You are on page 1of 11

METODE PENEMUAN, METODE PERMAINAN, DAN

METODE KARYAWISATA

Disusun Oleh:

Nama Penyusun : Mahmudah (190101040190)


Suwaibatul Aslamiyah (190101040
Tasya Kamila (190101040262)
Program Studi : Pendidikan Matematika
Angkatan : 2019
Kampus : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu : Nina Nurmasari, M.Pd.

Abstrak : Apakah yang menjadi pengertian dari metode penemuan, metode


permainan, dan metode laboratorium ? Tujuan dan manfaat metode penemuan,
metode permainan dan metode laboratorium ? Serta kelebihan dan kekurangan
dari metode penemuan, metode permainan, dan metode laboratorium ?
Pengertian metode penemuan adalah suatu cara mengajar yang melibatkan
siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi,
seminar, membaca sendiri, dan mencoba sendiri.
Dengan adanya metode penemuan diharapkan dapat melatih siswa untuk
mandiri dan kreatif. Siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun
abstrak, siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab untuk memperoleh
informasi yang bermanfaat dalam menemukan, membantu siswa membentuk cara
kerja bersama yang efektif.
Kelebihan metode penemuan yaitu siswa memahami benar bahan
pelajarannya, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Kekurangan

1
metode ini ialah bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep , yang
tertulis lisan maupun tertulis, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
frustasi.
Pengertian metode permainan
Tujuan metode permainan
Kelebihan dan kekurangan metode permainan
Pengertian metode laboratorium adalah metode yang dilakukan untuk
mengamati objek secara langsung untuk menemukan berbagai fakta matematika
dengan cara berbuat dan dibimbing oleh guru, yang hasil pengamatannya akan
dipresentasikan di depan kelas.
Dengan adanya metode laboratorium ini tentunya diharapkan dapat
tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Pembelajaran di laboratorium
sangat efektif untuk mencapai tiga ranah secara bersama-sama yaitu, pertama
keterampilan kognitif yang tinggi, kedua keterampilan afektif, dan yang ketiga
keterampilan psikomotorik.
Dengan metode laboratorium ini siswa dapat mengamati secara langsung
objek dengan berbuat sendiri dan guru juga dapat dengan mudah mengajarkan
materi melalui alat-alat peraga yang ada di laboratorium, namun di sisi lain tidak
semua materi dapat diajarkan melalui metode ini dan waktu yang terbatas.
Metode Penemuan (discovery), metode permainan, dan metode laboratorium
ini bagus untuk diterapkan sebagai metode pembelajaran matematika karena
menarik dan mengandung aktivitas yang menggembirakan, juga dapat
mengarahkan siswa untuk lebih mandiri dalam memahami konsep matematika.
Kata Kunci : Metode, Penemuan, Permainan, Laboratorium.

2
PENDAHULUAN

Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa
dapat belajar sacara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah menguasai teknik-teknik penyajian, atau
biasanya disebut metode mengajar.
Untuk memenuhi salah satu kompetensi guru dalam sistem intruksional yang
modern, maka perlu diuraikan masing-masing teknik penyajian secara mendalam dan
terinci. Untuk mendalami dan memahami tentang teknik penyajian pelajaran, maka
perlu dijelaskan arti dari teknik penyajian itu.
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangka dipahami, dan digunakan
oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik
penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau message lisan
kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk
memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan
suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda
dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan
mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan.
Dalam artikel berikut ini diuraikan bermacam-macam metode mengajar atau
teknik penyajian yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam tugas mengajarnya.
Namun perlu dipahami bahwa setiap jenis teknik penyajian hanya sesuai atau tepat
untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula. Metode yang akan dibahas kali ini yaitu
metode penemuan, metode permainan, dan metode laboratorium.
Apakah yang menjadi definisi dari metode penemuan, metode permainan, dan
metode laboratorium ? Lalu apakah tujuan dari diadakannya ketiga metode tersebut ?
Serta kelebihan dan kekurangan dari ketiga metode tersebut ?

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penemuan


Sund and Trowbrige (1973 : 62) menyatakan bahwa discovery when an
individual is involve mainly in using his mental prosess to mediate (discover) some
concept or principle. Proses penemuan (discovery) terjadi ketika siswa terlibat dalam
proses kegiatan menemukan suatu konsep ataupun prinsip. Kata discovery dikaitkan
dengan kata inquiry sehingga akan tersirat makna yang sama, yaitu suatu kegiatan
penyelidikan untuk menemukan suatu konsep pemahaman yang dilakukan
(keterlibatan) sendiri oleh siswa. (Roestiah N.K., 2012:162)
Dari kutipan di atas disebutkan bahwa metode penemuan ialah dimana siswa
melakukan suatu kegiatan untuk menyelidiki dan kemudian menemukan suatu konsep
ataupun prinsip yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Disini siswa berperan aktif
untuk menemukan hal baru dengan pemahamannya sendiri tanpa bantuan dari guru.
Jadi, metode penemuan ialah proses kegiatan penyelidikan untuk menemukan suatu
konsep ataupun prinsip yang dilakukan sendiri oleh siswa.
Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan sesuatu konsep ataupun prinsip. (Roestiah N.K., 2001:20)
Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antaralain ialah : mengamati,
mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya : segitiga,
panas, dan demokrasi. Suatu konsep misalnya : logam apabila dipanaskan akan
mengembang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami
proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.
Dari kedua kutipan di atas ditemukan persamaan pengertian metode penemuan
yakni proses penemuan suatu konsep ataupun prinsip yang dilakukan atau dengan
keterlibatan oleh siswa. Sementara perbedaan yang didapat yakni pada kutipan 1 siswa
berperan aktif untuk menemukan hal baru dengan pemahamannya sendiri tanpa
bantuan dari guru. Sementara pada kutipan kedua, siswa dibiarkan menemukan sendiri
atau mengalami proses mental itu sendiri, namun dengan adanya bantuan dan instruksi
yang diberikan oleh guru.

4
B. Tujuan Metode Penemuan (Discovery)
Metode pembelajaran penemuan (discovery) dalam proses belajar mengajar
mempunyai beberapa tujuan antara lain :
 Meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam memperoleh dan
memproses perolehan belajar.
 Mengarahkan para siswa sebagai pelajar seumur hidup.
 Mengurangi ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
yang diperlukan oleh para siswa.
 Melatih para siswa mengeksplorasi atau memanfaatkan lingkungannya sebagai
informasi yang tidak akan pernah tuntas di gali.

Adapun tujuan lain dari metode penemuan (Discovery) dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut :
 Mengembangkan sikap, keterampilan, kepercayaan siswa dalam memutuskan
sesuatu secara tepat dan obyektif.
 Mengembangkan kemampuan berpikir agar lebih tanggap, cermat dan melatih
daya nalar (kritis, analitis, dan logis).
 Membina dan mengembangkan sikap rasa ingin tahu.
 Menggunakan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam belajar.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Penemuan


Keunggulan metode penemuan :
• Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan ; memperbanyak
kesiapan ; serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan
siswa.
• Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual
sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
• Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa.
• Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang
dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
• Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi
yang kuat untuk belajar lebih giat.
• Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri
sendiri dengan proses penemuan sendiri.

5
• Strategi berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman
belajar saja, membantu bila diperlukan.

Kelemahan metode penemuan :


• Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.
Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik.
• Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
• Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
• Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.
• Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara
kreatif.
D. Pengertian Metode Permainan
E. Tujuan Metode Permainan
F Kelebihan dan Kekurangan Metode Permainan
G. Pengertian Metode Laboratorium
Metode laboratorium adalah metode yang membimbing siswa menemukan
fakta matematika, dengan prinsip pembelajaran yaitu belajar dengan berbuat, belajar
dengan pengamatan, belajar dari yang konkret menuju yang abstrak dan merupakan
perluasan dari metode induktif. Fungsi metode ini adalah menolong meninggalkan
sifat-sifat abstrak matematika, membuat subjek menarik karena penggabungan
permainan dan aktivitas. (M. Ali Hamzah, dkk. 2014: 280).
Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa metode laboratorium ini merupakan
metode yang dilakukan dengan melakukan perbuatan, mengamati berbagai hal yang
berkaitan dalam matematika untuk mendapatkan pemahaman secara langsung yang
artinya tidak cuma sekedar mendengar kabar saja dari orang lain bagaimana konsep
objek matematika karena siswa telah mengamatinya sendiri, serta dengan metode ini
mengajarkan siswa untuk mempelajari objek dan rumus-rumus sederhana dengan
belajar dari hal yang konkret menuju hal yang abstrak, yaitu dengan maksud
pembelajaran menggunakan metode laboratorium ini mengarahkan siswa untuk belajar

6
dari yang lebih mudah dahulu untuk lebih memahami konsep sehingga pelajaran yang
lebih abstrak (lebih sulit) dapat dipahami dengan mudah oleh siswa menggunakan
perluasan dari metode induktif.
Metode laboratorium juga diartikan, suatu metode dimana siswa berusaha
menemukan problema-problema dan fakta-fakta matematika. Pada prinsipnya metode
laboratorium ini dilakukan oleh siswa sambil bermain, mengobservasi, dan bekerja
mulai dari yang konkret ke abstrak, hasil permainan tersebut memungkinkan siswa
menemukan konsep-konsep atau generalisasi di dalam matematika. (Alqan, 2009: 4).
Dari kutipan diatas untuk lebih jelasnya E.T. Ruseffendi menjelaskan dalam
buku Dasar-Dasar Matematika Modern untuk Guru sebagai berikut: “mengajar dengan
metode laboratorium memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami suatu
objek langsung matematika, dengan jalan mengkaji, menganalisa, menemukan secara
induktif melalui inkuiri, merumuskan dan mengetes hipotesa dan mebuat kesimpulan
dari benda-benda konkret atau modelnya dan dilakukan di laboratorium matematika.”

7
H. Tujuan Metode Laboratorium

Dengan adanya metode laboratorium ini diharapkan dapat tercapainya tujuan


pembelajaran matematika. Pembelajaran di laboratorium sangat efektif untuk
mencapai tiga ranah secara bersama-sama yaitu, pertama keterampilan kognitif yang
tinggi, kedua keterampilan afektif, dan yang ketiga keterampilan psikomotorik. (Anita
Rizki, 2016: 7)
Dari kutipan diatas dengan melaksanakan metode laboratorium dapat diketahui
yaitu, dengan keterampilan kognitif tinggi diharapkan siswa dapat berlatih sendiri agar
mendapatkan teori, berlatih agar segi-segi teori yang berlainan dapat diintegrasikan,
berlatih agar teori dapat diterapkan pada permasalahan nyata. Kemudian dengan
keterampilan afektif yang tinggi diharapkan siswa belajar merencanakan kegiatan
secara mandiri, belajar bekerja sama, belajar mengkomunikasikan informasi melalui
bidangnya, dan belajar menghargai bidangnya. Dan dengan keterampilan psikomotorik
diharapkan siswa belajar memasang peralatan atau media pembelajaran matematika
sehingga betul-betul berjalan, belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.

I. Kelebihan dan Kelemahan Metode Laboratorium


Kelebihan metode laboratorium dalam pembelajaran matematika ada dua yaitu
kelbihan bagi siswa dan guru, sebagai berikut.
Membuat apa yang dipelajari disekolah menjadi relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan masyarakat.
a. Kelebihan metode laboratorium bagi siswa
1. Anak didik dapat aktif mengambil bagian dalam berbuat untuk diri sendiri.
2. Ia mendapatkan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk melaksanakan
langkah-langkah dalam cara-cara berpikir ilmiah.
3. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, dimana itu sangat dikehendaki oleh
kegiatan belajar mengajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif
belajar sendiri dengan bimbingan guru.
4. Menarik dan menyenangkan bagi siswa.
5. Prinsip psikologi terpenuhi.
6. Siswa dapat memperoleh fakta-fakta yang jelas.
7. Memupuk percaya diri.
8. Memupuk keberanian untuk berbuat.

8
b. Kelebihan metode laboratorium bagi guru
Kelebihan metode laboratorium bagi guru yakni guru akan lebih mudah untuk
menjelaskan mengenai materi yang akan dijelaskan sebab di dalam laboratorium
telah ada alat-alat yang akan membantu dalam mengajar dan siswa akan langsung
mempraktekkannya sehingga lebih mudah bagi siswa untuk memahami materi
yang dibawakan oleh guru tersebut.
c. Kekurangan metode laboratorium bagi siswa
1. Peserta didik yang kurang suka dengan belajar model ini merasa kurang
mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan.
2. Sering ada peserta didik lain yang lalu lalang karena memerlukan alat lain
yang ada di laboratorium.
3. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak mendapatkan
kesempatan untuk melakukan percobaan.
4. Jika percobaan memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti
untuk melanjutkan pelajaran.
5. Kurangnya persiaapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan
kesulitan.
6. Tidak semua topik dapat diajarkan dengan metode ini.
7. Memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
8. Untuk pembelajaran matematika tidak menghasilkan keterampilan dan
latihan berpikir yang benar.
9. Belum tentu ruang laboratorium lebih menyenangkan.
d. Kekurangan metode laboratorium bagi guru
1. Memerlukan perencanaan yang rumit dan matang dari guru yang akan
mengajar.
2. Tidak setiap guru mempunyai semangat dan kemampuan mengajar dengan
metode ini.
3. Guru harus benar-benar mampu menguasai materi dan keterampilan.
4. Tidak semua mata pelajaran dapat dipraktekkan dengan menggunakan
metode laboratorium ini.

9
SIMPULAN
Metode penemuan (discovery) adalah suatu cara mengajar yang melibatkan
siswa dalam proses kegiatan mental. Dengan adanya metode penemuan diharapkan
dapat melatih siswa untuk mandiri dan kreatif serta siswa memiliki kesempatan untuk
terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Kelebihan metode penemuan yaitu siswa
memahami benar bahan pelajarannya, sebab mengalami sendiri proses
menemukannya. Kekurangan metode ini ialah bagi siswa yang kurang pandai, akan
mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara
konsep-konsep , yang tertulis lisan maupun tertulis, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi.
Metode permainan adalah
Metode laboratorium adalah metode yang membimbing siswa menemukan
fakta matematika, dengan prinsip pembelajaran yaitu belajar dengan berbuat, belajar
dengan pengamatan, belajar dari yang konkret menuju yang abstrak dan merupakan
perluasan dari metode induktif. Fungsi metode ini adalah menolong meninggalkan
sifat-sifat abstrak matematika, membuat subjek menarik karena penggabungan
permainan dan aktivitas. Pembelajaran di laboratorium sangat efektif untuk mencapai
tiga ranah secara bersama-sama yaitu, pertama keterampilan kognitif yang tinggi,
kedua keterampilan afektif, dan yang ketiga keterampilan psikomotorik. Metode ini
menarik dan menyenangkan, dan siswa dapat mengamati objek secara langsung serta
bagi guru dapat menyampaikan materi dengan mudah kepada siswa melalui metode
ini. Namun kekurangan metode ini kadang memerlukan banyak waktu dan tidak
semua materi dapat diajarkan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hamzah, M. dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
N.K., Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
N.K., Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran : Teori & Aplikasi. Jogjakarta.
Ar-Ruzz Media.
http://www.digilib.uinsby.ac.id (diakses pada tanggal 18 februari 2020)
https://www.kajianpustaka.com/2017/09/metode-pembelajaran-penemuan-discovery-
learning.html?m=1 (diakses pada tanggal 16 Februari 2020)
http://pembelajaranlab.blogspot.com/2016/11/lab.html?m=1 (diakses pada tanggal 17
Februari 2020)
https://www.academia.edu/8292416/MAKALAH_KELOMPOK_5 (diakses pada
tanggal 16 Februari 2020)
https://www.scribd.com/doc/17451310/Penggunaan-Metode-Yang-Tepat-Dalam-
Mengajar-Matematika (diakses pada tanggal 17 Februari 2020)

11

You might also like