You are on page 1of 14

Volume 4 No.

1
Mei 2019
p-ISSN : 2502-9398
e-ISSN : 2503-5126
Email: tahdzibi@umj.ac.id
Website : http://jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi

DESAIN ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI


PERGURUAN TINGGI DI ERA INDUSTRI 4.0

Tarmizi1,2,3*
1
Pimpinan Daarul Qurán
2
Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta
3
STMIK Antar Bangsa
*Email: tarmizi.as9@gmail.com

Diterima: 17 Februari 2019 Direvisi: 3 Maret 2019 Disetujui: 7 April 2019

ABSTRAK

Saat ini revolusi industri 4.0 telah bejalan dan berkembang dengan pesat, penulis melihat hal ini terjadi begitu
cepat dengan berbagai kemudahan-kemudahan pelayanan diberbagai aspek kehidupan manusia yang dapat
diakses dengan begitu mudah seperti: kemudahan informasi, kemudahan layanan perbankan, kemudahan
transaksi keuangan digital, kemudahan memperoleh pengetahuan dan termasuk pendidikan. Kecepatan dan
ukuran perubahan yang terjadi oleh revolusi industri keempat (4.0) tidak bisa diabaikan. Perubahan ini akan
membawa pergeseran kekuatan, pergeseran kekayaan, dan pengetahuan. hanya dengan memiliki pengetahuan
tentang perubahan-perubahan ini dan kecepatan yang terjadi, kita dapat memastikan bahwa kemajuan dalam
pengetahuan dan teknologi menjangkau dan memberi manfaat bagi semua. Karenanya, dunia pendidikan dalam
menghadapi tantangan perkembangan industri 4.0 sudah seharusnya mempersiapkan sumber daya manusia yang
siap bersaing, penyusunan kurikulum berbasis industri 4.0 dan melakukan refresh manajemen. Dalam
penulisannya, penulis menggunakan metode penulisan ini menggunakan metode deskriptif analitis yang bersifat
normatif filosofis yang disesuaikan dengan sumber-sumber kepustakaan.

Kata kunci: Organisasi, Perguruan Tinggi, Industri 4.0

ABSTRACT

Currently the 4.0 industrial revolution has been running and growing rapidly, the author sees it is happening so
quickly with various facilities in various aspects of human life that can be accessed so easily, such as; ease of
information, ease of banking services, ease of digital financial transactions, ease of obtaining knowledge and
including education. It can’t be ignored that The speed and size of the changes taking place by the fourth industrial
revolution (4.0). Its change will bring a shift in power, wealth, and knowledge. By having knowledge of these
changes only and the speed which occurs, we can ensure that the advances in knowledge and technology can reach
and get benefit for all. Therefore, the education in facing the challenges of industry development 4.0 should
prepare the human resources who are ready to compete, developing the industry-based curriculum 4.0 and doing
refresh management. In its writing, the author used the descriptive analytical methods that are philosophical
normative and adjusted to library sources.

Keywords: Organization, Higher Education, Industry 4.0

PENDAHULUAN Dewey seorang tokoh pendidikan barat,


Pada hakikatnya pendidikan tumbuh bersamaan sebagaimana dikutip oleh Azyumardi Azra,
dengan kehidupan manusia. Pendidikan menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses
merupakan kebutuhan dasar manusia. pembentukan kecapakan fundamental, secara
Karenanya manusia tidak akan bisa hidup intelektual dan emosional, ke arah alam sesama
dengan wajar tanpa adanya pendidikan. John manusia (Saifullah, 2005, p. 42).

DOI: 10.24853/tahdzibi.4.1.1-14
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

Mortimer J. Adler ahli pendidikan di Barat 2018, p. 43) mengutip Scawab bahwa Era
mengartikan pendidikan adalah proses dengan Industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk
mana semua kemampuan manusia (bakat dan merujuk pada era dimana terjadi perpaduan
kemampuan yang diperoleh) yang dapat teknologi yang mengakibatkan dimensi fisik,
dipengaruhi oleh pembiasaan, dissempurnakan biologis, dan digital membentuk suatu
dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui perpaduan yang sulit untuk dibedakan.
sarana yang secara artistik dibuat dan dipakai Misalnya, dua orang dapat saling berbagi
oleh siapapun untuk membantu orang lain atau informasi secara langsung dengan bantuan
dirinya sendiri mencapai tujuan yang digital tanpa harus berada pada tempat yang
ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik (Arifin, sama atau pada waktu yang bersamaan baik
2016, p. 11). Sementara itu menurut Emile secara fisikis maupun biologis. Terjadinya
Durkheim, pendidikan adalah suatu sarana digitalisasi informasi dan pemanfaatan
sosial untuk tujuan sosial dimana suatu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
masyarakat menjamin kebutuhan hidupnya. secara massif di berbagai sektor kehidupan
Adapun menurut Ki Hajar Dewantara, tokoh manusia, termasuk di dunia pendidikan, adalah
pendidikan Indonesia, menyatakan bahwa “ tanda dimulainya era industri 4.0.
pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk Hendra Suwadarma (Suwardana, 2017, p. 104)
memajukan budi pekerti (kekuatan batin), mengutip Drajad Irianto bahwa Istilah
pikiran (intellect), dan jasmani anak selaras "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh
dengan alam dan masyarakatnya" (Saifullah, Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di
2005, pp. 40-42). pertengahan abad ke-19. Revolusi industri ini
Oleh karenanya, pendidikan harus terus pun sedang berjalan dari masa ke masa. Dekade
berkembang dan berinovasi menyesuaikan terakhir ini sudah dapat disebut memasuki fase
perkembangan jaman. Pendidikan jangan ke empat 4.0. Perubahan fase ke fase memberi
dibiarkan untuk tidak berkembang dan hanya perbedaan artikulatif pada sisi kegunaaannya.
terpaku dengan pola dan sistem yang usang dan Fase pertama (1.0) bertempuh pada penemuan
lama sedangkan perkembangan dunia akan mesin yang menitikberatkan (stressing) pada
beriringan dengan kebutuhan sumber daya mekanisasi produksi. Fase kedua (2.0) sudah
manusia. Sehingga, suatu negara akan menjadi beranjak pada etape produksi massal yang
negara yang tertinggal bila tidak menyiapkan terintegrasi dengan quality control dan
rakyatnya menjadi sumber daya manusia yang standarisasi. Fase ketiga (3.0) memasuki
siap bersaing di eranya. tahapan keseragaman secara massal yang
Saat ini, Indonesia berupaya membangun bertumpu pada integrasi komputerisasi. Fase
sistem pendidikannya, baik dari kurikulum, keempat (4.0) telah menghadirkan digitalisasi
sumber daya manusia, maupun manajemen dan otomatisasi perpaduan internet dengan
pendidikannya. Namun dari segi mutu, sistem manufaktur.
pendidikan di Indonesia perlu adanya Hal yang sama juga diungkapan oleh Klaus
perubahan untuk sejajar dengan sistem Schwab (Schwab, 2015), Pendiri dan Ketua
pendidikan di negara maju serta mengatasi Eksekutif Forum Ekonomi Dunia bahwa
tantangan dunia pendidikan pada era industri revolusi industri pertama menggunakan tenaga
4.0. (Harto, 2018, p. 3) air dan uap untuk memekanisasi produksi.
Kecepatan dan ukuran perubahan yang terjadi Kedua menggunakan tenaga listrik untuk
oleh revolusi industri keempat (4.0) tidak bisa membuat produksi massal. Yang ketiga
diabaikan. Perubahan ini akan membawa menggunakan elektronik dan teknologi
pergeseran kekuatan, pergeseran kekayaan, dan informasi untuk mengotomatisasi produksi.
pengetahuan. hanya dengan memiliki Sekarang revolusi industri keempat sedang
pengetahuan tentang perubahan-perubahan ini membangun di atas ketiga, revolusi digital yang
dan kecepatan yang terjadi, kita dapat telah terjadi sejak pertengahan abad terakhir. Ini
memastikan bahwa kemajuan dalam dicirikan oleh perpaduan teknologi yang
pengetahuan dan teknologi menjangkau dan mengaburkan garis antara bidang fisik, digital,
memberi manfaat bagi semua (Xu, David, & dan biologis.
Kim, 2018, p. 90). Petre Prisecaru dalam jurnalnya " Challenges
Susilahudin Putrawangsa & Uswatun Hasanah of the Fourth Industrial Revolution " juga
dalam jurnalnya (Putrawangsa & Hasanah, menjelaskan revolusi industri pertama dimulai

2
Tarmizi: Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.0

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (1) pp 1-14 © 2019

pada 1760 dengan penemuan mesin uap. Mesin Dengan mempelajari berbagai pendapat di atas
uap memungkinkan transisi dari pertanian dan dapat disimpulkan bahwa revolusi industri 4.0
masyarakat feodal ke proses manufaktur baru. telah bejalan dan berkembang dengan pesat,
Transisi ini termasuk penggunaan batubara penulis melihat hal ini terjadi begitu cepat
sebagai energi utama sedangkan kereta api dengan berbagai kemudahan-kemudahan
adalah alat transportasi utama. Tekstil dan baja pelayanan diberbagai aspek kehidupan manusia
adalah industri yang dominan dalam hal yang dapat diakses dengan begitu mudah seperti
pekerjaan, nilai output, dan modal yang : kemudahan informasi, kemudahan layanan
diinvestasikan. Revolusi industri kedua dimulai perbankan, kemudahan transaksi keuangan
pada tahun 1900 dengan penemuan mesin digital, kemudahan memperoleh pengetahuan
pembakaran internal. Ini mengarah ke era dan termasuk pendidikan. Hoyles & Lagrange
industrialisasi yang cepat menggunakan minyak (Putrawangsa & Hasanah, 2018, p. 43)
dan listrik untuk menggerakkan produksi menegaskan bahwa teknologi digital adalah hal
massal. Revolusi industri ketiga dimulai pada yang paling mempengaruhi sistem pendidikan
tahun 1960 dan ditandai dengan implementasi di dunia saat ini. Hal ini disebebkan karena
elektronik dan teknologi informasi untuk aspek efektivitas, efisiensi dan daya tarik yang
mengotomatisasi produksi. Di bawah cara lama, ditawarkan oleh pembelajaran berbasis
membuat hal-hal yang melibatkan meniduri teknologi digital.
atau mengelas banyak bagian bersama. Tantangan dunia Pendidikan Tinggi di
Revolusi industri keempat sekarang melibatkan Indonesia pada era industri 4.0 mengacu pada
komputer desain produk yang dihasilkan dan harapan untuk memiliki perguruan tinggi kelas
pencetakan tiga dimensi (3D), yang dapat dunia dan dapat bertahan serta berkembang dari
membuat benda padat dengan membangun dampak perubahan yang muncul dikarenakan
lapisan material yang berurutan. (Xu, David, & inovasi dalam sains dan teknologi yang terjadi
Kim, 2018, p. 90) dalam setiap komponen masyarakat. sistem
Petre Prisecaru dalam jurnalnya " Challenges pendidikan tinggi di Indonesia sedang
of the Fourth Industrial Revolution " juga menghadapi perubahan yang perlahan,
menjelaskan revolusi industri pertama dimulai contohnya sistem yang berlaku masa lalu
pada 1760 dengan penemuan mesin uap. Mesin mengalami perubahan sehingga memunculkan
uap memungkinkan transisi dari pertanian dan sistem pendidikan baru yang pada akhirnya
masyarakat feodal ke proses manufaktur baru. akan mengubah keseluruhan sistem pendidikan
Transisi ini termasuk penggunaan batubara di Indonesia, karena upaya perubahan tersebut
sebagai energi utama sedangkan kereta api menjawab kebutuhan serta menyempurnakan
adalah alat transportasi utama. Tekstil dan baja sistem pendidikan tinggi untuk menjawab
adalah industri yang dominan dalam hal tantangan zaman (Harto, 2018, pp. 3-4).
pekerjaan, nilai output, dan modal yang Pengamat pendidikan dari Komnas Pendidikan
diinvestasikan. Revolusi industri kedua dimulai Andreas Tambah mengatakan untuk merubah
pada tahun 1900 dengan penemuan mesin pendidikan ada tiga hal yang diperlu
pembakaran internal. Ini mengarah ke era diperhatikan yaitu ; sumber daya manusia
industrialisasi yang cepat menggunakan minyak (SDM), manajemen, dan kurikulum. Andreas
dan listrik untuk menggerakkan produksi menerangkan bahwa selama ini salah satu
massal. Revolusi industri ketiga dimulai pada masalah pendidikan ada di SDM. Kedua,
tahun 1960 dan ditandai dengan implementasi masalah manajemen dan visi pendidikan. Untuk
elektronik dan teknologi informasi untuk ini pemerintah harus memikirkan cara untuk
mengotomatisasi produksi. Di bawah cara lama, membuat sistem yang berkelanjutan yang tidak
membuat hal-hal yang melibatkan meniduri akan diubah di periode pemerintahan
atau mengelas banyak bagian bersama. selanjutnya. Ketiga, kurikulum yang
Revolusi industri keempat sekarang melibatkan diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan anak
komputer desain produk yang dihasilkan dan di Indonesia. Satu di antaranya, ada kurikulum
pencetakan tiga dimensi (3D), yang dapat yang mengubah pola pikir peserta didik.
membuat benda padat dengan membangun Dengan pola yang baru diharapkan bisa
lapisan material yang berurutan. (Xu, David, & menciptakan pengusaha muda dan siap bersaing
Kim, 2018, p. 90) di kancah internasional
(www.cnnindonesia.com, 2019).

3
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

Menurut H.A.R. Tilaar yang dikutip oleh Hujair Sedangkan penelitian Hasan Subekti dkk dalam
A. H. Sanaky (Sanaky, 2008, p. 84) bahwa jurnalnya berjudul "Mengembangkan Literasi
permasalahan pendidikan di Indonesia secara Informasi Melalui Belajar Berbasis Kehidupan
umum, diidentifikasi dalam empat krisis pokok, Terintegrasi Stem Untuk Menyiapkan Calon
yaitu menyangkut masalah kualitas, relevansi, Guru Sains Dalam Menghadapi Era Revolusi
elitisme, dan manajemen. Berbagai indikator Industri 4.0: Revieu Literatur " yang dimuat
kuantitatif dikemukakan berkenaan dengan dalam Jurnal Education and Human
keempat masalah di atas, antara lain analisis Development Journal, Vol. 3, No. 1, April 2018.
komparatif yang membandingkan situasi Dalam penelitian mereka mengupas tentang
pendidikan antara negara di kawasan Asia. strategi mengembangkan literasi informasi
Keempat masalah tersebut merupakan masalah melalui belajar berbasis kehidupan terintegrasi
besar, mendasar, dan multi dimensional, STEM untuk menyiapkan calon guru sains
sehingga sulit dicari ujung pangkal dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
pemecahannya. Secara rinci mengungkap Kajian itu meliputi (a)
Seperti hal yang ungkapan oleh Andeas literasi informasi, (b) (b) keterampilan riset, (c)
Tambah bahwa hal utama yang mempengaruhi belajar berbasis kehidupan, (d) pembelajaran
kemajuan dan perkembangan pendidikan terintegrasi STEM, dan, (e) kapabilitas calon
adalah sumber daya manusia (SDM), kesiapan guru sains, dan (f) era Revolusi Industri 4.0.
SDM juga dipengaruhi dengan manajemen Kajian lebih mendalam tersaji dalam artikel ini.
seperti hal yang sama diungkapan oleh H.A.R. Dan dalam Jurnal Pemikiran dan Penelitian
Tilaar di atas bahwa permasalahan pendidikan Pendidikan Volume 16, No. 1. Juni 201,
salah satunya bermasalah dalam tata kelola Kasinyo Harto, dalam jurnalnya yang berjudul
manajemen. Dalam hubungannya, manajemen " Tantangan Dosen PTKI Di Era Industri 4.0 ",
terkait erat dengan desain organisasi. dari Hasil dari kajiannya menghasilkan bahwa
Karenanya, penulis perlu membahas " Desain dosen pada era industri 4.0 dituntut untuk
Organisasi Dalam Pengembangan Struktur memiliki empat kompetensi; pertama,
Organisai Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 mengetahui penggunaan digital serta
", semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat penerapannya. Kedua, memiliki kompetensi
untuk semua. kepemimpinan yang mampu mengarahkan
mahasiswa memiliki pemahaman tentang
Kajian Pustaka teknologi. Ketiga, mempunyai kemampuan
Dalam Jurnal Pemikiran dan Penelitian memprediksi dengan tepat arah gejolak
Pendidikan Volume 16, No. 1, Juni 2018 yang perubahan dan langkah strategis
berjudul " Integrasi Teknologi Digital Dalam menghadapinya. Keempat, mempunyai
Pembelajaran Di Era Industri 4.0 Kajian Dari kompetensi dalam mengendalikan diri dari
Perspektif Pembelajaran Matematika ". segala gejolak perubahan, dan mampu
Susilahudin Putrawangsa dan Uswatun meenghadapinya dengan memunculkan ide,
Hasanah dalam penelitiannya mendiskripsikan inovasi, serta kreativitas.
peranan dan prinsip integrasi teknologi digital Novelty Riset: Dalam pembahasan ketiga jurnal
dalam pembelajaran di Era Industri 4.0. Kajian tersebut lebih fokus membahas permasalahan
integrasi tersebut ditinjau dari perspektif dan strategi dan metode pembalajaran serta
pembelajaran matematika. Disimpulkan bahwa kurikulum yang akan dilakukan dalam
prinsip dasar dalam integrasi teknologi digital mengahadapi era indutsri 4.0, sedangkan dalam
dalam pembelajaran matematika yaitu tulisan ini pembahasan mengenai tantangan
penggunaan teknologi tidak mengakibatkan lembaga pendidikan dalam menghadapi era
buruknya pemahaman konseptual atau industi 4.0 lebih pada penguatan aspek
menggantikan peranan intuisi siswa dalam meliputi: mempersiapkan sumber daya manusia
bermatematika. Sebaliknya, teknologi yang siap bersaing, penyusunan kurikulum
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman berbasis industri 4.0 dan melakukan refresh
konseptual siswa dan mengembangkan manajemen.
kemampuan intuisi siswa dalam
bermatematika.

4
Tarmizi: Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.0

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (1) pp 1-14 © 2019

METODE PENELITIAN pola tindakan dan interaksi yang relatif stabil,


terencana atau spontan, yang dilakukan oleh
Metode penulisan ini menggunakan metode anggota organisasi untuk tujuan mencapai
deskriptif analitis yang bersifat normatif tujuan organisasi. Pemahaman tentang struktur
filosofis yang disesuaikan dengan sumber- organisasi ini didasarkan pada asumsi mendasar
sumber kepustakaan. Sedangkan obyek bahwa itu bertujuan, yaitu, pada gagasan bahwa
penelitian lebih membahas terhadap desain struktur organisasi memiliki tujuannya. Dan
organisasi dalam pengembangan struktur Kegunaan struktur menurut Lawrence, P. &
organisasi lembaga pendidikan terutama Lorsch, J dalam bukunya " Organization and
pendidikan perguruan tinggi dalam menghadapi Environment" , kegunaan struktur menyiratkan
persaingan di era industri 4.0. bahwa itu adalah instrumen rasional di tangan
orang-orang yang mengatur organisasi, yang
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan untuk mengarahkan jalannya
Organisasi, Struktur Organisasi Dan Desain kegiatan dalam organisasi ke arah mewujudkan
Organisasi Dalam Kajian Teori tujuannya. Rasionalitas struktur organisasi
Organizing berasal dari kata organize, yang dijamin oleh diferensiasi dan integrasi kegiatan
berarti menciptakan struktur dengan bagian- individu dan kolektif anggota organisasi. Proses
bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa diferensiasi melibatkan diferensiasi kegiatan
sehingga hubungan satu sama terikat oleh operasional dan manajerial. Diferensiasi
hubungan terhadap keseluruhan (Fauzi & kegiatan operasional diwujudkan melalui
Irviani, 2018, p. 25). pembagian kerja, atau dengan kata lain, desain
pekerjaan, dan itu menghasilkan tingkat
Abuddin Natta mengutip dari John M. Echols spesialisasi organisasi. (Janićijević, 2013, pp.
kata organisasi berasal dari bahasa Inggris, 37-38).
organization, yang berarti organisasi atau hal
yang mengatur. Dalam Kamus Umum Bahasa Pendapat lain mendefinisikan struktur
Indonesia. W.J.S Poerwadinata mengartikan organisasi adalah cara yang mana tugas
organisasi sebagai susunan dan aturan dan pekerjaan secara formal dibagikan,
berbagai bagian (orang dan sebagainya) dikelompokkan dan dikoordinasikan (Robbins
sehingga merupakan satu kesatuan yang teratur & Judge, 2015, p. 331). Dan struktur menurut
(Nata, 2012, p. 272). Van de Ven telah mencakup penugasan tugas
kepada individu atau sub unit, pembagian
Menurut Stephen P. Robbins, organisasi adalah sumber daya ke unit-unit ini, penunjukan
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan pelanggan dan pasar ke unit, dan umumnya
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif pemecahan masalah yang lebih besar untuk unit
dapat diinentifikasi, yang bekerja atas dasar yang lebih kecil. Koordinasi menyatukan unit-
yang relatif terus menerus untuk mencapai unit melalui komunikasi, TI, kepemimpinan,
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan budaya, insentif, rutinitas dan prosedur, dan
(Robbins S. P., 1994, p. 4). Sedangkan menurut umumnya apa yang kita sebut manajemen
Galbraith bahwa organisasi dibentuk setiap kali (Burton & Obel, 2018, p. 4).
pengejaran suatu tujuan memerlukan realisasi
tugas yang membutuhkan upaya bersama dari Menurut Stephen P. Robbins desain organisasi
dua atau lebih individu. Kita dapat mengakui adanya kebutuhan untuk
mengidentifikasi komponen utama (Arnoldo & mengkoondinasikan pola interaksi para anggota
Majluf, Organizational Design: A Survey and organisasi secara formal sedangkan struktur
an, 1981, p. 417). Organisasi dipandang sebagai organisasi menetapkan bagaimana tugas akan
saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan
menggambarkan secara jelas garis kewenangan, mekanisme koordinasi yang formal serta pola
garis komando dan garis tanggungjawab (Fauzi interaksi yang akan diikuti. (Robbins S. P.,
& Irviani, 2018, p. 28) 1994, p. 6). Klasifikasi model struktur
organisasi telah dibahas dalam karya-karya
Sedangkan struktur organisasi menurut G.K Henry Mintzberg (Mintzberg, 1979).
Dow yang dikutip oleh Nebojša Janićijević Klasifikasi model struktur organisasi
bahwa struktur organisasi didefinisikan sebagai sepenuhnya mendominasi dalam literatur yang

5
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

terkait dengan penataan organisasi. Klasifikasi Warseno (Warseno, 2007, p. 132) juga
komprehensif ini didasarkan pada sembilan mengutip Herry Mintzberg terdapat enam
parameter struktural dan lima bagian organisasi, konfigurasi dasar esensial yang dapat diadopsi
dan membedakan lima model dasar organisasi, pada berbagai tipe organisasi yang menjadi
atau konfigurasi, struktur organisasi: model blok-blok pembangun dari rancangan
sederhana, model birokrasi, model profesional, organisasi, yaitu:
model adhokrasi, dan model divisi. Setiap 1. Operating core, posisi dimana pekerjaan
model dicirikan oleh konfigurasi spesifik dasar diproduksi, seperti outlet pengecer.
dimensi struktural, dari mana karakteristik 2. Strategic apex, posisi dimana pengelolaan
khusus, kelebihan, dan kelemahannya umum organisasi dilakukan.
diturunkan (Janićijević, 2013, p. 48). 3. Middle line, posisi dimana semua manajer
berdiri di antara strategic apex dan
Penjelasan dari tipe struktur dari buku karya operating core.
Henry Mintzberg " The Structure of 4. Technostructure, posisi dimana terdiri staf
Organizations " sebagai berikut (Warseno, analisis yang merancang sistem yang
2007, pp. 131-132): mengirimkan dan mengontrol proses,
1. Struktur sederhana (simple structure), termasuk di dalamnya adalah insinyur,
merupakan struktur nonformal yang akuntan, dan spesialis computer
banyak ditemukan di organisasi-organisasi 5. Support staff, mereka yang mendukung
kecil, seorang pemimpin atau beberapa pekerjaan operating core, seperti
orang bertanggung jawab terhadap sekretaris, staf teknik, dan klerk.
keseluruhan fungsi bisnis. 6. Ideology, merupakan paradigma yang
2. Struktur fungsional (functional structure), terdiri dari nilai dan kepercayaan dasar
dimana struktur organisasi dibedakan organisasi.
untuk setiap fungsi organisasi berdasarkan
tugastugas utama yang dibebankan kepada Tabel 1. Tipe Struktur Organisasi (Sumber:
masing-masing fungsi. Henry Mintzberg)
3. Struktur multidivisi (multidivisional
structure), bentuknya lebih kompleks dari
struktur fungsional yang membagi
organisasi ke dalam divisi-divisi
berdasarkan produk, jasa, area geografis,
atau proses dari organisasi;
4. Struktur organisasi induk (holding
company structure), merupakan struktur
organisasi yang terdiri dari berbagai
organisasi anak. Organisasi induk
berfungsi sebagai organisasi investasi,
sedangkan masingmasing organisasi anak
beroperasi secara independen. Organisasi
induk hanya membatasi pengaruhnya pada
keputusan membeli dan menjual anak
organisasi dan tidak pada strategi produk
maupun pasar organisasi anak.
5. Struktur matriks (matrix structure),
merupakan struktur kombinasi antarfungsi
dengan divisi, atau produk dengan area Peter P. Robins dan Timothy A. Judge dalam
geografis, atau gabungan fungsi lainnya bukunya " Organizational Behavior ", Desain
secara dua dimensi. organisasi yang umum adalah (Robbins &
6. Struktur antara/variatif, dimana tidak Judge, 2015, pp. 338-340):
semua organisasi menerapkan pola 1. Struktur sederhana (simple
struktur organisasi di atas, melainkan structure), suatu struktur organisasi yang
mengadopsi struktur di antara tipe-tipe dicirikan dengan rendahnya derajat
struktur organisasi di atas. departementalisasi, rentang kendali yang lebar,

6
Tarmizi: Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.0

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (1) pp 1-14 © 2019

otoritas yang tersentralisasi pada suatu orang budaya, orang, praktik, dan metrik untuk
tunggal, dan kecil formalisasinya memungkinkan organisasi mencapai misi dan
2. Struktur birokrasi, suatu struktur strategi mereka. Premis dasarnya adalah bahwa
dengan tugas operasional yang sangat rutin tidak ada satu cara pengorganisasian yang
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan terbaik dan bahwa organisasi yang berbeda
regulasi yang sangat ke tugas yang tidak sama efektif atau efisiennya (Burton &
dikelompokkan ke dalam departemen Obel, 2018, p. 3)
fungsional, rentang kendali sempit, dan Berbeda dengan Galbraith, menurut Stephen P.
pengambilan keputusan mengikuti ranati Robbins bahwa desain organisasi
komando. mempertimbangkan kontruksi dan mengubah
3. Struktur matriks, suatu struktur struktur organisasi untuk mencampai tujuan-
orgnisasi yang menciptakan otoritas ganda dan tujuan organisasi (Robbins S. P., 1994, p. 7).
menggabungkan antara departementalisasi Dalam mendesain organisasi ada empat
fungsional dengan departementalisasi produk keputusan dasar yang perlu diambil. Keputusan
Dalam sejumlah organisasi telah itu mencakup pembagian pekerjaan (division of
mengembangkan opsi-opsi struktural yang baru labor), pendelegasian wewenang (authority
dengan sedikit lapisan dari hierarki dan lebih delegation), pengelompokan tugas
menekankan pada terbukanya batasan (departmentalization), dan yang terkait dengan
organisasi yaitu (Robbins & Judge, 2015, pp. span of control (Riyono, 2006, p. 43) .
341-343) ; Teori organisasi memberikan landasan teoretis
1. Organisasi virtual (virtual untuk desain organisasi. Teori organisasi
organization) organisasi init kecil merupakan menjelaskan dan menjelaskan untuk
sumber luar terbesar fungsi bisnis, dalam istilah pemahaman kita tentang bagaimana dunia
struktural, organisasi virtual sangat sentralisasi, bekerja; sebagai pelengkap, desain organisasi
dengan sedikit atau tidak departementalisasi dibangun di atas ini untuk memahami
2. Organisasi yang tak terbatas bagaimana dunia dapat bekerja. Teori
(boundaryless organization), organisasi ini organisasi adalah ilmu positif untuk
berupaya untuk menghilangkan rantai menjelaskan dan memahami struktur, perilaku,
komando, memiliki rentang kendali yang tak dan efektivitas organisasi — apa itu; desain
terbatas, dan mengganti departemen- organisasi adalah ilmu normatif untuk
departemen dengan tim-timm yang merekomendasikan desain apa yang mungkin
diberdayakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
Nebojša Janićijević menyimpulkan dari (Burton & Obel, 2018, p. 2)
beberapa pendapat ahli seperti Wei, Liu, Menurut Simon (1996), suatu organisasi adalah
Herndon, Singh, Zheng, Yang, McLean bahwa artefak yang harus dibuat dalam konsep
struktur organisasi dan budaya organisasi sebelum dibuat dalam kenyataan. Romme
termasuk di antara konsep dengan kekuatan (2003: 558), sependapat dengan Simon,
penjelas dan prediktif tertinggi dalam berpendapat bahwa "ide desain melibatkan
memahami penyebab dan bentuk perilaku orang penyelidikan ke dalam sistem yang belum ada -
dalam organisasi. Akibatnya, dua konsep ini baik sistem baru yang lengkap atau status baru
sering digunakan dalam penelitian sebagai dari sistem yang ada." Dengan demikian, desain
variabel independen dalam penjelasan berbagai organisasi menentukan bagaimana suatu
fenomena yang ditemukan di perusahaan dan organisasi seharusnya disusun agar berfungsi
jenis organisasi lainnya. Pengaruh struktur secara efektif (Burton & Obel, 2018, p. 2)
organisasi dan budaya pada komponen Dengan mempelajari beberapa pendapat di atas
manajemen lainnya biasanya diteliti secara dapat disimpulkan bahwa organisasi sebagai
terpisah dan independen satu sama lain. Namun, wadah, alat, tempat dari kesatuan (entity) sosial
ada contoh penelitian yang menganalisis yang didirikan atau dibentuk secara sadar untuk
pengaruh pada manajemen budaya dan struktur mencapai tujuan bersama, dalam
dalam interaksi timbal balik mereka pengorganisasiannya mempunyai terkaitan erat
(Janićijević, 2013, p. 36) dengan pembentukan struktur organisasi yang
Sedangkan menurut Galbraith desain mempunyai fungsi pembagian tugas baik
organisasi adalah pendekatan sistematis untuk secara operasional dan manajerial menetapkan
menyelaraskan struktur, proses, kepemimpinan, bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor

7
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada batang
formal serta pola interaksi yang akan diikuti, tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
sedangkan untuk desain organisasi disebutkan : Tiap-tiap warga negara berhak
mengkoondinasikan pola interaksi para mendapakan pengajaran (ayat 1); Pemerintah
anggota. Organisasi merupakan wadah dari mengusahakan dan menyelenggarakan satu
manajemen, setiap rangkaian struktur, desain system pengajaran nasional yang diatur dengan
organisasi mempuyai terkaitan erat dalam Undang-undang (ayat 2). Ayat pertama
menentukan mutu organisasi. memberikan petunjuk kepada kita, bahwa
pemerintah mendapatkan amanat untuk
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 menjamin hak-hak warga negara dalam
Perguruan Tinggi adalah suatu lembaga di mendapatkan layanan Pendidikan; sedangkan
mana para elit akademikus berada. Dalam ayat kedua memberikan petunjuk bahwa
perumusan kebijaksanaan, termasuk pemerintah berkewajiban untuk
kebijaksanaan pendidikan, umumnya tidak menyelenggarakan satu system pengajaran
kesampingkan (Imron, 2004, p. 45). Menurut nasional (Imron, 2004, p. 11).
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat 2 bahwa Dirgantari mengutip Drost. Menurutnya,
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan pendidikan tinggi merupakan salah satu pilar
setelah pendidikan menengah yang mencakup penting yang diharapkan dapat membawa
program diploma, program sarjana, program perubahan suatu bangsa, karena pendidikan
magister, program doktor, dan program profesi, tinggi bersifat melatih orang mempertajam dan
serta program spesialis, yang diselenggarakan menggunakan nalarnya untuk memecahkan
oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan persoalan-persoalan yang dihadapinya.
bangsa Indonesia. Sedangkan pada pasal 6 Pendidikan tinggi hadir sebagai lingkungan
definisi dari Perguruan Tinggi adalah satuan bernalar untuk memanusiakan manusia sesuai
pendidikan yang menyelenggarakan dengan citra manusia (Dirgantari, 2012).
Pendidikan Tinggi
(http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/). Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur
pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih
Di Indonesia, upaya dalam pembangunan tinggi daripada pendidikan menengah di jalur
pendidikan juga dilakukan di berbagai jenjang, pendidikan sekolah. Sebaliknya perguruan
mulai pendidikan dasar, menengah sampai tinggi adalah satuan pendidikan yang
pendidikan tinggi. Semua jenjang ini menyelenggarakan pendidikan tinggi (Indrajit
diharapkan meraih fungsi dan tujuan & Djokopranoto, 2006, p. 3). Menurut Undang-
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun Tahun 2003 (Pasal 20 ayat 1), satuan
2003 (Bab II Pasal 3) fungsi dan tujuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
pendidikan di Indonesia adalah (Dirgantari, tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat
2012): Pendidikan nasional berfungsi berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah
mengembangkan kemampuan dan membentuk Tinggi, Institut, atau Universitas
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (ttps://kelembagaan.ristekdikti.go.id). dan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, diperbaharui dalam UU Nomor 12 Tahun 2012
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta Tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 59 ayat
didik agar menjadi manusia yang beriman dan 1-7 (http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/).
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Ayat (1) : Bentuk Perguruan Tinggi terdiri atas:
mandiri dan menjadi warga Negara yang Universitas, Institut, Sekolah Tinggi,
demokratis serta bertanggung jawab. Politeknik, Akademi, Akademi Komunitas.
Ayat (2) : Universitas merupakan Perguruan
Uluran Pemerintah di bidang pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
dimaksud untuk mengembangkan amanat akademik dan dapat menyelenggarakan
konstitusi. Amanat tersebut, tercantum dalam pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika
keempat, yang berbunyi antara lain

8
Tarmizi: Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.0

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (1) pp 1-14 © 2019

memenuhi syarat, universitas dapat penelitian dan layanan atau pengabdian kepada
menyelenggarakan pendidikan profesi. masyarakat dan kerja sama (Haryono & Arafat,
Ayat (3) : Institut merupakan Perguruan Tinggi 2017, pp. 5563-5564).
yang menyelenggarakan pendidikan akademik
dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi Dengan uraian dari pembahasan di atas dari Bab
dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan 1 hingga Bab 2, pendidikan sebagai garda
dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi terdepan yang mempunyai tanggungjawab
syarat, institut dapat menyelenggarakan dalam peningkatan kualitas sumber daya
pendidikan profesi manusia yang siap bersaing dalam era industri
Ayat (4) : Sekolah Tinggi merupakan Perguruan 4.0 sudah semestinya mulai mempersiapkan
Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tahapan-tahapan perubahan organisasi secara
akademik dan dapat menyelenggarakan menyeluruh dalam menghadapi persaingan
pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu industri 4.0. Pendidikan sebagai salah satu alat
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan yang yang paling efektif untuk mengubah
jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat manusia. Arus globalisasi yang berubah dengan
menyelenggarakan pendidikan profesi. kecepatan tinggi telah menyentuh setiap aspek
Ayat : (5) Politeknik merupakan Perguruan kehidupan manusia dan perubahan ini pun
Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan menyentuh pendidikan. Yang bedampak
vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu kepada persaingan pasar yang semakin sulit dan
Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika persaingan perguruan tinggi menjadi lebih luas,
memenuhi syarat, politeknik dapat dan persaingan ini akan akan mudah bila
menyelenggarakan pendidikan profesi. kemampuan perguruan tinggi cepat merespon
Ayat (6) : Akademi merupakan Perguruan arus perubahan di era industri 4.0.
Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Menurut Siswoyo Haryono dan Yasir Arafat
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu. dalam jurnalnya bahwa salah satu faktor kunci
Ayar (7) : Akademi Komunitas merupakan keberhasilan dalam mengelola universitas
Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan terletak pada sumber daya manusia kualitas.
pendidikan vokasi setingkat diploma satu Dari perspektif sumber daya manusia fakultas
dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa penuh waktu memiliki peran yang sangat
cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi penting memberikan hasil yang baik dari
tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau universitas, terutama kualitas kinerja mereka.
untuk memenuhi kebutuhan khusus. Menurut [1] prestasi kerja dan komitmen
organisasi sebagai hasil individu dari sistem
Kualitas universitas dapat dilihat dari parameter sumber daya manusia organisasi yang
standar yang disediakan Badan Akreditasi diterapkan, ditentukan oleh mekanisme
Nasional Lembaga Pendidikan Higer, itu individu (mis. kepuasan kerja, stres, motivasi,
disebut BAN-PT. Itu Badan (BAN-PT) kepercayaan, keadilan dan etika), mekanisme
didirikan oleh Departemen Pendidikan dan organisasi (mis. budaya organisasi, struktur),
Kebudayaan pada tahun 1994 dengan Tugas mekanisme kelompok (mis. kepemimpinan,
utamanya adalah mengevaluasi kualitas proses tim dan karakteristik tim), karakteristik
universitas. Akreditasi adalah proses evaluasi individu (yaitu kepribadian dan kemampuan)
dan penilaian komprehensif terhadap kinerja (Haryono & Arafat, 2017, p. 5564).
program studi tentang kualitas dan kapasitas
yang meliputi pendidikan akademik, penelitian Maka langkah dan tahapan yang dilakukan oleh
dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuh perguruan tinggi sebagai berikut :
standar universitas yang baik menurut BAN- 1. Mempersiapkan sumber
PT: (1) visi, misi, sasaran dan sasaran, dan daya manusia yang siap bersaing, dalam hal ini
strategi pencapaian, (2) tata kelola universitas perguruan-perguruan tinggi mulai melakukan
yang baik, kepemimpinan, sistem manajemen pembekalan kepada sumber daya manusia baik
dan bantuan kualitas, (3) siswa dan lulusan, (4) berupa pelatihan-pelatihan, seminar hingga
sumber daya manusia, (5) kurikulum, suasana pemberian beasiswa lanjutan. Selain itu,
belajar dan akademik, (6) pembiayaan, fasilitas organisasi juga mulai merektrut sumber daya
dan infrastruktur, serta sistem informasi, (7) manusia yang memang secara skill dan

9
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

pendidikan sudah siap dan terutama pengajar utama pendidikan di Indonesia adalah
(dosen) secara kemampuan sudah mampu kurikulum. Maka itu diperlukan perubahan
bersaing dalam era industri 4.0. Semisal sudah kurikulum yang menyesuiakan dengan
mengetahui dan mampu mengelola perkembangan zaman atau menyesusaikan
pembelajaran berbasis internet, memahami dengan kebutuhan aspek kehidupan manusia
tentang pembelajaran elektronik (e-learning), yang berkembang saat itu. Di dunia digital yang
dan pengajar mempuyai skill dan kompetensi dipenuhi dengan komputasi dan komputer,
digital dan mampu memunculkan ide, inovasi, lulusan perguruan tinggi harus mempunyai
serta mempunyai kreativitas dalam memberikan pemahaman tentang informatika dan
pembelajaran kepada mahasiswa. perkembangan digal. Sehingga, bahan-bahan
ajar sudah mulai dirubah kearah digital.
Dalam manuvernya industri 4.0 akan
menghasilkan “pabrik cerdas” yang berstruktur Mengutip Nizam Waham, Direktur Ekonomi
moduler, sistem siber-fisik akan mengawasi Digital bahwa transformasi teknologi
proses fisik, menciptkan salinan dunia fisik menyebabkan pemerintah harus lebih banyak
secara virtual, dan membuat keputusan yang memfasilitasi dan mengakselarasi startup
tidak terpusat. Lewat internet untuk segala, terutama di sektor pendidikan. Berdasarkan
sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja kajian Price Waterhouse Cooper (PwC),
sama satu sama lain dan manusia secara penilaian keadaan digital Indonesia berada di
bersamaan. Lewat komputer awan layanan tahap berkembang yang ditandai sudah ada
internet dan lintas organisasi disediakan dan beberapa konten edukasi secara online serta
dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam integrasi kemampuan digital dalam kurikulum
rantai nilai. Dengan kecepatan ini terjadi formal, inisiatif-inisiatif pendorong digitalisasi
terobosan baru pada era sekarang, pada skala pada sektor pendidikan meliputi aplikasi
eksponensial, bukan pada skala linear; Kedua, edukasi, distribusi konten digital, strategi
penurunan biaya produksi yang marginal dan pelatihan e-teacher, nilai dan identitas nasional
munculnya platform yang dapat menyatukan serta forum guru digital. Pembelajaran digital
dan mengonsentrasikan beberapa bidang dapat menghilangkan kantung-kantung putus
keilmuan yang terbukti meningkatkan output sekolah dan rendahnya kinerja tenaga
pekerjaan. Transformasi dapat menyebabkan kependidikan di daerah, serta meminimalisir
perubahan pada seluruh system produksi, kesenjangan pendidikan antara daerah terpencil
manajemen, dan tata kelola sebuah lembaga; dan perkotaan (https://aptika.kominfo.go.id,
dan, ketiga, revolusi secara global ini akan 2019).
berpengaruh besar dan terbentuk di hampir
semua negara di dunia, di mana cakupan Dan Indra Charismiadji seminar dan workshop
transformasi terjadi di setiap bidang industri " Digitalisasi Sektor Pendidikan untuk Hadapi
dan dapat berdampak secara menyeluruh di Revolusi Industri 4.0 " menjelaskan tentang
banyak tempat (Lian, 2019). edukasi 4.0 dengan desain pembelajaran
menggunakan materi STEAM (Science,
Pada tingkat kebijakan, perlu diberikan ruang Technology, Engineering, Arts, dan
sumber daya manusia yang unggul dan Mathematics) yang terintegrasi.
berkualitas untuk menjadi dosen atau pengajar. Implementasinya dilakukan dengan cara akses
Kedala sumber daya manusia ini tidak bisa materi yang terbuka. Dalam hal inisiatif
mngajarkan disebabkan karena ketidaksesuaian digitalisasi pendidikan perlu memperhatikan
background pendidikan dengan mata kuliah tiga pilar, yaitu infrastruktur, infokultur dan
yang diajarkan. Tetapi, secara kemampuan dan infostruktur (https://aptika.kominfo.go.id,
pengalaman sumber daya manusia ini unggul 2019).
dan berkualitas, sehingga diperlu aturan yang 3. Refresh manajemen, selain kedua
memperbolehkan sumber daya manusia seperti komponen di atas penyegaran manajeme juga
ini dapat juga mengajar, seperti pemberian perlu dilakukan dalam menghadi era industry
sertifikasi dll. 4.0. Manajemen mempunyai hubungan yang
2. Penyusunan kurikulum berbasis erat dengan sumber daya manusia, karena
4.0, penulis sepakat dengan pendapat para ahli sumber daya manusia salah satu factor kunci
dibidang pendidikan bahwa permasalahan keberhasilan organisasi terletak pada sumber

10
Tarmizi: Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.0

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (1) pp 1-14 © 2019

daya manusia yang berkualitas . setelah pengorganisasiannya mempunyai


ketersediaan sumber daya manusia maka desain terkaitan erat dengan pembentukan
organisasi akan tersusun disesuaikan dengan struktur organisasi yang mempunyai
kebutuhan dan tujuan organisasi organisasi. fungsi pembagian tugas baik secara
Karena, Faktor-faktor yang mempengaruhi operasional dan manajerial menetapkan
kinerja organisasi salah satunya komitmen bagaimana tugas akan dibagi, siapa
organisasi. Vukonjanski (Haryono & Arafat, melapor kepada siapa, dan mekanisme
2017, p. 5565) menyebutkan bahwa ada koordinasi yang formal serta pola
korelasi yang signifikan secara statistik antara interaksi yang akan diikuti, sedangkan
dimensi yang diamati dari budaya organisasi untuk desain organisasi
dan dimensi komitmen organisasi. Juga, ada mengkoondinasikan pola interaksi para
prediksi yang signifikan secara statistic anggota. Organisasi merupakan wadah
pengaruh dimensi tertentu dari budaya dari manajemen, setiap rangkaian
organisasi pada dimensi organisasi komitmen. struktur, desain organisasi mempuyai
Dalam operasionalnya, desain organisasi terkaitan erat dalam menentukan mutu
berhubungan dalam penyusunan struktur organisasi.
organisasi. 2. Pendidikan Tinggi adalah jenjang
pendidikan setelah pendidikan
Menarik kesimpulan antara terori struktur menengah yang mencakup program
organisasi Henry Mintzberg dan struktur diploma, program sarjana, program
organisasi dari Peter P. Robins dan Timothy A. magister, program doktor, dan program
Judge dalam era indutri 4.0 lebih cenderung profesi, serta program spesialis, yang
menggunakan desain organisasi yang digagas diselenggarakan oleh perguruan tinggi
oleh Peter P. Robins dan Timothy A. Judge berdasarkan kebudayaan bangsa
dengan menggunakan opsi-opsi struktural yang Indonesia.
baru dengan sedikit lapisan dari hierarki dan 3. Pendidikan sebagai garda terdepan
lebih menekankan pada terbukanya batasan yang mempunyai tanggungjawab
organisasi yaitu dengan menggunakan dalam peningkatan kualitas sumber
organisasi virtual (virtual organization) daya manusia yang siap bersaing
organisasi init kecil merupakan sumber luar dalam era industri 4.0 sudah
terbesar fungsi bisnis, dalam istilah struktural, semestinya mulai mempersiapkan
organisasi virtual sangat sentralisasi, dengan tahapan-tahapan perubahan organisasi
sedikit atau tidak departementalisasi dan secara menyeluruh dalam menghadapi
organisasi yang tak terbatas (boundaryless persaingan industri 4.0. Pendidikan
organization), organisasi ini berupaya untuk sebagai salah satu alat yang yang paling
menghilangkan rantai komando, memiliki efektif untuk mengubah manusia.
rentang kendali yang tak terbatas, dan 4. Dalam manuvernya industri 4.0 akan
mengganti departemen-departemen dengan menghasilkan “pabrik cerdas” yang
tim-tim yang diberdayakan. Dengan era berstruktur moduler. Penurunan biaya
industry 4.0 tipe organisasi ini perlu produksi yang marginal dan munculnya
dikembangkan di perguruan tinggi, apalagi platform yang dapat menyatukan dan
kedepan dengan pengembangan sistem e- mengonsentrasikan beberapa bidang
learing maka jumlah mahasiswa tidak keilmuan yang terbukti meningkatkan
tergantung dengan kemampuan daya tampung output pekerjaan. Revolusi secara
gedung perguruan tinggi. Saat ini, pembelajar global ini akan berpengaruh besar dan
online sudan banyak dilakukan seperti di terbentuk di hampir semua negara di
Universitas Terbuka, ruangguru.com, dunia.
qurancall.id, dll.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Arifin, H. (2016). Filsafat Pendidikan Islam (12
1. Organisasi sebagai wadah, alat, tempat ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
dari kesatuan (entity) sosial yang Arnoldo , H. C., & Majluf, N. S. (1981, May-
didirikan atau dibentuk secara sadar
June). Organizational Design: A Survey
untuk mencapai tujuan bersama, dalam

11
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

and an. Institute for Operations Research italisasi-sektor-pendidikan-untuk-


and the Management Sciences hadapi-revolusi-industri-4-0/
(INFORMS), 29(3), 4117-448. Imron, A. (2004). Kebijaksanaan Pendidikan di
Arnoldo , H. C., & Majluf, N. S. (1981, May- Indonesia, Proses, Produk dan Masa
June). Organizational Design: A Survey Depannya (4 ed.). Jakarta: PT. Bumi
and an. Institute for Operations Research Aksara.
and the Management Sciences Indrajit, E. R., & Djokopranoto, R. (2006).
(INFORMS), 29(3), 41i7-448. Manajemen perguruan Tinggi Modern (1
Burton, R. M., & Obel, B. (2018, March 1). The ed.). Yogyakarta: Andi Offset.
science of organizational design: fit Janićijević, N. (2013). The Mutual Impact Of
between structure and coordination. Organizational Culture And Structure.
Journal of Organization Design, 1-13. Economic Annals, 58(198), 35-60.
Dirgantari, P. D. (2012). Pengaruh Kualitas Lian, B. (2019). Revolusi Industri 4.0 Dan
Layanan Jasa Pendidikan Terhadap Disrupsi, Tantangan Dan Ancaman Bagi
Kepuasan Mahasiswa serta Dampaknya Perguruan Tinggi. Prosiding Seminar
Terhadap Upaya Peningkatan Citra Nasional Pendidikan Program Pasca
Perguruan Tinggi Negeri serta Sarja Universitas PGRI Palembang, (pp.
Dampaknya Terhadap Upaya 364–370.). Palembang.
Peningkatan Citra Perguruan T (Studi Nata, A. (2012). Manajemen Pendidikan (4
pada Mahasiswa Asing di ITB, UNPAD, ed.). Jakarta: Prenada Media Group.
dan UPI). Putrawangsa, S., & Hasanah, U. (2018, Juni 1).
https://ejournal.upi.edu/index.php/mdb/a Integrasi Teknologi Digital Dalam
rticle/view/1039, 3(2). Pembelajaran Di Era Industri 4.0. Jurnal
Fauzi, & Irviani, R. (2018). Pengantar Tatsqif, Jurnal Pemikiran dan Penelitian
Manajemen (Revisi ed.). Yogyakarta: Pendidikan, 16(1), 42-54.
Penerbi Andi. Riyono, B. (2006, Juni). Konsep Dasar dalam
Harto, K. (2018, Juni). Jurnal Tatsqif, Mendesain Organisasi. Buletin
Tantangan Dosen PTKI Di Era Industri Psikologi, 14(1), 43-67.
4.0. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Robbins, S. P. (1994). Teori Organisasi.
Pendidikan, 16(1), 1-15. Struktur, Desain dan Aplikasi (1 ed.). (J.
Haryono , S., & Arafat, Y. (2017). Effects of Udaya, Trans.) Jakarta: Arcan.
Organizational Culture and Work Robbins, S. S., & Judge, T. A. (2015). Perilaku
Motivation on Job Performance Among Organisasi (16 ed.). (R. S. Sirait, Trans.)
the Private lJniversities' Full-time Jakarta: Salemba Empat.
Faculties in South Sumatera Province. Saifullah. (2005). Muhammad Quthb dan
Information, 8, 5563-5575. Sistem Pendidikan Non Dikotomik.
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/. (n.d.). Yogyakarta: Suluh Press.
Undangg-Undang Nomor 12 Tahun Sanaky, H. A. (2008). Permasalahan dan
2012. Retrieved from Penataan Permasalahan dan Penataan
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp- yang Bermutu. El-Tarbawi, 1(1), 83-97.
content/uploads/2016/02/uu-nomor-12- Schwab, K. (2015, July 6). The Fourth
tahun-2012-ttg-pendidikan-tinggi.pdf. Industrial Revolution: what it means,
https://aptika.kominfo.go.id. (2019, April 12). how to respond. Retrieved from
Digitalisasi Sektor Pendidikan untuk https://www.weforum.org:
Hadapi Revolusi Industri 4.0. Retrieved https://www.weforum.org/agenda/2016/
from 01/the-fourth-industrial-revolution-
https://aptika.kominfo.go.id/2019/04/dig what-it-means-and-how-to-respond/

12
Tarmizi: Desain Organisasi Dalam Pengembangan Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.0

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam 4 (1) pp 1-14 © 2019

Suwardana, H. (2017). Revolusi Industri 4. 0


Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK,
1(2), 102-110.
ttps://kelembagaan.ristekdikti.go.id. (n.d.).
Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Retrieved from
ttps://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_
2003.pdf
Warseno. (2007, Desember 2007 Hlm). Model
Kelembagaan Pembangunan Kawasan
Andalan Tolitoli. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia, 9(3), 130-139.
www.cnnindonesia.com. (2019, November 27).
Jalan Panjang dan Tantangan Nadiem
Ubah Wajah Pendidikan. Retrieved from
https://www.cnnindonesia.com/:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/
20191127093918-20-451862/jalan-
panjang-dan-tantangan-nadiem-ubah-
wajah-pendidikan
Xu, M., David, M. J., & Kim, S. H. (2018,
March 8). The Fourth Industrial
Revolution: Opportunities and
Challenges. International Journal of
Financial Research, 9(2), 90-95.

13
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN : 2502 - 9398
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/Tahdzibi e-ISSN : 2503 - 5126

14

You might also like