafas dan
sebagainya.

e. Komplikasi hipertensi

Menurut Ardiansyah, M. (2012) komplikasi dari hipertensi adalah :

1. Stoke

Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke bisa terjadi pada hipertensi
kronis apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan
penebalan pembuluh darah sehingga aliran darah pada area tersebut berkurang.
Arteri yang mengalami aterosklerosis dapat melemah dan meningkatkan
terbentuknya aneurisma.

2. Infark Miokardium

14
Infark miokardium terjadi saat arteri koroner mengalami arterosklerotik tidak
pada menyuplai cukup oksigen ke miokardium apabila terbentuk thrombus yang
dapat menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Karena terjadi
hipertensi kronik dan hipertrofi ventrikel maka kebutuhan okigen miokardioum
tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.

3. Gagal Ginjal

Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada kapiler- kapiler
glomerulus. Rusaknya glomerulus membuat darah mengalir ke unti fungsionla
ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
Rusaknya glomerulus menyebabkan protein keluar melalui urine dan terjadilah
tekanan osmotic koloid plasma berkurang sehingga terjadi edema pada penderita
hipertensi kronik.

4) Ensefalopati

Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi maligna (hipertensi yang


mengalami kenaikan darah dengan cepat). Tekanan yang tinggi disebabkan oleh
kelainan yang membuat peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan ke
dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf pusat. Akibatnya neuro-neuro
disekitarnya terjadi koma dan kematian

f. Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak


dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah.

15
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi
sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis
merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan
aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan
angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (Rohaendi, 2008

16
17
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM

1. Nama KK/Umur : Tn.Z

2. Umur : 55 thn

3. Agama : Islam

4. Pendidikan : Tamat SMA

5. Pekerjaan : Petani

6. Penghasilan : 1 s/d 3 Juta

7. Suku/bangsa : Aceh

8. Alamat : Dusun

9. Komposisi Keluarga dan Genogram

18
Hub dengan Jeniske
lamin
No. Nama Umur Pendidikan
1. Tn. Z KK ♂ 55 Thn Tamat SMA
2. Ny. D Istri ♀ 43 Thn Tamat SMP
3. An. I Anak ♂ 13 Thn SMP
4. An. N Anak ♀ 7 Thn MIN

Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki Meninggal : Pasien

: Perempuan meninggal : Tinggal serumah

: Laki - Laki

19
: Perempuan

II. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan yang pernah dialami

Tn. Z mengatakan pernah mengalami gastritis 2 tahun yang lalu

Ny. D mengatakan pernah mengalami typoid 4 bulan yang lalu dan


sekarang mengalami hipertensi

B. Riwayat penyakit keturunan

Ny. D mengatakan hipertensi sebagai penyakit keturunan

III. KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Biologis

1. Kondisi fisik

Kondisi fisik keluarga Tn. Z dan keluarga tidak memiliki kelainan

2. Penyakit yang seringdi derita

Ny. D mengatakan sering mengalami hipertensi

3. Pola istirahat/tidur

Ny. D mengatakan susah untuk tidur dimalam hari

4. Kebiasaan perorangan

Tn. Z mengatakan mengkonsumsi kopi di pagi hari, Ny. D melakukan


pekerjaan IRT, anak-anak bermain dan menonton TV

5. Penyakit kronis/menular

Keluarga Tn. Z mengatakan tidak memiliki penyakit menular

20
6. Pola makan

Keluarga Tn. Z mengatakan makan 3 hari sekali

7. Pola reproduksi

Ny. D mengatakan mengunakan implan

B. Psikologis

1. Keadaan emosi

Tn. Z dan Ny. D mengatakan tidak susah mengatur keadaan emosi

2. Kebiasaan buruk

Ny. D mengatakan sering mengkonsumsi makanan asin

Tn. Z selalu mengkonsumsi kopi 3-4 kali dalam satu hari

3. Pengambilan keputusan

Ny. D mengatakan keputusan diambil oleh suami dan sesekali oleh Ny. D

4. Rekreasi

Tn. Z mengatakan rekreasi bila ada waktu luang dan rezeki

C. Kegiatan social

1. Keadaan ekonomi

Pendapatan keluarga terdapat dari Tn.Z, selaku suami Tn.Z bekerja sebagai
petani

2. Kegiatan organisasi

Ny. D mengatakan mengikuti kegiatan organisasi

3. Hubungan dengan masyarakat

21
Tn. Z mengatakan keluarganya memiliki hubungan yang baik dengan
masyarakat

22
IV. KEADAAN LINGKUNGAN

1. Didalam rumah
a. Penerangan

Rumah Tn.Z memiliki jendela disetiap kamar dan memiliki lampu

b. Kebersihan dan kerapian

Rumah Tn. Z terlihat rapi dan bersih

c. Sirkulasi udara

Pintu rumah Tn. Z dibuka setiap hari tetapi jendela tidak dibuka

d. Dapur

Dapur bersih dan rapi

e. Jamban

Keluarga Tn.Z menggunakan jamban jongkok

f. Sumber air minum

Keluarga Tn, S mengkonsumsi air minum RO

2. Diluar rumah

a. Pemanfaatan halaman

Ny.D memanfaatkan halaman rumah dengan menanam bunga

b. Pembuangan air kotor

Pembuangan air kotor langsung ke parit

c. Pembuangan sampah

Keluarga Tn. Z mengatakan membakar sampah

d. Sanitasi

Sanitasi baik

e. Sumber pencernaan
23
Dari sampah yang terbuka dan pembakaran sampah

V. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaa AnggotaKeluarga
n Tn. Z Ny. D An. I An. N

1. Tanda

36, 2 36, 5 37, 0 37, 5

vital
Suhu
82 x/m 88 x/m 78 x/m 80 x/m
Nadi
TB 165 cm165 cm 154 cm 163 cm
BB 60 kg 53 kg 52 kg 28 kg
2. Fisik
-Rambut hitam, -Rambut hitam, -Rambut hitam, -Rambut coklat
lurus bersih lurus bersih lurus bersih gelap,
bergelombang,
-Tidak ada -Tidak ada -Tidak ada
nodul nodul nodul bersih
Pengelihatan(+ Pengelihatan(+ Pengelihatan(+ Pengelihatan(+

) ) ) )
Konjungtiva(+) Konjungtiva(+) Konjungtiva(+) Konjungtiva(+)
-Pendengaran -Pendengaran -Pendengaran -Pendengaran
baik baik baik baik

Simetris (+) Simetris (+) Simetris (+) Simetris (+)


-Polip (-) -Polip (-) -Polip (-) -Polip (-)
Pendarahan(-) Pendarahan(-) Pendarahan(-) Pendarahan(-)
Simetris (+) Simetris (+) Simetris (+) Simetris (+)

-Gigi lengkap -Gigi lengkap -Gigi lengkap -Gigi lengkap

(-) (+) (+) (-)

24
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjar typoid kelenjar typoid kelenjar typoid kelenjar typoid

-Ronchi (-) -Ronchi (-) -Ronchi (-) -Ronchi (-)

-Wheesing (-) -Wheesing (-) -Wheesing (-) -Wheesing (-)

-Simetris (+) -Simetris (+) -Simetris (+) -Simetris (+)

-Nyeri tekan (-) -Nyeri tekan (-) -Nyeri tekan (-) -Nyeri tekan (-)

-Peristaltik (+) -Peristaltik (+) -Peristaltik (+) -Peristaltik (+)

-Distensi (-) -Distensi (-) -Distensi (-) -Distensi (-)

Tidak Tidak Tidak Tidak


ditemukan ditemukan ditemukan ditemukan
kelainan kelainan kelainan kelainan

Kenormalan kenormalan kenormalan kenormalan

Tidak Tidak Tidak Tidak


ditemukan ditemukan ditemukan ditemukan
kelainan kelainan kelainan kelainan
kenormalan kenormalan kenormalan kenormalan

25
VI. ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Data Subjektif : Ketidak mampuan Ny.D dalam mengenal
masalah masalah yang dialami
-Ny.D mengatakan pusing dan kaku
kuduk

-Ny.D mengalami susah tidur dimalam


hari

-Ny.D mengatakan pusing di pagi hari

-Ny.D mengatakan awalnya tidak tau


penyebab semua itu terjadi

Data Objektif :

-TD : 150/70 mmHg

-N : 88 x/m

-RR : 24 x/m

2. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam merawat


keluarga yang sakit
-Keluarga mengatakan kurang memahami
cara merawat

-Ny.D mengatakan memakan makanan yang


sama dengan keluarganya

-Keluarga mengatakan tidak begitu paham


dengan penyakit hipertensi

Data Objektif :

-TD : 140/80 mmHg

-N : 85 x/m

-RR : 24x/m

-Keluarga tampak bingung dengan penyakit


Ny.D

26
3. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
-Ny.D mengatakan jarang pergi untuk
memeriksa kesehatannya

-Ny.D mengatakan bila pusing, telinga


berdengung dan pundak sakit lebih memilih
untuk beristirahat dirumah ketimbang
memeriksa diri

-Ny.D mengatakan sering

mengkonsumsi obat yang di stok

Data Objektif :

-TD : 140/80 mmHg

-Dirumah Ny.D terdapat obat yang di stok


4. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan sehat
-Ny.D mengatakan pernah terkena typoid 4
bulan yang lalu

-Ny.D mengatakan bahwa dalam penyajian


makanan kadang dalam keadaan terbuka

Data Objektif :

-Tempat sampah terbuka disamping rumah

5. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam


memodifikasi lingkungan yang aman
-Ny.D mengatakan takut terjatuh saat tiba-
tiba pening

-Ny.D mengatakan kamar mandi dan area


dapur terasa licin

Data Objektif :

-TD : 150/70 mmHg

-Rumah Ny.Z memakai keramik

-Tidak ada pegangan khusus


6. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam mengunakan
sumber pelayanan kesehatan dimasyarakat guna
-Keluarga mengatakan bila Tn.Z merasa nyeri memelihara kesehatan
di perut jarang membawa Tn.Z kepukesmas

-Tn.Z mengatakan sudah lama tidak lagi


kambuh gastritis

Data Objektif :

-Keluarga tidak bisa menyebutkan fungsi


pukesmas

27
7. Data Subjektif : Kurangnya pengetahuan Tn.Z dalam mengenal
masalah yang dialami
-Tn.Z mengatakan dalam sehari bisa
mengkonsumsi kopi 3-4 kali

-Tn.Z mengatakan mengkonsumsi kopi di


pagi hari

-Tn.Z mengatakan makan bila merasa

28
Data Objektif :

-TD : 110/70 mmHg

-Tn.Z tampak kurang mengerti saat


dibahas tentang makanan yang boleh
dikonsumsi dan tidak dikonsumsi penderita
gastritis

8. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal


masalah yang dialami
-Tn.Z mengatakan sudah lama tidak lagi
merasakan sakit gigi

-Tn.Z mengatakan giginya ompong


sudah bertahun lalu

-Tn.Z mengatakan merokok

-Tn.Zmengatakan mengkonsumsi kopI

Data Objektif :
-Gigi Tn.Z tidak lengkap
9. Data Subjektif : Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal
masalah yang dialami An.N
-An.N mengatakan telah lama tidak sakit
gigi

-Ny. D mengatakan An.N sakit gigi 6 bulan


yang lalu

Data Objektif :

-Gigi An.N terlihat ompong

-An.N sedang mengkonsumsi makanan manis


(coklat dan permen)

29
VII. SKORING MASALAH

PEMBOBOTAN MASALAH (SKORING)

1. Ketidak mampuan Ny.D dalam mengenal masalah yang terjadi

1 Sifatmasalah : 3/3 x 1 Masalah hipertensi pada Ny. D sudah terjadi


namun
Aktual
keluarga tidak mengetahui penyebab dan gejala
=1
pasti hipertensi
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Keluarga Tn. Z memiliki keinginan untuk
masalah

diubah :

3 Potensi 2/3 x 1 Masalah dapat dicegah apabila keluarga mampu,

masalah untuk = 2/3 dengan cara mengatur pola makan. Serta


dicegah : meningkatkan motivasi keluarga dalam mencegah
Cukup masalah agar tidak menjadi aktual

4 Menonjolnya 2/2 x 1 Keluarga menganggap masalah dan meminta


masalah
=1 kepada mahasiswa untuk membantu masalah yang
dialami keluarga Tn. Z khususnya Ny. Z

SKORE 4 2/3

2. Ketidak mampuan keluarga dalam merawat keluarga yang sakit

No Kriteria Bobot Pembenar


1 Sifatmasalah 3/3 x 1 Rasa takut menyebabkan peningkatan
: Aktual tekanan darah yang dapat memperburuk keadaan

2 Kemungkinan 1/2 x 2 Pemberian penjelasan yang tepat dapat


menurunkan rasa takut
masalah =1
dapat diubah

30
3 Potensi 2/3 x 1 Penjelasan dapat membantu mengurangi rasa
taKut
masalah = 2/3
untuk dicegah
:

4 Menonjolnya 2/2 x 1 Keluarga menganggap masalah dan


masalah : memintakepada mahasiswa untuk membantu
=1 masalah yang dialami keluarga Tn. Z khususnya
Ny. D
SKORE 3 2/3
3. Ketidak mampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifatmasalah : 3/3 x 1 Sifat masalah kurang sehat diakibatkan Ny.
Dlangsung mengkonsumsi obat yang di stok
Aktual =1 tanpa mengetahui TD yang dialami terlebih
dahulu
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Kemungkinan untuk masalah dicegah adalah
masalah dapat cukup karena masalah belum terjadi
diubah :
=2
3 Potensi 1/3 x 1 Potensi masalah dapat dicegah rendah
karenaNy. D sudah terbiasa mengkonsumsi
masalah untuk
obat stok tampa mengetahui TD yang dialami
dicegah :
= 1/3

4 Menonjolnya 1/2 x 1 Masalah yang dihadapi besar tetapi belum


masalah perlu penanganan segera karena Ny. D
tidak terlalu terganggu dengan masalah yang di
= 1/2 alami
SKORE 3 2/5

4. Ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan sehat

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifatmasalah : 2/2 x 1 Ancaman kesehatan karena masalah meliputi yang
dikonsumsi sehari-hari

2 Kemungkinan 2/2 x 2 Kemungkinan masalah untuk di ubah dengaN

masalah dapat =2 mudah karena ada keinginan keluarga untuk


diubah : mengetahui hal-hal harus diubah agar lebih sehat

31
3 Potensi 2/2 x 1 Potensi masalah diubah sebagian karean Ny. D

masalah untuk tidak selalu menyajikan makanan dengan terbuka


dicegah : lama
= 2/2

4 Menonjolnyam 1/2 x 1 Ada masalah tetapi tidak perlu langsung di tangani


asalah : karena tidak terlalu terganggu dengan masalah
yang dihadapi
= 1/2
SKORE 3¾

5. Ketidak mampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

No Kriteria Bobot Pembenar


1 Sifatmasalah : 2/2 x 1 Ketidak mampuan keluarga menggunakan
sumber pelayanan kesehatan, menjadi ancaman
=1 kesehatan karena sangat mempengaruhi derajat
kesehatan
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Dengan memberikan penkes tentang
pelayanan kesehatan kemungkinan kesehatan
masalah =2 dapat diubah dengan mudah
dapat diubah
3 Potensi 2/3 x 1 Setelah mendapat penyuluhan dan penkes
keluarga sedikit mengerti
masalah = 2/3
untuk dicegah
4 Menonjolnya 0/2 x 1 Keluarga tidak merasakan masalah karena
masalah masih ringan
masalah : =0

SKORE 3 2/3

6. Kurangnya pengetahuan Tn. S dalam mengenal masalah gastritis yang di alami

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifatmasalah : 2/3 x 1 Jika pola makan dan konsumsi kopi berlebih tidak

di tangani atau diubah maka akan menimbulkan


nyeri berunjung komplikasi yang berbahaya
= 2/3
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Kemungkinan keluarga dapat menangani masalah
masalah dapat kesehatan karena motivasi untuk sembuh yang
diubah : tinggi
=2
32
3 Potensi 3/3 x 1 Apabila Tn. Z tahu cara merawat dirinya secara

masalah untuk mandiri, maka Tn. Z dapat merawat dan menjaga


dicegah : kondisinya
=1
4 Menonjolnya 0/2 x 1 Tn. Z mengatakan sudah lama mengalami gastritis

Masalah : dua tahun yang lalu


=0
SKORE 3 2/3

7. Ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang aman

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifatmasalah : 2/3 x 1 Jika lingkungan tidak dimodifikasi maka akan

menimbulkan resiko ancaman kesehatan pada Ny.D


2 Kemungkinan 0/2 x 2 Kemungkinan untuk di ubah tidak dapat karena

masalah dapat =0 keadaan rumah yang seadanya dan kurangnya


diubah : keinginan untuk memodifikasi
3 Potensi 1/3 x 1 Apabila tidak dimodifikasi lingkungan potensi

masalah untuk = 1/3 masalah yang dapat dicegah rendah


dicegah :
4 Menonjolnyam 1/2 x 1 Ada masalah tetapi tidak harus langsung ditangani

asalah : =½ karena Ny. D tidak merasa terlalu terganggu dengan


masalah yang di hadapi
SKORE 4/5
8. Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah yang di alami An. N

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifatmasalah : 2/3 x 1 Jika keluarga tidak mengenal masalah yang di

= 2/3 alami An. N dengan baik maka masalah resiko


ancaman kesehatan dapat terjadi

33
2 Kemungkinan 1/2 x 2 Karena kondisi gigi yang sudah tidak lengkap

masalah dapat =1
diubah :
3 Potensi 2/3 x 1 Potensi dicegah sebagian dengan An. N melakukan
masalah untuk sikat gigi 2 x 1 hari
dicegah : = 2/3

4 Menonjolnyam 0/2 x 1 Karena telah terjadi enam bulan yang lalu

asalah : =0

SKORE 1 4/6

9. Ketidak mampuan

No Kriteria Bobot Pembenaran


1 Sifatmasalah : 3/3 x 1 Prilaku kurang sehat dapat memperburuk keadaan

gigi Tn Z
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Kemungkinan dapat diubah mudah karena Tn. Z

masalah dapat mau mengubah prilaku kurang sehat


diubah :
=2
3 Potensi 2/2 x 1 Potensi dicegah sebagian dengan Tn. Z melakukan

masalah untuk sikat gigi 2 x 1 hari


dicegah :
= 2/2

4 Menonjolnya 0/2 x 1 Karena masalah sudah lama terjadi


Masalah

:
=0
SKORE 3 2/2

VIII. PRIORITAS MASALAH

1. Ketidak mampuan Ny. D dalam mengenal masalah hipertensi

2. Ketidak mampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan


34
3. Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
Hipertensi

35
BAB III

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No DIAGNOS TUJUA EVALUA


A N SI

KEPERAWAT JANGKA JANGKA KRITERIA STANDA


AN PANJANG PENDEK R
1. Ketidak mampuan Setelah dilakukan Setelah Ny. D Respon -Mampu menjelaskan apa itu -Beri peny
Ny.D dalam pertemuan Ny. D diberikan penkes. verbal hipertensi pengertian
mengenal masalah setuju untuk Ny. D dapat hipertensi
hipertensi dilakukan penkes memahami dan -Penyebab hipertensi
mengulang kembali -Evaluasi
-Pembagian hipertensi jelaskan
yang telah di
jelaskan -Gejala hipertensi

-Komplikasi dari hipertensi

-Cara mengatasi hipertensi


2. Ketidak mampuan Setelah dijelaskan Setelah diberikan Respon Keluarga dan Ny. D -Jelaskan
keluarga
memanfaatkan pentingnya penjelasan kepada psikomotor mampu memeriksakan kepelayan
melakukan keluarga tentang kesehatan kepelayanan
fasilitas kesehatan pemeriksaan pentingnya kesehatan -Jelaskan
kesehatan di melakukan tanpa peng
pelayanan pemeriksaan
-Evaluasi
kesehatan kesehatan, telah dijel
keluarga mampu

36
Ketidak mampuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Kognitif -Keluarga mampu
keluarga merawat kunjungan kunjungan dan memahami pengobat
anggota keluarga dan pemberian demonstrasi farmakologi
yang menderita demonstrasi mentimun. -Keluarga khususnya
hipertensi menitimun Keluarga mampu membuat jus
pada keluarga. mampu mentimun secara ma
Keluarga - Keluarga
sudah mampu dan Ny. D
memahami cara mampu
pembuatan jus memahami
mentimun untuk pengobatan
hipertensi farmakologi
-Setelah
dilakukan
demonstrasi
keluarga
khususnya Ny.
D mampu
membuat jus
mentimun secara
mandiri

37
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1. Ketidak mampuan Ny. D - S : Ny. D


dalam mengenal masalah Memberikan mengatakan sudah
hipertensi penyuluhan mulai mengerti
tentang tentang hipertensi
hipertensi,
O : Ny. D dapat
menjelaskan mengulang beberapa
tentang hipertensi dan
pengertian dan
tampak paham
pembagian hipertensi,
menjelaskan gejala A : -
hipertensi dan
P : Mengevaluasi
komplikasi yang dapat
ulang di pertemuan
terjadi akibat hipertensi
selanjutnya
- Evaluasi tentang hal-
S : Setelah dilakukan
hal yang telah
penkes pada
dijelaskan
pertemuan ke dua
Ny.D mengatakan
sudah mengerti
tentang hipertensi

O : Ny. D dapat
mengulang tentang
hipertens dan tampak

38
Paham

A : Keluarga mampu
menjelaskan apa yang
telah dijelaskan saat
penkes pertemuan
pertama

2. Ketidak mampuan -Memberikan S : Keluarga


keluarga dalam penjelasan pentingnya mengatakan telah
memanfaatkan fasilitas pemeriksaan secara mamahami pentingnya
kesehatan berkala untuk pemeriksaan dan
kesehatan bahaya pengunaan
obat tanpa
-Menjelaskan bahaya
pengawasan
bila mengkonsumsi
obat tanpa O : - Keluarga tampak
pengawasan memahari apa yang
pemeriksaan dijelaskan

-Keluarga dapat
mengulang apa yang
dijelaskan

A:-

P : Mengevaluasi
ulang di pertemuan
selanjutnya

39
S : Setelah diberikan

penkes keluarga
mengatakan mampu
memeriksakan
kesehatan secara
berkala dan
mengetahui bahaya
mengkonsumsi obat
tanpa pengawasan
pemeriksaan

O : Keluarga tampak
dapat memahami dan
mampu mengulang
apa yang sudah
dijelaskan

A : Keluarga mampu
melakukan
pemeriksaan

kesehatan secara
berkala ke pelayanan
kesehatan

P : Intervensi
dihentikan

40
3. Ketidak mampuan -Menjelaskan alat dan S : Ny. D mengatakan
keluarga merawat anggota bahan yang diperlukan
mengerti pembuatan
keluarga yang menderita dalam pembuatan jus
jus mentimun untuk
hipertensi mentimun
menurunkan
-Menjelaskan
hipertensi
demonstrasi cara
pembuatan dan O : Ny. D dapat
manfaat dari jus mengulang pembuatan
mentimun jus mentimun dan
tampak mengerti
-Mengevaluasi
A:-
kembali yang sudah di
demonstrasikan P : Mengevaluasi
kembali di pertemuan
selanjutnya

S : Ny. D
mengatakan mengerti
dalam pembuatan jus
mentimun untuk
hipertensi

O :Ny. D dapat
mengulang pembuatan
jus mentimun secara
mandiri

A : Ny. D mampu
membuat jus
mentimun secara
mandiri

41
CATATAN PEREMBANGAN I

Implementasi
No Tanggal Diagnosa Evaluasi

1 Senin a. Mengucapkan salam Data Subjektif:


6 Desember b. Memperkenalkan diri a. Menjawab salam
2021 c. Membina hubungan saling percaya b. Ibu D mengatakan sangat senang ada p
dengan keluarga yang mau datang ke keluarga nya.
d. Membuat kontrak waktu dan tujuan dari c. Ibu D mengatakan tinggal bersama sua
pertemuan dengan keluarga pada Ny. D Z dan seorang anak
e. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. D d. Ibu D mengatakan merasa pusing dan
f. Melakukan pengkajian dengan keluarga tengkuk
bapak Z terutama pada Ibu D mengenai e. Ibu D mengatakan memiliki riwayat
data demografi dan kesehatan anggota
keluarga Data Objektif
CATATAN PERKEMBANGAN
g. Menayakan perasaan pada keluarga II
• Ibu D dan bapak Z tampak sangat koo
bapak Z dan ibu D
h. Memberikan reward kepadakeluarga • TTV Ibu D
No Tan Diagnosa bapak Implementasi
Z TD 180/100 mmHg, Evaluasi
i. Melakukan kontrak waktu untuk Nadi 86x/m,
pertemuan berikut nya pada hari selasa 7 RR 20x/m
desember 2021 suhu 37,0 °C,
j. Mengucapkan Salam A:
Mahasiswa dapat membina interaksi yang
dengan keluarga
P:
Lakukan pengkajian berikutnya

42
ggal
1 7 Diagnosa a. Mengucapkan salam Data Subjektif:
Des belum dapat b. Membina hubungan saling percaya a. Menjawab salam
emb ditegakkan dengan keluarga b. Ibu D mengatakan sangat senang bertemu ke
er c. Membuat kontrak waktu dan tujuan c. Ibu D mengatakan setiap anggota keluarga m
202 dari pertemuan dengan ibu D masing serta bila ada masalah mereka bermu
1 d. Melakukan pemeriksaan fisik pada menyelesaikannya
Ibu D d. Untuk kedepan ibu D mengatakan ingin kelu
e. Melakukan pengkajian dengan derajat kesehatan dan hidup dengan tenang h
keluarga ibu D mengenai tugas
perkembangan keluarga, fungsi Data Objektif
keluarga, stressor/koping keluarga, • Ibu D tampak sangat kooperatif
dan harapan keluarga bapak Z dan TTV Ibu D
ibu TD: 160/90 mmHg
f. Menayakan perasaan pada keluarga Pernafasan 27x/m
bapak Z terutama ibu D Nadi 78x/m
g. Memberikan reward kepada keluarga A:
bapak Z Mahasiswa dapat membina interaksi yang baik de
h. Melakukan kontrak waktu untuk P:
pertemuan berikutnya pada tanggal 7 Lakukan pengkajian berikutnya
desember 2021
Mengucapkan Salam

CATATAN PERKEMBANGAN III

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 8 1.Ketidak a. Mengucapkan salam Data Subjektif:


Desember mampuan b. Memperkenalkan diri • Menjawab salam
2021 Keluarga Tn.Z c. Membuat kontrak waktu dan tujuan dari • Ibu D mengatakan ingin perawat
dalam mengenal pertemuan dengan keluarga pada bapak Z hipertensi yang sedang dialaminya
masalah d. Melakukan pemeriksaan fisik pada bapak
kesehatan yang Z Data Objektif

43
diderita anggota e. Melakukan skoring dengan anggota • Ibu D tampak sangat kooperatif
keluarganya keluarga tentang masalah yang • TTV Ibu D
(hipertensi) didapatkan pada keluarga bapak Z TD: 160/90 mmHg,
f. Menayakan perasaan pada keluarga RR: 16 x/m,
2. Ketidak
bapak Z ND:96 x/m.
mampuan
g. Memberikan reward kepada ibu D A:
keluarga Tn. Z
h. Melakukan kontrak waktu untuk Mahasiswa dapat membina interaksi
dalam
pertemuan berikutnya pada tanggal 9 P:
pemanfaakan
desember 2021 Laku kan perencanaan berikutnya
pelayanan
i. Mengucapkan Salam
kesehatan.

CATATAN PERKEMBANGAN IV

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 9 Gangguan a. Mengucapkan salam Data Subjektif:


desember pemeliharaa b. Membuat kontrak waktu a. Menjawab salam
2021 n kesehatan dan tujuan dari b. Ibu D mengatakan hipertensi adalah darah tinggi
dalam pertemuan dengan c. Ibu D mengatakan penyebab hipertensi adalah makan
penatalaksan keluarga pada bapak Z asin, bayak pikiran, kelelahan
aan c. Melakukan pemeriksaan d. Ibu D mengatakan penyebab hipertensi adalah meroko
hipertensi fisik pada Ibu D minum kopi
pada d. Melakukan pendidikan e. Ibu D mengatakan bila darah tinggu sakit dibelakng
keluarga kesehatan tentang napas pendek
bapak Z hipertensi f. Ibu D mengatakan akibat dari hipertensi adalah stroke
khususnya e. Menayakan perasaan jantung, saraf dan ginjal
ibu D pada keluarga bapak Z g. Ibu D mengatakan jika dirinya mengalami darah tingg
f. Memberikan reward harus di periksa satu bulan sekali
kepada Ibu D Data Objektif
g. Melakukan kontrak • Ibu D tampak sangat kooperatif

44
waktu untuk pertemuan • TTV Ibu N adalah
berikutnya pada tanggal TD: 150/80mmHg,
10 desember 2021 ND: 84x/m
h. Mengucapkan Salam A:
Mahasiswa dapat membina interaksi yang baik dengan ke
P:
Lakukan intervensi berikutnya

CATATAN PERKEMBANGAN V

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 10 Gangguan a. Mengucapkan salam Data Subjektif:


desember pemeliharaan b. Membuat kontrak waktu dan tujuan a. Menjawab salam
2021 kesehatan dari pertemuan dengan keluarga pada b. Ibu D mengatakan jus timun, daun se
dalam bapak Z rendam kaki dengan air hangat dapat
penatalaksanaan c. Melakukan pemeriksaan fisik pada darah tinggi
hipertensi pada Ibu D Data Objektif
keluarga bapak d. Menjelaskan macam-macam • Ibu D tampak sangat kooperatif
Z terutama ibu pengobatan tradisional untuk • TTV ibu D adalah
D hipertensi, menjelaskan manfaat TD: 140/80mmHg,
mengkonsumsi mentimun pada ND: 86x/m
penderita hipertensi A:
e. Menayakan perasaan pada keluarga Mahasiswa dapat membina interaksi yang
bapak Z P:
f. Memberikan reward kepada keluarga Lakukan intervensi berikutnya
bapak Z
g. Melakukan kontrak waktu untuk
pertemuan berikutnya pada tanggal 11
desember 2021
h. Mengucapkan Salam

45
PERTEMUAN I

SENIN, 08 NOVEMBER 2021

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di bentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil
yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang
antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Keluarga adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan
individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Suprajitno, 2014).

Pengkajian pada keluarga dapat dilakukan dengan baik apabila terjadi hubungan
yang baik antara perawat dan keluarga. Hubungan perawat dan keluarga bersifat lebih
dari hubungan mutual. Perawat menggunakan kemampuan komunikasi
interpersonal untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga yang dapat
miningkatkan pemahaman mereka sebagai manusia seutuhnya. Hubungan yang
membantu ini adalah terapeutik, yang meningkatkan iklim psikologis yang membawa
perubahan dan pertumbuhan keluarga yang positif. (Potter & Perry,2005)

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui pentingnya membina hubungan saling


percaya (BHSP) antara perawat dan keluarga. Apabila hubungan ini terjalin dengan
baik, maka dapat dipastikan perawat akan dapat menentukan masalah yang ada serta
melakukan intervensi yang tepat bagi keluarga. Hal tersebut dapat meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan keluarga.

Berdasarkan pertemuan dengan Tn.Z di Dusun Balee Aron Desa Bireuen Mns
blang Kabupaten Bireuen pada hari senin tanggal 08 November 2021. Dengan
tujuan memperkenalkan diri dan meminta izin kepada Tn.Z dan keluarga bahwa saya
Putri Zahrina mahasiswi profesi Ners dari STIKes Darussalam Lhokseumawe ingin
membantu keluarga Tn.Z apabila memiliki masalah atau keluhan kesehatan yang

46
dialami anggota keluarga. Selanjutnya menjelaskan kepada Tn.Z dan anggota
keluarga bahwa selama beberapa hari kedepan saya akan mengunjungi keluarga Tn.Z
untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn.Z.

B. RENCANA KEPERAWATAN

1. Diagnosa Keperawatan

Belum dapat ditetapkan karena pengkajian belum dilakukan

2. Tujuan umum

Setelah melakukan perkenalan dengan Tn.S beserta anggota keluarganya


diharapkan terbina hubungan saling percaya

3. Tujuan khusus

Selama 1 x 60 menit kunjungan, keluarga dapat:

Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga

4. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria Struktur

1) Tersedianya tempat pertemuan

2) Adanya kontrak waktu selama 60 menit


b. Kriteria proses

1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2) Seluruh anggota keluarga dapat hadir

3) Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

4) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat


c. Kriteria Hasil

Keluarga yakin dan percaya pada perawat

C. RancanganKegiatan

1. Topik : Bina Hubungan Saling Percaya

47
2. Metode : Wawancara dan observasi

3. Waktu : 60menit
4. Tempat : Rumah keluarga Tn.Z Dusun Balee Aron Bireuen mns Blang
Kabupaten Bireuen

No Alokasi Waktu Kegiatan

1. 15.00 – 15.05 Fase orientasi

WIB a. Mengucapkan salam

2. 15.05 – 15.55 Fase interaksi:

b. Bina hubungan saling percaya antar Tn.Z

dan keluarga

3. 15.55 – 16.00 Fase terminasi

a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

WIB b. Membuat kontrak waktu pertemuan


selanjutnya

Kesimpulan :

a. Sudah terjadi hubungan saling percaya antara mahasiswi ners dan keluarga.

b. Pertemuan kedua akan di lakukan hari senin tanggal 10 November 2021 jam
10.00 kontrak waktu untuk pengkajian keluarga.
PERTEMUAN II

RABU, 10 NOVEMBER 2021


48
A. Pengkajian

Pada pertemuan pertama, mahasiswa telah menjalin komunikasi yang baik


dengan keluarga Tn.Z, keluarga Tn.Z menanggapi dengan baik terhadap kedatangan
mahasiswa ners dan tujuan yang telah dijelaskan sehingga terbina hubungan saling
percaya antara mahasiswa ners dengan keluarga Tn.Z. Tn.Z dan anggota
keluarganya terlihat terbuka dan mau menceritakan masalahnya sesuai yang
ditanyakan oleh mahasiswa ners terutama tentang kesehatan Tn.Z, Tn.Z
mengatakan pernah mengalami gastritis 2 tahun lalu dan belum pernah kambuh
kembali Ny.D mengatakan mengalami hipertensi sejak yang lalu dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa ners, sebelumnya Ny.D tidak
mengetahui mengalami hipertensi Ny. D juga mengatakan pernah dirawat di RS
karena penyakit typoid yang dialami 4 bulan yang lalu. Pada pertemuan tersebut,
mahasiswa ners mendapatkan informasi tentang data umum yaitu identitas Tn.Z dan
keluarga, memiliki 3 orang anak, anak pertama sudah menikah, anak kedua dan
ketiga masih pelajar. Saat ini Tn.Z dan keluarga tinggal bersama. Saat ini keluarga
menempati rumah milik sendiri. Rumah Tn.Z terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar
tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi terletak disamping dapur. Keadaan lingkungan di
sekitar tempat tinggal Tn.Z terlihat tenang. Selanjutnya pada pertemuan ke- II
ini, perawat akan mengkaji data berupa riwayat penyakit keluarga, tugas
perkembangan keluarga, fungsi keluarga, stressor dan koping keluarga serta harapan
keluarga Tn.Z.

B. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan :

Belum menentukan diagnosa karena pengkajian belumlengkap


b. Tujuan umum:

Untuk mendapatkan data-data di keluarga sesuai denga format


pengkajian keluarga Tn.Z.

c. Tujuan khusus
Selama 1 x 60 menit kunjungan, keluarga dapat:

1) Terkumpulnya data struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping


keluarga serta harapan keluarga.

49
2) Teridentifikasinnya masalah kesehatan keluarga.

3) Klien mampu mengenal masalah keperawatan yang ada.

d. Kriteria Struktur

a) Tersedianya media: format pengkajian

b) Tersedianya tempat pertemuan

c) Adanya kontrak waktu selama 60 menit


e. Kriteria proses

a) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b) Seluruh anggota keluarga dapat hadir

c) Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

d) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat


f. Kriteria Hasil

1) Didapatkan data pengkajian keluarga sesuai dengan yang diharapkan

2) Keluarga yakin dan percaya pada mahasiswa ners

3) Teridentifikasi masalah kesehatan

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga secara umun

2. Metode Wawancara dan observasi

3. Media : Nursing kit

4. Waktu : 60menit

5. Tempat Rumah keluarga Tn. Z Dusun Balee Aron Bireuen mns


Blang Kabupaten Bireuen

.
50
No Alokasi Waktu Kegiatan

1. 10.00 – 10.05 Fase orientasi

WIB a. Mengucapkan salam

b. Membuat kontrak waktu

c. Menjelaskan maksud dan tujuan


interaksi

2. 10.05 – 10.55 Fase interaksi: melakukan wawancara tentang


pengkajian keluarga meliputi
WIB
a. Riwayat Penyakit Keluarga
b. Struktur Keluarga

c. Fungsi Keluarga

d. Stres dan Koping Keluarga

3. 10.55 – 11.00 Fase terminasi

WIB a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

b. Membuat kontrak waktu pertemuan


selanjutnya

c. Mengucapkan salam

Kesimpulan :

a. Sudah dilakukan pengkajian data umum kepada keluarga Tn.Z

b. Belum menentukan diagnosa karena pengkajian masih dilakukan


c. Pertemuan ketiga akan di lakukan hari selasa tanggal 12 November 2021 jam

11.00 kontrak waktu untuk pengkajian keluarga.


51
PERTEMUAN
III

JUMAT, 12 NOVEMBER
2021

A. Pengkajian

Dari pertemuan kedua mahasiswa ners melakukan pengkajian pada


keluarga Tn.Z didapatkan data tentang data struktur keluarga, fungsi keluarga,
stress dan koping keluarga dan harapan keluarga. Dari data keluarga tersebut di
dapat kan bahwa secara garis besar struktur, fungsi, stress dan koping keluarga
berada pada kondisi yang baik dan lumrah.

Selanjutnya pada pertemuan ketiga, mahasiswa ners akan melanjutkan


pengkajian yang belum diselesaikan yaitu pemeriksaan fisik head to toe dan
melakukan analisa data secara khusus pada anggota-anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan menentu kan prioritas masalah keluarga.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik Tn.Z didapatkan data TD 110/60


mmHg, Nadi 86 x/m, RR 20 x/m dan Suhu 36,5°C Tn.Z tidak mengeluh apa-apa
hanya mengatakan pernah memiliki riwayat gastritis 2 tahun yang lalu dan tidak
pernah kambuh kembali sampai saat ini. Ny.D TD 140/80 mmHg, Nadi 86x/m,
RR

22x/m dan suhu 37,0 °C, mengeluh sakit di bagian pundak dan kepala
terasa pusing, Ny.D juga mengatakan susah tidur dimalam hari.

B. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan

Belum bisa
ditegakkan b. Tujuan
umum

Mendapatkan data dan menyimpulkan hasil pengkajian

c. Tujuan khusus
52
1) Terkumpul nya data kesehatan fisik anggota-anggota keluarga head to toe.

2) Teridentifikasinya masalah kesehatan keluarga.

3) Klien mampu mengenal masalah keperawatan yang ada.

d. Kriteria Evaluasi

e. Kriteria Struktur

a) Tersedianya media: format pengkajian

b) Tersedianya tempat pertemuan

c) Adanya kontrak waktu selama 60 menit

f. Kriteria proses

1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2) Seluruh anggota keluarga dapat hadir

3) Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

4) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

g. Kriteria Hasil

1) Didapatkan data pengkajian keluarga sesuai dengan yang diharapkan

2) Keluarga yakin dan percaya pada perawat

3) Teridentifikasi masalah kesehatan

C. Rancangan Kegiatan

D. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga

E. Metode : Palpasi, perkusi, auskultasi, inspeksi

F. Media : Format pengkajian

53
G. Waktu : 60menit

6. Tempat : Rumah keluarga Tn.Z Dusun balee aron bireun mns blang
kabupaten bireun.

No Alokasi Waktu Kegiatan

1. 11.00 – 11.05 Fase orientasi

a. Mengucapkan salam

WIB b. Membuat kontrak waktu

c. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi

2. 11.05 – 11.55 Fase interaksi:

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan


meliputi :
WIB
1. Palpasi

2. Perkusi

3. Auskultasi

4. Inspeksi

b. Menanyakan keluhan dari anggota


keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.

c. Memprioritaskan masalah

3. 11.55 – 12.00 Fase terminasi

WIB a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

54
selanjutnya

c. Mengucapkan salam

Kesimpulan :

a. Sudah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan heat to toe kepada keluarga Tn.Z

b. Belum menentukan diagnosa

c. Pertemuan keempat akan di lakukan hari senin tanggal 15 November 2021 jam

10.15 kontrak waktu untuk menentukan prioritas masalah keperawatan.

55
PERTEMUAN IV

Selasa, 16November2021

A. Pengkajian

Pada pertemuan sebelumnya perawat telah berdiskusi dengan keluarga Tn.Z


dalam menentukan 3 prioritas masalah kesehatan keluarga (ketidak mampuan
keluarga Tn.Z dalam mengenal masalah kesehatan yang diderita anggota
keluarganya, ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan,
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit).

Pertemuan ke IV perawat akan memberikan Pendidikan kesehatan tentang


pengertian hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, penyebab hipertensi,serta
komplikasi yang sebabkan hipertensi.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan:

Ketidak mampuan keluarga Tn.Z dalam mengenal masalah kesehatan yang


diderita anggota keluarganya (hipertensi)

2. Tujuan Umum

Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang di derita anggota


keluarganya (hipertensi)

3. Tujuan khusus:

Keluarga mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta komplikasi


dari hipertensi.

C. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Tersedianya tempat pertemuan


b. adanya kontrak waktu selama 45 menit
c. Tersedianya media (leaflet)

56
2. Kriteria proses

Keluarga mengikuti kegiatan awal sampai akhir selama 45 menit dan Keluarga
yang menghadiri proses interaksi adalah Ny.D.

D. Rencana Kegiatan

1. Topik : Penyuluhan tentang hipertensi

2. Metode : Wawancara, diskusi, tanya

3. Media : Leaflet

4. Waktu : 45 menit

E. Strategi Pelaksanaan

No. Alokasi Waktu Kegiatan

1. 14.00-14.10 fase orientasi:

a. Mengucapkan salam

b. Memvalidasi keadaan keluarga

c. Membuat kontrak waktu dan topik

2. 14.11-14.40 Fase kerja

a. memberikan informasi dan mendiskusi

57
Ny.D tentang pengertian, penyebab

tanda dan gejala, komplikasi yang disebabkan


hipertensi.

b. Memberikan kesempatang kepada Ny.S untuk


bertanya tentang materi yang telah disampaikan
perawat

c. Meberikan penjelasan ulang terhadap materi


yang telah disampaikan

d. Memotivasi Ny.D untuk mengulang


kembali materi yang telah disampaikan perawat

e. Memberikan reinforcement positif atas usaha

Ny.D

3. 14.10-14.15 Fase terminasi:

a. Membuat kesimpulan hasil petemuan

b. Membuat kontrak waktu dan topik waktu


peretmuan selanjutnya

c. Mengucapkan salam

Kesimpulan:

1. Perawat telah memberikan penyuluhan tentang pengertian, penyebab,


tanda/gejala, serta komplikasi yang disebabkan hipertensi, tetapi pasien
belum mampu mengulang kembali materi yang telah disampaikan perawat.

2. Pertemuan kelima akan di lakukan hari rabu tanggal 19 November 2021 jam 15.00
kontrak waktu untuk pengkajian keluarga.

PERTEMUAN V

Jumat, 19 November 2021

58
A. Pengkajian

Pertemuan V, perawat telah mengoptimalkan kembali materi tentang


hipertensi, dengan tujuan pasien mampu mengetahui pengertian dari hipertensi,
penyebab hipertensi, gejala hipertensi, dan komplikasi yang ditimbulkan
hipertensi, sehingga pasien mengulang kembali materi yang telah disampai
kanperawat.

Pada pertemuan ke VI perawat akan memebrikan penyuluhan tentang


pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan, sehingga pasien mampu
memeriksa kesehatan secara berkala kepelayanan kesehatan.

B. Diagnosa Keperawatan

Ketidak mampuan keluarga Tn. Z dalam pemanfaakan pelayanan kesehatan.

C. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Tersedianya tempat pertemuan

b. Adanya kontrak waktu selama 45 menit


c. Tersedianya media (leaflet)

2. Kriteria proses

Keluarga mengikuti kegiatan awal sampai akhir selama 45 menit dan


keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah Ny. D.

59
D. Rencana Kegiatan

1. Topik : Penyuluhan pemanfaatan pelayanan kesehatan

2. Metode : Wawancara, diskusi.

3. Media : Leaflet

4. Waktu : 45 menit

E. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan

1. 15.00 – 15.05 Fase orientasi

a. Mengucapkan salam

WIB d. Membuat kontrak waktu

e. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi

60
2. 15.05 – 15.55 Fase interaksi:

a. Menjelaskan pemanfaatan pelayanan


kesehatan dan menjelasakan bahaya jika
WIB
tidak memeriksakesehatan secara
objektif secara berkala ke pelayanan
kesehatan

b. Memberikan kesempatan kepada Ny.


D untuk bertanya tentang materi
yang telah disampaikan perawat

c. Meberikan penjelasan ulang terhadap


materi yang telah disampaikan

d. Memotivasi Ny.D untuk mengulang


kembali materi yang telah disampai kan
perawat

61
e. Memberikan reinforcement positif ata

usaha Ny.d
3. 15.55 – 16.00 Fase terminasi

a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan


WIB
b. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
c. Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya

62
PERTEMUAN VI

Senin, 29 November 2021

A. Pengkajian

Pada pertemuan ke V yang lalu mahasiswa telah memberikan pendidikan


kesehatan tentang pemanfaatan pelayan kesehatan Hipertensi pada keluarga Tn.Z
terutama pada Ny. D yang menderita Hipertensi. serta pendidikan kesehatan
tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan pada anggota keluarga
yang sakit.

Setelah di lakukan penkes tentang Hipertensi dan pentingnya


pemanfaatan pelayanan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit, keluarga
Tn.Z dapat memahami dan mengerti penjelasan yang di sampaikan mahasiswa.
Keluarga mampu mengenali masalah penyakit Hipertensi yang diderita anggota
keluarganya, dan keluarga memahami pentingnya pemanfaatan pelayanan
kesehatan .

Selanjutnya mahasiswa akan memberikan pemahaman tentang pemanfaatan


tanaman obat-obatan yang ada di sekitar rumah, sehingga dapat dikonsumsi oleh
seseorang yang menderita Hipertensi.

A. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita


Hipertensi.

2. Rencana Keperawatan
a. Jelaskan buah dan sayuran yang baik untuk dikonsumsi oleh
pasien Hipertensi

b. Jelaskan manfaat buah-buahan dan sayuran untuk pasien

63
Hipertensi

c. Jelaskan dan ajarkan cara pembuatan obat-obatan non


farmakologi

3. Tujuan Umum

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita


Hipertensi dengan cara membuat obat-obatan non farmakologi yaitu
jus tomat.

4. Tujuan Khusus

Pasien mampu memahami dan mendemonstrasikan arahan dari


mahasiswa secara mandiri.

B. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur

a. Tersedianya tempat pertemuan

b. Adanya kontrak waktu selama 20menit

c. Tersedianya media: Leaflet, alat dan bahan

2. Kriteria Proses

a. Pasein mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 20 menit

b. Pasien sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan penjelasan


serta proses pembuatan obat non farmakologi yang di ajarkan
mahasiswa.

c. Pasien berperan aktif saat di evaluasi tentang penjelasan yang


telah disampaikan oleh mahasiswa dan cara pembuatan obat non
farmakologi.

3. Kriteria Hasil
Pasien mampu memahami manfaat pengobatan non farmakologi
sehingga dapat menerapkan yang sudah diajarkan tata cara perawatan
mandiri pada saat merasakan nyeri yang disebabkan oleh Hipertensi.
64
C. Rencana Kegiatan

a. Topik : Tata cara membuat jus mentimun untuk Hipertensi


b. Metode : Demonstrasi cara pembuatan jus mentimun

c. Media : Leaflet, alat dan bahan

d. Hari/Tanggal : Senin, 29 November 2021


e. Waktu : 20 menit

D. StrategiPelaksanaan

No AlokasiWaktu Kegiatan

Fase orientasi

• Mengucapkansalam

• Membuat kontrak waktu & topik

• Memperkenalkan Pembimbing pada pasien

15.00 – 15.02
Fase kerja

• Memperkenlkan bahan-bahan dan alat untuk


pembuatan jus mentimun

• Mendemonstrasikan pembuatan jus mentimun

• Mengakaji kembali pemhaman pasien tentang tata

cara pembuatan jus mentimun untuk Hipertensi

Fase terminasi

• Membuat kesimpulan hasil pertemuan

• Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya dan


mahasiswa meninggalkan tempat.

• Mengucapkansalam

65
Kesimpulan:

a. Perawat telah mendemonstrasikan tata cara pembuatan jus mentimun


untuk Hipertensi

b. Keluarga belum sepenuhnya mampu mendemosntrasikan tata cara


pembuatan jus mentimun secara mandiri untuk pasien Hipertensi

c. Membuat kontrak waktu selanjutnya dengan topic evaluasi tata cara


pembuatan jus mentimun untuk Hipertensi.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh perkawinan, adopsi


dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu
yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk
mencapai tujuan bersama. (Effendi, 2012)
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di bentuk berdasarkan ikatan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertaqwa
kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya.Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Suprajitno, 2014).

66
Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes (2018),
hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat bermacam- macam pada setiap
individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala- gejala tersebut adalah sakit
kepala atau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah,
penglihatan kabur, telinga berdenging atau tinnitus dan mimisan.

B. saran

Mahasiswa dapat menerapkanilmu yang telah didapat dimeja perkuliahan, terutama


yang berhubungan dengan asuhan keperawatan keluarga dengan kasus hipertensi.
Dengan adanya penulisan ini masyarakat dapat menjadikan sebagai pedoman dan bisa
memahami isi dari penulisan ini untuk dijadikan inspiratif pada kehidupan sehari-hari.
Dosen pembimbing dapat mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada kasus hipertensi

67
DAFTAR PUSTAKA

Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya


Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar.

Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.

Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Dina Savitri, S.ST. (2017). Cegah Asam Urat Dan Hipertensi. Yogyakarta:
Healthy.

Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
dan Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC.

Heniwati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan


Posyandu Lansia Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Tesis.
Medan: Universitas Sumatera Utara.

H. Hadi Martono Kris Pranaka. (2014-2015). Geriatri Edisi ke-5. Jakarta: FKUI.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular,

Panduan Klinis. Bandung: Alfa Beta.

92

You might also like