Professional Documents
Culture Documents
6.1 Chania Forcepta
6.1 Chania Forcepta
Abstrak
Kontrasepsi adalah salah satu solusi dalam menghadapi laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang mengalami
peningkatan dari 1,45 persen (1990–2000) menjadi 1,49 persen (2000-2010). Kontrasepsi bertujuan untuk tercapainya
kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas. Kemudian Beberapa metode kontrasepsi yang dapat
digunakan seperti, kondom, koitus interuptus, KB alami, diagfragma, spermicida, pil KB, suntik KB, implant, alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR), vasektomi (MOP) tubektomi (MOW). Medis operatif wanita (MOW)/tubektomi adalah salah satu
metode kontrasepsi secara operatif untuk mencegah kehamilan. Namun kontrasepsi medis operasi wanita (MOW) /
tubektomi tidak serta merta menjadi pilihan utama, karena metode ini metode kontrasepsi ini dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satunya, pengetahuan pengguna kontasepsi, efektifitas, teknik pemasangan alat kontasepsi, indikasi dan
kontraindikasi, keuntungan dan kekurangan pemasangan alat kontrasepsi. Metode kontrasepsi medis operatif wanita tidak
serta merta digunakan karena sifat kepermanenanya yang harus dipertimbangkan.
Korespondensi: Chania Forcepta, alamat DSN Margomulyo 1 RT 01/01 Margomulyo, Tegineneng, Pesawaran, HP
081380088846, email forceptachania@yahoo.com
dengan cara mengikat/memotong saluran tuba jumlah persalinan yang berbahaya dan dengan
falopi. (2) Vasektomi: merupakan alat cara menurunkan tingkat kesuburan secara
kontrasepsi permanen dengan cara operasi umum, yaitu dengan mengurangi jumlah
kecil yang dilakukan untuk menghalangi kehamilan absolut dalam populasi.7
keluarnya sperma dengan cara mengikat, Tahap persiapan pelaksanaan meliputi:
memotong saluran vas deferent. informed consent, riwayat medis/kesehatan ,
pemerikasaan laboratorium, pengosongan
Isi kandung kencing, asepsis dan antiseptisis
MOW (Medis Operatif Wanita)/ daerah abdomen, anestesi. Tindakan
tubektomi atau juga dapat disebut dengan pembedahan teknik yang digunakan dalam
sterilisasi. MOW merupakan tindakan pelayanan tubektomi antara lain: (1) Mini
penutupan terhadap kedua saluran telur kanan laparatomi, metode ini hanya memerlukan
dan kiri yang menyebabakan sel telur tidak sayatan kecil (sekitar 3 cm) baik pada daerah
dapat melewati saluran telur, dengan demikian perut bawah (suprapubik) maupun
sel telur tidak dapat bertemu dengan sperm subumbilikal (pada lingkar pusat bawah).8
alai-laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh Tindakan ini relative murah dan dapat di
karena itu gairah seks wanita tidak akan turun. lakukan pada masa interval maupun pasca
Pelaksanaan MOW sendiri dibagi menjadi 3 persalinan, pengambilan tuba dilakukan
yaitu pelaksanaan MOW pasca operasi/pasca melalui sayatan kecil. Setelah tuba didapat,
melahirkan, mempunyai penyakit ginekologi, kemudian dikeluarkan, diikat dan di potong
dan dilakukan pada masa interval.6 sebagian. (2) Laparoskopi, teknik ini dapat
Keuntungan MOW sangat banyak, dilakukan pada 6-8 minggu pasca persalinan
antara lain: tidak ada efek samping dan atau setelah abortus (tanpa komplikasi).8
perubahan dalam fungsi hasrat seksual, dapat Laparoskopi sebaiknya dipergunakan
dilakukan pada perempuan diatas 26 tahun, pada jumlah klien yang cukup banyak karena
tidak mempengaruhi air susu ibu (ASI), peralatan laparoskopi dan biaya
perlindungan terhadap terjadinya kehamilan pemeliharaanya yang cukup mahal. Seperti
sangat tinggi, dapat digunakan seumur hidup, halnya mini laparotomi, laparaskopi dapat
dan tidak mempengaruhi atau mengganggu digunakan dengan anastesi local dan
kehidupan suami istri6 diperlukan sebagai klien rawat jalan setelah
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 20 pelayanan. (3) Perawatan post operasi;
Januari 2010 di didapatkan data, peserta yang istirahat 2-3 jam, pemberian analgetik dan
mengikuti KB suntik (39,69%), pil (25,54%), antibiotik bila perlu. (4) Ambulasi dini. (5) Diet
susuk (19,08%), IUD (10,46%), MOW (3,38%), biasa; 50. Luka operasi jangan sampai basah,
kondom (1,85%). Dari data diatas dapat menghindari kerja berat selama 1 minggu, cari
disimpulkan juga bahwa minat terhadap pertolongan medis bila demam (>38), rasa sakit
pemakaian kontrasepsi mantap khususnya pada abdomen yang menetap, perdarahan luka
MOW masih sedikit dibandingkan dengan insisi.8
metode kontrasepsi yang lain.7 Waktu pelaksanaan MOW dapat
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita dilakukan pada saat, Masa Interval (selama
yang berumur antara 15-45 tahun yang berada waktu siklus menstruasi), Pasca persalinan
dalam masa reproduksi dan mulai ditandai (post partum). Tubektomi pasca persalinan
dengan timbulnya haid yang pertama kali sebaiknya dilakukan dalam 24 jam, atau
(menarche) dan diakhiri dengan masa selambat lambatnya dalam 48 jam pasca
menopouse. Terdapat dua faktor yang persalinan, Pasca keguguran sesudah abortus
merupakan penyebab dari kematian pada ibu dapat langsung dilakukan sterilisasi, waktu
di negara berkembang yaitu, resiko yang operasi membuka perut. Setiap operasi yang
berbahaya bagi setiap ibu yang melahirkan dan dilakukan hendaknya harus dipikirkan apakah
tingginya frekuensi kehamilan. Program KB wanita tersebut sudah mempunyai indikasi
berpotensi menyelamatkan kehidupan melalui untuk dilakukan sterilisasi. Hal ini harus
dua keadaan tersebut diatas yaitu dengan cara diterangkan kepada pasangan suami istri
memungkinkan wanita untuk merencanakan karena kesempatan ini dapat dipergunakan
kehamilan sehingga dapat menghindarkan untuk melakukan kontrasepsi mantap.9
terjadinya kehamilan pada umur tertentu atau
13 | Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017
Indikasi dilakukan MOW yaitu sebagai pengetahuan, tingkat pengetahuan yang
berikut: 1) indikasi medis umum adanya tercakup dalam domain kognitif mempunyai
gangguan fisik atau pisikis yang akan menjadi enam tingkatan yaitu yang pertama tahu, tahu
lebih berat bila wanita ini hamil lagi; 2) di artikan sebagai mengingat suatu materi yang
gangguan fisik yang dialami seperti telah dipelaajari sebelumya. Lalu yang kedua
tuberculosis pulmonum, penyakit jantung, dan memahami, memahami diartikan suatu
sebagainya; 3) gangguan pisikis yang di alami kemampuan untuk menjelaskan secara benar
yaitu seprti skizofernia (psikosis), sering tentang objek yang diketahui, dapat
menderita psikosa nifas, dan lain-lain.; 4) menginterprestasikan materi tersebut secara
indikasi medis obstetric yaitu toksemia benar. Ketiga penerapan/aplikasi diartikan
gravidarum yang berulang, seksio sesarea yang sebagai kemampuan untuk menggunkan
berulang, histerektomi obstetri; 5) indikasi materi yang telah dipelajari pada situasi dan
medis ginekologik pada waktu melakukan kondisi yang sebenarnya. Keempat, analisis,
operasi ginekologik dapat pula analisis adalah suatu kemampuan untuk
dipertimbangkan untuk sekaligus melakukan menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
sterilisasi; 6) indikasi sosial ekonomi adalah komponen-komponen tetapi masih di dalam
indikasi berdasarkan beban sosaial ekonomi suatu struktur organisasi dan masih ada
yang sekarang ini terasa bertambah berat; 7) kaitanya satu sama lain. Lalu yang kelima
mengikuti rumus 120 yaitu perkalian jumlah sintesis, sintesis menunjuk kepasa suatu
anak hidup dan umur ibu, misalnya umur ibu kemampuan untuk meletakan atau
30 tahun dengan anak hidup 4, maka hasil menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
perkalianya adalah 120; 8) mengikuti rumus bentuk keseluruhan yang baru. Lalu yang
100 umur ibu 25 tahub je atas dengan anak keenam evaluasi, evaluasi ini berkaitan dengan
hidup 4 orang, umur ibu 30 tahun keatas kemampuan untuk melakukan justifikasi
dengan anak hidup 3 orang, umur ibu 35 tahun maupun penilaian terhadap semua materi atau
keatas dengan anak hidup 2 orang. 9 objek.10
Kontraindikasi dalam melakukan MOW Faktor yang mempengaruhi
yaitu dibagi 2 yang meliputi indikasi mutlak dan pengatahuan adalah: (a) Pengalaman: dapat
indikasi relatif. Kontraindikasi mutlak meliputi: diperoleh dari pengalaman sendiri maupun
peradangan dalam rongga panggul, orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh
peradangan liang senggama, kavum duaglas dapat memperluas pengetahuan seseorang.
tidak bebas, ada perlekatan, kontraindikasi (b) Tingkat pendidikan: pendidikan dapat
relative, obesitas berlebihan, bekas membawa wawasan atau pengetahuan
laparotomi.9 seseorang. Secara umum, seseorang yang
Keuntungan dari kontrasepsi mantap ini berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
antara lain: perlindungan terhadap terjadinya pengetahuan yang lebih luas dibandingkan
kehamilan sanggat tinggi, tidak menggangu dengan seseorang yang tingkat pendidikannya
kehidupan suami istri, tidak mempengaruhi lebih rendah. (c) Keyakinan: biasanya
ASI, lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis keyakinan diperoleh secara turun temurun dan
(hanya memerlukan satu kali tindakan), lebih tanpa adanya pembuktian terlebh dahulu.
efektif (tingkat kegagalan sangat kecil), lebih Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan
ekonomis.6 seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif
Kerugian dalam menggunakan maupun negatif. (d) Fasilitas: fasilitas-fasilitas
Kontrasepsi mantap yaitu antara lain, harus di sebagai sumber informasi yang dapat
pertimbangkan sifat permanen metode memengaruhi pengetahuan seseorang,
kontrasepsi ini tidak dapat dipulihkan kembali, misalnya radio, televisi, majalah, koran dan
klien dapat menyesal dikemudian hari, resiko buku. (e) Penghasilan: penghasilan tidak
komplikasi kecil meningkat apabila digunakan berpengaruh langsung terhadap pengetahuan
anastesi umum, rasa sakit/ketidaknyamanan seseorang. Namun bila seseorang
dalam jangka pendek setelah tindakan, tidak berpenghasilan cukup besar maka dia akan
melindungi diri darri IMS. 6 mampu untuk menyediakan atau membeli
Faktor-faktor yang mempengaruhi fasilitas-fasilitas sumber informasi. (f) Sosial
pemilihan metode kontasepsi pada pasangan Budaya: kebudayaan setempat dan kebiasaan
wanita usia subur yaitu: (1) Faktor dalam keluarga dapat memepengaruhi
Majority | Volume 6 | Nomor 1 | Februari 2017 |14
Chania Forcepta dan Rodiani |Faktor – Faktor Penggunaan Alat Kontrasepsi Medis Operasi Wanita (MOW) pada Pasangan
Wanita Usia Subur