You are on page 1of 30

MAKALAH

PENYULUHAN KB DIWILAYAH PADAT PENDUDUK

Disusun Oleh :

Nama : Riki Aditia


Nim : 2014201030
Kelas : 1A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


2
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya maka
saya dapat menyelesaikan makalah yang di berikan dosen dengan tepat waktu dengan
berjudul “Penyusunan KB di Wilayah Padat Penduduk”.

Tak ada gading yang tak retak karena kami sebagai tim penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna , baik dari materi atau sisi
penulisan nya. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka sebagai masukan
maupun saran yang bersifat membangun dan diharapkan bisa berguna.

Tangerang, 24 Desember 2020

3
DAFTAR ISI

CONTENTS
KATA PENGANTAR..................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................................5
LATAR BELAKANG..................................................................................................5
RUMUSAN MASALAH..............................................................................................5
TUJUAN PENULISAN...............................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................7
DEFINISI PIL KB.......................................................................................................7
TUJUAN KB................................................................................................................7
SASARAN KB..............................................................................................................7
RUANG LINGKUP KB..............................................................................................8
JENIS JENIS PIL KB.................................................................................................8
Pendokumentasian Rujukan KB................................................................................9
KONSELING.............................................................................................................10
penyesuaian peserta KB dengan merode yang telah dipakainya..........................10
PROGRAM KB DI INDONESIA............................................................................13
PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA...............................................................13
Pandangan Islam terhadap Peralatan Modern Pencegan Kehamilan.................14
INDIKASI IMPLAN..................................................................................................14
SASARAN PROGRAM KB NASIONAL................................................................15
RUANG LINGKUP PROGRAM KB......................................................................16
BKKBN.......................................................................................................................16
Strategi, Pendekatan, dan Cara Operasional Program Pelayanan KB................17
Pengertian KB............................................................................................................17
Tujuan KB..................................................................................................................17
PROGRAM KELUARGA BERENCANA..............................................................18
STRATEGI PROGRAM PELAYANAN KB..........................................................18
Era reformasi program KB......................................................................................19

4
Melakukan interpretasi data dasar..........................................................................20
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh Rencana asuhan menyeluruh......20
Melaksanakan perencanaan.....................................................................................20
pencatatan dan pelaporan KB yang tepat...............................................................21
BAB 3..............................................................................................................................23
WAKTU PEMBERIAN KB SUNTIK.....................................................................23
Metode Billings...........................................................................................................27
BAB 4..............................................................................................................................30
PENUTUP...................................................................................................................30
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................30

5
BAB 1
LATAR BELAKANG

MasalahPil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan


untukmencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang
wanitadengan cara diminum (pil) Tujuan dari konsumsi pil KB adalah
untukmencegah,mengnambat aan menjarangkan Tegaanya Kenamian yang memang
tuaaKdiinginkan. Untuk itu kepatuhan mengkonsumsi pil KB secara teratur
sesuaidengan dengan petunjuk tenaga kesehatan harus dilakukan.
Kepatuhanmengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat konsumsipil KB yatu
mencegahmenghambat dan menjarangkan teradinyakehamilanbisa
dirasakan.Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin
bahwaakseptor pil KB terhindar dari kehamilan. Hal ini dkarenakan
pengkonsumsianyang thdak teratur emnjadakan pil KB tdakbisa bekerga secara optimal.
Akantetapi fenomena di lapangan menunjukkan bahwa sering kali akseptor pil KBtidak
patuh dalam melakukan keteraturan mengkonsumsi pil KB. Ketidakpatuhanini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang pil KB. Mereka

RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja resiko jika mengomsusmsi KB terus menerus?
2. Mana yang lebih efektif antara pil KB apa suntik KB?
3. Berapa batas usia komsumsi KB?

TUJUAN PENULISAN
1. Siklus haid memendek dan memanjang
2. Perdarahanbanyak atau sedikit
3. Perdarahan tidak teratur atau bercak (spoting)
4. Tidak haid sama sekali ataua nemore
5. Mual

 Sebelum menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk


meyakinkan bahwa tidak ada masalah kesehatanbisa menumbulkan
resiko
 Kontrasepsi ini lebih praktis karena tidak mengomsumsi obat tiap
hari dan pemakauan nya bisa jangka panjang

6
1. Wanita dengan usia 35 tahun ke atas yang sehat tidak merokok dan tidak punya
penyakit kardiovaskular

BAB 2

DEFINISI PIL KB

Pil KB atau eral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa
obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), dan berisi hormon
estrogen dan atau progesteron. Pil KB atau oral contraceptives pilbertujuan
mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel
telur dari ovarium setiap bulannya. .Pil KB atau oral contraceptives pill secara umum
tidak sepenuhnya melindungi wanitadari infeksi penyakit menular seksual.

Ada beberapa jenis Pil KB, meliputi pil mini (minipill), pil kombinasi atau ombination
oral contracptive pil atau pil progestin, pil sekuensial, once a month pil, dan morning
after pil.

TUJUAN KB

Tujuan umum program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan krkuatan
sosial ekonomoi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran , sehinggga tercapai
keluarga Bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan
lainnyameliputi pengaturan kelahiran, pedewasaan usia perkawinandan meningkatkan
pertahana dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa , mengurangi angka untuk
menaikan tarif hidup rakyat dan bangsa, memenuhi permintaan masyarakat terhadap
pelayanan KB dan KR yang berkualitas,temasuk upaya upaya menurunkan angka
kematian ibu,dan anak serta menanggulkan masalah Kesehatan produksi.

SASARAN KB

Beberapa sasaran program KB meliputi:


1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitarsekitar 1,142
persen per tahun.
2. Menurunnya angka kelahiran total (TFK) menjadi sekitar 2,2 perrempuan.

7
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat atau cara kontrasepsi (ummt
netu) menjad 6%.
4. Meningkatnya peserta KB laki-lakı menjadi 4, persen.
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, etektif, dan fisien
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak
8. Meningkatnya junlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif
dalam usaha ekonomi produktif.
Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program
KB Nasional.

RUANG LINGKUP KB

Ruang lingkup KB antara lain keluarga berencana, kesehatan reproduksi


remaja, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan pelembagua keluarga kecil
berkualitas, keserasian kebijakan kependudukan, pengelolaan
SDM aparatur, penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan pemerintahan,
dan peningkatan pengawasan serta akuntabilitas aparatur negara.

JENIS JENIS PIL KB

PIL MINI (Kontra sepsi pil progestin)


Pil mini adalah pil KB yang hanya mengandung progresteron dosis rendah dan di
minum sehari sekali pil mini atau pil progestin disebu juga pil menyaji dosos progrestin
yang di gunakan 0,03 0,05 mg per tablet. Ada dua jenis pil yang meliputi:
1. Pil mini dalam kemasan dengan isi 28 pil.
2. Pil mini dalam kemasan dengan isi 35 pil.
Pil mini dengan kemasan dengan isi 28 pil mengqndung 75 ug dosogestral sedangkan
pil mini dalam kemasan denga nisi 35 pilmengandung 35 ug levonoggestreal atau 350ug
noretindron.
Contoh pil antara lain
1. Mrinor, NOR-QD,noriday, norad mengandung 0,35 mg neretindorn

8
2. Microval,noegeston,miclolut mengandung 0,03 mg levongestrol
3. Ourettw,noegest mengandung 0,05 mg nogestrel
4. Exluton, mengandung 0,5 mg linestrenol
5. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diasetat.
Cara keja dan pembenan pil mini
Cara kerja kontrasepsi pil progestin atau pil mini dalam mencegah kehamilan
Mencakup
1. enghambat ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi Sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi teranggsang

PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN KB

1. Dokumentasi Kebidanan
A. Pengertian
Dokumentasi kebidanan adalah suatu proses pencatatan,
penyimpanan intormasi, data fakta yang bermakna dalam
pelaksanaan kegiatan (ManajemenKebidanan Depkes RI1995).
B. Fungsi Dokumentasi
1. Pertukaran informasi
2. Dokumen resimi
3. Informasi statistic
4. Evaluasi
C. Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB Dokumentasi asuhan kebidanan
pada ibu/akseptor keluarga berencana (KB) merupakan bentuk catatan
dariasuhankebidanan yang diberikan pada ibu yang akan melaksanakan pemakaian KB
atau calon akseptor KB seperti pil, suntik, implant,UD, metode operasi pria (MOP), dan
lainsebagainya.
Beberapa teknik penulisan dalam dokumentasi asuhan kebidanan pada akseptor KB
antara lain:

9
1) MengumpulkandataData yang dikumpulkan pada akseptor antara lain identitas
pasien, keluhan utama tentang keinginan menjadi akseptor, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat Kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
menstruasi(oagi akseptor wanita), riwayat perkawinan, riwayat KB, riwayat obstetri,
keadaan psikologis, pola kebiasaan sehari-hari, riwayat sosial, budaya dan ekonomi,
pemeriksaan fisik dan penunjang

KONSELING

Pembinaan Akseptor KB Melalui Konseling


Tujuan umum: Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu
dihayatinya NKKBS.
Tujuan pokok: Penurunan angka kelahiran yang bermakna.
Pola Perencanaan Keluarga
Perencanaan keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera perlu dibuat
untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat dari melahirkan pada usia muda, jarak
kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.
Perencanaan menuju KKBS dibagi atas tiga masa menurut usiareproduksi istri,
yaitu:
1. Masa menunda kehamilan.
Bagi PUS dengan istri usia < 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilan
2. Masa mengatur kesuburan (menjarangkan kehamilan). Periode usia istri 20-30 tahun
merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak dua orang
dan
jarak kelahiran anak pertama dan kedua adalah 3-4 tahun .

KONSELING DALAM KB
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien-petugas
untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaikdan membuat
keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.Konseling
merupakan tindak lanjut dari KIE dan dibutuhkanbila seseorang menghadapi suatu
masalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri. Konseling KB

10
dapat dikembangkan agar dapat dilakukan oleh petugas pelayanan KB, dalambatas yang
sesuai dengan kewenangan dan kemampuanya (BKKBN, 1996).
Konseling bertujuan untuk memahami diri secara baik, mengarahkan perkembangan diri
sesuai kompetensi. Selain itu, konseling juga bertujuan untukmemecahkan masalah
secara kreatif dan produktif serta agar lebih realistis dalam melihat diri dan masalah
yang dihadapi.Teknik konseling berikut ini dapat digunakan selama proses konseling
ber-langsung.

Konseling pada Akseptor KB


Tindakan konseling merupakan salah satu tindakan mandiri yang dapat dilakukan
bidan. Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan KB dan
KR. Dengan melakukan konseling berarti perugas membantu kliendalam me
milih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan
pilihannya. Di samping itu, tindakan konscling juga dapat membuat klien merasa
lebih puas. Konseling yang baik akanmembantu klien dalam menggunakan
kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB. Konseling juga
akan memengaruhi interaksi antara petugas dan klien karena dapat meningkatkan
hubungan dan kepercayaan yangsudah ada.
Konseling kontrasepsi adalah bagian dari rangkaian pelayanan KB dan KR.
Konseling dapat membuar klien merasa puas dan juga akan membuat klien lebih
lestari menggunakan kontrasepsinya dan lebih berhasil (BKKBN, 2003). Kegiatanyang
dilakukan dalam konseling, antara lain menjelaskan berbagai pilihan kontra
sepsi, memberi informasi selengkap mungkin terkait kontrasepsi (arti KB, manfaat
KB, metode KB, berbagai isu tentang kontrasepsi dan penjelasannya, polaperen-
canaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional, dan rujukan pelayan.
 Pembagian kegiatan konseling KB berdasarkan kondisi dan kebutuhan
masyarakar
dalam menerima pelayanan kontrasepsi serta kemampuan petugas diberbagai
jenjang pelayanan, antara lain konseling KB awal/pendahuluan, cara pemilihan,

11
pemantapan, pengayoman, dan perawatan atau pengobatan.
2) Konseling KB awal/pendahuluan
Ditujukan pada akseptor yang sama sekali belum tahu hal KB, NKKBS.
Konseling dilakukan dengan memberikan berbagai alas an membentuk
keluarga kecil dan upaya mencapai kesejahteraan keluarga.
3) Konseling KB pemantapanDitujukan pada akseptor yang sudah memahami NKKBS
dan akan memakai alat KB. Konseling ini bertujuan agar akseptor yakin bahwa
alat/obat kontrasepsi yang akan dipakai sesuai dengan kondisi dan kebutuh annya,
mengetahui kemungkinan efek samping dan cara mengatasinya.
4) Konseling KBpengayoman
Ditujukan pada akseptor yang sudah memakai alat kontrasepsi. Untuk
mengatasi masalah yang dialami karena penggunaan alat kontrasepsi.
Konseling ini dapat dibagi tiga macam konseling yang bersifat medis, psikis, dan
berkaitan dengan lingkungan sosial budaya dan agama.

PENYESUAIAN PESERTA KB DENGAN MERODE YANG TELAH


DIPAKAINYA

 Tujuan pocmberian konseling KB, antara lain: Meningkatkan penerimaan


 Menjamin pilihan yang cocok
 Menjamin penggunaan cara yang efekrif4. Menjamin kelangsungan
pemakaian KB yang lama.bett keannyPrinsip konseling KB, meliputi:
1. Percaya diri (confdentiality)
2. Tidak memaksa (voluntary choice)
3. Informed consent
4. Kewenangan (empowerment)
5. Hak pasienPasien sebagai calon maupun akseptor KB
memiliki hak sebagai berikut.
 Terjaga harga diri dan martabatnya.
 Dilayani secara pribadi (privasi) dan terpelihara kerahasiaannya.
 Memperoleh informasi tentang kondisi dan tindakan yang akandilaksanakan.
 Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik.
 Menerima atau menolak pelayanan atau tindakan yang akandilakukan.
 Kebebasan dalam memilih metode yang akan digunakan

12
PROGRAM KB DI INDONESIA
PROGRAM KB
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan Petanmasyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan. pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluargauntuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera (UU No.10 tahun 1992).
Visi: Terwujudnya "Keluarga Berkualitas 2015", yang hakekatnya mewujudkan
keluarga Indonesia yang mempunyai anak ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera
berketahanan, dan terpenuhi hak-hak reproduksinya (Program KB nasionalRPJM 2005-
2009).
Misi: Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, agar terwujudKeluarga dengan
anak ideal
a. Keluarga dengan anak ideal adalah keluarga yang dapat merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan baik dan penuh tanggung jawab
b. Keluarga sehat
Keluarga sehat adalah keluarga yang tidak saja sehat secara jasmani, tetapijuga
sehat secara rohani dan sosial. Kondisi ini terutama berkaitan dengankesehatan
ibu, bayi, anak, dan reproduksi (remaja) sehingga mereka terhindar dari penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS.
c. Keluarga berpendidikan
Keluarga berpendidikan adalah keluarga yang mempunyai pengetahuan luas,
termasuk pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan KB, menjaga kehamilan
dan persalinan yang aman, pengasuhan dan tumbuh kembang anak, peningkatan
kualitas lingkungan keluarga, anggota keluarga terbebas.

PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA
SEJARAH KB DI INDONESIA
Situasi KB di Indonesia
Sebelum 19671.
 Masalah kependudukan tidak mendapatkan dari pemerintah Orde Lama yang
berpaham pronatalis. Pemerintah nekankan bahwa jumlah penduduk yang besar
merupakan suatu potensi yang besar untuk menggali dan mengolah berbagai
sumber kekayaan alam Indonesia tanpa memperhitungkan kualitas sumber daya
manusia dan dana yang menopangnya.

13
 Pemerintah pada waktu itu menyatakan tidak setuju dengan pembatasan
kelahiran sebagai upaya pengendalian penduduk (pidato presiden di palemba g
pada tahun 1952)
Tahun 1950 an
 Pada tahun 1957 mulai diorganisasikan pelaksanaannya oleh suatu badan swasta
Perkumpulan Keluarga Berencana lndonesia(PKBI). Kegiatan PKBI masih
sangat terbatas dan dilakukan secara diam-diam karena situasi politik Indonesia
tidak memeugkinkan.
 Pada era ini, perhatian terhadap masalah kependudukan khususnya terhadap
gagasan keluarga berencana telah tumbuh di kalangan masyarakat.

PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERALATAN MODERN PENCEGAN
KEHAMILAN

Pada zaman Rasululah tidak ada seruan luas untuk ber-KB, atau membatasi keturunan,
atau mencegah kehamilan di tengah-tengah kaum muslimin. Tidak ada
upaya dan usaha yang serius untuk menjadikan al- azl sebagai amalan yang meluas dan
tindakan yang populerdi tengah-tengah masyarakat.Sebagian sahabat Rasulullah yang
melakukannya pun tidak lebih hanya pada kondisi darurat, dan ketika
hal itu diperlukan oleh keadaanpribadi mereka.Oleh karena itu, Nabi Muhammad tidak
menyuruh dan tidak juga melarang al-azl. Pada masa kita sekarang ini, umat manusia
banyak menciptakan alat untuk mencegah kehamilan. Mereka berlomba-lomba untuk
menciptakan berbagai cara dan alat untuk menghentikan kehamilan.Jika kita
mengetahui dan memahami betul maksud dan hikmah Islam di balik pemberian
keringanan atas pelaksanaan hubungan terputus pada kondisi-kondisi, seperti yang telah
kami sebutkan sebelumnya, adalahkarena terinspirasi dari pemahaman yang sempurna
bahwa seorang anak menjadi tanggung jawab yang sangat besar, dan wajib dipelihara
dengan permeliharaan yang sempurna dan kepedulian yang tinggi.
Atau karena alasan bahwakelahiran seorang anak akan membahayakan sang ibu bahkan
ancaman kematian.Di samping itu, pertumbuhan sang anak pada masa menyusui juga
terancaman bila sang ibu hamil lagi.

INDIKASI IMPLAN

14
nplan dapat digunakan ber isia reproduksi Telah memiliki anak atau belum makan
berdasarkan pada petunjuk sebagai berikut:chendaki kontrasepsi yang memiliki
etektivitas tinggi dan mengjadiLendaki pencegahan kehamilan jangka Panjang
Menyusur dan membutuhkan kontrasepsi Dascapersalinan dan tidak menyusui Pasca
keguguran.

SASARAN PROGRAM KB NASIONAL

Sasaran program kB nasional lima tahun kedepan yang sudah tercarntum dalam
RPJM 2004/2009 adalah sebagai berikut.
 Menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) secaranasional menjadi
1,1496 per tahun.
 Menurunkan angka kelahiranTFR menjadi 2,2 setiap wanita.
 Meningkatkan peserta KB pria menjadi 4.59%.
 Menurunkan pasangan usia subur (PUS) yang tidak ingin punya anak lagi dan
ingin menjarangkan kelahirannya, tetapi tidak memakal alat Kontrsepsi (emnet
need) menjadi 6%.
 Meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi yang etektit dan efisien.
 Meningkatkan partisipast keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
 Meningkatkan jumlah keluarga prasca sejahtera dan keluarga sejahtera yang
aktit dalam usaha ekonomi produktit.
 Meningkatkan jumlahinstitusi masyarakat dalam penyelenggaraanpelayanan KB
dan KR.
Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut.
 Tercapainya peserta N5 baru sebanyak 1.072.473 aksepto.
 Terbinanya peserta KB aktif sebanyak 5.098.188 aksepror atau 71,879%dari
pasangan usia subursebanyak 7.093.654.
 Meningkatnya rata-rata usia nikah pertama wanita menjadi 18,2 pertahun.
 Terkendalinya perkembangan kependudukan, terutama tingkat pertum-
buhan migrasi dan persebaran penduduk.
Dari hasil tersebut maka pencapaian sasaran RPJMN2004-2009 adalah sebugaiberikut.

15
RUANG LINGKUP PROGRAM KB

Berikut ini merupakan komponen ruang lingkup pelayanan KB yang dapat di


berikan kepada masyarakar.
I. Komunikasi informasi dan edukasi (KIE).
II. Konseling.
III. Pelayanan kontraseps.
IV. Pelayanan infertilitas.
V. Pendidikan seksual.
VI. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.
VII. Konsultasi genetik.
VIII. Tes keganasan.
IX. Adopsi.
Berbagai program dalam ruang lingkup program KB, adalahsebagai berikut
5) Program keluarga berencana Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut.
 Peningkatan pelayanan keluarga miskin, termasuk miskin, termasuk
melalui Askeskin.

BKKBN

BKKBN merupakan lembaga pemerintah non-departemen (LPND) yang me


miliki badan hukum yang jelas dengan tugas dan kewenangannya diatur dałam
undang-undang. Pada awalnya, lembaga ini bernama Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional kemudian pada tahun 2009 berganti nama menjadi Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyusul disahkannya RUU
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menjadi UUoleh
DPR Pada tingkat provinsi, BKKBN bernama BKKB daerah yang memiliki
tugas dan wewenang dalam pengendalian penduduk, peningkatan kualitas dan
mobilitas penduduk.
Tantangan pembangunan KB di Indonesia, antara lain belum kuatnya komitmen
pemerintah kabupaten/kota untuk menyukseskan program KB,

16
terlihat bahwa program kependudukan dan KB belum menjadi prioritas dalam
pemberian anggaran dalam APBD kabupaten/kota. Tahun 2010, BKKBN menargetkan
penurunan angka kesuburan wanita (total fertility nate, TFR) dari 2,6 menjadi 2,2 dan
penurunan pertumbuhan penduduk Indonesia dari 1,3 persen per tahun menjadi 1 persen
padaakhir 2010, serta penambahan jumlah peserta
KB baru sebesar 7,1 juta orang.
STRATEGI, PENDEKATAN, DAN CARA OPERASIONAL PROGRAM
PELAYANAN KB

Dalam hal pelayanan kontrasepsi, diambil kebijaksanaan sebagai berikut.


 Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi dengan cara menyediakan
saranayang bermutu dalam jumlah yang mencukupi dan merata.
 Pembinaan mutu pelayanan kontrasepsi dan pengayoman medis.
 Pelembagaan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh masyarakat dan
pelembagaan keluarga kecil sejahtera
PENGERTIAN KB

Keluarga berencana menupakan usaha suami-istri untuk mengukur


jumlah dan jarak anak yang dinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
kontrascpsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Prinsipdasar metode
kontrasepsi adalah mencegah sperma laki-laki mencapai dan
membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi
untuk berimplantasi (melckat) dan berkembang di dalam Rahim
TUJUAN KB

 Tujuan umum: Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam


rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk
 Tujuan khusus: Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan ke
sehatan keluarga berencana dengan cara pengaturan jarak kelahiran4. Program
KB di IndonesiaProgram KBMenurut UUD No 10 1ahun 1991 tentang
Perkembangan Kepen

17
dudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, program KB adalahpenduan
materi basekatus saproduksi dun haluaga beranean

PROGRAM KELUARGA BERENCANA


Keluarga Berencana (KB).
Sejarah Singkat KBKontrasepsi terdiri dari dua kata, yaitu kontra (menolak) dan
konsepsi
(pertemuan antara set teur yang telan matang dengan sel sperma), maka
kontrasepsi diapat alartk Scbugalcara untuk mencegah pertemuan antara
sel telur dan sel sperma sehingga tidak terjadi pembuahan dan kehamilan
Sebelum abad ke-20, konsep pengaturan kehamilan sudah dilakukan dengan metode
yang beragam dan unik. Misalnya, perempuan China meminum timbal dan merkuri
untuk mengontrol Tertilitasnya yang sering berujung pada kejadian infertilitas
(kemandulan) bahkan kematian.Di abad pertengahan, di Eropa pengendalian kelahiran
dilakukan denganmenggantungkan testis musang di paha perempuan atau memotong
kaki musang tersebut dan menggaitungkannya di leher wanita. Di Canada, diyakini
minum ramuan testis beaver kering dengan cairan alkohol berkadar tinggi mampu
mencegah pembuahan.Di Indonesia, sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu
tertentu untuk mencegah kehamilan. Di lrian Jaya, telah lama dikenal ramuan dari daun-
daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakatHindu Bali,
hanya ada nama untuk empat orang anak sebagai suatu cara agarpasangan suami istri
mengatur kelahiran anaknya sampai empat saja.Keluarga berencana modern
diIndonesia, mulai dikenal pada tahun1953. Sekelompok ahli kesehatan, kebidanan.

STRATEGI PROGRAM PELAYANAN KB


srategi dasar program KB nasional
 Menggerakkun dan memberdaykan seluruh asyarakat dalam rogram KB.
 Menita kembali pengelolaan program KB.
 Mempetkuar SDM operasionzl program KB.
 Meningkatkan ketahanun dan Kesejantetan Reiuatgu inelalutpelayanan KB.
 Meningkatkan pembiayaan program KB.
Straregi pendekatan dalam program KB nasional adalah sebagai berikut.
 Pendekaran ketnasyarakatan diarahkan untuk meningkatkan dan meng-
galakkan peran serta masyarakat yang dibina dan dikembangkan secara
berkelanjutan.

18
 Pendekaran koondinasi aktif mengoordinasikan pelaksanaan program
KB dan pembangunan keluarga sejahrera sehingga dapat saling
menunjang dan miempunyai kckuatan yang sinergi dalam mencapai
tujuandengan ienerapkan kemitraan sejajar.
 Pendekatan integratif memadukan pelaksanaan kegiatan pembangunan
agar dapat membangkitkan dan menggerakkan potensi yang dimillkk
oleh semuz masyarakat sehingga dapat menguntungkan
danmembemantaat pada semua pihak.
 Pendekatan kualitatit meningkatkan kualitas pelayanan baik dari strateg
pemberi pelayanan dan penerima pelayanan sesuai dengan situast
dankondisi.
 Pendekatankemandirian memberi peluang kepada sektor pembangunan
lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil a
peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.

ERA REFORMASI PROGRAM KB

Program KB diarahlkan pada pengembangan SDM potensial sehingga diperlubupaya


peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga sebagai prioritas, sela
iru juga diarahkan pada pengaturan kelahiran dan pendewasaan usia perkainwinan.
 Kami percaya, bahwa masalah kependudukan harus ditempatkan sebagai unsur
yang amat penting bagi tujuan nasional suatu bangsa, serta dalam menyalurkan
aspirasi rakyatnya.
 Kami percaya, bahwa sebagianbesar orang tua di dunia ini sangat berhasrat
untuk mendapat pengetahuan mengenai keluarga berencana, untuk
merencanakan keluarga mereka. Kesempatan untuk memperoleh hak atas jumlah
anak yang dinginkan merupakan hak azasi yang paling dasar dari setiap orang.
 Kami percaya bahwa keberlangsungan, maupun arti dari kehidupan yang damail
sangat bergantung terhadap pemecahan dalam masalah kependudukan dunia.
 Kami percaya, bahwa tujuan dari keluarga berencana secara hakikijustru berada
pada pembatasannya semata-mata. Keluarga berencana juga akan meningkatkan
harkat seorang manusia untuk dapat sepenuhnya mencapai tingkat potensi
sebagal manusia utuh/
Perkembangan KB di Indonesiadipengaruhi oleh berbagai faktor yang dibagi
menjadi dua, yaitu faktor penghambat dan faktor pendukung. Faktor yang meng
hambat penyebarluasan program KB di Indonesia, antara lain budaya, agama,

19
tingkat pengetahuan masyarakatdan wawasan kebangsaan. Faktor pendukung

MELAKUKAN INTERPRETASI DATA DASAR

Interpretasi data dasar yang akan dilakulkan adalah ber


asal dari beberapa data vang ditemukan pada saat peng
kajian ibu/ akseptor KB
Melakukan identifikasi diagnosis
atau masalahpotensial dan mengantisipasi penanganannya beberapa hasil dari
interpretasi data dasar dapat digu
nakan dalam mengidentinkasi diagnosis atau masalahpotensial kemungkinan sehingga
ditemukan beberapa
diagnosis atau masalah potensialibu/akseptor KB seperti ibu ingin menjadi akseptor
KEB Pil dengan antisipasi masalah potensial seperti potensial terjadinya peningka-
tan berat badan, potensial fluor albus meningkat, obesitas, mual dan pusingMenetapkan
kebutuhan terhadap tindakan segera atau masalah potensial pada ibw/akseptor
KBLangkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dan melaku
kan konsultasi dan kolaborasi dengan kesehatan lain berdasarkan kondisi pasien seperti
kebutuhan KIE (komunkasi, informasi, dan edukasi).

MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH RENCANA


ASUHAN MENYELURUH

pada ibu/akseptor Kbyang dilakukan sebagaimana contoh berikut: apabila ibu


adalah akseptor KB pil, maka jelaskan tentang penget
tian dan keuntungan KB pil, anjurkan menggunakarn pu
tersebut secara teratur dan anjurkan untuk periksacara dini bila ada keluhan.

MELAKSANAKAN PERENCANAAN

20
Pada tahap ini dilakukan rencana asuhan kebidanan nenyelunah yang dibatasi oleh
standar asuhan kebidana
pada ibu/okseptor KB.

PENCATATAN DAN PELAPORAN KB YANG TEPAT


dan diperlukan keseragaman pengertian sebagai berikut:
PENCATATAN DAN PELAPORAN KB
 dovenath kegiatanmerekam dan menyajikan berbagui aspck yang berhubungan
pelayanan oleh fasilitas pelayanan KB.
 Peserta KB adalah pasangan usia subur (PUS yang menggunal kontrasepsi
 Peserta KB baru adalah PUS yang pertama kali menggunakan kontras atau PUS
yang kembali menggunakan kontrasepsi setelahmengal kehamilan yang berakhir
dengan keguguran atau persalinan.
 Peserta KB lama adalah peserta KB yang masih menggunakan kontraser tanpa
diselingi kehamilan.
 Peserta KB ganti cara adalah peserta KB yang berganti pemakaian dari satu
metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya.
 Pelayanan fasilitas pelayanan KB adalah semua kegiatan pelayanan kontrasepsi
oleh fasilitas pelayanan KB, baik berupa pemberian atau pemasangan
kontrasepsi maupuntindakan lain yang berhubungan dengan pelayanan
kontrasepsi dan diberikan pada PUS, baik calon maupun peserta.
Pencatatan dan pelaporan tentang pelayanan kontrasepsi adalah an ke. Dengan akan
asepi alamisepsiKB.
 Pelayanankontrasepsi oleh fasilitas pelayanan KB dalam fasilitas
pelayanan adalah pemberian atau pemasangan kontrasepsi maupun
tindakan lain yang berkaitan dengan kontrasepsi kepada calon dan
peserta KB yang dilakukan dalam fasilitas pelayananKB.
 Pelayanan kontrasepsi oleh fasilitas pelayanan KB di luar tasilitas
pelayanan adalah pemberian pelayanan kontrasepsi kepada calon dan
peserta KB maupun tindakan-tindakan lainyang berkaitan dengan
pelayanan
Keluarga eremcannenylisasi juga cocok meemakaian estroge, Nicn ng sedang
nakan ntuk suntikan kombinasi
Indikast pe

21
Uia reproxiuyusui. Klien yang r152 Keelhatan Mepinwfikr N Aeluarga
Heressterilisastau sedangThenungKU prosesisuntikduksi (20-50 tahun)fektivitas yang
ting
bulanh Nulipan dan telan memik anakMenyusui ASI pascapeTsalinan lebih dari 6 b
Pascapersalinan dan tIdak menyusui
Perokokndapatkan kontriscps aegan etcktivitasbekuan darah atau anemia sel sabit.
bekua an obat epilepsi (teniton dan barbiturat)Tekanan darah <180/10 mmg dengan
masalal ganEKuan peatau eruberkulosIs (ritampiSin)
Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung
Sering lupa menggunakan pilkontrasepsi
Anemia detisiensi besI
Mendekati usia menopause yang tidak mau ataut tidak boleh nndung estrogegunakan pil
kontrasepsi kombinasi.Kontraindikasi KB suntik meliputi:
.Hamil atau dicurigai hamil recaksicacat pada janin 7 per 100
kelahiran)
b. lbu menginginkan haid teratur
c. Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
d. Ibu yang menderita sakit kuning (iver), Kelainan jantung, varissipertensi kaanker
payudara atau organ reproduksi
f Menderita kencing manis (DM), perokok berat, sedang dal
persiapan operasi
Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan yang mengipantangan penggunaan
KB suntik ini.
Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis Penyakit arteri berat di masa lalu
atau saat ini eftek sanping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombiast
bukan disebabkan oleh estrogen
k. Adanya penyakit kanker hati
1.Depresi berat.

22
Pl2. Masa mengatur/menjarangkan kesuburan/kehamilana. Ciri-ciri kontrasepsi yang
diperlukan:1) Efektivitas cukup tinggi.2) Reversibilitas cukup tinggi, karena akseptor
masih
berharap memiliki anak lagi.
3) Dapat dipakai 3-4 tahun sesuaidengan jarak kelahiran yang direncanakan.4) Tidak
menghambat produksi ASI. Hal ini karena ASI
merupakan makanan terbaik untuk bayi 0-2 tahun
dan mempengaruhi angka kesakitan dan kematiananak.b. Kontrasepsi yang cocokSesuai
dengan ciri-ciri yang diperlukan, maka prioritas
pertama kontrasepsi yang disarankan adalah:1) KB AKDR.2) KB pil.3) KB suntik.4)
KB cara sederhana.5) KB susuk.6) Kontrasepsi mantap.C. Alasan1) Usia 20-30 tahun
merupakan usia yang baik untuk
mengandung dan melahirkan.

BAB 3

WAKTU PEMBERIAN KB SUNTIK

Untuk kontrasepsi suntikan progestin, waktu pemberian nya adalah sebagai berikut:
 Mulai hari pertama sapai hari ke-7 sikslushaid
 Pada wanita yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan
tetap asalkan wanita tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah
suntikan, hindari pemberin hubungan seksual.

23
 Wanita yang menggunakan kontepsepsi jenis lain dan ingin
mengganti kontrasepat suntikan. Apabila sebel an ingin
berhubun rang menggunakan Kontrasepsi hormone secara benar
dan tidak hamil, suntikan pertama dapat segera d berikan tidak
prlu sampai dating haid berikutnya.
 Apabila wanit enggunakan jenis menggantinya dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain lagi ita yang menggunakan
kontrasepsi yang akan diberikan. Tak perlu menungsampai
datang Jadwal kontra epirmonal sebelumnya .
 Wnita ingin menganti dengan Kontrasepsi hormonal, suntikan
pertama kontrasepi hormonal dapat segera diberikan, asalkan
pertama menunggu haid berikutnya datang, dan pemberiannya 7
haid, hindan berhubungan seksual selama 7 hari setelahnya hari
ke 7 haid, hindari berhubunala injeksi dilakakukan setelah
setelahnya.
 Apabila wanita ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi
hormonal,suntikan ama dapatdiberikan dalam waktu 7 hari siklus
haid dan tidakdiperlukan kontrasepsi tambahan.
 Apabila suntikan pertama diberikan setelah haid ke 7 siklus haid,
hindari erhubungan seksual setama na atau gunakan metode
kontrasepsi yanglain selama masa waktu 7hari.
 Pada kondisi pascapctsunin 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
santikan pertama dapat diberikan, asaikan dapat dipastikan tidak
hamil.
 Jika pasca persalinan 6 bulan, menyusul, Serta telah mendapat
haid, Suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
 Jika pasca persalinan c6 bulan dan menyusui, jangan diberikan
suntikan kombinasi
 Pasca keguguran suntikan kombinasi dapat segera diberikanatau
dalamwaktu 7 hari.
Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan yang dinjeksikan
secara 1IM pada daerah gluteus. Apabila suntik diberikan terlalu dangkal,
penyerapan kontrasepsi suntikanakan lambat dan tidak bekerja segera serta
ruang efetif. Suntikan diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi.
METODE KALENDER
Metode kalender atau pantang berkala (calendar method or periodic abstinence)
alah cara kontrascpsi sederhana yang dilakukan olch pasangan suami istri

24
dengan tidak melakukan sanggama atau hubungan seksual pada masa suburatau ovulasi.
Manfaatnyaadalah sebagai alat pengendalian kelahiran ataumenc ncegah kehamilan.
Manfaat konsepsi dapat digunakan oleh para pasanganuntuk mendapatkan bayi dengan
melakukan hubungan seksual saat masa
subur atau ovulasi sehingga meningkatkan kesempatan untuk
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai
berikut.
1. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat
3. Tidak membutuhkan alat ataupemeriksaan khusus dalam penerapannya
4 Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual
5. Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari risiko
Kesehatan yang berhubungandengan kontrasepsi
6. Tidak memerlukan biaya
7. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.

Konseling KB yang diberikan pada klien memberikan keuntungan berikut ini kepada
pelaksana kesehatan maupun penerima layanan KB.
Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya. Puas
terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan.
Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif.
Membangun rasa saling percaya.
Menghormati hak klien dan petugas.
Menambah dukungan terhadappelayanan KB.
Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.
Masa mengakhiri kestiburan (tikdak hamil log
Periode usia istri > 50 tahun sebaikriya mengakhiri kesubran setelah mempunyai dua
orang anak. Pola Dasar Penggunaan KontrasepsiAgar dapat mewjticikan pelaksanaan
pola perencanaankeluarga dengan baik, maka diperhikan penggunaan kontrasepsi

25
yang rasional (menunit ilmu kesehatan) yang sifat-sifatrya sesuaidengan ciri-cin setiap
masa (periode) perencanaars keluarga tersebut
1. Masa menunda kesuburan/kehamilana. Ciri-ciri
kontrasepsi yang diperlukan1) Reversibilitas tinggi Kembalinya kesuburan dapat
terjamin hampir 100%.Hal ini penting karena dalam periode ini akseptorbelum memiliki
anak.
2) Efekstivitas relatif tinggi.Hal ini penting karena kegagalan akan
menyebabkanterjadinya kehamilandengan risiko tinggi dan meru-pakan kegagalan
program.b. Kontrasepsi yang cocok Sesuai derngan ciri-ciri yang diperlukan, maka
prioritaspertama Kontrasepsi yang disarankan adalah:1) KB Pil.2) KB AKDR mini.
3) KB cara sederhana.Alasan1) Umur < 20 tahunadalah usia dimana sebalknya tidak
memillki anak dahulu karena berbagai alasan.2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil
oral karenapeserta masih muda.

S eopondtiaukn & Polyanon Untuk ibu; dengan jalan mengarur jumlah dan Jarak
kelahiran.
Memperbaiki kesehatan tubuh karena kehamilan yang berulang
dalam jangka waktu yang terlalu pendelk dapat dicegah
b. Meningkatkan kesehatan mental dansosial yang dimungkinan,
oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasun anak, beristinah
dan menikmati waktu luang serta melakukan kegratan lainnya,
Untuk anak-anak yang dilahirkan. Anak dapat tumbuh secara wajar karena iDu yang
mengandungndalam keadaansehat.h. Sesudah lahir, anak mendapat perhatian,
pemeliharaan dan makanan
vang cukup karena kehadiran anak tersebur memang dinginkandan direncanakan. Untuk
anak-anak yang laina Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan
fisiknyalebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup darisumber
yang tersedia dalam keluaga.
b. Perkembangan mental dan sosial lebih sempurna karena pemeliharaan
yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan olehbuuntuk setiap
anak.c.Mendapat perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik
karena sumber pendapatan keluarga tidak habis hanya untuk mempertahankan hidup.

26
4 Untuk ayah
Memberi kesempatan bagi ayah agardapat memperbaiki kesehatan histk
dan memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berku
rang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya.
5. Untuk seluruh keluarga
Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantudari kesehatan
seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunya
kesempatan yang lebih banyak
DEFINISI KB SUNTIK
suntik merupakan metode kontMetode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga
kontrasepsi yang diberikan
dan peminatnya semakin bertambah. Metode KB inieluarga bereerenc cana nasional
gin dipakai pascapersalinan(Manelan lui suntikan.aman, sederhana, cfektif, tidak
menimbullkan gangsuana, 2002). Keluargasuntik
mernpunyairupakan metode kontrasepsi etektif, yang dalam
rivitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebihnnya
alan relatif lebih rendah, jikadibandingkan denganontrasepsi sederhana (BKKBN, 2002

METODE BILLINGS

Metode billings atau mukosa serviks atau lendir serviks atau evolasi billings
dikembangkan oleh John Evelyn Billhngs dan Maurice catarinich Metode malbourne
Australia, kemudian mcnyeDar e Scluruh dunia. Metode ini tidak
menggunakan obat atau alat, sehningga dapat diterima oleh pasangan
agama dan budaya yang berpantang dengn Kontrasepsi moder.
Billings merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) Meb
mengenal masa subur dari SIKIUS menstruasi melalui pengamatan
serviks dan perubahan rasa padaa vulva menjelang hari-hari ovulasi.
Esensinya, lendir atau mukosa Seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh sel vagina

27
aktivitas biosintesis sel sekretorik serviks dan mengandung tiga komponen
penting yang meliputi molekul lendir, air, senyawa kimia, dan biok
(natrium klorida, rantai protein, enzim, dan lain-lain.). Lendir atau muserviks ini tidak
hanya dihasilkan oleh sel leher rahim, tetapi juga oleh sel
vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan terhadap
adanya lendir pada masa subur atau ovulası.
Ovulasi adalah pelepasan sel teluratau Ovum yang matang dari ovarium
atau indung telur. Pada saat menjelang ovulası, lendir leher rahim akan
mengalir dari vagina, Jika wanita sedang Derairi atau berjalan. Ovulasi hanya
terjadi pada satu hari di setiap sIKIusdan Sel telur aKan hiduP 12-24 jam
kecuali dibuahi sel sperma. Oleh sebab itu, lendir pada masa subur berperann
menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari. Pengamatan lendir
serviks dapat dilakukan dengan caramerasakan perubahan rasa pada vulva
sepanjang hari dan melihat langsung lendir pada waktu tertentu. Pada malam
hari, hasil pengamatan ini harus dicatat, karena hasil pencatatan ini dapat
menunjukkan pola kesuburan dan pola ketidaksuburan. Perubahan siklis dari
lendir serviks didasari oleh perubahan kadar estrogen, dan lendir serviks yang
diatur oleh hormon estrogen dengan progesteron ini ikut berperan dalam
reproduksi.
Pada setiap siklus haid, diproduksi dua macam lendir serviks olen st
serviks, mencakup:
. Lendir tipe E (estrogenik): Diproduksi pada fase akhir pra-ovulasi dan sel
ovulasi. Sifat-sifatnya antara lain banyak, tipis, seperti air (jernih),dan
vIskositas rendah, spinnbarkeit atau elastisitas yang besar. Spinbakerit
berarti sampai seberapa jauh lendir dapat diregangkan sebelum putus jika terjadi bentuk
seperti daun pakis (fernlike patterns, farningarbortzation). Lendir spermatozoa dapat
"menembus lendir.

28
 Lendir tipe G (gestagenik): Diproduksi pada fase awal prasetelah ovulasi,
bersifat kental, viskositas tinggi, keruh, dibuat kaovulasi dan kadar
progesteron, dan spermatozoa tidak dapat menembus lendir ini.

 Adaun efek samping KB suntik meliputi


 Gangguan hud seperti:
1. Siklus haid memendek atau nemanjang
2. Perdarahan banyak atau sedikit
3. Pendarahan tidak teratur atau bercak (spooting)
4. Tidak haid sama sekali atau amenore,
 Klien kembali untuk jadwal suntik bergantung pada tempat sarana
pekayanan kesehatan (haruss kembali jadwal suntikan berikutnya)
 Tidak dapat di he ntikankesehatakan sewaktu-waktu, harus menunggu
sampai masaTidak dapat dihentikanetektifnya habis (3 bulan)
 Permasalahan berat badan asalahanat badan tidak terlalu besar, 2,3 kg pada
tahun pertama,pertambahan berat badan merupakan efek samping tersering
Umumnya jelas. Tampaknya hal tersehu tahun, terjadui nysa lemak tubuh ini
disebabkan oleh hormon yang merangsang pusatkandan meningkat :7,5 kg
selamaPertambahan berat badan tidakterjacdi karena bertambahnya lemak
tubuh.Hipotesis para Pengendali makan di hipotalamus yang menyebabkan
akseptormakan lebih banyak dibandingkan dengan biasanya. Pengobatan
yangurkan adalah diet rendah kalori, disertai olahraga. Jika terlalu kurus,
anjurkan untuk diet tinggi kalori, dan jika seperti senam dan berhasil,
dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi nonhormoormonal
 Tidak menjamin perindungan terhadap penularan IMS, hepatitis B, danTidak
menjaminvirus HIV
 Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
bukankarena terjadinya kerusakanatau kelainan pada organ genitalia
ehabisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempatkarena belum
suntikan).
 Pada penggunaan jangka panjang, yaitu di atas 3 tahun, penggunaan dapat:
1. Menurunkan kepadatan tulang (densitas)
2. Menimbulkan kekeringan padavagina
3. Depresi, keputihan, jerawat, pusing dan sakit kepala, hematoma.

29
BAB 4
PENUTUP

Saran berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saranyaitu:


Perlu dilakukan penyuluhan kepada informasi kepada masyarakat mengenaiKeluarga
Berencana (KB) agar masyarakat dapat mengetahui cara kerja KB dan penggunaan KB
yang benar dan efek samping KB

DAFTAR PUSAKA

Jannah, Nurul, Sri Rahayu. 2017. Pelayanan Reproduksi dan Keluarga


Berencana.Jakarta: EGC.
Jannah, Nurul, Sri rahayu.2017. Kesehatan Reprodusi dan Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC.
Yuhedi, T.Y dan Titik Kurniawati. 2013. Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta:
EGC.
Purwoastuti, Endang. Elisabeth. Siwi, Walyani.2015.Paper Plane.Yogyakarta: PT.
Pustaka Baru.
Ari, Sulistyawati.2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Selemba Medika.
Loudon, Nancy, dkk. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: EGC.
Setianingrum, Erna. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: CV. Trans Info Media.

30

You might also like