You are on page 1of 30

ANOMALI GIGI

1. E​NAMEL PEARL
Sinonim enamel drop, enamel nodul, enameloma
Radiografi :
Lokasi : Pada akar gigi….
Bentuk : Bulat atau sirkuler
Batas : jelas
Struktur interna : Radiopak
Efek thd jaringan sekitar : tidak ada
DD : Pulp stone (), kalkus

2. PULP STONE
Intrepetasi
Lokasi : Pada pulpa atau saluran gigi…
Bentuk : Bulat atau oval atau irreguler
Struktur interna : radiopak
Batas : jelas
Efek thd jar sekitar : obliterasi dan saluran akar gigi
DD : Enamel pearl, pulpa sclerosis
(baasnya ill define, menyeluruh di ruang pulpa dan saluran akar)

3. DENSE INVAGINATUS, DENSE IN DENTE, DILATED ODONTOME


Sinonim : ​gestant odontom atau gigi dalam gigi

DENSE INVAGINATUS

Lokasi Pada pulpa gigi….

Bentuk Oval menyerupai inverted tear drop shape

Batas Jelas tepi radiopak

Struktur Radiolusen
interna

Efek Malformasi mahkotaa, terbukanya foramen apikal

Dense in dente pada cingulum, sedangkan dense invaginatus pada insisial


4. DENTINOGENESIS IMPERFECTA
Sinonim : hereditary opalescent dentin
1. Lokasi : ​seluruh regio gigi
2. Mahkota tampak normal dengan penyempitan pada cervical sehingga nampak gambaran
bulbous appearance
3. Akar tampak pendek dan tampak obliterasi pulpa dan saluran akar
DD : ​Dentin dysplasia

5. DENTIN DYSPLASIA
Tipe I​ (radikuler)
1. Lokasi : pada seluruh regio gigi
2. Mahkota tampak normal
3. Akar tampak pendek
4. Obliterasi ruang pulpa dan saluran akar dengan gambaran radiolusen half-moon/semilune
(sudah terjadi sebelum gigi erupsi). Pada gigi molar akar gigi merupai huruf W
5. Pada periapikal terpadat periapical rarefying osteitis
6.
Tipe II (coronal )
1. Lokasi : pada seluruh regio gigi
2. Mahkota tampak normal
3. Akar tampak normal/ sedikit memendek
4. Obliterasi ruang pulpa dengan gambaran thistle tube dan flame shaped (sudah terjadi
sekitar 6 tahun setelah gigi erupsi). Terdapat akumulasi pulp stone.
TIPE I

TIPE II
LESI PERIODONTAL
1. Periodontitis Kronis
a. Lokasi : Gigi 11,12,21,22
b. Mahkota dalam batas normal
c. Akar berjumlah satu lurus, pulpa dan saluran akar dalam batas normal.
d. Tampak penurunan alveolar crest secara horizontal sampai 1/2 panjang akar gigi
e. Pelebaran ligamen periodontal
f. Terputusnya lamina dura
Radiodiagnosa : ​moderate​ chronic periodontitis

Tingkat Keparahan Resorbsi Besar Kehilangan


tulang

Mild 1-2 mm

Moderate 3-4 mm

Severe ≥5 mm

2. Periodontitis Agresif
g. Lokasi : Gigi 16, 26 dan insisif
h. Mahkota dalam batas normal
i. Akar berjumlah satu lurus, pulpa dan saluran akar dalam batas normal.
j. Tampak penurunan alveolar crest secara vertikal sampai 1/2 panjang akar gigi
k. Pelebaran ligamen periodontal
l. Terputusnya lamina dura
3. ​PERIODONTAL ABSES
Sinonim enamel drop, enamel nodul, enameloma
Radiografi :
a. Lokasi : Pada akar gigi….
b. Bentuk : Bulat atau sirkuler
c. Batas : ill defined
d. Struktur interna : Radiolusen
e. Efek thd jaringan sekitar : terputusnya lamina dura, pelebaran ligamen periodontal
f. DD : kista beradang (lateral periodontal)

4. FURCATION INVOLVEMENT
Grade I : kehilangan tulang interradikuler kurang atau sama dengan 1/3 lebar gigi horizontal
Grade II : kehilangan tulang interradikuler lebih dari 1/3 lebar gigi tapi tidak through
and through
Grade III : through and through

a. Lokasi : Gigi 11,12,21,22


b. Mahkota dalam batas normal
c. Akar, ruang pula dan saluran akar normal.
d. Kehilangan tulang interradikuler pada furkasi lebih dari 1/3 lebar gigi tapi tidak through
and through
e. Pelebaran ligamen periodontal
f. Terputusnya lamina dura

DD : Traumatik oklusi : persamaannya sama sama berada pada daerah furkasi, namun pada traumatik
oklusi terdapat gambaran lain yaitu melebarnya periodontal space, lamina dura yang menebal serta
terdapat bone loss vertikal pada gigi yang bersangkutan
LESI PERIAPIKAL

1. Periodontitis Apikalis Kronis


a. Lokasi : Pada akar gigi….
b. Bentuk : Sirkuler, mengikuti apikal gigi
c. Batas : ill defined
d. Struktur interna : Radiolusen
e. Efek thd jaringan sekitar : terputusnya lamina dura, pelebaran ligamen periodontal
f. DD : PAA, abses

2. Periodontitis Apikalis Akut


Lokasi : Pada akar gigi….
g. Bentuk : Sirkuler, mengikuti apikal gigi
h. Batas : ill defined
i. Struktur interna : Radiolusen
j. Efek thd jaringan sekitar : terputusnya lamina dura, pelebaran ligamen periodontal
k. DD : PAK
3. Abses periapikal
Lokasi : Pada akar gigi….
Bentuk : Sirkuler
Batas : ill defined
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : terputusnya lamina dura, pelebaran ligamen periodontal
DD : PAK, kista beradang

4. OSTEOMYELITIS
Lokasi : di posterior mandibula/ regio gigi,,,,
Bentuk : ireguler
Batas : ill defined (kronis :batasnya lebih jelas)
Struktur interna : mixed radiolusen dan radiopak menyerupai moth eaten
appearance ()
Efek thd jaringan sekitar : terputusnya lamina dura, pelebaran periodontal space,
terdapat lapisan radiopak pada tepi inferior mandibula (onion’s skin appearance)
DD : Fibrous dysplasia (osteomyelitis akut), padget’s
disease, osteosarcoma, resorpsi eksternal
5. ​PERICORONITIS (gigi erupsi sebagian)
Lokasi : Pada mahkota gigi
Bentuk : Sirkuler
Batas : ill defined / well defined tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : penebalan korteks mandibula
DD : kista dentigerous

5. CONDENSING OSTEITIS
Lokasi : pada periapikal gigi, umumnya diregio molar, premolar
mandibula
Bentuk : irreguler
Batas : ill defined
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : pelebaran lamina dura,
DD : ;POD, hypercementosis, enostosis
KISTA
1. KISTA RADIKULER
Lokasi : Apeks gigi non vital
Bentuk : bulat atau oval
Batas : jelas tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : resorpsi akar gigi tetangga, displacement gigi, bisa
masuk sinus, ekspansi kortikal plate, mendesak canalis mandibula
DD : ;OKC, dental granuloma

2. KISTA RESIDUAL
Lokasi : Di daerah periapikal gigi yang dicabut
Bentuk : bulat atau oval
Batas : jelas tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : resorpsi akar gigi tetangga, displacement gigi, bisa
masuk sinus, ekspansi kortikal plate, mendesak canalis mandibula
DD : OKC

3. KISTA DENTIGEROUS
Lokasi : Di daerah mahkota gigi (M3)yang belum erupsi
(sampai cej)
Bentuk : bulat atau oval
Batas : jelas tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : resorpsi akar gigi tetangga, displacement pada gigi
terlibat ke arah apikal, displacement antrum sinus, mendesak canalis mandibula, ekspansi
cortical plate mandibula
DD : hyperplasia folikel, OKC (tidak terlalu meresorbsi gigi)

4. OKC
Lokasi : perapikal gigi terlibat
Bentuk : irreguler
Batas : jelas tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : resorpsi akar gigi tetangga, displacement pada gigi
terlibat ke arah apikal, displacement antrum sinus, mendesak canalis mandibula, ekspansi
cortical plate mandibula
DD : Simple bone cyst (tidak meresorbsi akar gigi), residual
5. KISTA LATERAL PERIODONTAL
Lokasi : pada lateral gigi yang terlibat
Bentuk : bulat atau oval
Batas : jelas tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : resorpsi akar gigi tetangga, displacement pada gigi
tetangga, terputusnya lamina dura
DD : OKC kecil, foramen mentalis,kista radikuler pada
saluran akar lateral
6. Calcifying Odontogenic Cyst
Lokasi : pada coronal premolar dan caninus RA dan RB
Bentuk : bulat atau oval
Batas : well defined dan corticated dan bisa ill defined
Struktur interna : Radiolusen disertai foci radiopal
Efek thd jaringan sekitar :menghambat erupsi kaninus, displacement gigi
tetangga, resorpsi akar, resorpsi kortikal plate
DD : kalau full radiolusen dd nya kista dentigerous. Kalo
mix ddnya adenomatoid odontogenic tumor, ameloblastik fibrome odontoma, calcifying
epithelial odontogenic tumor

7. KISTA NASOPALATINUS
Sinonim ​median palatine cyst

Lokasi : canal nasopalatinus atau foramen insisivus, diantara


gigi 11 dan 21
Bentuk : bulat atau oval menyerupai heart shaped
Batas : well defined dengan tepi radiopak
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : displacement gigi 11 dan 21, divergen gigi, resorpsi
akar , ​lamina dura masih intak, ligamen masih normal
DD : foramen insisivus yang besar, kista radikuler

9. SIMPLE BONE CYST


Sinonim traumatic bone cyst
Ciri khas : ada scallop diantara gigi, lamdur masih intak
Lokasi : banyak di posterior mandibula
Bentuk : irreguler multilokuler
Batas : well defined bisa ill defined
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : OKC
10. DENTAL GRANULOMA
Ciri khas : ada scallop diantara gigi, lamdur masih intak
Lokasi :periapikal gigi bersangkutan
Bentuk : sirkuler
Batas : well defined
Struktur interna : Radiolusen
Efek thd jaringan sekitar : kista radikuler
TUMOR JINAK

1. DBI

DENSE BONE ISLAND

Lokasi Di mandibula sekitar gigi premolar sampai molar

Bentuk irreguler

Batas Jelas tapi bisa juga ill defines

Struktur Radiopak
interna

Efek Resorbsi eksternal, displacement gigi atau menghambat erupsi

DD POD​ : terdapat radiolusen disekitarnya


Periapical sclerosis osteitis​ : ada pelebaran periodontal space di
periapikal, di tengah apeks
Hypercementosis​ : menyatu sama gigi, tepinya radiolusen tipis karena
periodontal spacenya
Benign cementoblastoma​ :terdapat kapsul radiolusen
2. Ameloblastoma

AMELOBLASTOMA

Lokasi 80 % di molar daerah ramus mandibula, kalo maksila dari m3 sampai


sinus dan nasal floor

Bentuk ireguler

Batas Jelas, dapat corticated

Struktur radiolusen / mixed radiolusen dan radiopak menyerupai Honeycomb


interna appear atau soap bubble

Efek Resorbsi akar, displacement gigi atau , ekspansi ramus mandibula

DD Kista dentigerous : kalo ameloblastoma unilokuler melibatkan


gigi impaksi
Odontogenic myxoma
OKC : tidak meresorbsi gigi
Giant cell granuloma : gak terlalu terlihat septa
Ossifying fibroma
3. Calcifying Epithelial Odontogenic Tumor (CEOT)

CEOT

Lokasi Regio premolar sampai molar mandibula, 52 % berhubungan dengan


gigi impaksi

Bentuk unilokuler/multilokuler

Batas Jelas

Struktur mixed radiolusen dan radiopak foci (lesi menyerupai salju bergerak)
interna

Efek Menghambat erupsi, ekspansi kortikal

DD Adenomatoid odontogenic tumor


Ameloblastic fibro-odontoma
Calcifying odontogenic cyst
odontoma

4. ODONTOMA
compound complex

Lokasi 62% di anterior maksila, 70% di M1,M2 mandibula


pada impaksi kaninus

Batas Jelas dengan pita radiolusen Jelas dengan pita radiolusen

Bentuk ireguler ireguler

Struktur interna Radiopak (teeth like Radiopak (ireguler)


structure)

Efek jar sekitar Menghambat erupsi, 70% Menghambat erupsi, berhubungan


berhubungan dengan dengan impaksi, malposisi, diastema
impaksi, malposisi, diastema

DD Ossifying fibroma : ​odontoma lebih


radiopak, odontoma pada pasien lebih
muda
POD : ​multiple dan ditengah apikal gigi
DBI : ​tidak punya pita radiolusen
5. AMELOBLASTIC FIBROMA

Lokasi Regio premolar sampai molar mandibula

Bentuk Irreguler, unilokuler

Batas Jelas, bisa corticated

Struktur unilokuler /multilokuler radiolusen


interna

Efek ekspansi kortikal plate, menghambat erupsi

DD Kista dentigerous
Hyperplastik folikel
Ameloblastoma : ​yang ameloblastik fibroma pada pasien lebih muda
dan septa ameloblastoma lebih jelas
Giant cell granuloma: multilokuler epicenter anterior pada molar
pertama, septanya granular dan ill defined

6. ADENOMATOID ODONTOGENIC TUMOR


AOT

Lokasi 75% terjadi pada maksila. Insisif-kaninus-premolar merupakan regio


yang paling sering terkena pada kedua rahang. Berhubungan dengan
gigi impaksi

Bentuk

Batas Jelas, bisa corticated atau sclerotic border

Struktur Bisa complete radiolusen, bisa mengandung radiopak foci


interna

Efek Displacement gigi, menghambat erupsi, meskipun terjadi ekspansi,


korteks luar tetap utuh

DD Kista dentigerous : ​apabila struktur internanya complete radiolusen


dan melibatkan gigi impaksi. Jika perlekatannya dibawah CEJ berarti
bukan kista dentigerous dd nya tapi bisa OKC

7. ODONTOGENIC MYXOMA
Lokasi Mandibula:maksila 3:1, pada daerah premolar dan molar, jarang
terjadi pada ramus dan condylus. Pada maksila biasanya terjadi pada
prossesus alveolaris daerah premolar dan molar dan prosessus
zygomatikus

Bentuk unilokuler/multilokuler

Batas Jelas, apabila di maksila poor defined

Struktur Mix radiolusen radiopak, terdapat septa lurus = ​tennis racket–like or


interna stepladder-like pattern,

Efek Displacemet dan tanggalnya gigi, jarang terjadi resorbsi akar, biasanya
tidak mengalami ekspansi, tumbuh di dalam tulang

DD Ameloblastoma
Giant cell granuloma
Central hemangioma
Odontogenic fibroma

8. CEMENTOBLASTOMA
Lokasi 78% di mandibula, umumnya pada akar premolar dan M1

Bentuk oval

Batas Jelas

Struktur Mix radiolusen radiopak “wheel spoke pattern”


interna

Efek Resorpsi akar eksternal, ekspansi mandibula, perforasi cortical plate

DD POD : cementoblastoma radiolusennya batas lebih jelas dan


bentuknya lebih bulat
DBI : gak punya tissue kapsul
Hypercementosis : dikelilingi lig perio, yg lebih tipis dari kapsul

9. OSTEOMA
Lokasi Mandibula> maksila. Pada posterior mandibula, umumnya pada
daerah ramus atau mandibula border dibawah molar

Bentuk

Batas Jelas

Struktur radiopak
interna

Efek Displacement jaringan lunak sekitar seperti otot dan meyebabkan


Disfungsi otot

DD DBI
Osteochondroma
Condylar dysplasia
torus

10. OSSIFYING FIBROMA

Lokasi

Bentuk

Batas

Struktur
interna

Efek

DD

KALSIFIKASI JARINGAN LUNAK


1. FIBROUS DYSPLASIA

Lokasi Mandibula 2x lebih banyak dari maksila, terjadi pada regio posterior

Bentuk irreguler

Batas Diffuse menyatu ke trabekular normal atau abnormal trabekular


pattern

Struktur radiolusen/radiopak/mixed radiolusen radiopak. Bisa menyerupai


interna ground glass appearance

Efek Ekspandi mandibula masih mempertahankan outer korteks. Ekspansi


dinding lateral antrum
DD Hyperparatiroid
POD

2. PERIAPICAL CEMENTAL DYSPLASIA

Radiolusen stage

Radiopak stage

mixed stage
mature stage
Lokasi Biasanya pada apex gigi

Bentuk ireguler/oval

Batas Jelas, kadang ada sclerotic bone

Struktur Early stage : radiolusen pada apeks gigi yg terlibat


interna Mixed stage : gambaran radiopak didalam radiolusen
Mature stage : total radiopak, kadang juga radiopak dengan tepi
radiolusen tipis

Efek Terputusnya lamina dura, pelebaran periodontal space

DD Benigna cementoblastoma, cemento ossifying osteitis, periapical


rarefying osteitis

2. SIALOLITH

Lokasi Kelenjar submandibula

Bentuk sirkular/oval
Batas jelas

Struktur radiopak
interna

Efek

DD

3. PHLEBOLITH

Lokasi Ditemukan pada hemangioma

Bentuk Oval, menyerupai bull’s eye

Batas jelas

Struktur Homogenous radiopak


interna

Efek -

DD Sialolith

TUMOR GANAS
1. SCC
Lokasi Melibatkan lateral border lidah, invasi pada regio posterior lingual
mandibula, lesi yang terjadi pada bibir dan dasar mulut meninvasi
anterior mandibula

Bentuk bulat/irreguler

Batas Poorly defined, tepi lesi ada destruksi tulang dengan berbagai
ekstenssi ke dalam tulang

Struktur radiolusen
interna

Efek Mampu menyebabkan destruksi ekstensif pada hidung dan antra


border, batas kortikal kanalis alveolaris inferior dan hilangnya lamina
dura. Efek pada gigi yang berdekatan yaitu kehilangan tulang
penyangga tulang dan lamina dura

DD kista/neoplasma odontogen, hematogen

2. OSTEOSARCOMA
Lokasi Paling sering terjadi pada mandibula daerah posterior

Bentuk Menyerupai “sunray” atau “hair-on-end”, “sclerotic appearing bone


“”honey-comb”

Batas Ill defined border

Struktur Radiolusen,mixed radiolusen radiopak/radiopak


interna

Efek Pelebaran periodontal space, kehilangan antral dan dinding nasal,


kerusakan canalis mandibula

DD Fibrosarcoma, chondrosarcoma

3. NON-HODGKIN LYMPHOMA

Lokasi Kepala dan leher, berefek pada sinus maksila

Bentuk Menyerupai “sunray” atau “hair-on-end”, “sclerotic appearing bone


“”honey-comb”

Batas Ill defined border

Struktur Radiolusen,mixed radiolusen radiopak/radiopak


interna

Efek Pelebaran periodontal space, kehilangan antral dan dinding nasal,


kerusakan canalis mandibula

DD Fibrosarcoma, chondrosarcoma

PENYAKIT SISTEMIK
1. DIABETES MELLITUS
SAMA SEPERTI PERIODONTITIS KRONIS
2. HIPOTIROID
3. HIPERTIROID
4. SICKLE CELL
5. HIPERPARATIROID
6. HIPOPARATIROID
7. THALASEMIA

8. OSTEOPOROSIS

You might also like