You are on page 1of 12

RESUME KULIAH UMUM

MENGUATKAN ISLAMIC WORLD VIEW DALAM MEMBANGUN


TRADISI KEILMUAN DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Apoteker Muslim

Dosen Pengampu:

Apt. Ofa Suzanti Betha, M,Si

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Adite Nur Alifa Trisnajati 41211097100090
Diah Jayani 41211097100047
Khaerunnisa 41211097100055
Najah Dhuha Afifah 41211097100067
Sulaiman Rasyid 41211097100093

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
WORLD VIEW ISLAM
Tradisi Keilmuan Islam

World view islam adalah istilah yang belum banyak dibahas dalam wacana pemikiran
islam, namun istilah ini telah lahir lama dalam sejarah pemikiran islam, hanya kata ini tidak
muncul sebagai kata yang disepakati bersama yang berasal dari bahasa jerman yaitu
weltanschauung dan di ganti dengan bahasa inggris menjadi worldview, ini termasuk istilah
yang sekuler, wolrd view adalah pandangan alam atau pandangan dunia, maka ditambahkan
menjadi worldview islam

Apa arti islam bagi kita?


-ritual syariat
-dogma/ stigma yang dianggap membawa ke radikalisme
-ajaran moral dianggap sama dengan agama lain karena sama-sama mengajarkan ajaran
moral
-islam sebagai pandangan/ landasan hidup 

Islam memiliki istilah yang khas, secara etimologis dalam bahasa sansekerta islam
 bukan memiliki arti sebagai agama. menurut bahasa sansekerta agama terdiri dari dua kata
yaitu “A” yang berarti tidak dan “Agama” yang berarti kacau, maka agama hanya sekedar
tidak kacau (teratur). Agama adalah aturan yang mengatur keadaan manusia atau sesuatu
yang gaib, mengenai budi pekerti dan pergaulan hidup bersama. (Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa
Agama, Hal 10)

Indonesia banyak Aliran Kepercayaan yang bermakna hanya percaya tuhan yang
maha esa namun tidak termasuk didalamnya ajaran dari salah satu agama. di barat sendiri ada
yang namanya belief ternyata kata itu bukanlah agama atau kepercayaan dalam pengertian di
Indonesia, tetapi hanya sebuah keyakinan menyakini sebuah ideologi. jadi tidak mesti belief
itu adalah percaya terhadap satu agama. Religion (Inggris), religie (Belanda), relegare (Latin)
yang artinya mengikat menjadi satu dalam kesatuan atau melakukan perbuatan dengan penuh
penderitaan dan jenis peribadatan yang dikerjakan secara berulang-ulang dan tetap yang
dimaknai begitu sempit. 
Ada berbagai macam definisi agama yang tidak bisa disatukan dalam satu macam
definisi, sebab jika diartikan dalam definisi yang sempit, agama yang pengertiaanya luas juga
tidak termasuk dalam arti beragama.
Misalnya: agama adalah kepercayaan kepada sesuatu yang maha mutlak jadi orang sekedar
percaya kepada yang mutlak itu sudah dianggap beragama, maka agama tidak bisa diartikan
dalam arti yang sempit.(spencer)

Agama adalah sistem kepercayaan dan praktek yang telah di persatukan yang
berkaitan dengan hal-hal yang kudus (Durkheim), namun darimana kepercayaanya itu tidak
bisa dijelaskan. menurut WC Smith tidak berlebihan jika kita katakan hingga saat ini belum
ada definisi agama yang benar dan dapat diterima. maka agama tidak bisa diartikan secara
sempit karena  definisi agama yang terlalu besar menjadi tidak termasuk kedalamnya
begitupun sebaliknya.

Islam sebagai sebuah Din

Din disebutkan dalam Al-Qur’an beberapa kali, yang utamanya telah disebutkan
dalam Surat Al-Maidah ayat 3 

yang menjelaskan bahwa ajaran islam yang dibawakan oleh Rasulullah SAW adalah Din
yang sudah senpurna, yang disempurnakan dari ajaran ajaran nabi yang terdahulu. 
Definisi Worldview menurut ahli:

- Worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa yang terdapat dalam pikiran orang
yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral
berarti worldview adalah cara pandang atau pandangan hidup yang di dalamnya ada
pikiran ada perasaan dan dampaknya adalah Perbuatan. (Nanian Smart)
- Menurut Al-Mawdudi, worldview/ Islami Nazariyat adalah pandangan hidup yang
dimpandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan yang berimplikasi
kepada seluruh kegiatan kehidupan manusia di dunia. sebuah ajaran yang bermula
dari syahadah, konsekuensi dalam kehidupannya harus percaya kepada rukun islam,
iman, bermasyakat, belajar , berpolitik, bekerja, menikah yang sesuai pada syahadah
yang bermula pada sebuah keyakinan.

Menurut Shaykh Atif Al-Zayn , menggunakan istilah Mabda’ adalah aqidah fikriyyah
(kepercayaan yang rasional), kepercayaan yang berdasarkan pada akal, yang daripadanya
lahir sistem atau peraturan. Keyakinan dalam islam bermula dari sesuatu yang masuk akal,
maka dari itu syarat masuk islam adalah orang yang akil baligh, syahadat itu dimulai dari
orang yang sudah bisa menggunakan akal pikirannya dengan baik.

- Menurut Sayyid Quth, Al- Tasawwur al-islami, adalah akumulasi dari keyakinan asasi
yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap muslim, yang memberi gambaran khusus
tentang wujud dan apa yang terdapat dibalik itu . keyakinan bagaimana cara saling
menghormati, jujur , berinfaq dll yang dapat membentuk cara pandang kita terhadap
kehidupan.
- Definisi menurut professor Al Alatas , adalah pandangan islam tentang realitas dan
kebenaran yang Nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud;
oleh karena apa yang dipancarkan islam adalah wujud yang total maka world view
islam beraryi pandangan islam tentang wujud (ru’yaat al-islam lil-wujud). Seorang
muslim mengerti realitas yang sesuai dengan kebenaran yang Nampak tidak hanya
oleh mata tapi juha hati kita. Makanan yanh halal adalah yang berbasis pada
menyebut nama Allah yaitu Ketika daging disembelih dengan bismillah, maka mata
hati kita melihat itu halal sehingga saat mengkonsumsinyapun kita menjadi tenang
dan tentram

- Menurut Alparslan Acikgence: Pemikiran dan kebenaran selalu berhubungan satu


sama lain, itulah yang akan mendorong kita berperilaku. Seperti perintah islam untuk
menghormati Ibu ⇒ karena Penghormatan kepada ibu kita mempengaruhi hidup kita
di masa yang akan datang. Berperilaku sesuai syariat islam dalam berkaitan dengan
orang lain seperti org tua, dosen, guru, teman terdekat ⇒ berdampak akan berperilaku
terpuji ketika orang memahami makna nilai islam

Inti dari World view islam adalah ⇒  (Kepercayaan dasar, pikiran dasar, asas
perilaku, implementasi syahadat, akumulasi kepercayaan dasar, aqidah fikriyah, visi
mengenai realitas dan kebenaran). Kaitan kepercayaan (keimanan), pikiran (islam syariah)
dan perbuatan (amal) dengan islam ⇒ itulah wajah islam sesungguhnya. Basis World view
islam adalah kepercayaan kepada tuhan ⇒ Tuhan yang menciptakan dan mengatur seluruh
alam
Perilaku dan cara pandang saling mempengaruhi. Stuktur Bangunan Pandangan hidup
Islam ⇒ Konsep Ketuhanan ⇒ sturktur konsep ilmu, kehidupan, dunia, nilai, manusia.. Inti
dari humanisme adalah menjaga kehidupan seperti konsep dunia, konsep manusia tanpa
mengaitkan adanya tuhan,
Syariat islam ⇒ alat untutk membersihkan jiwa dan  raga ⇒ Lisan (dengan
mengucapkan syahadat) ⇒  Jiwa dan raga (shalat dan puasa) ⇒  Jiwa dan raga (Zakat dan
haji) ⇒  segala hal tersebut mengacu pada pendekatan diri kepada Allah sang maha pencipta.
Syariat adalah mensucikan diri, zakat mensucikan harta, haji pemebersih dosa-dosa, syahadat
menghapuskan dosa-dosa. Beriman ⇒ bukan hanya menjalankan kewajiban sebagai seorang
muslim, tetapi diperkuat dengan keyakinan atau aqidah dengan berpedang pada rukun iman..
Iman adalah pengucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, pembuktian dengan perbuatan.
Cabang dari keimanan ⇒ Cabang tentang pribadi , hati, lidah, sosial
- Ada 30 cabang keimanan yang dibuktikan dalam hati
- Ada 7 cabang keimanan yang dibuktikan dengan lidah
Itu semuanya harus dijaga supaya tidak mengganggu merusak keimanan seseorang. Itulah
takwa namanya.

BERISLAM DENGAN AKHLAK


Diatas dari keimanan adalah ihsan, berislamnya dengan akhlak 
 Islam (Syahadat, shalat, puasa, zakat, haji)
 Iman (Allah, rasul, kitab-kitab, malaikat, hari akhir, takdir)
 Ihsan (Berfikir, berkata, berbuat, merasa, melihat) 
tingkat yang paling tinggi didalam berislam itu adalah al-islam fi’il maqamul ihsan yaitu
berfikir, berkata, berbuat, merasa, melihat seakan-akan berada di hadapan Allah. ini tentunya
tingkatan orang-orang yang sangat sholeh karena tidak ada satu detik pun dalam pikirannya
untuk perbuatan yang tidak disukai oleh Allah. tidak disukai bukan halal haram lagi, dibenci
oleh Allah orang tersebut tidak mau melakukan apalagi hal yang diharamkan oleh Allah
SWT. Hal yang haram orang masih berpikir islam dalam arti syariat. Ihsan ini berpikir,
berkata, berbuat, merasa, melihat yang standarnya merupakan kecintaan kepada Allah. 
Berislam tingkat kesadaran 
Mengunjungi orang sakit, menahan marah, mamaafkan, berkata baik, amar ma’ruf, memberi
nasehat orang sesat, membalas dengan kebaikan, memenuhi hajat orang, meringankan beban
orang lain, baik pada orang miskin, baik pada teman sejawat, baik pada tetangga dekat &
jauh, baik pada saudara dekat, baik pada orang tua, dan baik pada ibn sabil merupakan bagian
dari berbuat ihsan. Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan halal haram.
Al-Qur’an Q.S Al-Isra ayat 7 
‫ِإ ْن َأحْ َس ْنتُ ْم َأحْ َس ْنتُ ْم َأِل ْنفُ ِس ُك ْم َوِإ ْن َأ َسْأتُ ْم فَلَهَا‬
Artinya 
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
Cara pandang ini sangat penting bagi kita seorang mukmin, makanya orang yang bagini
disebut bukan muslim lagi meliankan disebut dengan muhsinin (orang yang berislam dengan
tingkat ihsan). Jika dalam training motivasi terdapat istilah yang namanya energi negatif dan
energi positif dalam diri kita sendiri. Sebanyak apapun yang dimasukkan kedalam diri sendiri
dari energi positif itulah yang akan menjadikan hidup sehat dan lebih bermanfaat. Ayat In
ahsantum ahsantum jika diterjemahkan dalam kalimat motivasi kalau anda mempunyai energi
positif dalam diri anda akan hidup secara positif tapi kalau anda memiliki energi negatif maka
hidup anda akan selalu negatif.  
Menanamkan Wordlview Islam Sebagai Basis Tradisi Ilmu 
1. Berislam tingkat Intelektual 
 Islam 
islam sebagai rukun islam (pensucian jiwa raga, peningkatan ketaqwaan,
mencegah munkar) 
 Iman 
Rukun islam, amal Shaleh (77 cabang amal)
 Ihsan 
Berfikir, berkata, berbuat, merasa, melihat 
yang disesuaikan dengan syariat itulah yang disebut dengan worldview, jadi
pikirannya diatur dan dibersihkan oleh syariat islam, kepercayaannya
dibersihkan dengan akidah, dan perilakunya dibersihkan dengan pada tingkat
yang setinggi-tingginya dalam tingkat akhlak. 

Iman Asas Elemen Utama Worldview 


Seorang penulis buku “Thinking Critically About Philosophical Problem” membuat
kesimpulan yaitu kepercayaan kepada Tuhan sangat penting dalam sebuah worldview. Kalau
percaya kepada Tuhan maka hidup ini ada tujuannya. jika  percaya kepada tuhan baik  buruk
jangan diukur oleh manusia, diukurnya dari Al’Qur’an dan nilai tertinggi adalah Tuhan. Jadi
apa yang difirmankan oleh Tuhan itulan nilai tertinggi. Kalau percaya kepada Tuhan maka
kita juga harus pecaya bahwa ilmu itu tidak hanya sekedar yang bersifat empiris, ada ilmu
yang tidak empiris, ada realita yang tidak empiris. seperti halal haram tidak empiris, barokah
tidak empiris. Jika percaya kepada Tuhan maka wajib percaya kepada barokah dan halal-
haram. Jika pecaya kepada Tuhan maka kita akan menganggap bahwa hidup itu sekali.

Cara Pandang Muslim 


Berbicara mengenai cara pandangnya seorang muslim, harus dibekali dengan pengertian
Tuhan, ilmu, akhlak, kehidupan, ukhuwwah, alam semesta, dan sebagainya itu merupakan
konsep worldview. Jadi orang melihat sesuatu dengan cara pandang islam kalau tidak
menggunakan itu, berarti identitasnya sebagai seorang muslim dipertanyakan. 
Cara Pandang Kosmologis 
1. Al-Qur’an Kitab tertulis 
Ayat (Tanda yang menunjukkan realitas didalam diri) 
 Muhkamat → tafsir 
 Mutasyabih → tafsir/ta’wil 

2. Alam semesta kitab tak tertulis 


Ayat 
 Muhkamat → tafsir 
 Mutashabihat → tafsir/ta’wil

Cara Pandang Integral 


1. Al-Qur’an kitab tertulis 
Terdapat ayat Qauliyah/Kauniyah 
2. Alam semesta kitab tak tertulis 
Terdapat ayat kauniyah 

Al-Qur’an 
Dalam ilmu tafsir ayat harus ditafsirkan dengan ayat yang lain, tafsir aiyat dengan hadis, jika
tidak bisa dipahami dengan kedua tafsir tersebut maka ditafsirkan dengan akal (ta’wil). Dari
hal tersebut kemudian kita bisa menarik prinsip-prinsip umum sesuatu ayat di dalam Al-
Qur’an mengenai apapun manusia, alam semesta, ilmu dan sebagainya. Kemudian
menghasilkan konsep yang ilmiah dari ayat itu. Konsep ini kemudian dikaitkan dengan
konsep yang sudah ditemukan di dalam sains modern bahkan jika dikaji oleh ulama terdahulu
mereka juga sudah menemukan beberapa teori mengenai jiwa, cahaya, alam semesta,
fenomena alam. hal tersebut disebut dengan integrasi atau islamisasi. 

Transformasi Worldview dan Pengembangan Ilmu di Universitas 


A. Hakekat Universitas Islam 
1. Sesungguhnya universitas islam bukan hanya tempat pengkajian ilmu
pengetahuan saja, tapi juga lembaga kehidupan yang menanamkan worldview
islam.
2. Fakultas dan program studi baik agama maupun saintek dan humaniora harus
memiliki Visi Misi yang dikaitkan dengan worldview islam.
3. Mahasiswa universitas Islam sejak awal yang difahamkan bahwa selain
prrogram studi mereka juga akan belajar sesuatu yang universal dalam
worldview islam. 

B. Strategi Transformasi 
1. Transformasi worldview kepada civitas akademika harus dilakukan secara rutin,
terprogram agar dapat ditransformasikan kepada mahasiswa
2. transformasi worldview kepada mahasiswa perlu menjadi kebijakan universitas dan
dilakukan secara intensif melalui berbagai program akademik dan non akademik
(Prodi, BEM, pusat studi, kelompok studi, training, seminar dsb).
C. Strategi Transformasi Worldview (Sosiologis)
1. Yayasan/ Rektor selalu mengadakan pertemuan rutin dengan dosen untuk penyamaan
persepsi tentang nilai islam.
2. Rektor dan dosen selalu menyampaikan nilai-nilai islam kepada mahasiswa dan
segenap civitas akademika.
3. Suasana ka

Membangun Tradisi Ilmu:


1.     Universitas Islam perlu mendirikan pusat-pusat studi yang berkaitan dengan riset dan
pengkajian islam dan sains
2.     Pusat pusat studi tersebut sebaiknya didirikan dan menjadi binaan fakultas
3.     Riset-riset innovate selalu dikaitkan dengan isu-isu islam dan sains
4.     Pusat pusat studi rutin mengadakan seminar-seminar yang sejalan dengan road map
penelitiannya.
Peran Universitas Menanamkan Wordview:
Adanya komunitas-komunitas seperti: Komunitas filsafat islam, komunitas Pendidikan islam,
komunitas sintis muslim, komunitas ekonom muslim
Sesi tanya jawab:
Pertanyaan 1:
Kenapa islam di negara minoritas itu sering banyak permasalahan seperti di bantai (dimusuhi)
atau tindakan rasisme, sedangkan kaum minoritas di negara yang mayoritas penduduknya
muslim itu penganutnya aman-aman saja?
Jawaban Narasumber:
Islam itu adalah agama yang mengajarkan perdamaian, keselamatan dan agama yang
dipegang teguh oleh para penganutnya jadi jangan mengukur Islam itu dari orang Islam yang
melakukan perbuatan-perbuatan yang selama ini orang menuduhnya itu berkaitan dengan
radikalisme. Kita memahami Islam kita harus memahami ajarannya bukan memahami
perilaku orang, sebab banyak juga orang Islam yang tidak menjalankan Islam. Seperti di
Barat itu atau dimanapun ketika muslim menjadi minoritas, mereka itu menggunakan
ideogolgi atau cara pandang mereka yang ternyata memang sangat tidak Islami. Mereka
melihat bahwa selain ras mereka itu harus dimusuhi, ini sangat radikal sekali dan sikap orang
non muslim terhadap Islam di negara-negara dimana islam adalah minoritas itu sama sekali
berbanding terbalik dengan sikap umat islam, dimana Islam sebagai mayoritas terhadap
minoritas disini semuanya kalau orang sadar agama Islam adalah agama yang mengajarkan
perdamaian
Pertanyaan 2:
Kenapa banyak kaum cendikiawan bahkan yang sudah bergelar professor itu menolak
islamisasi?
Jawaban naraumber:
Kenapa ada orang yang menolak Islamisasi ini saya melihat ada satu kesalahpahaman yang
luar biasa dikalangan para cendekiawan muslim di Indonesia. Pertama karena tidak
memahami ide awalnya yang dibawa oleh Profesor Alatas, Kemudian yang kedua orang-
orang dibingungkan dengan konsep yang dibawa oleh Ismail al-faruqi dan kawan-kawannya.
Salahnya begini, Islamisasi itu dikaitkan atau dipadankan dengan kristenisasi jadi kalau kalau
Islamisasi berarti semua harus islam, nanti orang non-muslim bagaimana? Islamisasi ilmu
pengetahuan, pengetahuan yang Islam itu seperti apa? artinya unggulan, tetapi orang
mikirnya salah. Ilmu pengetahuan yang lahir di barat itu khususnya ilmu-ilmu humaniora itu
dipengaruhi oleh worldview barat, Pandangan hidup atau tujuan pendidikan di barat itu
adalah untuk menjadikan muridnya menjadi warga negara yang baik. Sedangkan dalam Islam
Tujuannya adalah untuk menciptakan manusia seutuhnya Insan Kamil. Maka dari itu sistem
Pendidikan atau teori pendidikan di barat itu harus dikaji betul-betul, mana yang sesuai
dengan Islam dan mana yang tidak. Jadi orang yang menolak Islamisasi itu sebenarnya bagi
saya belum membaca sepenuhnya konsep islamisasi.
 
Pertanyaan 3:
Bagaimana Tapak wali sesuai dengan ajaran Islam yang terdapat dalam Al qur’an? Karena
syahadat dalam Islam diucapkan secara lisan dan diyakini dalam hati.
 Jawaban Narasumber:
Tapak wali saya tidak tahu ajarannya. Kelompok Islam itu yang terbuka untuk umum, tidak
disembunyikan.  Islam itu agama yang rasional. Kita bisa menggunakannya dalam tatanan
kehidupan kita, dalam berbisnis, dalam berfikir secara scientifik. Ada juga kelompok islam
Tarikat atau Tasawuf, itu tujuannya untuk mensucikan diri. Dan tidak ada yang ditutupi, serta
amalannya juga terdapat dalam amalan  Nabi. Jika berguru dengan seseorang, harus dilihat
bagaimana dia mengamalkan syariat agama Islam. 

Pertanyaan 4:
Berdasarkan penjelasan ustad, terdapat ayat-ayat al quran yang menafsirkannya pertama
dengan  al qur’an, hadits, dan dengan akal. Dan kemudian mengerucut dengan teori-teori.
Banyak teori-teori di alam semesta ini yang selaras dengan al qur’an. Sedangkan definisi teori
tersebut dapat berubah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Jika teori-teori
tersebut itu berkembang, akankah al qu’an juga akan berubah?
 
Jawaban Narasumber:
Kita tidak boleh menggunakan ayat menjadi teori. Kecuali mengenai Mawaris. Tidak boleh
kita menggunakan ayat sebagai teori yang sepadan seperti Teori ilmiah di Barat. Al qur’an
diturunkan sebagai prinsip umum, yang kemudian dirinci lagi disesuaikan dengan hadits dan
kemudian ditafsirkan. Jadi al qur’an harus kita jadikan prinsip dasar yang tidak boleh diubah.
Dan al qur’an yang diturunkan menjadi teori. Misalnya, teori Tarbiyah, teori falah, dan
sebagainya.

You might also like