Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Rs Kel 5
Manajemen Rs Kel 5
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan
1
keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumahnya, rumah sakit
juga merupakan pusat latihan tenaga kesehatan dan untuk penelitian bio-
2020).
terhadap mutu rumah sakit baik dari layanan administrasi maupun medis
rumah sakit, baik dari segi mutu, kemudahan prosedur administrasi, tarif,
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
manajemen pelayanan di RS
pelayanan kebidanan di RS
kebidanan di RS
3
kebidanan di RS
cara mengatasinya
C. MANFAAT
Kebidanan Komprehensif.
pasien.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit
kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
5
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak
(Siregar, 2004).
2) RS BUMN/ABRI
6
2. Berdasarkan jenis pelayanan
1) RS Umum
2) RS Jiwa
sebagainya).
3. Berdasarakan kelasnya
1) RS kelas A
subspesialistik
3) RS kelas C
(Munijaya,2004).
7
1. Pasal 1 : Rumah sakit umum adalah organisasi di lingkungan
(rehabilitation).
pemulihan kesehatan
paramedic
4. Pasal 4 :
8
b) Rumah Sakit Umum kelas A adalah RSU yang
luas.
Dengan memperhatikan uraian di atas jelaslah bahwa ada tiga bahan yang
semestinya sangat penting dengan tugas dan wewenang yang cukup jelas,
yaitu:
mengarahkan tujuan dan hendak dicapai oleh rumah sakit itu. Tetapi,
khusus di Indonesia, ketiga badan ini pada umumnya masih sering terjadi
9
karena dari segi personalia sering tidak dapat dipisahkan tugas seorang
dokter yang menjadi direksi rumah sakit yang sekaligus merawat pasien
(Sulastomo, 2000).
tidak
dapat dihindari, karena peranan yang besar dari para dokter dalam badan-
badan tersebut. Masalah ini dalam tahap pertama tentunya dapat dikurangi
a. Direktur
10
Tiap-tiap wadir diberikan tanggung jawab dan wewenang mengatur
rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, rawat intensif, bedah sentral,
11
Semua kepala SMF diangkat oleh Dirjen Yan. Medik Depkes
(Munijaya, 2004).
usul Direktur RS. Masa kerja Wadir KM adalah tiga tahun. Dibawah
terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter
12
(1) Bedah
(2)Kesehatan Anak
(7) THT
(9) Mata
(10) Radiologi
(13)Kedoteran Kehakiman
bidangbidang yang dibagi lagi menjadi subbagian dan seksi (sesuai dengan
dengan kelas A, bedanya hanya terletak pada jumlah dan jenis masing-
13
mamsing SMF. Untuk RSU kelas B tidak ada subspesialisnya (Munijaya,
2004).
dibandingkan
dengan kelas A dan kelas B. Disini tidak ada wakil direktur, tetapi
dilengkapi
pada jenis pelayanan medis dan jumlah staf profesional (medis dan
D. VISI MISI RS
karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada masa yang akan
ideal yang ingin dicapai lembaga tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat
14
visi yaitu: Berorientasi pada masa depan, Tidak dibuat berdasarkan
anggota lembaga Visi yang tepat bagi suatu organisasi atau lembaga akan
organisasi adalah:
organisasi
15
produk atau jenis jasa yang akan diberikan organisasi di masa depan?
unit darurat;
16
4. alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan, dan
pasien;
lanjut berupa mondok atau tidak, jika tidak maka pasien pulang
17
dengan advice dokter Namun jika dari IGD perlu dilakukan
meliputi:
1. Pelayanan persalinan.
2. Pelayanan nifas.
eklampsi/ eklampsi).
18
apabila telah memiliki peralatan operasi yang memadai
G. PENGELOLAAN SDM DI RS
dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para
kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas disebutkan
diatas yaitu:
7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk
8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk
19
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam
melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa
dihitung dengan melihat jam kerja per minggu yang telah disebutkan
Dengan demikian, maka jumlah jam kerja dalam 1 tahun yang sesuai
Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dicari jumlah jam kerja
1 bulan = 2.080 jam : 12 bulan = 173 jam. Dari jumlah jam kerja 1
bulan, yaitu 173 jam maka dapat dihitung upah karyawan per jam,
dengan rumus berikut: Upah per jam = upah 1 bulan : 173 jam.
20
dalam perundang-undangan.
H. MANAJEMEN PPI DI RS
(treatment).
hal-hal berikut:
21
a. Pemisahan Limbah
unit-unit lain.
c. Penanganan Limbah
22
4. Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap
pembuangan.
d. Pengangkutan limbah
e. Pembuangan limbah
23
kebutuhan energi rumah sakit. Suatu rumah sakit dapat pula
limbah rumah sakit yang berasal dari rumah sakit yang lain.
tanah
24
mungkin ditangani oleh DPU atau kontraktor swasta dan dibuang
(RCA).
25
melakukan perawatan, dapat diketahui dokter - dokter mana saja yang
26
diberitahu bagaimana cara mengajukan keluhan/ komplain dan
keluhan/komplain mereka.
27
mutu.
diperkuat.
28
L. CARA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
PETUGAS KESEHATAN DI RS
jelas agar bisa berhasil dalam menetapkan kualitas. Bila visi dan
29
organisasi
kapanpun dibutuhkan
internal
30
dikembangkan pula komunikasi yang interaktif dengan para
31
PELANGGAN/ KLIEN TERHADAP PELAYANAN RS
TERUTAMA RS
32
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Pengelolaan makanan.
33
diberikan kepada pasien. Dengan demikian dokumen rekam medis
harus dikelola dengan baik agar tidak rusak atau hilang sehingga dapat
lainnya (Depkes RI, 2006). Salah satu Unit Rekam Medis yang
(Depkes, 2006).
34
P. BENTUK PROGRAM DALAM MENJAGA MUTU PELAYANAN
DI RS
Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada unsur proses,
yakni memantau dan menilai tindakan medis dan non medis yang
35
menjaga mutu dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, program
a. Pelatihan
36
dan membantu pegawai untuk menguasai keterampilan dan
pekerjaannya.
b. Pengembangan
37
untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di
2) memperoleh imbalan.
melaksanakan tugas.
38
Pasal 88
ditujukan untuk:
dan
keprofesiannya.
atas:
39
5. Pelindungan hukum represif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
perundang-undangan.
RUMAH SAKIT
kurangnya meliputi:
diperlukan;
perjalanan.
40
d. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan rujukan
adalah:
1. Identitas pasien;
3. Diagnosis kerja;
41
memberikan pelayanan.
pasien;
antara satu unit ke unit yang telah lengkap. Misalnya dari rumah
(Syafrudin,2013)
42
1. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang
lengkap.
43
pendidikan.
mengirim
Audit medis terdiri dari audit internal dan eksternal. Audit medis yang
Mutu Medis atau Sub Komite (Panitia) Audit Medis. Pelaksana audit
44
medis harus melibatkan bagian rekam medis khususnya dalam hal
topik yang akan dilakukan audit, setelah topik terpilih maka perlu
ditentukan kriteria atau standar profesi yang jelas, objektif dan rinci
terkait dengan topik tersebu dan ditetapkan jumlah kasus/ sampel yang
perbaikan prosedur yang ada dan lain sebagainya. Tidak lupa untuk
perbaikan.
45
BAB III
KOTA BENGKULU
Rumah sakit umum daerah kota Bengkulu yang selanjutnya disebut RSUD kota
yang terletak di pusat jantung kota, tepatnya di Jl. Letjen Basuki Rahmat No.01 kota
Bengkulu didirikan di atas tanah seluas 11.651m2 dengan luas bangunan 1.350m2
yang diselenggarakan atas peraturan daerah kota Bengkulu nomor 11 tahun 2013
tentang pendirian dan pembentukan susunan organisasi rumah sakit umum daerah
kota Bengkulu, yang ditetapkan di Bengkulu tanggal 22 Oktober 2013. Pada tanggal
mulai 1 januari 2017 berdasarkan keputusan walikota Bengkulu nomor : 192 Tahun
badan layanan umum daerah rumah sakit umum daerah kota Bengkulu. PPK-BLUD
yaitu sistem yang diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
dalam pola pengelolaan bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada
46
Terkait standar pelayanan publik,RSUD kota Bengkulu memperoleh piagam
republic Indonesia nomor 191 tahun 2016 tanggal 2 maret 2017.sebelumnya RSUD
kota Bengkulu pada tahun 2016 telah mendapatkan sertifikat dari komisi akreditasi
2016. Pada tahun 2018 nama RSUD kota Bengkulu berganti nama menjadi RSUD
Bengkulu nomor 46 tahun 2018 tentnag penetapan nama rumah sakit umum daerah
kota Bengkulu.
umum dari pemerintah kota Bengkulu melalui dinas penanaman modal dan
pelayanan satu pintu kota Bengkulu nomor 22 februari 2019 bahwa RSUD harapan
dan doa kota Bengkulu memenuhi klasifikasi rumah sakit umum kelas”C” dengan
masa berlaku izin operasional 21 februari 2019 sampai dengan 26 maret 2022. Disisi
sertifikat akreditasi rumah sakit dari komisi akreditasi rumah sakit (KARS) dan
dinyatakan lulus tingkat madya (bintang tiga) dengan masa berlaku 30 juli 2019
Pada tahun 2020 merupakan tahun keempat RSUD-HD kota Bengkulu dalam
umum kondisi RSUD-HD cukup siap dan kondusif untuk melakukan perubahan-
perubahan. Berdasarkan analisa internal dan eksternal RSUD-HD dalam posisi sehat
Menggunakan seluruh potensi yang ada serta memanfaatkan peluang yang ada agar
47
mampu meningkatkan pelayanan yang selalu berkembang setiap tahunnya dan
bersaing dengan rumah sakit sekitarnya yang sudah lama beropersional maupun
keuatan yang amat besar untuk meningkatkan pelayanan atau memberikan pelayanan
yang terbaik dan memuaskan kepada masyarakat untuk itu perlu dilakukan
5. poliklinik geriatric
7. poliklinik THT
9. poliklinik saraf
21. perinatology
22. HCU.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam struktur organisasi di rumah sakit kota Bengkulu di kepalai atau di pimpin
bagian fungsional. Dalam proses kerja di RS kota dibagi dalam berberapa bagian sub
yaitu : seksi pelayanan medis dan keperawatan, seksi penunjang medis, sub bagian
umum dan perlengkapan, sub bagian keuangan dan perencanaan serta sub bagian
kepegawaian.
49
Adapun peraturan walikota Bengkulu nomor 72 tahun 2021 tentang pembentukan
kedudukan susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum harapan dan doa
a. Subbang keuangan
c. Subbag kepegawaian
b. Falsafah
c. Visi
50
Memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau dengan mengutamakan
d. Misi
e. Motto
Melayani dengan hati, hati-hati, setulus hati dan tidak sesuka hati
1) Gawat darurat
daruratan. Pasien akan di periksa dan ditangani oleh tenaga kesehatan dari
dari :
1. 1 Ruang triage
3. 1 ruang HCU
4. 1 ruang observasi
6. Nebulizer
7. Pneumatic tube
8. Vasculuminator
51
b. Menerapkan sistem triage (sistem seleksi penderita). Pasien
g. Dukungan ICU dan hight dependency unit serta kamar operasi yang
2) Rawat jalan
Rawat jalan adalah pelayanan yang dilakukan tanpa pasien menginap. Dalam
a) Pasien BPJS
- Asli dan Fotocopy surat rujukan dari RSUD setempat dan SEP
b) Pasien jamkesda
c) Pasien umum
dalam ( geriatric (untuk lansia), DOTS & VCT), poliklinik bedah, poliklinik
fisioterapi.
3) Rawat inap
a. Ruang perawatan
53
b. Layanan pendaftaran rawat inap
Lokasi dimana, jam pelayanan jam berapa, nomor telepon dan ekstensi.
4) Farmasi 24 jam
5) Laboratorium
6) Radiologi
7) PONEK
8) Hemodialisa
9) Fasilitas umum
- Fasilitas parker
- Kantin
- Fotocopy
- Mushola
54
E. PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIK
Rekam medis adalah berkas berisi catatan maupun dokumen yang memuat
kemudian kegiatan pencatatan data medis pasien tenaga kesehatan seperti dokter atau
dokter gigi dan tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan secara
Rangkaian kegiatan rekam medis antara lain mulai dari penerimaan pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan, pencatatan data medis oleh tenaga kesehatan, lalu
pengelolaan data rekam medis, penyimpanan rekam medis, dan pengembalian rekam
medis. Sebagai unit yang memiliki data dan informasi penting terkait catatan
kesehatan pasien maka unit rekam medis harus bisa memberikan informasi terkait
yang berlaku masing-masing rumah sakit. Menurut penelitian Al Aufa (2018); Robik
berkas rekam medis dari ruang rawat inap maksimal 2 x 24 jam setelah pasien
keluar.
F. ALUR PELAYANAN
memberikan pelayanan sesuai dengan motto serta visi dan misi di rumah sakit.
Dalam proses penerimaan pasien baik dengan rujukan atau tanpa rujukan pasien
akan di bawa ke ruang IGD terlebih dahulu untuk diperiksa dan mengobservasi
keadaan pasien dengan rekam medis pasien berupa asesmen pasien IGD serta
lainnya maka pihak rumah sakit akan mengarahkan pasien akan dirawat inap
atau rawat jalan apabila pasien di perbolehkan rawat jalan maka setelah
pemeriksaan oleh dokter akan diberikan obat selama perawatan rawat jalan.
Obat yang telah diresepkan ditulis di lembar pemberian obat pasien di salah satu
lembar bagian rekam medis. Pengambilan obat akan di arahkan ke apotik IGD
Pada pasien rawat inap maka pihak rumah sakit bagian informasi akan
diagnosa pasien dirawat. Dalam penempatan rawat inap pasien juga akan
ditempatkan sesuai kelas yang pasien inginkan. Jika untuk pasien BPJS sesuai
dengan kelas BPJS yang di miliki Pasien. Setelah di tempatkan di ruangan maka
rekam medis (RM) serta pasien akan di antar oleh kurir kemudian diserahkan ke
57
bagian tenaga kesehatan di ruangan kemudian dilakukan perwatan oleh perawat
asuhan serta lembar pemberian obat yang tertera dalam RM pasien. Tiap harinya
didampingi oleh perawat serta bidan yang ada di ruang perawatan. Setelah
dinyatakan pasien dapat pulang oleh dokter maka perawat akan mempersiapkan
administrasi, obat dan buku control ulang telah diberikan maka pasien akan
58
b. Alur pelayanan diruang kebidanan RSUD-HD kota Bengkulu
II, dan III) serta ruang perawatan Khusus Covid. penempatan rawat inap di
ruang poliklinik kebidanan pasien akan ditempatkan sesuai kelas yang pasien
inginkan. Jika untuk pasien BPJS sesuai dengan kelas BPJS yang di miliki
Pasien. Setelah di tempatkan di ruangan maka rekam medis (RM) serta pasien
pemberian obat yang tertera dalam RM pasien. Tiap harinya dokter penanggung
perawat serta bidan yang ada di ruang perawatan. Setelah dinyatakan pasien
dapat pulang oleh dokter maka perawat akan mempersiapkan keterangan bahwa
obat dan buku control ulang telah diberikan maka pasien akan diperisapkan
59
G. SUMBER DAYA MANUSIA
Keuangan Badan Layanan Umum. Maka setiap unit yang membutuhkan tambahan
kota Bengkulu. Alur rekrutmen akan dimulai dari yaitu, Pengumuman di media
sosial (instragram dan lain lain), Pemeriksaan berkas kalau berkas lengkap maka
peserta dapat di umumkan melalui media sosial sama dengan pengumuman awal,
Bila memenuhi syarat dari hasil nilai tes diatas maka dilakukan tes selanjutnya.
sendiri. Dimana SDM ini merupakan ujung tombak dari mutu pelayanan yang
ketidakpuasan pasien akan berkurang. Alur pengembangan SDM, Rumah Sakit akan
bersurat ke SDM terkait usulan dikjur, ataupun diklat yang lain, Selain itu Rumah
lain:
SDM rumah sakit terdiri atas petugas medis dan non medis. Tenaga medis secara
khusus telah dposisikan sesuai tugas dan fungsi dengan mempertimbangkan disiplin
ilmu atau latar belakang pendidikan mereka, namun dapt saja tugas dan fungsi
60
administrasi tidak dijabat oleh orang yang tepat sesuai kriteria yang ditentukan.
Meskipun inti jasa pelayanan di RS adalah jasa kesehatan, pengguna jasa pelayanan
tersebut tentunya harus melalui tahap demi tahap proses kegiatan dan akan bertemu
administrasi, dll).
Bagian pelayanan tidak langsung RS dapat saja mengakibatkan pasien merasa tidak
puas dan tidak nyaman. Kondisi itu terjadi, apabila petugas dibagian pelayanan tidak
langsung bersikap tidak ramah, kurang sopan, judes dan tidak terampil.
KEBIDANAN
61
Kebidanan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di
rumah sakit serta mempunyai peranan dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi
pelayanan kebidanan terdat kegiatan rapat bulanan untuk meningkatkan mutu dalam
memberi pelayanan yang sesuai dengan SOP yang berlaku sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan
2. Koordinasi :
a. Rapat keperawatan
c. Studi kasus
d. Supervise keperawatan
k. Pengembangan hemodialisa
62
m. System informasi managemen RS (tersedia Billing System di masing
KESEHATAN DI RS
dilakukan dengan waktu tidak menentu dikarenakan dalam satu akan dikumpulkan
tanggung jawab timbal-balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik
komunikasi antara satu unit ke unit yang telah lengkap. Rujukan horizontal adalah
konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada dalam satu rumah sakit, misalnya
a. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang lengkap ke unit yang lebih
Dr.M.Yunus)
yang berbeda. Karena masa berlaku rujukan hanya bisa digunakan di satu
63
c. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya seperti kasus
e. Jika penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan
dan kirimkan ke unit semula, jika perlu disertai dengan keterangan yang
lengkap.
demonstrasi operasi.
atau rumah sakit pendidikan juga dengan mengundan tenaga medis dalam
pendidikan.
a. Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis
kebidanan, terutama mengenai kematian maternal dan pranatal. Hal ini sangat
Pengolahan limbah Medis dan Non Medis Rumah Sakit kota Bengkulu, dilakukan
a. Pemisahan Limbah
64
Limba dipisahkan dari sumbernya. Semua limbah beresiko tinggi diberi label
dibuang.
Plastik warna kuning untuk sampah medis, sampah yang berbahaya dan
sampah yg sudah bersentuhan sama pasien yaitu darah. Lalu plastk warna
hitam untuk sampah nonmedis atau sampah rumah tangga. Untuk sampah
b. Penyimpanan Limbah
Sampah yang sudah dibuang dan dipisah berdasarkan warna pastik di setiap
ruangan akan di ambil oleh CS disetiap pergantian ship yaitu pagi, sore dan
malam. Selain itu jika sampah sudah penuh sebelum waktunya sampah akan
c. Penanganan Limbah
CS akan mengambil sampah pada setiap ruangan dengan cara diiikiat bagian
dengan warna yang sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ketempat yang
untuk limbah rumah tangga (bekas makan) pasien Covid dan HIV akan
limbah non medis dari pasien biasa dan pasien covid tidak enyatu sehingga
menjadi aman bagi semua orang. Sampah non medis akan di buang ke tempat
65
sampah yang ada di bagian belakang rumah sakit, tempat sampah yang kedap
terhadap kutu dan hewan perusak sebelum diangkut oleh pihak ke tiga.
Untuk Limbah Non Medis setelah sampah di simpan dan dibuang limbah
simpan dan dibuang di tempat khusus, limbah akan di angkut oleh pihak
ketiga yang sudah kerja sama dengan rumah sakit dan di angkut 2 minggu
Limbah cair bekas operasi dan lab akan dibuang melalui saluran yang terhubung
langsung dari ruangan operasi dan lab ke mesin pengelolah cairan yang bernama
ipal. Kemudian cairan langsung di buang ke ipal untuk dioleh menjadi air jernih
kembali. Setelah cairan di kelola oleh ipal dan menjadi jernih kemudian akan di
Penyimpanan sementara limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3/ Medis)
adalah suatu upaya teknis dalam proses penyimpanan seluruh limbah B3/medis
a. Pedoman/acuan
66
3) PP RI No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
4) PermenLH No. 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
7) PermenLH Nomor 03 Tahun 2008 tentang tata cara pemberian simbol dan
b. Prosedur
limbah infeksius.
67
c) Simpan dan susun limbah tersebut sehingga tidak terjadi tumpahan
2) Limbah B3 lainnya
c) Simpan limbah B3 lainnya (oli bekas, bohlam bekas, dan tinta printer
yang terjadi di rumah sakit merupakan ketakutan, rasa ketidakpuasan, atau rasa
kecewa yang di rasakan pasien atas keluarganya terhadap pelayanan yang diberikan
Bengkulu
68
1) Unit Petugas terkait Menerima complain dari pasien
2) Minta bantuan kepada atasan/karu apabila Pasien tidak Puas dgn jawaban
3) Minta bantuan dengan handling complan apabila Posien tidak puas dengan
jawaban atasan / karu, untuk dismpaikan kemanajemen Pada hari itu Juga.
4) Pasien akan mengisi Form R.inap / R.Jalan tentang isi complainnya dan
diberikan oleh handling complain untuk di tindak lanjutin pada hari itu juga.
terkait atas komplain tersebut dan meminta jawaban pada hari itu Juga.
Sakit.
69
non medis) sebagai jawaban resmi dari managemen. Dalam menyampaikan
kekeluargaan
10) Setiap complain yang terjadi akan dijadikan acuan untuk perbaikan baik
70
71
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berjalan sesuai teori. Selain itu dari pengkajian di Rumah Sakit daerah kota
Bengkulu.
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
yang telah ada dan tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada
pasien.
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90