You are on page 1of 19

MAKALAH

INTERELASI KEBENARAN AL-QUR’AN DAN IPTEK


Dosen Pengampu: : Dr.Abdul Kholid Achmad,M.Pd

Disusun Oleh :

Cia Najibah Najah 200301233

Faridatul Ulla 200301238

Devi Ellynovia 200301255

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Interelasi Al-Qur’an dan
IPTEK” dengan baik. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK 3.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami mengalami banyak kesulitan mulai dari
kesulitan mencari sumber refrensi yang benar-benar tepat dengan kebutuhan kami, sampai
dengan kesulitan- kesulitan lainnya. Namun semua kesulitan itu menjadi tidak berarti lagi,
tatkala kami membangun kerjasama kelompok yang baik, dan tentunya dengan bantuan dari
berbagai pihak lainnya. Maka dari itu kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Dan pada akhirnya kami berharap dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua dan utamanya kepada kami, sehingga dapat menambah wawasan kita
khususnya dalam bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Gresik, 17 Maret 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Interelasi Kebenaran Al-Qur’an dan IPTEK..............................................................................6
2.1.1 Interelasi Kebenaran Al-Qur’an...........................................................................................6
2.1.2 Al-Qur’an dan IPTEK............................................................................................................6
2.1.3 Ayat- Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang IPTEK...................................................8
2.2 Bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dan IPTEK..............................................................10
BAB III...............................................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................18
3.2 Saran.........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al Qur’an yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara lisan & berangsur-angsur antara tahun 610 & 632 atau
selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat manusia khususnya penduduk Mekkah
& Madinah masih dalam kegelapan & buta huruf, telah membuktikan kebenaran wahyunya
melalui konsistensinya & kesesuainnya dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
(IPTEKS) yang ditemukan manusia pada masa yang jauh setelah kematian Muhammad
SAW. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana
terdapat di dalam Al Qur’an & As sunnah sangat ideal & agung.
Anugerah terbesar yg sangat berharga bagi umat Islam adalah Al Qur’an. Keluarbiasaan
Al Qur’an itu terletak pada aspek-aspek di dalamnya antara lain bahasa dan gaya bahasanya,
substansinya, jangkauannya yang tiada terbatas, dan multifungsinya bagi umat manusia.
Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari Al Qur’an. Ayat 27 surat Al Fath, misalnya
memberi kabar gembira kpd kaum muslimin bahwa mereka akan menaklukan Mekkah, yang
saat itu dikuasai kaum penyembah berhala.
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran
mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki
Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala &
mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada
kamu ketahui & Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.”
(Al Qur’an Q.S. 48: 27).
Ketika kita lebih dekat lagi, ayat tersebut mengumumkan adanya kemenangan lain yang
akan terjadi sebelum kemenangan di Mekkah. Sebagaimana dikemukakan ayat tersebut,
kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan bentang Khaibar, yang berada di bawah
kekuasaan Yahudi, dan kemudian memasuki Mekkah dengan aman. Pemberitaan tentang
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi masa depan hanyalah salah satu diantara sekian banyak
hikmah yang terkandung dalam al Qur’an. Al Qur’an mempunyai peran yang sangat penting
dalam kehidupan umat Islam di dunia, baik pada peradaban Islam dahulu maupun peradaban
modern seperti sekarang ini.

4
Ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK) sudah semakin berkembang. Di era globalisasi
seperti sekarang ini, manusia memang perlu mengenbangkan IPTEK dalam kehidupan yang
semakin modern. Perkembangan IPTEK dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.
Berbagai saran modern industri, komuikasi & transportasi, misalnya terbukti sangat
bermanfaat. Namun, di sisi lain IPTEKS tidak jarang berdampak negatif karena merugikan &
membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu
orang di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II tahun 1945. Selain itu tidak sedikit
yang memanfatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya
(cyber crime), pornografi, kekerasan, & perjudian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Interelesasi Kebenaran Al’Quran dan IPTEKS?
2. Apa bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dalam bidang IPTEKS?

1.3 Tujuan
1. Agar memahami Interelesasi Kebenaran Al’Quran dan IPTEKS
2. Untuk mengetahui bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dalam bidang IPTEKS

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Interelasi Kebenaran Al-Qur’an dan IPTEKS


2.1.1 Interelasi Kebenaran Al-Qur’an
Interelasi berasal dari dua kata yaitu inter dan relasi. Inter adalah bentuk terikat diantara
dua sedangkan relasi adalah hubungan atau berhubungan. Jadi interelasi merupakan
hubungan antara dua masalah yang saling terikat. Dalam pembahasan ini berkenaan dengan
“Interelasi kebenaran Al-Qur’an dan IPTEKS”.
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari mempelajari
sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan penegasan Al-Quran:

‫ ِه َد‬9‫ش‬َ ْ‫ا ِن ۚ فَ َمن‬99َ‫د َٰى َوا ْلفُ ْرق‬9‫ت ِمنَ ا ْل ُه‬ ٍ ‫ا‬99َ‫س َوبَيِّن‬ ِ ‫دًى لِلنَّا‬9‫رآنُ ُه‬9ْ 9ُ‫ضانَ الَّ ِذي ُأ ْن ِز َل فِي ِه ا ْلق‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ
‫ َر‬9‫س‬ ْ ُ‫ ُد هَّللا ُ بِ ُك ُم ا ْلي‬9‫سفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِمنْ َأيَّ ٍام ُأ َخ َر ۗ يُ ِري‬
َ ‫ضا َأ ْو َعلَ ٰى‬
ً ‫ ۖ َو َمنْ َكانَ َم ِري‬9ُ‫ص ْمه‬ ُ َ‫ش ْه َر فَ ْلي‬
َّ ‫ِم ْن ُك ُم ال‬
ْ َ‫س َر َولِتُ ْك ِملُوا ا ْل ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّ ُروا هَّللا َ َعلَ ٰى َما َهدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم ت‬
َ‫ش ُك ُرون‬ ْ ‫َواَل يُ ِري ُد بِ ُك ُم ا ْل ُع‬
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.
(QS 2:185).

2.1.2 Al-Qur’an dan IPTEKS


Al-Quran demikian menghormati kedudukan ilmu dengan Penghormatan yang tidak
ditemukan bandingannya dalam Kitab-kitab Suci yang lain sebagai bukti, Al-Quran menyifati
masa Arab pra-Islam dengan jahiliah (kebodohan). Di dalam Al-Quran terdapat beratus-ratus
ayat yang menyebut tentang ilmu dan pengetahuan. Di dalam sebagian besar ayat itu
disebutkan kemuliaan dan ketinggian derajat ilmu.
Dalam rangka mengingatkan tentang anugerah yang telah diberikan kepada manusia, Allah
berfirman:

6
"Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka ketahui." (QS 96:5)
"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman dan mempunyai ilmu."
(QS 58:11)
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?"
(QS 39:9)
Di samping itu masih banyak ayat lain yang menyatakan tentang kemuliaan ilmu. Dan
dalam hadis-hadis Rasulullah dan para Imam Ahlul Bait yang kedudukannya mengiringi Al-
Quran terdapat dalil-dalil yang tidak terhitung banyaknya tentang anjuran untuk mencari
ilmu, arti penting dan kemuliaannya. Ayat-ayat Al-Qur'an merupakan petunjuk manusia tidak
saja untuk kehidupan akherat namun juga untuk kebaikan kehidupan di dunia. Ilmu
pengetahuan dan Teknologi adalah salah satu sarana manusia untuk menuju kehidupan di
dunia lebih baik. Oleh sebab itu, dalam Al-qur'an pun tak luput memberikan petunjuk tentang
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan manusia.
Berkat dorongan ayat-ayat tersebutlah, ulama-ulama pada abad ke 8-10 Masehi di Timur
Tengah mampu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan yang berlandaskan pada riset
(dengan cara mendengar, melihat, memperhatikan, merenungkan, dan memikirkan) dan
mengimplementasikannya dalam bentuk alat-alat maupun metode yang berguna bagi
kehidupan manusia. Membuka kembali lembaran sejarah masa kejayaan Islam, kita akan
mendapati begitu banyak sumbangsih umat Islam bagi dunia Ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pada masa itu, dunia di luar Islam diselubungi kegelapan Ilmu. Perdukunan,
mantra dan jampi-jampi menjadi jalan untuk pengobatan. Namun berbeda di dunia Islam,
seorang Ibnu Sina telah mengembangkan berbagai metode pembedahan manusia, dialah sang
bapak kedokteran modern. Karya monumentalnya, Alqanun fi At Tib (yang diterjemahkan ke
Eropa menjadi CANON), menjadi rujukan utama dunia kedoktekan sampai abad ke 19.
Membahas hubungan antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari banyak
atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya, tetapi yang lebih utama
adalah melihat : adakah Al qur’an atau jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau
mendorongnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan
yang di berikan kepada masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya,
tetapi juga pada sekumpulan syarat-syarat psikologis dan social yang diwujudkan, sehingga
mempunyai pengaruh (positif atau negative) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Dalam Al qur’an ditemukan kata-kata “ilmu” dalam berbagai bentuknyayang terulang
sebanyak 854 kali. Disamping itu, banyak pula ayat-ayat Al qur’an yang menganjurkan untuk

7
menggunakan akal pikiran, penalaran, dan sebagainya, sebagaimana dikemukakan oleh ayat-
ayat yang menjelaskan hambatan kemajuan ilmu pengetahuan, antara lain :
1. Subjektivitas:
(a) suka dan tidak suka (baca antara lain, QS 43:78 ; 7:79)
(b) taqlid atau mengikuti tanpa alasan (baca antara lain, QS 33:67 ; 2:170).
2. Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (baca antara lain, QS 10:36).
3. Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan atau kesimpulan (baca antara lain QS 21:37).
4. Sikap angkuh (enggan untuk mencari atau menerima kebenaran) (baca antara lain QS 7:146).
Di samping itu, terdapat tuntutan-tuntutan antara lain :
1. Jangan bersikap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (QS 17:36), dalam arti tidak
menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah mengetahui dulu persoalan (baca antara lain
QS 36:17), atau menolaknya sebelum ada pengetahuan (baca antara lain, QS 10:39).
2. Jangan menilai sesuatu karena faktor eksternal apa pun walaupun dalam dalam pribadi tokoh
yang paling diagungkan. Ayat- ayat semacam inilah yang mewujudkan iklim ilmu
pengetahuan dan yang telah melahirkan pemikir-pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam
berbagai disiplin ilmu. “tiada yang lebih baik dituntun dari suatu kitab akidah (agama)
menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak menetapkan suatu
ketetapan yang menghalangi umatnya untuk menggunakan akalnya atau membatasinya
menambah pengetahuan selama dan dimana saja ia kehendaki. Dan inilah korelasi pertama
dan utama antara Al qur’an dan ilmu pengetahuan. Sedangkan Korelasi kedua dapat
ditemukan pada isyarat-isyarat ilmiah yang tersebar dalam sekian banyak ayat Al qur’an yang
berbicara tentang alam raya dan fenomenanya. Isyarat-isyarat tersebut sebagiannya telah
diketahui oleh masyarakat arab ketika itu. Namun apa yang mereka ketahui itu masih sangat
terbatas dalam perinciannya
2.1.3 Ayat- Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang IPTEKS
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menjelskan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), bahkan sebagian ilmuan terinspirasi dari ayat-ayat Al-Quran dalam
mengembangakan ilmu pengetahuan. Sebenarnya al-Quran banyak menjelaskan tentang hal
ini, namun di sini penulis hanya memberikan 7 ayat al-Quran tentang IPTEK yaitu sebagai
berikut:
 Surat Al-Alaq Ayat 1-5

َ ٰ ‫ َعلَّ َم ٱِإۡل ن‬٤ ‫ ٱلَّ ِذي َعلَّ َم بِ ۡٱلقَلَ ِم‬٣ ‫ ۡٱق َر ۡأ َو َربُّكَ ٱَأۡل ۡك َر ُم‬٢ ‫ق‬
٥ ۡ‫سنَ َما لَمۡ يَ ۡعلَم‬ َ ٰ ‫ق ٱِإۡل ن‬
ٍ َ‫سنَ ِم ۡن َعل‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
َ َ‫ٱس ِم َربِّ َك ٱلَّ ِذي َخل‬
َ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬

8
Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya

 Surat Yunus Ayat 101

َ‫ض َو َما ت ُۡغنِي ٱأۡل ٓ ٰيَتُ َوٱلنُّ ُذ ُر عَن قَ ۡو ٖم اَّل يُ ۡؤ ِمنُون‬


ِ ۚ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ َّ ‫قُ ِل ٱنظُ ُرو ْا َما َذا فِي ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
Artinya: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman"

 Surat Al-Baqarah Ayat 164

‫س َمٓا ِء‬ َ َّ‫ف ٱلَّ ۡي ِل َوٱلنَّ َها ِر َو ۡٱلفُ ۡل ِك ٱلَّتِي ت َۡج ِري فِي ۡٱلبَ ۡح ِر بِ َما يَنفَ ُع ٱلن‬
َّ ‫اس َو َمٓا َأن َز َل ٱهَّلل ُ ِمنَ ٱل‬ ِ َ‫ض َو ۡٱختِ ٰل‬ِ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ۡ
ِ ‫ِإنَّ فِي َخل‬
َّ ‫ق ٱل‬
‫ت‬ ِ ‫ َمٓا ِء َوٱَأۡل ۡر‬9 ‫ٱلس‬
ٖ َ‫ض أَل ٓ ٰي‬ َ ‫ب ۡٱل ُم‬
َّ َ‫ َّخ ِر بَ ۡين‬9 ‫س‬ ِ ‫س َحا‬ َّ ‫ح َوٱل‬ِ َ‫يف ٱل ِّر ٰي‬ ۡ ‫ث فِي َها ِمن ُك ِّل دَٓابَّ ٖة َوت‬
ِ ‫َص ِر‬ َ ‫ٓاء فََأ ۡحيَا بِ ِه ٱَأۡل ۡر‬
َّ َ‫ض بَ ۡع َد َم ۡوتِ َها َوب‬ ٖ ‫ِمن َّم‬
َ‫لِّقَ ۡو ٖم يَ ۡعقِلُون‬
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

 Surat Ar-Rahman ayat 33

‫س ۡل ٰطَ ٖن‬ ۚ
ِ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬
ُ ‫ض فَٱنفُ ُذو ْا اَل تَنفُ ُذونَ ِإاَّل ِب‬ َّ ‫ٱستَطَ ۡعتُمۡ َأن تَنفُ ُذو ْا ِم ۡن َأ ۡقطَا ِر ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ِ ‫ش َر ۡٱل ِجنِّ َوٱِإۡل ن‬
ۡ ‫س ِإ ِن‬ َ ‫ٰيَ َم ۡع‬
Artinya: Hai jama´ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan

 Surat Al-Mulk Ayat 19

9
ٰ ٰٓ
ِ ‫س ُك ُهنَّ ِإاَّل ٱل َّر ۡح ٰ َم ۚنُ ِإنَّهۥُ بِ ُك ِّل ش َۡي ۢ ِء َب‬
‫صي ٌر‬ ۡ ِ‫ت َويَ ۡقب‬
ِ ۡ‫ض ۚنَ َما يُم‬ ٖ َّ‫صف‬َ ۡ‫َأ َو لَمۡ يَ َر ۡو ْا ِإلَى ٱلطَّ ۡي ِر فَ ۡوقَ ُهم‬
Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan
mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang
Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu

 Surat Al-Hadid Ayat 25

ٰ
ِ ‫ ُع لِلنَّا‬9 ِ‫يد َو َمنَف‬ٞ ‫ ِد‬9 ‫ش‬
‫س‬ َ ‫س‬ ٞ ‫أ‬9ۡ 9َ‫نزَلنَا ۡٱل َح ِدي َد فِي ِه ب‬
ۡ ‫اس بِ ۡٱلقِ ۡس ِۖط َوَأ‬ ِ َ‫سلَنَا بِ ۡٱلبَيِّ ٰن‬
ُ َّ‫ت َوَأنز َۡلنَا َم َع ُه ُم ۡٱل ِك ٰتَ َب َو ۡٱل ِمي َزانَ لِيَقُو َم ٱلن‬ ُ ‫س ۡلنَا ُر‬
َ ‫لَقَ ۡد َأ ۡر‬
‫يز‬ٞ ‫ي َع ِز‬ ِ ۚ ‫سلَهۥُ بِ ۡٱل َغ ۡي‬
ٌّ ‫ب ِإنَّ ٱهَّلل َ قَ ِو‬ ُ ‫َولِيَ ۡعلَ َم ٱهَّلل ُ َمن يَن‬
ُ ‫ص ُر ۥهُ َو ُر‬
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti
yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan
besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa

 Surat Yunus Ayat 101

َ‫ض َو َما ت ُۡغنِي ٱأۡل ٓ ٰيَتُ َوٱلنُّ ُذ ُر عَن قَ ۡو ٖم اَّل يُ ۡؤ ِمنُون‬


ِ ۚ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ َّ ‫قُ ِل ٱنظُ ُرو ْا َما َذا فِي ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬
Artinya: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman"

2.2 Bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dan IPTEKS


1. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun
Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber makanan terbaik bagi
bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak ada susu buatan
manusia yang mampu menandingi kualitas ASI. Alquran surat Luqman ayat 14
menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandung
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi
adalah 2 tahun karena memberikan banyak manfaat.

10
ْ‫ ُكر‬P ‫اش‬ َ ِ‫ا َعلَى َو ْه ٍن َوف‬PPً‫ان بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ ُأ ُّمهُ َو ْهن‬
ْ ‫الُهُ فِي عَا َم ْي ِن َأ ِن‬P ‫ص‬ َ ‫ص ْينَا اإل ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
ِ ‫ي ْال َم‬
‫صي ُر‬ َّ َ‫ك ِإل‬
َ ‫لِي َولِ َوالِ َد ْي‬
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya,
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

2 Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap


Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan.

ٍ ‫عَام ثَ َمانِيَةَ َأ ْز َو‬


‫اج‬ َ P‫عَل ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوَأ ْن‬
ِ ‫ز َل لَ ُك ْم ِم َن األ ْن‬P َ ‫اح َد ٍة ثُ َّم َج‬ ٍ ‫َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
ِ ‫س َو‬
ُ‫ث َذلِ ُك ُم هَّللا ُ َربُّ ُك ْم لَه‬ ٍ ‫ق فِي ظُلُمَا‬
ٍ ‫ت ثَال‬ ٍ P‫ ِد َخ ْل‬P‫ا ِم ْن بَ ْع‬PPً‫ون ُأ َّمهَاتِ ُك ْم َخ ْلق‬P
ِ Pُ‫يَ ْخلُقُ ُك ْم فِي بُط‬
َ ُ‫ك ال ِإلَهَ ِإال هُ َو فََأنَّى تُصْ َرف‬
‫ون‬ ُ ‫ْال ُم ْل‬
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan
Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu.
Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran
menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu
terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui
pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding
rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk
membentuk tiga lapisan. Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu.
Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi
telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

3 Fakta tentang jenis kelamin bayi

11
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi
ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-
sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita
hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin
seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau
y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46,

َ َ‫َوَأنَّهُ َخل‬
َّ ‫ق ال َّز ْو َج ْي ِن‬
‫الذ َك َر َواأل ْنثَى‬
ْ ُ‫ِم ْن ن‬
‫طفَ ٍة ِإ َذا تُ ْمنَى‬
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila
dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin
berasal dari wanita.

4 Obat dalam Al Qur’an dan Al hadist


1. “rasulullah saw berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma sebelum salat. Sekiranya
tidak terdapat kurma, maka Rasulullah saw akan berbuka dengan beberapa anggur. Sekiranya
tiada anggur, maka Baginda meminum beberapa teguk air”(H.R Ahmad)
2. Habbatus saudah
Rasulullah bersabda:”hendaklah kamu menggunakan udah karena sesungguhnya padanya
terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali mati” (H.R Salamah dari Abu Hurairah)
3. Madu
Allah berfirman:

ِ ‫ثُ َّم ُكلِي ِم ْن ُكلِّ الثَّ َم َرا‬


ٌ ِ‫ َرابٌ ُم ْختَل‬P‫ ُر ُج ِم ْن بُطُونِهَا َش‬P‫ت فَا ْسلُ ِكي ُسب َُل َرب ِِّك ُذلُال يَ ْخ‬
‫ف‬P
َ ‫ك آليَةً لِقَ ْو ٍم يَتَفَ َّكر‬
‫ُون‬ ِ َّ‫َأ ْل َوانُهُ فِي ِه ِشفَا ٌء لِلن‬
َ ِ‫اس ِإ َّن فِي َذل‬
“dari perut lebah ini keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benr terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir” (QS. An
Nahl:69)
4. Zaitun
Rasulullah bersabda : “makanlah minyak zaitun dan lumurilah minyaknya karena ia berasal
dari pohon yang penuh berkah” (H.R. At Tirmizi dan Ibnu Majah).

12
Alquran adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran
bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Muslim, tapi juga
seluruh umat manusia. Salah satu keajaiban Alquran, adalah terpelihara keasliannya dan tidak
berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu
hingga kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-
Nya :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang
benar-benar memeliharanya.”(QS Al-Hijr: 9)"Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14
abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat
ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran yang
terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui
sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.

Berikut beberapa fakta ilmiah Alquran yang dihimpun dari berbagai sumber, di mana
berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayat-ayatnya:
 KEBUMIAN
1. Lapisan-Lapisan Atmosfer
fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an adalah bahwa langit
terdiri atas tujuh lapisan. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah:29)
“Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia
menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya.” (QS. Fussilat:11-12)
Kata “langit”, yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk
mengacu pada “langit” bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti
ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.

2. Fungsi Gunung
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak)
goncang bersama mereka...” (QS. Al Anbiya:31) Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam
ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi.
Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan.
Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern. Menurut

13
penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari
lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan
bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya,
sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah
bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini
berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya
dengan yang tampak di permukaan bumi.

3. Pergerakan Gunung
Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang
tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak. “Dan kamu lihat gunung-gunung itu,
kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An Naml:88) Gerakan gunung-gunung ini
disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti
mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama
kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan
bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak
saling menjauhi.

4. Dasar Lautan Yang Gelap


Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa
peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200
meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1000 meter tidak terdapat
cahaya sama sekali. Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan
teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan
tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan
mengenai fakta ilmiah ini.
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya
ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi
cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur:
40).

14
5. Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain
Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan
ayat Al Qur’an sebagai berikut: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-
masing.” (QS. Ar Rahman:19-20)
Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah
ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan
“tegangan permukaan”, air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat
adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu
sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.

 FISIKA
1. Rahasia Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al
Hadiid, yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut:
“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia ….” (QS. Al Hadid:25)

Kata “anzalnaa” yang berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini,
dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi
manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni
“secara bendawi diturunkan dari langit”, kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki
keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang
ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar. Logam berat di
alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem
tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri.
Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari
matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah
melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi
menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau
“supernova”. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di

15
seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami
tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari
bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke
bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat
diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.

2. Relativitas Waktu
Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat
berubah sesuai dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan
adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As
Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak
akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun
menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As
Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya
lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara
berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.

3. Penciptaan yang Berpasang-Pasangan


“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”
(QS. Yasin:36)
Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau
jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas
memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah
terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara
berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini,
yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-

16
materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda
dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif.
Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
"setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan…dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan
berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Al Qur’an sebagai kitab suci ummat Islam, seringkali diragukan dalam hal keterkaitannya
dengan ilmu pengetahuan. Hal ini tentulah menjadi suatu tantangan tersendiri bagi ummat
islam untuk menelaah lebih jauh kandungan dan isi dari kitabnya tersebut. Sebenarnya, bila
kita telaah ayat per ayat dalam Al Qur’an, keraguan akan keabsahan dan kualitas materi kitab

17
ini bisa terjawab dengan mudah. Maka, hanya orang-orang yang mengamati dan
memperhatikan Al Qur’an dengan cermatlah, yang akan mendapatkan tanda-tanda kebesaran
Allah SWT dan kebenaran Al Qur’an pada setiap penemuan ilmiah yang diperoleh oleh
manusia. Namun tentulah hal tiu jangan sampai menyimpang dari apa yang telah digariskan
dan dibatasi oleh Allah SWT sebagaimana tetera dalam Al Qur’an.
Beberapa bukti autentik dari penelitian-penelitian ilmiah tentang alam yang telah
dilakukan sampai saat ini, setidaknya telah menjadi bukti bahwa kandungan Al Qur’an
tentang ilmu dan fenomenanya sangatlah benar apa adanya. Maka, sebaiknya mulai saat ini
seluruh umat islam dan seluruh kamu ilmuan sadar, bahwa kandungan Al Quran tentang ilmu
pengetahuan tidak dapat diragukan lagi. Damn tentulah hal ini ditujukan pada, penguatan
akan adanya pencipta Al Qur’an itu sendiri, yang tiada lain adalah Allah SWT.
3.2 Saran
Mungkin inilah yang bisa kami sampaikan pada penulisan tugas makalah“Interelasi dan
Bukti Kebenaran Al-Qur’an dan Ipteks ”. Meskipun penulisan ini jauh dari sempurna
minimal kita dapat mengambil manfaat dan ilmu dari tulisan ini. Masih banyak kesalahan
dari penulisan yang saya tuliskan, karena saya hanyalah manusia yang adalah tempat salah
dan dosa, dan saya juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik daripada masa sebelumnya.Dengan selesainya makalah ini kami berharap
dapat mendekatkan diri kepada sang Khalik sebagai rasa syukur kita terhadap belas kasihnya
yang telah mengutus orang pilihan-Nya kepada kita, dan tak lupa kami sebagai manusia yang
tak luput dari salah tentunya meminta maaf atas ketidaksempurnaan penyusunan makalah ini
karena kami sadar kita masih dalam tahap belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, PT. Dana Bakhti Prima Yasa,
Yogyakarta, 1997. h. 17.
Arifin, M, H, 1993, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Deedat, Ahmad, 2003, Al Qur’an Mu’jizat Yang Tak Tertandingi, Jakarta
DEPAG, Sains Menurut Perespektif Al-qur’an, PT. Dwi Rama, 2000. h. 3.
H.G. Sarwar, Filsafat Al-Qur’an, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994. h. 125.

18
Kahar Mansyur, Bulughul Maram (jilid II), (1992, Jakarta: Rineka Cipta), hlm.358
Wahyudin, Achmad, M. Ilyas, M. Saifulloh dan Z. Muhibbin.2009.Pendidikan Agama
Islam untuk Perguruan Tinggi.Grasindo
Coretanzone, 2017, Ayat-ayat Al-Quran tentang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi),
https://www.coretanzone.id/2017/11/ayat-ayat-al-quran-tentang-iptek-ilmu-
pengetahuan-dan-teknologi.html. Diakses pada 18 Maret 20222.
https://berita-pribumi.blogspot.com/2016/09/inilah-bukti-ilmiah-kebenaran-al-quran.html.
Diakses pada 18 Maret 2022.

19

You might also like