Professional Documents
Culture Documents
2348 7928 3 PB
2348 7928 3 PB
2348 7928 3 PB
Laila Azkia
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP),
Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
Email: laila_azkia@yahoo.com/laila.azkia@ac.id
Received: Desember 2018; Accepted: Juni 2019; Published: Juni 2019
ABSTRACT
This writing raised the concept of globalization within the framework of the social process. There
are four figures where i started , namely Anthony Giddens, John Urry , George Ritzer and Anna
Tsing . How giddens express about globalization are reshuffled human life. How Ritzer express
about term interestingly the globalization of nothing. And how John Urry with the global
complexity-nya see phenomenon globalization as phenomenon complex. Last , choose thought
globalization are logically different than most the theory social about globalization, namely thought
Anna Tsing in friction-nya. This writing be footing theoretical to research pertaining to to the
globalization in indonesia. So that direction and purpose from a written note it is actually is to find
being based on theory which is proper for research of globalization on the sacred printing localized
in indonesia. The writing them in the way of the interests of to find being based on theory rates
ranged from to basis the right method to see the creation of globalization on the sacred printing of
foreign currency bank deposits , pt pgn promised to supply look at the process in the form of the
interconnectedness of it all social flooding due to local one it with a local another so as to form any
of its tissues or the impact of the global connection to the world .
Keywords: Globalization; Social Process; Social Theory
ABSTRAK
Tulisan ini mengangkat konsep globalisasi dalam kerangka proses sosial. Ada empat tokoh yang
saya pilih, yaitu Anthony Giddens, John Urry, George Ritzer dan Anna Tsing. Bagaimana Giddens
mengungkapkan tentang globalisasi yang merombak kehidupan manusia. Bagaimana Ritzer
mengungkapkan tentang term menariknya yaitu Globalization Of Nothing. Serta bagaimana John
Urry dengan Global Complexity-nya melihat fenomena globalisasi sebagai fenomena yang
kompleks. Terakhir, memilih pemikiran globalisasi yang logikanya berbeda dari kebanyakan teori
sosial tentang globalisasi, yaitu pemikiran Anna Tsing dalam Friction-nya. Tulisan ini menjadi
pijakan teoritis untuk research yang berkenaan dengan fenomena globalisasi di Indonesia.
Sehingga arah dan tujuan tulisan ini sebenarnya adalah menemukan teoritis yang tepat untuk
penelitian globalisasi pada ranah lokal di Indonesia. Tulisan ini berada dalam lingkup kepentingan
untuk menemukan basis teoritis yang tepat dalam melihat fenomena globalisasi pada ranah lokal,
yaitu melihat proses sosial berupa keterhubungan lokal yang satu dengan lokal yang lain sehingga
membentuk jaringan atau koneksi global.
Kata Kunci : Globalisasi; Proses Sosial; Teori Sosial
Melihat globalisasi dari sisi besar yang tersebut. Metode penelitian dalam tulisan
berpengaruh ke hal-hal kecil. Bahwa ini adalah secondary data analysis
globalisasi adalah jaringan global ke lokal. methods, atau metode analisis data
Kebanyakan teoritis terdahulu sekunder. Data sekunder yang penulis
melihat globalisasi sebagai sesuatu yang gunakan adalah karya-karya teori sosial
tidak berbeda dengan modernisasi bahkan tentang globalisasi.
westrnisasi. Hal ini dikarenakan Kerangka Teori / Konsep
modernisasi adalah sesuatu yang dianggap Tulisan dibawah ini memaparkan
berasa dari barat khususnya Amerika. tentang bagaimana Globalisasi sebagai
Sedangkan modernisasi adalah bagian sebuah fenomena sosial di interpretasikan
yang tak terpisahkan dari globalisasi . oleh para ahli ilmu sosial. Paparan pertama
Tulisan ini membahas beberapa dari seorang Sosiolog Eropa yaitu Anthony
teori sosial tentang globalisasi. Ada empat Giddens yang memaparkan tentang
tokoh yang saya pilih, yaitu Anthony globalisasi sebagai proses yang telah
Giddens, John Urry, George Ritzer dan mengubah dunia. Giddens saya pilih
Anna Tsing. Bagaimana Giddens menjadi tokoh awal yang bercerita tentang
mengungkapkan tentang globalisasi yang globalisasi pada tulisan ini dikarenakan
merombak kehidupan manusia. Bagaimana besarnya efek tulisan Giddens dibelahan
Ritzer mengungkapkan tentang term dunia. Pemikiran Giddens telah
menariknya yaitu Globalization Of diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia
Nothing. Serta bagaimana John Urry dan telah dibaca oleh jutaan manusia
dengan Global Complexity-nya melihat didunia. Pihak yang membaca karya
fenomena globalisasi sebagai fenomena Giddens dan mencermatinya bukan hanya
yang kompleks. Terakhir, memilih yang bergerak di kajian sosiologi, tetapi
pemikiran globalisasi yang logikanya juga politik, antropologi, ekonomi,
berbeda dari kebanyakan teori sosial kebijakan publik serta kajian ilmu lainnya.
tentang globalisasi, yaitu pemikiran Anna Pemikiran Giddens juga-lah yang menjadi
Tsing dalam Friction-nya. Anna Tsing arahan perekonomian dan perpolitikan di
justru melihat globalisasi dari apa yang ada Inggris mengingat Giddens adalah
di lokal bukan di global. Dia justru melihat penasehat dari Tony Blair, perdana menteri
globalisasi dari dimensi yang partikular Inggris.
bukan universal. Dia tidak sekedar melihat Paparan selanjutnya adalah George
aktor-aktor global yang menyebarkan Ritzer dengan Globalization of Nothing-
globalisasi ke lokal, tapi melihat aktor- nya. Ritzer melihat globalisasi sebagai
aktor lokal yang turut serta dalam proyek proses penyebaran kehampaan. Kalau
global. Pertanyaan penelitian dalam riset Ronald Robertson mengemukakan istilah
ini adalah (1) Bagaimana Teori-teori glokalisasi, maka Ritzer mengemukakan
Sosial mengungkapkan proses sosial dari istilah lain yang dianggapnya sebagai
Globalisasi ? (2) Bagaimana analisis rekan dari istilah glokalisasi yaitu
komparatif teori-teori sosial tersebut?. grobalisasi. Grobalisasi berasal dari kata
METODE grow yaitu pertumbuhan. Gagasan Ritzer
Tulisan ini bertujuan untuk kalau dibaca dengan cermat tidak sekedar
mengkaji teori sosial yang membahas bicara tentang konsumsi yang dilakukan
globalisasi. Penulis membandingkan pada era globalisasi, lebih dari sekedar itu.
bagaimana Anthony Giddens, George Ritzer melihat fenomena globalisasi dan
Ritzer, John Urry dan Anna Tsing grobalisasi sebagai fenomena yang tidak
memaparkan tentang fenomena globalisasi hanya membawa perubahan dalam bidang
sebagai fenomena sosial yang menarik ekonomi, dalam wujud kapitalisme global,
dewasa ini. Tulisan ini berusaha tetapi juga sosial dan budaya. Dimana
melakukan analisis komparatif teori-teori salah satu aspek globalisasi yaitu
14
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
15
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
16
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
global dan lebih banyak didasarkan kepada Terakhir, yaitu dimensi keempat
kekuatan ekonomi daripada kekuasaan globalisasi yaitu pembagian kerja
politik. Ekonomi kapitalis dunia, internasional. Dimana terjadi diferensiasi
terintegrasi melalui hubungan niaga dan antar kawasan industri di dunia ini. Dalam
manufaktur, bukan melalui pusat politik, industri modern, ada pembagian kerja pada
yaitu negara bangsa. Giddens (2005:90) spesialisasi regional dalam hal jenis
mengutip pemikiran Wallerstein untuk industri, keterampilan, dan produksi bahan
menjelaskan global kapitalisme, mentah. Namun, kebutuhan global yang
menurutnya kapitalisme sedari awal adalah semakin besar membuat diferensiasi
urusan ekonomi dunia dan bukan negara tersebut berubah, distribusi global berubah
bangsa, modal tidak pernah membiarkan termasuk deindustrialisasi beberapa
aspirasinya ditentukan oleh batas-batas kawasan dinegara-negara berkembang dan
nasional. Lebih lanjut, Giddens munculah negara-negara industri baru.
mengungkapkan bahwa kapitalisme Giddens memusatkan pikirannya
memiliki pengaruh global yang sedemikian pada bagaimana globalisasi telah merubah
fundamental karena ia lebih merupakan dunia. Dia menyiratkan globalisasi sebagai
tatanan ekonomi ketimbang tatanan sesuatu yang datang dan merubah tempat
politik. Kapitalisme mampu melakukan yang didatanginya. Bagaimana globalisasi
penetrasi begitu jauh ke seluruh wilayah tersebut telah mendorong ke bawah,
yang asal-usulnya tidak mungkin menekan ke samping dan menarik keatas,
dikendalikan oleh kekuasaan politik. merupakan pemikiran Giddens yang
Dimensi kedua yaitu sistem negara mengandung makna bahwa globalisasi
bangsa, dimana pusat-pusat utama adalah sesuatu yang datang dan adalah
kekuasaan dalam ekonomi dunia adalah entitas yang terpisah dari yang didatangi.
negara-negara kapitalis, negara dimana Globalisasi berasal dari barat namun ia
perusahaan ekonomi kapitalis menjadi juga mempengaruhi barat. Pemikiran
bentuk utama produksi. Negara bangsa Giddens tersebut merupakan pemikiran
merupakan aktor utama di dalam tatanan yang menekankan bahwa globalisasi
politik global dan korporasi adalah agen adalah sesuatu yang berasal dari sebuah
dominan didalamnya. Menurut Giddens tempat dan datang ketempat lain serta
(2005:95-96), salah satu aspek dari sifat memperngaruhi tempat lain dan tempat
dialektis globalisasi adalah dorongan dan asalnya tersebut. Pemikiran Giddens yang
tarikan antara sejumlah kecenderungan ke seperti itu tidak sepadan dengan apa yang
arah sentralisasi yang melekat di dalam dipikirkan tokoh sosial lain yang juga
refleksivitas sistem negara pada satu sisi mengkritisi fenomena globalisasi, salah
dan kedaulatan negara tertentu pada sisi satunya adalah James Petras.
lain. James Petras dalam Globalization:
Dimensi ketiga dari globalisasi A Critical Analysis-nya mengungkapkan
adalah tatanan militer dunia. Menurut tentang siapa saja pihak-pihak yang
Giddens, dalam persoalan persenjataan merupakan aktor dalam globalisasi. Aktor
tidak ada istilah negara dunia ketiga, yang globalisasi baginya bukan hanya orang
ada hanyalah negara dunia pertama, Barat yang membawa globalisasi ke
dikarenakan hampir semua negara penjuru dunia, namun aktor globalisasi ada
memiliki persenjataan berteknologi tiga pihak, yaitu (1) Pihak yang
canggih. Persenjataan tidak hanya terkait mendukung globalisasi, yaitu mereka yang
dengan angakatn bersenjata masing- memperoleh keuntungan dari adanya
masing negara, tetapi juga perang. Perang globalisasi, (2) Pihak yang menentang
yang terjadi terutama perang dunia 1 dan globalisasi, yaitu mereka yang menjadi
2, membuktikan bahwa konflik lokal bisa korban eksploitasi, dan (3) Pihak yang
terseret kearah keterlibatan global. dieksploitasi namun juga memperoleh
17
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
keuntungan dari globalisasi, oleh karena terpusat, dan termasuk tanpa isi substanstif
itu pihak tersebut ragu dalam memberi yang berbeda. Dimana definisi nothing
respon terhadap globalisasi. Bagi Petras tersebut menunjukkan tidak adanya
aktor-aktor itulah yang terlibat dalam keputusan tentang yang diinginkan atau
globalisasi, sehingga globalisasi bukan tidak diinginkan dari bentuk sosial
sekedar sesuatu hal yang datang. Ada tersebut.
pihak ketiga, yaitu pihak yang dieksplotasi Globalisasi menurut Ritzer adalah
namun juga memperoleh untung penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang
menyiratkan bahwa dalam globalisasi ada mendunia, ekspansi hubungan yang
peran aktif berbagai pihak, bukan sekedar melintasi benua, organisasi dari kehidupan
peran aktif pihak yang mendukung sosial pada skala global dan pertumbuhan
globalisasi namun juga peran aktif pihak dari sebuah kesadaran global bersama
yang ragu terhadap globalisasi. Globalisasi (2006:96). Tesis utama yang ingin dijawab
adalah proses yang dilakukan secara aktif Ritzer dalam Globalization of Nothing-nya
bukan hanya oleh negara maju, namun adalah “Apakah perubahan global
negara dunia ketiga atau negara menyebabkan homogenitas yang semakin
berkembang pun ikut berperan dan meningkat atau heterogenitas yang
memberikan kontribusinya pada proses semakin meningkat atau sebuah campuran
globalisasi tersebut. dari keduanya? ” serta “Apa hubungan
Detradisionalisasi adalah point antara lokal dengan global?”. Tesis
penting bagi Giddens untuk menjelaskan tersebut sebenarnya mengutip pemikiran
fenomena globalisasi. Dimana menurutnya Ronald Robertson dalam teori globalisasi.
masyarakat tradisional di belahan dunia Kalau Robertson mengeluarkan konsep
mengalaminya, yaitu proses semakin glokalisasi, maka Ritzer hadir dengan
memudarnya tradisi-tradisi lokal, tradisi konsep grobalisasi.
yang ada dilokal mulai ditinggalkan Glokalisasi merupakan
masyarakat lokal. Globalisasi adalah interpenetrasi global dan lokal yang
penyebab dari detradisionalisasi. memberikan hasil unik dalam wilayah
Masyarakat menjadi satu, sama dan geografis yang berbeda. Bagi Ritzer,
mengikuti global, keragaman memudar grobalisasi adalah konsep rekan dari
dan berproses menuju homogenitas. glokalisasi yang fokus pada ambisi-ambisi
Pemikiran semacam ini dikritik Ronald imperialistik dari negara-negara,
Robertson, menurutnya apa ia globalisasi perusahaan-perusahaan, organisasi-
membuat orang menjadi semakin organisasi dan kesukaan serta keinginan
homogen? Tidak kah globalisasi membuat mereka untuk menempatkan diri mereka
orang juga menjadi semakin heterogen? sendiri pada berbagai wilayah geografis.
Karena heterogen itu justru menjual dalam Perhatian utamanya adalah pada kekuatan
era globalisasi. Oleh karena itu hadirlah pengaruh serta pertumbuhan keuntungan
istilah glokalisasi dari Robertson yang dalam perekonomian diseluruh dunia.
intinya adalah mengungkapkan bahwa Lebih lanjut Ritzer mengemukakan bahwa
lokal dan global tetap ada. grobalisasi melibatkan berbagai macam
B. Globalisasi Dalam Pandangan subproses, tiga diantaranya yaitu
George Ritzer kapitalisme, Amerikanisasi, dan
Ritzer dalam Globalization of McDonaldisasi.
Nothing-nya mengungkapkan bahwa Kapitalisme adalah kekuatan yang
globalisasi memiliki kecenderungan memberikan kontribusi yang besar
menyebarkan nothing ke seluruh dunia. terhadap perkembangan globalisasi.
Yang dimaksud nothing oleh Ritzer Bisnis-bisnis kapitalistik selalu memiliki
(2006:3) adalah sebuah bentuk sosial yang ambisi global, tertarik pada grobalisasi dan
umumnya disusun, dikontrol secara memberikan kontribusi kepada glokalisasi.
18
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
Subproses yang kedua yaitu Amerikanisasi mengeluarkan sebuah konsep baru yaitu
yang merupakan perkembangan ide-ide, grobalisasi yang adalah rekan dari konsep
kekuasaan, pola-pola sosial, industri dan globalisasi. Analisisnya adalah bahwa
modal Amerika ke seluruh dunia. grobalisasi membuat dunia tumbuh
Amerikanisasi masuk menjadi subproses menjadi semakin serupa. Analisis ini
globalisasi menurut Ritzer karena sesuai dengan apa yang juga dianalisis
Amerikanisasi memimpikan sebuah oleh tokoh teori sosial Modern lain yang
pertumbuhan dalam pengaruh Amerika mengemukakan tentang ke-universalan
pada semua bidang diseluruh dunia. pada era modern. Era modern ditandai
Subproses selanjutnya adalah dengan keseragaman atau keuniversalan
McDonaldisasi merupakan proses sosial terutama dalam pakaian, makanan,
yang menerapkan prinsip-prinsip restoran pengetahuan dan lain sebagainya. Inilah
cepat saji, yaitu efisiensi, kemampuan satu titik pijakan Ritzer saat bicara tentang
menghitung, kemampuan memprediksi, globalisasi dan grobalisasi.
dan mengontrol. McDonaldisasi tidak C. Globalisasi Dalam Pandangan John
memiliki batas yang sama dengan Urry
globalisasi juga bukan sekedar proses John Urry adalah seorang sosiolog
global. Namun, McDonaldisasi memiliki dari Universitas Lancaster yang telah
implikasi-implikasi global dan merupakan mendirikan Pusat Mobilitas Penelitian
sebuah lensa yang berguna untuk pada program Sosiologi di Universitasnya.
mengamati perubahan-perubahan yang Ia banyak mengkaji dan menulis dalam
terjadi diseluruh dunia. bidang perubahan sosial, posmodernitas,
Heru Nugroho (2006:xxix) dalam kapitalisme, pariwisata, serta yang akan
Pengantar “Mengkonsumsi Kehampaan di dibahas dalam tulisan ini yaitu globalisasi
Era Global” menyebutkan bahwa Ritzer dalam lingkup Global Complexity. Ia
melihat fenomena glokalisasi merupakan memiliki ketertarikan mencermati
interaksi global dan lokal yang fenomena globalisasi dikarenakan
menghasilkan sesuatu yang baru, yaitu menurutnya selama ini globalisasi baik
glokal. Sedangkan grobalisasi adalah dalam kajian ilmu sosial maupun kajian
istilah yang diciptakan Ritzer untuk lain belum diteorisasikan secara memadai.
memparalelkan gagasan glokalisasi. Selama ini, konsep globalisasi kebanyakan
Grobalisasi digunakan untuk dipergunakan dengan perannya sebagai
mengambarkan proses dalam mana sebab dan akibat. Oleh karena itu, menurut
perintah-perintah pertumbuhan mendorong Urry perlu dicermati apakah kajian
berbagai organisasi untuk melakukan kompleksitas ilmu dapat memberikan
ekspansi secara global dan untuk konsep dan metode yang memperjelas
membebankan diri mereka sendiri atas hal- posisi globalisasi dalam
hal lokal. Ritzer melihat globalisasi perkembangannya.
sebagai perlibatan dua sub-proses utama, Dalam Global Complexity, Urry
yang mana keduanya adalah global dan membuka tulisannya dengan menanggapi
masing-masingnya terlibat dalam teori strukturasi Anthony Giddens.
perselisihan besar antar satu dengan yang Menurutnya Giddens telah memberi
lain. Ritzer menegaskan bahwa globalisasi pemikiran baru atas kebuntuan teoritis
melibatkan sebuah perjuangan mendalam sosial yang sangat mempersoalkan peran
antara grobal dan glokal. struktur dan agen. Lewat dualitas struktur,
Ritzer mengamati lebih jauh Giddens memaparkan bahwa semua
tentang fenomena McDonalisasi yang tindakan sosial manusia berada dalam
menurutnya adalah salah satu subproses konteks struktur dan semua tindakan
dari globalisasi. Dimana subproses lainnya tersebut tercakup dalam struktur. Inti dari
yaitu kapitalisme dan westernisasi. Ia juga dualitas struktur Giddens adalah bahwa
19
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
hubungan antara struktur dan tindakan memiliki dua bentuk yaitu global network
bukanlah dua sisi yang terpisah dari satu atau jaringan global dan global fluids atau
gejala sosial atau dualisme, melainkan cairan global. Jaringan global menurut
mencerminkan dualitas yang artinya sifat- Urry seperti layaknya McDonald’s dengan
sifat atau ciri-ciri struktural dari sistem suatu jaringan erat yang bersifat kompleks,
sosial adalah sarana sekaligus hasil dari abadi dan dapat diprediksi hubungan
praktek sosial yang terus menerus terjadi. antara masyarakat, objek dan teknologi
Namun, menurut Urry, Giddens kurang yang terdiri di beberapa dan berjarak ruang
meneliti komplek dan sistemik karakter dan waktu. Didalam jaringan global
dari proses struktur dan agen. Dalam terdapat jarak relatif, yaitu fungsi dari
tulisannya yang lain yaitu The hubungan antara komponen-komponen
Complexities of the Globe, Urry juga yang terdapat dalam jaringan tersebut.
mengutip pandangan Giddens tentang Jarak relatif dalam jaringan global
“juggernaut” atau raksasa besar. Dunia membuat hubungan antar jaringan dekat
modern menurut Giddens seperti layaknya sehingga mengatasi masalah-masalah batas
pengemudi yang keluar dari sistem kontrol daerah. Sebagaimana jaringan teknologi,
raksasa yang telah ditetapkan dalam proses keterampilan, teks dan merk, global hybrid
yang takterbalikkan yang membentang memastikan bahwa layanan dan produk
diseluruh dunia dan menghasilkan efek yang sama diantarkan melalui lebih atau
samping yang tak terkendali. Gagasan- kurang beberapa jalan dari jaringan yang
gagasan Giddens seperti diatas-lah yang ada. Produk tersebut telah diprediksi,
menjadi salah satu inspirasi Urry dalam dihitung, dirutinkan dan distandarkan. Ada
pemikirannya tentang global complexity. banyak perusahaan global yang bekerja
Urry (2005:336) menyebarkan gagasan melalui sistem jaringan seperti itu, sebut
global complexity untuk meneliti saja McDonald, American Express, Coco
peristiwa-peristiwa yang terjadi secara Cola, dan lain sebagainya.
tidak merata, tidak terduga dan untuk Sedangkan global fluids atau cairan
waktu yang tidak dapat diulang dari global, seperti uang, internet, gerakan
perubahan besar diseluruh landskap sosial, terorisme internasional, perjalanan
kontemporer. orang-orang, penggalian informasi, dan
Urry mengamati bagaimana lain sebagainya. Cairan global bergerak
pemikiran-pemikiran yang cenderung disepanjang jenis lanskap, dan memiliki
mengandung kekacauan dan kompleksitas kemungkinan untuk melarikan diri. Urry
dapat membantu dalam menganalisas menganalogikan cairan global seperti sel
proses global. Menurutnya ide darah putih, yang bergerak sesuai dengan
kompleksitas menekankan bahwa sistem bentuk yang ada dari materi yang
yang seimbang selalu bergerak antara dilewatinya dan memiliki efek
keteraturan dan kekacauan. Dimana sistem konsekuensi yang tidak terduga atas hal
tidak selalu bergerak ke arah equiliribrium tersebut. Sebagaimana cairan, hasil dari
atau keteraturan semata dan bahwa aktivitas individu yang berbasis pada
terdapat peristiwa-peristiwa yang tak informasi lokal tetapi dimana aktivitas
terduga dan keduanya irresersible dalam lokal berlangsung, melalui interaksi yang
efeknya. Kompleksitas menjelaskan tak terhitung jumlahnya, ditangkap,
bagaimana ketertiban dan gangguan ada dipindahkan, diwakili, dipasarkan dan
dalam berbagai sistem global. Dimana umum sering mempengaruhi pada tempat
tatanan global adalah dunia yang yang sangat jauh serta mempengaruhi
kompleks, tidak terduga dan tidak dapat masyarakat yang ada.
berubah, kacau namun tidak anarkis. Kompleksitas global terdiri dari
Urry berargumen bahwa global banyak perbedaan dari pulau ketertiban
complexity adalah sebuah sistem yang (island order) dan lautan kekacauan (a sea
20
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
21
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
tersebut disadari atau pun tidak telah aktif friction. Koneksi global terus terjadi
dalam proyek globalisasi. karena adanya friction. Dan friction telah
Tsing mengemukakan tentang membuat koneksi global semakin kuat dan
koneksi global yang menurutnya adalah efektif. Friction atau gesekan, adalah
alat dalam mencapai atau menuju pertemuan antara global dan lokal, yang
universal. Kapitalisme, pengetahuan dan merupakan bentuk budaya yang terus
politik semua tergantung pada koneksi menerus diproduksi. Gesekan terus
global. Koneksi global-lah yang dipertahankan untuk memenuhi
mewujudkan mimpi universal. Dimana kepentingan. Kebutuhan global dianggap
universal menurut Tsing sudah masuk sebagai kesempatan bagi lokal. Sehingga
dalam budaya yang sangat kontekstual dan apapun yang bernilai bisa menjadi
khas. Ada dua kalimat inti dari pemikiran komoditas. Maka jawaban dari pertanyaan
Tsing tentang universal yaitu “universal Tsing dalam buku tersebut terjawab sudah,
claims do not actually make everything yaitu bagaimana orang-orang biasa terlibat
everywhere the same” dan “universal dalam menghancurkan lingkungannya,
work out in particular times and places”. bahkan menghancurkan tempat mereka
Namun apa bukti dari adanya koneksi sendiri.
global? Tsing mengemukakan bahwa bukti Aktor-aktor dalam gesekan yang terus
dari adanya koneksi global adalah hutan mempertahankan gesekan karena adanya
yang ada di Indonesia tidak lah rusak kepentingan disebut Tsing dengan istilah
untuk memenuhi kebutuhan lokal frontiers. Frontiers terus mempertahankan
masyarakat Indonesia, tetapi hasil hutan moment produktif antara hal-hal yang
diambil untuk kebutuhan masyarakat legal dan illegal, hal-hal yang bersifat
dunia. publik dan yang bersifat privat, dan lain-
Jaringan panjang dari lokal ke lain. Gesekan tersebut berada dalam ruang
global masuk melalui perdagangan, yang penuh kepentingan yaitu interstitial
kekuasaan dan pemaknaan. Dimana spaces. sehingga dapat disimpulkan bahwa
budaya manusia terbentuk dan friction adalah sebuah proses sosial yang
tertransformasikan dalam sejarah panjang dilakukan oleh frontiers dalam interstitial
dari daerah atau regional ke jaringan spaces. Terpenting menurut Tsing
global. Bagaimana budaya manusia bisa bukanlah dikotomi antara individu dan
tertransformasikan ke jaringan global? masyarakat, tapi proses diantara keduanya.
jawabanya adalah karena universalitas proses tersebut berada dalam ruang, bukan
yang ada tidak lagi bersifat grand narasi. ruang hampa, melainkan ruang yang penuh
universalitas tidak hanya berarti segala dengan kepentingan di dalamnya. The
sesuatu di segala tempat sama, tetapi forest is a terrain of personal biography
universal juga ditemukan dalam hal-hal and community history”.
yang partikular. Karena menurut Tsing, Mimpi-mimpi universal yang
hal-hal yang partikular itu hadir untuk diwujudkan oleh partikular adalah
meneguhkan universal. Dimana mimpi- kesejahteraan, pengetahuan dan
mimpi universal yaitu kemakmuran, kebebasan. Dimana kesejahteraan tersebut
pengetahuan dan kebebasan diwujudkan dibentuk dalam gesekan. Banyak orang
oleh partikular. Lebih lanjut menurut yang menurut Tsing merasa diuntungkan
Tsing, universal dan partikular secara dengan letupan sumber daya, kebutuhan-
bersama-sama menciptakan bentuk-bentuk kebutuhan yang merupakan ekspansi
kapitalisme. kapitalis seperti rokok, pembunuh hama,
Bagaimana budaya dan koneksi pakaian dan segala sesuatu yang dianggap
global terus berlangsung? Friction-lah “modern” masuk dalam ranah-ranah lokal.
jawabanya. Budaya terus direproduksi Sehingga sebenarnya istilah
dalam interaksi yang disebut dengan “kesejahteraan” masuk dalam masyarakat
22
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
23
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
24
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
25
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
26
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)
Daftar Pustaka
Giddens, Anthony. 2005. Konsekuensi-
Konsekuensi Modernitas.
Yogyakarta : Kreasi Wacana.
George, Ritzer. 2006. The Globalization of
Nothing, Mengkonsumsi
Kehampaan di Era Globalisasi.
27