You are on page 1of 10

HUKUM PEMERINTAH DAERAH

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN POTENSI


WISATA DI KOTA BENGKULU

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Desi Hafizah B1A016277


2. Masitha Pratiwi B1A016294
3. Asranita B1A016114
4. Vicky O. Kurniady B1A016215
5. Andhika Meiliyan B1A016136

ILMU HUKUM

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
A. Judul

Peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Potensi Pariwisata di Kota Bengkulu.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan Judul di atas, Maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Potensi Pariwisata di


Kota Bengkulu ?

C. Kerangka Teori
1. Urusan Pemerintah Daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh


pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini di atur
langsung di Pasal 1 ayat 2 UU No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah1.

Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga


Menjelaskan tentang Urusan Pemerintahan Daerah tepatnya pada Pasal 1 ayat 5
yang berbunyi ;

“Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi


kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara
dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani,
memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat. “

Maka, Urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang


sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan yang
sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintahan daerah.2

1
Lihat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
2
Sunarmo Siwantoro,Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia,sinar grafika jakarta,2006
2. Pengelolaan
Pengelolaan3 merupakan suatu proses kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1. Perencanaan (Planning), adalah suatu pemeliharaan yang berhubungan dengan
waktu yang akan datang dalam menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diusulkan demi mencapai hasil yang dikehendaki.
2. Pengorganisasian (Organizing), adalah penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan.
3. Pelaksanaan (Actuating), adalah usaha agar setiap anggota kelompok
mengusahakan pencapaian tujuan dengan berpedoman pada perencanaan dan
usaha pengorganisasian.
4. Pengawasan (Controlling), adalah proses penentuan apa yangseharusnya
diselesaikan yaitu penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan tindakan
korektif agar pelaksanaannya tetap sesuai dengan rencana.

3. Pariwisata

Menurut Wahab4 menjelaskan pariwisata adalah salah satu jenis industri


baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam
penyediaan lapangan kerja peningkatan penghasilan, standart hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor yang kompleks,
pariwisata juga meliputi industri-industri klasik seperti kerajinan tangan dan
cindera mata, penginapan, transportasi secara ekonomi juga dipandang sebagai
industri.

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang


Kepariwisataan, menyatakan bahwa :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarikwisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3
Hidayat,syarif,2001.refleksi realitas otonomi daerah dan tantangan kedepan, jakarta:pustaka Quantum
4
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta, Pradnya Paramita.
3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata
dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
pengusaha.

Pariwisata memiliki berbagai macam bentuk kegiatan wisata yang dapat


disesuaikan dengan minat ataupun kebutuhan wisatawan. Kegiatan wisata yang
dilakukan memiliki tujuan tertentu yang mendatangkan manfaat tersendiri bagi
masing-masing wisatawan.

4. Potensi Wisata
Pendit5 menerangkan bahwa potensi wisata adalah berbagai sumber daya
yang terdapat di sebuah daerah tertentu yang bisa dikembangkan menjadi
atraksi wisata. Dengan kata lain, potensi wisata adalah berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh suatu tempat dan dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi
wisata (tourist attraction) yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi
dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya.

D. Dasar Hukum
Dasar hukum yang di gunakan dalam kajian ini adalah ;
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tajun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah Huruf Z
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan
5
Pendit, Nyoman S, 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
4. Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Kepariwisataan Kota Bengkulu

E. Analisis
Peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Potensi Wisata di Kota Bengkulu
1. Pariwisata Kota Bengkulu
Kota Bengkulu memiliki potensi pariwisata yang begitu beragam, baik
dari sisi produk wisata maupun pasar wisatawan.Dengan alam dan budaya
yang dimiliki, Kota Bengkulu menawarkan berbagai daya tarik wisata. Potensi
pasar wisata Kota Bengkulu juga tidak kalah besarnya. Keterkenalan
pariwisata Kota Bengkulu dengan budaya yang unik dan khas dan panorama
alam yang indah sejak tahun 60-an telah dikenal di tingkat regional, nasional
maupun mancanegara.
Kota Bengkulu memiliki tempat wisata yang komplet. Pelancong dapat
menikmati keindahan alam sekaligus menyaksikan bangunan bersejarah.
Kekayaan budaya di ”Bumi Rafflesia” juga menjadi suguhan yang sayang
untuk dilewatkan.salah satu destinasi kebanggaan kota bengkulu adalah Pantai
Panjang. Tak seperti pantai di daerah lain yang ditumbuhi pohon kelapa,
Pantai Panjang justru indah karena ditumbuhi pohon cemara yang berjajar rapi
di sepanjang pantai bak pagar hidup. Selain itu, juga ada jalanan beraspal
sepanjang 7 kilometer yang berada di bawah kerimbunan pohon cemara.
Pengunjung juga bisa menikmati gulungan dan debur ombak samudra.
Menikmati senja sambil menyeruput segarnya es kelapa dan menunggu
matahari tenggelam di pinggir pantai. Berada di pesisir barat Sumatera, Pantai
Panjang menghadap langsung ke Samudra Hindia. Ombak pantai yang besar
dan tinggi inilah yang menjadikan Pantai Panjang sebagai destinasi surga bagi
para peselancar domestik dan dunia. Seluruh potensi itu kini ditata oleh
Pemerintah Daerah Bengkulu untuk menarik wisatawan lokal maupun asing.
Berikut adalah daftar destinasi pariwisata yang ada di kota bengkulu :

No. PARIWISATA LOKASI


01 PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU
02 RUMAH PENGASINGAN BUNG KOTA BENGKULU
KARNO
03 BENTENG MARLBOROUGH KOTA BENGKULU
04 PANTAI TAPAK PADERI KOTA BENGKULU
05 DANAU DENDAM TAK SUDAH KOTA BENGKULU
06 MUSEUM NEGERI KOTA BENGKULU
07 PULAU TIKUS KOTA BENGKULU
08 PANTAI JAKAT KOTA BENGKULU
09 TUGU THOMAS PARR KOTA BENGKULU
10 TAMAN PNTAI BERKAS KOTA BENGKULU
11 HUTAN MANGROVE KOTA BENGKULU
12 KAMPUNG CINA KOTA BENGKULU

2. Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Potensi Wisata di Kota Bengkulu

Penjelasan tentang apa yang menjadi urusan pemerintah dalam bidang


kepariwisataan sudah di atur dalam Huruf z Undang-undang No.23 tahun 2014
tentang Pemerintahaan daerah, sebagai berikut :
Potensi pariwisata di kota Bengkulu tergolong pariwisata yang banyak
di minati oleh turis lokal, nasional bahkan mancanegara. Destinasi wisata yang
lebih banyak menonjolkan panorama keindahan Pantai dan Laut membuat
siapa saja menjadi senang untuk memandangnya.

Pengaturan mengenai Pariwisata juga sudah di atur dalam Undang-


undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Bagaimana
pengelolaan nya juga teratur dalam undang-undang tersebut, termasuk
bagaimana peran pemerintah daerah dalam pembangunan Pariwisata sudah di
jelaskan dalam Pasal 10 Undang-undang NO.10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan yang di sah kan oleh Presiden ,yaitu :

Pasal 10

Pemerintah dan Pemerintah Daerah mendorong penanaman modal dalam


negeri dan penanaman modal asing di bidang kepariwisataan sesuai dengan
rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota.

Pasal 11

Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan


menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk
mendukung pembangunan kepariwisataan.

Pemerintah Daerah Kota Bengkulu, sudah mempunyai peraturan


daerah mengenai Pengelolaan kepariwisataan di kota bengkulu yakni,
Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2016 Penyelenggaraan Kepariwisataan Kota
Bengkulu. Dalam undang-undang tersebut tepatnya dalam Pasal 5 dijelaskan
tujuan dari penyelenggaraan Kepariwisataan di Kota Bengkulu, yaitu :

Pasal 5

Penyelenggaraan Kepariwisataan Bertujuan untuk :

a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi;


b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. menghapus kemiskinan;
d. mengatasi pengangguran;
e. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;
f. memajukan kebudayaan;
g. mengangkat kekhasan dan citra daerah;
h. memupuk rasa cinta tanah air;
i. memperkukuh jati diri dan kesatuan nasional; dan
j. mempererat persahabatan antar daerah.

Dalam Peraturan Daerah tersebut sudah menjelaskan bagaimana


pemerintah Daerah mengatur hal-hal mengenai kepariwisataan, pengaturan-
pengaturan tentang kepariwisataan menjadi salah satu wujud nyata usaha
pemerintah daerah dalam perannya mengelola potensi wisata di Kota
Bengkulu. Seperti yang dilihat Peraturan Daerah tersebut sudah menjelaskan
bagaimana baiknya pariwisata itu di kelola, peraturan-peraturan tentang Hak
dan Kewajiban pemerintah dan pengelola pariwisata dalam meningkatkan dan
mengelola pariwisata di kota Bengkulu.

WEWENANG PEMERINTAH KOTA


Pasal 23
(1) Dalam Penyelenggaraan Kepariwisataan Pemerintah Kota:
a. menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan
kepariwisataan kota;
b. menetapkan destinasi pariwisata kota;
c. menetapkan daya tarik wisata kota;
d. melaksanakan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan
pendaftaran usaha pariwisata;
e. mengatur penyelenggaraan dan pengelolaan kepariwisataan di
wilayahnya;
f. memfasilitasi dan melakukan promosi destinasi pariwisata dan
produk pariwisata yang berada di wilayahnya;
g. memfasilitasi pengembangan daya tarik wisata baru;
h. menyelenggarakan pelatihan dan penelitian kepariwisataan
dalam lingkup kota;
i. memelihara dan melestarikan daya tarik wisata yang berada di
wilayahnya;

j. menyelenggarakan bimbingan masyarakat sadar wisata; dan


k. mengalokasikan anggaran kepariwisataan.

(2) Pengaturan menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan


kepariwisataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dengan
Peraturan Daerah.

Meskipun sudah banyak peraturan yang mengaturan tentang


pariwisata, nyatanya pengelolaan pariwisata di kota bengkulu belum berjalan
maksimal, di buktikan dengan ada beberapa lokasi wisata yang berupa cagar
budaya malah dikelola oleh pihak asing, sebut saja rumah pengasingan Bung
Karno dan Benteng Marlborough yang sampai saat ini secara tertulis di kelola
oleh Dinas Pendidikan Kota Bengkulu dan Balai Pelestarian Cagar Budaya
Jambi, namun faktanya pengelolahan sepenuhnya di jalankan oleh Balai
Pelestarian Cagar Budaya Jambi. Hal ini sangat di sayangkan, karena
mengingat rumah pengasingan Bung Karno dan Benteng Marlborough
merupakan cagar wisata asli kebanggan Bengkulu, yang banyak menjadi
destinasi favorit wisatawan lokal sampai mancanegara. Meski dirawat dengan
baik Seharusnya pengelolaan bisa di jalankan oleh pemerintah Daerah Kota
Bengkulu, sebagai pemilik warisan cagar budaya.

F. Kesimpulann

Urusan Pemerintah adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi


kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan
penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan,
dan menyejahterakan masyarakat. Urusan Pemerintahan Daerah dalam Bidang
Kepariwisataan telah mendapatkan pengaturan dalam Undang-undang No.23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah tepatnya dalam huruf Z, Ditambah dengan
Peraturan Daerah No.6 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Kota
Bengkulu yang memperjelas bagaimana pengelolaan di bidang pariwisataan di Kota
Bengkulu, hal tersebut dapat mempermudah masyarakat dan wisatawan untuk
mengetahui aturan-aturan yang mengatur kepariwisataan di provinsi bengkulu.

G. Saran
Sebaiknya urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Pariwisata ini di jelaskan
lagi secara Rinci di dalam Undang-undang No.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, karena yang saat ini undang-undang yang sudah ada, kurang menjelaskan
sehingga masih banyak masyarakat yang kurang paham tentang urusan pemerintah
daerah dalam bidang pariwisata.
Pengelolaan potensi wisata di bengkulu juga di harapkan lebih baik lagi, meskipun
sudah ada Peraturan Daerah yang mengatur hal tersebut, tapi fakta nya peraturan
tersebut belum di terapkan dengan baik, dan penulis merasa perlu nya Peraturan
Daerah tersebut untuk mengatur tentang hak daerah dalam mengelola cagar budaya
sebagai destinasi wisata untuk di kelola oleh Kota Bengkulu tanpa campur tangan
pihak asing.

H. Daftar Pustaka
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016 Tentang penyelenggaran


Pariwisata Daerah

Sunarmo Siwantoro,Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia,sinar grafika


jakarta,2006

Hidayat,syarif,2001.refleksi realitas otonomi daerah dan tantangan kedepan,


jakarta:pustaka Quantum

Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta, Pradnya Paramita.

Pendit, Nyoman S, 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.PT. Pradnya


Paramita. Jakarta.

You might also like