Professional Documents
Culture Documents
Menejemen Rs Fiks
Menejemen Rs Fiks
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan
1
keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumahnya, rumah sakit
juga merupakan pusat latihan tenaga kesehatan dan untuk penelitian bio-
2020).
terhadap mutu rumah sakit baik dari layanan administrasi maupun medis
rumah sakit, baik dari segi mutu, kemudahan prosedur administrasi, tarif,
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
manajemen pelayanan di RS
pelayanan kebidanan di RS
kebidanan di RS
kebidanan di RS
3
h. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Hambatan-hambatan
cara mengatasinya
C. MANFAAT
Kebidanan Komprehensif.
pasien.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit
kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
5
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak
(Siregar, 2004).
2) RS BUMN/ABRI
6
2. Berdasarkan jenis pelayanan
1) RS Umum
2) RS Jiwa
sebagainya).
3. Berdasarakan kelasnya
1) RS kelas A
subspesialistik
3) RS kelas C
(Munijaya,2004).
7
1. Pasal 1 : Rumah sakit umum adalah organisasi di lingkungan
(rehabilitation).
pemulihan kesehatan
paramedic
4. Pasal 4 :
8
b) Rumah Sakit Umum kelas A adalah RSU yang
luas.
Dengan memperhatikan uraian di atas jelaslah bahwa ada tiga bahan yang
semestinya sangat penting dengan tugas dan wewenang yang cukup jelas,
yaitu:
mengarahkan tujuan dan hendak dicapai oleh rumah sakit itu. Tetapi,
khusus di Indonesia, ketiga badan ini pada umumnya masih sering terjadi
9
karena dari segi personalia sering tidak dapat dipisahkan tugas seorang
dokter yang menjadi direksi rumah sakit yang sekaligus merawat pasien
(Sulastomo, 2000).
tidak dapat dihindari, karena peranan yang besar dari para dokter dalam
a. Direktur
10
Instalasi RS diberikan tugas untuk menyiapkan fasilitas agar pelayanan
rawat jalan, rawat darurat, rawat inap, rawat intensif, bedah sentral,
11
manajemen sebuah RS hampir mirip dengan manajemen hotel. Yang
(Munijaya, 2004).
usul Direktur RS. Masa kerja Wadir KM adalah tiga tahun. Dibawah
terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter
(1) Bedah
(2)Kesehatan Anak
12
(4) Penyakit Dalam
(7) THT
(9) Mata
(10) Radiologi
(13)Kedoteran Kehakiman
bidangbidang yang dibagi lagi menjadi subbagian dan seksi (sesuai dengan
dengan kelas A, bedanya hanya terletak pada jumlah dan jenis masing-
2004).
dibandingkan
13
dengan kelas A dan kelas B. Disini tidak ada wakil direktur, tetapi
dilengkapi
pada jenis pelayanan medis dan jumlah staf profesional (medis dan
D. VISI MISI RS
karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada masa yang akan
ideal yang ingin dicapai lembaga tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat
14
perubahan terduga, Mempunyai standar yang tinggi dan ideal serta
anggota lembaga Visi yang tepat bagi suatu organisasi atau lembaga akan
organisasi adalah:
organisasi
produk atau jenis jasa yang akan diberikan organisasi di masa depan?
15
ada dan apa jawabannya? Begitulah gambaran Misi terhadap sebuah
unit darurat;
16
kepada pasien (seperti kerumahtanggaan dan transportasi);
pasien;
lanjut berupa mondok atau tidak, jika tidak maka pasien pulang
meliputi:
17
1. Pelayanan persalinan.
2. Pelayanan nifas.
eklampsi/ eklampsi).
18
5. Pelayanan KB (Keluarga Berencana).
G. PENGELOLAAN SDM DI RS
dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Jam Kerja bagi para
kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti yang telas disebutkan
diatas yaitu:
7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk
8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam
melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa
19
berhak atas upah lembur.
dihitung dengan melihat jam kerja per minggu yang telah disebutkan
Dengan demikian, maka jumlah jam kerja dalam 1 tahun yang sesuai
Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dicari jumlah jam kerja
1 bulan = 2.080 jam : 12 bulan = 173 jam. Dari jumlah jam kerja 1
bulan, yaitu 173 jam maka dapat dihitung upah karyawan per jam,
dengan rumus berikut: Upah per jam = upah 1 bulan : 173 jam.
dalam perundang-undangan.
20
H. MANAJEMEN PPI DI RS
(treatment).
hal-hal berikut:
a. Pemisahan Limbah
21
c. Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label jelas
unit-unit lain.
e. Penanganan Limbah
pembuangan.
22
f. Pengangkutan limbah
g. Pembuangan limbah
23
limbah rumah sakit yang berasal dari rumah sakit yang lain.
tanah
24
Limbah klinik, jarum, semprit tidak boleh dibuang pada tempat
(RCA).
25
rumah sakit dapat mengidentifikasi dokter- dokter yang banyak
26
d. Tentukan batasan waktu yang sesuai untuk menyelesaikan
keluhan/komplain mereka.
mutu.
27
h. Pertimbangkan untuk mengimplementasikan program
berikut :
28
L. CARA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PETUGAS
KESEHATAN DI RS
jelas agar bisa berhasil dalam menetapkan kualitas. Bila visi dan
29
organisasi
kapanpun dibutuhkan
internal
30
pula komunikasi yang interaktif dengan para pelanggan, agar bisa
31
M. STRATEGI DALAM PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN
TERHADAP PALAYANAN RS
32
N. STANDAR KEWASPADAAN YANG HARUS DITERAPKAN DI
makanan.
33
Rekam Medis, menyebutkan bahwa rekam medis merupakanberkas
harus dikelola dengan baik agar tidak rusak atau hilang sehingga dapat
lainnya (Depkes RI, 2006). Salah satu Unit Rekam Medis yang
(Depkes, 2006).
34
untuk menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi dengan
DI RS
Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada unsur proses,
yakni memantau dan menilai tindakan medis dan non medis yang
35
menjaga mutu dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, program
a. Pelatihan
36
dan membantu pegawai untuk menguasai keterampilan dan
pekerjaannya.
b. Pengembangan
37
untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi di
2) memperoleh imbalan.
melaksanakan tugas.
38
Pasal 88
ditujukan untuk:
dan
keprofesiannya.
atas:
39
5. Pelindungan hukum represif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
perundang-undangan.
RUMAH SAKIT
kurangnya meliputi:
diperlukan;
perjalanan.
40
d. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan rujukan
adalah:
1. Identitas pasien;
3. Diagnosis kerja;
41
memberikan pelayanan.
pasien;
antara satu unit ke unit yang telah lengkap. Misalnya dari rumah
(Syafrudin,2013)
42
1. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang
lengkap.
43
pendidikan.
mengirim
Audit medis terdiri dari audit internal dan eksternal. Audit medis yang
Mutu Medis atau Sub Komite (Panitia) Audit Medis. Pelaksana audit
44
medis harus melibatkan bagian rekam medis khususnya dalam hal
topik yang akan dilakukan audit, setelah topik terpilih maka perlu
ditentukan kriteria atau standar profesi yang jelas, objektif dan rinci
terkait dengan topik tersebu dan ditetapkan jumlah kasus/ sampel yang
perbaikan prosedur yang ada dan lain sebagainya. Tidak lupa untuk
perbaikan.
45
BAB III
KOTA BENGKULU
Rumah sakit umum daerah kota Bengkulu yang selanjutnya disebut RSUD kota
yang terletak di pusat jantung kota, tepatnya di Jl. Letjen Basuki Rahmat No.01 kota
Bengkulu didirikan di atas tanah seluas 11.651m2 dengan luas bangunan 1.350m2
yang diselenggarakan atas peraturan daerah kota Bengkulu nomor 11 tahun 2013
tentang pendirian dan pembentukan susunan organisasi rumah sakit umum daerah
kota Bengkulu, yang ditetapkan di Bengkulu tanggal 22 Oktober 2013. Pada tanggal
mulai 1 januari 2017 berdasarkan keputusan walikota Bengkulu nomor : 192 Tahun
badan layanan umum daerah rumah sakit umum daerah kota Bengkulu. PPK-BLUD
yaitu sistem yang diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
dalam pola pengelolaan bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada
46
Terkait standar pelayanan publik,RSUD kota Bengkulu memperoleh piagam
republic Indonesia nomor 191 tahun 2016 tanggal 2 maret 2017.sebelumnya RSUD
kota Bengkulu pada tahun 2016 telah mendapatkan sertifikat dari komisi akreditasi
2016. Pada tahun 2018 nama RSUD kota Bengkulu berganti nama menjadi RSUD
Bengkulu nomor 46 tahun 2018 tentnag penetapan nama rumah sakit umum daerah
kota Bengkulu.
umum dari pemerintah kota Bengkulu melalui dinas penanaman modal dan
pelayanan satu pintu kota Bengkulu nomor 22 februari 2019 bahwa RSUD harapan
dan doa kota Bengkulu memenuhi klasifikasi rumah sakit umum kelas”C” dengan
masa berlaku izin operasional 21 februari 2019 sampai dengan 26 maret 2022. Disisi
sertifikat akreditasi rumah sakit dari komisi akreditasi rumah sakit (KARS) dan
dinyatakan lulus tingkat madya (bintang tiga) dengan masa berlaku 30 juli 2019
Pada tahun 2020 merupakan tahun keempat RSUD-HD kota Bengkulu dalam
umum kondisi RSUD-HD cukup siap dan kondusif untuk melakukan perubahan-
perubahan. Berdasarkan analisa internal dan eksternal RSUD-HD dalam posisi sehat
Menggunakan seluruh potensi yang ada serta memanfaatkan peluang yang ada agar
47
mampu meningkatkan pelayanan yang selalu berkembang setiap tahunnya dan
bersaing dengan rumah sakit sekitarnya yang sudah lama beropersional maupun
keuatan yang amat besar untuk meningkatkan pelayanan atau memberikan pelayanan
yang terbaik dan memuaskan kepada masyarakat untuk itu perlu dilakukan
5. poliklinik geriatric
7. poliklinik THT
9. poliklinik saraf
21. perinatology
22. HCU.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam struktur organisasi di rumah sakit kota Bengkulu di kepalai atau di pimpin
bagian fungsional. Dalam proses kerja di RS kota dibagi dalam berberapa bagian sub
yaitu : seksi pelayanan medis dan keperawatan, seksi penunjang medis, sub bagian
umum dan perlengkapan, sub bagian keuangan dan perencanaan serta sub bagian
kepegawaian.
49
Adapun peraturan walikota Bengkulu nomor 72 tahun 2021 tentang pembentukan
kedudukan susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum harapan dan doa
a. Subbang keuangan
c. Subbag kepegawaian
b. Falsafah
c. Visi
50
d. Misi
e. Motto
Melayani dengan hati, hati-hati, setulus hati dan tidak sesuka hati
1) Gawat darurat
daruratan. Pasien akan di periksa dan ditangani oleh tenaga kesehatan dari
dari :
1. 1 Ruang triage
3. 1 ruang HCU
4. 1 ruang observasi
6. Nebulizer
7. Pneumatic tube
8. Vasculuminator
51
b. Menerapkan sistem triage (sistem seleksi penderita). Pasien
g. Dukungan ICU dan hight dependency unit serta kamar operasi yang
2) Rawat jalan
Rawat jalan adalah pelayanan yang dilakukan tanpa pasien menginap. Dalam
a) Pasien BPJS
- Asli dan Fotocopy surat rujukan dari RSUD setempat dan SEP
b) Pasien jamkesda
52
c) Pasien umum
dalam ( geriatric (untuk lansia), DOTS & VCT), poliklinik bedah, poliklinik
fisioterapi.
3) Rawat inap
a. Ruang perawatan
53
b. Layanan pendaftaran rawat inap
Lokasi dimana, jam pelayanan jam berapa, nomor telepon dan ekstensi.
4) Farmasi 24 jam
5) Laboratorium
6) Radiologi
7) PONEK
8) Hemodialisa
54
9) Fasilitas umum
- Fasilitas parker
- Kantin
- Fotocopy
- Mushola
Rekam medis adalah berkas berisi catatan maupun dokumen yang memuat
kemudian kegiatan pencatatan data medis pasien tenaga kesehatan seperti dokter atau
dokter gigi dan tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan secara
55
Rangkaian kegiatan rekam medis antara lain mulai dari penerimaan pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan, pencatatan data medis oleh tenaga kesehatan, lalu
pengelolaan data rekam medis, penyimpanan rekam medis, dan pengembalian rekam
medis. Sebagai unit yang memiliki data dan informasi penting terkait catatan
kesehatan pasien maka unit rekam medis harus bisa memberikan informasi terkait
yang berlaku masing-masing rumah sakit. Menurut penelitian Al Aufa (2018); Robik
berkas rekam medis dari ruang rawat inap maksimal 2 x 24 jam setelah pasien
keluar.
F. ALUR PELAYANAN
memberikan pelayanan sesuai dengan motto serta visi dan misi di rumah sakit.
Dalam proses penerimaan pasien baik dengan rujukan atau tanpa rujukan pasien
akan di bawa ke ruang IGD terlebih dahulu untuk diperiksa dan mengobservasi
keadaan pasien dengan rekam medis pasien berupa asesmen pasien IGD serta
lainnya maka pihak rumah sakit akan mengarahkan pasien akan dirawat inap
atau rawat jalan apabila pasien di perbolehkan rawat jalan maka setelah
pemeriksaan oleh dokter akan diberikan obat selama perawatan rawat jalan.
Obat yang telah diresepkan ditulis di lembar pemberian obat pasien di salah satu
lembar bagian rekam medis. Pengambilan obat akan di arahkan ke apotik IGD
diagnosa pasien dirawat. Dalam penempatan rawat inap pasien juga akan
ditempatkan sesuai kelas yang pasien inginkan. Jika untuk pasien BPJS sesuai
dengan kelas BPJS yang di miliki Pasien. Setelah di tempatkan di ruangan maka
rekam medis (RM) serta pasien akan di antar oleh kurir kemudian diserahkan ke
asuhan serta lembar pemberian obat yang tertera dalam RM pasien. Tiap harinya
didampingi oleh perawat serta bidan yang ada di ruang perawatan. Setelah
dinyatakan pasien dapat pulang oleh dokter maka perawat akan mempersiapkan
administrasi, obat dan buku control ulang telah diberikan maka pasien akan
58
b. Alur pelayanan diruang kebidanan RSUD-HD kota Bengkulu
Kelas I, II, dan III) serta ruang perawatan Khusus Covid. penempatan
kelas yang pasien inginkan. Jika untuk pasien BPJS sesuai dengan kelas
rekam medis (RM) serta pasien akan di antar oleh kurir kemudian
akan di catat dalam lembar asuhan serta lembar pemberian obat yang
59
dapat pulang oleh dokter maka perawat akan mempersiapkan keterangan
Apabila administrasi, obat dan buku control ulang telah diberikan maka
akan dimulai dari yaitu, Pengumuman di media sosial (instragram dan lain
memenuhi syarat dari hasil nilai tes diatas maka dilakukan tes selanjutnya.
ini sendiri. Dimana SDM ini merupakan ujung tombak dari mutu pelayanan
Sakit akan bersurat ke SDM terkait usulan dikjur, ataupun diklat yang lain,
Selain itu Rumah sakit membuat pelatihan sesuai kebutuhan Rumah Sakit.
60
Pelatihan-pelatihan ini dilakukan continue atau berkelanjutan setiap
tahunnya.
antara lain:
SDM rumah sakit terdiri atas petugas medis dan non medis. Tenaga medis
namun dapt saja tugas dan fungsi administrasi tidak dijabat oleh orang yang
melalui tahap demi tahap proses kegiatan dan akan bertemu dengan bagian-
merasa tidak puas dan tidak nyaman. Kondisi itu terjadi, apabila petugas
dibagian pelayanan tidak langsung bersikap tidak ramah, kurang sopan, judes
61
SDM di RSUD-HD kota Bengkulu
RUANG KEBIDANAN
62
managemen bidang Kebidanan secara umum bertanggung jawab terhadap
1. Peningkatan pelayanan
inap dan unit khusus (IGD, VK, Poli Kebidanan dan Bangsal
Kebidanan)
2. Koordinasi :
a. Rapat keperawatan
c. Studi kasus
d. Supervise keperawatan
63
k. Pengembangan hemodialisa
KESEHATAN DI RS
maksudnya adalah rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit yang telah
yang ada dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan
64
1. Rujukan dan pelayanan kebidanan
65
3. Rujukan informasi medis
Pengolahan limbah Medis dan Non Medis Rumah Sakit kota Bengkulu,
a. Pemisahan Limbah
66
b. Penyimpanan Limbah
pagi, sore dan malam. Selain itu jika sampah sudah penuh sebelum
c. Penanganan Limbah
kecuali untuk limbah rumah tangga (bekas makan) pasien Covid dan
berbahaya sehingga limbah non medis dari pasien biasa dan pasien
covid tidak enyatu sehingga menjadi aman bagi semua orang. Sampah
belakang rumah sakit, tempat sampah yang kedap terhadap kutu dan
67
d. Pengangkutan dan pembuangan limbah
limbah akan di angkut oleh pihak ketiga yang sudah kerja sama
dengan rumah sakit dan di angkut 2 minggu sekali atau 2-3 kali dalam
seminggu.
Limbah cair bekas operasi dan lab akan dibuang melalui saluran yang
untuk dioleh menjadi air jernih kembali. Setelah cairan di kelola oleh ipal
(B3/Medis)
Indonesia),
68
a. Pedoman/acuan
69
b. Prosedur
2) Limbah B3 lainnya
berwarna merah.
70
A. ALUR KOMPLAIN PASIEN PADA RS KOTA BENGKULU
71
dengan jawaban atasan / karu, untuk dismpaikan kemanajemen Pada
72
10) Setiap complain yang terjadi akan dijadikan acuan untuk perbaikan
73
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berjalan sesuai teori. Selain itu dari pengkajian di Rumah Sakit daerah kota
Bengkulu.
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori tentang
Bengkulu.
yang telah ada dan tetap memberikan pelayanan yang maksimal pada
pasien.
74
DAFTAR PUSTAKA
Manengal, F. D., Kiyai, B., & Palar, N. (2022). Kinerja Tenaga Medis Dalam
Melayani Pasien Ruang Kelas Iii Rumah Sakit Budi Setia Langowan
Kabupaten Minahasa. Jurnal Administrasi Publik, 8(114).
75
Saputra, A. B. (2016). Indentifikasi Faktor-Faktor Keberhasilan Implementasi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Jurnal Penelitian Pers dan
Komunikasi Pembangunan, 19(3), 135-148.
https://www.psychologymania.com/2012/09/pengertian-manajemen-rumah-
sakit.html
76
LAMPIRAN
77
BAGIAN PELETAKAN OBAT BANGSAL KEBIDANAN
STASUIN PERAWAT
78
RUANG VK
79