You are on page 1of 14

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PATOLOGIS


PADA NY. S G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 35 MINGGU
DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RSUP
DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Rabu/03 Maret 2022, Jam 14.30 WIB
Tanggal Masuk : 02 Maret 2022 Jam 14.00 WIB

Identitas Pasien: Penanggung Jawab


Status: Suami
1. Nama: Ny. S 1. Nama: Tn. A
2. Umur: 44 Tahun 2. Umur: 50 Tahun
3. Agama: Islam 3. Agama: Islam
4. Pendidikan: SMP 4. Pendidikan: SMA
5. Pekerjaan: Swasta 5. Pekerjaan: Supir
6. Suku bangsa: Jawa 6. SukuBangsa: Jawa
7. Alamat: Klaten 7. Alamat: Klaten

A. Data Subjektif
1. Alasan masuk kamar bersalin:
Ibu datang ruukan poli obgyn dengan tekanan darah 167/107 dan hasil
protein urine +
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini merasakan pusing. Tengkuk terasa sakit.
3. Tanda-tanda persalinan
a. Kontraksi sejak : belum ada
b. Lamanya : belum ada
c. Intensitas : belum ada
d. Lokasi ketidaknyamanan : di perut
e. Pengeluaran pervaginam : belum ada
f. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir>10 kali
g. Riwayat Perkawinan: menikah, umur saat menikah 41 tahun,
lamanya pernikahan 3 tahun.
4. RiwayatMenstruasi
a. Menarche usia 14 tahun.
b. Siklus tidak teratur
c. Lama 7 hari
d. Sifatdarah: encer
e. Baukhas
f. Flour albous: Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keputihan
yang bau, berwarna dan menyebabkan gatal.
g. Dismenorhe: Ibu mengatakan jika haid tidak nyeri
h. Banyaknya: 3-4 kali ganti pembalut setiap hari
i. HPMT: 08-07-2021
j. HPL: 14-04-2022
k. UK: ibu mengatakan umur kehamilannya 7 bulan
5. Riwayat Kehamilanini:
a. Riwayat ANC
ANC teratur, frekuensi selama hamil 5 kali, oleh bidan di BPM
b. Obat-obatan/jamu yang dikonsumsi selama hamil: tidak ada
c. Imunisasi TT: TT2
d. Keluhan/masalah/keadaan yang dirasakan ibu selama hamil: Ibu
mengatakan memiliki riwayat darah tinggi sejak usia kehamilan 7
minggu dan mengalami bengkak pada kaki pada usia kehamilan 6
bulan.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertamanya
7. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan: ibu mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi.
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
1) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasa berdebar-debar saat
melakukan aktifitas ringan dan tidak berkeringat
dingin ditelapak tangan.
2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit
pinggang dan saat buang air kecil tidak sakit.
3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.
4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk
berkepanjangan selama 3 bulan.
5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kuku, dan kulit tidak
pernah berwarna kuning.
6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah lapar, haus, dan
buang air kecil pada malam hari.
7) Hipertensi : Ibu mengatakan pernah merasakan sakit kepala,
pandangan kabur, dan tekanandarah > 140/90
mmHg.
8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang
yang disertai keluar busa dari mulut.
b. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan pernah mengalami demam 3 bulan yang lalu dan
sudah diberi terapi obat dari bidan.
c. Riwayat penyakit ginekologi
Ibu mengatakan pernah melakukan operasi tumor mamae sinistra 2
tahun yang lalu dan masih sering kontrol sampai sekarang.
d. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang sakit apapun seperti batuk,
pilek, dan panas. Hanya kadang merasakan pusing
e. Riwayat Operasi
Ibu mengatakan pernah mengalami operasi kista mamae sinistra
f. Riwayat penyakit keluarga yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan dari keluarga yaitu Ibu kandung sedang menderita
penyakit Diabetes.
9. Kebutuhan Fisik
a. Nutrisi:
Selama hamil: Ibu mengatakan makan 2x/hari porsi sedang, jenis
makanan nasi, sayur, lauk, cemilan serta minum 6-7 gelas/hari
jenis air putih, es teh dan sirup es.
(Makan terakhir 3 jam yang lalu, minum terakhir ½ jam yang
lalu), porsi: sedang, jenis makanan/minuman yang dikonsumsi:
nasi dengan telur rebus dan sayur asam dan minum air putih ½
gelas)
b. Eliminasi:
Selama hamil: Ibu mengatakan BAB 1 kali/hari konsistensi
lembek serta BAK 5-6 kali/hari, warna urine kuning jernih, bau
khas urine.
BAK terakhir: Ibu mengatakan lupa kapan ia BAK karena
terpasang selang kencing, dan BAB terakhir jam 12.30 WIB
Tanggal 4 September 2021(sifat lembek, warna: kuning bau: khas,
keluhan: tidak ada).
c. Aktivitas
Selama hamil Ibu mengatakan aktivitas di rumah yaitu masak,
mencuci dan menyapu.
d. Istirahat (tidur)
Selama hamil Ibu mengatakan tidur pernah tidur siang dan tidur
malam 6 - 7 jam per hari.
(terakhirtidur malam: 7 jam pada Tanggal 4 September 2021,
terakhir tidur siang: 1 jam).
e. Personal hygiene:
Selama hamil Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x
sehari, ganti pakaian 2x sehari dan keramas 3x dalam seminggu.
(mandi terakhir jam 06.00 WIB pada Tanggal 5 September 2021,
keramas terakhir juga tadi pagi jam 06.00 WIB Tanggal 5
September 2021).
10. Keadaan Psiko, Sosio dan Spiritual (kesiapan menghadapi proses
persalinan)
a. Pendamping persalinan: Ibu didampingi suami
b. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang
dihadapi: Ibu mengatakan cemas dalam menghadapi
persalinannya karena ini merupakan pengalaman pertamanya dan
mengingat Tekanan Darah Ibu tinggi
c. Dukungan keluarg
Keluarga dan kerabat selalu mendukung agar persalinan Ibu
berjalan dengan lancar serta Ibu dan bayi selamat, dimana
keluarga Ibu selalu menunggu di luar ruangan kamar bersalin dan
bersedia membanru dan memenuhi kebutuhannya.
d. Persiapan persalinan yang telah dilakukan: transportasi, biaya,
perlengkapan Ibu dan bayi.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaanumum: Sedang, Kesadaran: compos mentis
b. Tanda – Tanda Vital:
Tekanan Darah: 167/107 mmHg, Suhu: 36,5˚C, Pernapasan: 24
x/menit, Nadi: 97 x/menit, SPO2 76%
c. Berat Badan: BB sekarang 98, BB sebelum hamil 83 kg kenaikan
15 kg.
d. Tinggi Badan: 156 cm
e. IMT = 98 kg / (1,56 cm)2 = 40,27
IMT = sangat gemuk
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : mesocephal, rambut hitam dan panjang, kulit rambut
bersih dan rambut rontok
b. Hidung: tidak ada pembesaran kelenjar dan terpasang O2 3L/menit
dengan nasal kanul
c. Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada benjolan,
kelenjar limfe tidak mengalami pembesaran parotitis
d. Dada (payudara): mamae dekstra areola hiperpigmentasi, mammae
membesar, tidak ada benjolan, puting susu menojol, dan kolostrum
belum keluar. Mamae sinistra terdapat bekas luka operasi
pengangkatan dikarena riwayat tumor.
e. Abdomen
1) Inspeksi
Bentuk normal, bekas luka tidak ada, ada striae gravidarum,
2) Palpasi
a) Leopold 1: teraba lunak dan tidak melenting
b) Leopold 2: pada bagian kanan ibu teraba memanjang
seperti papan dan pada bagian kiri teraba bagian-bagian
kecil janin.
c) Leopold 3: bulat dan melenting
d) Leopold 4: bagian terendah masih mudah digerakkan.
Belum masuk panggul
e) TFU Mc.Donald 25 cm.
Taksiran Berat Janin: (33-12)x155=2.170 gram
3) Auskultasi:
Punctum maksimum disebelah kanan perut ibu dibawah pusat,
DJJ: frekuensi 129 kali/menit,irama teratur.
4) His: belum terdapat his
5) Palpasi supra pubik: kandung kemih kosong
f. Ekstrimitas:
Tangan sebelah kanan terpasang infus RL 20 tpm dan terpasang
Syringe pump berisi MgSO4 10 ml konsentrasi 40%
Kaki kanan dan kiri odema, tidak ada varises danreflex patella
kanan dan kiri (+/+)
g. Genetalia Eksterna dan Anus
Vagina: tidak ada odema, tidak ada pembesaran kelenjar
Anus: tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal periksa 2 September 2021 Jam 13.20 WIB
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Golongan Darah B A, AB, B, O
Hemoglobin 11.9 12 – 16 g/dL
Eritrosit 4.55 4.2-5.4 10^6/mL
Hematokrit 38 37-47 %
Trombosit 312 150-450 103/μL
MCV 82.9 80-100 fL
MCH 28,4 27-32 pg
MCHC 34,2 32-36 g/dL
RDW 13,9 11,5-14,5 %
Leukosit 11340 4800-10800 103/μL

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Creatinin 0.4 0.6-1.1 Mg/dl
Albumin 3.3 L 3.8-5.4 gr/dl
Gula Darah 77 70-125 Mg/dl
Sewaktu
Imunoserologi
HBsAG Non Reaktif Non Reaktif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
Anti HCV Non Reaktif Non Reaktif
Urologi
Protein Urine ++

II. ANALISA DATA


A. Diagnosa:
Ny. S G1 P0 A0 Umur Kehamilan 35 Minggu dengan Preeklampsia
Berat Suspect IUGR
B. Masalah:
1. Pusing
2. Tekanan darah tinggi
C. Kebutuhan:
1. Mengatur posisi yang membuat Ibu nyaman
2. Terapi obat
3. Pematauan Vital Sign
D. Diagnosa Potensial:
Eklampsia dan IUGR
E. Identifikasi Tindakan Segera
Identifikasi dengan metode USG, yakni:
1. Urgency (dilihat dari ketersediaan waktu, mendesak atau tidaknya
masalah tersebut diselesaikan).
2. Seriousness (tingkat keseriusan masalah).
3. Growth (tingkat perkembangan masalah).
Berdasarkan penilaian dengan menggunakan skala likert yakni poin 1
(sangat kecil), 2 (kecil), 3 (sedang), 4 (besar), dan 5 (sangat besar)
ditemukan hasil penilaian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Penilaian USG (Urgency, Seriousnessand Growth)
U S G
Masalah Total
(Urgency) (Seriousness) (Growth)
PEB 5 4 4 13
Obesitas 4 4 4 12

Methods Man
persalinan diteruskan sesuai
dengan kurva Friedman setelah Hormonal, Obesitas,
mendapat terapi medikamentosa kehamilan pertama dan
untuk stabilisasi Ibu penderita dengan
predisposisi genetik DM.

PEB

Pola aktivitas
Minimnya pengetahuan
(pembatasanaktivitas)
tentang persalinan
dan Gaya Hidup

Material Environmen
t

Gambar3.1 Fishbone PEB


Methods Man

kemampuan diet mengurangi


protein dan kalori berlebihan Hormonal, Asupan
makanan/minuman,genet
ik DM

Obesitas

pola tidur dan olahraga


Minimnya pengetahuan
tentang bahaya berat badan
berlebih

Material Environment

Gambar3.2 FishboneObesitas
F. Penatalaksanaan
Selasa, 28 September 2021
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa kondisi ibu
kurang baik dikarenakan tekanan darah masih tinggi
Rasionalisasi: Memberitahukan hasil pemeriksaan merupakan
salam satu hak pasien (Depkes, 2012)
Evaluasi: Ibu merasa cemas dengan kondisinya saat ini.
2. Memberikan memberikan support dan motivasi kepada ibu.
Rasionalisasi: Menurut Manuaba (2007) salah satu kebutuhan
pada ibu bersalin yaitu memberikan support mental dari keluarga
dan tenaga kesehatan.
Evaluasi: Ibu mengerti dan cemas mulai berkurang.
3. Menganjurkan ibu untuk ditemani keluarga maupun suaminya
dan menganjurkan kepada suami dan keluarga agar memberikan
dukungan kepada ibu.
Rasionalisasi: Salah satu konsep dari persalinan normal adalah
kehadiran pendamping persalinan (suami, keluarga, dan teman)
akan memberikan efek positif terhadap proses persalinan
(Indrayani, 2013).
Evaluasi: Ibu didampingi suami dan sudah diberi dukungan.
4. Memberitahukan dan meminta persetujuan suami dengan
menandatangani lembar persetujuan tindakan medis mengenai
tindakan yang akan dilakukan yaitu berkolaborasi dengan dokter
untuk dilakukan manaemen PEB
Rasionalisasi: Tujuan umum dari manajemen ekspektatif adalah
untuk memperbaiki luaran perinatal dengan mengurangi
morbiditas neonatal serta memperpanjang usia kehamilan tanpa
membahayakan ibu. Odendaal, dkk melakukan uji kontrol acak
(randomized Controlled Trial/RCT) pada pasien dengan
preeklamsia berat yang mendapat terapi ekspektatif. Dari uji
tersebut di dapatkan hasil tidak terdapat peningkatan komplikasi
pada ibu, sebaliknya dapat memperpanjang usia kehamilan,
mengurangi kebutuhan ventilator pada neonatus dan mengurangi
komplikasi total pada neonatal (POGI, 2016 ).
Evaluasi: Ibu dan keluarga bersedia dilakukan manajemen PEB
5. Melakukan manajemen PEB pada ibu
Rasionalisasi : a) Tersedia fasilitas perawatan maternal dan
neonatal intensif. b) Usia kehamilan : Janin viabel – 34 minggu.
c) Rawat Inap. d) Di evaluasi di kamar bersalin dalam 24-48 jam.
e) Pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru, Magnesium
sulfat profilaksis dan antihipertensi. Pemberian obat antikejang
(MgSO4) Harus tersedia antidotum MgSO4, bila terjadi
intoksinasi yaitu Kalsium Glukonas 10 % = 1 g (10 % dalam 10
cc) diberikan i.v selama 60 menit. Pemberian antihipertensi
(Nifedipin) Dosis awal nya 10-20 mg, diulangi 30 menit bila
perlu. Dosis maksimum 120 mg per 24 jam.Nifedipin tidak boleh
diberikan sublingual karena efek vasodilatasi sangat cepat,
sehingga hanya boleh diberikan per oral. Dopamet dosis awal 250
mg, 2–3 kali sehari untuk 2 hari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 2
hari sesuai kebutuhan. Dosis pemeliharaan adalah 500–2.000 mg
per hari. Dosis maksimal adalah 3.000 mg per hari. f) Stop
pemberian MgSO4 dalam 24 jam. g) USG untuk mengevaluasi
kesejahteraan janin, gejala dan pemeriksaan labolatorium. h)
Evaluasi Ibu dan janin setiap hari. i)Jika usia > 34 minggu sudah
masuk masa inpartu dan di dapatkan perburukan maternal atau
fetal maka lakukan persalinan (POGI, 2016 ).
Evaluasi : terapi manajemen PEB sudah diberikan
6. Monitoring input cairan (melalui oral ataupun infus) dan output
cairan (melalui urin)
Rasionalisasi: Monitoring input/output cairan untuk mencegah
Edema paru sebagai akibat dari gejala preklampsia yang terjadi
karena peningkatan cairan yang sangat banyak (Cunningham,
2005).
Evaluasi: Ibu minum air putih sekitar 700 cc, Infus RL yang
terpasang sisa 300 cc, urin 600 cc.
7. Melakukan observasi keadaan ibu dan janin
Rasionalisasi: memantau keadaan ibu dan kesejahteraan janin
dengan melakukan observasi DJJ dan His, Tekanan Darah, NADI,
Respirasi tiap 60 menit. Balance cairan setiap 6 jam (Depkes,
2012).
Evaluasi: Hasil observasi terlampir pada lembar observasi pasien.
CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/ Tanggal Catatan Perkembangan


1. Selasa/ S: Ibu mengatakan perutnya semakin kencang-kencang
28 September dan pegal pada bagian punggung
2021
Jam 13.00 WIB O: KU sedang, kesadaran Compos Mentis, TD
127/64mmHg, N 98 x/m, R 26 x/m, His 3x/10 menit
40”, DJJ 137x/m, infus RL terpasang 12 tpm berisi
oksitosin 5 IU, Syringe pump masih terpasang berisi
MgSO4 10 ml konsentrasi 40%, urin, 800 cc.
Pembukaan serviks 5 cm, portio tipis, ketuban (+),
penurunan kepala di hodge II, tidak ada moulase tulang
kepala.
A: Ny. D G1P010 Umur Kehamilan 39+6Minggu inpartu
kala I fase aktif dengan Preeklampsia Berat.

P: 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa keadaan


bayi ibu baik dan pembukaan sudah 5 cm
2. Memberikan memberikan support dan motivasi
kepada ibu.
3. Mempersilahkan ibu mengatur posisi senyaman
mungkin dan menganjurkan ibu tidur miring ke kiri
agar mempercepat proses penurunan kepala bayi.
4. Mengajarkan ibu teknik relaksasi (pernapasan
dalam) saat ada kontraksiuntuk mengurangi rasa
nyeri.
5. Memberikan massage Efflurage kepada ibu yang
merupakan pijatan yang berfungsi sebagai
pengurangan rasa nyeri pada saat persalinan pada
ibu inpartu kala I fase aktif pijatan berupa usapan
lembut dan lambat serta panjang atau tidak terputus-
putus bisa dilakukan dengan posisi pasien telentang
atau miring, teknik pijat ini menimbulkan efek
relaksasi dan menciptakan rasa nyaman.
6. Monitoring input cairan (melalui oral ataupun infus)
dan output cairan (melalui urin).
7. Melakukan observasi keadaan ibu dan janin serta
kemajuan persalinan dan melakukan dokumentasi.
2. Selasa, S: Ibu mengatakan perutnya semakin mules dan ada rasa
28 September ingin BAB
2021
Jam 13.10 WIB O: KU baik, kesadaran Compos Mentis, TD 131/75
mmHg, R 25x/menit, N 84 x/menit, T 36˚C. DJJ 140
x/menit, His 5x/10menit 50". Pembukaan ±10cm, portio
tidak teraba, ketuban (-), kepala di hodge III.

A: Ny. D G1P010 Umur Kehamilan 39+6Minggu inpartu


kala II dengan Preeklampsia Berat.
P:
1. Melihat adanya tanda persalinan kala II.
Rasionalisasi: menurut Depkes (2012), tanda gejala
kala II yaitu;
1) Ibu ingin meneran/mengejan
2) Perineum menonjol
3) Vulva dan anus membuka
4) Meningkatnya pengeluaran lendir
5) Kepala telah turun pada dasar panggul
Evaluasi: sudah tampak ada dorongan meneran,
perenium menonjol, dan vulva membuka
2. Penolong menyiapkan diri dengan mencuci tangan
dan memakai APD.
Rasionalisasi: Penggunaan APD merupakan salah
satu bagian dari standar kewaspadaan
(beequinn.wordpress.com)
Evaluasi: Penolong sudah mencuci tangan dan
memakai APD
Evaluasi: ibu mengetahui hasil pemeriksaan
3. Memberitahu ibu bahwa pembukaan lengkap (10
cm) dan janin dalam keadaan baik
Rasionalisasi: memberi tahu hasil pemeriksaan
merupakan salah satu hak pasien (Depkes, 2012).
4. Memberi dukungan dan motivasi kepada ibu saat
ingin mengedan dan mengajarkan pada ibu cara
mengedan yang benar.
Rasionalisasi:Cara mengejan yang benar yaitu
wanita tersebut dalam letak berbaringmerangkul
kedua pahanya sampai batas siku, kepala sedikit
diangkat sehingga dagu mendekati dadanya dan
dapat melihat perutnya (Prawirohardjo, 2013)
Evaluasi: Ibu mengerti dan bisa mengedan dengan
benar.
5. Menolong persalinan sesuai APN:
a. Melakukan pimpinan meneran saat ibu
mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran.
Evaluasi: Ibu meneran dengan baik dan benar
b. Melakukan stenan pada saat kepala bayi sudah
terlihat pada vulva dengan diameter 5-6cm.
Evaluasi: sudah dilakukan prasat stenan.
c. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher
bayi.
Evaluasi: tidak terdapat lilitan tali pusat pada
leher bayi.
d. Menunggu hingga kepala janin selesai
melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Evaluasi: kepala janin selesai melakukan
putaran paksi luar.
e. Melakukan gerakan bipariental dilanjutkan
dengan sangga susur.
Evaluasi: bayi lahir spontan pukul 13.25 WIB,
jenis kelamin perempuan
f. Melakukan penilaian sepintas
Evaluasi: bayi segera menangis, kulit
kemerahan dan gerak aktif
g. Mengevaluasi lama persalinan kala II dan
jumlah perdarahan.
Evaluasi: lama persalinan kala II 15 menit,
jumlah pengeluaran darah ±70cc.
Rasionalisasi: pada prinsipnya APN adalah upaya
pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca
persalinan, hipotermia, serta asfiksia bayi baru
lahir. Secara umum, tujuan APN adalah menjaga
kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui
upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan
intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip
keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga
pada tingkat yang diinginkan atau optimal
(Zulfatunnis, 2016).

2. Selasa, S: Ibu merasa mules dan lelah


28 September
2021 O: KU baik, Tali pusat di depan vulva, tidak ada janin
Jam 13.25 WIB kedua, Tinggi fundus uteri sepusat dan teraba keras,
uterus menjadi bundar, tali pusat memanjang dan
semburan darah tiba-tiba. Kandung kemih kosong.

A: Ny. D P1A0 kala III dengan Preeklampsia Berat

P: 1. Memberitahu keadaan bayi baik dan


menginformasikan tindakan yang akan dilakukan.
Rasionalisasi: memberitahu keadaan dan hasil
pemeriksaan merupakan salah satu hak pasien
(Depkes, 2012).
Evaluasi : ibu mengerti.
2. Melakukan Manajemen Aktif Kala III
a. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntikan
oksitosin 10 unit secara intra muscular.
Evaluasi: oksitosin sudah disuntikan
b. Melakukakn penjepitan dan pemotongan tali
pusat serta melakukan IMD.
Evaluasi: Tali pusat sudah diklem dan dipotong,
bayi tidakdilakukan IMD.
c. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
tangan kanan melakukan PTT sementara tangan
kiri mendorong uterus ke arah dorso kranial
setelah plasenta tampak di vulva lakukan
putaran searah jarum jam.
Evaluasi: plasenta lahir spontan pukul 13.30
WIB
d. Tangan kiri melakukan massage pada fundus
uteri selama 15 detik dan tangan kanan
memeriksa kelengkapan plasenta.
Evaluasi: fundus teraba keras, TFU sepusat,
plasenta lengkap.
e. Mengevaluasi lama kala III dan jumlah
perdarahan.
Evaluasi: lama persalinan kala III 5 menit,
jumlah pengeluaran darah ±50cc.
Rasionalisasi: Manajemen Aktif Kala III merupakan
bagian pelayanan kebidanan yang berkualitas bertujuan
untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan, laserasi jalan
lahir, partus lama, retensio plasenta maupun asfiksia
bayi baru lahir (Suwanti, 2013).

3. Selasa, S: Ibu merasa lelah dan bahagia karena bayinya lahir


28 September dengan selamat dan sehat
2021 Jam 13.20
WIB O: KU Baik, TD 120/80 mmHh, N 81x/menit, R 24x/
menit, T 36,5ºC. Kontraksi uterusBaik, TFU 2 jari
dibawah pusat, kandung kemih kosong. Terdapat
laserasi derajat 2. Perdarahan ± 100 cc.

A: Ny. D P1A0 kala IV dengan Preeklampsia Berat

P: 1. Mengecek laserasi jalan lahir.


Rasionalisasi: menilai laserasi merupakan bagian
yang sangat penting. Sebab keluhan perineum tidak
hanya berperan atau menjadi bagian penting dari
persalinan, tetapi juga diperlukan untuk mengontrol
buang air besar dan buang air kecil, menjaga
aktivitas peristaltik normal (dengan menjaga
tekanan intra abdomen) dan fungsi seksual yang
sehat (Muliawati, 2014).
Evaluasi: terdapat laserasi perineum derajat 2.
2. Melakukan penjahitan luka jalan lahir
Rasionalisasi: untuk mendekatkan jaringan-
jaringan perlukaan sehingga proses penyembuhan
dapat terjadi karena hasil pertumbuhan jaringan dan
melakukan penjahitan dengan teknik jelujur pada
otot perineum dan kulit perineum (Isnaini, 2016).
Evaluasi: luka laserasi dijahit secara jelujur.
3. Menilai ulang kontraksi serta mengajarkan ibu dan
suami cara melakukan masase fundus uteri.
Rasionalisasi: rangsangan taktil/masase uterus
segera setelah bayi lahir untuk merangsang
kontraksi dan mencegah perdarahan (Retnosari,
2009).
Evaluasi : kontraksi uterus baik, ibu dan suami
mengerti cara melakukan masase uterus.
4. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir
darah dan menggantikan pakaian ibu dengan
pakaian yang bersih dan kering.
Evaluasi: ibu merasa nyaman
5. Mendekontaminasi tempat persalinan dan semua
peralatan partus bekas pakai dengan larutan klorin
0,5%.
Rasionalisasi: dekontaminasi bertujuan untuk
mencegah penyebaran infeksi melalui alat
kesehatan atau suatu permukaan benda, sehingga
dapat melindungi petugas atau pasien
(Ernaliyawati, 2007).
Evaluasi: tempat persalinan dan semua peralatan
sudah didekontaminasi
6. Menganjurkan keluarga untuk membantu apabila
ibu ingin makan atau minum.
Evaluasi: Ibu bersedia makan dan minum
7. Melakukan pemantauan kala IV
Rasionalisasi: pemantauan kala IV meliputi
observasi tanda-tanda vital, TFU, perdarahan dan
kontraksi uterus setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
Evaluasi: Hasil terlampir pada partograf
8. Melakukan pendokumentasian
Rasionalisasi: dokumentasi kebidanan memiliki
implikasi dalam hukum. Hal ini berarti apabila
dokumen catatan asuhan kebidanan yang diberikan
kepada pasien diakui secara hukum maka dapat
dijadikan buku dalam persoalan hukum dalam
persidangan. Informasi dalam dokumen tersebut
dapat memberikan catatan tentang asuhan yang
diberikan (Hidayat, 2008).
Evaluasi : pendokumentasian asuhan sudah
dilakukan dan partograf dilengkapi.

You might also like