You are on page 1of 3

Nama : Fajrina Febriyanti

Kelas : 1c s.kep

Nim : C!AA21042

B. Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan


1. Mengatur Pola Makan dan Minum

Islam lebih mengutamakan menjaga diri dari pada mengobati. Dalam ilmu kesehatan dan gizi
disebutkan, makanan adalah hal yang harus diperhatikan karena menjadi unsur terpenting
untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Al-Qur’an berpesan agar manusia
memperhatikan yang dimakannya. Seperti yang ditegaskan dalam surat Abasa ayat 24 :

‫طَ َعااِ ٰلى نُ ااۡل ِ ۡن َسافَ ۡليَ ۡنظُ ِر‬ ‫ِم ٖ ۤۙه‬

“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan”

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, Al-Qur’an selalu menekankan dua sifat :

Halal

Halal (Arab: ‫حالل‬, ḥalāl; "diperbolehkan") adalah segala objek atau kegiatan yang


diizinkan untuk digunakan atau dilaksanakan, dalam agama Islam. Istilah ini dalam
kosakata sehari-hari lebih sering digunakan untuk
menunjukkan makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam,
menurut jenis makanan dan cara memperolehnya. Lawan halal adalah haram. Halal
sebagai salah satu dari lima hukum,
yaitu: fardhu (wajib), mustahab (disarankan), halal (diperbolehkan), makruh (dibenci), ha
ram (dilarang).
Thayyib (baik)
Pasangan halal adalah thayyib yang berarti 'baik'. Suatu makanan dan minuman tidak
hanya halal, tetapi harus thayyib; apakah layak dikonsumsi atau tidak, atau bermanfaatkah
bagi kesehatan.
Di antaranya :

Al-Baqarah ayat 168

‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن اِنَّهٗ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُّمبِي ٌْن‬


ِ ‫ض َح ٰلاًل طَيِّبًا ۖ َّواَل تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬ ٓ
ِ ْ‫ٰياَيُّهَا النَّاسُ ُكلُوْ ا ِم َّما فِى ااْل َر‬
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.”
2. Keseimbangan Beraktifitas dan Beristirahat

Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, dimana Islam menekankan
bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung nilai
kesehatan. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 233 Allah Swt berfirman :
ُ ‫ضع َْن َو ْال َوالِ ٰد‬
 ۗ ‫ت‬ ِ ْ‫يُر‬ ‫ َكا ِملَ ْينِ َح ْولَيْنا َ ْواَل َدهُ َّن‬ ‫اَ َرا َدلِ َم ْن‬ ‫َّضايُّتِ َّم اَ ْن‬
َ ‫َعةَالر‬
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan.”

 Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya tahannya. Islam
menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, di
samping hak-haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi tuntutan agar mengatur
waktu untuk istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur seacara
proposional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi. (terdapat
dalam Hadits Riwayat Muslim)
 Islam melarang membebani badan melebihi batas kemampuannya, seperti melakukan
begadang sepanjang malam, melaparkan perut berkepanjangan sekalipun maksdunya
untuk beribadah. Rasulullah SAW melarang sekelompok sahabat yang ingin terus menerus
shalat malam dengan tidak tidur, berpuasa terus menerus sepanjang tahun dan tidak mau
terganggu ibadah sebagaimana disebutkan dalam hadits.

3. Olahraga
 Aktivitas penting untuk menjaga kesehatan adalah melalui kegiatan olahraga. Kata
olahraga atau sport (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau
deportore, dalam bahasa Itali disebut ‘deporte’ yang berarti penyenangan, pemeliharaan
atau menghibur untuk bergembira. Oalhraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan
manusia untuk mengembangkan diri sambil memelihara jasmaniah.
 Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan,
tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-fungsi alat tubuh, dan daya
ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur dan
cukup akan menigkatkan dan memperbaiki kesegaran jasmani, menguatkan dan
menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas
dengan baik.
 Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (bahasa Arab : al-Riyadhat) termasuk bidang
ijtihadiyat. Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai
ibadah, jika niatnya agar bugar dan bisa melakukan ibadah dengan sempurna dan
pelaksanaan serta jenis olahraga tersebut tidak bertentangan dengan aturan Islam. Nabi
suka berolahraga. Diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa beliau suka mengajak Siti
Aisyah berlomba lari sejak Aisyah masih belia sampai tua. Rasulullah SAW juga suka
berjalan kaki walaupun kuda dan unta telah tersedia untuk beliau. Diriwayatkan pula
bahwa cara jalan Nabi adalaah seperti jalannya orang yang menuruni bukit yaitu jalan
cepat.
 Demikian pula Rasulullah SAW pernah mewajibkan para orang tua untuk mengajarkan
renang dan memanah kepada putra-putrinya. Lari, jalan cepat dan renang dan
merupakan jenis olahraga aerobik yang dianjurkan saat ini oleh para pakar kesehatan
olahraga untuk menjaga kebugaran.
 Al-Qur’an dan Hadits tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan dengan
olahraga, karena termasuk masalah ‘duniawi’ atau ijtihadiyat. Maka bentuk, teknik, dan
peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya
memberikan prinsip dan landasan umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan
berolahraga.

You might also like