You are on page 1of 3

Tugas 1 Ilmu Sosial Budaya Dasar

Oleh : Muhamad Yuliani (042691022)

Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi
bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda!

Jawab :

Secara umum, etnosentrisme, prejudis dan diskriminasi bisa menjadi “sumbu api” permasalahan
bagi Indonesia yang notabene merupakan negara majemuk ini. Ketiga hal tersebut dapat memicu
timbulnya konflik dan perpecahan persatuan di Indonesia. Namun, sebelum lebih jauh dalam
mendeskripsikan hal tersebut, berikut dijabarkan pengertian dari etnosentrisme, prejudis dan
diskriminasi agar pemaparan tentang masalah yang ditimbulkan dari ketiga hal tersebut bisa tersaji
secara lengkap.

 Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak dan dipergunakan sebagai
tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme
merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain
dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri.
 Prejudis
Prejudis atau prasangka diartikan sebagai suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang
bahwa hal tersebut buruk, dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Dalam konteks rasial, prejudis
atau prasangka diartikan sebagai suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu,
yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi atau penelitian terlebih dahulu. Dalam hal ini
terkandung suatu ketidakadilan dalam arti sikap yang diambiilkan dari beberapa pengalaman
dan yang didengarnya, kemudian disimpulkan sebagai sifat dari seluruh kelompok etnis.
 Diskriminasi
Diskriminasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk sikap dan tindakan yang tidak adil terhadap
individu tertentu. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam kehidupan
masyarakat, karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Tindakan ini
dapat dilihat ketika ada seseorang atau kelompok yang diperlakukan secara tidak adil karena
karakteristik suku, antargolongan, perbedaan gender, ras, agama dan kepercayaan.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa etnosentrisme, diskriminasi dan


prejudice merupakan hal-hal negatif yang dapat memicu timbulnya masalah, terutama sebagai
penyebab terjadinya konflik hingga sebagai penyulut perpecahan. Etnosentrisme, diskriminasi dan
prejudice dapat menimbulkan masalah yang cukup pelik dalam masalah hubungan antar kelompok,
maupun antar etnis.
Banyak contoh-contoh yang terjadi di Indonesia terkait dengan adanya prejudice, diskrimasi dan
etnosentrisme, diantaranya adalah sebagai berikut :
 Prejudice
Prejudice banyak terjadi dalam kehidupan sehari – hari, dan bahkan mungkin kita pernah
mengalaminya. Contohnya yakni :
 Agama bisa menjadi salah satu sumber prejudice, seperti halnya saat kita menganggap
agama yang orang lain anut tidak sebaik agama yang kita anut.
 Adanya prasangka dari seorang majika yang memandang budak sebagai individu yang
malas, tidak bertanggung jawab, kurang berambisi, dan sebagainya, karena secara umum
ciri-ciri tersebut ditetapkan untuk para budak.
 Etnosentrisme
 Adanya tindakan bullying jika ada teman yang berasal dari luar pulau Jawa.
 Tragedi Sampi, konflik antara suku Madura dan Dayak
 Terjadinya perang antara suku Asmat dan suku Dani pada tahun 2011, yang terjadi
karena masing-masing suku merasa bahwa sukunyalah yang paling benar dan harus
dihormati.
 Diskriminasi
 Penelitian yang dilakukan oleh Habib (2004) menunjukkan bahwa kontruksi etnis Jawa
terhadap orang Cina pada penelitiannya di desa Sumberwedi, Malang menunjukkan
bahwa relasi antar etnik banyak dibumbui konflik, yang salah satunya diakibatkan oleh
prasangka-prasangka (prejudice) terhadap seseorang karena keturunan etniknya.
 Etnis Madura juga mengalami prejudice yang dilakukan oleh sebagian besar oleh orang
Jawa, sebagai etnis yang suka bertindak kasar, dan mudah emosi. Padahal tidak semua
orang Madura sama seperti yang disangkakan tersebut, dan hanya orang-orang Madura
tertentu saja yang seperti itu.
Baik prejudice, diskriminasi dan etnosentrisme dapat merugikan masyarakat secara umum. Mulai
dari prejudice misalnya saja. Prejudice akan menjadikan kelompok individu tertentu berbeda
kedudukannya dengan kelompok yang lain, sehingga mereka tidak mau berintegrasi atau bersosialisasi.
Lambat laun, mereka bisa menjadi kelompok minoritas yang tidak bisa menjadi dominan hingga
akhirnya menimbulkan diskrimasi. Dan secara lebih jauh, hal semacam ini akan menimbulkan masalah
dalam kemajemukan di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan mengalami
resistensi sebagai akibat dari fanatisme berlebihan, sehingga menciptakan peluang untuk menghambat
tumbuhnya integrasi bangsa.
Sumber :
Suandi, Hertati.dkk. 2019. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Tangerang Selatan : Universitas terbuka

Dion, Kenneth L. Prejudice, Racism, and Discrimination, dalam Millon, Theodore&Lerner , Melvin J.
(vol ed.), Weiner, Irving B. (ed.). 2003, Handbook of Psichology Volume 5: Personality And Social
Psychology. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Febriansyah, Akbar. 2015. Prasangka, Diskriminasi, Etnosentris yang terjadi di Indonesia. Diakses
dalam https://nanopdf.com/queue/document-2081_pdf?queue_id=-
1&x=1619088934&z=MTQwLjIxMy41Ni4xOTU (pada 23 April 2021)

Murdianto. Stereotipe, Prasangka dan Resistensinya (Studi Kasus pada Etnis Madura dan Tionghoa di
Indonesia). Diakses dalam
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/qalamuna/article/download/148/140&ved=2ahUKEwji
n_vowZPwAhUKVH0KHbL9DscQFjAMegQIBxAC&usg=AOvVaw1qij_3zCrLy4uknvb2MO4z
(pada 23 April 2021)

You might also like