You are on page 1of 3

TERAPI TAWA

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer)

Dosen PJMK : Ns. Kushariyadi, S.Kep., M.Kep.

Oleh :
Anggun Citra Meisheila
162310101110

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Standar Operating Procedur (SOP)
Terapi Tawa
1. Pengertian Latihan tawa merupakan metode latihan dengan
mengunakan tawa untuk membantu individu
mengatasi gangguan fisik maupun gangguan
psikologi.
2. Tujuan Mengurangi stress pada lansia dan menurunkan
tekanan darah pada lansia dengan kasus
hipertensi
3. Indikasi 1. Pasien stres atau depresi
2. Pasien hipertensi
4. Kontraindikasi 1. Penderita penyakit wasir
2. Penderita penyakit hernia
3. Penderita penyakit jantung
4. Baru selesai operasi
5. Prolaps uteri
6. Penyakit TBC
7. Komplikasi mata (glukoma)
5. Persiapan Ruangan memiliki cukup udara segar yang
masuk dan dengan keadaan tenang, bebas
6. Pelaksanaan Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama
kesukaannya
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab
perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya
tindakan pada klien dan keluarga
4. Berikan kesempatan kepada klien atau
keluarga untuk bertanya sebelum terapi
dilakukan
Tahap Kerja
1. Tepuk tangan seirama 1-2…1-2-3 sambil
mengucapkan Ho-ho… Ha-Ha-Ha...
2. Lakukan pernafasan dalam dengan
tarikan nafas melalui hidung dan
dihembuskan.
(bersama kata-kata: Haaa!!/ Hooo!!)
3. Gerakkan engsel bahu ke depan dan ke
arah belakang
4. Kemudian menganggukkan kepala ke
bawah hingga dagu hampir menyentuh
dada, lalu mendongakkan kepala ke atas
belakang
5. Putar pinggang ke arah kanan kemudian
ditahan beberapa saat, kemudian
memutar ke arah kiri dan ditahan
beberapa saat, lalu kembali ke posisi
semula
6. Tawa singa : julurkan lidah sepenuhnya
dengan mata terbuka lebar dan tangan
teracung seperti cakar sing dan tertawa
dari perut
7. Ulangi langkah pertama dan diikuti tawa
singa
Tahap Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah
selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
7. Hal-Hal Yang Perlu Pastikan terapi dilakukan sesuai dengan SOP
Diperhatikan
8. Referensi https://youtu.be/k1MyxamSzlw

You might also like