You are on page 1of 12

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam

Dosen Pengampu: Maulana,M.A

Oleh :

LAULA RIANI
NIM (204.2021.005)

SEMESTER I
PROGRAM STUDI ILMU QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS DAKWAH DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Pengertian Metodologi................................................................................................5
B. Pengertian Studi Islam................................................................................................5
C. Urgensi Mempelajari studi islam................................................................................7
D. Sejarah Pertumbuhan studi islam................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb alhamdulillah segala puji syukur selalu kami
hanturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayahnya kepada kami. Sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan
makalah pengantar studi islam.
kami selaku penyusun Makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada
bapak Maulana,M.A Selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar studi Islam yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, terimakasih
kami kepada orang tua yang selalu melancarkan tugas kami.
Dalam penyusunan makalah ini,kami menyadari jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah
dimasa yang akan datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan
suatu kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca semuanya . Aamiin.
Wassalamualaikum wr,wb

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup di dunia dengan memiliki hak dan
kewajiban. Hak tersebut salah satu nya adalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses
yang panjang yang bertujuan mengantarkan seorang yang memiliki kekuatan spritual dan
intelektual.
Mengupas sedikit tentang akidah akhlak, Pokok dari akhlak terhadap Allah adalah
meyakini keberadaan Allah SWT dengan melalui keesaan-Nya serta sifat kesempurnaan-
Nya. Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya pun
dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh tentang islam.
Di Indonesia sejak islam masuk pertama kali sampai saat ini telah timbul berbagai macam
pemahaman yang berbeda mengenai islam. Sehingga dibutuhkan penguasaan tentang cara-
cara yang digunakan dalam memahami islam. Maka dari itu dalam makalah ini akan
membahas mengenai metodologi serta beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi
studi islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metodologi?
2. Apa yang dimaksud dengan studi islam?
3. Mengapa studi islam penting untuk dipelajari?
4. Bagaimana sejarah pertumbuhan studi islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami tentang metodologi studi islam.
2. Mengembangkan pemikiran pembaca,tentang pentingnya mempelajari studi islam.
3. Mengetahui sejarah pertumbuhan studi islam.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi
Metode secara bahasa atau etimologi berasal dari bahasa Yunani, yunani meta yang
berarti sepanjang dan hodos yang berarti jalan. Bermaksud bahwa suatu jalan yang di
tempuh untuk dalam suatu hal untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain,bahwa metode
artinya suatu ilmu ataupun cara menyampaikan segala sesuatu kepada orang lain. Apabila
metode bergabung dengan kata logos yang maknanya akan berubah. Logos bermakna
“studi tentang” atau bisa juga di artikan “teori tentang”.maka secara keseluruhan
metodologi diartikan sebagai metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau sebuah
peneliatian. Terlihat jelas bahawa arti metodologi suatu cara-cara yang di gunakan untuk
mengkaji suatu ilmu ataupun permasalahan secara keseluruhan, sehingga menemukan titik
temu. Metodologi adalah studi tentang metode yang di gunakan suatu bidang ilmu agar
memperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu melalui aspek tertentu
melalui penyelidikan. Penyelidikan inilah nantinya akan di jadikan sebuah kunci jawaban
atas segala perkara yang muncul.

Bahkan Metedologi juga suatu ilmu yang membicarakan bagaimana


caramenyampaikan atau menyajikan bahan pelajaran sehingga dapat diserap, dipahamidan
dikuasai oleh anak didik, maka mempelajari metedologi saja, memang belummerupakan
jaminan seorang guru akan berhasil dengan baik akan tugasnya. Sebagaiakibat dari
perubahan sosial dan kemajuan dibidang teknologi, maka muncullah berbagai persoalan
baru yang menuntut kepada manusia untuk segera menyesuaikandengan perubahan-
perubahan tersebut.

  Contoh kegiatan metedologi islam, pada abad ke-14 sampai ke-16 Masehi,Aristoteles
(384-322 SM) orang jenius melebihi dari Francis Bacon, Plato
lebih jenius dari Roger Baconn. Mengapa kedua orang Bacon itu menjadi salah satu faktor
dalam kemajuan sains, sekalipun kedua orang tersebut jauh lebih rendah ,tetapi justru
membawa kemajuan-kemajuan ilmiah dan kebangkitan. Sedangkan kedua orang jenius
tidak mampu membawa Eropa ke arah kemajuan, justru sebaliknya, kedua orang tersebut
membuat stagnasi dan kebodohan dunia.

B. Pengertian Studi Islam


Metodologi perlu di sambung dengan studi agar berjalan secara selaras.Studi ialah
mempelajari sesuatu untuk mengerti level, mencari pengetahuan tentang sesuatu di dalam
hubungan sebab maupun akibatnya, ditinjau dari jurusan tertentu dengan metode tertentu.
Metodologi berkaitan dengan proses-proses kognitif yang dituntut oleh masalah-masalah
yang muncul dari ciri pokok studi itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa metode merupakan
kombinasi sistematik dari proses-proses kognitif. Proses kognitif dapat menjadikan
sesuatu yang akan dikaji, lebih mudah.
5
Dalam mengkaji suatu ilmu harus dengan metode yang benar agar tidak terjadi
kekeliuran dan kesalah pahaman. Apalagi memahami studi islam ini, tidak boleh
sembarangan dan main-main. Namun harus melalui contoh dari Rasulullah
SAW.Kehadiran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad diyakini dapat
terwujudnya kebutuhan manusia sejahtera lahir dan batin.Islam yang mengatur segala
sendi kehidupan, misalnya dari segi peradaban.Peradaban kontemporer sangat menghargai
ilmu pengetahuan karena sebagai alat untuk mencapai kebenaran. Kebenaran dapat
dikatakan apabila sudah sesuai denganyang Allah dan Rasul contohkan. Manusia
yang ingin hidupnya terarah harus maumengikuti aturan islam, tentunya aturan islam ini
harus dipahami dan juga harus melihat situasi serta kondisi. Islam datang sebagai rahmatan
lil a’lamin. Sesuai dengan firman allah yang artinya ”dan kami tidak mengutus engkau
(muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam juga bukan hanya
mengurusi sosial ibadah dan seluk beluk yang terkait dengannya saja, melainkan
juga ikut terlibat memberikan jalan keluar yang terbaik untuk mengatasi berbagai masalah.

 Namun Studi Islam secara harfiah merupakan kajian tentang hal-
hal yang berhubungan atau berkaitan dengan agama Islam baik berkaitan
dengan ajaran,sejarah ataupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari sepanjang sejarah peradabannya. Salah satu ajaran islam yang harus
diterapkan adalah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah. Iman serta takwa
merupakan konsep yang sangat terpenting untuk diketahui serta dilaksanakan dalam
kehidupan manusia.

Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.Studi islam
adalah suatu upaya membimbing untuk merubah tingkah laku individu agar menjadi
pribadi yang lebih baik yang sesuai dengan tuntunan yang ada dalam syariat islam.

  Ajaran studi islam menjadi suatu kegiatan usaha (sengaja), sistematis,


serta berkesinambungan untuk mengembangkan potensi manusia yang berupa dorongan
untuk beragama Islam, memberikan sifat keislaman serta kecakapan, kecekatan sesuai
dengan tujuan pendidikan agama Islam. Sifat keislaman yang menyelaraskan dengan studi
hukum islam. Studi hukum Islam adalah cabang ilmu-ilmu keislaman paling
tua umurnya serta telah di kembangkan pada zaman tabi’in.Cabang ilmu iniyang perlu di
pelajari melalui pendidikan. Di dunia Islam banyak ahli-ahli
ilmu pengetahuan. Banyak ilmuan yang berjasa dalam memberikan dampak positif.
Dengan mengingat kegigihannya, maka akan menjadi motivasi kita. Selain itu, ada
kalangan ilmuan luar islam yang mengkaji studi islam. Para ahli studi Islam
yang berasal dari luar kalangan umat Islam (outsider) tersebut dikenal dengan kaum
orientalis atau orang-orang Barat yang melakukan pengkajian tentang dunia Timur
termasuk dunia Islam. Dahulu, St. John sebagai seorang penganut teologi Kristen yang
berpikir bahwa Islam adalah ajaran murtad. Namun, di masa sekarang ini sepertinya para
orientalis mulai berpindah haluan, banyak diantara mereka yang memberikan berbagai
pandangan yang objektif, kritis, serta ilmiah terhadap Islam serta pemeluknya. Hal tersebut
sangat berguna terhadap pengembangan studi Islam di kalangan umat islam sendiri insider.
6
Bahwa pemikiran dan studi Islam senantiasa strukturnya terbuka,berubah,dan selalu siap
untuk di kritisi serta di kembangkan.Maka dalam hal ini ,bahwa berfikir secara
komprehensif.

Dengan cara berpikir demikian ,maka orang tidak melihat dari sudut pandang saja
serta sadar dengan moral yang dimiliki. Studi Islam di dalam kalangan umat Islam
bertujuan proses memahami,menggali, dan membahas ajaran-ajaran islam supaya mereka
dapat mengaplikasikannya serta mengamalkan ajaran nya deangan baik dan benar. Melalui
kajian Islam yang objektif serta ilmiah,maka ajaran-ajaran Islam bukan hanya sekedar
dogma-dogma teologis tetapi ajaran yang di percaya sebagai ajaran abadi dan universal itu
benar-benar berkembang,relevan,dibutuhkan, serta mampu menjawab tantangan zaman
yang dinamis. Sebagai umat islam harus mengembang kan potensi nya agar berpikir
keritis.

C. Urgensi Mempelajari studi islam


Pada zaman modern banyak negara bersaing membentuk negara yang semangkin
maju, oleh karena itu sangat di anjurkan setian negara menciptakan generasi muda yang
berkualitas. Apalagi sebagai mahasiswa yang di tuntut menjadi bermanfaat untuk
masyarakat sekitarnya. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat urgen yang
harus di penuhi oleh seluruh umat manusia. Urgen yang dimaksud yakni yang mengenai
tentang metodologi studi islam. Pada saat ini umat islam sedang menghadapi tantangan
dari kehidupan dunia dan budaya modern,studi keislaman menjadi sangat urgen. Studi
islam di tuntut untuk membuka diri terhadap masuknya dan digunakannya pendekatan-
pendekatan yang bersifat objektif dan rasional. Dan secara bertahap meninggalkan
pendekatan yang bersifat subjektif dokriner. Proses pengajaran islam hingga saat ini belum
tersusun secara sistematisdan belum disampaikan menurut prinsip, pendekatan, dan metode
yangdirencanakan dengan baik. Namun untuk kepentingan akademis, membuat islam lebih
responsive dan fungsional dalam memandu perjalanan umat islam, diperlukan metode yang
dapat menghasilkan pemahaman islam yang utuh dan komprehensif.Pada abad
pertengahan, eropa dalam keadaan stagnasi dan masa bodoh dalam waktu seribu tahun.
Tetapi stagnasi dan masa bodoh tersebut kemudian menjadi kebangkitan revolusioner yang
multifaset dalam bidang sains, seni, dan kehidupansosial. Revolusi yang mendadak dalam
pemikiran manusia ini menghasilkan peradaban kebudayaan. Sekarang apa yang
terjadi pada dirinya yang menyebabkan perubahan mendadak sehingga dalam waktu 300 ta
hun Eropa menemukan kebenaran yang mereka peroleh dalam waktu seribu tahun yang
lalu?Seorang sarjana Iran, Ali Syariati mengatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan
kemandekan dan stagnasi dalam pemikiran peradaban kebudayaan diEropa tersebut adalah
metode pemikiran analogi aristoteles.

 Pada saat melihat metode yang tepat masalah berubah, maka sains, masyarakat,
dan juga dunia berubah. Inilah pentingnya metode sebagai fektor fundamental dalam
renaisans.Begitu pentingnya peranan metode pemahaman ajaran islam dalam kemajuan
dan kemunduran pertumbuhan ilmu. Mukti Ali mengatakan bahwa yang menentukandan
membawa stagnasi adalah metode yang digunakan. Sebagai contoh abab ke 14-16 M
7
Aristoteles lebih jenius bila dibanding Francis Bacon. Namun mengapa
justru bacon menjadi orang yang menyebabkan kemajuan dalam sains sekalipun dia lebih
rendah tingkat kejeniusannya disbanding Aristoteles? Hal ini dijawab oleh mukti ali karena
orang yang biasa- biasa saja seperti bacon dapat menemuka metode berpikir yang benar
dan utuh.

Hal demikian, bukan bermaksud untuk merendahkan orang- orang


jenius.Kejeniusan saja tidak cukup, namun harus dilengkapi dengan ketepatan memilih
metode yang digunakan untuk kerjanya dalam bidang pengetahuan. Pada dasarnya metode
digunakan untuk mencapai tujuan dalam mencari kebenaran ilmu dan menggali kebenaran
pengetahuan.Kewajiban pertama bagi peneliti adalah memilih metode yang paling tepat
untuk riset dan penelitiannya. Riset dan penelitian tidak dapat dipisahkan dengan metode
agar tercapai suatu kelogisan secara ilmiah.

D. Sejarah Pertumbuhan studi islam

1) Massa Rasulullah

a. Transformasi ilmu dilakukan secara lisan. 


b. Rasul telah mengembangkan bibit pengembangan studi islam terutama tafsir dan
ushul fiqih.
c. Hadis adalah penafsiran Rasul tarhadap Al-qur’an yang didalamnya terdapat
metode penerapan hukum.

2) Masa Pasca Rasulullah

a. Mulai muncul tradisi literer dimulai dengan pengumpulan Al-qur’an(masa


Khulafaur rasyidin)
b. Hadis juga mulai dikumpulkan dan ditulis dalam sebuah kitab (masa dinasti
Abasiyyah). Para muhaddisin juga menyusun kriteria ilmiah bagi penerimaan
c. Hadis dengan kategori shahih, hasan dan dha’if.
d. Perkembanggan studi islam mencapai puncaknya pada masa Abasiyyah. Studiislam
yang dikembangkan hanya meliputi ilmu normatif islam yang bersumber pada teks
agama.

3) Studi Islam di Dunia Barata.

a. Kajian barat terhadap islam memunculkan orientalisme, yaitu kajian tentang


ketimuran. Kajian awal yang dilakukan orientalisme yang diselenggarakan
diperguruan tinggi dibarat memandang umat islam sebagai bangsa primitif. 
b. Kajiannya difokuskan pada Al-qur’an dan pribadi nabi Muhammad secara ilmiah
yang hasilnya menyudutkan ajaran dan umat islam.

8
c. Pendekatan yang digunakan para orientalis bersifat lahiriah (eksternalisasi).Agama
islam hanya dipandang dari sisi luarnya saja menurut sudut pandang barat.
d. Pada masa selanjutnya muncul karya-karya yang mengoreksi dan merekonstruksi
kajian orientalis lama, Karen adanya anomali (ketidak tepatan) dalam studi islam.

Tokohnya antara lain:Louis Massingnon, w. MontgomeryWatt, dan Wilfred Cantwell


Smith.e. Pendukung yang lengkap. Pendekatan yang digunakan antara lain:
filologi,antropologi, sejarah, sosiologi, psikologi, dan sebagainya. Islamic Studies menjadi
salah satu kajian yang dibuka di universitas barat dengan sarana.

4) Studi Islam di Indonesiaa.

a. a.Masa klasik (abad 7-15M)


 Melalui kontak informal, saluran perdagangan, perkawinan, dan tasawuf
 Para pedagang (arab, ppersia dan india) beberapa sebagai mubalighoh
 Materi pengajaran: kalimat syahadat, rukun iman, rukun islam
 Abad 13 muncul pendidikan langgar dan pesantren

b. Masa pra kemerdekaan


 Tahun 1909 muncul pendidikan madrasah yang didirikan oleh Syekh
Abdullah Ahmad di Palembang
 Tahun 1910, Syekh Tholib Umar mendirikan madrasah schoot di Batu Sangkar
 tahun1923 diganti dengan dini’yah school dan tahun 1931 diganti al- jami’ah al-
islamiah
 Tahun 1915, Zainuddin Labib Al-Yunusi mendirikan madrasah diniyah diPadang
Panjang
 Muhammadiyah (berdiri tahun 1912) mendirikan HIS, sekolah guru, SD 5tahun,
dan madrasah.
 Al-irsyad (berdiri di Jakarta tahun 1913) mendirikan madrasah awaliyah(3th),
ibtidaiyah (4th), tajhizyah (2th), mualimmin (2th), dan takhassus (2th).
 Al-jami’ah Al-wasliyah (berdiri tahun 1930 di Medan), mendirikan:madrasah
tajhiziyah (2th), ibtidaiyah (4th), tsanawiyah (2 th), qismul ali (3th), dan takhassus
(2th)
 Nidhamul ulama (didirikan tahun 1926). Mendirikan: madrasah awaliyah (2th),
ibtidaiyah (3th), tsanawiyah (3th), mu’alimmin wstha (2 th),mu’alimmin ulya (2
th).

c. Pasca kemerdekaan
 Tahun 1952 studi islam pada tingkat dasar sampai menengah diseragamkan melalui
jenjang: MI (6 th), MTS 93 Th), dan MA (3 th).
 Pada tahun 1951 didirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negri (PTAIN)yang
kemudian menjadi Institute Agama Islam Negeri (IAIN) tahun 1960.Selama
penggal sejarah timbulnya Islam, peradaban dunia meliputi dua kerajaan: yaitu

9
Sasanid Persia dan Bizanti Roma yang bersuku Badui dan pengembala unta
yang hidupnya dengan cara berkabila-kabila dan berdagang. Suku Quraisy yang
hidup berdagang, yang mendominasi kota perdagangan Mekkah dimana
Muhammad juga memulai aktifitasnya dan di tempat itu pula islam pertamakali
diproklamirkan.
 Pendidikan Islam pada zaman awal dilaksanakan di masjid-masjid. Mahmud Yunus
menjelaskan bahwa pusat-pusat studi Islam klasik adalah Mekkah dan Madinah
(Hijaz), Bashrah dan Kufah (Irak), Damaskus dan Palestina(Syam), dan Fistat
(Mesir). Madrasah Mekkah dipelopori oleh Mu’adz bin Jabal;madrasah Madinah
dipelopori oleh Abu Bakar, Umar dan Ustman; madrasah Bashrah dipelopori oleh
Abu Musa al-Asy’ari dan Anas bin Malik; madrasah Kuffah dipelopori oleh Ali bin
Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud; madrasah Damaskus (Syiria) dipelopori oleh
Ubadah dan Abu Darda; sedangkan madrasahFistat (Mesir) dipelopori oleh
Abdullah bin Amr bin Ash’
 Pada zaman kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan di ibukota negara, yaitu
Bagdad.
 Di Istana Dinasti Bani Abbas pada zaman al-Makmun (813-833), putra Harun al-
Rasyid, didirikan Bait al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan
wajah ganda; sebagai perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan
penerjemahan karya-karya Yunani kuno ke dalam bahasa Arab untuk melakukan
akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan. 
 Di samping itu, di Eropa terdapat pusat kebudayaan yang merupakan tandingan
Bagdad, yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abdurrahman III(929-961
M) dari Dinasti Umayah di Spanyol. Di Timur Islam, Bagdad, juga didirikan
Madrasah Nizhamiah yang didirikan oleh Perdana Menteri Nizham al-Muluk; dan
di Kairo, Mesir, didirikan Universitas Al-Azhar yang didirikan oleh Dinasti
Fatimiah dari kalangan Syiah.Asal-Usul dan Pertumbuhan Studi Islam, Pendidikan
Islam di Indonesia tidak pernah lepas dari semangat penyebaran Islam yang
dilakukan secara intensif oleh para pendahulu dalam kerangka perpaduan antara
konteks keindonesiaan dengan keislaman.

 Pada awalnya pendidikan Islam, dalam bentuk halaqah-halaqah,kemudian bentuk


madrasah. Selain pesantren pendidikan Islam di Indonesia diharapkan pada tantangan
semakin berkembangnya model-model pendidikan.Pertumbuhan minat untuk memahami
Islam lebih sebagai tradisi keagamaan yang hidup, yang historis. Ketimbang “kumpulan
tatanan doktrin” yang terdapat dalam

Al-qur'an dan Hadis. Studi Islam kontenporer di Barat, berusaha keras menampilkan citra
yang lebih adil dengan mengandalkan berbagai pendekatan dan metode yang lebih canggih
dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode memahami yang pada intinya Islam harus dilihat dari berbagai dimensi.
Jika kita meninjau Islam dari satu sudut pandangan saja, maka yangakan terlihat hanya satu
dimensi saja dari gejalanya yang bersegi banyak.Mungkin kita berhasil melihatnya secara
tepat, namun tidak cukup bila kitaingin memahaminya secara keseluruhan. Buktinya ialah
Al-quran sendiri. Kitab ini memiliki banyak dimensi, sebagiannya telah dipelajari oleh
sarjana-sarjana besar sepanjang sejarah. Satu dimensi, misalnya, mengandung aspek-aspek
linguistik dan sastra Al-quran. Para sarjana sastra telah mempelajarinya secara terperinci.
Dimensi lain terdiri atas tema-tema filosofis dan keimanan Alquran yang menjadi bahan
pemikiran hagi para filosof serta para teolog hari ini.Dimensi al-quran lainnya lagi yang
belum dikenal ialah dimensi manusiawinya,yang mengandung persoalan historis,
sosiofogis, dan psikologis.

Dimensi ini belum banyak dikenal, karena sosiologi, psikologi ilmu-
ilmu manusia memang jauh lebih muda dibandingkan ilmu-ilmu alam.

Apalagi ilmu sejarah yang merupakan ilmu termuda di dunia. Namun yang


dimaksudkan dengan ilmusejarah di sini tidaklah identik dengan data historis atau pun
buku-buku sejarah yang tergolong dalam buku-buku tertua yang pernah ada.

B. Saran
Kami berharap sekiranya makalah kami bisa berguna secara khusus untuk Mahasiswa
IAIS Sambas dan secara Umum untuk semua kalangan masyarakat.Sehingga memperluas
pengetahuan dan tidak memberikan pandagan pada agama hanya pada satu sisi saja, karena
pada dasarnya banyak pandangan yang bisa kitagunkan untuk melihat atau
memahami agama.

11
DAFTAR PUSAKA
Abdullah,Yatimin.2010.Studi Islam Kontemporer 

.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.Anwar,Yusuf Ali.2003.Studi Agama Islam

.Bandung:Pustaka Setia.Hasan, Muhammad Ali.2000.Studi Islam Al-Quran dan As-Sunnah

.Jakarta:RajaGrafindo
Persada  Nahlawi,Abdurrahman  An.1995.Pendidikan  Islam  di  Rumah,  Sekolah,  dan  Masy
arakat.

Jakarta:Gema Insani Press.  Natta,Abudin.2010.  Metodologi Studi Islam

12

You might also like