2348 7928 3 PB

You might also like

You are on page 1of 15

p-ISSN: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan

e-ISSN: 2548-8376 Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)


Juni 2019
GLOBALISASI SEBAGAI PROSES SOSIAL DALAM TEOR-TEORI
SOSIAL

Laila Azkia
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP),
Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
Email: laila_azkia@yahoo.com/laila.azkia@ac.id
Received: Desember 2018; Accepted: Juni 2019; Published: Juni 2019

ABSTRACT
This writing raised the concept of globalization within the framework of the social process. There
are four figures where i started , namely Anthony Giddens, John Urry , George Ritzer and Anna
Tsing . How giddens express about globalization are reshuffled human life. How Ritzer express
about term interestingly the globalization of nothing. And how John Urry with the global
complexity-nya see phenomenon globalization as phenomenon complex. Last , choose thought
globalization are logically different than most the theory social about globalization, namely thought
Anna Tsing in friction-nya. This writing be footing theoretical to research pertaining to to the
globalization in indonesia. So that direction and purpose from a written note it is actually is to find
being based on theory which is proper for research of globalization on the sacred printing localized
in indonesia. The writing them in the way of the interests of to find being based on theory rates
ranged from to basis the right method to see the creation of globalization on the sacred printing of
foreign currency bank deposits , pt pgn promised to supply look at the process in the form of the
interconnectedness of it all social flooding due to local one it with a local another so as to form any
of its tissues or the impact of the global connection to the world .
Keywords: Globalization; Social Process; Social Theory
ABSTRAK
Tulisan ini mengangkat konsep globalisasi dalam kerangka proses sosial. Ada empat tokoh yang
saya pilih, yaitu Anthony Giddens, John Urry, George Ritzer dan Anna Tsing. Bagaimana Giddens
mengungkapkan tentang globalisasi yang merombak kehidupan manusia. Bagaimana Ritzer
mengungkapkan tentang term menariknya yaitu Globalization Of Nothing. Serta bagaimana John
Urry dengan Global Complexity-nya melihat fenomena globalisasi sebagai fenomena yang
kompleks. Terakhir, memilih pemikiran globalisasi yang logikanya berbeda dari kebanyakan teori
sosial tentang globalisasi, yaitu pemikiran Anna Tsing dalam Friction-nya. Tulisan ini menjadi
pijakan teoritis untuk research yang berkenaan dengan fenomena globalisasi di Indonesia.
Sehingga arah dan tujuan tulisan ini sebenarnya adalah menemukan teoritis yang tepat untuk
penelitian globalisasi pada ranah lokal di Indonesia. Tulisan ini berada dalam lingkup kepentingan
untuk menemukan basis teoritis yang tepat dalam melihat fenomena globalisasi pada ranah lokal,
yaitu melihat proses sosial berupa keterhubungan lokal yang satu dengan lokal yang lain sehingga
membentuk jaringan atau koneksi global.
Kata Kunci : Globalisasi; Proses Sosial; Teori Sosial

PENDAHULUAN ilmu sosial, begitu banyak teori yang


Perkembangan ilmu sosial di abad berbicara tentang globalisasi dan
XX begitu pesat. Perkembangan tersebut perwujudannya. Teori-teori tersebut
mengikuti peradaban masyarakat. membahas globalisasi dari berbagai aspek
Masyarakat sedang mengalami apa yang dan dimensi. Kebanyakan teori membahas
disebut sebagai globalization. Dalam ranah globalisasi dengan logika atas ke bawah.
13
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

Melihat globalisasi dari sisi besar yang tersebut. Metode penelitian dalam tulisan
berpengaruh ke hal-hal kecil. Bahwa ini adalah secondary data analysis
globalisasi adalah jaringan global ke lokal. methods, atau metode analisis data
Kebanyakan teoritis terdahulu sekunder. Data sekunder yang penulis
melihat globalisasi sebagai sesuatu yang gunakan adalah karya-karya teori sosial
tidak berbeda dengan modernisasi bahkan tentang globalisasi.
westrnisasi. Hal ini dikarenakan Kerangka Teori / Konsep
modernisasi adalah sesuatu yang dianggap Tulisan dibawah ini memaparkan
berasa dari barat khususnya Amerika. tentang bagaimana Globalisasi sebagai
Sedangkan modernisasi adalah bagian sebuah fenomena sosial di interpretasikan
yang tak terpisahkan dari globalisasi . oleh para ahli ilmu sosial. Paparan pertama
Tulisan ini membahas beberapa dari seorang Sosiolog Eropa yaitu Anthony
teori sosial tentang globalisasi. Ada empat Giddens yang memaparkan tentang
tokoh yang saya pilih, yaitu Anthony globalisasi sebagai proses yang telah
Giddens, John Urry, George Ritzer dan mengubah dunia. Giddens saya pilih
Anna Tsing. Bagaimana Giddens menjadi tokoh awal yang bercerita tentang
mengungkapkan tentang globalisasi yang globalisasi pada tulisan ini dikarenakan
merombak kehidupan manusia. Bagaimana besarnya efek tulisan Giddens dibelahan
Ritzer mengungkapkan tentang term dunia. Pemikiran Giddens telah
menariknya yaitu Globalization Of diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia
Nothing. Serta bagaimana John Urry dan telah dibaca oleh jutaan manusia
dengan Global Complexity-nya melihat didunia. Pihak yang membaca karya
fenomena globalisasi sebagai fenomena Giddens dan mencermatinya bukan hanya
yang kompleks. Terakhir, memilih yang bergerak di kajian sosiologi, tetapi
pemikiran globalisasi yang logikanya juga politik, antropologi, ekonomi,
berbeda dari kebanyakan teori sosial kebijakan publik serta kajian ilmu lainnya.
tentang globalisasi, yaitu pemikiran Anna Pemikiran Giddens juga-lah yang menjadi
Tsing dalam Friction-nya. Anna Tsing arahan perekonomian dan perpolitikan di
justru melihat globalisasi dari apa yang ada Inggris mengingat Giddens adalah
di lokal bukan di global. Dia justru melihat penasehat dari Tony Blair, perdana menteri
globalisasi dari dimensi yang partikular Inggris.
bukan universal. Dia tidak sekedar melihat Paparan selanjutnya adalah George
aktor-aktor global yang menyebarkan Ritzer dengan Globalization of Nothing-
globalisasi ke lokal, tapi melihat aktor- nya. Ritzer melihat globalisasi sebagai
aktor lokal yang turut serta dalam proyek proses penyebaran kehampaan. Kalau
global. Pertanyaan penelitian dalam riset Ronald Robertson mengemukakan istilah
ini adalah (1) Bagaimana Teori-teori glokalisasi, maka Ritzer mengemukakan
Sosial mengungkapkan proses sosial dari istilah lain yang dianggapnya sebagai
Globalisasi ? (2) Bagaimana analisis rekan dari istilah glokalisasi yaitu
komparatif teori-teori sosial tersebut?. grobalisasi. Grobalisasi berasal dari kata
METODE grow yaitu pertumbuhan. Gagasan Ritzer
Tulisan ini bertujuan untuk kalau dibaca dengan cermat tidak sekedar
mengkaji teori sosial yang membahas bicara tentang konsumsi yang dilakukan
globalisasi. Penulis membandingkan pada era globalisasi, lebih dari sekedar itu.
bagaimana Anthony Giddens, George Ritzer melihat fenomena globalisasi dan
Ritzer, John Urry dan Anna Tsing grobalisasi sebagai fenomena yang tidak
memaparkan tentang fenomena globalisasi hanya membawa perubahan dalam bidang
sebagai fenomena sosial yang menarik ekonomi, dalam wujud kapitalisme global,
dewasa ini. Tulisan ini berusaha tetapi juga sosial dan budaya. Dimana
melakukan analisis komparatif teori-teori salah satu aspek globalisasi yaitu

14
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

McDonaldisasi menjelma bukan sekedar Konsekuensi Modernitas dan lain


sebagai life style tapi ideologi. sebagainya telah di terjemahkan kedalam
Selanjutnya adalah pemikiran berbagai bahasa. Sehingga tulisan dalam
Globalisasi dari John Urry dengan Global paper ini yang mana mengambil tema
Complexity-nya. John Urry adalah seorang tentang globalisasi, patut kiranya untuk
Sosiologi dari Universitas Lancester, dia mengemukakan terlebih dahulu pemikiran
menyebutkan bahwa selama ini globalisasi Giddens terutama yang berkaitan dengan
belum memiliki teoritis yang jelas, globalisasi, sebelum lebih jauh
dikarenakan globalisasi sering dijelaskan mengungkapkan apa yang menurut
sebagai sebuah sebab dan akibat. John penulis tepat dalam menjawab gejala yang
Urry saya pilih untuk dipaparkan dalam akan ditangkap untuk research nanti.
tulisan ini dikarenakan pemikiran Dalam buku Konsekuensi-
kompleksitasnya menarik untuk dibahas. Konsekuensi Modernitas, sebelum
Logika Urry dalam melihat fenomena menyajikan pemikirannya tentang
sosial dari globalisasi sebagai sebuah globalisasi, Giddens mengungapkan
kompleksitas berbeda dari bagaimana tentang modernitas. Modernitas baginya
Giddens dan Ritzer memaparkan dimensi- lebih dari sekedar suatu masa yang dibatasi
dimensi globalisasi yang cenderung ke oleh ruang dan waktu. Modernitas tidak
arah global. dibatasi dan tidak membatasi ruang dan
Terakhir adalah paparan dari waktu. Menurut Giddens, modernitas
seorang antropolog, Anna Tsing yang adalah bentuk kehidupan sosial atau
melakukan field research-nya di Asia organisasi yang muncul di Eropa kira-kira
khususnya Indonesia dan lebih khusus lagi abad ke-17 dan sesudahnya dan yang pada
di Pegunungan Meratus, Kalimantan gilirannya menancapkan pengaruhnya ke
Selatan. Globalisasi dari sudut pandang seluruh dunia (2005:1). Konsepsi tentang
seorang antropolog relatif berbeda dari modernitas dalam dimensi ruang dan
globalisasi dari pandangan sosiolog. waktu inilah yang mempengaruhi
Globalisasi dalam pandangan antropolog pemikirannya tentang fenomena
dilihat sebagai sesuatu yang bercorak globalisasi.
lokal. Oleh karena itu, gagasan Tsing Menurut Giddens (2001:xxi),
menarik untuk dibahas. Bagaimana globalisasi merombak cara hidup manusia
globalisasi dari kacamata lokal. Bukan secara besar-besaran. Dimana globalisasi
bagaimana lokal memahami globalisasi, tersebut berasal dari barat, yang membawa
tapi bagaimana lokal berperan dalam jejak kuat kekuasaan politik dan ekonomi
proses sosial yang disebut dengan Amerika, serta mempunyai konsekuensi
globalisasi. yang sangat tidak seimbang. Namun,
globalisasi bukan sekedar soal dominasi
PEMBAHASAN Barat terhadap yang lain, globalisasi juga
1. Teori Sosial Tentang Globalisasi mempengaruhi Amerika Serikat
A. Paparan Giddens berkenaan dengan sebagaimana negara-negara lain. Serta
Globalisasi dan Perwujudannya globalisasi juga mempengaruhi kehidupan
Anthony Giddens seorang Profesor sehari-hari dengan kadar yang sama
Sosiologi dan Universitas Cambridge dengan pengaruhnya terhadap berbagai
begitu mengemuka dalam beberapa tahun peristiwa di tingkat dunia.
terakhir. Tulisan-tulisannya dibaca oleh Globalisasi memiliki dimensi
ribuan manusia dibelahan dunia. ekonomi, politik, teknologi dan budaya.
Pemikirannya tentang demokrasi dan Lebih lanjut Giddens mengungkapkan
globalisasi dipelajari oleh banyak pihak bahwa globalisasi terutama sekali
dengan berbagai macam kepentingan. dipengaruhi oleh perkembangan sistem
Buku-bukunya seperti Jalan Ketiga, komunikasi yang dimulai akhir tahun

15
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

1960-an. Giddens mengemukakan bahwa komoditas, kapital, teknologi, ide-ide,


globalisasi bukan sekedar soal apa yang bentuk-bentuk kultur, dan penduduk yang
ada “di luar sana”, terpisah, dan jauh dari melewati batas-batas nasional via jaringan
orang per orang. Ia juga merupakan masyarakat global (Ritzer, 2003:590)
fenomena “di sini”, yang mempengaruhi Peradaban memiliki masa muda,
aspek-aspek kehidupan kita yang intim dan matang, tua dan ketika mereka digantikan
pribadi (2003:7). Menurut Giddens oleh peradaban lain, distribusi regional
kerangka konseptual pertentangan waktu- kekuasaan global mengalami pergeseran.
ruang mengarahkan pada hubungan- Melemahnya cengkraman Barat terhadap
hubungan yang kompleks antara peristiwa seluruh dunia bukan merupakan akibat dari
lokal dan interaksi lintas jarak. Dalam dampak kemunduran institusi yang
kondisi modern, tingkat pertentangan pertama kali muncul di sana, namun
waktu-ruang jauh lebih tinggi dibanding sebaliknya, merupakan akibat dari
kurun sebelumnya, dan hubungan antara persebaran global yang terjadi. (2005:68)
peristiwa lokal dan yang jauh direntang. Kapitalisme adalah sistem produksi
Globalisasi terutama mengacu pada proses komoditas, yang terpusat pada relasi antara
perentangan ini (2005:64). Sehingga kepemilikan modal pribadi dan pekerja
globalisasi merupakan serangkaian proses upahan yang tidak menguasai hak milik,
yang kompleks, bukan sebuah proses relasi ini membentuk poros utama sistem
tunggal yang hanya melibatkan satu kelas (2005:74). Kapitalisme secara
dimensi saja . inheren sangat dinamis karena adanya
Teoritis ilmu sosial menurut kaitan yang terjalin antara perusahaan
Giddens (2003:8) kebanyakan hanya ekonomi yang kompetitif dengan proses
melihat fenomena globalisasi sebagai komodifikasi yang digeneralisasi.
pengaruh dan daya yang bergerak (2005:80) Globalisasi pada dasarnya
meninggalkan bangsa serta meninggalkan mengacu kepada proses pembesaran,
komunitas lokal memasuki arena global. sejauh bentuk hubungan antara berbagai
Globalisasi tidak hanya membuat bangsa- konteks atau wilayah sosial membentuk
bangsa kehilangan sebagian kekuatan jaringan diseluruh permukaan bumi secara
ekonominya, Tetapi, globalisasi juga keseluruhan. Globalisasi dapat
mendorong kebawah yang artinya didefinisikan sebagai intensifikasi relasi
globalisasi membuat tekanan-tekanan baru sosial sedunia yang menghubungkan
bagi otonomi lokal. Selain menarik keatas lokalitas yang saling berjauhan sedemikian
dan mendorong kebawah, globalisasi juga rupa sehingga sejumlah peristiwa sosial
menekan ke samping. Dimana globalisasi dibentuk oleh peristiwa yang terjadi pada
membuat zona-zona ekonomi dan budaya jarak bermil-mil dan begitu pula
baru di dalam dan antar bangsa. sebaliknya. (2005:84) Globalisasi telah
Globalisasi bukan hanya, atau bahkan membuat di negara-negara Barat baik itu
terutama, tentang saling ketergantungan lembaga publik maupun kehidupan sehari-
ekonomi, tetapi tentang transformasi hari semakin terlepas dari cengkraman
waktu dan ruang dalam kehidupan kita. tradisi. Sedangkan masyarakat lain
Peristiwa di tempat yang jauh, entah yang diseluruh dunia yang memang masih
berkaitan dengan ekonomi atau tidak, tradisional semakin mengalami
mempengaruhi kita secara lebih langsung detradisionalisasi (2003:40).
dan segera daripada yang pernah terjadi Dimensi globalisasi menurut
sebelumnya. Sebaliknya, keputusan yang Giddens adalah Dimensi pertama yaitu
kita ambil sebagai individu-individu sering ekonomi kapitalis dunia, yaitu jaringan
kali memiliki implikasi global (2002:35). mata rantai ekonomi yang tertata dalam
Globalisasi melibatkan pasar kapitalis dan cakupan geografis yang cukup luas.
seperangkat relasi sosial dan aliran Kapitalisme hadir dengan skala cakupan

16
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

global dan lebih banyak didasarkan kepada Terakhir, yaitu dimensi keempat
kekuatan ekonomi daripada kekuasaan globalisasi yaitu pembagian kerja
politik. Ekonomi kapitalis dunia, internasional. Dimana terjadi diferensiasi
terintegrasi melalui hubungan niaga dan antar kawasan industri di dunia ini. Dalam
manufaktur, bukan melalui pusat politik, industri modern, ada pembagian kerja pada
yaitu negara bangsa. Giddens (2005:90) spesialisasi regional dalam hal jenis
mengutip pemikiran Wallerstein untuk industri, keterampilan, dan produksi bahan
menjelaskan global kapitalisme, mentah. Namun, kebutuhan global yang
menurutnya kapitalisme sedari awal adalah semakin besar membuat diferensiasi
urusan ekonomi dunia dan bukan negara tersebut berubah, distribusi global berubah
bangsa, modal tidak pernah membiarkan termasuk deindustrialisasi beberapa
aspirasinya ditentukan oleh batas-batas kawasan dinegara-negara berkembang dan
nasional. Lebih lanjut, Giddens munculah negara-negara industri baru.
mengungkapkan bahwa kapitalisme Giddens memusatkan pikirannya
memiliki pengaruh global yang sedemikian pada bagaimana globalisasi telah merubah
fundamental karena ia lebih merupakan dunia. Dia menyiratkan globalisasi sebagai
tatanan ekonomi ketimbang tatanan sesuatu yang datang dan merubah tempat
politik. Kapitalisme mampu melakukan yang didatanginya. Bagaimana globalisasi
penetrasi begitu jauh ke seluruh wilayah tersebut telah mendorong ke bawah,
yang asal-usulnya tidak mungkin menekan ke samping dan menarik keatas,
dikendalikan oleh kekuasaan politik. merupakan pemikiran Giddens yang
Dimensi kedua yaitu sistem negara mengandung makna bahwa globalisasi
bangsa, dimana pusat-pusat utama adalah sesuatu yang datang dan adalah
kekuasaan dalam ekonomi dunia adalah entitas yang terpisah dari yang didatangi.
negara-negara kapitalis, negara dimana Globalisasi berasal dari barat namun ia
perusahaan ekonomi kapitalis menjadi juga mempengaruhi barat. Pemikiran
bentuk utama produksi. Negara bangsa Giddens tersebut merupakan pemikiran
merupakan aktor utama di dalam tatanan yang menekankan bahwa globalisasi
politik global dan korporasi adalah agen adalah sesuatu yang berasal dari sebuah
dominan didalamnya. Menurut Giddens tempat dan datang ketempat lain serta
(2005:95-96), salah satu aspek dari sifat memperngaruhi tempat lain dan tempat
dialektis globalisasi adalah dorongan dan asalnya tersebut. Pemikiran Giddens yang
tarikan antara sejumlah kecenderungan ke seperti itu tidak sepadan dengan apa yang
arah sentralisasi yang melekat di dalam dipikirkan tokoh sosial lain yang juga
refleksivitas sistem negara pada satu sisi mengkritisi fenomena globalisasi, salah
dan kedaulatan negara tertentu pada sisi satunya adalah James Petras.
lain. James Petras dalam Globalization:
Dimensi ketiga dari globalisasi A Critical Analysis-nya mengungkapkan
adalah tatanan militer dunia. Menurut tentang siapa saja pihak-pihak yang
Giddens, dalam persoalan persenjataan merupakan aktor dalam globalisasi. Aktor
tidak ada istilah negara dunia ketiga, yang globalisasi baginya bukan hanya orang
ada hanyalah negara dunia pertama, Barat yang membawa globalisasi ke
dikarenakan hampir semua negara penjuru dunia, namun aktor globalisasi ada
memiliki persenjataan berteknologi tiga pihak, yaitu (1) Pihak yang
canggih. Persenjataan tidak hanya terkait mendukung globalisasi, yaitu mereka yang
dengan angakatn bersenjata masing- memperoleh keuntungan dari adanya
masing negara, tetapi juga perang. Perang globalisasi, (2) Pihak yang menentang
yang terjadi terutama perang dunia 1 dan globalisasi, yaitu mereka yang menjadi
2, membuktikan bahwa konflik lokal bisa korban eksploitasi, dan (3) Pihak yang
terseret kearah keterlibatan global. dieksploitasi namun juga memperoleh

17
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

keuntungan dari globalisasi, oleh karena terpusat, dan termasuk tanpa isi substanstif
itu pihak tersebut ragu dalam memberi yang berbeda. Dimana definisi nothing
respon terhadap globalisasi. Bagi Petras tersebut menunjukkan tidak adanya
aktor-aktor itulah yang terlibat dalam keputusan tentang yang diinginkan atau
globalisasi, sehingga globalisasi bukan tidak diinginkan dari bentuk sosial
sekedar sesuatu hal yang datang. Ada tersebut.
pihak ketiga, yaitu pihak yang dieksplotasi Globalisasi menurut Ritzer adalah
namun juga memperoleh untung penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang
menyiratkan bahwa dalam globalisasi ada mendunia, ekspansi hubungan yang
peran aktif berbagai pihak, bukan sekedar melintasi benua, organisasi dari kehidupan
peran aktif pihak yang mendukung sosial pada skala global dan pertumbuhan
globalisasi namun juga peran aktif pihak dari sebuah kesadaran global bersama
yang ragu terhadap globalisasi. Globalisasi (2006:96). Tesis utama yang ingin dijawab
adalah proses yang dilakukan secara aktif Ritzer dalam Globalization of Nothing-nya
bukan hanya oleh negara maju, namun adalah “Apakah perubahan global
negara dunia ketiga atau negara menyebabkan homogenitas yang semakin
berkembang pun ikut berperan dan meningkat atau heterogenitas yang
memberikan kontribusinya pada proses semakin meningkat atau sebuah campuran
globalisasi tersebut. dari keduanya? ” serta “Apa hubungan
Detradisionalisasi adalah point antara lokal dengan global?”. Tesis
penting bagi Giddens untuk menjelaskan tersebut sebenarnya mengutip pemikiran
fenomena globalisasi. Dimana menurutnya Ronald Robertson dalam teori globalisasi.
masyarakat tradisional di belahan dunia Kalau Robertson mengeluarkan konsep
mengalaminya, yaitu proses semakin glokalisasi, maka Ritzer hadir dengan
memudarnya tradisi-tradisi lokal, tradisi konsep grobalisasi.
yang ada dilokal mulai ditinggalkan Glokalisasi merupakan
masyarakat lokal. Globalisasi adalah interpenetrasi global dan lokal yang
penyebab dari detradisionalisasi. memberikan hasil unik dalam wilayah
Masyarakat menjadi satu, sama dan geografis yang berbeda. Bagi Ritzer,
mengikuti global, keragaman memudar grobalisasi adalah konsep rekan dari
dan berproses menuju homogenitas. glokalisasi yang fokus pada ambisi-ambisi
Pemikiran semacam ini dikritik Ronald imperialistik dari negara-negara,
Robertson, menurutnya apa ia globalisasi perusahaan-perusahaan, organisasi-
membuat orang menjadi semakin organisasi dan kesukaan serta keinginan
homogen? Tidak kah globalisasi membuat mereka untuk menempatkan diri mereka
orang juga menjadi semakin heterogen? sendiri pada berbagai wilayah geografis.
Karena heterogen itu justru menjual dalam Perhatian utamanya adalah pada kekuatan
era globalisasi. Oleh karena itu hadirlah pengaruh serta pertumbuhan keuntungan
istilah glokalisasi dari Robertson yang dalam perekonomian diseluruh dunia.
intinya adalah mengungkapkan bahwa Lebih lanjut Ritzer mengemukakan bahwa
lokal dan global tetap ada. grobalisasi melibatkan berbagai macam
B. Globalisasi Dalam Pandangan subproses, tiga diantaranya yaitu
George Ritzer kapitalisme, Amerikanisasi, dan
Ritzer dalam Globalization of McDonaldisasi.
Nothing-nya mengungkapkan bahwa Kapitalisme adalah kekuatan yang
globalisasi memiliki kecenderungan memberikan kontribusi yang besar
menyebarkan nothing ke seluruh dunia. terhadap perkembangan globalisasi.
Yang dimaksud nothing oleh Ritzer Bisnis-bisnis kapitalistik selalu memiliki
(2006:3) adalah sebuah bentuk sosial yang ambisi global, tertarik pada grobalisasi dan
umumnya disusun, dikontrol secara memberikan kontribusi kepada glokalisasi.

18
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

Subproses yang kedua yaitu Amerikanisasi mengeluarkan sebuah konsep baru yaitu
yang merupakan perkembangan ide-ide, grobalisasi yang adalah rekan dari konsep
kekuasaan, pola-pola sosial, industri dan globalisasi. Analisisnya adalah bahwa
modal Amerika ke seluruh dunia. grobalisasi membuat dunia tumbuh
Amerikanisasi masuk menjadi subproses menjadi semakin serupa. Analisis ini
globalisasi menurut Ritzer karena sesuai dengan apa yang juga dianalisis
Amerikanisasi memimpikan sebuah oleh tokoh teori sosial Modern lain yang
pertumbuhan dalam pengaruh Amerika mengemukakan tentang ke-universalan
pada semua bidang diseluruh dunia. pada era modern. Era modern ditandai
Subproses selanjutnya adalah dengan keseragaman atau keuniversalan
McDonaldisasi merupakan proses sosial terutama dalam pakaian, makanan,
yang menerapkan prinsip-prinsip restoran pengetahuan dan lain sebagainya. Inilah
cepat saji, yaitu efisiensi, kemampuan satu titik pijakan Ritzer saat bicara tentang
menghitung, kemampuan memprediksi, globalisasi dan grobalisasi.
dan mengontrol. McDonaldisasi tidak C. Globalisasi Dalam Pandangan John
memiliki batas yang sama dengan Urry
globalisasi juga bukan sekedar proses John Urry adalah seorang sosiolog
global. Namun, McDonaldisasi memiliki dari Universitas Lancaster yang telah
implikasi-implikasi global dan merupakan mendirikan Pusat Mobilitas Penelitian
sebuah lensa yang berguna untuk pada program Sosiologi di Universitasnya.
mengamati perubahan-perubahan yang Ia banyak mengkaji dan menulis dalam
terjadi diseluruh dunia. bidang perubahan sosial, posmodernitas,
Heru Nugroho (2006:xxix) dalam kapitalisme, pariwisata, serta yang akan
Pengantar “Mengkonsumsi Kehampaan di dibahas dalam tulisan ini yaitu globalisasi
Era Global” menyebutkan bahwa Ritzer dalam lingkup Global Complexity. Ia
melihat fenomena glokalisasi merupakan memiliki ketertarikan mencermati
interaksi global dan lokal yang fenomena globalisasi dikarenakan
menghasilkan sesuatu yang baru, yaitu menurutnya selama ini globalisasi baik
glokal. Sedangkan grobalisasi adalah dalam kajian ilmu sosial maupun kajian
istilah yang diciptakan Ritzer untuk lain belum diteorisasikan secara memadai.
memparalelkan gagasan glokalisasi. Selama ini, konsep globalisasi kebanyakan
Grobalisasi digunakan untuk dipergunakan dengan perannya sebagai
mengambarkan proses dalam mana sebab dan akibat. Oleh karena itu, menurut
perintah-perintah pertumbuhan mendorong Urry perlu dicermati apakah kajian
berbagai organisasi untuk melakukan kompleksitas ilmu dapat memberikan
ekspansi secara global dan untuk konsep dan metode yang memperjelas
membebankan diri mereka sendiri atas hal- posisi globalisasi dalam
hal lokal. Ritzer melihat globalisasi perkembangannya.
sebagai perlibatan dua sub-proses utama, Dalam Global Complexity, Urry
yang mana keduanya adalah global dan membuka tulisannya dengan menanggapi
masing-masingnya terlibat dalam teori strukturasi Anthony Giddens.
perselisihan besar antar satu dengan yang Menurutnya Giddens telah memberi
lain. Ritzer menegaskan bahwa globalisasi pemikiran baru atas kebuntuan teoritis
melibatkan sebuah perjuangan mendalam sosial yang sangat mempersoalkan peran
antara grobal dan glokal. struktur dan agen. Lewat dualitas struktur,
Ritzer mengamati lebih jauh Giddens memaparkan bahwa semua
tentang fenomena McDonalisasi yang tindakan sosial manusia berada dalam
menurutnya adalah salah satu subproses konteks struktur dan semua tindakan
dari globalisasi. Dimana subproses lainnya tersebut tercakup dalam struktur. Inti dari
yaitu kapitalisme dan westernisasi. Ia juga dualitas struktur Giddens adalah bahwa

19
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

hubungan antara struktur dan tindakan memiliki dua bentuk yaitu global network
bukanlah dua sisi yang terpisah dari satu atau jaringan global dan global fluids atau
gejala sosial atau dualisme, melainkan cairan global. Jaringan global menurut
mencerminkan dualitas yang artinya sifat- Urry seperti layaknya McDonald’s dengan
sifat atau ciri-ciri struktural dari sistem suatu jaringan erat yang bersifat kompleks,
sosial adalah sarana sekaligus hasil dari abadi dan dapat diprediksi hubungan
praktek sosial yang terus menerus terjadi. antara masyarakat, objek dan teknologi
Namun, menurut Urry, Giddens kurang yang terdiri di beberapa dan berjarak ruang
meneliti komplek dan sistemik karakter dan waktu. Didalam jaringan global
dari proses struktur dan agen. Dalam terdapat jarak relatif, yaitu fungsi dari
tulisannya yang lain yaitu The hubungan antara komponen-komponen
Complexities of the Globe, Urry juga yang terdapat dalam jaringan tersebut.
mengutip pandangan Giddens tentang Jarak relatif dalam jaringan global
“juggernaut” atau raksasa besar. Dunia membuat hubungan antar jaringan dekat
modern menurut Giddens seperti layaknya sehingga mengatasi masalah-masalah batas
pengemudi yang keluar dari sistem kontrol daerah. Sebagaimana jaringan teknologi,
raksasa yang telah ditetapkan dalam proses keterampilan, teks dan merk, global hybrid
yang takterbalikkan yang membentang memastikan bahwa layanan dan produk
diseluruh dunia dan menghasilkan efek yang sama diantarkan melalui lebih atau
samping yang tak terkendali. Gagasan- kurang beberapa jalan dari jaringan yang
gagasan Giddens seperti diatas-lah yang ada. Produk tersebut telah diprediksi,
menjadi salah satu inspirasi Urry dalam dihitung, dirutinkan dan distandarkan. Ada
pemikirannya tentang global complexity. banyak perusahaan global yang bekerja
Urry (2005:336) menyebarkan gagasan melalui sistem jaringan seperti itu, sebut
global complexity untuk meneliti saja McDonald, American Express, Coco
peristiwa-peristiwa yang terjadi secara Cola, dan lain sebagainya.
tidak merata, tidak terduga dan untuk Sedangkan global fluids atau cairan
waktu yang tidak dapat diulang dari global, seperti uang, internet, gerakan
perubahan besar diseluruh landskap sosial, terorisme internasional, perjalanan
kontemporer. orang-orang, penggalian informasi, dan
Urry mengamati bagaimana lain sebagainya. Cairan global bergerak
pemikiran-pemikiran yang cenderung disepanjang jenis lanskap, dan memiliki
mengandung kekacauan dan kompleksitas kemungkinan untuk melarikan diri. Urry
dapat membantu dalam menganalisas menganalogikan cairan global seperti sel
proses global. Menurutnya ide darah putih, yang bergerak sesuai dengan
kompleksitas menekankan bahwa sistem bentuk yang ada dari materi yang
yang seimbang selalu bergerak antara dilewatinya dan memiliki efek
keteraturan dan kekacauan. Dimana sistem konsekuensi yang tidak terduga atas hal
tidak selalu bergerak ke arah equiliribrium tersebut. Sebagaimana cairan, hasil dari
atau keteraturan semata dan bahwa aktivitas individu yang berbasis pada
terdapat peristiwa-peristiwa yang tak informasi lokal tetapi dimana aktivitas
terduga dan keduanya irresersible dalam lokal berlangsung, melalui interaksi yang
efeknya. Kompleksitas menjelaskan tak terhitung jumlahnya, ditangkap,
bagaimana ketertiban dan gangguan ada dipindahkan, diwakili, dipasarkan dan
dalam berbagai sistem global. Dimana umum sering mempengaruhi pada tempat
tatanan global adalah dunia yang yang sangat jauh serta mempengaruhi
kompleks, tidak terduga dan tidak dapat masyarakat yang ada.
berubah, kacau namun tidak anarkis. Kompleksitas global terdiri dari
Urry berargumen bahwa global banyak perbedaan dari pulau ketertiban
complexity adalah sebuah sistem yang (island order) dan lautan kekacauan (a sea

20
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

of disorder). Di dalam kompleksitas global pada tahun 1994 mendapat penghargaan


terdapat jaringan global dan cairan global, Benda Prize yaitu penghargaan dari
ada masyarakat nasional, diaspora, negara asosiasi ilmuwan Amerika dengan
supranasional, agama global atau spesialisasi Asia. Ia melakukan penelitian
peradaban, organisasi-organisasi di beberapa negara Asia, salah satunya
internasional, pertemuan internasional, Indonesia. Di Indonesia, penelitian Tsing
LSM dan lintas batas wilayah. Urry fokus di lokasi Pegunungan Meratus
mengutip Habermas, yang Kalimantan Selatan. Ada beberapa jurnal
mengungkapkan kalau globalisasi yang ditulis Tsing tentang hasil
memunculkan gambar sungai meluap, penelitiannya tersebut dan setidaknya dua
membasuh semua pos pemeriksaan buku yaitu In the Realm of the Diamond
perbatasan dan kontrol, dan akhirnya Queen yang telah diterjemahkan ke dalam
membasuh bangsa itu sendiri. bahasa Indonesia dengan judul “Di bawah
Jadi, Urry berada dititik kegalauan Bayang-Bayang Ratu Intan” dan “Friction
terhadap studi-studi globalisasi yang An Ethnography of Global Connection”.
menurutnya kehilangan aspek penting. Buku Friction sekarang ini menjadi buku
Urry mencoba melihat globalisasi sebagai wajib untuk mahasiswa antropologi di
sebuah kompleksitas global. Yang beberapa universitas di Eropa. Buku
didalamnya terhadap keseimbangan yang tersebut setidaknya telah memberikan
artinya proses yang teratur dan kacau. angin segar bagi para antropolog,
Didalamnya juga terdapat kekuasaan yang mengingat selama ini beberapa Antropolog
tidak seimbang, cairan dan jaringan. Urry merasa tidak memiliki landscape yang
melihat bahwa ide tentang kompleksitas jelas dalam studi-studi globalisasi yang
dapat membantu memahami dunia materi berkembang pesat dalam beberapa tahun
yang beragam yang mana berimplikasi terakhir. Tsing lewat buku tersebut,
pada proses globalisasi baik dari segi mengemukakan sebuah logika terbalik dari
ekonomi, sosial, politik, budaya maupun logika-logika yang ada selama ini tentang
hubungan lingkungan. Urry globalisasi. Logika terbalik inilah yang
mengemukakan bahwa globalisasi menjadi telah membuka pintu masuknya
konseptualisasi dari sebuah kumpulan antropolog-antropolog kedalam studi
adaptasi dan sistem global yang tentang globalisasi.
berkembang bersama, yang mana Tsing dalam Introduce buku
karakteristiknya adalah tidak bisa Friction mengemukakan “Global
diprediksi, tidak bisa kembali dan connections are everywhere. So how does
berevolusi bersama. one study the global?”. Melalui Friction,
Ide tentang kompleksitas menjadi Tsing mencoba memaparkan sisi mana
bahasan yang cukup menarik beberapa atau logika seperti apa yang bisa menjadi
dekade terakhir. John Urry adalah tokoh landscape penelitian. Tsing
sentral dalam bahasan kompleksitas mengemukakan tentang global connection
tersebut. Buku Global Complexity-nya yang dilihatnya dengan logika terbalik,
telah membuka bidang yang sama sekali dimana ia mampu menarik konsepsi-
baru dalam penelitian ilmu sosial. Menurut konsepsi lokal yang ditemukannya
Urry selama ini ide tentang kompleksitas didaerah atau dilokasi penelitiannya ke
banyak dimanfaatkan oleh pemikir- dalam konsep global yaitu globalisasi.
pemikir modernitas dan globalisasi, walau Kalau kebanyakan ilmuwan sosial melihat
pemikir tersebut menggunakannya secara globalisasi dari atas, atau dari sisi global-
eksplisit saja. nya, maka Tsing berbeda. Tsing justru
D. Konsepsi Tsing tentang Globalisasi melihat bagaimana globalisasi itu bekerja
Anna Lowenhaupt Tsing seorang dalam ranah lokal dan bagaimana lokal
Antropolog dari Universitas California

21
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

tersebut disadari atau pun tidak telah aktif friction. Koneksi global terus terjadi
dalam proyek globalisasi. karena adanya friction. Dan friction telah
Tsing mengemukakan tentang membuat koneksi global semakin kuat dan
koneksi global yang menurutnya adalah efektif. Friction atau gesekan, adalah
alat dalam mencapai atau menuju pertemuan antara global dan lokal, yang
universal. Kapitalisme, pengetahuan dan merupakan bentuk budaya yang terus
politik semua tergantung pada koneksi menerus diproduksi. Gesekan terus
global. Koneksi global-lah yang dipertahankan untuk memenuhi
mewujudkan mimpi universal. Dimana kepentingan. Kebutuhan global dianggap
universal menurut Tsing sudah masuk sebagai kesempatan bagi lokal. Sehingga
dalam budaya yang sangat kontekstual dan apapun yang bernilai bisa menjadi
khas. Ada dua kalimat inti dari pemikiran komoditas. Maka jawaban dari pertanyaan
Tsing tentang universal yaitu “universal Tsing dalam buku tersebut terjawab sudah,
claims do not actually make everything yaitu bagaimana orang-orang biasa terlibat
everywhere the same” dan “universal dalam menghancurkan lingkungannya,
work out in particular times and places”. bahkan menghancurkan tempat mereka
Namun apa bukti dari adanya koneksi sendiri.
global? Tsing mengemukakan bahwa bukti Aktor-aktor dalam gesekan yang terus
dari adanya koneksi global adalah hutan mempertahankan gesekan karena adanya
yang ada di Indonesia tidak lah rusak kepentingan disebut Tsing dengan istilah
untuk memenuhi kebutuhan lokal frontiers. Frontiers terus mempertahankan
masyarakat Indonesia, tetapi hasil hutan moment produktif antara hal-hal yang
diambil untuk kebutuhan masyarakat legal dan illegal, hal-hal yang bersifat
dunia. publik dan yang bersifat privat, dan lain-
Jaringan panjang dari lokal ke lain. Gesekan tersebut berada dalam ruang
global masuk melalui perdagangan, yang penuh kepentingan yaitu interstitial
kekuasaan dan pemaknaan. Dimana spaces. sehingga dapat disimpulkan bahwa
budaya manusia terbentuk dan friction adalah sebuah proses sosial yang
tertransformasikan dalam sejarah panjang dilakukan oleh frontiers dalam interstitial
dari daerah atau regional ke jaringan spaces. Terpenting menurut Tsing
global. Bagaimana budaya manusia bisa bukanlah dikotomi antara individu dan
tertransformasikan ke jaringan global? masyarakat, tapi proses diantara keduanya.
jawabanya adalah karena universalitas proses tersebut berada dalam ruang, bukan
yang ada tidak lagi bersifat grand narasi. ruang hampa, melainkan ruang yang penuh
universalitas tidak hanya berarti segala dengan kepentingan di dalamnya. The
sesuatu di segala tempat sama, tetapi forest is a terrain of personal biography
universal juga ditemukan dalam hal-hal and community history”.
yang partikular. Karena menurut Tsing, Mimpi-mimpi universal yang
hal-hal yang partikular itu hadir untuk diwujudkan oleh partikular adalah
meneguhkan universal. Dimana mimpi- kesejahteraan, pengetahuan dan
mimpi universal yaitu kemakmuran, kebebasan. Dimana kesejahteraan tersebut
pengetahuan dan kebebasan diwujudkan dibentuk dalam gesekan. Banyak orang
oleh partikular. Lebih lanjut menurut yang menurut Tsing merasa diuntungkan
Tsing, universal dan partikular secara dengan letupan sumber daya, kebutuhan-
bersama-sama menciptakan bentuk-bentuk kebutuhan yang merupakan ekspansi
kapitalisme. kapitalis seperti rokok, pembunuh hama,
Bagaimana budaya dan koneksi pakaian dan segala sesuatu yang dianggap
global terus berlangsung? Friction-lah “modern” masuk dalam ranah-ranah lokal.
jawabanya. Budaya terus direproduksi Sehingga sebenarnya istilah
dalam interaksi yang disebut dengan “kesejahteraan” masuk dalam masyarakat

22
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

lokal lewat konstruksi kebutuhan- transportasi, alat elektronik, dan lain-lain.


kebutuhan (palsu) yang merupakan bentuk Mengenai hal ini, Uma Adang yang adalah
ekspansi kapitalis. Sehingga sumber daya informan dari field work Tsing
(hutan, tambang dan lain-lain) dijadikan mengungkapkan “If there’s money in it,
komoditas untuk membeli hal yang people will do it. If they have one million,
dianggap sebagai bagian dari they want two million. If they have two
“kesejahteraan”. Salah satu kalimat million, they want three million. Up to tens
menarik yang ditemukan Tsing dalam of million. They don’t stop to think. They
penelitiannya yaitu “if you don’t wreck and just want it to multiply : gold, clothing,
rampage, your rice pot will be empty”. anything ‘modern’, electric motors,
Mimpi universal yang kedua adalah motorcycles, motor vehicles. Kalimantan
knowledge atau pengetahuan. Menurut is sick” (2005:47).
Tsing, pengetahuan adalah jembatan Tsing juga mengungkapkan dalam
menuju universalitas. Universalitas adalah Friction (2001 : XX) bahwa di tebangnya
jembatan menuju mimpi global. Dimana pohon dan rusaknya hutan Kalimantan
Tsing mengkritik para natural lovers atau bukan dikarenakan untuk memenuhi
pecinta lingkungan yang hidup dengan kebutuhan masyarakat lokal, namun untuk
gaya cosmopolitan dan merokok. Menurut memenuhi kebutuhan global yaitu
Tsing konservasi lingkungan dipengaruhi masyarakat di luar Kalimantan dan di luar
oleh sudut pandang yang dominan. Indonesia. Kayu dan hasil penebangan
Kebebasan adalah mimpi universal yang hutan serta hasil hutan lainnya di ambil
ketiga. Dimana setiap manusia pasti dan menjadi komoditas untuk memenuhi
memimpikan sebuah kebebasan. Para permintaan masyarakat dunia. Tsing dalam
ilmuwan, pencinta alam, dan orang-orang studinya di Meratus Kalimantan Selatan
Non-Goverment Organization (NGO) juga mengungkapkan perihal global
mengharapkan sebuah kebebasan. Dan connection. Menurutnya ada koneksi
menjadi aktor dari proyek global dianggap global yang telah menghubungkan hal-hal
sebagai jalan menuju kebebasan. yang bersifat lokal ke global. Dia
Salah satu pertanyaan dasar yang di menemukan koneksi global ini bukan
kemukakan Tsing dalam field work-nya diperkotaan dengan industri yang pesat,
adalah bagaimana masyarakat lokal bisa tetapi di pegunungan hutan Meratus
menghancurkan lingkungan, tempat Kalimantan Selatan tempat field work-nya.
mereka sendiri? Pertanyaan tersebut Bukti adanya koneksi global
terjawab yaitu bahwa masyarakat lokal disebutkannya adalah “Indonesian forest
atau masyarakat sekitar hutan mengangap were not destroyed for local needs, their
bahwa kebutuhan global adalah product were taken for the world”
kesempatan bagi lokal untuk mencapai (2005:2).
kesejahteraan. Sehingga apa pun, dalam Kesejahteraan merajuk pada
hal ini hasil alam dan lingkungan di disposisi kemampuan untuk mengonsumsi
jadikan komoditas. Masyarakat sekitar suatu atau sejumlah jenis barang atau pun
hutan dan masyarakat sekitar sumber daya jasa yang merupakan produk konsumsi.
alam lainnya selain hutan, seperti tambang Makna dari istilah kesejahteraan semacam
dan lainnya mengalami perubahan dalam ini adalah kesejahteraan yang
pola memanfaatkan alam. Alam tidak dikembangkan dan disebarkan serta
sekedar dipakai untuk memenuhi dikonstruksikan oleh para aktor kapitalis
kebutuhan hidup sehari-hari, tapi lebih dari atau produsen yang memproduksi barang
itu, alam dijadikan alat untuk mencapai atau jasa konsumsi. Makna kesejahteraan
kesejahteraan. Kesejahteraan menurut tersebut dibuat untuk anggota masyarakat
versi yang ditawarkan media kepada yang menjadi sasaran para kapitalis atau
mereka, yaitu kepemilikan akan alat produsen. Kapitalisme yang berasaskan

23
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

mencari keuntungan sebesar-besarnya sosial, yaitu memaksa dan berada diluar


dengan biaya atau beban seringan- individu. Kacamata semacam itu menurut
ringannya, membawa pada produksi masal. saya kurang clear dalam melihat fenomena
Produksi massal merupakan produksi yang globalisasi yang tentunya tidak sekedar
mampu meminimkan beban produksi dan melibatkan struktur semata. Sedangkan
menghasilkan produk dengan kuantitas analisis tingkat mikro baik analisis melalui
yang besar, sehingga keuntungan dari kacamata interaksionisme simbolik
produksi massal sangat menggiurkan para maupun fenomenologi, melihat fenomena
kapitalis atau produsen. Produksi masal globalisasi dari sisi aktor yang terlibat
membutuhkan konsumen yang besar. aktif. Kacamata seperti ini pun pikir
Konsumsi dalam kota atau dalam negeri belum mampu memaparkan realitas yang
masih merupakan lingkup kecil untuk sebenarnya dari fenomena globalisasi.
pemasaran produksi masal. Oleh karena itu Struktural fungsional cenderung
ekspansi produk ke luar daerah khususnya mengabaikan peran aktif agen atau aktor
ke luar negeri merupakan hal yang patut dan analisis tingkat mikro cenderung
dilakukan oleh para kapitalis atau terlalu menonjolkan peran aktor sehingga
produsen. Negara dunia ketiga merupakan kekuatan struktur tidak terlalu
pasar yang potensial untuk menjual produk diperhatikan. Sedangkan proses sosial,
masal yang dihasilkan. adalah kacamata yang melihat secara luas
Selain membutuhkan pasar, asas sebuah fenomena. Melihat bagaimana
kapitalisme yang tersebut diatas juga kekuatan struktur dan bagaimana kekuatan
membutuhkan bahan mentah produksi aktor. Proses sosial melihat relasi yang
dengan harga yang rendah. Bahan mentah terjadi antara struktur dan aktor.
untuk produksi umumnya adalah produk- Selama beberapa dekade teoritis
produk alam atau hasil alam. Hasil alam ilmu sosial, sibuk memperdebatkan siapa
yang dibutuhkan untuk produksi yang lebih berperan kuat apakah
kebanyakan ada di negara dunia ketiga. masyarakat sebagai sebuah struktur atau
Oleh karena itu ekspansi ke banyak daerah individu sebagai seorang aktor. Berdebatan
di belahan bumi yang di lakukan oleh para ini tidak ada habisnya sebagaimana
kapitalis atau produsen dikarenakan dua perdebatan siapa yang lebih dahulu ada
alasan pokok yaitu : (1) pasar yang ayam atau telur. Perdebatan tersebut
menjanjikan dan (2) bahan mentah yang memperoleh angin segar dengan hadirnya
potensial. Selain dua alasan pokok tersebut perspektif baru dalam melihat realitas
ada alasan lain yaitu di negara dunia ketiga sosial yaitu perspektif proses sosial.
menyediakan tenaga kerja dengan jumlah Perspektif ini tidak hanya melihat
yang besar dan dengan upah yang bagaimana struktur memaksa individu
tergolong rendah. Kapitalisme merambah tetapi juga melihat bagaiaman individu
ke banyak aspek dan ke banyak regional memiliki kemampuan dalam memilih
melalui saluran yang sangat terbuka saat paksaan struktur dan melihat bagaimana
ini yaitu globalisasi. kekuatan inidividu sebagai aktor dalam
memperngaruhi dan menciptakan struktur.
2. Analisis Komparatif : Globalisasi Perspektif ini hadir dari Giddens dengan
Sebagai Proses Sosial teori strukturasi yang terkenal dengan
Proses Sosial menjadi pilihan istilah dualitas struktur. Serta Bourdieu
dikarenakan gagasannya relevan dengan dengan habitusnya. Baik Giddens maupun
fenomena globalisasi. Analisis struktural Bourdieu memiliki pemikiran semacam itu
fungsional hanya akan melihat fenomena dikarenakan terpengaruh oleh pemikiran
globalisasi sebagai fenomena struktural sosiolog Jerman, yaitu Norbert Elias
yang memaksa individu. Globalisasi dengan konsep khasnya yaitu figurasi.
dipandang sebagaimana sifat dari fakta

24
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

Konsep figurasi menurut Elias ditaman kanak-kanak, mereka semuanya


adalah “memungkinkan menentang dapat dipandang membentuk figurasi satu
tekanan kondisi sosial yang memisahkan sama lain. Tetapi, meski dalam contoh ini
dan mempertentangkan konsep figurasi itu tak dapat dirasakan secara
kemanusiaan kita, yang telah berulang- langsung karena rantai saling
ulang mencegah kita berpikir tentang ketergantungan yang menghubungkan
rakyat sebagai individu dan pada waktu orang secara bersamaan adalah lebih
bersamaan memikirkan mereka sebagai panjang dan lebih berlainan.
sebuah masyarakat.... Konsep figurasi Elias mengungkapkan bahwa
berfungsi sebagai peralatan konseptual harusnya sosiologi bukanlah memusatkan
untuk melenyapkan keterbatasan sosial ini pikirannya pada dikotomi masyarakat dan
dalam membicarakan dan memikirkan individu. Tetapi fokus utama sosiologi
seolah-olah individu dan masyarakat harusnya adalah “Bagaimana dan
berbeda dan bertentangan”. Figurasi mengapa orang mengikatkan diri
adalah proses sosial yang menyebabkan bersama-sama membentuk figurasi
terbentuknya jalinan hubungan antara dinamis tertentu adalah salah satu
individu. Figurasi bukan struktur yang persoalan sentral, bahkan mungkin
berada diluar individu, yang bersifat merupakan pertanyaan sentral itu sendiri
memaksa relasi antar individu, figurasi dalam sosiologi”. Pemikiran Elias tentang
adalah antar hubungan itu sendiri. Individu figurasi berkaitan dengan pemikirannya
dipandang sebagai terbuka dan saling bahwa individu adalah terbuka terhadap
tergantung, figurasi tersusun dari dan saling berhubungan dengan individu
kumpulan individu-individu. Dan lain. Ia menyatakan bahwa kebanyakan
kekuasaan adalah aspek penting dalam sosiolog beroperasi dengan pemahaman
figurasi, dimana sifat dari figurasi tersebut tentang homo clausus, yaitu gambaran
adalah dinamis atau selalu mengalami bahwa setiap orang akhirnya bebas secara
perubahan. Dalam buku What Is Sociology mutlak dari semua orang lainm setiap
(dalam Ritzer, 2005:489), Elias orang akhirnya bebas secara mutlak dari
mengungkapkan bahwa “inti figurasi semua orang lain, setiap orang menjadi
sosial yang senantiasa berubah adalah individu di dalam dirinya. Gambaran
fluktuasi, keseimbangan yang dapat tentang aktor yang terbuka dan saling
tegang dan kendur, keseimbangan tergantung diperlukan untuk sosiologi
kekuasaan yang berubah, mula-mula figurasional.
kearah satu sisi dan kemudian ke sisi lain. Pemikiran Tsing tentang
Fluktuasi keseimbangan kekuasaan ini globalisasi sejalan dengan pemikiran dasar
adalah ciri-ciri struktural aliran setiap Elias dalam Figurasi. Globalisasi bukan
figurasi sosial.” proses dari atas kebawah, bukan proses
Konsep figurasi bisa diterapkan dari barat ke timur, tetapi sebuah proses
pada tingkat mikro maupun makro serta jalinan hubungan antar lokal satu dengan
untuk semua fenomena sosial yang berada lokal lain. Sehingga globalisasi sebagai
diantara kedua kutub mikro dan makro sebuah proses adalah juga figurasi. Yang
tersebut. Konsep figurasi sosial yang artinya sebagaimana sifat figurasi, yaitu
diungkapkan oleh Elias (Ritzer 2005:489) : terjadi saling keterhubungan dan
dapat diterapkan baik pada kelompok ketergantungan antar masing-masing
kecil maupun pada masyarakat yang elemen begitu pula globalisasi. Globalisasi
beranggota ribuan atau jutaan orang yang merupakan proses keterhubungan yang
saling tergantung. Guru dan murid ditunjang lewat ketergantungan bukan
dikelas, dokter dan pasien dalam sebuah hanya ketergantungan lokal pada global
kelompok terapi atau klinik, pengunjung (timur dengan barat) tetapi juga
biasa disebuah tempat hiburan, anak-anak

25
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

ketergantungan global pada lokal (barat telah merambah ke berbagai aspek


dengan timur). tersebut. Tsing mencoba melihat dari sisi
Penelitian-penelitian globalisasi berbeda. Ia melihat di dalam lokal-lokal
dinegara-negara dunia ketiga sendiri terlihat bagaimana peran aktif
membutuhkan dasar teortis yang tepat. masyarakat lokal dalam koneksi global.
Kenapa? agar fenomena globalisasi Tsing menemukan dalam research-nya di
tersebut terlihat secara jelas dan kompleks. pedalaman Kalimantan Selatan, bahwa
Teoritis yang tepat itu seperti apa? teoritis negara berkembang tidak selalu menjadi
yang tepat adalah yang memandang korban globalisasi dan masyarakat
globalisasi bukan sekedar proses disisi dinegara berkembang tidak selalu menjadi
global tapi melihat keseluruhan prosesnya, aktor pasif yang tidak memanfaatkan
yaitu keterhubungan dalam proses globalisasi. Masyarakat lokal juga
tersebut, keterhubungan antar lokal-lokal mendapat keuntungan dari globalisasi
yang membentuk global. Tsing melakukan walau pun tidak sebesar keuntungan
logika semacam itu dalam riset-risetnya di masyarakat dinegara maju. Masyarakat
negara dunia ketiga. Logika terbalik Tsing lokal juga memanfaatkan proses sosial
menurut hemat cocok untuk melihat globalisasi sebagai sebuah kesempatan.
fenomena globalisasi di Indonesia pada Sehingga masyarakat lokal sebenarnya
khusunya. adalah aktor aktif dalam globalisasi.
Tsing dalam bahasannya tentang Globalisasi terus berlangsung justru karena
fenomena globalisasi sebenarnya mencoba adanya peran aktif masyarakat di negara
mengungkapkan akan adanya peran aktif berkembang. Masyarakat di negara
lokal. Frontier-frontier lokal menunjukkan berkembang memiliki kepentingan dalam
bahwa aktor-aktor dalam globalisasi bukan globalisasi begitu juga masyarakat negara
hanya orang yang berada dikota atau di maju. Kepentingan tersebut bertemu dalam
pusat tetapi juga adalah mereka-mereka friksi dan bersama-sama saling
yang ada di lokal. Masyarakat lokal mendukung proyek globalisasi.
menjadi aktor dalam globalisasi. KESIMPULAN
Masyarakat lokal memiliki kepentingan Teori sosial yang membahas
dalam proses sosial globalisasi begitu juga globalisasi tidaklah sedikit, namun dalam
masyarakat di kota atau di pusat. tulisan ini memilih empat teori sosial.
Kepentingan antar mereka berbeda, namun Masing-masing teori sosial memiliki
kepentingan-kepentingan tersebut bukan kekhasannya sendiri, serta masing-masing
saling berlawanan melainkan bertemu memiliki basis yang berbeda dalam
dalam friksi. Pertemuan kepentingan ini melihat fenomena yang sama yaitu
menandakan bahwa aktor lokal maupun globalisasi. Tulisan ini menjadi pijakan
aktor global memiliki peran dalam proyek teoritis untuk research berkenaan dengan
globalisasi. fenomena globalisasi di Indonesia.
Kalau ditarik dalam ranah negara Sehingga arah dan tujuan tulisan ini
berkembang dan negara maju yang mana sebenarnya adalah menemukan teoritis
selama ini selalu dianggap bahwa hanya yang tepat untuk penelitian globalisasi
negara majulah yang mendapat pada ranah lokal di Indonesia. Perdebatan
keuntungan dan yang memanfaatkan berupa kritik-kritik yang tersaji dalam
globalisasi. Hanya negara majulah yang tulisan ini berada dalam lingkup
menjadi aktor dari proyek globalisasi. kepentingan untuk menemukan basis
Sedangkan negara berkembang dianggap teoritis yang tepat dalam melihat fenomena
hanya menjadi korban. Negara globalisasi pada ranah lokal, yaitu melihat
berkembang dianggap hanya memiliki proses sosial berupa keterhubungan lokal
peran pasif dan tidak mampu yang satu dengan lokal yang lain sehingga
memanfaatkan proses globalisasi yang membentuk jaringan atau koneksi global.

26
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 8 No. 1. Januari – Juni 2019 (13-27)

Temuan menarik dari tulisan ini menurut Yogyakarta : Universitas Atma


saya adalah : Jaya.
Pertama, globalisasi adalah proses Elias, N., 1997. Towards a Theory of
keterhubungan, sehingga fokusnya adalah Social Processes: a Translation.
pada koneksi antar lokal satu dengan lokal British Journal of Sociology, 48,
lain. Karena itulah maka globalisasi 355-383.
melibatkan peran aktif berbagai pihak Petras, James. 1999. Globalization: A
yang merupakan aktor-aktor dari Critical Analysis. Journal
globalisasi. Pihak-pihak tersebut bukan Contemporary Asia. Vol. 29, No. 1.
hanya pihak dari negara maju tetapi juga Rossi, Ino (ed.). 2007. Frontiers of
pihak dari negara berkembang. Globalization Research:
Kedua, kepentingan global Theoritical and Methodological
merasuk menjadi kepentingan lokal dalam Approaches. New York : Springer
sebuah pertemuan antar kepentingan. Science.
Sehingga paksaan global dalam tataran Urry, John. 2005. Theory, Culture &
tertentu hampir tidak terlihat nyata Society : The Complexities of the
dikarenakan adanya kepentingan- Global. SAGE Publications.
kepentingan berbagai pihak dalam proyek Tsing, Anna L. 2005. Friction: An
globalisasi tersebut. Ethnography of Global
Ketiga, globalisasi jangan Connection. Princeton University
dipandang sebagai sesuatu hal yang datang Press. Princeton
dan menemui lokal. Tetapi globalisasi
adalah proses sosial yang terjadi dalam
berbagai ranah dan landskape. Globalisasi
adalah pertemuan-pertemuan antar
kepentingan, bukan kepentingan satu pihak
menemui kepentingan pihak lain, tetapi
proses bertemunya berbagai kepentingan
antar berbagai pihak.
Keempat, proyek globalisasi
mampu terus bertahan di berbagai jenis
lokal dikarenakan kapitalisme. Paham
kapitalisme yang membawa pada proses
komodifikasi membuat globalisasi terus
berjalan. Kapitalisme-lah yang membuat
proyek globalisasi berhasil. Kapitalisme
bukan sekedar membuat segala sesuatu
disegala tempat sama, universal dan
homogen seperti yang selama ini
dipahami. Kapitalisme juga bersifat
partikular.

Daftar Pustaka
Giddens, Anthony. 2005. Konsekuensi-
Konsekuensi Modernitas.
Yogyakarta : Kreasi Wacana.
George, Ritzer. 2006. The Globalization of
Nothing, Mengkonsumsi
Kehampaan di Era Globalisasi.

27

You might also like