You are on page 1of 10
3. Distribusi regangan dan tegangan balok Balok dengan tulangan tunggal ini sering disebut dengan balok pertulangan sebelah atau balok dengan tulangan saja. Untuk keperluan hitungan balok persegi panjang dengan tulangan tunggal, berikut ini dilukiskan bentuk penampang balok yang dilengkapi dengan distribusi regangan dan tegangan beton serta notasinya, seperti terlihat pada Gambar I11.2. a2 Ce. (d-a2) b Ms a T, 4—b—+ (©). Distribusi @). Distribusi tegangan aktual teg. tekan (@). Penampang balok _(b). Distribusi regangan persegi ekivalen Gambar II.2 Distribusi Regangan dan Tegangan Pada Balok Tulangan Tunggal Keterangan notasi pada Gambar III.2: a = tinggi blok tegangan beton tekan persegi ekivalen = B;.c, dalam mm. (ul-la) = Tuas tulangan tarik, mm’. = lebar penampang balok, mm. = jarak antara garis netral dan tepi serat beton tekan, mm. = gaya tekan beton, KN. tinggi efektif penampang balok, mm. jarak antara titik berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik, mm. tegangan tekan beton yang disyaratkan pada umur 28 hari, MPa. modulus elastisitas baja tulangan, diambil sebesar 200.000 MPa. pene ep Balok Persegi Panjang dengan Tulangan Tunggal «At ea KN. besiin = gaya lanes EN pesca ckivale, faktor pembentuk tegang: : . 5 ate beton (&’) sebagai berikut (Pasal 127% bergantung pada mutu SNI 03-2847-2002): Untuk f° $ 30 MPa, maka Bi = 0,85 Ree (-ty pur Ate = Untuk > 30 MPa, maka B= 0,85- "7 Lg i (il-e) tetapi B, > 0,65 ‘ E «’ = regangan tekan beton, dengan ¢,’ maksimal (€x’) = 0,003. (I11-1 €, = regangan tarik baja tulangan. & = regangan tarik baja tulangan pada saat leleh = £/E, = £/200000. (Lg) 4. Perencanaan batas Dalam perencanaan clemen beton bertulang ada beberapa kondisi batas yang dapat dijadikan constraint, yaitu: 1). Kondisi batas ultimit, yang dapat disebabkan beberapa faktor berikut: a). Hilangnya keseimbangan lokal atau global. b). Rupture, yaitu hilangnya ketahanan lentur dan geser elemen- elemen struktur, ©). Keruntuban progressive akibat adam ‘erunt ra ke kal daerah sekitarnya, ” tahen lobe Pe 4). Pembentukan sendi plastis, ©). Ketidakstabilan struktur, 2). Kondisi isi batas kemampuan layanan, yan, i meny. A ony 42 b). Lebar retak yang berlebib. akibat beban ab-normal, dapat berupa: a). Keruntuhan pada kondisi gempa ekstrim. b). Kebakaran, ledakan, atau tabrakan kendaraan. ¢). Korosi atau jenis kerusakan Jainnya akibat lingkungan. Perencanaan yang memperhatikan kondisi-kondisi batas di atas disebut perencanaan batas. Konsep perencanaan batas ini digunakan sebagai prinsip dasar peraturan beton di Indonesia (SNI 03-2847-2002). $. Asamsi dasar perhitungan lenter Menurut peraturan beton di Indonesia (SNI 03-2847-2002), pada perencanaan beton bertulang yang berkaitan dengan lentur diberlakukan beberapa asumsi sebagai berikut: 1. 2). 3). 4). 5). 6). Penampang tegak lurus sumbu lentur yang berupa bidang datar sebelum lentur, akan tetap berupa bidang datar setelah lentur (Pasal 12.2.2). Tidak terjadi slip antara beton dan baja tulangan (pada level yang sama, regangan pada beton adalah sama dengan regangan pada baja) (Pasal 12.2.2). Beton diasumsikan runtuh pada saat regangan tekannya (&.) mencapai regangan batas tekan (€qu”) (Pasal 12.2.3). Tegangan pada beton dan baja tulangan dapat dihitung dari regangan dengan menggunakan bubungan antara tegangan-regangan beton dan baja (Pasal 12.2.4). Untuk perhitungan kekuatan lentur penampang, kuat tarik beton diabaikan (Pasal 12.2.5). Hubungan tegangan-regangan beton dapat diasumsikan persegi, trapesium, para-bola, atau lainnya (Pasal 12.2.6). Berdasarkan asumsi (3) atau Pasal 12.2.3 SNI 03-2847-2002, regangan batas beton tekan f° dapat diambil sebesar 0,003 (that a | . ditegaskan pada Pasal 12.2 ¢ | quit, Asumsi (6) 908 berbagai _bentuk Lv | 7847-2002 membolehkan sclama prediksi kekuatan yang ae eae hasil pengwjian. dinal balok tolangan longice 6 Perbicangs® momen lentur cukup besar, maka pada cae Jia balok vias akan mengalami tegangan tekan dan pada serat balok bagial STs, mengalami tegangan tarik. Untuk sera, serat balok ores mengalami tegangan tekan, tegangan inj a... balok eh beton, sedangkan untuk serat-serat balok yang mengalan; — tarik akan ditahan oleh baja tulangan, karena kuat tarik betog diabaikan (Pasal 12.2.5 SNI 03-2847-2002). Pada perencanaan beton bertulang, diusahakan kekuatan beton day baja agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk beton, karew sangat kuat menahan beban tekan, maka dimanfaatkan kuat tekan beton jangan sampai melebihi batas runtuh pada regangan tekan beton mak- simal (€.) = 0,003. Sedangkan untuk baja tulangan tarik yang tertanam di dalam beton, dapat dimanfaatkan kekuatan sepenuhnya sampai mencapai batas leleh, yaitu nilai tegangan tarik baja f, sama dengan tegangan lelch f,. 9). Gaya tekan beton. Gaya tekan beton dapat diperhitungkan dat maa Kanoerrengin beton pada Gambar IIL.2 (lihat Bsb . gaya merupakan hasil kali antara tegangan dan lus Penampangnya, maka dari Gambar III.2.d dengan blok tegans® tekan persegi eki man sheen =a valen dapat dihitung besar gaya tekan beton C cara mi : . _ 42a tegangan tetehn embuat perkalian antara luas baja ¥2, yaitu sebagai berikut: T.= Aly l-3) c). Luas tulangan longitudinal balok. Karena balok dalam keadaan setimbang, maka gaya tekan beton akan sama dengan gaya tarik baja tulangan. Substitusi dari Persamaan (11-2) dan Persamaan (ill-3) akan diperoleh luas tulangan balok (A,) sebagai berikut: AH 0,85.f,.ab fy (a-4y 7. ¥Faktor momen pikul K dan nilaia Pada Persamaan (III-4) dapat diketabui bahwa luas tulangan balok (A.) dapat dihitung, dan nilainya bergantung pada mutu beton f’, tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekivalen a, lebar balok b, dan mutu baja fy. Pada perencanaan balok, biasanya nilai-nilai f,’, fj, dan b sudah ditentukan, sedangkan nilai a perlu ditanyakan/dianalisis lagi melalui pembahasan momen nominal (M,) berikut ini. Dari Gambar I11.2(d) pada Bab IILA.2, besar gaya tekan beton Cc sama dengan gaya tarik baja tulangan T,, dan kedua gaya tersebut berlawanan arah dengan jarak sebesar d — a/2. Arah gaya tekan beton C. (yang berada di sebelah atas) ke kiri, sedangkan arah gaya tarik baja tulangan T; (sebelah bawah) ke kanan, sehingga membentuk momen kopel (disebut momen nominal aktual M,) dengan arah berlawanan jarum jam. Momen ini dapat dihitung dengan persamaan berikut: M,=C..(d—a/2) atau Ma = T.-(d—a/2) (ill-5S) Selanjutnya jika faktor momen pikul (K) didefinisikan sebagai momen nominal (M,) yang dibagi dengan hasil perkalian antara luas efektif dan tinggi efektif balok (b.d x 4), maka diperoleh hitungan/per- samaan berikut: M, M, ar? cat yd m-6) Balok Persegi Panjang dengan Tulangan Tunggal 45 -5), dan Persamaan Diri Persamaan (1-2), Persamaan (HI-5), Me | diperoleh hitungan berikut: M,=C,(d~a/2) atau My = 0,85.6'.0.b.(d — 8/2) K = 085£70b(4 - o2y(0.) atau K = 08540(4 ~ yp selanjutnya: 2 2 K.d Rd 0,5.a? atau 0,5.a"—d.a + 0,85," 0,85.f," ay fa? 405.Ka? -Cd 0ssf. _ 4 (f_ 2%), es 20,5 (WV 0,85.f" Karena nilai a selalu lebih kecil daripada tinggi efektif balok d, may diperoleh nilai a berikut: 2.K --(1- oe }a (7) 8 Regangan tekan beton i Pada perencanaan beton bertulang, regangan tekan beton Se dibatasi sampai batas retak ¢.,” sebesar 0,003. Nilai regangan €,’ (bukan xu") ini dapat ditentukan berdasarkan diagram distribusi regangan pada Gambar III.2.(b) (lihat Bab ILA.2). Dari Gambar II.2(b) diperoleh hitungan berikut: Soo ys e d-c &’.(d—c)=s,.c, sehingga diperoleh Ppersamaan: 4 Balok dan Pelat Beton Bertulans Jika Persamaan 1 i eroleh: (iI-1a) dimasukkan ke Persamaan (II-8), maka 6,'= as B.d-a’” (u-9) 9. Contoh hitungan Catatan: D. peed remem beton bertulang harus dipenuhi 2 syarat, a). Momen rencana M, harus > momen i 2 perlu M, (lihat Persamaan @-). bd). Regangan tekan beton ¢,’ harus < regangan batas &_,’ (0,003). 2). Untuk menghitung tulangan longitudinal balok, dipakai Persamaan (111-6), Persamaan (11-7), dan Persamaan (II-4). 3). Untuk menghitung momen rencana M, dilaksanakan sebagai berikut: a). Dengan menyamakan antara T, pada Persamaan (II-3) dan C. pada Persamaan (III-2), diperoleh tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekivalen a sebagai berikut: aA 9 O85.£,'b @ar10) kemudian momen rencana M,= Mz dengan ¢ = 0,8 (I-11) 4). Regangan tekan beton €-’ dihitung dengan Persamaan (III-9) dan harus < 0,003. Balok Persegi Panjang dengan Tulangan Tunggal Contoh III.1: on lang berukuran 300/500 dengan nil = 20 MPa, jenis baja BITD-30, dan terseg, Penampang balok bet 4, = 60 mm, mutu beton fe mendukung beban/momen perlu yi, ° ‘but tulangan D19. Balok terse! 80,8 kNm (atau Mg(” = 80,8.10° Nou). Seal: ' 1). Hitung dan gambarlah tulangan longitudinal pada balok tersebut, 2). Kontrollah keamanan dari hasil tulangan yang dipakai yang betkaitan dengan momen rencana M, dan regangan tekan beton ¢,’. Penyelesaian: 1). Hitungan tulangan longitudinal balok Nilai d, = 60 mm, jadi d = h — d, = 500 - 60 = 440 mm. Jenis tulangan BJTD-30, jadi tegangan leleh f, = 300 MPa. Dari Persamaan (III-6) diperoleh faktor momen pikul K berikut: M, 80,8.10% at = IO = 1,73898 MPa. bd? 08.30.4407 3 Dari Persamaan (III-7) diperoleh tinggi blok tegangan tekan beton Persegi ekuivalen a berikut: 7 2.K 2.1,738 ( arf ( 08520, 0 >47-582 mum Laas tulangan perlu Asu dihitung dengan Persamaan (Ill-4): Agy = 285-f'a.b _ ~g, _ 7 0.85.20.47,582.300)300 = 808,894 mm’. D=ASN(1/4.7 | D?) = 808,894 14x19? 285 dipakai 3 batang (319). Selanjutoya dikontrol jumlah tulangan maksimal per baris dengan Persamaan (II-7), yaitu: _b= 24st, 300-2.60 = Des, | 19440 Karena n < m, maka tulangan dapat dipasang pada 1 baris. Jadi dipakai tulangan A, = 3D19 dengan gambar berikut: | Sas serene Yo n~ +1 =4,05 — maksimal 4 batang. 440 3D19 60 +300 + (mm) 2a). Kontrol: M, harus 2 M, Luas tulangan A, = 3D19 = 3.1/4.1.19° = 850,586 mm’. Dihitung tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekivalen a dengan Persamaan (III-10), diperoleh: = (850,586.300)/(0,85.20.300) = 50,034 mm. “0; 35: @ ‘b Dengan Persamaan (III-3) dan Persamaan (II-5), diperoleh momen. nominal aktual M, berikut: My = A,f,. (d —a/2 ) = 850,586.300. ( 440 — 50,034/2) = 105893619 Nmm = 105,894 kNm. Dengan Persamaan (III-11) diperoleh momen rencana M,, yaitu: Momen rencana M,= .M, = 0,8.105,894 = 84,715 kNm > M, = 80,8 kNm — aman. Balok Persegi Panjang dengan Tulangan Tunggal ” : ge” harus $ 0,003 ja tul 2b). Kontrol: &' ea ie) diperoteb regangan leleh baja tulangan ¢,, Dari Persamai = yaitu: 6 =f/E= 300/200000 = 0,0015. Karena f,” = 20 MPa (jadi < 30 MPa), diperoleh nilai B, = 0,85- maka dari Persamaan (IIl-1¢) Regangan tekan beton &," dihitung dengan Persamaan (III-9) sebagai A) 88 Deriue + ee a __ 50,034 _ 9.9015 B,d—a” 0,85.440—50,034 = 0,000232 <(&u’ = 0,003) > aman. Contoh III.2: Contoh ini tidak boleh untuk perencanaan karena €,’> &u’ (beton retak) Diketahui: Balok 350/550 seperti tergambar. Mutu beton f.’” = 20 MPa. Mutu baja f, = 300 MPa. 550 a Mendukung M, = 400 kNm. Tersedia tulangan D29 dan glo. ~ a Soal: : a, é 1). font nilai dj, dy dan d, jika ‘angan dipasang 2 baris. 4— 350 —4 : . (am) 2). Hitung dan gambarlah tulangan yang digunakan, 3). Kontrollah_ keamanan terhadap Mr dan €,’.

You might also like