Professional Documents
Culture Documents
Disiplin Pegawai PP942021
Disiplin Pegawai PP942021
Tabel 2.
Tingkat Hukuman/jenis pela
Ringan (Pasal 8 ayat 2)
1. Teguran lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis
Penjelasan:
Terbitnya PP Nomor 94 Tahun 2021 merupakan dasar terjadinya perubahan tingkat hukuman terhadap p
Adapun perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perubahan pemberian hukuman terhadap pelanggaran kewajiban/larangan tingkat sedang (sebelumn
pangkat setingkat lebih tinggi, sampai pada akhirnya penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama s
tunjangan kinerja bagi pegawai yang bersangkutan. Pemotongan tunjangan kinerja ini dapat dilihat pada
2. Perubahan pemberian hukuman terhadap pelanggaran kewajiban/larangan tingkat berat telah disede
Seperti yang dapat dilihat di Tabel 2. bahwa hukuman tingkat berat secara hirarkis diawali dengan memb
pegawai yang bersangkutan akan menerima penurunan kelas jabatan selama satu tahun.
hukuman tingkat berat berikutnya kok rasane khusus bagi pejabat?
Selanjutnya, hukuman pamungkas terhadap pelanggaran tingkat berat adalah pemberian pensiun sebag
Rekomendasi:
1. Setiap jenjang hukuman disiplin bersifat hirarkis, maksudnya pembinaan disiplin pegawai harus dilaku
Secara administratif pembinaan pegawai dan pemberian hukdis perlu tercatat agar langkah penyelesaian
2. Sosialisasi dan pemahaman perubahan peraturan perlu disosialisasikan bagi seluruh pegawai melalui b
memahaminya. Sosialisasi dapat dilakukan secara daring, pemberitahuan melalui pertemuan lokus, situs
3. Perlu dipahami bahwa pembinaan pegawai merupakan tanggung jawab atasan langsung ataupun peja
jawab pejabat pembina kepegawaian secara langsung. Dengan memperhatikan struktur organisasi yang
yang disertai dengan batasan kewenangan dan kewajiban pejabat pendukung Kepala dan Kabag. TU.
4. Pemberian hukuman pemotongan kinerja menuntut kesiapan dan kesigapan organisasi dalam mengel
pengusulannya tetap tepat waktu. Pencairan tunkin yang tepat waktu dan tepat jumlah tentunya merup
PERUBAHAN TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN DISIPLIN/LARANGAN PEGAWAI
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021
PENGGANTI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010
1 merupakan dasar terjadinya perubahan tingkat hukuman terhadap pelanggaran kewajiban dan larangan bagi PNS.
dijelaskan sebagai berikut:
terhadap pelanggaran kewajiban/larangan tingkat sedang (sebelumnya secara hirarkis diberikan dalam bentuk penundaan selama setahu
pai pada akhirnya penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama setahun) telah diubah menjadi lebih riil dan langsung dampaknya den
g bersangkutan. Pemotongan tunjangan kinerja ini dapat dilihat pada tabel 2.
terhadap pelanggaran kewajiban/larangan tingkat berat telah disederhanakan dari 5 tahapan hirarkis menjadi 3 tahapan.
2. bahwa hukuman tingkat berat secara hirarkis diawali dengan memberikan penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan se
menerima penurunan kelas jabatan selama satu tahun.
kok rasane khusus bagi pejabat?
terhadap pelanggaran tingkat berat adalah pemberian pensiun sebagai PNS.
bersifat hirarkis, maksudnya pembinaan disiplin pegawai harus dilakukan sejak dini agar tidak menjadi lebih serius yang berdampak pada m
gawai dan pemberian hukdis perlu tercatat agar langkah penyelesaiannya sesuai prosedur dari hukuman ringan paling ringan bertingkat sa
bahan peraturan perlu disosialisasikan bagi seluruh pegawai melalui berbagai metode dan media informasi yang ada dan resmi sehingga s
akukan secara daring, pemberitahuan melalui pertemuan lokus, situs resmi, grup WA resmi, videotron, televisi cerdas, ataupun media lain
n pegawai merupakan tanggung jawab atasan langsung ataupun pejabat lain yang diberi kewenangan (siapa yang dapat perintah dari siap
an secara langsung. Dengan memperhatikan struktur organisasi yang sudah mengalami perampingan organisasi perlu adanya upaya mere
nangan dan kewajiban pejabat pendukung Kepala dan Kabag. TU.
an kinerja menuntut kesiapan dan kesigapan organisasi dalam mengelola tunjangan kinerja, maka diperlukan adanya sistem penghitungan
Pencairan tunkin yang tepat waktu dan tepat jumlah tentunya merupakan harapan agar pembinaan pegawai tidak memberi dampak nega
GGARAN DISIPLIN/LARANGAN PEGAWAI
NTAH NOMOR 94 TAHUN 2021
TAH NOMOR 53 TAHUN 2010
cara hirarkis diberikan dalam bentuk penundaan selama setahun untuk kenaikan gaji berkala dan
un) telah diubah menjadi lebih riil dan langsung dampaknya dengan memberikan pemotongan
2.
kan dari 5 tahapan hirarkis menjadi 3 tahapan.
n penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan sehingga dapat diartikan bahwa
ejak dini agar tidak menjadi lebih serius yang berdampak pada meningkatnya tingkatan hukuman.
esuai prosedur dari hukuman ringan paling ringan bertingkat sampai hukuman berat paling berat.
gai metode dan media informasi yang ada dan resmi sehingga setiap individu pegawai
i, grup WA resmi, videotron, televisi cerdas, ataupun media lainnya.
in yang diberi kewenangan (siapa yang dapat perintah dari siapa) dan bukan murni hanya tanggung
h mengalami perampingan organisasi perlu adanya upaya meresmikan tugas ini dalam SK internal
njangan kinerja, maka diperlukan adanya sistem penghitungan tunkin yang akurat sehingga
harapan agar pembinaan pegawai tidak memberi dampak negatif terhadap semua pegawai.
PERUBAHAN KEWAJIBAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
10
11
12
13
14
15
16
17
PERUBAHAN KEWAJIBAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
3c
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;
Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, 3e
kesadaran, dan tanggung jawab;
Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 3h
Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; 4a
Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan/merugikan Negara/Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan 4b
materiil;
setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945,Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap
orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
denganketentuan peraturan perundang-undangan; dan
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/ atau golongan;
melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
PERUBAHAN LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
10
11
12
13
14
15
PERUBAHAN LARANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Menyalahgunakan wewenang a
Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain; b
Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau
c
organisasi internasional
Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing. d
Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam
maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak f
lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau
tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan. g
Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan
h
jabatan dan/atau pekerjaannya
Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
j
mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/ Wakil Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara: l
a.membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
b.mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat.
Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala
daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai photo copy Kartu
Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan;
Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:
a.terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
c.membuat keputusan dan /atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
d.Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat
PASAL 5 PP 94 TAHUN 2021
menyalahgunakan wewenang;
menjadi perantara untuk mendapatkan keuntunganpribadi dan/ atau orang lain dengan
menggunakankewenangan orang lain yang diduga terjadi konflikkepentingan dengan jabatan;
bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpaizin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat
PembinaKepegawaian
bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, ataulembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskanoleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani; dan
memberikan dukungan kepada calon Presiden/WakilPresiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah,calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggotaDewan Perwakilan Daerah, atau
calon anggota Dewan
1. ikut kampanye;
2. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
5. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selarna, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan,seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan
7. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk.
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran PP 53/2
No KEWAJIBAN (Pasal 3) PP53/2010
Ringan (Pasal 7 ayat 2)
1. Teguran lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tidak
puas secara tertulis
1 2 3
1 Mengucapkan sumpah/janji PNS;
11 Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 2. 6-10 hari kerja
4 5 6
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
Keterlambatan masuk kerja dan/atau
pulang cepat dihitung secara kumulatif
1. 16-20 hari kerja 1. 31-35 hari kerja dan dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu)
hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan.
2. 21-25 hari kerja 2. 36-40 hari kerja Keppres 68 Th 95 ttg Hari kerja Lemb
Pemerintah.
Pencapaian sasaran kerja pada akhir Pencapaian sasaran kerja pada akhir PP No.46 Thn 2011
tahun hanya mencapai 25% s/d 50% tahun kurang dari 25%
√ √
Pelayanan tidak sesuai dengan Pelayanan tidak sesuai dengan Ps 54 UU 25 Th 2009 ttg Pelayanan Publik
peraturan perundang-undangan peraturan perundang-undangan
1. Teguran lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tidak
puas secara tertulis
1 2 3
Pasal 3 PP94/2021
Pasal 4 PP 94/2021
a menghadiri
janji PNS;
dan mengucapkan sumpah/
1. 3 hari kerja
2. 4-6 hari kerja
f Masuk
kerja;
Kerja dan menaati ketentuan jam
3. 7-10 hari kerja
4 5
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
KET
6
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran PP 53/2
No LARANGAN (Pasal 3) PP53/2010
Ringan (Pasal 7 ayat 2)
1. Teguran lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tidak
puas secara tertulis
1 2 3
1 Menyalahgunakan wewenang
4 5 6
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
No KEWAJIBAN
Ringan (Pasal 7 ayat 2)
1. Teguran lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tidak
puas secara tertulis
1 2 3
Pasal 3 PP94/2021
Pasal 4 PP 94/2021
a menghadiri
janji PNS;
dan mengucapkan sumpah/
1. 3 hari kerja
2. 4-6 hari kerja
f Masuk
kerja;
Kerja dan menaati ketentuan jam
3. 7-10 hari kerja
4 5
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
KET