Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan Kehilangan, Berduka
Asuhan Keperawatan Kehilangan, Berduka
BERDUKA
KELOMPOK 2
ARGA WIDYAYUDA ( 42010121B015 )
DENI AMALA ( 42010121B007 )
DEVI DWI SEPTALIANI ( 42010121B008 )
LINTA ULINUHA ( 42010121B016 )
RIZKA NUR AMALIA ( 42010121B012 )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep Kehilangan,
Kematian dan Berduka “ dengan sebaik – baiknya.
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ilmu
keperawatan serta sebagai syarat menempuh mata kuliah Psikologi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan serta bimbingan dari tim
kelompok maupun berbagai pihak.
Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus penulis
sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan malalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknik maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………...…………..……………………………………..i
Kata Pengantar................................................................................................................................ii
Daftar Isi ……………………………..……………………………………………………….….iii
BAB I...........................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.......................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................7
1.3 Tujuan............................................................................................................................7
1.3.1 Tujuan Umum.........................................................................................................7
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................................................7
BAB II.........................................................................................................................................8
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................8
2.1 Pengertian......................................................................................................................8
2.1. Definisi Kehilangan.................................................................................................8
2.1. Definisi Berduka.....................................................................................................8
2.1. Definisi Kematian...................................................................................................8
2.2 Penyebab Kematian......................................................................................................8
2.3 Tanda dan Gejala..........................................................................................................9
2.4 Tipe kehilangan.............................................................................................................9
2.5 Jenis Jenis Kehilangan.................................................................................................9
2.6 Pengaruh Kematian....................................................................................................10
2.7 Fase - Fase kehilangan dan berduka..........................................................................11
BAB III TINJAUAN ASKEP TEORI.............................................................................13
3.1Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Kehilangan dan Berduka.........................13
3.1.1 Pengkajian....................................................................................................................13
3.1.2 Analisa Data.................................................................................................................16
3.2 Diagnosa Keperawatan..................................................................................................16
3.3 Intervensi......................................................................................................................16
3.4 Implementasi.................................................................................................................17
3.5 Evaluasi.........................................................................................................................18
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN KASUS......................................................................19
4.1 Study Kasus.................................................................................................................19
4.2 Pengkajian.....................................................................................................................19
4.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN...................................................................................20
4.4 INTERVENSI...............................................................................................................24
4.5 IMPLEMENTASI.........................................................................................................25
4.6 Tabel Evaluasi..............................................................................................................27
BAB V PENUTUP....................................................................................................................28
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................28
5.2 Saran ............................................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lahir, kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang universal dan
kejadian yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup
seseorang.Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan
umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini dapat
disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi dari yang
bersangkutan atau disekitarnya.
Dalam perkembangan masyarakat dewasa ini, proses kehilangan dan
berduka sedikit demi sedikit mulai maju. Dimana individu yang mengalami proses
ini ada keinginan untuk mencari bentuan kepada orang lain.
Pandangan-pandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang perawat
apabila menghadapi kondisi yang demikian. Pemahaman dan persepsi diri
tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif. Kurang memperhatikan perbedaan persepsi menjurus pada
informasi yang salah, sehingga intervensi perawatan yang tidak tetap (Suseno,
2004).
Perawat berkerja sama dengan klien yang mengalami berbagai tipe
kehilangan. Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menghadapi dan menerima kehilangan. Perawat membantu klien untuk
memahami dan menerima kehilangan dalam konteks kultur mereka sehingga
kehidupan mereka dapat berlanjut. Dalam kultur Barat, ketika klien tidak
berupaya melewati duka cita setelah mengalami kehilangan yang sangat besar
artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan sosial yang serius.
Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam
lingkungan asuhan keperawatan. Sebagian besar perawat berinteraksi dengan
klien dan keluarga yang mengalami kehilangan dan dukacita. Penting bagi
perawat memahami kehilangan dan dukacita. Ketika merawat klien dan keluarga,
parawat juga mengalami kehilangan pribadi ketika hubungan klien-kelurga-
perawat berakhir karena perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian.
Perasaan pribadi, nilai dan pengalaman pribadi mempengaruhi seberapa jauh
perawat dapat mendukung klien dan keluarganya selama kehilangan dan kematian
(Potter & Perry, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang kami angkat dari makalah ini adalah
bagaimana Konsep Kehilangan, Kematian dan Berduka.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memahami Konsep Kehilangan dan Berduka serta Kematian.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui pengertian kehilangan, kematian dan berduka.
1.3.2.2 Mengetahui tanda dan gejala kehilangan dan berduka Mengetahui
diagnosa keperawatan untuk kehilangan dan berduka
1.3.2.3 Untuk mengetahui penatalaksanaan keperawatan dengan masalah
kehilangan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.1.1 Definisi Kehilangan
Menurut Stuart (2005) kehilangan adalah suatu keadaan individu
mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya ada dan dimiliki. Kehilangan
merupakan sesuatu yang sulit di hindari . seperti kehilangan harta, kesempatan
kesehatan bahkan orang yang sangat disayangi.Kehilangan merupakan suatu
kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau tidak ada dari
sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.
2.1.2 Definisi Berduka
a. Marah
b. Menolak potensial kehilangan
c. Mengekspresikan distress dari potensial kehilangan
d. Rasa bersalah
e. Perubahan kebiasaan, makan, pola tidur, pola mimpi
f. Perubahan tingkat aktivitas
g. Perubahan pola komunikasi
h. Perubahan libido
i. Berduka cita
3.1.1 Pengkajian
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi duka
cita klien: apa yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan
melalui perilaku. Beberapa percakapan yang merupakan bagian
pengkajian agar mengetahui apa yang mereka pikir dan rasakan adalah :
⁃ Persepsi yang adekuat tentang kehilangan
⁃ Dukungan yang adekuat ketika berduka akibat kehilangan
⁃ Perilaku koping yang adekuat selama proses
a. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan
adalah :
Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam
keluarga yang mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan
sikap optimis dalam menghadapi suatu permasalahan termasuk dalam
menghadapi perasaan kehilangan.
Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup
yang teratur, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress
yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang mengalami
gangguan fisik
Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama
yang mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak
berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh masa depan yang suram,
biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi kehilangan.
Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu : Kehilangan atau perpisahan
dengan orang yang berarti pada masa kana-kanak akan mempengaruhi
individu dalam mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa
(Stuart-Sundeen, 1991)
Struktur Kepribadian : Individu dengan konsep yang negatif, perasaan
rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang
tidak objektif terhadap stress yang dihadapi
b. Faktor Presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapatmenimbulkan perasaan kehilangan.
Kehilangan kasih sayang secara nyata ataupun imajinasi individu
seperti: kehilangan sifat bio-psiko-sosial antara lain meliputi :
⁃ Kehilangan kesehatan
⁃ Kehilangan fungsi seksualitas
⁃ Kehilangan peran dalam keluarga
⁃ Kehilangan posisi di masyarakat
⁃ Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
⁃ Kehilangan kewarganegaraan
c. Mekanisme Koping
Koping yang sering dipakai individu dengan kehilangan respon antara
lain: Denial, Represi, Intelektualisasi, Regresi, Disosiasi,
Supresi dan Proyeksi yang digunakan untuk menghindari intensitas
stress yang dirasakan sangat menyakitkan. Regresi dan disosiasi
sering ditemukan pada pasien depresi yang dalam. Dalam keadaan
patologis mekanisme koping tersebut sering dipakai secara berlebihan
dan tidak tepat.
d. Respon Spiritual
⁃ Kecewa dan marah terhadap Tuhan
⁃ Penderitaan karena ditinggalkan atau merasa ditinggalkan
⁃ Tidak memilki harapan; kehilangan makna
e. Respon Fisiologis
⁃ Sakit kepala, insomnia
⁃ Gangguan nafsu makan
⁃ Berat badan turun
⁃ Tidak bertenaga
⁃ Palpitasi, gangguan pencernaan
⁃ Perubahan sistem imun dan endokrin
f. Respon Emosional
⁃ Merasa sedih, cemas
⁃ Kebencian
⁃ Merasa bersalah
⁃ Perasaan mati rasa
⁃ Emosi yang berubah-ubah
⁃ Penderitaan dan kesepian yang berat
⁃ Keinginan yang kuat untuk mengembalikan ikatan dengan
individu atau benda yang hilang
⁃ Depresi, apati, putus asa selama fase disorganisasi dan
keputusasaan
⁃ Saat fase reorganisasi, muncul rasa mandiri dan percaya diri
g. Respon Kognitif
⁃ Gangguan asumsi dan keyakinan
⁃ Mempertanyakan dan berupaya menemukan makna kehilangan
⁃ Berupaya mempertahankan keberadaan orang yang meninggal
⁃ Percaya pada kehidupan akhirat dan seolah-olah orang yang
meninggal adalah pembimbing.
3.3 Intervensi
Tujuan umum :
Pasien berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas.
Tujuan khusus:
1. Mampu mengungkapkan perasaan berduka
2. Menjelaskan makna kehilangan
3. Klien dapat mengungkapkan kemarahan nya secara verbal
4. Klien dapat mengatasi kemarahan nya dengan koping yang adaptif
5. Klien dapat mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya
6. Klien dapat mengidentifikasi tingkat depresi
7. Klien dapat mengurangi rasa bersalah nya
8. Klien dapat menghindari tindakan yang dapat merusak diri
9. Klien dapat menerima kehilangan
10. Klien dapat bersosialisasi lagi dengan keluarga atau orang lain
3.4 Implementasi
a. Mengingkari
⁃ Jelaskan proses berduka
⁃ Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan nya
⁃ Mendengarkan dengan penuh perhatian
⁃ Secara verbal dukung pasien,tapi jangan dukung pengingkaran yang
dilakukan
⁃ Jangan bantah pengingkaran pasien, tetapi sampaikan fakta
⁃ Teknik komunikasi diam dan sentuhan
⁃ Perhatikan kebutuhan dasar pasien
b. Marah
⁃ Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan kemarahan
secara verbal tanpa melawan dengan kemarahan.
⁃ Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah respon yang
normal karena merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan.
⁃ Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga.
⁃ Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga bukan marah pada
perawat.
⁃ Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahannya.
c. Tawar-menawar
⁃ Bantu pasien untuk mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya
⁃ Dengarkan dengan penuh perhatian
⁃ Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan yang tidak
rasional
⁃ Berikan dukungan spiritual
d. Depresi
⁃ Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa bersalah
⁃ Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan kesedihannya
⁃ Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping pasien dan
memegang tangan pasien
⁃ Hargai perasaan pasien
⁃ Bersama pasien bahas pikiran negatif yang sering timbul
⁃ Latih pasien dalam mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki
e. Penerimaan
⁃ Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien secara teratur
⁃ Bantu klien untuk berbagi rasa ,karena biasaanya tiap anggota tidak berada
ditahap yang sama pada saat yang bersamaan.
⁃ Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan
setelah masa berkabung telah dilalui.
⁃ Jika keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan adalah
ziarah (menerima kenyataan),melihat foto-foto proses pemakaman
3.5 Evaluasi
a. Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara spontan
b. Klien menunjukkan tanda-tanda penerimaan terhadap kehilangan
c. Klien dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain
d. Klien mempunyai koping yang efektif dalam menghadapi masalah akibat
kehilangan
e. Klien mampu minum obat dengan cara yang benar
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
4.2 PENGKAJIAN
Identitas Klien
TABEL DIAGNOSA
Keluarga mengatakan
bahwa klien sering
melamun dan mengaku
merindukan sosok
suaminya.
Penegakan diagnosa
1. Duka cita b.d kematian orang terdekat d.d klien sering mengurung diri, klien tidak mau makan dan terus menangis serta klien
berkata ia susah untuk tidur karena sering memikirkan suaminya.
2. Ketidak Efektifan Koping b.d kematian orang terdekat d.d klien lemas, klien sering mengurung diri, klien tidak mau makan dan
terus menangis serta kelurga pasien mengatakan bahwa klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok suaminya.
4.4 INTERVENSI
2. 11 September 2021
pukul 09.30 WIB Mengidentifikasi jenis mekanisme koping keluarga
pukul 09.40 WIB Mendukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
5. 11 September 2021 -Sediakan informasi factual yang tepat sesuia dengan kebutuhan
- Pukul 15.15 WIB - Membangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada rasa saling
percaya dan saling menghormati
-Menunjukkan empati, kehangatan dan ketulusan.
4.6 TABEL EVALUASI
NO DX TANGGAL DAN JAM EVALUASI PARAF
1. 11 September 2021 S: keluarga pasien mengatakan, bahwa klien sering melamun dan
pukul 18.30 WIB mengaku merindukan sosok suaminya.
O: pasien masih terlihat sering mengurung diri
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1-4
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan
atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki. Kehilangan
merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada
menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya.
Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan. NANDA
merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka diantisipasi dan berduka
disfungsional. Berduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman
individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang,
hubungan/kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya
kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal. Berduka disfungsional adalah suatu
status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar-besarkan saat
individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan
ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal, abnormal, atau
kesalahan/kekacauan. Peran perawat adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
perilaku berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku dan memberikan
dukungan dalam bentuk empati.Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu: Aktual atau nyata
dan persepsi. Terdapat 5 katagori kehilangan, yaitu : Kehilangan seseorang seseorang
yang dicintai, kehilangan lingkungan yang sangat dikenal, kehilangan objek eksternal,
kehilangan yang ada pada diri sendiri/aspek diri, dan kehilangan kehidupan, membagi
respon berduka dalam lima fase, yaitu : pengikaran, marah, tawar-menawar, depresi dan
penerimaan.
5.2 SARAN
Saran untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan sebagai berikut :
1. Dalam perencanaan tindakan,harus disesuaikan dengan kebutuhan klien pada saat
itu.
2. Dalam perumusan diagnose keperawatan,harus diprioritaskan sesuai dengan kebut
uhan maslow ataupun kegawatan dari masalah. Selalu mendokumen
DAFTAR PUSTAKA
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.
Mubarak, Wahid Iqbal. 2015.Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar 1. Jakararta: Selemba
Medika.
https://doku.pub/download/askep-kehilangan-dan-berdukadocx-https://dokumen.tech/
document/askep-kehilangan-dan-berduka.htm