You are on page 1of 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DIGITAL

“Judul Percobaan : Half Adder & Full Adder”

Disusun Oleh :

Nama : Ira Palupi


NIM : 022000021
Tgl. Praktikum : 3 Desember 2021
Asisten : Ayu Jati Puspitasari, M.Si
Kelompok :6
Teman kerja : 1. M Faqih Ammari NIM. 022000025

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR


PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Percobaan


Judul percobaan pada praktikum elektronika digital kali ini adalah Half dan Full Adder, yang
dilakukan sebanyak 2 kali di antaranya :
a. Percobaan 1 : Half Adder dengan Menggunakan IC 7408 dan IC 7486,
b. Percobaan 2 : Full Adder dengan Menggunakan IC 4708, IC 7432, dan IC 7486.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu :
a. Mahasiswa mampu Menyusun rangkaian half & full adder dengan gerbang logika,
b. Mahasiswa mampu menguji operasi rangkaian half & full adder dengan bantuan tabel
logika,
c. Mahasiswa mampu menjelaskan operasi rangkaian half & full adder,
d. Mahasiswa mampu menentukan persamaan rangkaian half & full adder.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Half Adder

Dalam penjumlahan dua bit angka biner, dapat dimulai dengan bit yang paling tidak berarti
lsb (lsb = least significant bit). Dalam penjumlahan tersebut kemungkinan menimbulkan
kelebihan bit atau bit ke 3 dan disebut carry (biasanya disingkat Cy atau C saja). Rangkaian
yang digunakan untuk ini disebut half adder seperti terlihat pada gambar 1. Output gerbang
Exclusive-OR digunakan untuk menampilkan hasil jumlahan (Sum) karena prinsip kerja
EXOR IC 7486 adalah input sama maka output = 0, sedangkan output gerbang AND IC 7408
digunakan untuk menampilkan Carry karena gerbang AND akan menghasilkan keluaran 1 jika
hanya jika kedua input = 1.

Gambar 1. Rangkaian dan Tabel Kebenearan Half Adder

Penjelasan masukan demi masukan :


Pertama :
Input : A = 0 dan B = 0, maka : 0 + 0 = 0 tanpa carry atau carry = 0. hasilnya adalah :
SUM = 0 dan CARRY = 0 seperti tabel baris ke 2.
Kedua :
Input : A = 0 dan B = 1, maka : 0 + 1 = 1 tanpa carry atau carry = 0, hasilnya adalah :
SUM = 1 dan CARRY = 0 seperti tabel baris ke 3.
Ketiga :
Input : A = 1 dan B = 0, maka : 1 + 0 = 1 tanpa carry atau carry = 0, hasilnya adalah :
SUM = 1 dan CARRY = 0 seperti tabel baris ke 4.
Keempat :
Input : A = 1 dan B = 1, maka : 1 + 1 = 10, ada carry atau carry = 1, hasilnya adalah :
SUM = 0 dan CARRY = 1 seperti tabel baris ke 5.
Penjumlah atau Adder adalah komponen elektronika digital yang dipakai untuk
menjumlahkan dua buah angka dalam sistem bilangan biner. Dalam komputer dan
mikroprosesor, Adder biasanya berada di bagian ALU (Arithmatic Logic Unit). Sistem
bilangan yang dipakai dalam proses penjumlahan, selain bilangan biner, juga 2's
complement untuk bilangan negatif, bilangan BCD (binary-coded decimal), dan excess-3.
Jika sistem bilangan yang dipakai adalah 2's complement, maka proses operasi
penjumlahan dan operasi pengurangan akan sangat mudah dilakukan (Mathius Nugroho :
2015). Half adder adalah rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah bit input,
dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry out). Half adder
digunakan untuk menjumlahkan bit-bit terendah. Prinsip kerja dari Half adder yaitu nilai
dari inputan A ditambah dengan nilai inputan B dan hasilnya diletakkan pada output S, dan
jika mempunyai sisa baru diletakkan pada output C. (Kleitz : 2002)

2.2 Full Adder

Seperti yang terlihat di atas, logika penjumlahan half adder adalah penjumlahan 2 bit biner
dengan menimbulkan hasil jumlahan (sum) dan kelebihan (carry). Untuk jumlah kolom bit
yang lebih banyak kita harus menggunakan full-adder, yaitu sebuah rangkaian logika yang
dapat menjumlah tiga bit sekaligus.
Full Adder adalah rangkaian elekronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan
penuh yakni mengolah penjumlahan untuk 3 bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas).
Rangkaian ini memiliki 3input dan 2 output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan
penjumlahan, kemudian sama seperti pada hafl adder salah satu outputnya dipakai sebagai
tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan. Rangkaian Full Adder
dapat dibentuk oleh gabungan 2 buah rangkaian half adder dan sebuah gerbang OR untuk
menjumlahkan carry output. Pada penambahan penuh muncul aturan kelima yang menyatakan
suatu penjumlahan setengah tidak akan bekerja bila muncul carry-in. Oleh karena itu
penambahan penuh mempunyai tiga masukan yaitu A, B dan C-in, sedangkan keluaran adalah
SUM dan Co (carry out). Yang berarti proses penjumlahan untuk bilangan binner 2 digit dapat
dilakukan oleh rangkaian full adder.
Rangkaian logika full-adder ditunjukkan pada gambar 2. berikut :

Gambar 2. Rangkaian dan Tabel Kebenaran Full Adder

Rangkaian Full adder berfungsi menjumlahkan 2 buah bilangan yang telah dikonversikan
menjadi bilangan-bilangan biner. Rangkaian ini menjumlahkan 2 buah input ditambah
dengan carry out dari hasil penjumlahan sebelumnya (carry in dalam rangkaian full adder).
Penjumlahan full adder pada prinsipnya menggunakan 2 buah half adder dan sebuah
gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan A dan B. Selanjutnya nilai sum
dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai
half adder kedua itulah yang menjadi sum selanjutnya. Carry pada half adder pertama
diproses pada gerbang OR. (Kusmar : 2012)

2.3 Kegunaan Adder


Didalam mikroprosesor terdapat Instruksi Arithmatik 8 bit dan instruksi Logic yang dilaksanakan
pada register-registernya. Register-register 8 bit tsb adalah : A, B, C, D, E, H, L. Berikut ini adalah
Instruksi Arithmatik dan instruksi Logic beserta artinya :
a. ADD A : Data pada register A ditambahkan pada register A sendiri, artinya data di 2
kalikan atau isi register digeser ke kiri 1 bit,
b. ADC B : Isi register B bersama dengan Carry Flag ditambahkan pada register A
c. SUB C : Data pada register A dikurangi dengan data pada register C,
d. AND D : Operasi “AND” logic antara register D dan register A,
e. OR 0FH, XOR A, INC H dan lain-lain.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum half dan full adder, di antaranya power
supply DC sebagai sumber tegangan, project board sebagai papan untuk merangkai
komponen, 3 tipe IC (7408, 7432, dan 7486), Resistor 100 Ohm, LED sebagai indikator
output, kabel jumper sebagai penghubung, dan multimeter.

3.2 Langkah Kerja


3.2.1 Percobaan 1 : Half Adder dengan Menggunakan IC 7408 dan IC 7486
Pertama, rangkaian disusun seperti pada gambar berikut :

Gambar 3. Rangkaian Half Adder

Kemudian, rangkaian tersebut diuji dan hasilnya dimasukkan ke dalam tabel


laporan sementara. Terakhir, operasi rangkaian half adder dijelaskan.

3.2.2 Percobaan 2 : Full Adder dengan Menggunakan IC 7408, IC 7432, dan IC


7486
Pertama, rangkaian disusun seperti pada gambar berikut :

Gambar 4. Rangkaian Full Adder

Kemudian, rangkaian tersebut diuji dan hasilnya dimasukkan ke dalam tabel


laporan sementara. Terakhir, operasi rangkaian full adder dijelaskan dan persamaan
operasional rangkaian full adder dibuat.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data


4.1.1 Percobaan 1 : Half Adder dengan Menggunakan IC 7408 dan IC 7486
A B carry sum

0 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

Tabel 1. Data Hasil Percobaan Half Adder

4.1.2 Percobaan 1 : Full Adder dengan Menggunakan IC 7408, IC 7432, dan IC


7486
A B C Carry sum

0 0 0 0 0

0 0 1 0 1

0 1 0 0 1

0 1 1 1 0

1 0 0 0 1

1 0 1 1 0

1 1 0 1 0

1 1 1 1 1

Tabel 2. Data Hasil Percobaan Full Adder


4.2 Pembahasan

Pada dasarnya, praktikum dengan judul Half dan Full Adder ini bertujuan agar mahasiswa
mampu menyusun rangkaian half & full adder dengan gerbang logika, menguji operasi rangkaian
half & full adder dengan bantuan tabel logika, menejelaskan operasi rangkaian half & full adder,
serta menentukan persamaan rangkaian half & full adder. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
dilakukan 2 jenis percobaan, yaitu percobaan half adder dengan menggunakan IC 7408 sebagai
gerbang AND dan IC 7486 sebagai gerbang EX-OR, kemudian percobaan full adder dengan
menggunakan IC 7408 sebagai gerbang AND, IC 7486 sebagai gerbang EX-OR, dan IC 7432
sebagai gerbang OR.
Untuk percobaan pertama, yakni rangkaian half adder. Dalam proses perangkaian dan
pengisian data, digunakan 4 kombinasi dari 2 input A dan B serta 2 output yang terdiri dari sum
dan carry. Carry merupakan output dari IC 7408, sedangkan sum merupakan output dari IC 7486
yang berada pada pin 3. Selanjutnya, untuk memberikan nilai logika 0 dan 1 pada input A dan B,
jika berlogika 0 maka diberikan pada ground, namun jika berlogika 1 maka diberikan pada Vcc
dengan tegangan sumber 5 Volt. Untuk menentukan nilai keluarannya, digunakan resistor yang
dihubung seri dengan LED sebagai indikator, jika LED menyala maka berlogika 1 (high), sebagai
cara alternatifnya dapat juga diukur dengan menggunakan multimeter dengan syarat untuk logika
1 memiliki taraf tegangan 3.8-5 Volt. Namun, ketika LED tidak menyala maka berlogika 0 (low)
dengan taraf tegangan 0-2.5 Volt. Berdasarkan data hasil percobaan, diperoleh data yang telah
sesuai dengan tabel logika pada dasar teori, dan hasilnya sama seperti apa yang telah dikatakan
oleh Kleitz (2002), bahwa prinsip kerja Half Adder yaitu nilai dari masukan A ditambah dengan
nilai masukan B, yang diletakkan pada keluaran S (sum), dan jika terdapat sisa, maka diletakkan
pada keluaran C (carry). Persamaan dari rangkaian half adder dapat dinyatakan dengan :
𝑆𝑢𝑚 = 𝐴̅𝐵 + 𝐴𝐵̅ dan 𝐶𝑎𝑟𝑟𝑦 = 𝐴𝐵
Kemudian, untuk percobaan kedua, yaitu rangkaian full adder. Pada rangkaian ini terdapat 3
input (A, B, C) dan 2 output yang terdiri dari sum dan carry. Output yang pertama terletak pada
gerbang OR atau IC 7432 sebagai carry, sedangkan output yang kedua terletak pada gerbang EX-
OR atau IC 7486 sebagai sum. Dalam proses perangkaian dan pengisian data, digunakan 8
kombinasi dari 3 input. Sebagaimana pada percobaan sebelumnya, pemberian nilai logika 0
dilakukan dengan menghubungkan ke ground, dan pemberian nilai logika 1 dilakukan dengan
menghubungkan ke Vcc 5 Volt atau tidak dihubungkan sama sekali (floating). Hasil output dari
rangkaian ini diindikasikan oleh nyala tidaknya LED yang telah dihubung seri dengan resistor 100
Ohm. Apabila LED menyala, maka berada pada kondisi high dan berlogika 1. Namun, apabila
LED tidak menyala, maka berada pada kondisi low atau berlogika 0. Meskipun demikian, ketika
terdapat kerusakan LED, cara alternatif dapat dilakukan dengan mengukur taraf tegangan keluaran
menggunakan multimeter, dengan syarat untuk logika 1 maka taraf tegangan 3.8-5 volt, dan untuk
logika 0 maka taraf tegangan 0-2.5 volt.
Berdasarkan data hasil percobaan full adder, diperoleh data yang sesuai dengan tabel logika
pada dasar teori, dan pada prinsipnya sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Kusmar (2012),
bahwa prinsip kerja full adder yakni menggunakan 2 buah half adder dan sebuah gerbang OR. Half
Adder pertama merupakan penjumlahan input A dan B. Selanjutnya nilai sum dari half adder
pertama diproses pada half adder kedua dengan input C. Nilai half adder kedua inilah, yang
menjadi sum selanjutnya. Sedangkan, carry pada half adder pertama diproses pada gerbang OR.
Persamaan dari rangkaian full adder ini dapat dinyatakan dengan :
𝑆𝑢𝑚 = 𝐴̅𝐵̅ 𝐶 + 𝐴̅𝐵 𝐶̅ + 𝐴𝐵̅ 𝐶̅ + 𝐴𝐵𝐶 dan dengan 𝐶𝑎𝑟𝑟𝑦 = 𝐵𝐶 + 𝐴𝐶 + 𝐴𝐵
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada prakrikum kali ini, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan, di antaranya :
a. Prinsip kerja dari rangkaian half adder yaitu jika nilai input A dijumlahkan dengan nilai
input B, hasilnya adalah sum (S). Namun, jika memiliki sisa maka hasilnya disebut carry
(C),
b. Persamaan rangkaian half adder dinyatakan dengan 𝑆𝑢𝑚𝑎 = 𝐴̅𝐵 + 𝐴𝐵̅ dan 𝐶𝑎𝑟𝑟𝑦 =
𝐴𝐵,
c. Prinsip kerja dari rangkaian full adder yaitu dengan menngunakan 2 buah half adder dan
sebuah gerbang OR. Di mana, half adder pertama merupakan penjumlahan input A dan B.
selanjutnya nilai sum dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input
C. Nilai half adder kedua inilah yang menjadi sum selanjutnya, dan carry pada half adder
pertama diproses pada gerbang OR,
d. Persamaan rangkaian full adder dinyatakan dengan 𝑆𝑢𝑚 = 𝐴̅𝐵̅ 𝐶 + 𝐴̅𝐵𝐶̅ + 𝐴𝐵̅ 𝐶̅ + 𝐴𝐵𝐶
dan dengan 𝐶𝑎𝑟𝑟𝑦 = 𝐵𝐶 + 𝐴𝐶 + 𝐴𝐵.

5.2 Saran
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada prakrikum kali ini, saran yang dapat
diberikan, di antaranya :
a. Perlu dilakukan pengecekan dan kalibrasi peralatan yang digunakan,
b. Sebelum merangkai, usahakan memahami petunjuk praktikum terlebih dahulu,
c. Untuk memperoleh data yang sesuai, maka diperlukan pemahaman dalam penyusunan
rangkaian masing-masing IC.
DAFTAR PUSTAKA

Sunardi, Joko dkk. 2021. Modul Praktikum Elektronika Digital. Yogyakarta : Politeknik
Teknologi Nuklir Indonesia

Nugroho, Matius. 2015. Rangkaian Adder dengan Seven Segment. Skripsi. Batam : Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Internasional

Kleitz, William. 2002. Digital Electronics. Jakarta : PT Pustaka Media

Kusmar. 2012. Elektronika Dasar. Yogyakarta : Graha Ilmu


Lampiran 1

Lembar Data Sementara

You might also like