You are on page 1of 12

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

METAFORA DESAIN RUMAH TINGGAL DI KAWASAN WISATA


PESISIR PANTAI TANJUNG BAYANG MAKASSAR

Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha


Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea – Makassar, 90245
Telp./Fax: (0411) 586265/(0411) 587707
e-mail : imrianti@gmail.com

Abstrak
Desain rumah tinggal masyarakat di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang Makassar
mengarah pada kegiatan persewaan kamar dan rumah penduduk untuk para wisatawan,
pada awalnya hanya menjadi usaha sampingan masyarakat, akan tetapi lambat laun rumah
masyarakat berubah menjadi tempat penginapan di area pesisir pantai Tanjung Bayang
Makassar, hal ini dapat memberikan penambahan ekonomi masyarakat setempat.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka hal-hal yang akan diungkap dalam penelitian ini,
yaitu: daya dukung aspek wisata pantai terhadap kehidupan masyarakat di kawasan pesisir
Tanjung Bayang Makassar; pengaruh wisata pantai terhadap desain rumah tinggal di
kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
eksploratif yang menelusuri dan merumuskan dengan cara melihat secara visual dan
structural yang dikenal dengan metafora dimana menggambarkan penampilan, fungsi
bangunan, penataan ruang serta filosofikal yang mengarah pada pengindikasikan aspek ide
pariwisata, konsep dan nilai desain rumah tinggal yang dapat menambah ekonomi penghuni
rumah dengan adanya aspek wisata pantai Tanjung Bayang Makassar. Secara menyeluruh
bentuk rumah di pesisir pantai Tanjung Bayang yaitu rumah panggung yang berbentuk
tradisional, modern, campuran. Ketiga bentuk dipengaruhi oleh factor iklim dan wisata
alam yang berkembang di wilayah tersebut serta pembagian zona ruang; public, privat,
service. Metafora desain rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang awalnya dari
bentuk kubus lalu mengalami transformasi di bagian sudut atau pertemuan antar ruang
sehingga sirkulasi ruang berbentuk simetris pada susunan ruang, geometri dalam
pembagian fungsi ruang sedangkan dalam penampilan bangunan bentuk kubus pada badan
bangunan dan segitiga pada bentuk atap rumah sehingga hasilnya dominan menggunakan
unsur matematika pada penyaluran gaya dalam pembagian ruang.
Kata Kunci; desain rumah tinggal, metafora, visual/structural, deskriptif eksploratif, zona
ruang, matematika

PENDAHULUAN

Perkembangan kawasan pesisir pantai di Makassar sekarang ini mengalami perubahan yang sangat drastis,
karena pemerintah maupun pihak swasta berupaya memajukan kawasan pantai tersebut sebagai landmark kota
Makassar. Dijadikannya kawasan pantai sebagai landmark kota Makassar sehingga pembangunan terus berjalan
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota Makassar. Aspek wisata sebagai salah satu faktor potensial dalam
usaha pembangunan ekonomi masyarakat, merupakan aspek yang sangat erat kaitannya bagi kelangsungan
hidup masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir pantai. Dalam metaphor desain rumah tinggal dengan
aspek wisata di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang Makassar diharapkan dapat berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakatnya, kegiatan pembangunan wisataan alam memberikan dampak positif terhadap
komponen sosial ekonomi masyarakat [1]. Wisata alam dapat diartikan sebagai suatu bentuk rekreasi dan
pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli maupun
setelah adanya perpaduan dengan daya cipta manusia. Sedangkan obyek wisata alam adalah alam beserta
ekosistemnya, baik asli maupun setelah ada perpaduan dengan daya cipta manusia yang mempunyai daya tarik
untuk dilihat dan dikunjungi wisatawan [2]. Dalam pengembangan kawasan pantai Tanjung Bayang Makassar
sebagai kawasan wisata alam maka perkembangan pola permukiman yaitu rumah yang berada di kawasan
tersebut juga mengalami pengembangan sehingga membutuhkan penelitian dalam hal metafora yakni
Metaphor/metafora dalam arsitektur merupakan sumber kreativitas yang mendasari imaginasi, yaitu dengan

Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6


TA5 - 1
Metafora Desain Rumah Tinggal… Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

melihat dari sisi pandang disiplin ilmu-ilmu lain untuk membantu komunikasi antara desainer dengan orang lain
serta bertujuan untuk menciptakan konsep-konsep yang autentik [3]. Metafora desain rumah tinggal yang
akhirnya memiliki permasalahan yaitu: daya dukung aspek wisata pantai terhadap kehidupan masyarakat di
kawasan pesisir Tanjung Bayang Makassar; pengaruh wisata pantai terhadap desain rumah tinggal di kawasan
pesisir pantai Tanjung Bayang Makassar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang menelusuri dan merumuskan dengan cara melihat
secara visual dan structural yang menggambarkan penampilan, fungsi bangunan, penataan ruang serta filosofikal
yang mengarah pada pengindikasikan aspek ide pariwisata, konsep dan nilai desain rumah tinggal yang dapat
menambah ekonomi penghuni rumah dengan adanya aspek wisata pantai Tanjung Bayang Makassar. Untuk
populasinya mengambil bentuk rumah panggung yang ada di kawasan pantai Tanjung Bayang dan sampel yang
digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu sampelnya berada pada wilayah tertentu [4].

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di sebelah barat kota Makassar yaitu kawasan Tanjung Bayang, kawasan ini
merupakan penghubung kota Makassar, Kab. Gowa dan Kab. Takalar yang dikenal dengan nama Maminasata.
Pengembangan kawasan Tanjung Bayang berawal dari pihak swasta yang mewujudkan sebagai area
permukiman dengan fasilitas yang menunjang seperti pusat perbelanjaan, permukiman, pariwisata.

Gambar 1. Peta Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang

Kawasan Tanjung Bayang yang berada di Kecamatan Mariso memiliki batasan-batasan:


Sebelah selatan : Sungai Je’neberang
Sebelah utara : Kecamatan UjungPandang
Sebelah timur : Kecamatan Tamalate dan Kecamatan Makassar
Sebelah barat : Pantai

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 6 : Desember 2012


TA5 - 2
PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Topografi kawasan Tanjung Bayang dapat pula dikatakan sebagai area kota lama yang penduduknya bermata
pencaharian sebagai nelayan yang memfungsikan area pantai dan sungai sebagai tempat kerja, tingkat
kepadatannya 393 jiwa/ha. Kawasan Tanjung Bayang merupakan kawasan daratan dan perairan, curah hujannya
sangat tinggi.

B. Bentuk Rumah Tinggal Di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang

Rumah tinggal di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang tetap mempertahankan bentuk tradisional Makassar
yaitu bentuk panggung yang terdiri dari kaki, badan, dan kepala yang di transfer dalam bentuk kaki seperti
kolong rumah, badan rumah yang berfungsi sebagai hunian/ ruang-ruang sedangkan bagian kepala ditransfer
pada bentuk atap rumah [5], secara vertikal rumah panggung dari etnis Makassar dibedakan atas 3 bagian, yaitu
bagian atap rumah (pammakkang) sebagai area yang mewakili dunia atas/dewa, badan rumah (kale balla)
sebagai area beraktiftas bagi manusia/penghuni rumah dan kolong rumah (siring) merupakan kaki rumah yang
dijadikan sebagai area kotor.

Pamakkang = dunia atas

Kale balla’ = dunia


tengah

Siring = dunia bawah

Gambar 2. Makna Rumah Secara Vertikal


(Sumber : Samsuddin, 2004 & Raja, 2000)

Umumnya rumah tinggal di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang sebenarnya di fungsikan berganda yaitu
sebagai hunian tempat tinggal bagi pemilik rumah dan sebagai tempat penginapan untuk para
pengunjung/wisata pantai yang ingin bersantai dan berwisata di pantai Tanjung Bayang Makassar. fungsi ganda
pada rumah masyarakat di pesisir pantai Tanjung Bayang maka bentuk rumah di kawasan tersebut mengalami
perubahan akan tetapi bentuk panggung rumah di kawasan pseisir pantai Tanjung Bayang tetap di pertahankan,
perubahan itu dapat di bagi dalam 3 (tiga) jenis sesuai dengan fungsi penginapan yang dibutuhkan para
pengunjung/wisatawan pantai tersebut, yaitu:

1. Bentuk Tradisional

Bentuk tradisional merupakan bentuk dasar dimana masih mempertahankan tiga susun area yaitu kaki, badan
dan kepala dan rumah bentuk tradisional ini langsung berorientasi dengan pantai.

Gambar 3. Bentuk Tradisional di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang


(Sumber : Hasil Survey, 2012)

Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6


TA5 - 3
Metafora Desain Rumah Tinggal… Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Rumah dengan bentuk tradisional Makassar di fungsikan sebagai tempat tinggal pemilik rumah sekaligus di
persewakan tiap-tiap ruang yang ada kepada pengunjung/wisatawan dengan jumlah sedikit ke pantai Tanjung
Bayang yang hanya ingin menyewa kamar untuk menikmati pantai atau rekreasi dengan waktu yang agak lama.

2. Bentuk Modern

Bentuk modern hanya di nampakkan pada bagian teras dan ketinggian rumah yang agak rendah, akan tetapi
bentuk panggung tetap di pertahankan karena rumah tersebut tetap berada di sekitar pantai Tanjung Bayang.

Gambar 4. Rumah Bentuk Modern di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang

Rumah dalam bentuk ini juga difungsikan sebagai hunian oleh pemilik rumah sekaligus tempat menginap bagi
wisatawan yang datang secara berkelompok karena kawasan pantai Tanjung Bayang sering di jadikan sebagai
lokasi pelaksanaan kegiatan mahasiswa dan siswa sekolah di kota Makassar.

3. Bentuk Campuran

Bentuk campuran yaitu bentuk perpaduan tradisional dan modern, hal ini biasanya di nampakkan pembangunan
ruang hunian pada bagian bawah atau kolong rumah yang di fungsikan sebagai hunian pemilik rumah
sedangkan induk rumah di fungsikan sebagai ruang penginapan para wisatawan.

Gambar 5. Rumah Bentuk Campuran di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang

Untuk bentuk campuran ada juga rumah dengan masing-masing bentuk yaitu tradisional dan modern tetapi
dalam satu area/halaman. Biasanya rumah seperti ini di fungsikan bagi para pemilik rumah untuk di fungsikan
sebagai tempat menginap para wisatawan yang datang secara berkeluarga.

Bila memperhatikan bentuk hunian di kawasan pantai Tanjung Bayang yang tetap mempertahankan bentuk
tradisional walaupun sudah ada perubahan di beberapa bagian, maka hal ini di pengaruhi oleh iklim pantai di
wilayah pesisir, diantaranya :

1. Temperatur
Ciri untuk kawasan pesisir pantai adalah suhu udara yang tinggi berkisar 28 0C – 350C pada suhu maksimum.
Panas tertinggi dicapai ±2 jam setelah jam 12.00 siang, hal ini disebabkan terakumulasinya temperatur udara
yang tinggi dengan radiasi matahari yang terjadi di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang.

2. Curah Hujan
Curah hujan di kawasan pesisir pantai Kota Makassar berkisar antara 400-700 mm dan termasuk dalam kategori
menengah. Walaupun kategori menengah untuk curah hujannya akan tetapi tiupan angin sangat keras sehingga
bentuk rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang Makassar cenderung berbentuk panggung dan atap

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 6 : Desember 2012


TA5 - 4
PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

dominan berbentuk pelana atau segitiga karena dapat mengalirkan air hujan dengan kemiringan yang dapat
mengalirkan air hujan dari atas ke bawah.

3. Kelembaban Udara
Makassar yang memiliki iklim tropis memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, hal ini disebabkan karena curah
hujan yang tinggi sehingga kadar uap air di udara cukup tinggi. Pada kawasan pantai hawa udaranya
mengandung kadar garam yang dapat dikatakan cukup tinggi dimana persenyawaan air, asam arang dan zat
asam dalam udara lembab dan menyebabkan terjadinya karat [5].

4. Angin
Karakteristik angin pada kawasan pesisir sangat menonjol yaitu angin kencang dengan hembusan garam dan ini
biasa disebut dengan angin pantai, karena disebabkan oleh perbedaan suhu dan tekanan udara antara daratan
dan laut. Angin laut bertiup ke darat sejauh 50 km (pukul 14.00-18.00) dan angin darat bertiup ke laut pada
pukul 24.00-07.00.

Dengan pengaruh iklim juga dapat mempengaruhi perubahan bentuk rumah di kawasan pantai Tanjung Bayang
Makassar sehingga rumah-rumah yang ada di kawasan tersebut dapat berubah-ubah bentuknya dan materialnya
juga sudah mengalami transformasi bentuk akibat iklim yang cukup keras di kawasan pantai tersebut. Bentuk
rumah persegipanjang dan kompak (penyatuan teras dan badan bangunan). Proporsi atap, badan dan kaki
bangunan berimbang, sehingga memberikan kestabilan struktur sedangkan bentuk atap prisma dengan
kemiringan 300, untuk menghindari gaya hisap pada atap(terangkatnya atap akibat angin kencang)

C. Pola Desain Rumah Tinggal Di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang

Denah awal rumah tinggal di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang sebenarnya masih berbentuk tradisional
Makassar. Pembagian area pada desain rumah tinggal di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang, juga terdiri
dari area public, semi public, privat dan service dan hal ini juga disesuaikan dengan bentuk rumah serta fungsi
rumah tersebut yang akan disewakan pada wisatawan yang datang secara berkelompok, keluarga, maupun
perorangan.

PAL R.
R. TIDUR
LU MAKAN TAMPING
ALTERNATIF
LANTAI
TEMPAT F
BAMBU
AIR

R. TIDUR PADDASERANG
RI BOKO

TANG
GA
SAMPI LANTAI PADDASERANG
PAPAN R. TIDUR RI
NG
TANGNGA
POCCI
PAMMALO BALLA
R. TAMU PADDASERANG
LEMARI RI
ANG JE’NE FORMAL
PAJANGAN DALLEKANG
PA’KEBBU/PI
DEGO- NTU TONTONGAN/
DEGO/
PALADAN TANGGA
R. TAMU
UTAMA JENDELA
G
INFORMAL
TEMPAT AIR

JAMBANG KALE BALLA’

Gambar 6. Bentuk dasar denah rumah tradisional suku Makassar


(Pole.dkk.1988)

Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6


TA5 - 5
Metafora Desain Rumah Tinggal… Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Pengembangan bentuk persegiempat memberikan kemudahan dalam pembagian fungsi ruang rumah sehingga
rumah tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan penghuni rumah. Pembagian pola ruang pada
rumah di kawasan pesisir pantai sama dengan pola ruang rumah tradisional suku Makassar yaitu:

Publik : - teras
- ruang tamu
service privat
Privat : - ruang tidur
- ruang keluarga/makan
Service : - dapur
public
- km/wc

Gambar 7. Organisasi dan pola hubungan ruang rumah tradisional Makassar


(Sumber : Hasil Analisis, 2012)

Kesamaan bentuk dan pola ruang rumah tradisional suku Makassar dengan pola ruang rumah di kawasan pesisir
pantai Tanjung Bayang di pengaruhi oleh dekatnya lokasi dengan Kabupaten Gowa yang merupakan daerah
suku Makassar. Akan tetapi bila rumah tinggal masyarakat di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang di sewa
oleh wisatawan maka penghuni rumah beralih ke tempat lain yang dekat dengan rumahnya yaitu pondokan atau
tenda yang didirikan secara non permanen.

D. Metafora Desain Rumah Tinggal Dengan Pendekatan Aspek Wisata Di Kawasan Pesisir Pantai
Tanjung Bayang

Permukiman yang ada di kawasan pantai Tanjung Bayang merupakan tempat tinggal atau rumah para nelayan
akan tetapi dengan perkembangan zaman dan perkembangan area wisata pantai tersebut dapat merubah wajah
dari permukiman nelayan di kawasan pantai Tanjung Bayang dan perubahan dari fungsi rumah yang awalnya
berupa rumah tinggal biasa menjadi homestay bagi para pengunjung/wisatawanpantai Tanjung Bayang.
Perubahan pola desain rumah tinggal nelayan menjadi tempat penginapan merupakan upaya masyarakat dalam
mengembangkan ekowisata pantai di kota Makassar dan yang paling utama dapat menambah perekonomian
masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang. Dalam menilai perkembangan tersebut
maka metafora desain rumah tinggal di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang dibutuhkan agar perkembangan
dan perubahan bentuk tradisional dapat diketahu sejauhmana perubahan tersebut. Adapun hal-hal yang
berhubungan dengan metafora tersebut maka yang diperhatikan adalah:

1. Pola Pikir/Ide/Konsep

Dalam penempatan ruang pada rumah tradisional terbentuk melalui jumlah penghuni dan aturan dalam
adat/tradisi suku Makassar berasal dari kepala keluarga. Untuk hubungan ruang hunian tetap berpedoman pada
susunan public, privat dan service. Ruang terbentuk secara mengalir karena bentuk dasar denah yang berbentuk
kubus maka ruang-ruang terjadi dengan mudah serta berpola sehingga perubahan ruang mirip dengan
pertumbuhan sel yang akhirnya bangunan rumah dapat menyesuaikan dengan alam sekitarnya yaitu area pesisir
pantai yang mengikuti bentuk menyebar dan langsung berorientasi kelaut. Dengan pola pikir seperti
pertumbuhan sel serta bangunan lebih dekat dengan alam maka dapat pula terbentuk konsep natural karena
ruang-ruang dapat berhubungan langsung dengan alam yang mana arah simetris terdapat pada penyusunan
ruang, yang berarti:
a. Pola hubungan ruang secara simetris.
b. Penempatan bangunan/permukiman mengikuti arah pantai yaitu pola menyebar.
c. Bangunan rumah yang berbentuk tradisional, modern, campuran serta pola menyebar pada permukiman
maka hunian dapat langsung menerima cahaya alami sehingga pencahayaan alami dapat masuk secara
langsung ke ruang-ruang rumah.
d. Penempatan jendela dan pintu dapat langsung memasukkan pencahayan dan penghawaan alami dari pantai
Tanjung Bayang.

Penempatan ruang-ruang dalam rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang memiliki kesatuan dengan
bentuk rumah, yakni:

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 6 : Desember 2012


TA5 - 6
PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

a. Konsep penempatan ruang secara geometric dan sederhana sehingga pola hubungan ruang dapat dinilai
unity.
b. Konsep pola ruang yaitu public, privat, service dan berbentuk geometric dan sederhana.
c. Ruang-ruang hunian merupakan massa yang menyatu, seperti ruang mikro dapat berhubungan dengan ruang
makro melalui penempatan alat transportasi yakni tanggga.
d. Penempatan ruang secara teratur maka pola hubungan ruang dapat tercipta dengan baik.
e. Susunan ruang terbentuk secara grid sehingga dapat tercipta ruang-ruang tambahan baik dalam bentuk
abstrak ataupun permanen dan dapat dimanfaatkan oleh pemilik rumah.
f. Bangunan memiliki 2 (dua) wajah yakni orientasi kedalam dan keluar, yaitu:
1. Adanya penempatan tangga yang mengarah langsung ke pantai maka space dapat di perjelas arahnya.
2. Rumah yang mengarah ke pantai dapat menerima arah/orientasi masuk ke dalam ruang hunian.
3. Dalam pola hubungan ruang rumah terbentuk gaya secara matematika yang tepatnya geometris sehingga
fasade rumah/bangunan lebih jelas.

Untuk penempatan ruang mikro mengambil sistem linear sesuai dengan orientasi rumah ke pantai sehingga
pemakai ruang tersebut dapat melihat ruang makro dan penempatan tangga sebagai unsur transportasi rumah
terletak di entrance serta penempatan jendela dan pintu sesuai dengan sistem sirkulasi pencahayaan dan
penghawaan alami kedalam rumah.

2. Strategi Transformasi

Bentuk kubus yang menjadi pola dasar dalam pembentukan rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang
maka unsur kesatuan dan keterbukaan tetap dipertahankan, tetapi dengan unsure keterbukaan merupakan akses
yang sangat fleksibel, seperti:

a. Bentuk Tradisional
Unsur kubus tetap dipertahankan dengan unsur penyusunan ruang masih berbentuk tradisional sedangkan ruang
privat di perkecil cakupannya sedangkan area service ditempatkan pada bagian belakang atau dibawah/kolong
rumah

b. Bentuk Modern
Untuk rumah yang berbentuk modern ada juga yang mengambil bentuk rumah bodo (pendek) akan tetapi
perletakannya tidak langsung melihat suasana pantai atau tepatnya berada pada area pesisir pantai. Dan
penempatan pola ruangannya yaitu public, privat dan service serta bentuk ini dibuat berdampingan yang
diantaranya terdapat public space yang difungsikan bagi pemilik bangunan apabila rumah utama disewa oleh
wisatawan.

c. Bentuk Campuran (tradisional dan modern)


Pada bentuk campuran yang menyerupai bentuk modern tetapi pembagian ruang-ruangnya terdapat pembatas
yang tidak permanen sehingga area sirkulasi antar ruang dapat menyatu dengan ruang public, privat dan service.

Penempatan bagian/hunian yang berbeda-beda bentuknya dapat di ketahui melalui tahapan-tahapan segmen di
kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang, seperti:

- Pesisir Pantai : ditempatkan hunian yang berbentuk modern dan campuran, dimana dikhususkan bagi
penyewa yang datang secara berkeluarga.
- Daratan : menempatkan rumah tradisional dan modern yang dikhususkan bagi penghuni yang datang
secara berkelompok.

Pembentukan ruang pada rumah tradisional di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang dapat diintrepretasikan
senada dengan tampilan bangunan, yakni:
a. Desain rumah yang mengarah pada pola ruang dibuat teratur dan orientasinya kea rah barat dan timur,
dimana menggunakan pendekatan rute ceremonial yaitu tangga naik bagi penyewa yang berada dibagian
depan sedangkan tangga belakang yang langsung ke area servis rumah di peruntukkan menuju pemilik
rumah.
b. Sirkulasi ruang sering terjadi antara ruang public dan ruang privat yang tidak menghilangkan unsure
ketertutupan dan privacy sebagai elemen utama.

Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6


TA5 - 7
Metafora Desain Rumah Tinggal… Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Melalui bentuk kubus pola ruang yang terbentuk memberikan penyatuan dengan bentuk segitiga pada atap
sehingga metafora pada desain rumah tinggal di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang dominan menggunakan
unsur matematika yaitu simetris pada susunan ruang, geometri dalam pembagian fungsi ruang sedangkan
dalam penampilan bangunan bentuk kubus pada badan bangunan dan segitiga pada bentuk atap rumah.

3. Produk/Hasil

Jika ditinjau secara visual, rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang tidak menunjukkan secara literal
adanya penggunaan metaphora dimana hal ini dapat terdeteksi dan tidak terdeteksinya abstrak structural
tampilan rumah dapat disatukan dengan penyusunan ruang rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang
Makassar, yaitu :

Pola menyebar

Penggabungan bentuk kubus dan segitiga


merupakan bentuk dasar pada arsitektur
tradisional Makassar dan diterapkan
pada rumah di kawasan permukiman
pesisir pantai Tanjung Bayang Makassar, serta bentuk
ini juga menjadi bentuk dasar arsitektur dalam
mendesain sedangkan kubus, segitiga merupakan
unsur matematika

Gambar 8. Metaphora Bentuk Bangunan di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang

Sedangkan dalam pembentuk dan desain ruang metaphoranya terbagi tiga bagian, yakni :

a. Bentuk Tradisional
gaya

Pusat pembentuk
ruang/pocci bolla &
titik pertemuan struktur
bangunan

Sistem
sirkulasi
Tangga/entrance golden eye

arah orientasi
Gaya yang bekerja dalam penyusunan ruang terjadi
secara geometri

Metafora:
Produk yang terdeteksi secara literal karena nampaknya entrance yaitu tangga, sedangkan proses pembentuk
ruangnya dapat terdeteksi melalui titik pertemuan struktur.

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 6 : Desember 2012


TA5 - 8
PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Kesimpulannya ;
1. Karakter lemah dalam pembentukan ruang,
2. Penambahan ketinggian pada tangga untuk memperjelas karakter sebagai entrance,
3. Karakter diperkuat melalui pertemuan sudut sekaligus sebagai titik pertemuan struktur bangunan.

Artikulasi bidang mencirikan ketentuan dari elemen-elemen pembentuk ruang yang terbentuk walaupun
terdapat pemotongan pada bagian depan serta terjadinya gaya yang memisahkan antara ruang public dan privat
terbentuk secara geometri dan memberikan batasan ketentuan antar ruang.

b. Bentuk Modern

Gaya yang bekerja pada benda


secara geometri

Elemen kesatuan antara dua unit geometri


akses yang sama memberikan arti sebagai elemen-
elemen ruang yang konstan (sel-sel) dan
fleksibel yang akhirnya disatukan melalui
Dasar denah perletakkan kolom.

service
Dengan penarikan gaya secara
geometri maka penyusunan ruang Semi
dapat terbentuk secara teratur sesuai publik privat
dengan pola hubungan ruang

publik

Metafora:
Produk pada susunan ruang dapat terdeteksi secara cepat walaupun dalam bentuk abstrak serta literal dan dapat
diinterpretasikan, sedangkan prosesnya dapat diketahui dari sudut yang terbentuk serta terdeteksi dan harus
diinterpretasikan sebagai penghubung antar ruang dalam rumah.

Kesimpulan :
1. Karakter kuat,
2. Pertemuan sudut memperkuat karakter dan fungsi ruang,
3. Dengan pertemuan sudut maka pembagian ruang dapat diketahui secara cepat.

Melalui pertemuan sudut dan terdapatnya ruang yang difungsikan sebagai ruang semi public sekaligus sebagai
penghubung atau sirkulasi antar ruang sekaligus ruang semi public merupakan ruang penyatu antar ruang
public, privat dan service dan dapat juga disimpulkan sebagai ruang multifungsi atau area pertemuan dari
beberapa elemen ruang rumah.

c. Bentuk Campuran

Tangga samping yang


mengarah ke pemilik rumah

Pengarahan yang kesamping hunian


membentuk arah dan wajah bangunan
baik dari depan, samping dan belakang

Entrance sekaligus tangga


Dasar denah depan masuk ke rumah

Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6


TA5 - 9
Metafora Desain Rumah Tinggal… Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil
Pengecilan bentuk
kubus

Transformasi pembentuk massa service


ruang lewat metafora matematika
yakni gaya geometri yang bekerja Bentuk dasar
privat
pada suatu benda kubus yang
mengalami
publik penarikan bentuk
kedalam dan
keluar menjadikan
bentuk asli lebih
Penempatan tangga bervariasi
menjadi civic formal

Metafora :
Produk dari susunan ruang dapat terdeteksi secara internal dan dapat pula terinterpretasikan secara langsung
untuk pembagian fungsi ruang, sedangkan prosesnya yaitu melalui gaya yang terdeteksi melalui alat
transportasi pada bangunan “tangga” serta dapat terinterpretasikan melalui perbedaan fungsi ruang.

Kesimpulan :
1. Karakter lemah pada bagian bentuk dasar yang bervariasi akibat penarikan kedalam dan keluar bentuk
denah,
2. Pertemuan tiga gaya yaitu pada tangga dan teras yang mengalami penarikan dapat memperjelas fungsi
entrance sebagai ruang public,
3. Pertemuan beberapa gaya dari tangga, entrance dan masuk pada ruang privat memberikan karakter pada
pembagian ruang yang akhirnya terbentuk pemisahan sifat ruang yaitu public dan privat secara jelas.

Artikulasi bidang sebagai representasi dari fungsi ruang yaitu public, privat dan service. Pertemuan gaya yang
terjadi pada area sirkulasi antar ruang memberikan pengaruh yang dapat difungsikan oleh pemakai bangunan.

KESIMPULAN

Melalui perubahan fungsi tersebut maka unsur tradisional Makassar yang diterapkan pada rumah di kawasan
tersebut mengalami perubahan bentuk tetapi bentuk dasarnya yaitu kubus dan segitiga tetap difungsikan hanya
pada pembentukakan ruang sudah mengalami perubahan sesuai dengan fungsi bangunan yaitu home-stay bagi
pengunjung/wistawan yang datang secara berkelompok, perorangan atau keluarga.

Tabel 1. Konsep Metafora Desain Rumah Di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang
Bentuk Rumah Pola Pikir/Ide/Konsep Strategi Transformasi Produk
- Ruang terdiri dari rg. public, Unsur kubus tetap Produk yang terdeteksi secara
privat dan service serta terdapat dipertahankan dengan unsur literal karena entrance yaitu
area sirkulasi antar ruang. penyusunan ruang masih tangga, proses pembentuk
Tradisional - Tampilan rumah berdasarkan berbentuk tradisional ruangnya dapat terdeteksi
bentuk dasar yaitu kubus dan melalui titik pertemuan
segitiga dan megikuti bentuk struktur.
arsitektur tradisional Makassar
- Ruang public diperbesar sehingga Penempatan pola Produk pada susunan ruang
fungsi hunian untuk para tamu ruangannya yaitu public, terdeteksi secara cepat serta
yang datang secara berkelompok, privat dan service serta literal, diinterpretasikan,
rg. privat di kurangi dan service bentuk berdampingan prosesnya dapat diketahui dari
Modern di pisah dibagian belakang atau dimana terdapat public sudut yang terbentuk dan
di bawah /kolong rumah space yang difungsikan diinterpretasikan sebagai
- Tetap mempertahankan bentuk bagi pemilik bangunan penghubung antar ruang .
arsitektut tradisional Makassar apabila rumah utama
disewa oleh wisatawan.

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 6 : Desember 2012


TA5 - 10
PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

Tabel 1. Konsep Metafora Desain Rumah Di Kawasan Pesisir Pantai Tanjung Bayang (lanjutan)
Bentuk Rumah Pola Pikir/Ide/Konsep Strategi Transformasi Produk
- Ruang terbentuk public, privat, Bentuk campuran yang Produk dari susunan ruang
service. menyerupai bentuk modern dapat terdeteksi secara internal
- Hunian berlantai dua, dimana tetapi pembagian ruang- dan terinterpretasikan secara
kolong rumah dijadikan hunian ruangnya terdapat pembatas langsung untuk pembagian
Campuran yang dapat menambah yang tidak permanen fungsi ruang, prosesnya yaitu
perekonomian penghuni rumah. sehingga area sirkulasi antar melalui gaya yang terdeteksi
- Walaupun sudah berlantai, bentuk ruang dapat menyatu melalui alat transportasi pada
tradisional Makassar tetap dengan ruang public, privat bangunan “tangga” serta
dipertahankan dan service. terinterpretasikan melalui
perbedaan fungsi ruang.

Dengan memperhatikan konsep metafora pada desain rumah di kawasan pesisir pantai Tanjung Bayang tidak
mengalami perubahan pada bentuk yaitu dengan unsur kubus dan segitiga sedangkan pada ruang-ruang yang
terbentuk dalam rumah di kaitkan dengan para penyewa/wisatawan yang datang ke kawasan pantai tersebut.

REFERENSI

[1]. Himpunan Informasi Pemerintahan dan Pembangunan Kota Makassar Tahun 2009; Bagian Humas
[2]. Fandeli, Chafid, 2001. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty, Yogyakarta.
[3]. Antoniades, A. C. Poestics Of Architecture Van Nostrand Reinhold, New York, 1990
[4]. Wardiyanta, 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Andi, Yogyakarta.
[5]. Sastrawati, Isfa, dkk, 2009. Pengembangan Rumah Panggung Swadaya Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Di Kawasan Pesisir Sulawesi Selatan, Laporan Hibah Penelitian Strategi Nasional, Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.

Volume 6: Desember 2012 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6


TA5 - 11
Metafora Desain Rumah Tinggal… Imriyanti, Nurmaida Amri & Amalia Paramitha
Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 6 : Desember 2012


TA5 - 12

You might also like