Kel 2 - Makalah Saham

You might also like

You are on page 1of 16

MAKALAH

SAHAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pasar Keuangan
Dosen pengampu: Crisanty Sutristyaningtyas, SE.,ME

Disusun Oleh :

Hajar Bahrun Nada 190231100061


Putri Nabellatusholihah 190231100066
Diana Rahmatika A 190231100071
Aldi Rizki Kurniawan 190231100073
Salsa Sabila Rohma 190231100074
Ismadiana 190231100085
Muji Vina Maulani 190231100088
Putri Andriani Garingging 190231100097

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
SAHAM ini dengan baik. Makalah ini berisi informasi mengenai materi kuliah
salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Dalam kesempatan ini, tak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi dan telah berkenan membantu pada tahap penyusunan
hingga selesainya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan baik dari segi cara penyusunan, bahasa, maupun dari isi
materinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatknya membangun sangat
diharapkan terutama dalam materi yang disampaikan. Semoga isi dari makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Madura, 7 maret 2022

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………… 1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………… ………………………... 2
1.3 TUJUAN………………………………….……………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Penilaian Saham………………………………… 3
2.2 Strategi Investasi Saham……………………..………………….. 6
2.3 Contoh Kasus……………………………………. .……….…….. 9

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN…………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah
satu negara yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun
luar negeri untuk menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk
investasi.

Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan


di bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu
perseroan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja
yang memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa


efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti
kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam
daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan
merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk
mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk
deviden.

Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek


perusahaan sangat penting dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam
mengoperasikan kegiatan operasional perusahaan memiliki hubungan timbal
balik dengan pendapatan atau laba yang diperoleh perusahaan. Hal inilah yang
akan dipertimbangkan oleh investor saat akan menanamkan modalnya.
Beberapa faktor yang diteliti berkaitan dengan harga saham dapat dilihat dari
laporan keuangan 3 perusahaan diantaranya adalah basic earning power, return
on asset, financial leverage, earning yield, dan kas operasi. Basic earning
power merupakan salah satu ukuran profitabilitas, dimana mampu mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Atmaja, 2003:415). Basic
earning power dihitung dengan membagi laba usaha/operasi dengan total
aktivanya.

1
Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai
berapa banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam
melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari
segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama untuk
sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut
dan juga sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian saham?
2. Bagaimana penilaian saham?
3. Bagaimana strategi investasi saham?
1.3 Tujuan                                                 
1. Mengmahami apa itu saham
2. Mengetahui bagaimana penilaian saham
3. Mengetahui bagaimana strategi investasi saham

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Saham
Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di
bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan,
atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang
memiliki saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan
yang mengeluarkan saham tersebut.

Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa


Inggris disebut dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam
bahasa Perancis disebut “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga
yang mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan
sebagian dari modal perseroan, dengan mana Saham Perseroan dikeluarkan atas
nama pemiliknya

Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda


bergerak dan rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta
menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik


kertas itu adalah pemilik perusahaan yang me¬nerbitkan kertas tersebut. Jadi
sama dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan
mendapat¬kan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang.
Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.

Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran


dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal
persyaratan kepemilikan saham  telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang
memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku
pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang
hams dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

3
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi
atau penanaman modal kesuatu  perusahaan atau persero, dengan mana
penanaman modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan
penanaman modal Asing

1. Penanaman Modal dalam negeri

Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah


kegiatan penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik
Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang
berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.

Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas,


pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25
tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga
negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau
daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia.

2. Penanaman modal asing

Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman


modal asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,
baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam negeri.

Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan


usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di
wilayah negara Republik Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki
oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan
hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh
modalnya dimiliki oleh pihak asing.

4
Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu
berbentuk PT. Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :

“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan


hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.

Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3
cara,yaitu  :

1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.


2. Membeli saham
3. Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan Undang-undang

Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan
terbuka dengan persyaratan. Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal
asing adalah:

1. Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan


2. Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan
undang-undang.

2.2 Penilaian Saham

Terdapat 3 jenis nilai yang melekat pada suatu saham perusahaan go-
public di antarnya:

a. Nilai Nominal (Nilai Pari)

Nilai nominal saham adalah nilai yang tertera di dalam saham yang
didapat dari hasil pembagian total modal perusahaan terhadap jumlah saham
yang beredar. Nilai nominal digunakan untuk kepentingan akuntansi dan
hukum. Nilai nominal juga digunakan untuk menentukan besarnya modal yang
disetor penuh dalam neraca.

5
Sebagai contoh, jika PT. XYZ mempunyai modal disetor Rp 10 miliar
dan merencanakan nilai atau harga nominal saham Rp 1.000, maka saham yang
diterbitkan oleh PT. XYZ adalah Rp 10 miliar : Rp 1.000 = 10 Juta lembar.

b. Nilai Wajar Saham

Nilai wajar saham adalah nilai yang diberikan oleh para investor atau
analis pasar modal terhadap setiap saham yang diperdagangkan di bursa efek
dengan berpedoman kepada masing – masing industri dari setiap perusahaan
tersebut dan menggunakan beberapa metode perhitungan nilai atau harga suatu
saham yang berlaku umum, misalnya dengan menggunakan metode PER,
tingkat pertumbuhan laba perusahaan, price to book value (PBV), dll.

Sebagai contoh berdasarkan jenis industri tertentu, PT. XYZ dan


menggunakan metode – metode yang berlaku secara umum di pasar modal,
nilai wajar saham PT. XYZ diperkirakan Rp 700, sedangkan yang terjadi harga
pasar yang terjadi di bursa sebesar RP 500, maka harga pasar berada di bawah
nilai wajar atau undervalue. Dalam keadaan seperti ini, investor disarankan
untuk membeli saham PT. XYZ. Namun, jika nilai wajarnya adalah Rp 800,
maka sebaiknya saham PT. XYZ jangan dibeli. Jika sudah memilikinya,
disarankan segera dijual karena diperkirakan akan segera menyesuaikan harga
wajar dari saham tersebut.

c. Nilai Pasar

Nilai pasar atau harga pasar saham suatu perusahaan go-public adalah
nilai yang diperdagangkan di bursa efek. Jika investor banyak yang melakukan
pembelian terhadap suatu saham tertentu, maka harga pasar saham tersebut pun
akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Di sisi lain, naik turunnya harga
saham juga sangat ditentukan oleh kekuatan supply dan demand atau berapa
besar pembelian dan penjualan dari saham tersebut.

2.3 Strategi Investasi Saham


Terdapat 2 strategi dalam investasi pada saham yaitu strategi pasif dan
strategi aktif. Konsep dan perbedaan kedua strategi tersebut Dalam berinvestasi

6
pada saham, investor harus hati-hati memilih strategi, Investor dapat memilih
strategi aktif atau strategi pasif, namun juga dapat menggabungkan keduanya.
Investor yang memilih strategi aktif, mereka akan secara aktif melakukan
pemilihan dan jual-beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan
pergerakan harga saham, serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk
menghasilkan return abnormal. Investor yang memilih strategi pasif akan
cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham, dan hanya akan mengikuti indeks
pasar.

1. Strategi Pasif

Dalam konsep pasar efisien dikatakan bahwa jika pasar benar-benar


efisien, tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return
abnormal di atas return pasar. Investor yang menggunakan strategi pasif
percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai
intrinsik saham tersebut.

Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi:

a) Strategi beli dan simpan (buy and hold strategy).


b) Strategi mengikuti indeks (indexing strategy).
a) Strategi Beli dan Simpan

Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap


memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Strategi beli dan simpan
bisa dilakukan investor dalam komposisi yang terdiri dari banyak saham
ataupun hanya beberapa jenis saham.

b) Strategi Mengikuti Indeks

Strategi mengikuti indeks ini dalam prakteknya bisa digambarkan


sebagai pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun oleh investor.
Dengan membeli instrumen reksadana, investor berharap bahwa kinerja
investasinya pada kumpulan saham-saham dalam instrumen reksadana
sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar.

2. Strategi Aktif

7
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang
melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif.

Tiga strategi yang biasanya dipakai investor dalam menjalankan strategi


aktif portofolio saham:

1. Pemilihan Saham

 Investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan saham-saham


terbaik yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-risiko yang
terbaik dibanding alternatif lainnya.

 Pemilihan tersebut dilakukan dengan berdasar pada analisis fundamental


guna mengetahui prospek saham tersebut di masa datang.

 Investor akan membeli saham yang nilai intrinsiknya di atas harga pasar
(undervalued) dan menjual saham-saham yang nilai intrinsiknya di bawah
harga pasar (overvalued).

2. Rotasi Sektor

 Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada


saham-saham di dalam negeri saja.

 Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara:

1. Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada


sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di
kemudian hari.

2. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio


saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai saham
perusahaan

 Reilly dan Brown (1997), mengkategorikan saham-saham per sektor


industri menjadi lima, yaitu:

1. Saham-saham sektor finansial (financial stocks excel).

8
2. Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (consumer
durables excel).

3. Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel).

4. Saham-saham sektor industri dasar (basic industries excel).

5. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer


staples excel)

3. Strategi Momentum Harga

 Strategi ini berdasarkan kenyataan bahwa pada waktu-waktu tertentu


harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun
pertumbuhan perusahaan.

 Dalam strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu yang
tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan
bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli saham.

 Berbagai teknik untuk mencari momentum yang tepat:

 Membuat peta (chart) pergerakan harga saham.

 Menggunakan komputer untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk


membeli atau menjual saham.

2.4 Contoh Kasus

Investasi Saham di Masa Pandemi Covid-19

Penulis: Diana Tambunan

Penerbit: Widya Cipta

Volume: 4 No. 2

September 2020 (P-ISSN2550-0805 E-ISSN 2550-0791)

Kehancuran pasar saham tidak dapat dihindari akibat COVID-19.Banyak


bisnis-bisnis ditutup/bangkrut,pengangguran melonjak, Kemiskinan meningkat,

9
dan rasa ketakutan melanda banyak investor sehingga banyak investor menjual
saham yang dimilikinya sehingga harga saham anjlok diseluruh bursa saham
dunia. Kondisi pasar sulit diperkirakan dan baru diketahui setelah peristiwa
terjadi.

Oleh karena itu, investor yang akan melakukan investasi di bursa efek
harus senantiasa memonitor kondisi pasar efek. Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) terus terombang-ambing selama pandemi COVID-19. Naik turun pasar
saham tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga di belahan
dunia manapun. kondisi Bursa Efek pada dasarnya dapat dibedakan atas tingkat
harga secara umum meningkat (bull market) dan tingkat harga secara umum
menurun(bear market).

Pada bulan Maret 2020 saham-saham terbanyak diminati baik berdasarkan


volume perdagangan maupun nilai perdagangan adalah saham-saham sektor
keuangan seperti BBRI, BMRI, BBNI dan BBCA, Sektor telekomunikasi
adalah saham-Saham TLKM, ,FREN,danTOWR. Sektor media adalah saham-
saham IPTV dan VIVA, Sektor kesehatan seperti saham-saham CARE dan
KLBF. Sektor tambang adalah sahamsaham MDKA, ANTM, dan PTBA,
Sektor konstruksi adalah LPKR, REAL, dan CTRA.

10
BAB III
PENUTUP
1.   KESIMPULAN
Dalam hal persyaratan kepemilikan saham telah ditetapkan dan tidak
dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat
menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak
diperhitungkan dalam kuorum yang hams dicapai sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar. Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan
investasi atau penanaman modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana
penanaman modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan
penanaman modal Asing. Penanaman Modal dalam negeri Penanaman modal
dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan penanaman modal
untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam modal dalam negeri
dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri adalah modal
yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara
Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan
hukum.

Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas,


pengertian penanam modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25
tahun 2007 adalah penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga
negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah
yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Penanaman modal asing Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan
pengertian penanaman modal asing sebagai kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Modal asing adalah
modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan
usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

Penilaian Saham Terdapat 3 jenis nilai yang melekat pada suatu saham
perusahaan go-public di antarnya: a. Nilai Nominal (Nilai Pari) Nilai nominal

11
saham adalah nilai yang tertera di dalam saham yang didapat dari hasil pembagian
total modal perusahaan terhadap jumlah saham yang beredar. b. Nilai Wajar
Saham Nilai wajar saham adalah nilai yang diberikan oleh para investor atau
analis pasar modal terhadap setiap saham yang diperdagangkan di bursa efek
dengan berpedoman kepada masing – masing industri dari setiap perusahaan
tersebut dan menggunakan beberapa metode perhitungan nilai atau harga suatu
saham yang berlaku umum, misalnya dengan menggunakan metode PER, tingkat
pertumbuhan laba perusahaan, price to book value (PBV), dll.

Strategi Investasi Saham Terdapat 2 strategi dalam investasi pada saham


yaitu strategi pasif dan strategi aktif. Konsep dan perbedaan kedua strategi
tersebut Dalam berinvestasi pada saham, investor harus hati-hati memilih strategi,
Investor dapat memilih strategi aktif atau strategi pasif, namun juga dapat
menggabungkan keduanya. Investor yang memilih strategi aktif, mereka akan
secara aktif melakukan pemilihan dan jual-beli saham, mencari informasi,
mengikuti waktu dan pergerakan harga saham, serta berbagai tindakan aktif
lainnya untuk menghasilkan return abnormal. Investor yang menggunakan strategi
pasif percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan
nilai intrinsik saham tersebut. Strategi Aktif Tujuan strategi aktif adalah mencapai
return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh
melalui strategi pasif. Investor akan membeli saham yang nilai intrinsiknya di atas
harga pasar (undervalued) dan menjual saham-saham yang nilai intrinsiknya di
bawah harga pasar (overvalued). Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap
bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai saham
perusahaan. Reilly dan Brown (1997), mengkategorikan saham-saham per sektor
industri menjadi lima, yaitu: 1.Dalam strategi ini investor akan mencari
momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa
memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli
saham.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rachman, T. (2018). SAHAM. Angewandte Chemie International Edition, 6(11),


951–952., 10–27.
Kennedy, P. S. J., & Yanis, A. (2019). Penentuan Keputusan Investasi Saham Sub
Sektor Perkebunan Berdasarkan Capital Asset Pricing Model (Capm). Jurnal
Bisnis Darmajaya, 5(1), 38–52.
Rachman, T. (2018). SAHAM. Angewandte Chemie International Edition, 6(11),
951–952., 10–27.
Tambunan, D. (2020). Investasi Saham di Masa Pandemi Related papers. Widya
Cipta : Jurnal Seretari Dan Manajemen, 4(2), 117–123.

13

You might also like