You are on page 1of 4

Pertemuan 2

Bahwa terdapat beberapa terminologi yang dipakai dalam Ilmu Hukum. Terminologi disebut
juga sebagai istilah – istilah yang sering disebut, seperti Subjek Hukum dan Objek
Hukum.

 Objek Hukum adalah sesuatu yang tidak mempunyai hak dan tidak menjadi pihak. Jadi
menurut hukum semata – mata yang namanya objek hukum itu berguna bagi subjeknya.
Contoh : Benda/ barang.
Contoh : Perjanjian / kontrak Agung pemilik gedung Podomoro. Nah yang jadi objeknya
adalah Gedung, tetapi agung/ pemilik Gedung merupakan subjeknya.
 Subjek Hukum terdapat 2 jenis :
1. Naturlij Persoon (Orang dalam bentuk manusia seutuhnya / pribadi)
2. Recht Persoon (orang dalam bentuk badan hukum atau badan hukum yang diciptakan
sendiri) misalnya : Direktur Rumah Sakit, direktur Jasa Marga, Direktur BPJS.
 Di dalam jalannya hukum Perdata, jika terdapat suatu transaksi atau perjanjian itu disebut
Peristiwa Hukum.
 Kalau ada suatu peristiwa hukum dijanjikan serta disepakati namun jika diujungnya tidak
dipatuhi maka itu disebut wanprestasi (Ingkar janji) > membuahkan suatu perselisihan.
 Dalam penyebutan subjek hukum dan objek hukum, menurut padangan hukum agama itu
berbeda.
 Misalnya dalam hukum agama, seorang pribadi disebut subjek hukum itu sejak benih
dalam kandungan seorang ibu.
 Subjek Hukum itu melekat dalam dirinya dan memiliki hak serta kewajiban.
 Hak merupakan : apa yang harus diterima
Contoh : Hak kewarganegaraan, hak menerima perlindungan hukum, hak seorang ibu
terhadap anaknya, dll
 Kewajiban adalah : apa yang harus kita lakukan.
(pengecualian) pada pasal 2 KUHPerdata: “Anak yang ada dalam kandungan seorang
perempuan dianggap telah lahir, setiap kali kepentingan si anak menghendakinya. Bila
telah mati sewaktu dilahirkan, dia dianggap tidak pernah ada.” > tindakan aborsi.
Pasal 1 KUHPerdata : “Menikmati hak-hak kewargaan tidak tergantung pada hak-hak
kenegaraan.”
 Orang asing/orang dari negara lain (naturalisasi)
 Warga negara asing yang ada di Indonesia tidak boleh ikut dalam pemerintahan.
 Dia dikenakan pajak lebih tinggi daripada warga negara
 Hak Perseroan> perlu dibatasi dengan memperhatikan kepentingan nasional di negara
itu. Perseroan itu ada perseroan terbatas dan perseroan terbuka.
 Perseroan Terbatas yaitu yang memiliki modal > 500 juta dan dibuka untuk umum
(Contoh : PT Gudang Garam)
 Perseroan Tertutup yaitu dengan modal kecil dan tidak dibuka untuk umum. (contoh :
Reksa Dana)
 Naturlijk Persoon (Manusia Seutuhnya/pribadi) dalam hukum memiliki hak, tetapi tidak
selalu cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum.
 Contoh : anak 7 tahun tidak dapat melakukan suatu perjanjian (membuat usaha). Karena
dalam membuat suatu perjanjian harus memiliki syarat.
 Syarat : cakap hukum / dewasa (berusia 21 thn menurut Undang – Undang)
 Cakap dalam terminology hukum merupakan dewasa.
 Pasal 1330 Hukum Perdata, yang disebut cakap:
1. Orang itu dewasa
2. Orang itu tidak dibawah pengampuan (orang gila, sakit jiwa, jompo, kurang
kecerdasan)
3. Wanita yang dalam perkawinannya belum berstatus istri (contoh : kawin sirih)
 Orang yang tidak cakap dalam hukum, seperti :
1. Orang yang dilindungi atau berada pengampuan
2. Orang pemabuk/ pemboros
3. Anak – anak terlantar
(mereka harus memiliki wali/ pengampuan untuk diterima haknya). Contoh : orang
dengan keterbatasan IQ, dapat memiliki hak pendidikan seperti dimasukkan ke dalam
sekolah luar biasa namun harus memiliki wali).
 Ketidakcakapan menurut hukum dalam status perkawinan, dapat dikatakan cakap jika
memiliki dokumen resmi contoh : kalo muslim harus adanya surat nikah dari KUA, tetapi
yang sipil harus adanya surat akta nikah/ akta perkawinan yang diperoleh dari catatan sipil
(Kantor catatan sipil).
 Dalam kasus perkawinan menurut pasal 29 KUHPerdata, laki – laki min. 18 tahun dan
wanita min. 15 tahun > dianggap cakap.
 Untuk membuat suatu perjanjian, umur min. 21 tahun (sudah menikah) > dia boleh
melakukan sesuai dengan 1330 KUHPerdata
 Tentang perkawinan, terdapat Undang – Undang tertentu yang mengatur yaitu : UU no 1
tahun 1974 pasal 7 :
1. Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19
(sembilan belas) tahun.
 Racht person (Badan Hukum)
Adalah kumpulan manusia yang berkumpul dalam satu badan hukum dan dibuat aturan
hukumnya. Contoh : membuka Firma, CV, Perseroan (tebatas dan tertutup).
Manusia yang berkumpul itu badan hukum (subjek)
Aset mereka itu baru objek
 Badan hukum dibagi 2 bentuk, yaitu:
1. Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon)
Contohnya didirikan karena menyangkut kepentingan publik.
2. Badan Hukum Privat/ Sipil (Privaat Rechts Persoon)
 Objek Hukum
- Benda berwujud dan tidak berwujud (Pasal 503 KUHPerdata)
- Benda bergerak dan tidak bergerak (Pasal 504 KUHPerdata)
- Benda dapat dipakai habis dan tidak dapat dipakai habis (Pasal 505
KUHPerdata)
Menurut pasal 503, 504, dan 505 KUHPerdata, itu menerangkan tentang benda (zaak),
dibagi menjadi menjadi beberapa kategori :
1. Benda yang bersifat kebendaan
 Contoh : beras, minyak, bensin, minuman, uang
 Benda yang tidak dapat habis : mobil, perhiasan, arloji
2. Benda yang tidak bertubuh atau tidak berwujud
 Contoh : materai, obligasi, saham, reksa dana

Rangkuman Pertemuan Hukum Perdata Kedua


Pertemuan 2 Hari ini Membahas Tentang :
- Terminologi hukum disebut Sebagai subjek Hukum dan Objek Hukum
> Objek Hukum Contoh Pemiliki Gedung

> Subjke Hukum DIbagi dua "Badan (Recht Person)" dan "Orang (Person Recht)"

> WAN PRESTASI Artinya bila salah satu pihak melanggar perjanjian yang sudah
dibuat didepan notaris

> Seseorang dapat membuat perjanjian apabila ada itikad baik, adanya kemampuan
atau kecapakan pihak dalam melakukan perbuatan hukum. Tertulis Dalam
KUHperdata Pasal 1330

> Pada Pasal 2 KUHPerdata ada pengecualian dimana perempuan dianggap telah
melahirkan anak maka kepentingan anak tersebut dipenuhi. dan apabila mati saat
dilahirkan maka dia dianggap tidak pernah ada.

> Recht Person (Hukum Publik)


Suatu orang yang berkumpul untuk membentuk badan hukum contoh : Bisnis

Badan Hukum Dibagi 2 :


> Badan Hukum Privat = Kepnetingan Publik
>Badan Hukum Publik = Kepentingan Privat

Tentang Kedudukan para badan Hukum :

Didalam 1653 KUHper Mengatakan bahwa selain perseoran perdata ada juga
perhimpunan orang-orang yang sebagai badan hukum diakui oleh uu dan hukum itu
melakukan kekuasaan umum.

You might also like