Professional Documents
Culture Documents
Materi Fisika SMP Kelas 7,8,9 - Interior
Materi Fisika SMP Kelas 7,8,9 - Interior
KELAS 7, 8 DAN 9
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG
HAK CIPTA
Lingkup Hak Cipta
Pasal 1 Ayat 1 :
1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembat-asan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan Pidana:
Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melaku-
kan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf
d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melaku-
kan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf
b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam ben-
tuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Pasal 114
Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan men-
getahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak
Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan
pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Supriyanto, S.A.B., M.Si.
Putri Irmala Sari, S.A.B.,M.Si.
Andrey Hasan, S.Pd.
Diterbitkan Oleh
MATERI FISIKA SMP KELAS 7, 8, DAN 9
Penerbit:
Bintang Pustaka Madani
(CV. Bintang Surya Madani)
Anggota IKAPI Nomor: 130/DIY/2020
Jl. Wonosari Km 8.5, Dukuh Gandu Rt. 05, Rw. 08
Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 57773
Telp: 4358369. Hp: 085865342317
Email: redaksibintangpustaka@gmail.com
Facebook: Penerbit Bintang Madani
Instagram: @bintangpustaka
Website: www.bintangpustaka.com
www.pustakabintangmadani.com
Dicetak Oleh:
Percetakan Bintang 085865342319
KATA PENGANTAR
Daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR................................................................... ix
BAB I
BESARAN DAN SATUAN.......................................................1
BAB II
VEKTOR.......................................................................................7
BAB III
KINEMATIKA PARTIKEL.....................................................29
BAB IV
DINAMIKA PARTIKEL..........................................................69
BAB V
USAHA DAN ENERGI............................................................93
BAB VI
ELASTISITAS DAN GAYA PEGAS...................................117
viii Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
BAB VII
MOMENTUM LINIER..........................................................137
BAB VIII
ROTASI BENDA TEGAR.....................................................159
DAFTAR PUSTAKA..............................................................173
BIODATA PENULIS..............................................................175
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 ix
Daftar Gambar
BAB 1
BESARAN DAN SATUAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur,
mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan
memiliki satuan tertentu. Satuan adalah pernyataan yang
menjelaskan arti dari suatu besaran. Pada bab ini akan dijelaskan
besaran pokok dan besaran turunan, sedangkan besaran skalar
dan besaran vektor akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Besaran SI
Besaran Pokok Panjang meter
Massa kilogram
Waktu sekon
Suhu kevin
Kuat Arus Listrik ampere
Kuat Cahaya kandela
Besaran Turunan Jumlah Zat mol
Luas m2
Kecepatan m/s
Volume m3
Massa Jenis kg/m3
Percepatan m/s2
Gaya kg.m/s21 N
BAB 2
VEKTOR
Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti
“pembawa” (carrier), yang ada hubungannya dengan
“pergeseran” (displacement). Vektor biasanya digunakan
untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel atau
benda yang bergerak, atau juga untuk menggambarkan suatu
gaya. Vektor digambarkan dengan sebuah garis dengan
anak panah di salah satu ujungnya, yang menunjukkan
arah perpindahan/pergeseran dari partikel tersebut.
A A A
tan Axy ; sin Axy ; cos Axy
(2)
Ax A cos Ay A sin
(3)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 13
CONTOH 1 :
Pembahasan :
Hukum Asosiatif :
D + (E + F) = (D + E) + F (6)
C A2 B 2 2 AB cos (7)
R Rx2 Ry2
(8)
Dimana : R = besar vektor resultan
Rx = jumlah total vektor dalam arah
sumbu x
Ry = jumlah total vektor dalam arah
sumbu y
Dengan arah :
Ry
tan 1
Rx (9)
CONTOH 2 :
Pembahasan :
Py 18, 7 km
tan 0, 7957 38, 51o
Px 23, 5km
CONTOH 3 :
Jika diketahui : A = 7i – 6j
B = -3i + 12j
Berapakah A + B dab A – B ?
22 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
Pembahasan :
Soal :
BAB 3
KINEMATIKA PARTIKEL
Jika kita ingin menyelidiki dan menyatakan gerak benda
tanpa memandang penyebabnya, maka kita berhadapan dengan
bagian mekanika yang disebut dengan kinematika. Dalam
kinematika kita membahas gerak sebuah benda yang dapat
berotasi (seperti bola baseball yang dapat berputar dalam
geraknya menempuh suatu lintasan tertentu), atau kemungkinan
suatu benda bergetar selama geraknya (seperti tetesan air yang
jatuh). Masalah-masalah tersebut dapat dihindari juka yang
dibahas adalah gerak benda ideal yang disebut dengan partikel.
Secara matematis sebuah partikel diperlakukan sebagai titik,
yaitu benda tanpa ukuran, sehingga rotasi dan getaran tidak
perlu diperhitungkan dahulu.
Meskipun pada kenyataannya tidak ada benda tanpa
ukuran di alam ini, tetapi pengertian “partikel” ini sangat
bermanfaat karena benda nyata secara pendekatan sering
bersifat seperti partikel. Benda tidak harus “kecil” dalam
30 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
x x2 x1
v
t t2 t1 (1)
Dimana :
Δx = perpindahan
Δt = selang waktu/waktu tempuh yang diperlukan
Jika x2 < x1, benda bergerak ke kiri, berarti Δx =
x2 − x1 lebih kecil dari nol. Kecepatan rata-
rata akan bernilai positif untuk benda yang bergerak ke
kanan sepanjang sumbu x dan negatif jika benda tersebut
bergerak ke kiri. Arak kecepatan selalu sama dengan arah
perpindahan.Kecepatan suatu benda ada suatu saat atau
pada satu titik di lintasannya disebut kecepatansesaat (v).
Atau kecepatan sesaat dapat didefinisikan pula sebagai
kecepatan rata-rata pada limit Δt yang menjadi sangat
kecil, mendekati nol. Dengan demikian kecepatan sesaat
dapat dituliskan sebagai berikut :
x dx
v lim
t 0 t dt (2)
∆x
Dalam hitung analisa harga limit , dengan
∆t
mendekatnya Δt pada harga nol, ditulis dx/dt dan
disebut turunan atau derivat x terhadap t. Kecepatan
sesaat adalah besaran vektor, arahnya sama dengan
arah limit vektor perpindahan Δx .Karena Δt seharusnya
positif, maka tanda v sama dengan tanda Δx jadi kecepatan
positif menunjukkan gerakan ke kanan sepanjang sumbu x.
34 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
CONTOH 1 :
Pembahasan :
CONTOH 2 :
Pembahasan :
25
20 0
-5
15
-10
-15
10
-20
5 1 2 3 4
0
-25
waktu waktu
v v2 v1
a
t t2 t1 (3)
CONTOH 3 :
Pembahasan :
21m / s 0m / s
a 4, 2m / s 2
5s
x = vt (5)
Gambar 12. (a) Grafik v-t pada GLB (b) Grafik x-t pada GLB
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 39
v vt v0 vt v0 vt v0
a kons tan
t vt t0 t 0 t
Sehingga persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai :
vt = v0 + at (6)
Atau
v v
t t 0
a (7)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 41
v0 v1
v
2 (8)
Berdasarkan persamaan (6) di atas, maka persamaan
(8) menjadi :
v= 1
2 (v0 + v0 + at ) = v0 + 1 2 at (9)
x = vt (10)
42 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
x = (v + 12 at )t = v t + 12 at 2 (11)
Atau
x= 1
2 (v0 + vt )t = 1 2 t (v0 + vt ) (12)
v v v 2 v02
x 12 t v0 vt 12 t 0 vt v0 t
a 2a
CONTOH 4 :
Pembahasan :
x v0t 12 at 2
30m (0)t 12 2m 2s t 2
30m t 2
30m
5, 48 s
CONTOH 5:
Pembahasan :
Jika diketahui bahwa kereta api tersebut pada awalnya
bergerak dengan kecepatan v0 = 40 m/s lalu kemudian
direm sedemikian rupa sehingga pada akhirnya berhenti
(vt = 0), maka dapat dikatakan bahwa kereta api tersebut
mengalami perlambatan dalam selang waktu 60 detik
sebesar :
v vt v0 0 40m / s
a 0, 667 m / s 2
t tt t0 60 s
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 45
x v0t 12 at 2
(40)(60) 12 (0, 667)(60) 2
1200m
Gambar 8
a) Sebuah bola dan selembar kertas
yang ringandijatuhkan pada saat yang
sama.
b) Percobaan yang sama diulangi
tetapi dengan kertas yang berbentuk
gumpalan.
vt = gt (14)
h= 1
2 gt 2 (15)
v 2 = 2gh (16)
2h
t=
g (17)
CONTOH 6 :
Pembahasan :
h 12 gt 2 12 9, 8m / s 2 1s 2 4, 9m
vt gt 9, 8m / s 2 1s 9, 8m / s
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 49
h 12 gt 2 12 9, 8m / s 2 2 s 2 19, 6m
vt gt 9, 8m / s 2 2 s 19, 6m / s
h 12 gt 2 12 9, 8m / s 2 3s 2 44,1m
vt gt 9, 8m / s 2 2 s 29, 4m / s
vt = v0 + gt (17)
50 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
vt = v0 − gt (20)
h = v t − 12 gt 2 (21)
v 2 = v 2 − 2gh (22)
t 0
CONTOH 7 :
Pembahasan :
vt2 v02 2 gh
0 15m / s 2 9, 8m / s 2 h
2
15m / s
2
h
2 9, 8m / s 2
h 11,55m
52 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
h v0t 12 gt 2
11, 5 0 t 12 9, 8m / s 2 t 2
11, 5 12 9, 8m / s 2 t 2
2(11, 5)
t
(9, 8m / s 2 )
t 1, 53s
vtx v0 x at v0 x 0 t v0 x v0 cos
(23)
Dan
y y0 v0 y t 12 gt 2
(29)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 55
y y0 v0 y t 12 gt 2
(30)
ym v0 y t 12 gt 2
2
v sin 1 v sin
v0 sin 0 2 g 0
g g
v 2 sin 2 v02 sin 2
0
g 2g
v 2 sin 2
2g (31)
2v0 sin
t
g (33)
Dan posisi terjauh atau x maksimum adalah :
CONTOH 8 :
a. Tinggi maksimum ?
Pembahasan :
a. ym 7, 39
2g
2 9, 8m / s 2
2v0 sin 2 20m / s sin 37
0
b. t 2, 46 s
g 9, 8m / s 2
c. xm
v02 sin 2 20m / s sin 2 37
2 0
39, 24m
g 9, 8m / s 2
4. Gerak Melingkar
Sebuah benda yang bergerak membentuk suatu
lingkaran dapat dikatakan bahwa benda tersebut mengalami
gerak melingkar. Pada gerak lurus dikenal besaran
perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang semuanya
linier. Maka pada gerak melingkar akan dikenal besaran
perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut.
Perpindahan sudut merupakan perpindahan suatu
partikel pada lintasan gerak yang melingkar. Gambar 11
menunjukkan perpindahan posisi sebuah partikel dari
titikA ke titik B, sehingga dapat dikatakan bahwa partikel
tersebut telah menempuh perpindahan sudut θ (satuannya
adalahradian). Besar sudut θ adalah :
s
r
Dimana : θ = perpindahan sudut
s = jarak
r = jari-jari
58 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
3600 1
1 rad putaran
2 2
1 putaran 2 rad 3600
2 rad
10
360
(35)
Dimana :
ϖ = kecepatan sudut rata-rata (rad/s)
Δθ = perpindahan sudut (rad)
Δt = waktu (sekon)
s r
vT r
t t (37)
Percepatan sudut (α) adalah perubahan kecepatan
sudut pada selang waktu tertentu,sedangkan percepatan
sudut rata-rata ( ꬰ ) adalah :
ꬰ
t
t s
aT s
t t (39)
2
as T
S
2s
(40)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 61
2pr
v= ,
T
karena dalam satu putaran benda tersebut menempuh
satu keliling (2pr). Hubungan antara kecepatan sudut
dengan frekuensi adalah
ϖ
f = .
2p
Soal :
6. S e s e o r a n g ingin
menyebrangi sungai dari
A ke B. Kecepatan air
sungai adalah 10 km/jam
arah ke kanan. Misalkan
perahu dianggap bergerak
dengan kecepatan tetap,
arah tegaklurus tepi sungai. Tentukan laju dan arah
perahu terhadap tanah agar maksud di atastercapai.
7. Sebuah benda dilempar ke dalam sumur dengan
kecepatan awal 4 m/s. Bila benda mengenai dasar
sumur setelah 2 sekon. Berapakah kecepatan benda
saat mengenaidasar sumur dan kedalaman sumur ?
8. Sebuah bola dilemparkan vertikel ke bawah dari
jendela hotel dengan kecepatan awal 3 m/s. Pada jarak
berapakah di bawah jendela hotel kecepatan bola akan
menjadi dua kali kecepatan awal ?
9. Seseorang menjatuhkan benda dari gedung bertingkat
tanpa kecepatan awal. Ternyata setelah diukur waktu
yang dibutuhkan benda itu sampai jatuh ke tanah
adalah 2 sekon. Berapakah tinggi gedung itu ?
10. Sebuah gerinda berputar dengan kecepatan 240 putaran
setiap 5 menit. Jika jari-jari gerinda 15 cm. Berapakah
kecepatan linier suatu partikel yang terletak pada tepi
gerinda ?
11. Data berikut melukiskan posisi suatu benda sepanjang
sumbu x sebagai fungsi dari waktu. Gambarkanlah
64 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
BAB 4
DINAMIKA PARTIKEL
Pada bab ini, kita akan membahas tentang penyebab gerak
suatu partikel atau benda. Dinamika partikel merupakan ilmu
yang membahas tentang gaya-gaya yang menyebabkan suatu
partikel yang pada mulanya diam menjadi bergerak, atau yang
mempercepat atau memperlambat gerak suatu partikel.
4.1 Massa
Massa adalah ukuran inersia suatu benda. Makin
besar massa yang dimiliki sebuah benda, maka makin sulit
merubah keadaan geraknya. Lebih sulit menggerakkannya
dari keadaan diam atau memberhentikannya pada waktu
sedang bergerak, bahkan sulit merubah gerakannya untuk
keluar dari lintasannya yang lurus. Sebuah truk misalnya,
akan memiliki inersia yang lebih besar jika dibandingkan
dengan sebuah mobil sedan, dan truk itu lebih sulit untuk
dipercepat ataupun diperlambat geraknya. Dalam satuan
SI, satuan massa adalah kilogram (kg).
70 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
4.2 Gaya
Jika kita mendorong atau menarik sebuah benda , maka
dapat dikatakan bahwa kita melakukan gaya kepada benda
tersebut. Tetapi gaya juga dapat dilakukan oleh benda-
benda mati. Seperti pegas yang regang akan melakukan
gaya kepada benda-benda yang dikaitkan ke ujung-
ujungnya, atau sebuah lokomotif akan melakukan gaya
kepada deretan gerbong-gerbong yang sedang ditariknya.
Sebuah gaya memiliki
arah dan besar, sehingga
gaya merupakan vektor yang
mengikuti aturan-aturan
penjumlahanvektor. Gaya dapat
dinyatakan dengan sebuah
Gambar 21. Memberikan garis yang bertanda panah di
Gaya Tarik ujungnya sebagai arah dari gaya
tersebut sedangkan panjang garis
menyatakan besar gaya tersebut.
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 71
m1m2
F =G (1)
r2
G
Dimana :
FG = Gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
G = Tetapan gravitasi (6,673 x 10-11 Nm2/kg-2)
m1, m2 = Massa benda 1 (Kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
72 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
W = mg (2)
M
g =G (3)
r2
Contoh 1 :
Pembahasan :
Jika diketahui
m1 = 3 kg
m2 = 4 kg
r = 50 cm = 0,5 m
Maka besar gaya gravitasi antara dua benda tersebut
adalah :
0, 5m 3, 2 x10
m1 m2 3kg 4kg
F G
6, 673 x 1011 Nm 2 kg 2 9
N
r2 2
Contoh 2 :
Pembahasan :
f s s N (4)
f k k N (5)
Bahan ms mk
Baja di atas baja 0,74 0,57
Aluminium di atas baja 0,61 0,47
Tembaga di atas baja 0,53 0,36
Kuningan di atas baja 0,51 0,44
Seng di atas besi tuang 0,85 0,21
Tembaga di atas besi tuang 1,05 0,29
Gelas di atas besi tuang 0,04 0,40
Tembaga di atas gelas 0,68 0,53
Teflon di atas teflon 0,04 0,04
Teflon di atas baja 0,04 0,04
∑ F = 0 (6)
Artinya total gaya-gaya yang diproyeksikan pada
setiap sumbu koordinat akan samadengan nol.
∑F = ∑F = ∑F
X Y Z = 0 (7)
∑ F = ma (8)
Artinya ∑ F ≠ 0 dan gaya merupakan sebuah aksi yang
bisa mempercepat sebuah benda.
Setiap gaya F adalah sebuah vektor yang memiliki besar
dan arah. Sehingga persamaan (8)dapat ditulis dalam
bentuk komponen-komponen vektor sebagai berikut :
Contoh 3 :
Pembahasan :
∑F X =0 ∑F =0
Y
F − f S =0 N − W = 0
F − m S N =0 N = mg
F = µs N
∑F X = ma ∑F =0
Y
F − f K = ma N − W = 0
F − µK N = ma N = mg
F = ma + µ K N
Contoh 4 :
Pembahasan :
F x ma a ax
Wx f ma
W sin ma f
ma f
W
sin
Komponen gaya pada sumbu y adalah :
F x 0
N Wy 0
N Wy W cos
Contoh 5 :
Pembahasan :
F x 0
F y ma
T1 W1 m1a
T1 m1 g m1a
T1 m1a m1 g
T1 m1 a g
(1)
Balok 2 :
F x 0
F y ma
T2 W2 m2 a
T2 m2 g m2 a
T2 m2 a m2 g
T2 m2 a g
(2)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 85
T1 T2
m1 a g m2 g a
m1a m2 a m2 g m1 g
m2 m1
a g
m1 m2 (3)
Percepatan pada tali yang menghubungkan kedua
buah balok adalah sama, jika diasumsikan bahwa tali
tersebut dalam keadaan tegang.
Subtitusi persamaan (3) ke persamaan (2), sehingga
diperoleh :
T2 T m2 g m2 a
m m1
m2 g m2 2 g
m1 m2
m22 g m1 m2
m2 g g
m1 m2 m1 m2
m22 mm
m2 1 2 g
m1 m2 m1 m2
m m2 m22 m m
m2 1 1 2 g
m1 m2 m1 m2 m1 m2
2m1 m2
T g
m1 m2 (4)
86 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
SOAL :
BAB 5
USAHA DAN ENERGI
Bab ini membahas tentang analisis alternatif mengenai
gerak suatu benda dalam hubungannya dengan besaran energi.
Konsep energi dan konsep usaha mempunyai hubungan yang
erat, Keduanya merupakan besaran skalar, sehingga tidak
mempunyai arah yang berhubungan dengannya.
5.1 Usaha
Usaha adalah suatu kegiatan untuk mencapai kegiatan
tertentu. Untuk mengetahui berapa besarnya usaha, maka
perlu adanya bantuan rumus. Besarnya rumus usaha yaitu:
W=Fxs
dimana :
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
94 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
Contoh Soal :
A. Usaha Positif
Usaha positif adalah usaha yang dilakukan gaya pada
suatu benda dan benda tersebut bergerak searah dengan
gaya.
B. Usaha Negatif
Usaha Negatif adalah usaha yang dilakukan gaya pada
suatu benda dan benda tersebut bergerak berlawanan
dengan arah gaya tersebut.
C. Usaha Nol
Usaha nol adalah usaha yang terjadi apabila arah gaya
tegak lurus dengan arah perpindahan. Besarnya usaha
yang dilakukan adalah nol.
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 95
Contoh 1 :
Pembahasan :
Wtot W p W fr WG WN
3200 J 2000 J 0 0
1200 J
5.2 Energi
Dalam fisika, energi sering diartikan sebagai
kemampuan melakukan usaha. Jika suatu benda melakukan
usaha, maka benda tersebut akan kehilangan energi yang
sama dengan usaha yang dilakukannya.
E =12 mv 2 (4)
v2 v2
Wtot m 2 1 d
2d
100 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
Wtot EK 2 EK 1
Wtot EK (6)
Contoh 2 :
Pembahasan :
a. Energi kinetik :
EK = ½ mv2 = ½ (0,145 kg) (25 m/s)2 = 45 J
b. Usaha yang dilakukan pada bola :
W = EK2 – EK1 = ½ mv22 – ½ mv12 = 45 J – 0 = 45 J
Contoh 3 :
Pembahasan :
v 2 v 2 2 gh 2 gh
EP = mgh (9)
EM = EK + EP (12)
EK 1 EP1 EK 2 EP 2
1
mv12 mgh1 12 mv22 mgh2
(14)
2
108 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
Contoh 4 :
Pembahasan :
1
2 mv12 mgh1 12 mv22 mgh2
2
1
2 m(0)0 m 9, 8m / s 2 (3m) 12 mv22 m(9,88m / s 2 ) 2 (1m)
v22 2 9, 8m / s 2 (3m) (9, 8m / s 2 ) 2 (1m)
2
v2 39, 2m / s
v2 6, 3m / s
5.5 Daya
Daya didefinisikan sebagai kecepatan melakukan
usaha atau kecepatan perubahan energi,dan dapat ditulis
dalam persamaan :
W
P=
t (15)
Fs
P
= = Fv
t
Soal :
BAB 6
ELASTISITAS
DAN GAYA PEGAS
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali
ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan). Banyak benda
yang berubah bentuknya oleh pengaruh gaya, akan tetapi
bentuk atau ukurannya akan kembali ke semula setelah gaya
yang diadakan padanya dihilangkan. Benda seperti itu disebut
benda yang elastik. Tetapi banyak juga benda yang mengalami
perubahan permanen, dan benda seperti ini disebut sebagai
benda tidak elastik.
6.1 Tegangan
Tegangan (stress) adalah gaya yang bekerja pada
permukaan seluas satu satuan. Tegangan merupakan
besaran skalar yang memiliki satuan N.m-2 atau Pascal
(Pa). Tegangan pada sebuah benda menyebabkan benda
itu mengalami perubahan bentuk.
118 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
gaya F
Tegangan( )
luas permukaan A (1)
perubahan panjang L
regangan 0
panjang awal L (2)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 119
Tekanan adalah
memendeknya suatu
benda yang disebabkan
oleh dua gaya yang
sama besar dengan arah
berlawanan dan masing-
masing menuju tengah-
tengah benda. Sedangkan
geser adalah bergesernya Gambar Diagram Tegangan-
F
tegangantarik (kompres )
A L0 F
tegangantarik (kompres ) L AL
L0
(3)
Dimana L0 adalah panjang awal benda, A adalah luas
penampang lintang, ∆L adalah perubahan panjang yang
disebabkan oleh gaya F yang diberikan (Gambar 1.a dan
1.b). Karena regangan hanya berupa bilangan, maka satuan
modulus Young sama seperti satuan tegangan yaitu gaya
per satuan luas.
Modulus Luncur (G) atau modulus geser didefinisikan
sebagai perbandingan tegangan luncur dengan regangan
luncur. Modulus luncur suatu bahan dinyatakan sebagai
gaya per satuan luas. Pada umumnya nilai modulus luncur
suatu bahan mencapai setengah sampai sepertiga nilai
modulus Young. Modulus luncur disebut juga modulus
122 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
F
G
teganganluncur
A L0 F
teganganluncur L AL
L0
(4)
P
B
V / V0 (5)
CONTOH 1 :
Pembahasan :
F 1000 lb
Tegangan ( ) 40.000 lb in 2
A 0, 025 in 2
L 0, 01 ft
regangan 0, 00125
L0 8 ft
tegangan 40.000 lb in
2
32 x106 lb in 2
regangan 0, 00125
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 125
FP = kx (6)
Dimana konstanta
perbandingan kdisebut konstanta
pegas (ukuran kekakuan pegas)
yang nilainya pada umumnya
berbeda untuk pegas yangberbeda.
Pegas itu sendiri memberikan gaya
dengan arah yang berlawanan,
sebesar :
FS = -kx
126 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
6.4 Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas merupakan salah satu jenis
energi potensial yang berhibungan dengan bahan-bahan
elastis. Misalnya saja sebuah pegas sederhana (Gambar
5) akan mempunyai energi potensial ketika ditekan (atau
diregangkan), karena ketika dilepaskan, pegas itu dapat
melakukan kerja pada sebuah bola seperti yang ditunjukkan
oleh gambar. Pada sebuah pegas yang teregang (Gambar
4.b), gaya FP tidak konstan tetapi berubah-ubahsepanjang
jarak x (secara linier berubah-ubah dari nol pada posisi tidak
teregang sampai kx ketika terentang sepanjang x). Jika F p
diasumsikan sebagai gaya rata-ratanya, maka :
F p 12 (0 kx) 12 kx
W F=
= px ( 12 kx)( x) = 12 kx2
EP Elastik = 1
2 kx 2 (7)
1
F=
T (8)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 129
1 2 1 2
E mv kx
2 2 (9)
130 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
1 2 1 1
E m0 k (0) 2 m02
2 2 2 (11)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 131
1 2 1 2 1 2
mv kx kA
2 2 2
k
v 2 ( A2 x 2 )
m
k x2
v 2 A2 1 2
m A
1 2 1 2
mv = kA
2 2
k
v02 = A2
m
Diperoleh persamaan :
x2
v v0 1
A2 (12)
CONTOH 2 :
Pembahasan :
1 1
mv0 0 0 kA2
2 2
k 19, 6 N m
v0 A (0,1m) 0, 808 m s
m 0, 3kg
x2 (0, 05) 2
v v0 1 ( 0, 808 m s ) 1 0, 7 m s
A2 (0,1) 2
F kA (19, 6 N m)(0,1m)
a =
=
= = 6, 53 m s
m m 0, 3kg
2 2
g) Pada x = ± ½ A, diperoleh :
0,1m
2
1 1
EP kx 2 k A 19, 6 N m
1 1 2
2, 5 x10 J
2 2 2 2 2
EK E EP 9, 8 x102 J 2, 5 x102 J 7, 3 x102 J
Soal :
8. Perhatikan gambar di
samping, dengan suatu
benda yang ditekankan
pada pegas yang tetapan
pegasnya k = 400 N/m sebanyak 8 cm.Benda itu dilepas
dan menggeser di atas meja datar. Diketahui bahwa
55 cm dari titik di mana benda itu dilepas, ia berhenti.
Berapakahgesekan yang ia alami ?
BAB 7
MOMENTUM LINIER
Bab ini akan membahas konsep yang mirip dengan konsep
usaha dan konsep energi, yaitu konsep momentum linier.
Terkait dengan konsep momentum adalah konsep impuls.
Berhubungan dengan kedua konsep ini adlah hukum kekekalan
momentum. Banyak gejala alam yang dapat dijelaskan dengan
bantuan konsep momentum dan impuls, diantaranya ialah
tumbukan antara dua benda.
p = mv (1)
p
F t
(2)
Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9 139
mv mv0 m v v0 v
F t
t
m
t
ma
Contoh 1 :
Pembahasan :
I = Δp
FΔt = mv − mv0
F (7 ´10−4 s) = 2kg(0 − 6s)
F = -1,71´10−4 N
(∑ F i )
=0 , artinya gaya
yang signifikan hanyalah
gaya yang diberikan tiap bola ke bola lainnya ketika terjadi
tumbukan. Maka impuls untuk masing-masing bola
adalah :
FAKSI FREAKSI
F12 F21
F1t F2 t
m1 (v1 ' v1 ) m2 (v2 ' v2 )
m1v1 ' m1v1 m2 v2 ' m2 v2
m1v1 m2 v2 m1v1 ' m2 v2 '
P sebelum tumbuhan Psetelahtumbuhan
(4)
Atau
EK awal EK akhir
mv 12 mv '
1 2 2
2
1
2 m1 v12 12 m2 v22 12 m1 v12 12 m2 v22
m1 v12 m1 v '12 m2 v '22 m2 v22
m1 v12 v '12 m2 v '22 v22 (6)
Contoh 2 :
Pembahasan :
m1 v1 m2 v2 m1 m2 v '
m1 v1 m2 v2
v'
m1 m2
10000kg 24 m s 10000kg 0
v'
10000kg 10000kg
2, 4 x105 kg . m s
v'
2 x104 kg
v ' 12 m s
b) Pada awalnya energi total adalah :
p sebelum tumbukan
p setelah tumbukan
mA v A1x mB vB1x mA v A 2 x mB vB 2 x
mA v A1x mA v A 2 x mB vB 2 x
p sebelum tumbukan
p setelah tumbukan
mA v A1 y mB vB1 y mA v A 2 y mB vB 2 y
0 mA v A 2 y mB vB 2 y
146 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
p sebelum tumbukan
p setelah tumbukan
mv MvM m M v '
mv m M v '
v
m M v '
m
EK 1 EP1 EK 2 EP 2
1
2 m M v '2 m M gh 12 m M v '2 m M gh
2 m M v ' m M gh
1 2
v ' 2 gh
v
m M v ' m M 2 gh
m m
148 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
3. Pusat Massa
Percepatan gravitasi bumi (g) akan mengakibatkan
sebuah benda bermassa m mengalami gaya berat yang
arahnya selalu ke bawah menuju pusat bumi. Maka semua
partikel zat di dalam suatu benda juga mengalami gaya
tarik bumi, dan gaya tunggal yang disebut gaya berat
merupakan resultan semua gaya tarik tersebut. Arah gaya
tiap-tiap partikel menuju pusat bumi. Tetapi karena jarak
ke pusat bumi itu demikian sangat jauhnya, sehingga gaya
dapat dianggap sejajar satu sama lain. Jadi berat suatu benda
adalah resultan dari jumlah besar gaya sejajar.
W = w1 + w2 + = ∑ w (7)
Koordinat x garis kerja W adalah :
x
w1 x1 w2 x2 ...
wx wx
w1 w2 ... w W (8)
y
w1 y1 w2 y2 ...
wy wy
w1 w2 ... w W (9)
x
m1 g1 x1 m2 g 2 x2 ... m1 x1 m2 x2 ...
mx
m1 g1 m2 g 2 ... m1 m2 ... m (10)
x
m1 g1 x1 m2 g 2 x2 ... m1 x1 m2 x2 ...
mx
m1 g1 m2 g 2 ... m1 m2 ... m (11)
Contoh 2 :
Pembahasan :
Soal :
BAB 8
ROTASI BENDA TEGAR
Jenis gerak yang paling sering ditemukan adalah
kombinasi gerak translasi dan gerakrotasi. Pada bab ini
akan dibahas gerak rotasi terhadap sebuah benda tegar.
Benda tegar adalah benda dengan bentuk tertentu yang
tidak berubah segingga partikel-partikel pembentuknya
berada pada posisi yang tetap relatif satu sama lain.
Translasi Rotasi
vt v0 at 1 1 t
x v0t 12 at2 0t 12 t
v12 v02 2ax t2 02 2
v v 0 1
v t 0 12 v1 v0 t 2 t 0
2 2
x = vt t
oleh gaya F4, maka pintu tidak akan berotasi sama sekali.
Lengan gaya untuk gaya F3 ditemukan dengan cara
menarik garis sepanjang arah gaya F3 (garis kerja F3).
Kemudian garislain digambarkan tegak lurus terhadapnya,
dan menuju sumbu. Panjang garis kedua ini merupakan
lengan gaya untuk F3 dan disebut sebagai r3 (Gambar 2.b).
Lengangaya tegak lurus terhadap garis kerja gaya dan di
ujung yang lainnya tegak lurus terhadap sumbu rotasi.
Besar torsi didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan
lengan gaya. Jika r^ adalah lengan gaya dan tanda tegak
lurus (⊥) mengingatkan bahwa kita harus menggunakan
jarak dari sumbu rotasi yang tegak lurus terhadap garis
kerja gaya (Gambar 3.a). Maka secara umum torsi dapat
dituliskan :
r F (1)
rF (2)
rF sin (3)
164 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9
CONTOH 1 :
Pembahasan :
Untuk Gambar (a) :
F 700 N
r 0, 05m
Sehingga diperoleh,
I = mr 2 (4)
EKRotasi 12 m r 2 12 mr 2 2 12 I
(6)
Jika sebuah benda bergerak translasi sambil berotasi
(menggelinding), maka benda itu akanmemiliki total energi
kinetik yang sama dengan jumlah energi kinetik translasi
dan enrgi kinetik rotasinya.
W = τ θ (8)
CONTOH 1 :
Pembahasan :
v2
1
Mv 12 2
MR 2 2 Mgh
R
2 5
1 2 2 2
v v gh
2 10
10
v gh
7
Dari persamaan di atas tampak bahwa nilai v tidak
bergantung pada massa M maupun radius R dari bola
tersebut.
L = Iw (10)
dv d mv dp
F ma m
dt dt dt
d I dL
I I d
dt dt dt
Soal :
DAFTAR PUSTAKA
Supriyanto,S.A.B.,M.Si. lahir di
Teluk Betung Utara pada tanggal 19
September 1990, putra bungsu dari
5 (lima) bersaudara dari pasangan
Bapak Tukirman dan Ibu Jaharah.
Penulis menyelesaikan pendidikan di
Sekolah Dasar Negeri 1 Gulak –Galik
pada tahun 2001, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 16
Bandar Lampung pada tahun 2004,
dan Sekolah Menengah Umum (SMU)
Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2007. D3 Administrasi
Perkantoran dan Sekretari Universitas Lampung pada tahun
2010. S1 Administrasi Bisnis Universitas Lampung pada tahun
2012 . S2 Magister Ilmu Administrasi Universitas Lampung
pada tahun 2014. Saat ini adalah dosen tetap Program Studi S1
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung. Mengampu matakuliah Matematika
Bisnis , Akuntansi , Mengetik Cepat dan Statistika Bisnis. Aktif
Menulis artikel dan berbagai jurnal ilmiah tentang Keuangan,
dan Matematika.
176 Materi Fisika SMP Kelas 7, 8, dan 9