Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
LAULA RIANI
NIM (204.2021.005)
SEMESTER I
PROGRAM STUDI ILMU QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS DAKWAH DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Pengertian Metodologi................................................................................................5
B. Pengertian Studi Islam................................................................................................5
C. Urgensi Mempelajari studi islam................................................................................7
D. Sejarah Pertumbuhan studi islam................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................................12
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb alhamdulillah segala puji syukur selalu kami
hanturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayahnya kepada kami. Sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan
makalah pengantar studi islam.
kami selaku penyusun Makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada
bapak Maulana,M.A Selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar studi Islam yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, terimakasih
kami kepada orang tua yang selalu melancarkan tugas kami.
Dalam penyusunan makalah ini,kami menyadari jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah
dimasa yang akan datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan
suatu kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca semuanya . Aamiin.
Wassalamualaikum wr,wb
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup di dunia dengan memiliki hak dan
kewajiban. Hak tersebut salah satu nya adalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses
yang panjang yang bertujuan mengantarkan seorang yang memiliki kekuatan spritual dan
intelektual.
Mengupas sedikit tentang akidah akhlak, Pokok dari akhlak terhadap Allah adalah
meyakini keberadaan Allah SWT dengan melalui keesaan-Nya serta sifat kesempurnaan-
Nya. Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya pun
dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh tentang islam.
Di Indonesia sejak islam masuk pertama kali sampai saat ini telah timbul berbagai macam
pemahaman yang berbeda mengenai islam. Sehingga dibutuhkan penguasaan tentang cara-
cara yang digunakan dalam memahami islam. Maka dari itu dalam makalah ini akan
membahas mengenai metodologi serta beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi
studi islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metodologi?
2. Apa yang dimaksud dengan studi islam?
3. Mengapa studi islam penting untuk dipelajari?
4. Bagaimana sejarah pertumbuhan studi islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami tentang metodologi studi islam.
2. Mengembangkan pemikiran pembaca,tentang pentingnya mempelajari studi islam.
3. Mengetahui sejarah pertumbuhan studi islam.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi
Metode secara bahasa atau etimologi berasal dari bahasa Yunani, yunani meta yang
berarti sepanjang dan hodos yang berarti jalan. Bermaksud bahwa suatu jalan yang di
tempuh untuk dalam suatu hal untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain,bahwa metode
artinya suatu ilmu ataupun cara menyampaikan segala sesuatu kepada orang lain. Apabila
metode bergabung dengan kata logos yang maknanya akan berubah. Logos bermakna
“studi tentang” atau bisa juga di artikan “teori tentang”.maka secara keseluruhan
metodologi diartikan sebagai metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau sebuah
peneliatian. Terlihat jelas bahawa arti metodologi suatu cara-cara yang di gunakan untuk
mengkaji suatu ilmu ataupun permasalahan secara keseluruhan, sehingga menemukan titik
temu. Metodologi adalah studi tentang metode yang di gunakan suatu bidang ilmu agar
memperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu melalui aspek tertentu
melalui penyelidikan. Penyelidikan inilah nantinya akan di jadikan sebuah kunci jawaban
atas segala perkara yang muncul.
Contoh kegiatan metedologi islam, pada abad ke-14 sampai ke-16 Masehi,Aristoteles
(384-322 SM) orang jenius melebihi dari Francis Bacon, Plato
lebih jenius dari Roger Baconn. Mengapa kedua orang Bacon itu menjadi salah satu faktor
dalam kemajuan sains, sekalipun kedua orang tersebut jauh lebih rendah ,tetapi justru
membawa kemajuan-kemajuan ilmiah dan kebangkitan. Sedangkan kedua orang jenius
tidak mampu membawa Eropa ke arah kemajuan, justru sebaliknya, kedua orang tersebut
membuat stagnasi dan kebodohan dunia.
Namun Studi Islam secara harfiah merupakan kajian tentang hal-
hal yang berhubungan atau berkaitan dengan agama Islam baik berkaitan
dengan ajaran,sejarah ataupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah peradabannya. Salah satu ajaran islam yang harus
diterapkan adalah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah. Iman serta takwa
merupakan konsep yang sangat terpenting untuk diketahui serta dilaksanakan dalam
kehidupan manusia.
Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.Studi islam
adalah suatu upaya membimbing untuk merubah tingkah laku individu agar menjadi
pribadi yang lebih baik yang sesuai dengan tuntunan yang ada dalam syariat islam.
Dengan cara berpikir demikian ,maka orang tidak melihat dari sudut pandang saja
serta sadar dengan moral yang dimiliki. Studi Islam di dalam kalangan umat Islam
bertujuan proses memahami,menggali, dan membahas ajaran-ajaran islam supaya mereka
dapat mengaplikasikannya serta mengamalkan ajaran nya deangan baik dan benar. Melalui
kajian Islam yang objektif serta ilmiah,maka ajaran-ajaran Islam bukan hanya sekedar
dogma-dogma teologis tetapi ajaran yang di percaya sebagai ajaran abadi dan universal itu
benar-benar berkembang,relevan,dibutuhkan, serta mampu menjawab tantangan zaman
yang dinamis. Sebagai umat islam harus mengembang kan potensi nya agar berpikir
keritis.
Pada saat melihat metode yang tepat masalah berubah, maka sains, masyarakat,
dan juga dunia berubah. Inilah pentingnya metode sebagai fektor fundamental dalam
renaisans.Begitu pentingnya peranan metode pemahaman ajaran islam dalam kemajuan
dan kemunduran pertumbuhan ilmu. Mukti Ali mengatakan bahwa yang menentukandan
membawa stagnasi adalah metode yang digunakan. Sebagai contoh abab ke 14-16 M
7
Aristoteles lebih jenius bila dibanding Francis Bacon. Namun mengapa
justru bacon menjadi orang yang menyebabkan kemajuan dalam sains sekalipun dia lebih
rendah tingkat kejeniusannya disbanding Aristoteles? Hal ini dijawab oleh mukti ali karena
orang yang biasa- biasa saja seperti bacon dapat menemuka metode berpikir yang benar
dan utuh.
1) Massa Rasulullah
8
c. Pendekatan yang digunakan para orientalis bersifat lahiriah (eksternalisasi).Agama
islam hanya dipandang dari sisi luarnya saja menurut sudut pandang barat.
d. Pada masa selanjutnya muncul karya-karya yang mengoreksi dan merekonstruksi
kajian orientalis lama, Karen adanya anomali (ketidak tepatan) dalam studi islam.
c. Pasca kemerdekaan
Tahun 1952 studi islam pada tingkat dasar sampai menengah diseragamkan melalui
jenjang: MI (6 th), MTS 93 Th), dan MA (3 th).
Pada tahun 1951 didirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negri (PTAIN)yang
kemudian menjadi Institute Agama Islam Negeri (IAIN) tahun 1960.Selama
penggal sejarah timbulnya Islam, peradaban dunia meliputi dua kerajaan: yaitu
9
Sasanid Persia dan Bizanti Roma yang bersuku Badui dan pengembala unta
yang hidupnya dengan cara berkabila-kabila dan berdagang. Suku Quraisy yang
hidup berdagang, yang mendominasi kota perdagangan Mekkah dimana
Muhammad juga memulai aktifitasnya dan di tempat itu pula islam pertamakali
diproklamirkan.
Pendidikan Islam pada zaman awal dilaksanakan di masjid-masjid. Mahmud Yunus
menjelaskan bahwa pusat-pusat studi Islam klasik adalah Mekkah dan Madinah
(Hijaz), Bashrah dan Kufah (Irak), Damaskus dan Palestina(Syam), dan Fistat
(Mesir). Madrasah Mekkah dipelopori oleh Mu’adz bin Jabal;madrasah Madinah
dipelopori oleh Abu Bakar, Umar dan Ustman; madrasah Bashrah dipelopori oleh
Abu Musa al-Asy’ari dan Anas bin Malik; madrasah Kuffah dipelopori oleh Ali bin
Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud; madrasah Damaskus (Syiria) dipelopori oleh
Ubadah dan Abu Darda; sedangkan madrasahFistat (Mesir) dipelopori oleh
Abdullah bin Amr bin Ash’
Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan di ibukota negara, yaitu
Bagdad.
Di Istana Dinasti Bani Abbas pada zaman al-Makmun (813-833), putra Harun al-
Rasyid, didirikan Bait al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan
wajah ganda; sebagai perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan
penerjemahan karya-karya Yunani kuno ke dalam bahasa Arab untuk melakukan
akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.
Di samping itu, di Eropa terdapat pusat kebudayaan yang merupakan tandingan
Bagdad, yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abdurrahman III(929-961
M) dari Dinasti Umayah di Spanyol. Di Timur Islam, Bagdad, juga didirikan
Madrasah Nizhamiah yang didirikan oleh Perdana Menteri Nizham al-Muluk; dan
di Kairo, Mesir, didirikan Universitas Al-Azhar yang didirikan oleh Dinasti
Fatimiah dari kalangan Syiah.Asal-Usul dan Pertumbuhan Studi Islam, Pendidikan
Islam di Indonesia tidak pernah lepas dari semangat penyebaran Islam yang
dilakukan secara intensif oleh para pendahulu dalam kerangka perpaduan antara
konteks keindonesiaan dengan keislaman.
Al-qur'an dan Hadis. Studi Islam kontenporer di Barat, berusaha keras menampilkan citra
yang lebih adil dengan mengandalkan berbagai pendekatan dan metode yang lebih canggih
dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode memahami yang pada intinya Islam harus dilihat dari berbagai dimensi.
Jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandangan saja, maka yangakan terlihat hanya satu
dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak.Mungkin kita berhasil melihatnya secara
tepat, namun tidak cukup bila kitaingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah
Al-quran sendiri. Kitab ini memiliki banyak dimensi, sebagiannya telah dipelajari oleh
sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah. Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek
linguistik dan sastra Al-quran. Para sarjana sastra telah mempelajarinya secara terperinci.
Dimensi lain terdiri atas tema-tema filosofis dan keimanan Alquran yang menjadi bahan
pemikiran hagi para filosof serta para teolog hari ini.Dimensi al-quran lainnya lagi yang
belum dikenal ialah dimensi manusiawinya,yang mengandung persoalan historis,
sosiofogis, dan psikologis.
Dimensi ini belum banyak dikenal, karena sosiologi, psikologi ilmu-
ilmu manusia memang jauh lebih muda dibandingkan ilmu-ilmu alam.
B. Saran
Kami berharap sekiranya makalah kami bisa berguna secara khusus untuk Mahasiswa
IAIS Sambas dan secara Umum untuk semua kalangan masyarakat.Sehingga memperluas
pengetahuan dan tidak memberikan pandagan pada agama hanya pada satu sisi saja, karena
pada dasarnya banyak pandangan yang bisa kitagunkan untuk melihat atau
memahami agama.
11
DAFTAR PUSAKA
Abdullah,Yatimin.2010.Studi Islam Kontemporer
.Jakarta:RajaGrafindo
Persada Nahlawi,Abdurrahman An.1995.Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masy
arakat.
12