Professional Documents
Culture Documents
Modul Praktikum Farmakognosi
Modul Praktikum Farmakognosi
Disusun Oleh :
apt. Ani Haerani S.Farm., M.Farm
apt. Sendy Triansyah S.Farm., MMRS
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
1
VISI DAN MISI INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
Visi :
Menjadi institut kesehatan yang unggul dan berwawasan global pada tahun
2045.
Misi :
i
VISI MISI FAKULTAS FARMASI
Visi :
Menjadi program pendidikan sarjana farmasi yang unggul dan berwawasan
global dalam keilmuan dan teknologi sediaan bahan alam pada tahun 2045.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana farmasi sesuai dengan standar
nasional dengan integritas kemanusiaan guna menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi unggul dalam keilmuan dan teknologi
sediaan bahan alam yang berdaya saing nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mendukung dan mengembangkan
ilmu di bidang sarjana farmasi khususnya keilmuan dan teknologi
sediaan bahan alam yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat atas dasar tanggung
jawab sosial demi kepentingan kemanusiaan khususnya dalam
keilmuan dan teknologi sediaan bahan alam.
4. Mengembangkan kerjasama dalam bidang kefarmasian tingkat nasional
dan internasional guna mendukung kompetensi dan pemberdayaan
lulusan.
5. Meningkatkan kualitas manajemen dan tata kelola penyelenggaraan
pendidikan kefarmasian secara efektif dan efisien
ii
VISI DAN MISI
Visi :
Menjadi program pendidikan sarjana farmasi yang unggul dan berwawasan
global dalam keilmuan dan teknologi sediaan bahan alam pada tahun 2045.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana farmasi sesuai dengan standar
nasional dengan integritas kemanusiaan guna menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi unggul dalam keilmuan dan teknologi
sediaan bahan alam yang berdaya saing nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan penelitian untuk mendukung dan
mengembangkan ilmu di bidang sarjana farmasi khususnya keilmuan
dan teknologi sediaan bahan alam yang bertujuan untuk kesejahteraan
manusia.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat atas dasar
tanggung jawab sosial demi kepentingan kemanusiaan khususnya
dalam keilmuan dan teknologi sediaan bahan alam.
4. Mengembangkan kerjasama dalam bidang kefarmasian tingkat
nasional dan internasional guna mendukung kompetensi dan
pemberdayaan lulusan.
5. Meningkatkan kualitas manajemen dan tata kelola penyelenggaraan
pendidikan kefarmasian secara efektif dan efisien
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penataan“ Materi Praktikum Farmakognosi”
untuk program riset Sarjana Farmasi Institut Kesehatan Rajawali.
Materi Praktikum ini terbuat untuk menolong mahasiswa agar dapat
melakukan praktikum dengan baik. mudah- mudahan dengan terdapatnya materi
praktikum ini dapat memberikan kontribusi terhadap kenaikan wawasan dan
uraian mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Farmakognosi.
Terima kasih kami tujukan kepada pihak yang telah membantu pada
penataan materi praktikum Farmakognosi.
Bandung,……2021
Penyusun
iv
PETUNJUK PENGGUNAAN
6. Pada saat pengambilan reagen cair harus memakai pipet dengan bantuan ball
pipet.
7. Jika terjadi kecelakaan semacam kebakaran, terdapat tertelan atau terhirup
bahan kimia segera laporkan.
8. Penguapan pelarut untuk bahan mudah terbakar harus dilakukan di dalam
lemari asam.
9. Cuci tangan sebelum dan sesudah praktikum.
10. Toleransi keterlambatan 15 menit saat sebelum praktikum dimulai.
11. Praktikan yang tidak mengikuti kuis tanpa keterangan tidak akan
mendapatkan nilai kuis, tapi jika izin terlebih dahulu maka dapat mengikuti
kuis susulan.
12. Syarat masuk ke laboratorium yaitu praktikan harus membawa jurnal dan laporan.
v
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................. ix
BAB 1 ................................................................................................................. 1
BAB 2 ................................................................................................................. 6
BAB 3 ................................................................................................................. 9
BAB 4 ................................................................................................................. 12
BAB 5 ................................................................................................................. 15
BAB 6 ................................................................................................................. 19
BAB 7 ................................................................................................................. 22
vi
DAFTAR KOMPETENSI
vii
DAFTAR PUSTAKA
Utama:
Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia jilid VI. Depkes RI, Jakarta.Depkes
RI, 1995. Farmakope Indonesia Jilid VI, Depkes RI, Jakarta.
Gunawan, Didik dan Sri Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid I.
PenebarSwadaya, Jakarta.
viii
PENDAHULUAN
ix
KARAKTERISTIK MAHASISWA
SASARAN PEMBELAJARAN
x
Sub-CPMK:
xi
METODE PEMBELAJARAN
Software :
• Video
• E learning
• Youtube
Hardware :
• In focus
• Papan tulis
• Buku
xii
BAB I
PENGENALAN MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANNYA
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan bagian dan fungsi dari mikroskop
Dasar Teori
Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)
Mikroskop cahaya adalah suatu benda untuk melihat sel mikroorganisme yang tidak
dapat dilihat oleh penglihatan kita. Berikut merupakan penjelasan mengenai
metode tata laksana bagian serta spesifikasi
Alat
1
Mikroskop
Bahan
-
Cara Kerja
a. Mengendalikan Letak Mikroskop
Alat ini disimpan dengan seksama di meja dengan letak yang tepat.
b. Mengendalikan Pencahayaan
1. Mikroskop yang sumbernya sinar matahari, hendaknya dipakai dimeja
dekat jendela. Tidak menyimpan dekat cahaya matahari secara
langsung.
2. Sumber mikroskop dengan sinar lampu digunakan dengan memasang
lampu 15 cm dibagian muka mikroskop.
2
7. Setelah diperoleh objek dengan bidang pandang yang jelas, putar
cakram mikroskop untuk mengarahkan lensa objektif perbesaran kuat
tepat di atas objek.
8. Agar diperoleh pandangan yang jelas, diatur kembali melalui pemutar
halus, sambil mengamati melalui lubang pengintai.
d. Menyiapkan Preparat
3
Pertanyaan Praktikum
4
BAB II
PENGENALAN SIMPLISIA DAN ALAT PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum ::
Dasar Teori
Menurut FI Edisi III, definisi simplisia yaitu bahan alam yang digunakan sebagai
obat yang belum di proses melalui pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain
berupa bahan yang telah dikeringkan .
3. Simplisia Mineral berupa yaitu pelikan atau mineral yang belum diolah atau
telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni.
Alat
1. Mikroskop,
2. Kaca penutup,
5
3. Kaca Objek,
Bahan
9. Simplisia temulawak,
6
Cara Kerja
- Tuliskan nama latin, nama resmi, klasifikasi, taksonomi tanaman, khasiat dan
kandungan kimia.
Pertanyaan Praktikum
1. Jelaskan definisi dari simplisia?
7
BAB III
PEMBUATAN SIMPLISIA
Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dan tahapan tahapan pembuatan simplisia
Dasar Teori
Sumber simplisia nabati yang menjadi tanaman obat adalah faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas simplisia. Tanaman obat berupa tumbuhan liar ini berupa
tanaman budidaya. Berikut ini adalah tahapan- tahapan pembuatan simplisia: .
a. Pengumpulan Bahan Baku
Senyawa aktif yang ada pada bagian dalam tanaman berkaitan dengan
waktu panennya. Waktu panen yaitu disaat bagian tanaman mengasilkan
senyawa dalam jumlah yang melimpah.
b. Sortasi Basah
Umumnya tujuannya yaitu untuk membuang kotoran dan bahan asing lain
dari bahan simplisia. Contoh memisahkan bahan asing seperti tanah, kerikil,
rumput yang menempel pada simplisia.
c. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainya yang
melekat pada simplisia.
d. Perajangan
Perajangan bahan simplisia bertujuan untuk memudahkan proses
pengeringan. Tanaman yang baru diambil disimpan di bawah terik matahari
selama 24 jam lalu dirajang.
e. Pengeringan
Pada tahap ini memberikan simplisia yang kuat, tahan lama, sehingga dapat
disimpan dalam jangka waktu panjang.
Alat
8
1. Pisau
2. Nampan
3. Bak cuci
4. Kain berwarna gelap
Bahan
1. Rimpang Temulawak,
2. Rimpang Kunyit,
3. Rimpang Jahe.
Cara Kerja
5. Lakukan perajangan pada rimpang, lalu pengupasan pada buah atau biji dan
pemotongan pada akar, batang dan ranting.
Pertanyaan Prakrikum
Jelaskan tahapan pembuatan simplisia!
9
BAB IV
IDENTIFIKASI SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPI
Tujuan Praktikum :.
Mahasiswa dapat mengetahui macam macam pemeriksaan untuk menilai simplisia
Mahasiswa dapat mengidentifikasi simplisia secara mikroskopi
Dasar Teori
1. Pemeriksaan Organoleptis
2. Pemeriksaan Mikroskopis
3. Pemeriksaan Fisika
Pemeriksaan fisika seperti (kelarutan , bobot jenis, titik lebur, titik beku,
rotasi optik, kadar air, sifat-sifat simplisia di bawah sinar ultra violet, pengamatan
mikroskopik dengan sinar polarisasi).
4. Pemeriksaan Kimia
5. Pemeriksaan Biologi
10
Alat
1. Kaca Objek,
2. Cover Glass,
3. Mikroskop,
4. Gelas kimia,
5. Pipet tetes,
6. Tabung reaksi,
7. Bunsen,
8. Penangas air.
Bahan
1. Larutan Kloralhidrat
Prosedur Kerja
1. Simpan serbuk simplisia diatas kaca objek secukupnya setelah itu tetesi
dengan larutan kloralhidrat.
2. Simpan diatas spiritus lalu hangatkan tetapi jangan sampai mendidih. Setelah
itu tutup dengan cover glass, amatilah dengan mikroskop menggunakan
11
perbesaran kuat atau lemah.
3. Amatilah ciri khusus dari setiap simplisia yang diamati.
4. Gambar hasil yang telah diamati, dan beri nama pada gambar simplisia yang
diamati.
Pertanyaan Praktikum
Uraikan nama tanaman, nama tanaman asal dan keluarga dari simplisa yang
diamati!
12
BAB V
MENGIDENTIFIKASI POLIFENOL, SAPONIN, TANIN DAN KUINON
Tujuan Praktikum :
Teori
Terdapat obat kimia yang kurang efektif dalam pengobatan penyakit
seseorang, maka dari itu digunakan tumbuhan sebagai bahan obat. Tentunya
sebelum bahan obat itu digunakan sebagai obat, harus ada pengujian kualitas atau
mutu yang harus dilakukan. Diantaranya yaitu uji organoleptik, makroskopik,
mikroskopij, dan secara kimia. Selain itu, juga harus mengetahui kandungan dari
tumbuhan tersebut agar tumbuhan yang digunakan tepat sasaran dalem penentuan
khasiat kandungan.
Untuk mendapat kemurnian, untuk mengetahui senyawa yang terkandung
dalam tumbuhan maka dilakukan pengamatan atau identifikasi pada simplisia, uji
kemurnian dan skrinning fitokimia.
Agar suatu bahan diketahui golongan kimianya maka dilakukan dengan
cara mengidentifikasi kandungan kimia dan skrinning fitokimia. Sebelum
menentukan cara atau metode ekstrasi , dilakukan pengujian pendahuluan untuk
mengidentifikasi golongan senyawa yang terdapat pada tumbuhan tersebut.
1. Polifenol
Mengidentifikasi polifenol dengan mencampuran serbuk simplisia
dengan air 10 ml, lalu dipanaskan selama 10 menit , kemudian disaring saat
masih panas, lalu didiamkan sampai dingin. Setelah dingin ditambah
dengan pereaksi besi (II) klorida sebanyak 3 tetes.Sampel yang mengandung
fenolat akan terjadi perubahan menjadi warna biru.uji polifenol termasuk uji
adanya flavonoid yaitu dengan cara melarutkan kurang lebih 1 ml larutan
ekstrak dengan 1-2 ml metanol 50% lalu dipanaskan pada suhu 50%. dan
apabila sudah dingin, tambahkan logam Mg dan HCL pekat 4-5 tetes.
13
perubahan warna merah atau jingga pada filtrat menunjukan adanya
flavonoid.
2. Saponin
Saponin akan membentuk busa jika dikocok dan busa akan tetap
ada atau tidak hilang walaupun ditambahkan asam
3. Tanin
enyawa yang mempunyai gugus hidroksi fenolik yang banyak
terdapat ditumbuhan. daun, batang, buah merupakan bagian tempat
terdapatnya tanin. letak tanin pada tumbuhan, terpisah dari enzim
sitoplasma dan protein.fungsi dari tanin diantaranya yaitu sebagai penolak
hewan pemakan tumbuhan
4. Kuinon
Alat
1. Pipet Tetes,
2. Tabung Reaksi,
3. Penangas Air,
4. Bunsen,
5. Penjepit,
Bahan
1. FeCl3
2. Larutan gelatin 1 %
3. HCl 2 N
4. Larutan KOH
14
Prosedur Kerja
1. Identifikasi Senyawa Polifenol
Ekstrak kental dituangkan ke dalam tabung reaksi yang sudah
dipanaskan dengan air selama 15 menit. Kemudian disaring pada saat masih
panas. Setelah dingin, filtrat lalu ditetesi pereaksi besi (III) klorida (FeCl3).
Senyawa fenol ditandai dengan terbentuk warna hijau hingga biru kehitaman.
2. Identifikasi Senyawa Tanin
Ekstrak kental ditambahkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan
air lalu dipanaskan dalam penangas air selama 15 menit, kemudian disaring
panas-panas. Filtrat lalu ditetesi larutan gelatin 1%. Senyawa tanin ditandai
dengan terbentuknya endapan berwarna putih.
3. Identifikasi Senyawa Saponin
Ekstrak kental ditambahkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan
air lalu dipanaskan dalam penangas air selama 15 menit, kemudian disaring
panas-panas. Setelah dingin, filtrat dikocok kuat secara vertikal selama 30
detik. Senyawa saponin ditandai dengan terbentuknya busa setinggi kurang
lebih 1 cm yang persisten selama beberapa menit dan tidak hilang juga setelah
ditambahkan asam klorida (HCl 2N) atau setelah didiamkan selama 20 menit.
4. Identifikasi Senyawa Kuinon
Ekstrak kental dalam tabung reaksi dipanaskan didalam air
penangas air selama 15 menit. lalu disaring, filtrat diteteskan Larutan KOH.
Terbentuknya warna kuning hingga merah menunjukkan adanya senyawa
golongan kuinon.
Pertanyaan Praktikum
Apa saja yang dihasilkan dari identifikasi senyawa polifenol, tanin, saponin dan
kuinon?
15
BAB VI
IDENTIFIKASI AMILUM SECARA MIKROSKOPI DAN KIMIAWI
Tujuan
Dilakukannya praktikum ini agar mahasiswa mampu dan mengetahui cara
mengidentifikasi secara kimiawi dan mikroskopi serta mengetahui macam amilum
yang digunakan pada praktikum
Teori
Biasanya pada umbi, daun, batang dan biji-bijian banyak mengandung
amilum. Dalam farmasi, amilum digunakan sebagai bahan tambahan, pengikat,
penghancur dalam pembuatan sediaan farmasi.
Suspensi amilum dapat digunakan sebagai antidotum terhadap keracunan
iodium dan yang dapat digunakan sebagai emolien yaitu amilum gliserin, selain itu
untuk basis supositoria juga.Struktur anatomi dari butir amilum yaitu terlihat
adanya lapisan mengelilingi hilus, itu disebut dengan lanela.
Amilum eksentris, yaitu hilumnya terletak di pinggir . lapisan dalam lanela
terbentuk karena adanya pemadatan molekul dan kadar airnya berbeda pada awal
pertumbuhan tiap lapisan
Alat
1. Object glass,
2. cover glass,
3. beaker glass,
4. pipet tetes,
5. tabung reaksi,
6. bunsen.
Bahan :
1. Pati beras,
2. Pati gandum,
3. Pati jagung,
16
4. Pati singkong,
5. Aquadest,
6. Larutan iodium,
Prosedur Kerja
beras)
2. Dst.....
Siapkan amilum lalu letakan diatas object glass, setelah itu tetesi dengan sedikit
air lalu tutup dengan cover glass. Lihat dan amati pada mikroskop dengan
perbedaran kuat dan lemah. lalu amati bentuk amilum dari masing masing jenis
tanaman tersebut.
Sebutkan nama amilum yang telah diamati dan tunjukan bagian-bagian amilum
yang telah diamati tersebut
17
4. Jelaskan dan sebutkan asal, klasifikasi dan taksonomi dari amilum yang
diamati
Pertanyaan Praktikum
1. Jelaskan pengertian dari amilum
2. Sebutkan jenis amilum yang digunakan pada praktikum?
BAB VII
18
PEMBUATAN
Tujuan Praktikum
Dilakukannya praktikum ini agar mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan
prosedur pembuatan ektrak dengan metode maserasi
Teori
Ekstrasi merupakan proses memisahkan bahan dari bahan campurannya
menggunakan pelarut dimana hal tersebut berdasarkan perbedaan kelarutannya
terhadap dua cairan yang tidak saling larut yang berbeda.
Maserasi dan perkolasi merupakan metode dasar yang dilakukan pada
ekstrasi. Metode maserasi dan perkolasi akan dipilih dilihat dari faktor bahan yang
akan dipilih seperti sifat dari bahan tersebut.
Metode Ekstraksi
1. Ekstraksi Dilakukan dengan 2 cara yaitu dingin (Maserasi dan Perkolasi) dan
panas (Refluks, Soxhlet, Digesti, Infus, Dekok)
2. Destilasi
Alat
• Maserator,
• Batang pengaduk,
• Corong Buchner,
• Kertas saring,
19
• Beaker glass 100 ml,
• Evaporator,
• Waterbath,
Bahan
Prosedur Kerja
2. Siapkan bahan lalu timbang serbuk dari daun sirih dengan berat 1 kg
4. Tambahkan air dimana perbandingan antara serbuk daun dan air sebanyak 1:4
5. Setelah itu tutup toples kaca lalu dibiarkan selama 2 hari dengan suhu kamar
terlindung dari cahaya
6. Toples kaca ditutup dengan alumunium foil lalu diaduk berulang kali sampai
serbuk dan air tercampur rata.
7. Ambil filtrat dari serbuk dan air yang sudah di maserasi menggunakan kain
flanel
20
Pertanyaan Praktikum
1. Jelaskan yang dimaksud dengan ekstrasi?
2. Sebutkan dan jelaskan macam metode ekstrasi!
21