You are on page 1of 8

ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 7, No.1, April 2019, Hal. 17-24

ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN UNIVERSITAS CIPUTRA


TAHAP 4
Totok Widianto1, Miftahul Huda 2
Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil 1, Dosen Program Fakultas Teknik Sipil 2
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jl. Dukuh Kupang XX No. 54, Kota Surabaya, 60225, Jawa Timur,Indonesia
Email: 1antow743@gmail.com

Abstrak. Proyek pekerjaan pembangunan Universitas Ciputra Tahap 4 merupakan salah satu fasilitas
pendidikan yang saat ini dalam tahap konstruksi. Proyek ini berpotensi mempunyai resiko yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan resiko dan respon terhadap resiko yang mempunyai resiko
tertinggi. Metode penelitian ini menggunakan analisis faktor. Responden kuisioner adalah petinggi proyek
pembangunan Universitas Ciputra tahap 4. Respon terhadap risiko dilakukan dua macam tindakan yaitu
mencegah dan memperbaiki. Tindakan mencegah digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau
mentransfer risiko pada tahap awal proyek konstruksi. Sedangkan tindakan memperbaiki adalah
mengurangi efek-efek ketika risiko terjadi atau ketika risiko diambil. Hasil akhir dari penelitian ini
menunjukkan beberapa risiko yang sering terjadi/dominan adalah Adanya perubahan desain, Data desain
kurang lengkap, Kebakaran, Pekerja tidak menggunakan alat keselamatan, Arus kas yang tidak stabil, dan
Pengalaman manajemen kurang.

Kata kunci : Manajemen, risiko, proyek, konstruksi, analisa faktor.

I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah
Proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk Pada setiap tahapan proyek tidak terlepas dari
mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan berbagai risiko yang mempengaruhi
atau infrastruktur. Proses yang terjadi pada pelaksanaan proyek, namun untuk mengurangi
suatu proyek tidak akan berulang pada proyek dampak risiko yang merugikan bagi
lainnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi yang pelaksanaan proyek itu sendiri diperlukan
mempengaruhi proses suatu proyek konstruksi manajemen risiko yang baik untuk menganalisa
berbeda satu sama lain (Norken,2012). Proyek resiko proyek, sehingga kerugian yang terjadi
pembangunan Universitas Ciputra tahap 4 akibat resiko dapat dicegah dan dapat diatasi
dimulai pada bulan april 2016 dan ditargetkan secepat mungkin.
akan selesai pada bulan april 2017 ini tidak
lepas dari timbulnya risiko. Hal tersebut 1.3 Rumusan Masalah
disebabkan oleh besarnya bobot pekerjaan dan Berdasarkan penulisan latar belakang di atas,
banyaknya struktur yang akan dibangun dengan maka permasalahan yang berkaitan dengan
batas waktu pelaksanaan yang cukup penelitian mengenai identifikasi, analisa, dan
singkat.Risiko konstruksi secara umum adalah pengelolaan risiko meliputi:
peristiwa yang mempengaruhi tujuan proyek 1) Resiko apa saja yang terjadi selama
biaya, waktu dan kualitas. Pada setiap tahapan pengerjaan proyek pembangunan gedung
proyek tidak terlepas dari berbagai risiko dan Universitas Ciputra tahap 4?
ketidak pastian yang mempengaruhi baik dari 2) Bagaimana penanganan risiko yang terjadi
segi kualitas maupun kuantitas (Norken,2012). pada proyek pembangunan gedung
Bila risiko terjadi akan berdampak pada Universitas Ciputra tahap 4?
terganggunya kinerja proyek secara keseluruhan
sehingga dapat menimbulkan kerugian. Bahwa 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
dalam konteks proyek, pengelolaan resiko Adapun maksud dan tujuan dalam menganalisa
berarti mengidentifikasi secara sistematis jenis, risiko pembangunan gedung Universitas Ciputra
besar, dan sumber timbulnya resiko selama tahap 4
siklus proyek, kemudian menyiapkan tanggapan 1) Mengidentifikasi risiko yang sering terjadi
yang tepat untuk menghadapi resiko tersebut. selama pengerjaan proyek pembangunan
(Labombang, 2011). gedung Universitas Ciputra tahap 4.

17
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN UNIVERSITAS CIPUTRA


TAHAP 4
(Totok Widianto, Miftahul Huda)

2) Mengetahui respon risiko yang terjadi pada


proyek pembangunan gedung Universitas
Ciputra tahap 4.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang di harapkan adalah:
1) Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada konsultan
perencana dan kontraktor dalam
mengantisipasi risiko-risiko pada proyek
konstruksi.
2) Bagi owner, penelitian ini diharapkan
mampu memberikan masukan dalam
mengendalikan suatu proyek.

1.6 Batasan Masalah


Adapun batasan permasalahan sebagai berikut:
1) Penelitian ini dibatasi pada Proyek
Pembangunan Universitas Ciputra Tahap 4
2) Analisa serta pengelolaan hasil identifikasi
risiko dilaksanakan hanya pada risiko yang
paling sering terjadi dan berdampak paling
Gambar 1. Diagram alir
besar.
Penelitian ini diambil dari studi kasus di proyek
II METODOLOGI PENELITIAN
pembangunan universitas ciputra tahap 4 pada
2.1 Rancangan penelitian
april 2017. Dari hasil pengkajian dari penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam
terdahulu terdapat variabel dan risiko yang
penulisan ini adalah dikriptif yang bertujuan
secara umum terjadi pada proyek konstruksi
untuk membuat deskripsi atau gambaran secara
yang nantiya akan dijadikan sebagai identifikasi
sistematik, fluktual dan akurat mengenai
untuk kuisioner yang akan disebarkan. Dari
peristiwa atau hubungan antar peristiwa resiko
penelitian terdahulu terdapat 6 variabel dan 26
yang diteliti. Metode diskriptif yang dipakai
indikator yang akan dikelompokkan pada Tabel
adalah metode survey dan wawancara yang
1 Variabel dan indikator berikut ini :
terjadi di lapangan dan bertujuan untuk
mendapat opini dari responden mengenai Tabel 1. Variabel dan indikator
peristiwa yang dapat menimbulkan resiko dalam Variabel Indikator
pekerjaan konstruksi, sehingga yang dihasilkan
berupa pendapat responden yang harus X1 , Risiko
dibuktikan secara fakta. Alam
(Muka, 2013)
2.1 Diagram Alir (Hartono,
Proses penelitian ini dapat dilihat lebih jelas 2015)
dalam diagram alir seperti Gambar 1. berikut ini X1.1 Banjir
X1.2 Cuaca Tidak Menentu
: X1.3 Ledakan
X1.4 Tersambar Petir
X1.5 Kebakaran
X2 Risiko
material dan
peralatan
(Tjakra, 2011) X2.1 Peralatan tidak layak
pakai
X2.2 Kehilangan peralatan
kerja
X2.3 Kualitas material buruk
X2.4 Keterlambatan
pengiriman material
( Nugraheni
2012)
X2.5 Kenaikan harga material

18
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 7, No.1, April 2019, Hal. 17-24

Tabel 1. Variabel dan indikator (Lanjutan) sebanyak 17 responden yaitu Konsultan,


Variabel Indikator Manajer proyek, Site Manajer, Site Engineer,
Quality Control, Pelaksana proyek dan
X3 Risiko X3.1 Pemogokan tenaga kerja
pengawas proyek yang terlibat dalam
Tenaga Kerja X3.2 Kurangnya tenaga pembangunan Universitas Ciputra tahap 4.
(Hartono,
2015) 2.3 Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data analisis impact-probability
(Muka, 2013) professional yang diperlukan, diperoleh dari pengisian
X3.3 Perselisihan antar kuesioner oleh Project Manager dan/atau
(Nurlela, 2014) pekerja
pelaksana proyek, site engineer serta pihak –
X3.4 Pekerja tidak
menggunakan alat
pihak lain yang terlibat dalam manajemen
keselamatan proyek pembangunan gedung Universitas
X4.Risiko Ciputra. Sebelum dilakukan pengambilan data
Manajemen primer, dilakukan survey pendahuluan kepada
X4.1 Kurangnya kemampuan
17 orang Project Manager dan/atau pelaksana
manajemen dalam proyek
(Muka, 2013) proyek, site engineer serta pihak – pihak lain
X4.2 Tingkat disiplin
manajemen rendah yang terlibat dalam manajemen proyek
(Kurniawan, pembangunan Universitas Ciputra tahap 4.
X4.3 Pengalaman manajemen
2011)
kurang
X4.4 Keterlambatan serah III HASIL DAN PEMBAHASAN
terima proyek 3.1 Analisa Faktor
X4.5 Adanya konflik internal Tujuan penting dari penggunaan analisis faktor
X5. Resiko ini adalah menjelaskan hubungan diantara
Biaya banyak variabel menjadi beberapa bentuk
(Nurlela, faktor. Analisis faktor ini dilakukan dengan
2014) X5.1 Adanya pekerjaan
menggunakan program IBM SPSS 25.
(Hartono, tambahan yang tidak
2015) diakui penagihannya
3.2 KMO Test (Kaiser Meyer Olkin) dan
Desromi, X5.2 Pengaruh kebijakan
Bartlet Test
2011) ekonomi nasional
Tes KMO Tes KMO dan Bartlett digunakan
X5.3 Arus kas yang tidak
untuk menilai apakah sampel yang digunakan
stabil
telah memenuhi syarat untuk dianalisis lebih
X6. Risiko
lanjut ke dalam proses faktoring. Pengujian
Desain X6.1 Kesulitan penggunaan
teknologi baru dengan prinsip korelasi ini artinya jika sebuah
Teknologi
indikator valid mengukur suatu variabel laten,
(Desromi, X6.2 Metode pelaksanaan
indikator tersebut harus berkorelasi secara
2011) salah
X6.3 Adanya perubahan signifikan dan kuat dengan indikator lain di
(Kurniawan,
desain sesama variabel latennya. Berikut adalah hasil
perhitungan KMO test dapat dilihat pada
2011)
X6.4 Data desain kurang Gambar 2
lengkap

2.2 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian adalah Wilayah generalisasi
yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan Gambar 2. perhitungan KMO test pada SPSS
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011). Sampel adalah bagian atau jumlah dan Pada hasil pengujian pada Sig Bartlett > 5%
karakteristik yang dimiliki oleh populasi sehingga ada korelasi antar indikator. Nilai
tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak KMO yang didapat saat ini adalah 0,585 > 0,5
mungkin mempelajari semua yang ada pada sehingga analisis dapat dilanjutkan
populasi. (Anggraini, 2011). Dikarenakan menggunakan proses faktoring, karena korelasi
penelitian ini menggunakan studi kasus, maka yang kuat adalah jika nilai KMO > 50%
jumlah responden sangat terbatas dan diambil
dari petinggi PT WKC selaku kontraktor 3.3Total Variance Explained
proyek. Responden yang akan digunakan survei

19
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN UNIVERSITAS CIPUTRA


TAHAP 4
(Totok Widianto, Miftahul Huda)

X1.2 .252 .006 -.018 -.118 .876 -.147


Untuk Total varians explained menunjukkan X1.4 .164 -.155 -.064 .006 .771 .109
X1.3 .232 -.356 .164 .140 .769 -.191
besarnya presentase keragaman total yang X5.1 .194 .314 -.050 .091 .016 .825

mampu diterangkan oleh keragaman faktor – X5.2 -.058 .137 .052 .293 -.180 .814

faktor yang terbentuk. Dalam tabel dibawah


juga terdapat nilai eigenvalue dari tiap- tiap 3.5. Hasil penelitian
faktor yang terbentuk. Berikut adalah hasil total Dari data Table 3 maka dapat disimpulkan
varians exlpained menggunakan program spss bahwa masing-masing faktor sebagai berikut :
dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini : 1) Faktor 1
X6.3 (Adanya perubahan desain), X6.4
(Data desain kurang lengkap), X1.5
(Kebakaran), X3.4 (Pekerja tidak
menggunakan alat keselamatan), X5.3 (Arus
kas yang tidak stabil), X4.4 (Pengalaman
manajemen kurang),
2) Faktor 2
X3.2 (Kurangnya tenaga professional), X2.4
(Keterlambatan pengiriman material), X6.1
Gambar 3. Extraction Method: Principal (Kesulitan penggunaan teknologi baru), X1.1
Component Analysis. (Banjir).
3) Faktor 3
Dari table diatas terdapat 6 faktor yang dapat X2.3 (Kualitas material buruk), X4.1
menjelaskan keragaman total. Besarnya (Keterlambatan serah terima proyek), X4.2
keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor (Tingkat disiplin manajemen rendah), X4.3
1 sebesar 32,826%, sedangkan keragaman yang (Kurangnya kemampuan manajemen dalam
mampu dijelaskan oleh faktor 2 sebesar mengerjakan proyek).
19,014%, faktor 3 sebesar 14,434%, faktor 4 4) Faktor 4
sebesar 5,861%, faktor 5 sebesar 5,720% dan X2.2 (Kehilangan peralatan), X6.2 (Metode
faktor 6 sebesar 4,729%, sehingga keenam pelaksanaan salah), X3.1 (pemogokan
faktor tersebut mampu menjelaskan keragaman tenaga kerja), X2.5 (Kenaikan harga
total sebesar 82,584%. material), X2.1 (Peralatan sudah tidak
layak), X3.3 (Perselisihan antar pekerja).
3.4 Rotated Component Matrix 5) Faktor 5
Rotated component matrix dapat X1.2 (Cuaca Tidak Menentu), X1.4
memperlihatkan distribusi variabel secara lebih (Tersambar Petir), X1.3 (Terjadi Ledakan)
jelas dan nyata. Adapun hasil dari Rotated 6) Faktor 6
component matrix dapat dilihat pada Tabel 2. X5.1 (Adanya pekerjaan tambahan yang
berikut : yang tidak diakui penagihannya), X5.2
(Pengaruh kebijakan ekonomi nasional).
Tabel 2. Perhitungan Rotated Component
Matrix 3.6 Pembahasan
1 2 3
Component
4 5 6
1) Faktor 1
X6.3
X6.4
.876
.876
.059
.059
-.041
-.041
.171
.171
.065
.065
.076
.076
Berdasarkan hasil analisis data pada bab
X1.5
X3.4
.836
.836
.190
.190
-.161
-.161
.064
.064
.165
.165
-.215
-.215
sebelumnya menemukan bahwa terdapat, resiko
X5.3
X4.4
.809
.809
.013
.013
.389
.389
.118
.118
.167
.167
.202
.202
dominan yang terjadi pada proyek
X6.5
X3.2
.809
.101
.013
.957
.389
.012
.118
.194
.167
-.110
.202
.119
pembangunan Universitas Ciputra tahap 4
X2.4
X6.1
.101
.101
.957
.957
.012
.012
.194
.194
-.110
-.110
.119
.119
adalah :
X1.1
X2.3
.101
.029
.957
-.068
.012
.926
.194
.171
-.110
-.023
.119
-.037
1.1) Perubahan Desain (X)
X4.1 .029 -.068 .926 .171 -.023 -.037 Perubahan desain harus dimuat dalam kontrak
apabila terjadi perubahan-perubahan desain,
yaitu apabila pemrakarsa timbulnya perubahan
desain adalah investor maka harus dilihat
Tabel 3. Perhitungan Rotated Component kesesuaian desain baru terhadap master plan
Matrix (Lanjutan) yang ada dan aturan-aturan lainnya dengan
Component
X4.2 .024 .040 .794 .220 .078 .091 diadakannya negoisasi ulang mengenai besarnya
X4.3 .149 .204 .712 .395 -.033 -.015
X2.2 .118 .138 .207 .810 .024 .048 setoran yang harus dibayarkan oleh owner,
X6.2 .007 .337 .067 .724 -.162 -.005
X3.1 .214 .338 .225 .691 .165 .285 apabila pemrakarsa timbulnya perubahan desain
X2.5 .214 .338 .225 .691 .165 .285
X2.1 .065 .115 .414 .683 -.153 .161 adalah pemerintah, maka dibuat addendum
X3.3 .334 -.034 .232 .670 .050 .044

20
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 7, No.1, April 2019, Hal. 17-24

mengenai hal-hal yang diperlukan. Hasil perusahaan. Jika kemampuan dan pengalaman
penelitian ini sesuai dengan penelitian (Muka, kontraktor dalam mengerjakan proyek kurang,
2013) dan Wirabakti et al (2014), maka hasil perusahaan tidak bisa mendapatkan kepercayaan
penelitian ini mendukung hasil penelitian dalam mengerjakan proyek, sehingga perlu
terdahulu. adanya peningkatan pengalaman dan
kemampuan kontraktor dengan mengadakan
1.2) Data Desain kurang lengkap sertifikasi bagi tenaga ahli dan manajemen
Data desain kurang lengkap salah satu kontraktor. Hasil penelitian ini sesuai dengan
kegagalan proyek yang seharusnya sudah bisa penelitian Desromi, (2011) dan Nurlela, (2014),
dilaksanakan ternyata kurang lengkap, sehingga maka hasil penelitian ini mendukung hasil
harus merubah atau bahkan membongkar item penelitian terdahulu.
pekerjaan yang desainnya kurang lengkap. Hal
ini akan menyebabkan kemunduran waktu 2) Faktor 2
penyelesaian proyek dan membengkaknya dana Berdasarkan hasil analisis data pada bab
proyek. Maka perlu dilakukan tindakan sebelumnya menemukan bahwa terdapat, resiko
pengawasan dan me-review ulang desain yang dominan yang terjadi pada proyek
akan dikerjakan. Hasil penelitian ini sesuai pembangunan Universitas Ciputra tahap 4
dengan penelitian Muka (2013) dan Pinori adalah :
(2015), maka hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian terdahulu. 2.1) Kurangnya Tenaga Profesional ( X3.2 )
Proyek akan semakin baik dengan adanya
1.3)Pekerja tidak menggunakan alat karyawan atau pekerja yang memiliki
Keselamatan kerja Dalam hal ini keselamatan kompetensi yang baik di bidang Kontruksi.
adalah hal penting yang harus diperhatikan, Tenaga Profesional sangat berperan dalam
dalam menggunakan alat keselamatan suksesnya dan lancarnya pelaksanaan suatu
kerja/safety akan mencegah bahkan mengurangi proyek, semakin bagus dan banyak Tenaga
angka kecelakaan kerja. Hasil penelitian ini Profesional yang dimiliki maka semakin baik
sesuai dengan penelitian Muka ( 2013) dan perusahaan tersebut dan mengurangi Resiko
Nurlela (2014), maka hasil penelitian ini pekerjaan di setiap sub pekerjaan yang
mendukung hasil penelitian terdahulu. dikerjakan. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Muka, (2013) dan Hartono, (2015),
1.4) Arus kas yang tidak stabil maka hasil penelitian ini mendukung hasil
Kontraktor tidak akan bisa menyelesaikan penelitian terdahulu.
proyek apabila kas dalam perusahaan kurang
stabil. Karena mengerjakan proyek sangat 2.2)Keterlambatan Pengiriman Material (X2.4)
membutuhkan dana sehingga kontraktor perlu Material merupakan hal yang penting dalam
menjaga kestabilan arus kas keuangan melalui pelaksanaan suatu proyek Kontruksi. Agar tidak
pinjaman bank atau mencari sumber dana lain. terjadinya kekurangan dalam hal material dan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian bahan perlunya pengecekkan secara berkala.
Desromi, (2011) dan Hartono (2015), maka Seringnya keadaan lalu lintas yang padat dan
hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian rusaknya akses jalan mengakibatkan resiko akan
terdahulu. keterlambatan material yang akan dikirim pada
proyek tersebut. Hasil penelitian ini sesuai
1.5) Kebakaran dengan penelitian Tjakra, (2011) dan
Terjadinya kebakaran adalah salah satu resiko Nugraheni, (2012), maka hasil penelitian ini
yang termasuk resiko alamiah. Pada umumnya mendukung hasil penelitian terdahulu.
terjadinya resiko kebakaran di proyek
disebabkan oleh arus pendek atau konsleting 2.3) Kesulitan Penggunaan Teknologi Baru
listrik, peledakan bahan kimia, atau karena (X6.1)
operasi alat berat seperti genset dan lain-lain. Pada perkembangannya, Teknologi merupakan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian hal yang cepat berkembang. Dibutuhkan
Muka, ( 2013), dan Hartono, (2015), maka hasil Keahlian dalam penggunaan Teknologi Baru
penelitian ini mendukung hasil penelitian guna mempercepat proses pekerjaan dalam
terdahulu. Proyek Kontruksi. Kesulitan dalam penggunaan
Teknologi Baru merupakan resiko bagi suatu
1.6) Pengalaman manajemen kurang perusahaan kontraktor apabila ingin
Pengalaman manajemen kontraktor sangatlah berkembang pada bidang Kontruksi. Hasil
penting bagi keberlangsungan hidup penelitian ini sesuai dengan penelitian Nurlela,

21
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN UNIVERSITAS CIPUTRA


TAHAP 4
(Totok Widianto, Miftahul Huda)

(2014) dan Muka, (2013), maka hasil penelitian harusnya mempunyai tingkat kualitas yang baik,
ini mendukung hasil penelitian terdahulu. secara keahlian dan sikap disiplin. Tingkat
disiplin Manajemen Rendah harusnya dihindari
2.4) Banjir (X1.1) dan dicegah dengan memperketat seleksi
Bencana alam pada pekerjaan Kontruksi terhadap staf atau pekerja di dalam manajemen
merupakan hal yang tidak diinginkan setiap proyek Kontruksi. Hasil penelitian ini sesuai
Kontraktor dikarenakan akan berakibat pada dengan penelitian Muka, (2013) dan
proses pelaksanaan suatu proyek yang telah Kurniawan, (2011), maka hasil penelitian ini
berjalan. Banjir merupakan bencana alam yang mendukung hasil penelitian terdahulu.
terjadi karena kondisi alam yang tidak menentu
dan harus ada antisipasi terhadap masalah 3.4) Kurangnya Kemampuan Manajemen
tersebut. Adanya penanganan yang dapat Dalam mengerjakan Proyek (X4.3)
menangani Resiko pada banjir memudahkan Keahlian dan Kualitas suatu manajemen sangat
para pekerja untuk melaksanakan pekerjaan berpengaruh terhadap proses suatu proyek.
Kontruksi sehingga tidak adanya penundaan Proyek dapat dikatakan sukses apabila sudah
dalam hal pelaksanaan proyek Kontruksi sesuai dengan target dan mempunyai kualitas
tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang baik, dilihat dari segi bangunan dan
penelitian Hartono, (2015) dan Muka, (2013), manajemen yang ada di dalamnya. Kurangnya
maka hasil penelitian ini mendukung hasil kemampuan manajemen dalam mengerjakan
penelitian terdahulu. proyek berdampak pada setiap progres yang
akan dicapai pada proyek pembangunan.
3)Faktor 3 Timbulnya keterlambatan dan tidak mampunya
3.1) Kualitas Material Yang Buruk (X2.3) menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
Kualitas merupakan hal suatu bentuk jaminan di setiap masa pekerjaan Kontruksi. Hasil
terhadap sesuatu bahan / jasa yang telah penelitian ini sesuai dengan penelitian Muka,
dikerjakan oleh pihak tertentu.Material pada (2013) dan Kurniawan, (2011), maka hasil
proyek Kontruksi harus mempunyai Kualitas penelitian ini mendukung hasil penelitian
yang baik agar terciptanya keamanan terhadap terdahulu.
bangunan yang akan dikerjakan.Kualitas
Material yang Buruk adalah resiko yang harus 4) Faktor 4
dihindarkan dan harus adanya peraturan Berdasarkan hasil analisis data pada bab
terhadap pemilihan material yang baik guna sebelumnya menemukan bahwa terdapat, resiko
terciptanya bangunan yang layak dan sesuai dominan yang terjadi pada proyek
standart. Hasil penelitian ini sesuai dengan pembangunan Universitas Ciputra tahap 4
penelitian Tjakra, (2013) dan Nungraheni, adalah :
(2012), maka hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian terdahulu. 4.1) Kehilangan Peralatan (X2.2)
Kejadian ini sering terjadi pada proyek yang
3.2) Keterlambatan Serah terima Proyek (X4.1) sedang berlangsung. Peralatan kerja sering
Perjanjian di dalam suatu proyek harus menjadi sasaran oleh pelaku kejahatan. Untuk
disertakan dengan serah terima antar pihak itu agar dapat diantisipasi dengan membangun
pihak yang terkait guna terciptanya suasana pagar proyek disekitar lokasi proyek dengan
yang kondusif dan sesuai dengan progres menerapkan satu pintu keluar masuk kendaraan
proyek tersebut. Keterlambatan serah terima proyek.
proyek sangat beresiko terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang akan berakibat mundur dan 4.2) Metode Pelaksanaan yang Salah (X6.2)
tidak berjlannya sementara proses pekerjaan Metode pelaksanaan yang salah akan
proyek sampai masalah pada pihak – pihak menimbulkan kegagalan penyelesaian proyek.
terkait selesai. Hasil penelitian ini sesuai dengan Sebelum mengerjakan proyek ada baiknya
penelitian Muka, (2013) dan Hartono, (2015), melakukan survey terdahulu agar tahu kondisi
maka hasil penelitian ini mendukung hasil proyek seperti apa yang akan dikerjakan. Risiko
penelitian terdahulu. ini mengakibatkan membengkaknya biaya dan
waktu yang terbuang. Hasil penelitian ini sesuai
3.3) Tingkat Disiplin Manajemen Rendah(X4.2) dengan penelitian (Desromi, 2011) dan
Kedisiplinan merupakan sifat yang harus (Kurniawan, 2011), maka hasil penelitian ini
dijunjung oleh setiap pekerja khususnya pada mendukung hasil dari penelitian terdahulu.
para pekerja di bidang proyek. Manajemen

22
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 7, No.1, April 2019, Hal. 17-24

4.3) Kurangnya Tenaga Kerja (X3.1) Berdasarkan hasil analisis data pada bab
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk sebelumnya menemukan bahwa terdapat, resiko
setiap tahapan pekerjaan adalah berbeda beda, dominan yang terjadi pada proyek
tergantung pada kebutuhan dilapangan. pembangunan Universitas Ciputra tahap 4
Kekurangan tenaga kerja dapat mengakibatkan adalah :
beberapa tahapan pekerjaan tidak dapat
diselesaikan dan akan membuat proyek tidak 5.1) Cuaca Tidak Menentu (X1.2)
dapat diselesaikan sesuai target / tepat waktu. Cuaca tidak menentu adalah suatu perubahan
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian iklim yang terjadi dari alam yang tidak dapat
(Hartono, 2015), (Muka, 2013) dan (Nurlela, dihindari oleh siapa pun, karena banyaknya
2014), maka hasil penelitian ini mendukung pekerjaan atau pelaksanaan yang dikerjakan
hasil dari penelitian terdahulu. diluar ruangan (outdoor), maka akan
mengakibatkan pelaksanaan tidak bisa berjalan
4.4) Kenaikan Harga Material (X2.5) dengan lancar. Hasil penelitian ini sesuai
Kenaikan harga material dapat berubah setiap dengan penelitian (Hartono, 2015) dan (Muka,
saat, jika harga material terlampau jauh dari 2013),maka hasil penelitian ini mendukung
perencanaan rencana anggaran, maka kontraktor hasil dari penelitian terdahulu.
harus mengubah atau menambah rencana
anggaran yang awal dan mengikuti sesuai 5.2) Tersambar petir (X1.4)
dengan harga material pada saat itu. Untuk Yang dimaksud tersambar petir adalah sesuatu
mengantisipasi hal ini, kontraktor seharusnya yang terjadi akibat aktifitas alam itu sendiri
mengadakan atau survey dan melakukan kontak yang diakibatkan oleh hujan yang terus menerus
pembelian sebelum terjadinya kenaikan agar terjadi sehingga dapat mengganggu aktifitas
dapat memprediksi akibat dari kenaikan harga pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi hal ini
material tersebut. Hasil penelitian ini sesuai sangat dianjur kan kepada para kontraktor untuk
dengan penelitian (Tjakra, 2011) dan tidak melakukan pekerjaan diluar ruangan. Hasil
(Nugraheni, 2012), maka hasil penelitian ini penelitian ini sesuai dengan penelitian (Hartono,
mendukung hasil dari penelitian terdahulu. 2015), (Muka, 2013), maka hasil penelitian ini
mendukung hasil dari penelitian terdahulu.
4.5) Peralatan Sudah Tidak Layak (X2.1)
Peralatan adalah salah satu sumber daya yang 5.3) Terjadi Ledakan (X1.3)
digunakan secara terus menerus didalam Ledakan adalah sesuatu yang ditimbulkan
pengerjaan proyek. Kelayakan suatu alat harus akibat dari suatu reaksi yang membahayakan
sesuai dengan item pekerjaan yang akan dari suatu pengeluaran suhu dan penghasilan
dikerjakan agar tujuan dari suatu pekerjaan gas. Ada beberapa hal yang mungkin jadi
tersebut bisa terpenuhi, tetapi jika peralatan pemicunya adalah pengelasan yang tidak
yang sudah ada tidak layak digunakan, maka disertai pengawasan dan K3 yang berlaku.
sudah seharusnya dari kontraktor untuk Hartono, 2015), (Muka, 2013), maka hasil
menggantinya dengan yang baru. Hasil penelitian ini mendukung hasil dari penelitian
penelitian ini sesuai dengan penelitian (Tjakra, terdahulu.
2011) dan (Nugraheni, 2012), maka hasil
penelitian ini mendukung hasil dari penelitian 6) Faktor 6
terdahulu. Hasil penelitian ini sesuai dengan Berdasarkan hasil analisis data pada bab
penelitian terdahulu. sebelumnya menemukan bahwa terdapat, resiko
dominan yang terjadi pada proyek
4.6) Perselisihan Antar Pekerja (X3.3) pembangunan Universitas Ciputra tahap 4
Perselisihan antar pekerja adalah hal yang biasa adalah :
terjadi dalam suatu proyek, ada beberapa hal
yang jadi pemicu terjadinya perselisihan antar 6.1) Adanya pekerjaan yang tidak diakui
pekerja, antara lain latar belakang pendidikan, penagihannya (X5.1)
perbedaan ras dan budaya serta perbedaan Dalam hal ini pekerjaan yang diselesaikan
pendapatan yang diterima dari perusahaan hendaknya segera dilaporkan agar pekerjaan apa
tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan pun yang dikerjakan dapat diketahui oleh pihak
penelitian (Hartono, 2015), (Muka, 2013) dan owner. Hasil penelitian ini sesuai dengan
(Nurlela, 2014), maka hasil penelitian ini penelitian (Hartono, 2015), (Nurlela, 2013) dan
mendukung hasil dari penelitian terdahulu. (Desromi, 2011), maka hasil penelitian ini
mendukung hasil dari penelitian terdahulu.
5) Faktor 5

23
ISSN 2337-6317 (PRINT); ISSN 2615-0824 (ONLINE)

ANALISA RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN UNIVERSITAS CIPUTRA


TAHAP 4
(Totok Widianto, Miftahul Huda)

6.2) Pengaruh kebijakan ekonomi nasional dan Simulasi Monte Carlo, Jurnal
(X5.2) Momentum Vol.13 No.2, Padang.
Pengaruh kebijakan ekonomi nasional adalah Kurniawan, Bagus Yuntar, 2011, Aanalisa
tindakan yang dilakukan oleh pemerintahan Risiko Konstruksi pada Proyek
untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar Pembangunan Apartemen Petra
dan pada akhirnya akan mempengaruhi Square Surabaya, Makalah Tugas
ekonomi masyarakat. Hasil penelitian ini sesuai Akhir, Institut Teknologi Sepuluh
dengan penelitian (Hartono, 2015), (Nurlela, Nopember, Surabaya.
2013) dan (Desromi, 2011), maka hasil Labombang, Mastura, 2011, Manajemen Risiko
penelitian ini mendukung hasil dari penelitian Dalam Proyek Konstruksi, Jurnal SMARTek.
terdahulu. Vol.9 No.1.

IV Kesimpulan Lewokeda, Erik, 2012, Indikator Indonesia


Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Sehat,http://lewokedaerik.blogspot.
analisa risiko proyek pembangunan Universitas co.id/2012/10/indikatorindonesia-
Ciputra tahap 4 dapat disimpulkan : sehat-7400.html, diakses 4 Januari
1) Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh 2017.
resiko yang paling dominan yang Muka, I Wayan, 2013, Analisis Risiko pada
kemungkinan terjadi pada proyek Proyek Pembangunan Parkir
pembangunan Universitas Ciputra tahap 4 Basement Jalan Sulawesi
adalah Adanya perubahan desain, Pekerja Denpasar, Media Komunikasi
tidak menggunakan alat keselamatan, Arus Teknik Sipil, Universitas
kas yang tidak stabil, Pengalaman Diponegoro, Semarang.
manajemen kurang, Kebakaran, Data desain Muslihin, 2013, Variabel Penelitian
kurang lengkap. ,Pengertian, Tujuan, dan
Jenis,http://www.muslihin.com/201
2) Untuk mengatasi risiko ini, hendaknya pihak- 3/11/penelitian/variabel- penelitian-
pihak yang terlibat dalam proyek pengertian-tujuan-dan-jenis.php.
pembangunan Universitas Ciputra tahap 4 diakses 27 Desember 2016.
ini harus melakukan beberapa cara atau Hartono, Widi, etc, 2015, Analisa Risiko
strategi diantaranya : pemantauan dan Konstruksi Struktur Atas Dengan
pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan, Metode Analytical Hierarchy
mengubah metode atau cara kerja bagi Process. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil,
pekerja dan memperketat disiplin kerja. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Daftar pustaka Nugraheni, Vita Melia, 2012, Analisa Risisko
Anggraini, Lusi, 2011, Populasi dan Sampel, Lingkup Non Execusable pada
http://lusi- Tahap Pelaksanaan Proyek Pembangunan
anggraini.blogspot.co.id/2011/12/p Stasiun Daerah Kantor X yang Berpengaruh
opulasi-dan-sampel.html, diakses 1 Terhadap Perubahan Kinerja Proyek, Tesis,
januari 2017. Kekhususan Manajemen Proyek, Jakarta..
Desromi, Ferry, 2011, Analisis Faktor-faktor
Risiko Penting pada Proyek
Gedung di Kota Baturaja, Teknika
Vol.1 No.1, Universitas Baturaja,
Baturaja.
Gunasti, Amri, 2011, Manajement Risiko dalam
Proyek Konstruksi,
http://amrigunasti.blogspot.co.id/20
11/manajemen -risiko-dalam-
proyek-konstruksi, diakses 4
Januari 2017.
Isamael, Idzurnida, 2012, Faktor-faktor Risiko
yang Berpengaruh Terhadap
Kinerja Kualitas Proyek Konstruksi
Gedung di Kota Padang sumatera
barat dengan Menggunakan Model

24

You might also like