You are on page 1of 9

Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS

Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

PERKEMBANGAN PSAK 101: TINGKAT PENGUNGKAPAN ZAKAT


PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Siti Afidatul Khotijah,


Universitas Tidar

ABSTRAK
Pengungkapan zakat pada perbankan syariah telah diatur dalam PSAK 101 yang menyebutkan
poin wajib yang harus diungkapkan. Namun, pengungkapan zakat secara sukarela belum banyak
dilakukan oleh bank syariah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat pengungkapan
zakat sebelum dan sesudah direvisi PSAK 101. Populasi penelitian ini adalah semua bank umum
syariah di Indonesia sedangkan sampel ditentukan melalui metode purposive sampling. Data
dikumpulkan dari laporan tahunan Bank Islam untuk periode 2012-2016. Analisis t-test dilakukan
untuk menguji tingkat pengungkapan zakat sebelum dan sesudah direvisi PSAK 10. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengungkapan masih terbatas pada aturan yang ada
(pengungkapan wajib). Hasil uji-t menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan Zakat antara tahun 2014
dan 2015 (pelaksanaan revisi PSAK 101 tahun 2014) memiliki perbedaan yang signifikan.
Kata kunci: Pengungkapan Zakat, PSAK 101, Bank Syariah

Sesungguhnya zakat memiliki dimensi yang


PENDAHULUAN
sangat luas bagi manusia.
Zakat merupakan kewajiban Muslim
Zakat adalah salah satu sumber
yang Allah SWT atur dalam rukun Islam.
penting bagi pengembangan sosio-ekonomi.
Zakat berpotensi memberikan kontribusi
Dalam perspektif ini, Doktoralina dan
terhadap keamanan sosial dan harmoni,
Bahari (2017) berpendapat bahwa
membantu menutup kesenjangan antara
penyaluran dana zakat dapat dimanfaatkan
orang kaya dan orang miskin, dan
untuk menghasilkan kegiatan ekonomi
menghasilkan kegiatan ekonomi suatu
suatu negara, untuk mendukung
bangsa melalui peningkatan pembelian
pengembangan jaminan sosial, dan untuk
individu. Kewajiban dalam membayar zakat
mengisi kesenjangan antara orang kaya dan
telah disebutkan secara jelas dalam Al-
masyarakat miskin. Doktoralina dan Bahari
qur’an surat Al-Baqarah ayat 243. Dalam
(2017) mengklaim bahwa pemberian zakat
ayat tersebut, Allah SWT mewajibkan
merupakan sumber penting bagi suatu
seorang Muslim untuk menunaikan zakat.
negara selain dana pajak. Zakat yang
Kewajiban tersebut selaras dengan
berpotensi memberikan kontribusi terhadap
kewajiban melaksanakan solat. Dalam
keamanan sosial dan harmoni, membantu
Rukun Islam, zakat merupakan kewajiban
menutup kesenjangan antara orang kaya
ketiga setelah syahadat dan shalat. Hal
dan orang miskin, dan menghasilkan
tersebut menunjukkan akan pentingnya
kegiatan ekonomi suatu bangsa melalui
seseorang dalam membayar zakat.
509
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

peningkatan pembelian individu. Pembentukan lembaga zakat untuk


Pembentukan lembaga zakat untuk keperluan pengumpulan iuran zakat dan
keperluan pengumpulan iuran zakat dan penyaluran dana zakat adalah asas dasar
penyaluran dana zakat adalah asas dasar hukum dan tata kelola zakat. Pengelolaan
hukum dan tata kelola zakat. zakat di Indonesia telah diatur dalam
Pengelolaan zakat di Indonesia tidak Undang-Undang Republik Indonesia
hanya dilakukan oleh pemerintah melalui Nomor 23 Tahun 2011 Tentang
BAZNAS saja, namun juga banyak Pengelolaan Zakat dan diperjelas dengan
dibentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2014
yang bertanggung jawab kepada BAZNAS. yang menjadi penjelas UU No 23 tahun
Selain itu, berdasar putusan Mahkamah 2011. Berkaitan dengan perbankan syariah,
Konstitusi Nomor 86/PUU-X/2012 tanggal peraturan mengenai publikasi laporan
31 Oktober 2013 perihal pengujian keuangan juga sudah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Peraturan Bank Indonesia
tentang Pengelolaan Zakat, masyarakat No.14/14/PBI/2012 tentang transparansi
dapat membentuk Lembaga Amil Zakat dan publikasi laporan bank yang
(LAZ) dengan memenuhi syarat yang telah didalamnya menyebutkan kewajiban bank
ditentukan. Berkaitan dengan ijin tersebut, syariah untuk membuat laporan pengelolaan
perbankan syariah sebagai institusi syariah zakat.
yang sudah berkembang di Indonesia juga Dilihat dari sudut pandang
memiliki tanggung jawab sebagai pengelola akuntansi, Pernyataan Standar Akuntansi
zakat dan juga harus membuat laporan Keuangan (PSAK) mengenai Zakat, Infak
berkaitan dengan zakat yang telah diatur dan Sedekah sudah diatur dalam PSAK 109
dalam PSAK 109 tentang Zakat, Infaq dan tentang Zakat, Infak dan Sedekah. PSAK
Sedekah. Oleh karena itu, negara memiliki 109 berlaku untuk amil yang menerima dan
tanggung jawab untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat dan infak/sedekah.
mendistribusikan zakat dalam sistem yang Namun dalam ruang lingkup PSAK 109
terorganisir dengan baik seperti yang dijelaskan bahwa peraturan tersebut tidak
ditentukan oleh Islam (Muhammad Ali, berlaku untuk entitas syariah yang
2011 dalam Wahab dan Rahman, 2013) menerima dan menyalurkan zakat dan
sehingga akan tercapai tujuan zakat. infak/sedekah, tetapi bukan kegiatan
Dengan begitu, sangat penting bahwa zakat utamanya. Perbankan syariah merupakan
dikelola secara efisien dan juga dibuat salah satu entitas yang mengelola dana
laporan dalam pengelolaan tersebut. zakat bukan sebagai kegiatan utamanya,

510
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

sehingga tidak bisa mengacu pada PSAK memilih untuk tidak menggunakan
109. Entitas tersebut mengacu ke PSAK informasi tersebut dan bahkan tidak dapat
101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah memainkan peran secara langsung dalam
(Ikatan Akuntan Indonesia, 2011). suatu perusahaan (Deegan, 2002). Selain
Suatu perbankan syariah yang itu, Teori Legitimasi berpendapat bahwa
melakukan pengungkapan zakat diluar organisasi terus berusaha memastikan
ketentuan PSAK 101, maka termasuk bahwa mereka beroperasi dalam batas-batas
dalam pengungkapan sukarela. dan norma-norma masyarakat masing-
Pengembangan indeks pengukuran dalam masing. Dalam mengadopsi perspektif teori
pengungkapan zakat sebagai pengungkapan legitimasi, sebuah perusahaan akan secara
sukarela telah dikembangkan oleh Samad sukarela melaporkan kegiatan jika
dan Said (2016). Penelitian tersebut manajemen merasa bahwa kegiatan tersebut
dilakukan di Malaysia pada lembaga diharapkan oleh masyarakat di mana
pengelola zakat. Berbeda dengan penelitian perusahaan beroperasi (Deegan, 2002).
sebelumnya, pada penelitian ini, penulis Berdasar pada kewajiban tersebut,
menggunakan perbankan syariah sebagai timbullah kewajiban perusahaan untuk
objek penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan pengungkapan untuk
akan menganalisis perkembangan tingkat kepentingan stakeholder maupun sebagai
pengungkapan zakat pada perbankan upaya untuk mengikuti norma masyarakat.
syariah di Indonesia. Penelitian ini Secara konseptual, pengungkapan
bertujuan untuk menganalisis merupakan bagian integral dari laporan
perkembangan tingkat pengungkapan zakat keuangan. Selain pengungkapan dalam hal
sebelum dan setelah diterapkannya PSAK keuangan, pengungkapan non keuangan
101 yang direvisi tahun 2014. juga sudah menjadi tuntutan perusahaan
untuk diungkapkan, seperti Corporate
LANDASAN TEORI Social Responsibility (CSR) maupun
Teori stakeholder mengatakan Islamic Social Reporting (ISR) yang
bahwa perusahaan bukanlah entitas yang merupakan suatu jenis pengungkapan
hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri sukarela (voluntary disclosure). Berbeda
namun juga harus mampu memberikan dengan Corporate Social Responsibility
manfaat bagi stakeholdernya. Semua (CSR), dalam ISR, tekanan pada keadilan
stakeholder mempunyai hak memperoleh sosial tidak hanya pelaporan tentang
informasi mengenai aktivitas perusahaan lingkungan, kepentingan minoritas dan
yang dapat mempengaruhi proses karyawan saja, namun juga berkaitan
pengambilan keputusan. Stakeholder dapat dengan isu-isu yang berkaitan dengan
511
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

kesejahteraan masyarakat yang berkaitan baik secara langsung maupun tidak


dengan praktik perdagangan bunga dan langsung. Perubahan tersebut terjadi bukan
perdagangan tidak adil (Othman, et.al., hanya karena kesadaran instansi, namun
2009) seperti distribusi pendapatan atau karena adanya suatu paksaan, sehingga mau
dikenal dengan zakat. tidak mau harus mengikuti peratura baru.
Perkembangan peraturan akan selalu Berkaitan dengan pengungkapan zakat,
terjadi mengikuti perkembangan jaman, perubahan PSAK 101 juga tentunya
begitu pula dengan PSAK 101. Berdasarkan surat memiliki efek baik secara langsung maupun
Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-
tida langsung, sehingga hipotesis yang akan
B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi
diuji adalah:
syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK
IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan
H1: Perkembangan PSAK 101 memiliki
Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI. Setelah pengaruh signifikan terhadap tingkat
pengesahan awal di tahun 2007, PSAK 101 pengungkapan zakat.
mengalami beberapa kali amandemen dan revisi.
Meskipun begitu, amandemen dan revisi tersebut
METODE PENELITIAN
tidak secara langsung berkaitan dengan
pengungkapan zakat. Amandemen dan revisi yang Penelitian ini dilakukan secara
telah dilakukan sampai dengan tahun 2018 adalah empiris untuk mengukur pengaruh
sebagai berikut: perkembangan PSAK 101. Populasi dalam
1. 16 Desember 2011 berkaitan dengan penelitian ini adalah bank syariah yang ada
revisi atas PSAK 1: Penyajian Laporan di Indonesia. Penentuan sampel dilakukan
Keuangan. dengan purposive sampling dengan kriteria
2. 15 Oktober 2014 sehubungan dengan Bank Syariah yang mempublikasikan
adanya revisi atas PSAK 1 terkait Laporan Tahunannya pada website masing-
penyajian laba rugi dan penghasilan masing Bank Syariah, menyajikan data
komprehensif lain. Laporan Tahunan untuk periode 2012-2016
3. 25 Mei 2016 terkait penyajian laporan dan Laporan Tahunannya berakhir per
keuangan asuransi syariah pada Desember.
Lampiran B. Perubahan ini merupakan Pengungkapan zakat dalam
dampak dari revisi PSAK 108: penelitian ini mengacu pada penelitian yang
Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah. dilakukan oleh Samad dan Said (2016)
Perubahan ini berlaku efektif 1 Januari yang mengembangkan dari penelitian
2017. sebelumnya oleh Haniffa dan Hudaib
Perkembangan peraturan baru dalam (2006) dengan kriteria pengukuran 15 item
suatu instansi akan memberikan perubahan, untuk perusahaan yang mengungkapkan
512
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

zakat, dan 2 item pengukuran untuk diberikan perlakuan. Dasar pengambilan


perusahaan yang tidak mengungkapkan keputusan untuk menerima atau menolak
zakat. Uji beda dilakukan untuk Ho pada uji ini adalah jika t hitung > t tabel
menganalisis perbedaan tingkat dan probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05, maka
pengungkapan zakat sebelum dan setelah Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika t
adanya revisi PSAK 101 tahun 2014. hitung < t tabel dan probabilitas
(Asymp.Sig) > 0,05, maka Ho diterima dan
HASIL PENELITIAN DAN Ha ditolak. Berikut merupakan hasil uji
PEMBAHASAN beda yang dilakukan dengan menggunakan
Penarikan sampel penelitian ini aplikasi SPSS dalam penelitian ini terhadap
menggunakan metode purposive sampling, variabel tingkat pengelolaan zakat.
yaitu penarikan sampel dengan kriteria Tabel 4.1
Hasil Uji Beda (Paired Sample t-test) 2013-2014
yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun Paired Samples Test

krteria yang ditentukan peneliti adalah Paired Differences

95% Confidence
Bank Umum Syariah di Indonesia yang Interval of the
Std. Std. Difference Sig.
mempublikasikan laporan Tahunannya pada Devia Error (2-
Mean tion Mean Lower Upper t df tailed)
Pa Sebelum
website masing-masing Bank Syariah, ir -
- ,2095
,06049
-
,02202
-
11 ,093
,11111 4 ,24424 1,837
1 Sesudah
menyajikan data Laporan Tahunan berturut- Sumber: Hasil penelitian, 2018
turut untuk periode 2012-2016 serta Bank
Berdasarkan hasil uji beda diatas,
Umum Syariah yang Laporan Tahunannya
dapat dilihat pada Tabel 4.1 bahwa dapat
berakhir per Desember. Berdasarkan
dilihat bahwa nilai sig sebesar 0.093 > 0.05
kriteria pengambilan sampel tersebut,
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan
diperoleh objek penelitian yang memenuhi
begitu dapat disimpulkan bahwa tingkat
kriteria berjumlah 12 Bank Umum Syariah,
pengungkapan zakat sebelum dan setelah
sehingga observasi keseluruhan dari tahun
revisi pada PSAK 101: Penyajian Laporan
2012-2016 berjumlah 60 sampel.
Keuangan Syariah tahun 2014 tidak
Uji beda rata-rata untuk dua sampel
terdapat perbedaan yang signifikan. Hal
berpasangan (paired sample t-test)
tersebut terjadi karena pada tahun 2014
digunakan untuk menganalisis model
PSAK 101 baru saja disahkan dan belum
penelitian pre-post atau sebelum dan
mulai diberlakukan, sehingga bank syariah
sesudah. Paired sample t-test merupakan
belum melakukan perubahan pada
salah satu metode pengujian yang
pelaporannya.
digunakan untuk mengkaji keefektifan
perlakuan, ditandai adanya perbedaan rata-
rata sebelum dan rata-rata sesudah
513
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

zakat, karena laporan laba rugi yang baru


juga harus menyesuaikan dan
dimungkinkan banyak bank syariah yang
Tabel 4.2 mengungkapkan zakat pada laporan laba
Hasil Uji Beda (Paired Sample t-test) 2014-2015
rugi, sehingga meningkatkan pengungkapan
Paired Samples Test
zakatnya.
Paired Differences
95% Tabel 4.3
Confidence
Interval of the Hasil Uji Beda (Paired Sample t-test) 2015-2016
Difference Sig. Paired Samples Test
Std. Std. (2-
Devia Error taile
Mean tion Mean Lower Upper t df d) Paired Differences
PSebelum 95%
a - Confidence
- - - -
i Sesudah ,0703 ,0203 Interval of the
,0500 ,0947 ,0053 2,46 11 ,032 Sig.
r 5 1 Difference
0 0 0 2 Std. Std. (2-
Me Devia Error Lowe tailed
1
an tion Mean r Upper t df )
P Sebelum
,01 -
ai - ,0259 ,0074 ,0276 1,4
Sumber: Hasil penelitian, 2018 r Sesudah
11
1
5 9
,0053
8
0 83
11 ,166
1

Berdasarkan hasil uji beda diatas, Sumber: Hasil penelitian, 2018

dapat dilihat pada Tabel 4.2 nilai sig Sedangkan pengujian antara 2015
sebesar 0.032 < 0.05 maka H0 ditolak dan dan 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.3
Ha diterima. Dengan begitu dapat memiliki nilai sig sebesar 0.166 > 0.05
disimpulkan bahwa tingkat pengungkapan maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan
zakat sebelum dan setelah revisi pada begitu dapat disimpulkan bahwa tingkat
PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan pengungkapan zakat sebelum dan setelah
Syariah tahun 2014 terdapat perbedaan revisi pada PSAK 101: Penyajian Laporan
yang signifikan. Signifikansi tersebut Keuangan Syariah tahun 2016 tidak
mungkin terjadi karena pada tahun 2015 terdapat perbedaan yang signifikan. Hal
mulai diterapkan PSAK revisi 2014. tersebut dimungkinkan karena revisi dalam
Perubahan pada PSAK 101 secara tidak PSAK 101 tidak berkaitan dengan
langsung berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan zakat pada perbankan
pengungkapan zakat. Perubahan pada syariah, tapi revisi tersebut berkaitan
PSAK 101 tahun 2014 berkaitan dengan dengan asuransi syariah. Selain itu, revisi
penyajian laba rugi dan penghasilan pada PSAK 101 mulai efektif diberlakukan
komprehensif lain. Meskipun tidak secara pada 1 Januari 2017.
langsung mengatur mengenai
pengungkapan zakat, namun perubahan SIMPULAN DAN SARAN
tersebut memberikan dampak yang Simpulan
signifikan terhadap tingkat pengungkapan
514
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

Kesimpulan yang dapat diambil dari mempercayakan pengelolaan zakat pada


penelitian yang telah dilakukan adalah tidak perbankan syariah di Indonesia.
terdapat perubahan yang singnifikan antara
DAFTAR PUSTAKA
tingkat pengungkapan zakat perbankan
Akin, A., & Yilmaz, İ. (2016). Drivers of
syariah sebelum dan setelah disahkannya
Corporate Social Responsibility
revisi PSAK 101 tahun 2013-2014 dan Disclosures: Evidence from Turkish
Banking Sector. Procedia
2015-2016. Namun pada tahun 2014-2015
Economics and Finance 38.
terdapat perubahan signifikan pada tingkat Andrikopoulos, A., Samitas, A., &
pengungkapan zakat. Bekiaris, M. (2014). Corporate
Social Responsibility Reporting in
Saran Financial Institutions: Evidence
from Euronext. Research in
Peneliti merasa bahwa penelitian ini
International Business and Finance.
masih belum sempurna dan masih terdapat
Anggraini, F. R. (2006). Pengungkapan
keterbatasan seperti kurun waktu yang Informasi Sosial dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan
terbatas antara 2012-2016 dan hanya
Informasi Sosial dalam Laporan
dilakukan pada Bank Umum Syariah. Maka Keuangan Tahunan. Simposium
Nasional Akuntansi 9 Padang.
dari itu diharapkan pada penelitian
Chakroun, R., Matoussi, H., & Mbirki, S.
selanjutnya dapat melakukan penelitian (2017). Determinants of CSR
pada kurun waktu yang lebih luas, terutama Disclosure of Tunisian Listed
Banks: A Multi Support Analysis.
pada masa-masa perubahan PSAK 101. Social Responsibility Journal.
Penelitian mendatang dapat memperluas Charles, & Chariri. (2012). Analisis
objek penelitian pada unit usaha syariah dan Pengaruh Islamic Corporate
Governance terhadap Pengungkapan
BPRS di Indonesia. Selain itu, penelitian Islamic Social Responsibility .
untuk menganalisis tingkat pengungkapan Diponegoro Journal of Accounting.
zakat serta faktor yang mempengaruhi Cuganesan, S., Ward, L., & Guthrie, J.
(2009). Legitimacy Theory: A Story
tingkat pengungkapan zakat juga perlu of Reporting Social and
untuk dilakukan. Environmental Matters Within the
Australian Food and Beverage
Implikasi dan Keterbatasan Industry. SSRN.
Penelitian ini memberikan implikasi Deegan, C. (2002). The Legitimising Effect
bagi Ikatan Akuntan Indonesia dapat of Social and Enviromental
Disclosures-a Theoretical
dijadikan referensi dalam penyusunan Foundation. Accounting, Auditing
PSAK 101 khususnya terkait pengungkapan and Accountability Journal.
zakat. Pemerintah yang diwakilkan oleh Deegan, C., & Rankin, M. (1997). The
Materiality of Environmental
BAZNAS dapat menjadikan penelitian ini Information to Users of Annual
sebagai pertimbangan untuk Reports. Accounting, Auditing &
Accountability Journal.
515
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

Drobetz, W., Merikas, A., Merika, A., & Ikatan Akuntan Indonesia. (2011).
Tsionas, M. G. (2014). Corporate Pernyataan Standar Akuntansi
Social Responsibility Disclosure: Keuangan Nomor 109. Jakarta: IAI.
The Case of International Shipping. Ikatan Akuntan Indonesia. (2016).
Transportation Research Part E. Pernyataan Standar Akuntansi
Esa, E., & Zahari, A. R. (2016). Corporate Keuangan 101: Penyajian Laporan
Social Responsibility: Ownership Keuangan Syariah. Jakarta: Ikatan
Structures, Board Characteristics & Akuntan Indonesia.
the Mediating Role of Board Indrawaty, & Wardayati, S. M. (2015).
Compensation. Procedia Economics Implementing Islamic Corporate
and Finance. Governance (ICG) and Islamic
Farook, S., Hassan, M. K., & Lanis, R. Social Reporting (ISR) in Islamic
(2011). Determinants of Corporate Financial Institution (IFI). Procedia
Social Responsibility Disclosure: - Social and Behavioral Sciences.
The Case Of Islamic Banks. Journal Kansal, M., Joshi, M., & Batra, G. S.
of Islamic Accounting and Business (2014). Determinants of Corporate
Research. Social Responsibility disclosures:
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Evidence from India. Advances in
Multivariate dengan Program SPSS Accounting, incorporating Advances
21 Update PLS Regresi. Semarang: in International Accounting.
Universitas Diponegoro. Kurniawati, I. (2011). Praktikum Pengolah
Giannarakis, G. (2014). The Determinants Data Elektronik. Yogyakarta:
Influencing the Extent of CSR Fakultas Ekonomi Universitas
Disclosure. International Journal of Ahmad Dahlan.
Law and Management. Lestari, P. (2013). Determinants of Islamic
Gubernur Bank Indonesia. (2004). Social Reporting in Syariah Banks:
Peraturan Bank Indonesia Nomor Case of Indonesia. International
6/24/PBI/2004. Jakarta: Bank Journal of Business and
Indonesia. Management Invention.
Habbash, M. (2016). Corporate Lestari, Y. A., & Nuzula, N. F. (2017).
Governance and Corporate Social Analisis Pengaruh Financial
Responsibility Disclosure: Evidence Leverage dan Operating Leverage
from Saudi Arabia. Social terhadap Profitabilitas Perusahaan.
Responsibility Journal. Jurnal Administrasi Bisnis.
Hadi, S. (2007). Memanfaatkan Excel Muttakin, M. B., & Khan, A. (2014).
untuk Analisis Statistik. Yogyakarta: Determinants of Corporate Social
Ekonisia. Disclosure: Empirical Evidence
from Bangladesh. Advances in
Haniffa, R., & Hudaib, M. (2007).
Accounting, incorporating Advances
Exploring the Ethical Identity of
in International Accounting.
Islamic Banks via Communication
in Annual Report. Journal of Othman, R., Thani, A. M., & Ghani, E. K.
Business Ethics. (2009). Determinants of Islamic
Social Reporting Among Top
Harrison, J. S., & Wicks, A. C. (2013).
Shariah-Approved Companies in
Stakeholder Theory, Value, and
Bursa Malaysia. Research Journal
Firm Performance. Business Ethics
of Internatıonal Studıes.
Quarterly.

516
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

Perwataatmadja, K. A. (1992). Apa dan Reporting Disclosure. Al-Iqtishad:


Bagaimana Bank Islam. Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah.
Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi:
Rahman, A. A., & Bukair, A. A. (2013). Perekayasaan Pelaporan Keuangan
The Influence of the Shariah (Edisi ke-8). Yogyakarta: BPFE-
Supervision Board on Corporate Yogyakarta.
Social Responsibility Disclosure by Wahab, N. A., & Rahman, A. R. (2013).
Islamic Banks of Gulf Co-Operation Determinants of Efficiency of Zakat
Council Countries. Asian Journal of Institutions in Malaysia: A Non-
Business and Accounting. parametric Approach. Asian Journal
Saad, R. A., & Haniffa, R. (2014). of Business and Accounting 6.
Determinants of Zakah (Islamic tax) Widayuni, N., & Harto, P. (2014). Faktor-
Compliance Behavior. Journal of Faktor yang Mempengaruhi
Islamic Accounting and Business Corporate Social Responsibility
Research. pada Perbankan Syariah di
Sakinah. (2014). Investasi dalam Islam. Indonesia dan Malaysia.
Iqtishadia. Diponegoro Journal of Accounting.
Samad, K. A., & Said, R. (2016). Zakat Widiastuti, H. (2004). Pengaruh Luas
Disclosure by Islamic Malaysian Ungkapan Sukarela dalam Laporan
Bank. International Business Tahunan terhadap Earnings
Management. Response Coefficient (ERC). Jurnal
Akuntansi dan Investasi.
Seftianne. (2011). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal pada Yunus, M. (2016). Analisis Pengaruh
Perusahaan Publik Sektor Kepercayaan, Religiusitas dan
Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Kontribusi Terhadap Minat
Akuntansi. Pedagang Mengeluarkan Zakat di
Baitul Mal. At-Tawassuth.
Sunarsih, U., & Ferdiyansyah. (2017).
Determinants of The Islamic Social

517

You might also like