You are on page 1of 14

BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN 
 I.         PENGKAJIAN
A.      Data Demografi
1.       Nama klien : Ny. SR
2.       Umur klien : 25 tahun 4 bulan (3-07-1979)
3.       Jenis kelamin : Perempuan
4.       Nama suami : Tn. Wahyunta
5.       Umur suami : 29 tahun
6.       Alamat : Pasaman barat
7.       Status perkawinan : Kawin
8.       A g a m a : Islam
9.       S u k u : Jawa
10.    Pendidikan : SLTA
11.    Pekerjaan : Ibu rumah tangga
12.    Diagnosa medik : Post partum hari ke-0
13.    Tanggal masuk RS : 03-03-2015
14.    No. RM : 00986926
15.    Tgl Pengkajian : 03-03-2015

B.      Keluhan Utama Saat Ini


Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.

C.      Riwayat Penyakit Dahulu


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.

D.      Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini


1.       Lama persalinan:
a.       Kala I 4 jam 20 menit
b.       Kala II 5 menit
c.        Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
2.       Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
3.       Tipe kelahiran spontan.
4.       Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan
analgesik dan anestesi.
5.       Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat
I dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc,
kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
E.       Data Bayi Saat Ini
1.       Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Laki-laki)
a.       Berat badan : 3100 Gram.
b.       Panjang badan : 45 Cm.
c.        Lingkar kepala : 32 Cm.
d.       Lingkar dada : 33 Cm.
e.       Lingkar perut : 31,5 Cm.
f.         Lingkar lengan atas : 10,5 Cm.
2.       Apgar Score
No Tgl/Jam Karakteristik Penilaian Menit 1 Menit 5
1. 3-11-2004 Denyut jantung 2 2
2. 06.25 WIB Pernapasan 2 2
3. Refleks 1 1
4. Tonus otot 1 2
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.

F.       Keadaan Psikologis Ibu


Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat
usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).
G.      Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, gula,
atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.
H.      Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus 30 hari.
Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau amis. Hari
pertama menstruasi terakhir (HPHT) 09-01-2004 dengan Hari perkiraan lahir (HPL) 16-10-
2004.
Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 2 tahun sebelum gagal dan
diekstraksii pada bulan Maret 2004.
I.         Riwayat Obstetri
Ibu G2P1A0 , anak pertama laki-laki usia 3 tahun dengan BBL 3200 gram, lahir spontan, di RS
Dr Sardjito.
J.       Review of System dan Pemeriksaan Fisik
1.       Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan
tertatih-tatih.
2.       Berat badan : 60 Kg.
3.       Tinggi badan : 151 Cm.
4.       Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 kali/menit, S:
36,5 oC.

No. Komponen Review of System Pemeriksaan Fisik


1. Kulit, rambut, Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit baik,
kuku melahirkan langsung lembab, rambut bersih tidak
dimandikan oleh bidan, rontok, kuku rapi dan pendek.
kuku sudah dipotong sejak
dari rumah.
Tidak ada keluhan.
2. Kepala dan leher Ibu mengatakan tadi pagi Ekspresi wajah merintih
sudah mencuci muka ketika bergerak atau duduk.
sekalian mandi, tidak ada Tampak lelah.
keluhan. Tidak ada oedema,
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik,
penglihatan normal, kelenjar
tiroid tidak membesar,
kelenjar limfe tidak teraba,
vena jugularis tidak
meningkat, tidak terdapat
bekas operasi.
3. Telinga Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
4. Mulut, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan, gigi, tidak ada stomatitis,
hidung sekret hidung bersih, tidak
memakai alat bantu, fungsi
baik.
5. Thoraks dan Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru-paru ketinggalan gerak, paru dalam
batas normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu Lunak, puting susu menonjol
sudah keluar dan akan keluar, ASI sudah keluar.
menyusui bayinya setelah
istirahat.
7. Jantung Tidak ada keluhan. Tidak membesar, ictus kordis
pada ICS ke 5, tidak ada
bising jantung.
8. Abdomen Ibu mengatakan perut Terdapat striae gravidarum,
terasa mual-mual dan tinggi fundus uteri 2 jari
seperti dipelintir. dibawah pusat, teraba lunak,
peristaltik positif agak lemah.
9. Genetalia Ibu mengatakan nyeri pada Lochia jumlahnya sedang,
daerah kemaluan terutama warna merah gelap, terdapat
jika untuk bergerak dan bekuan kecil.
duduk, nyeri tajam, perih,
lokasi pada daerah
perineum, nyeri sedang
skala 6.
Ibu menyatakan sudah
buang air kecil 1 kali.
10. Anus dan rektum Ibu mengatakan buang air Terdapat ruptur perineum
besar tadi malam sebelum dengan jahitan luar 1 jenis
melahirkan, setelah Zide. Luka tampak basah.
melahirkan sampai
sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi oedema,
tanda-tanda REEDA negatif,
kekuatan otot 5, ROM normal.

K.      Riwayat Kesehatan


No. Komponen Hasil
1. Pola persepsi Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
kesehatan- pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
pemeliharaan merasa yakin atas kemampuannya untuk merawat
kesehatan bayinya ini.
Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter
kandungan, jika merasa tidak enak badan juga
langsung ke Puskesmas atau dokter praktek.
2. Pola nutrisi- Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari,
metabolisme selama hamil muda merasa mual muntah tapi semakin
bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang.
Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang
dibawa oleh suaminya.
3. Pola aktifitas-latihan Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan
aktivitas sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang
ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhati-
hati ketika bergerak di tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi
sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.
4. Pola eliminasi Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi
lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah
melahirkan bab belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
5. Pola isitirahat-tidur Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur
siang selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB
dan bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tiak
dapat tidur karena dalam proses persalinan, baru
setelah bayi lahir dan ibu dimandikan dapat tidur
sebentar.
6. Pola persepsi-kognitif Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan.
Ibu juga mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang
ini tidak disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan
suaminya merasa senang juga dengan kehadiran anak
yang kedua ini.
7. Pola persepsi terhadap Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan
diri yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan
itu adalah untuk mempercepat menolong diri dan
bayinya.
8. Pola hubungan-peran Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang
selalu mendampingi. Ibu mengatakan selama ini
hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat
sekitar baik-baik saja.
9. Pola seksualitas- Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami
reproduksi untuk mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak
ada gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga
tidak terjadi kontak bleeding.
10. Pola stress-koping Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan
selalu minta pertimbangan suami atau ibunya jika ada
masalah atau harus mengambil keputusan.
11. Pola kepercayaan-nilai- Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam
nilai sehingga kebudayaan yang umum di masyarakat masih
dilakukan seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu
merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir selamat
mengingat usia kehamilan yang mundur.

L.       Profil Keluarga


1.       Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya.Jika ada apa-apa biasa
minta tolong kepada orang tuanya.Hubungan dengan masyarakat sekitar juga baik.
2.       Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang.Anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan.
3.       Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai keramik dengan ventilasi dan cahaya
yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan tetangga dekat dan tipe
komunitas masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
4.       Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah seorang
pegawaii negeri sipil (Guru).
5.       Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTA sedangkan suaminya sarjana.
6.       Tingkat sosial ekonomi
Menengah dengan penghasilan perbulan  Rp 750.000.00.

M.      Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana


Ibu pernah menggunakan IUD selama 2 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman akhirnya
diekstraksi pada bulan Maret 2004. Ibu mengatakan berencana akan memakai IUD lagi.
N.      Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya

Tanggal dan Jenis Hasil pemeriksaan dan Interpretasi


Pemeriksaan Nilai
Normal
Tanggal 03-11-2004
Lab. Darah :
  HB 9,9 (11,5-16,5) Turun
  AL 13,3 (4-11) Naik
  AE 4.35 (3,8-5,8) Normal
  AT 152 (150-450) Normal
  HCT 30 (37-47) Turun
Golongan Darah AB

O.      Terapi Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute Terapi Dosis Indikasi Terapi


3-03- Amoxycillin Oral 3 x 500 Antibiotik (mencegah infeksi)
2015 Asam Oral Mg Analgetik (mengurangi nyeri)
Mefenamat Oral 3 x 500 Derivat besi (mengatasi
Emineton Mg anemia)
1 x 1 tab.
4-03- Amoxycillin Oral 3 x 500 Antibiotik (mencegah infeksi)
2015 Asam Oral Mg Analgetik (mengurangi nyeri)
Mefenamat Oral 3 x 500 Derivat besi (mengatasi
Emineton Mg anemia)
1 x 1 tab.
5-03- Amoxycillin Oral 3 x 500 Antibiotik (mencegah infeksi)
2015 Asam Oral Mg Analgetik (mengurangi nyeri)
Mefenamat Oral 3 x 500 Derivat besi (mengatasi
Emineton Mg anemia)
1 x 1 tab.

P.       Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS: Nyeri akut
Ibu mengatakan nyeri pada daerah Post Natal
kemaluan terutama jika untuk bergerak
dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi Robekan Perineum
pada daerah perineum, nyeri sedang
skala 6. ( Terputusnya
Ibu mengatakan perut terasa mual-mual continuitas jaringan
dan seperti dipelintir. perineum )
DO:
Tampak berhati-hati ketika bergerak di Pelepasan Mediator
tempat tidur. kimia
Ekspresi wajah merintih ketika bergerak (Bradikinin,histamin
atau duduk. , prostaglandin )
Tanda-tanda vital : TD: 110/80
mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 Merangsang saraf
kali/menit, S: 36,5 oC. sensoris

Melalu proses:
TransmisiTransduksi
modulsi

Dipersepsikan
sebagai Nyeri di
CortekCerebri
DS: Faktor risiko: Risiko infeksi
Ibu mengatakan terdapat luka di Trauma jaringan
kemaluannya dan rasanya sakit. Tidak adekuatnya
DO: pertahanan sekunder
Terdapat ruptur perineum derajat I tubuh
dengan jahitan luar 1 Zide.
Luka tampak basah.
Lb. Darah (3-11-2004):
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
DS: Kelelahan Defisit perawatan
Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin diri:
tidur. Mandi/kebersihan
DO: diri, Toileting
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari
kamar mandi.
Tampak lemah.
Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.

II.        DIAGNOSA KEPERAWATAN


Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah:
1.       Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik, Kontraksi uterus.
2.       Defisit perawatan diri: Mandi/kebersihan diri, Toileting berhubungan dengan
Kelelahan.
3.       Risiko infeksi berhubungan dengan Faktor risiko: Trauma jaringan, Tidak adekuatnya
pertahanan sekunder tubuh.
III.      RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

Area Rencana Tindakan


Kerja Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum
diperbolehkan bekerja keras, seperti mengangkat ember, barang-barang
yang berat, dan memperbolehkan bekerja ringan seperti menyapu,
menyetrika, dan memasak.
Istirahat Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur,
hal ini sangat baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak
punya masalah dengan keadaan tidur.
Latihan Mengajarkan kepada ibu bahwa latihan pada awal minggu pertama post
partum seperti menaiki tangga, senam post partum.
Hygiene Mengajarkan pada ibu untuk selalu membersihkan daerah vagina dan
perineum setelah bak atau bab dengan air sabun.
Koitus Mengajarkan pada ibu bahwa koitus bisa dimulai apabila lokhia berubah
menjadi putih dan luka perineum sudah sembuh sempurna serta ibu
merasa nyaman untuk melakukan hubungan.
Kontrasepsi Menjelaskan kepada ibu bisa menggunakan kontrasepsi setelah tiga
minggu post partum dan apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak
memberikan makanan tambahan pada bayi bisa dipergunakan untuk
kontrasepsi selama enam bulan post partum.
Follow up Ibu bisa mengontrolkan diri seminggu setelah persalinan dan
selanjutnya kontrol sampai 42 hari post partum
Lain-lain -
IV.Intervensi
No Diagnosa Noc Nic Aktivitas
1. Nyeri akut Kontrol nyeri Manajemen Manajemen nyeri
berhubungan • Pantau TTV nyeri • Lakukan penilaian
dengan Agen • Menilai gejala nyeri secara komprehensif
injuri fisik, dari nyeri • Kaji ketidaknyamanan
Kontraksi uterus • Mengurangi secara non verbal
nyeri dengan non • Evaluasi pengalaman
analgesik pasien / keluarga erhadap
• Memantau nyeri
lamanya nyeri • Tentukan tingkat
kebutuhan pasien yang
• Tingkatan dapat memberikan
nyeri kenyamanan pada pasien
• Frekuensi
nyeri • Pemberian analgesik
• Panjang • Cek riwayat alergi obat
episode nyeri • Tentukan analgesik
• Ekspresi wajah yang cocok
saat nyeri • Monitor TTV
• Perubahan • Beri perawatan yang
frekuensi pernafasan, dibutuhkan
nadi, TD

2. Defisit perawatan Setelah dilakukan Konseling Kaji kamampuan pasien


diri: tindakan keperawatan perawatan untuk perawatan diri
Mandi/kebersihan selama ... x 24 jam diri 2. Pantau kebutuhan
diri, Toileting diharapkan pasien untuk alat-alat bantu
berhubungan kebutuhan mandiri dalam makan, mandi,
dengan pasien terpenuhi berpakaian dan toileting
Kelelahan. n Pasien dapat makan 3. Berikan bantuan pada
dengan bantuan pasien hingga pasien
orang lain/ mandiri sepenuhnya bisa mandiri
n Pasien dapat mandi 4. Berikan dukungan pada
dengan bantuan pasien untuk menunjukkan
orang lain aktivitas normal sesuai
n Paien dapat kemampuannya
memakai pakaian 5. Libatkan keluarga
dengan bantuan dalam pemenuhan
orang laian/mandiri kebutuhan perawatan diri
n Pasien dapat pasien
toileting dengan
bantuan alat

3. Risiko infeksi TJ: mencegah infeksi Pengendalian Mencegah terjadinya infeksi


b.d. Faktor risiko: Kh: Hilangnya tanda infeksi Kaji tanda-tanda infeksi :
Trauma jaringan, infeksi ukur suhu tubuh setiap 4
pertahanan Gunakan standar
sekunder tubuh pencegahan universal ;
kebersihan, mencuci tangan
bila akan kontak pada anak,
– Kaji catatan prenatal dan
intrapartal, perhatikan
frekuensi pemeriksaan
vagina dan komplikasi
seperti ketuban pecah dini
(KPD), persalinan lama,
laserasi, hemoragi, dan
tertahannya plasenta.
– Pantau suhu dan nadi
dengan rutin dan sesuai
indikasi ; catat tanda-tanda
menggigil, anoreksia atau
malaise.
– Kaji lokasi dan
kontraktilitis uterus ;
perhatikan perubahan
involusional atau adanya
nyeri tekan uterus
ekstrem.Catat jumlah dan
bau rabas lokhial atau
perubahan pada kemajuan
normal dari rubra menjadi
serosa.
– Evaluasi kondisi putting,
perhatikan adanya pecah-
pecah, kemerahan atau nyeri
tekan.
– Anjurkan pemeriksaan
rutin payudara. Tinjau
perawatan yang tepat dan
tehnik pemberian makan
bayi. (rujuk pada DK :
Nyeri
(akut)/ketidaknyamanan).
– Inspeksi sisi perbaikan
episiotomy setiap 8 jam.
Perhatikan nyeri tekan
berlebihan, kemerahan,
eksudat purulen, edema,
sekatan pada garis sutura
(kehilangan perlekatan),
atau adanya laserasi.
– Perhatikan
frekuensi/jumlah berkemih.
– Kaji terhadap tanda-tanda
infeksi saluran kemih (ISK)
atau sisitis (mis :
peningkatan frekiensi,
doronganatau disuria).
– Catat warna dan tampilan
urin, hematuria yang
terlihat, dan adanya nyeri
suprapubis.
– Anjurkan perawatan
perineal, dengan
menggunakan botol atau
rendam duduk 3 sampai 4
kali sehari atau setelah
berkemih/defekasi.
Anjurkan klien mandi setiap
hari ganti pembalut perineal
sedikitnya setiap 4 jam dari
depan ke belakang.
– Anjurkan dan gunakan
tehnik mencuci tangan
cermat dan pembuangan
pembalut yang kotor,
pembalut perineal dan linen
V.     IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Nyeri akut b.d. Selasa, 3-03-2015 Jam Selasa, 3-03-2015 Jam 21.30 WIB
Agen injuri fisik, 09.45 WIB S: Ibu mengatakan masih merasa
Kontraksi uterus. Mengkaji nyeri klien: nyeri pada daerah sekitar kemaluan
PQRST. meskipun sudah berkurang dibanding
Mengukur TTV. tadi pagi.
Menganjurkan klien Nyeri tajam, perih, nyeri sedang skala
untuk melakukan 5, waktu ketika melakukan
mobilisasi bertahap. mobilisasi/ambulasi.
Membatasi pengunjung. Ibu mengatakan sudah mencoba turun
dari tempat tidur dengan bantuan
Selasa, 3-03-2015 Jam kursi dan posisi tidur berubah-ubah.
21.10 WIB O: Ekspresi wajah ketika melakukan
Mengkaji nyeri klien: ambulasi tampak menahan nyeri.
PQRST. Posisi tidur miring ke kanan.
Menyarankan klien Ibu mampu mempraktekkan teknik
untuk mengubah posisi napas dalam dan masase.
tidur secara teratur. Penunggu 1 orang ibu klien.
Mengajarkan klien A: Tujuan belum berhasil.
tehnik napas dalam dan P: Lanjutkan intervensi.
masase pada daerah
ekstremitas dan
punggung.
Membatasi pengunjung.
Rabu, 4-03-2015 Jam 07.00 WIB
Rabu, 4-03-2015 Jam S: Ibu mengatakan nyeri jauh
06.00 WIB berkurang dibandingkan kemarin,
Mengkaji nyeri klien: nyeri ringan, skala 3, lokasi di daerah
PQRST. sekitar kemaluan.
Mengukur TTV. O: Tanda-tanda vital: TD: 120/70
Memberikan analgetik mmHg, N: 80 kali/mnt, R: 24
asam mefenamat 500 kali/mnt, S: 36,6oC.
Mg oral. Obat diminum.
Menjelaskan tentang Wajah tampak segar, tenang.
nyeri pada post partum. Dapat turun dari tempat tidur dan
berjalan.
A:Tujuan berhasil sebagian.
P: Lanjutkan intervensi.
I: -
R: -
2 Defisit perawatan Kamis, 5-03-2015 Jam Kamis, 5-03-2015 Jam 22.00 WIB
diri: Jam 09.45 WIB S: Ibu mengatakan sudah bisa
Mandi/kebersihan Mengkaji kemampuan membersihkan daerah perineal yaitu
diri, Toileting mandi ibu. dengan sabun dan selalu dijaga
b.d. Kelelahan. Mengkaji kemampuan kekeringannya, mengganti pembalut
ibu ke toilet. jika basah.
Mengkaji keadaan Ibu mengatakan kalau mandi dan ke
kuku. toilet sementara waktu dibantu oleh
ibunya, tadi sore.
Kamis, 5-03-2015 Jam O: Aktif dalam diskusi.
21.30 WIB A: Tujuan berhasil sebagian.
Melakukan diskusi P: Lanjutkan intervensi.
dengan ibu cara
membersihkan daerah
perineal.
Menganjurkan ibu pada
saat mandi untuk:
-      Menggunakan suhu
air yang nyaman.
-      Memonitor kondisi
kulit.
-      Menempatkan alat
mandi sesuai kondisi.
-      Menyediakan alat
mandi pribadi.
kamis 5-03-2015 Jam 07.00 WIB
kamis 5-03-2015 Jam S: Ibu mengatakan pagi ini akan
05.30 WIB mencoba mandi sendiri ke kamar
Memfasilitasi ibu untuk mandi.
mandi dengan Keluarga menyatakan akan
menyediakan air membantu semua kebutuhan klien.
hangat, menjaga O: Ibu tampak berjalan ke kamar
privasi, melibatkan mandi.
keluarga dalam Ibu mampu mandi dan melakukan
membantu mandi dan eliminasi di kamar mandi.
toileting. Keluarga membantu menuntun klien
Mengkaji kemampuan dan menyediakan alat mandinya.
klien ke toilet. Ibu tampak segar dan berbau harum.
A: Tujuan berhasil.
P: Lanjutkan dengan motivasi ibu
untuk melakukan aktivitas lainnya
secara mandiri.
I:-
R:-
3. Risiko infeksi Selasa, 3-03-2015 Jam
b.d. Faktor risiko: 09.45 WIB
Trauma jaringan, Membatasi jumlah
Tidak adekuatnya pengunjung.
pertahanan Mengajarkan cara
sekunder tubuh. mencuci tangan kepada
orang tua.
Menganjurkan orang
tua untuk mencuci
tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
bayi.
Memonitor tanda
infeksi lokal dan
sistemik.
Memonitor AL.
Mengukur tanda-tanda
vital.
Mengawasi tanda-
tanda REEDA.
Mengobservasi
kontraksi uterus.

Selasa, 3-03-2015 Jam


21.30 WIB
Menganjurkan ibu dan
keluarga untuk:
-      Menjaga
kebersihan kamar.
-      membatasi jumlah
pengunjung.
-      Memberikan nutrisi
yang adekuat.
-      Memberikan cairan
dan istirahat yang
cukup.
-      Menjaga
kebersihan dan
melakukan perawatan
kulit.
-      Melakukan
aktivitas dan mobilisasi.
Mengajarkan ibu dan
keluarga tentang tanda-
tanda infeksi, cara
mencegah infeksi.

Rabu, 4-03-2015Jam
05.30 WIB
Meginspeksi kulit dan
mukosa dari
kemerahan, panas, atau
drainase.
Memonitor pengeluaran
lokhia.
Memonitor involusi
uterus dan tinggi fundus
uteri.
Memonitor tanda-tanda
vital.
Mengawasi tanda-
tanda REEDA.
Mencuci tangan
sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
Memberikan antibiotik
Amoxycillin 500 Mg
per oral dan derivat besi
Emineton 1 tablet.

http://wulandarinurdin.blogspot.com/2016/06/konsep-periode-post-natal.html

http://askepposnatal.blogspot.com/2015/05/asuhan-keperawatan-pada-posnatal.html

You might also like